Anda di halaman 1dari 8

Vaya Febrida | 10112046

Lukas 16:19-31 Orang kaya dan Lazarus yang miskin 16:19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 16:20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu 16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. 16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. 16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. 16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. 16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 16:28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. 16:30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 16:31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Vaya Febrida | 10112046

1.

Jika si orang kaya (kristen) masuk neraka, bagaimana dengan pernyataan bahwa Nabi Isa AS sebagai Juru Selamat dan pandangan yang menyatakan bahwa ada api penyucian (Roma Katolik)?

Nabi Eesha al-Masih / Eshua Ha Masiha atau dalam bahasa Yunani disebut Yesus diutus hanya untuk menyelamatkan orang-orang Israel saja: Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juru Selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. (Kisah Para Rasul 13:23)

Dalil alkitab ini bertentangan dengan kenyataan agama Nasrani yang menyebar ke seluruh dunia, Yesus tidak tahu menahu nasib orang-orang non Israel. Misi beliau hanya untuk Bani Israel. Bukan untuk Bani yang lain.

Adapun untuk bangsa seluruh dunia Allah telah menurunkan hukum terbaru. Allah SWT menyatakan bahwa Muhammad SAW adalah seorang utusan bagi seluruh alam: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk rahmat bagi semesta alam. QS Al-Anbiya (Nabi-nabi) 21:107

Allah SWT menegaskan lagi, bahwa risalah yang dibawa Muhammad SAW adalah untuk seluruh alam: Al-Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. - QS Shaad 38:87 Sehingga tidak mengherankan bila seruan-seruan dalam Al-Quran dimulai dengan seruan Hai sekalian manusia atau Wahai Anak Adam yang menunjukkan keuniversalan sifat orang-orang yang diseru.

Api penyucian Roma Katolik hanya dogma yang tidak berdasarkan Kitab Suci.

Vaya Febrida | 10112046

2.

Bukankah setelah mati akan ada masa penantian antara kematian sampai kedatangan Isa Al-Masih? Ya, setelah mati ada barzakh. Barzakh (Bahasa Arab ) adalah alam kubur yang membatasi antara dunia dan akhirat. Barzakh menjadi tempat persinggahan sementara jasad makhluk sampai dibangkitkannya pada hari kiamat. Penghuni barzakh berada di tepi dunia (masa lalu) dan akhirat (masa depan). Menurut syariat Islam di alam Barzakh ini, sang mayat akan bertemu dengan para Malaikat Munkar dan Nakir.

3.

Orang kaya itu minta air (sekarang ia yang mengemis kepada Lazarus!), tetapi Abraham menolak permintaan itu (ay 25), dan mengatakan bahwa ada jurang yang tak terseberangi di antara surga dan neraka, sehingga tidak ada yang bisa menyeberang, baik dari surga ke neraka maupun dari neraka ke surga (ay 26). Apakah orang yang sudah masuk neraka akan selama-lamanya berada di neraka?

Penjelasan Ibnul Qayyim dalam kitab Wabil Ash Shayyib. Dalam kitab tersebut beliau berkata: Neraka itu kekal selamanya, namun orang yang bertauhid akan keluar dari neraka. Orang yang bertauhid akan keluar dari neraka jika ia mati dalam keadaan mentauhidkan Allah namun masih memiliki maksiat-maksiat yang memasukkannya ke neraka. Orang yang mati dalam keadaan beragama Islam, namun ia masuk neraka karena sebab maksiat, baik karena zina, minum khamr, riba, durhaka kepada orang tua, atau semacamnya, mereka semua tidak kekal di neraka. Allah -Subhanahu- memasukkan orang-orang tersebut sesuai keinginan-Nya, yaitu orang yang tidak dimaafkan oleh Allah. Sehingga mereka menetap di neraka sesuai keinginan Allah tergantung kadar amal keburukannya.

Ketika dosanya telah bersih, dan telah hilang keburukan mereka, maka Allah mengeluarkan mereka dari neraka dan dimasukkan ke sungai yang disebut dengan Nahrul Hayaah (Sungai Kehidupan). Merekapun tumbuh sebagaimana tumbuhnya biji di tanah berair yang gembur. Ketika bentuk fisik mereka telah sempurna kembali, Allah memasukkan mereka ke surga. Mereka mendapat syafaat dari Nabi Shallallahualaihi Wasallam, dari para Malaikat, dari orang-orang mumin, dari para Nabi, dan dari orangorang shalih.

Vaya Febrida | 10112046

Mengenai hal ini terdapat hadits yang mutawatir: Allah Taala akan mengeluarkan orang-orang yang masih memiliki iman seberat biji sawi dari neraka. Dan dalam lafadz lain: Mitsqoola Dzarrah Seberat atom.

Dengan demikian, orang yang bertauhid yang mati dalam keadaan beragama Islam, namun ia masuk ke neraka disebabkan maksiat, mereka tidak kekal di neraka. Bahkan Allah akan mengeluarkan mereka dari neraka ke surga. Ini adalah pendapat yang benar yang merupakan pendapat Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang berbeda dengan pendapat Khawarij, Mutazilah dan orang-orang yang sepemahaman dengan mereka. Mereka mengatakan bahwa maksiat dapat menyebabkan pelakunya kekal di neraka. Ini perkataan orang Khawarij dan demikian pula Mutazilah. Ini perkataan yang batil yang bertentangan dengan banyak dalil-dalil hadits Nabi Shallallahualaihi Wasallam yang mutawatir dan shahih.

Adapun orang kafir, mereka kekal di neraka selama-lamanya. Inilah pendapat yang benar yang merupakan pendapat jumhur ulama Ahlus Sunnah. Pendapat inilah yang dibangun di atas dalil-dalil syari.

4.

Apakah seseorang berdosa jika dia tahu dia harus berbuat baik tetapi dia tidak melakukannya? Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan) - QS Al-Anaam 6:160

Vaya Febrida | 10112046

Di dalam Al-Quran, kita membaca bahwa Allah mengasihi mereka yang berbuat baik, dan tak berkenan kepada mereka yang melakukan kejahatan. Ini berarti Ia berkenan atas mereka yang melakukan hal-hal baik, dan tak berkenan terhadap mereka yang melakukan hal-hal tidak baik.

Sehingga saya secara pribadi menyimpulkan bahwa jika kita tahu harus berbuat baik tetapi tidak melakukannya maka tidak berdosa, dengan syarat hal baik tersebut bukan yang telah diwajibkan dalam agama. Ada pernyataan Semua orang mempunyai banyak dosa, baik aktif maupun pasif. Itu tidak menghalangi mereka masuk ke surga asal mereka mau percaya kepada Kristus. Tetapi orang yang tidak percaya kepada Kristus, betapapun baik / saleh hidupnya dan betapapun sedikitnya dosanya, akan masuk ke neraka, karena ia tetap adalah orang berdosa yang harus dihukum untuk dosa-dosanya. Pernyataan tersebut benar atau tidak?

5.

Pernyataan tersebut salah. Matius 16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.

Manusia akan selamat hanya apabila mendengarkan kesaksian Musa dan Para Nabi melalui buku-buku Musa (Taurat) dan buku-buku Para Nabi.

6.

Jika benar, hal tersebutkah yang membuat Lazarus masuk surga? Pernyataan pada soal nomor 5 salah.

7.

Apakah semua orang yang menderita di dunia akan masuk surga? Tidak, tergantung keyakinan serta amal perbuatan selama di dunia.

8.

Lukas 16:19-31 adalah perumpamaan atau cerita yang benar-benar terjadi? Lukas 16:19-31 adalah perumpamaan yang diajarkan Nabi Isa AS kepada muridmuridnya.

Vaya Febrida | 10112046

9.

Adakah indikasi yang menyatakan Lukas 16:19-31 itu perumpamaan atau cerita yang benar-benar terjadi? Karena tidak dijelaskan kehidupan setelah kematian Orang kaya itu masih mempunyai 5 saudara yang masih hidup (ay 28), dan itu menunjukkan bahwa Yesus belum datang keduakalinya (belum kiamat). Tetapi ia sudah ada di neraka dan Lazarus sudah ada di surga. Sehingga jelas ini hanya perumpamaan. Yang di neraka seharusnya tidak bisa berdialog dengan yang ada di surga sehingga jelas ini hanya perumpamaan.

10. Apa sebenarnya yang dapat kita pelajari dari Lukas 16:19-31 selain kesempurnaan dalam penderitaan? Manusia akan selamat hanya apabila mendengarkan kesaksian Musa dan Para Nabi melalui buku-buku Musa (Taurat) dan buku-buku Para Nabi. Jadi untuk selamat sama sekali bukan dengan mengakui ketuhanan Yesus, ataupun pengorbanan dan penebusan yang dilakukannya. Di dalam pesan tersebut Abraham tidak berpesan seperti itu dan bahkan Abraham tidak mengenal Yesus, ataupun menyebut-nyebut namanya. Hal ini bertentangan dengan ajaran Paulus yang menganggap buku-buku Musa dan Para Nabi hanyalah kutukan dan perangsang perbuatan dosa. Kata Paulus, Taurat hanyalah kutukan untuk umat manusia, maka untuk itulah Kristus menebusnya dengan menjadi kutuk, dengan jalan mati terkutuk di tiang salib karena telah tertulis Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib.

Galatia 3 TB [13] Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!

Paulus juga berkata, bahwa dosa manusia dirangsang oleh hukum taurat, sehingga akan berbuah maut. Hukum taurat bahkan telah mengurung manusia, katanya lebih lanjut.

Roma 7 TB [5] Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.

Vaya Febrida | 10112046

[6] Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.

Paulus juga berkata, justru karena hukum taurat manusia mengenal dosa, dan tanpa taurat dosa akan mati.

Roma 7 TB [7] Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: Jangan mengingini! [8] Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati. [9] Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, Paulus lalu mengatakan bahwa hukum taurat adalah kuasa dosa, dan sengat maut.

1 Korintus 15 TB [56] Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis alkitab, lalu mengatakannya, bahwa ini dari Allah dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang sedikit

QS Al-Baqarah 2:79 [ :] Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.

Salah satu keuntungan yang sedikit bagi Si Penulis yakni dapat bermegah secara duniawi.

Vaya Febrida | 10112046

2 Korintus 11 TB [17] Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah. [18] Karena banyak orang yang bermegah secara duniawi, aku mau bermegah juga.

Anda mungkin juga menyukai