Anda di halaman 1dari 9

Yakjuj dan Makjuj adalah suatu Kaum atau Bangsa yang

muncul di akhir zaman, yang memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur
kehidupan di muka bumi.

Ciri-Ciri Yakjuj dan Makjuj

Siapakah Yakjuj dan Makjuj itu?Di dalam


hadis Qudsi Muslim, Allah SWT menyatakan tentang Yakjuj dan Makjuj: “Aku ciptakan makhluk
yang amat berkuasa dimana tiada orang lain yang dapat menghancurkan mereka kecuali
Aku”.Artinya
Yakjuj dan Makjuj mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang tidak dapat dimusnahkan
di dunia kecuali Allah SWT. .

Ibnu Katsir juga menjelaskan bahwa


mereka adalah keturunan Adam dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek
moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulkarnaen.

Dalam hadis shahih


Bukhari dan Muslim juga dijelaskan bahwa Yakjuj dan Makjuj adalah ummah
kepada Bani Adam.Jadi mereka adalah manusia biasa.Walaupun mereka manusia
biasa keturunan Adam a.s mereka memiliki sifat yang khas yang berbeda dengan
manusia biasa.Rasulullah SAW bersabda,” Kalian mengatakan tidak ada musuh. Pada hal
sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Yakjuj dan Makjuj, lebar
mukanya, kecil (sipit) matanya dan adawarna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari
tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajahmereka seperti perisai.”(Hadist Riwayat
Imam Ahmad).

Kisah Ulul al-Azmi

[sunting]Nuh

Kualifikasi Nuh sebagai ulul azmi di antaranya karena kesabarannya dalam berdakwah dan mendapat
hinaan dari kaumnya. Nuh tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan
masyarakat umum, untuk kembali kejalan yang lurus. Hampir 1000 tahun usianya jumlah umat yang
mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Bahkan istri dan anaknya yang bernama Kan’an termasuk
penentangnya. Atas kehendak Allah umat Nuh yang membangkang ditenggelamkan dengan
gelombang air bah dan semuanya hancur, kecuali Nuh dan pengikutnya yang beriman.

[sunting]Ibrahim
Sejak masih bayi Ibrahim harus diasingkan ke dalam gua, yang disebabkan oleh
perintah RajaNamrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah dewasa, ia
harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya
yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima siksaan yang pedih, yaitu dibakar hidup-hidup
dan diusir dari kampung halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya
dengan Sarah, ia belum dikaruniai anak hingga istrinya meminta ia menikahi seorang budak berkulit
hitam bernama Hajar untuk dijadikan istri. Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang
diberi nama Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk “mengasingkan” istri dan anak yang baru
lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Karena kesabaran dan kepatuhannya,
perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat diterima Ibrahim, yaitu harus mengorbankan
Ismail yang baru beranjak remaja. Hal ini pun ia laksanakan, meskipun akhirnya yang disembelih
adalah seekor domba. selain itu ujian Ibrahim yang lain adalah membangun Ka'bah, membersihkan
ka'bah dari kemusyrikan, menghadapi Raja Namrudz yang zalim.

[sunting]Musa

Musa termasuk orang sabar dalam menghadapi dan mendakwahi Firaun, selain itu, dia juga mampu
untuk bersabar dalam memimpin kaumnya yang sangat pembangkang. Ketika Musa akan menerima
wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin Samirimenyeleweng dengan
menyembah berhala Anak lembu emas. Harun yang ditugasi mengganti peran Musa, tidak sanggup
untuk menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Tetapi, Musa pernah tidak
dapat bersabar ketika berguru kepada Khidir.

[sunting]Isa

Banyak hal yang menunjukkan bahwa Isa memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan
ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin,
pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah, penolakan, hendak diusir dan
dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam
beribadah.

“Isa menemui kaumnya dengan memakai pakaian dari wol. Ia keluar dalam keadaan tidak beralas
kaki sambil menangis serta wajahnyatampak pucat karena kelaparan dan bibirnya tampak kering
karena kehausan. Isa berkata, “Salam kepada kalian wahai Bani Israil. Aku adalah seseorang yang
meletakkan dunia di tempatnya sesuai dengan izin Allah, tanpa bermaksud membanggakan diri.
Apakah kalian mengetahui di mana rumahku?” Mereka menjawab: "Di mana rumahmu wahai
Ruhullah?" Isa menjawab: “Rumahku adalah tempat ibadah, wewangianku adalah air, makananku
adalah rasa lapar, pelitaku adalah bulan di waktu malam dan salat ku di waktu musim dingin di
saat matahari terletak di Timur, bungaku adalah tanaman-tanaman bumi, pakaianku terbuat dari
wol, syiarku adalah takut kepada Tuhan Yang Maha Mulia, teman-temanku adalah orang-orang yang
fakir, orang-orang yang sakit, dan orang-orang yang miskin. Aku memasuki waktu pagi dan aku tidak
mendapati sesuatu pun di rumahku begitu juga aku memasuki waktu sore dan aku tidak menemukan
sesuatu pun di rumahku. Aku adalah seseorang yang jiwanya bersih dan tidak tercemar. Maka
siapakah yang lebih kaya daripada aku?”[1][2]

[sunting]Muhammad
Sejak kecil sampai dewasa, Muhammad selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6 tahun dia
sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban paman Abu
Thalib yang merawatnya sejak kecil.

Tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang rasul. Penentangan
bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab, pamannya sendiri. Muhammad juga harus ikut
menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di sebuahlembah dikarenakan dakwahnya.

Tokoh-tokoh Quraisy mempelopori pemboikotan tersebut yang isinya antara lain melarang
berhubungan jual beli, pernikahan, dan hubungan sosial lainya kepada Bani Hasyim. Pemboikotan
yang berjalan sekitar 3 tahun itu dan telah menghabiskan hartanya dan istrinya, Siti Khadijah.

Pengertian Ulul Azmi

Ulu al-Azmi (Arab ‫ )أولوالعذم‬adalah gelar yang diberikan kepada para rasul yang memiliki kedudukan
tinggi/ istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa, dalam menyebarkan agama.

Hanya lima rasul yang mendapatkan julukan ini, dari beberapa rasul yang telah diutus oleh Allah.
Gelar ini adalah gelar tertinggi/istimewa ditingkat para nabi dan rasul. Tentang gelar ini telah
dijelaskan padaAl-Qur'an Surah Al-Ahqaf ayat 35 dan Surah Asy-Syura ayat 13.

Kriteria Ulul Azmi

Ada beberapa kriteria yang menjadi acuan untuk mendapatkan gelar ini, di antara lain adalah:

 Memiliki kesabaran yang tinggi ketika berdakwah

 Senantiasa memohon kepada Allah agar tidak menurunkan azab kepada kaumnya

 Senantiasa berdoa agar Allah memberi hidayah kepada kaum mereka

Sebab diberi gelaran Ulul Azmi


1. Mendapat pengiktirafan Allah s.w.t.

2. Memiliki kesabaran yang tinggi semasa berdakwah

3. Sentiasa memohon kepada Allah s.w.t. supaya kaum mereka tidak diturunkan azab

4. Sentiasa berdoa kepada Allah s.w.t. supaya memberi hidayah kepada kaum mereka

5. Memiliki keazaman yang tinggi semasa berdakwah

Dalil al-Quran tentang Ulul Azmi

Firman Allah S.W.T: Maksudnya:

“ "(Jika demikian akibat orang-orang kafir yang menentangmu wahai Muhammad) maka
bersabarlah engkau sebagaimana sabarnya Rasul-rasul "Ulul Azmi" (yang mempunyai
keazaman dan ketabahan hati) dari kalangan Rasul-rasul (yang terdahulu daripadamu); dan
janganlah engkau meminta disegerakan azab untuk mereka (yang menentangmu itu).
Sesungguhnya keadaan mereka semasa melihat azab yang dijanjikan kepada mereka,
merasai seolah-olah mereka tidak tinggal (di dunia) melainkan sekadar satu saat sahaja dari
siang hari. (Penerangan yang demikian) cukuplah menjadi pengajaran (bagi orang-orang
yang mahu insaf). Maka (ingatlah) tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik (derhaka)."
(Surah Al-Ahqaaf : Ayat 35)[1] ”

Mengenai lima orang rasul yang diutuskan oleh ALLAH setelah dipilih daripada kalangan para nabi
yang digelar sebagai rasul Ulul Azmi memang dinyatakan dalam Al-Quran sebagaimana firman ALLAH
S.W.T:

“ "Allah telah menerangkan kepada kamu di antara perkara-perkara agama yang Ia tetapkan
hukumnya apa yang telah diperintahkanNya kepada Nabi Nuh a.s. dan yang telah Kami (Allah)
wahyukan kepadamu (wahai Nabi Muhammad s.a.w.) dan juga yang telah Kami perintahkan
kepada Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s. serta Nabi Isa a.s., iaitu: Tegakkanlah pendirian
agama dan janganlah kamu berpecah belah atau berselisihan pada dasarnya. Berat bagi orang-
orang musyrik (untuk menerima agama tauhid) yang engkau seru mereka kepadanya. Allah
memilih serta melorongkan sesiapa yang dikehendakiNya untuk menerima agama tauhid itu dan
memberi hidayat petunjuk kepada agamaNya itu sesiapa yang rujuk kembali kepadaNya
(dengan taat)." (Surah Asy-Syuraa: Ayat 13)[2]
REPUBLIKA.CO.ID, 1. Dari Nawas bin Sam'an, pada suatu hari Rasulullah SAW berbicara mengenai
Dajjal. Kata beliau, ''Dajjal pemuda berambut keriting, matanya pecak. Aku lebih condong
mengatakannya serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kamu bertemu dengan
dia, bacakan kepadanya permulaan suat Al-Kahfi. Dia akan muncul di suatu tempat yang sunyi antara
Syam (Suriah) dan Irak, lalu merusakan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba Allah, karena itu
teguhkan pendirianmu.

Tanya kami, ''Berapa lama dia tinggal di bumi?'' Jawab Rasulullah, ''Empat puluh hari, sehari seperti
setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan, dan selebihnya seperti hari-hari kami
sekarang.'' Tanya kami, ''Ya Rasulullah, ketika sehari seperti setahun, cukupkah kalau kami shalat
seperti shalat kami sekarang?'' Jawab beliau, ''Tidak. Tetapi hitunglah bagaimana pantasnya.'' Tanya
kami, ''Berapa kecepatannya berjalan di bumi?'' Jawab beliau, ''Seperti hujan ditiup angin...'' (HR At-
Tirmidzi).

2. Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, ''Tidak ada seorang nabi melainkan dia mengingatkan
umatnya supaya waspada terhadap si pecak, pembohong besar. Ketahuilah dia pecak, sedankan
Tuhanmu tidak pecak. Antara kedua matanya tertulis: kafir.'' (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

3. Dari Huzaifah bin Yaman, Rasulullah bersabda, ''Dajjal matanya tertutup oleh selapis daging tebal.
Antara keduanya tertulis 'kafir' yang dapat dibaca oleh setiap mukmin, baik yang tahu baca tulis atau
yang tidak.'' (HR Ibnu Majah). Sumber: Ensiklopedi Islam
Ciri-ciri Fisik Dajjal

Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, bahwasannya Dajjal adalah manusia yang sama seperti
kita. Ia mempunyai rambut, mata, wajah, tangan, badan dan sebagainya persis seperti manusia
biasa. Akan tetapi, ada beberapa hal yang lebih spesifik mengenai ciri-ciri makhluk ini. Berikut ini
adalah ciri-ciri fisik Dajjal yang dikumpulkan dari beberapa hadits Nabi Muhammad SAW.

 Rambutnya keriting.

 Di keningnya terdapat tulisan “Ka Fa Ra” atau “Kaafir” dalam tulisan Arab.

 Mata kanannya buta dan menonjol. Sebagian orang menganggap bahwa Dajjal hanya
memiliki satu bola mata saja, anggapan ini adalah keliru. Yang benar, Dajjal memiliki dua
bola mata akan tetapi satunya buta.

 Kulit badannya berwarna kemerah-merahan.

 Badannya gemuk dan pendek. Dalam riwayat lain, tubuhnya gemuk dan besar.

 Dadanya bidang.

 Kakinya bengkok.

 Dajjal tidak bisa memiliki keturunan alias mandul.

Sumbernya adalah hadits-hadits berikut ini:

1. “Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang
buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah
tidaklah buta sebelah. Tertulis diantara kedua matanya; Kafir (yang mampu dibaca oleh
setiap muslim).” [HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933]

2. “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting


rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga
cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta
sebelah.” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320]

3. Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda : “Dan tidaklah diutus seorang nabi yang
diikuti itu, kecuali untuk memperingatkan kaumnya terhadap Dajjal. Aku telah
menerangkan ciri-cirinya bahwa ia cacat, sedangkan Tuhan kalian tidaklah cacat. Mata
kanannya menonjol dan tidak dapat disembunyikan, seolah-olah dahak yang berada di
dinding kapur, sedangkan mata kirinya seperti planet yang bulat.“

4. Dalam hadits Anas, Rasulullah bersabda : “Dan diantara kedua matanya termaktub tulisan
kafir“. Dan dalam satu riwayat disebutkan : “Kemudian beliau mengejanya -kaf fa’ ra’- yang
dapat dibaca oleh setiap muslim“. Dan dalam satu riwayat lagi dari Hudzaifah, “Dapat dibaca
oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak.“

5. Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “Adapun Al-Masih Si Pendusta itu adalah
buta sebelah matanya, lebar dahinya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok (kakinya).”
Lokasi, Kemunculan dan Tempat Persinggahannya

Lokasi Ad-Dajjal pada Zaman Nabi SAW

Tentang lokasi tempat dikurungnya Dajjal sekarang ini, telah dijelaskan dalam sebuah hadits dari
Fathimah binti Qais r.a yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits tersebut menceritakan kisah
yang cukup panjang. Mari kita simak sejenak kisah yang dituturkan oleh Shahabiyah ini, “Saya
mendengar juru panggil Rasulullah SAW menyeru: “Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah!” (panggilan
seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting).

Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah
SAW dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah SAW telah selesai sholat,
beliau duduk di atas mimbar. Beliau tertawa kemudian berkata, ’Hendaklah masing-masing tetap di
tempat! Tahukah Anda semua mengapa saya kumpulkan?’ Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan
Rasul-Nya lebih tahu.’

Beliau SAW bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi
karena Tamim ad-Dari yang tadinya seorang pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan
keislamannya dan menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya
sampaikan kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal.

Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam,
lalu ombak besar membuat mereka terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya
mereka terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk
beristirahat dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan
makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian
depan dan bagian belakangnya.

Mereka berkata, ‘Makhluk apakah Engkau ini?’ Makhluk itu berkata, ‘Aku adalah Jassasah
(Pengintai).’ Mereka bertanya, ‘Apa itu Jassasah?’ Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui
laki-laki yang ada digedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’
yugioh.wikia.net

Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu adalah
setan. Maka kami pun bergegas pergi sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke
dalamnya. Di sana ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat.
Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan sikunya.

Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini?’ Dia menjawab, ‘Kalian mampu
menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’ Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami
adalah orang-orang Arab, kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-
ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan
memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga
sulit mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata kepadanya, ‘Celakalah
engkau, makhluk apakah kau ini?’ Dia menjawab, Aku adalah jassasah (Pengintai).’ Kami pun
berkata, Apakah jassasah itu?’ Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu
karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’
Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu dan menyangka dia
adalah setan.’ Laki-laki besar itu berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’
Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon
kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Ketahuilah karma-karma itu
hampir tidak lagi berbuah.’ ‘Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata,
‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Apakah di sana ada airnya?’ Kami
menjawab, ‘Danau itu banyak airnya,’ Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.’
‘Beritahu saga tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau
ketahui?’ Dia berkata, ‘Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk sekitarnya memanfaatkan
airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak, penduduk sekitar
memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’

Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’
Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah dan tinggal di Yatsrib,’ Dia berkata, ‘Apakah orang-
orang Arab memerangi mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Apa yang dilakukannya kepada
mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para pengikutnya dari kalangan
orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu sudah terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia
berkata, jika demikian maka yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada
kalian siapa sesungguhnya aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan
keluar, lalu akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi dalam
waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya diharamkan atasku.

Baca: Keutamaan Kota Madinah http://nettik.

Anda mungkin juga menyukai