Anda di halaman 1dari 48

3 Kehidupan Setelah Kematian Menurut

Katolik yang Wajib Anda Ketahui


Sponsors Link

Setiap manusia memiliki batasan usia. Kita memulai hidup kita dengan lahir dan mengakhirinya
dengan mati. Namun, bagaimana setelah kita mati? Banyak orang mempertanyakan apa yang
terjadi setelah kita mati. Apakah kita menghilang begitu saja? Nyatanya, kita diajarkan bahwa
ada kehidupan setelah kematian menurut Katolik. Justru kehidupan ini lah yang merupakan
kehidupan yang kekal. Ketika kehidupan kita di dunia ini memiliki batas, kehidupan setelahnya
kekal tanpa batasan waktu dan ruang.

ads

Hari Penghakiman

Tentu kita sering mendengar hal tentang hari penghakiman ini. Setiap orang akan dihakimi
sebelum memasuki kehidupan setelah kematian menurut Katolik. Namun, ternyata dalam Alkitab
dijelaskan ada dua jenis hari penghakiman.

 Pengadilan Khusus

Lukas 16:22-23 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke
pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita
sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus
duduk di pangkuannya.

Kisah tentang Lazarus dan orang kaya ini menunjukkan bahwa ada pengadilan khusus tepat
setelah kematian. Pengadilan khusus harus dijalani oleh setiap orang begitu mereka mengalami
kematian. Tujuan dari pengadilan khusus ini untuk membagi orang ke Surga, Neraka, atau Api
Penyucian. Orang yang sudah benar-benar kudus akan dibawa ke Surga. Orang yang harus
menerima upah dosa berupa maut akan dibawa ke Neraka. Orang yang percaya pada Tuhan
tetapi belum kudus sepenuhnya akan dibawa ke Api Penyucian.

 Pengadilan Umum

Matius 25:31-33 Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat
bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu
semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari
pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan
menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Berbeda dengan pengadilan khusus, pengadilan umum baru dilaksanakan sesuai dengan yang
dikatakan pada ayat Alkitab tentang akhir zaman, yaitu ketika Yesus datang ke dunia untuk
kedua kalinya. Kita tahu bahwa kedatangan Yesus pertama kali yang kita rayakan dalam Natal
membawa pendamaian antara manusia dengan Bapa. Sedangkan kedatangan Yesus yang kedua
kali bertujuan untuk membawa penghakiman bagi setiap makhluk yang hidup tanpa terkecuali.

Pada pengadilan umum, bukan karakter Allah yang Maha Pengampun yang ditonjolkan, tetapi
karakter Allah yang adil dan kudus. Ia jijik terhadap dosa. Artinya hanya ada dua tempat
kehidupan setelah kematian menurut Katolik setelah pengadilan umum, yaitu Surga dan Neraka.

Surga, Neraka, dan Api Penyucian

Mayoritas orang percaya bahwa ada surga dan neraka. Surga tempat orang yang taat akan Tuhan
dan neraka sebaliknya. Namun, ternyata, iman Katolik mengajarkan bahwa ada satu tempat lagi
setelah kematian yaitu Api Penyucian. Berikut penjelasan tentang ketiganya dan relasinya
dengan kehidupan setelah kematian menurut Katolik.

1. Surga

Matius 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Dalam contoh doa yang Ia berikan di Doa Bapa Kami, Yesus secara jelas menyatakan bahwa
memang ada suatu tempat bernama surga. Surga dikenal sebagai tempat Allah bertahta, kerajaan
Allah. Maka dari itu, di dalam Alkitab sendiri seringkali Kerajaan Sorga disamakan dengan
Kerajaan Allah. Di sinilah Allah berkuasa, di surga lah Allah bersemayam sesuai letak Surga
menurut Alkitab.

Sponsors Link

Namun, karena tempat kehidupan setelah kematian menurut Katolik ada tiga, tentu hanya
sebagian orang yang masuk ke dalam Surga. Orang-orang yang masuk ke dalam Surga dijelaskan
dalam Mazmur 15.

Mazmur 15:1-5 TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh
diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa
yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan
fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak
menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingir, tetapi
memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;
yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan ornag
yang tak bersalah Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.

Secara ringkas, Yesus mengatakan bahwa orang yang masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah
orang yang memiliki kasih kepada sesama, bahkan kepada orang yang paling hina. Hal ini sesuai
dengan perkataan Yesus bahwa hukum yang pertama dan terutama adalah mengasihi Tuhan, lalu
hukum kedua yang sama dengan itu adalah mengasihi sesama manusia.

Matius 25:34,40 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari,
hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak
dunia dijadikan. … Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini,
kamu telah melakukannya untuk Aku.

ads

Selain itu, masih terdapat syarat masuk Surga menurut Alkitab lainnya. Hal yang perlu kita ingat
adalah tidak ada kedagingan di dalam Kerajaan Allah. Semuanya kudus dan sempurna. Oleh
karena itu, hanya orang-orang yang kudus dan sempurna seperti Bapa yang bisa masuk ke dalam
Kerajaan Surga. Selain itu, kehidupan dalam Surga pun penuh dengan kekudusan. Tidak ada
satupun dosa yang menetap di sana. Kehidupan setelah kematian menurut Katolik di dalam
Surga hanya berisi dengan puji-pujian dan penyembahan kepada Allah seperti yang tertulis
dalam ayat Alkitab tentang penyembahan. Bahkan di Surga tidak ada dukacita. Semua orang
akan bersukacita dalam Tuhan.

Wahyu 21:3-4 Lalu aku mendengar suata yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah,
kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.
Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus
segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi
perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu.”

2. Neraka

Kebalikan dengan  Surga, Neraka merupakan tempat kehidupan setelah kematian menurut
Katolik bagi orang-orang yang jauh dari Tuhan. Bahkan dikatakan bahwa awalnya Neraka
dibentuk untuk Ibliss dan para malaikatnya. Neraka berisi api kekal untuk orang-orang yang
tidak memiliki kasih bagi sesamanya. Di Neraka, orang-orang ini akan mengalami siksaan kekal
yang berarti siksaan itu tak akan kunjung berarti.

Matius 25:41,45-46 Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya:
Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal
yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. … Maka Ia akan menjawab mereka: Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang
dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk
ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”

Kitab Yesaya mengatakan bahwa di neraka ulat-ulat tidak akan mati, api tidak akan padam.
Dengan jelas dikatakan bahwa di dalam neraka merupakan kengerian bahkan bagi segala yang
hidup. Tidak ada satupun sumber sukacita yang akan dirasakan di sana. Neraka menjadi tempat
bagi orang-orang yang menerima maut sebagai upah dari dosa-dosanya.

Yesaya 66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah
memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam,
maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
3. Api Penyucian

Hal tentang Api Penyucian dijelaskan dalam Katekismus Gereja Katolik #1030 – 1032. Isi dari
Katekismus tersebut dapat diringkas sebagai berikut.

 Api penyucian merupakan tempat bagi sahabat Tuhan yang telah meninggal, tetapi ia
belum suci sepenuhnya sehingga masih perlu untuk disucikan karena Surga hanya tempat
untuk orang yang sudah sepenuhnya kudus.
 Penyucian yang dilakukan di dalam Api Penyucian berbeda jauh dengan penyiksaan yang
terjadi di Neraka.
 Umat Katolik dapat membantu jiwa yang sedang berada di Api Penyucian dengan doa,
termasuk memberikan persembahan ujud Misa Kudus.

Hal tentang Api Penyucian ini sebenarnya secara tidak langsung sudah dijelaskan di dalam
Alkitab. Lalu, apa yang membedakan Api Penyucian dari Surga maupun Neraka? Sebelumnya,
kita perlu mengetahui terlebih dahulu bahwa ada dua jenis dosa: dosa yang membawa maut dan
yang tidak. Yakobus menyebutnya dengan dosa awal dan dosa yang sudah matang.

Sponsors Link

1 Yohanes 5:16 Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak
mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup
kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang
mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.

Yakobus 1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu
sudah matang, ia melahirkan maut.

Iman Katolik menjelaskan bahwa neraka adalah tempat bagi orang yang memiliki dosa yang
membawa maut atau dosa yang sudah matang. Namun, orang yang memiliki dosa yang tidak
membawa maut atau dosa awal akan dibawa ke dalam Api Penyucian pada saat penghakiman
khusus. Telah dikatakan dalam surat Yohanes yang pertama bahwa dosa yang tidak
mendatangkan maut dapat diampuni. Artinya, mereka tidak mungkin dimasukkan ke dalam
Neraka karena setelah berada di Neraka, tidak ada lagi pengampunan bagi siapapun juga. Api
Penyucian memberikan penggenapan janji keselamatan dalam Alkitab bahkan bagi orang yang
masih seringkali gagal untuk taat pada Tuhan. Ayat Alkitab tentang pengampunan sangat berlaku
di Api Penyucian ini.

Itulah kehidupan setelah kematian menurut Katolik. Ketika kita sudah mengerti bahwa ada
kehidupan kekal yang menanti kita setelah kematian, kita tentu tidak bisa bermain-main lagi
dalam kehidupan kita saat ini. Kehidupan kita di dunia ini hanyalah gladi resik, persiapan bagi
kita untuk menjalani kehidupan kekal. Mari kita bersama-sama berjuang menuju panggilan
Sorgawi, masuk ke dalam pangkuan Bapa di kehidupan kekal kita. Jika ada dosa yang sudah kita
lakukan, mari kita bertobat dengan benar sesuai dengan yang Tuhan minta pada ayat Alkitab
tentang bertobat. Segala kemuliaan bagi nama Tuhan. Tuhan memberkati.
6 Ayat Alkitab Tentang Bertobat Dalam
Kehidupan
Sponsors Link

Pertobatan haruslah dilakukan oleh setiap orang yang percaya, bertobat tidak hanya dilakukan
satu kali saja dalam hidup melainkan terus dilakukan berulang-ulang. Hal ini harus selalu
dilakukan karena sifat dari manusia itu sendiri yakni dosa yang selalu mengikatnya, hari ini
bertobat dan tidak melakukan dosa besoknya belum tentu hal ini ditepati. Dalam alkitab sendiri
orang percaya selalu diingatkan terus meners untuk bertobat di hadapan Tuhan, tidak hanya
dalam perkara yang besar saja namun juga dalam perkara yang kecil yang sering dialami sehari-
hari.  Beberapa ayat alkitab tentang bertobat yakni :

ads

1. Yesaya 33:11

Ayat alkitab tentang bertobat dalam yesaya 33: 11 yakni “ katakanlah kepada mereka: Demi Aku
yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik,
melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup.
Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu!

Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?” dalam perjanjian lama Nabi Yesaya bahkan
telah mengingatkan kembali perkara pertobatan kepada kaum Israel yakni kaum yang
dikehendaki oleh Allah sendiri. Bangsa Isreal kala itu begitu tidak patuh akan Allah sehingga
menyakit hatiNya, meskipun demikian Allah tetap ingin mendapatkan mereka bagaimanapun
cara dan waktu yang harus dilewati.

2. Mazmur 19:7

Dalam Mazmur 19:7 berkata “ Taurat Tuhan itu sempurna, mempertobatkan jiwa”, tidak ada hal
lainnya yang dapat membuat manusia sadar akan kesalahannya jika tidak diingatkan kembali
oleh roh kudus yang berasal dari Tuhan itu sendiri. Buaian iblis sesungguhnya dapat menaklukan
akal dan hati manusia namun Yesus dapat mematahkan semuanya itu dengan kasih yang amat
besar yang telah ia tunjukan melalui kematiannya di atas kayu salib untuk menggantikan
manusia yang seharusnya berada di sana sebagai bentuk nyata dari janji keselamatan dalam
alkitab. Taurat atau aturan Tuhan itu sempurna dan mutlak seperti kasihnya, orang percaya
tentunya akan diperbaharui dari sehari ke sehari bukan karena kabaikan manusia melainkan oleh
kebesaran kasih Tuhan.

3. Amsal 28:13

Pertobatan yang sesungguhnya adalah ketika mengakui semua kesalahan di hadapan Tuhan
dengan hati yang terbuka. Ketika hati kita terbuka lebar kepada Tuhan dan membiarkan Ia masuk
maka semuanya akan disingkapkan dari diri kita baik itu sifat yang tidak baik ataupun cara
pandang yang tidak benar. Dalam Amsal 28:13 “siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak
akan beruntung, tetapi siapa yang mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”

4. Lukas 19:10

Ayat alkitab tentang bertobat juga dapat dilihat dalam Lukas 19:10 “sebab anak manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”, Allah telah lama kehilangan manusia
ciptaannya akibat dosa yang mengikat dan menjauhkan manusia dari hadirat Allah.  Allah selalu
rindu agar manusia berpaling dari dosanya dan kembali ke Allah, namun dari sekian banyaknya
orang pilihan yang diutusnya untuk mendapatkan manusia banyak pula yang gagal.

Oleh sebab itu Allah sampai merelakan anakNya yang tunggal untuk mendapatkan manusia yang
berdosa, dari karakter dan keteladanan Yesus Kristus diharapkan manusia dapat memiliki
gambaran yang sejati mengenai bagaimana sikap dan tindakan yang Allah dinginkan dari
manusia. Manusia yang hilang di dapatkanNya lagi dengan mengorbankan anakNya yang
tunggal sebagai penggantinya.

5. Kolose 3:9-10

Sponsors Link

Pertobatan manusia sejatinya ditandai dengan menyerahkan dirinya untuk di baptis, kolose 3:9-
10 “jangan lagi kamu saling mendustai karena kamu telah menggalkan manusia lama serta
kelakuannya dan telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk
memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya”.

Sesungguhnya menyerahkan diri dibaptis tidak hanya sebatas berserah dan masuk ke dalam
hidup bersama-sama Tuhan yang menyelamatkan akan tetapi lebih dari pada itu dibaptis artinya
bersedia untuk dibentuk sebagai bejana sesempurna mungkin agar dapat di isi penuh oleh hayat
Allah sehingga dapat seturut dengan karakter Kristus. Dibentuk bukanlah perkara yang mudah
dan terjadi dalam waktu yang singkat namun membutuhkan proses yang menyakitkan yang mana
tentunya melibatkan Tuhan di dalamnya, pertobatan akan sering dan terus terjadi selama proses
ini. Penyaliban Yesus membuat pertobatan manusia menjadi tidak sia-sia dihadapan Allah.

6. Lukas 15:10

Lukas 15:10 “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat
Allah karena satu orang berdosa yang bertobat”, tidak hanya Tuhan yang disenangkan atas
bertobatan dari manusia yang berdosa melainkan malaikat-malaikat di surgapun akan turut
merayakannya.

Begitu besar kerinduan Allah atas pertobatan manusia akan dosanya, segala cara selalu Allah
genapi hingga satu wujud manusia yakni Yesus Kritus menjadi objek sempurna dalam
rencanaNya ini. Bertobat juga dapat mengapresiasikan perjuangan Yesus selama hidupnya dalam
membela manusia dihadapan Allah dan menggenapi janji Tuhan bagi orang percaya yakni
keselamatan. Pertobatan yang sejati adalah pertobatan yang dilakukan setiap saat dengan
melibatkan Tuhan di dalamnya. Roh kudus yang dikaruniakan kepada kita membantu manusia
dalam memahami maksud hati Tuhan, bukan hanya sekedar sadar dan bertobat lalu
melupakannya tanpa ada tujuan lainnya.

Di hadapan Allah pertobatan yang seperti ini merupakan sesuatu yang munafik, mengingat dan
melupakan tanpa ingin memperbaiki diri. Daging memang tidak kuat akan perbuatan dosa
namun roh menguatkan. Perkara ini harus selalu di sadarkan kepada orang percaya sehingga
mereka boleh dikuatkan dan diperbaharui dari sehari kesehari sehingga diri kita boleh menjadi
contoh perilaku sebagai terang dan garam dunia serta menjadi bagian dalam ciri orang bijak
menurut alkitab.

8 Ayat Alkitab Tentang Akhir Zaman di


Dunia Ini
Sponsors Link

Pada tahun 2012 yang lalu sedang ramai sekali topik mengenai akhir zaman atau kiamat yang
dibicarakan oleh banyak orang. Bahkan ada film yang cukup menuai fenomena mengenai kiamat
yang membuat banyak orang cukup ketakutan dan mungkin berusaha mengubah hidup mereka
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Lalu, apakah Anda sudah mengetahui beberapa tanda –
tanda kiamat menurut kristen yang berada dalam Alkitab?

ads

Mungkin sebelum melangkah lebih jauh untuk mengetahui beberapa tanda tersebut, Anda akan
perlu untuk mengetahui beberapa ayat Alkitab tentang akhir zaman yang akan saya bagikan
informasinya untuk Anda. Beberapa ayat yang akan saya cantumkan pada artikel ini bisa menjadi
petunjuk akan adanya kondisi akhir zaman itu nantinya. Atau bahkan bisa menjadi salah satu
bukti tertulis yang bisa membantu menunjukkan bahwa akhir zaman itu memang ada dan akan
datang. Berikut ini adalah informasinya untuk Anda.

1. Ibrani 9:28

Pada ayat yang berada didalam Alkitab ini berbunyi,“demikian pula Kristus hanya satu kali saja
mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan
diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada
mereka, yang menantikan Dia.”

Pada dasarnya, ayat ini ingin menyampaikan bahwa ketika akhir zaman itu datang dan Yesus
menyatakan diriNya untuk yang kedua kalinya, Ia hanya ingin memberikan keselamatan kepada
semua orang yang telah percaya dan melakukan perintah Bapa. Kita seharusnya bisa mengucap
syukur atas kedatangan Yesus Kristus kedunia. Karena Yesus sendiri membawa banyak makna
kelahiran Yesus Kristus, yang salah satunya adalah menjembatani hubungan antara manusia dan
Allah yang telah rusak dan membantu memberikan keselamatan agar umat manusia bisa
terhindar dari maut.
2. Kisah Para Rasul 1:11

Untuk ayat selanjutnya berbunyi seperti demikian, “dan berkata kepada mereka: ‘Hai orang-
orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik
ke sorga.”

Yang ingin Tuhan Yesus katakan pada ayat Alkitab tentang akhir zaman ini adalah bahwa Yesus
akan datang kembali kepada kita umatNya, bahwa Ia akan datang dengan penuh kemuliaan sama
seperti pada saat ia kembali ke surga pada zaman yang telah lalu. Pada saat itu, Para Rasul
melihat Yesus naik ke surga dengan penuh kemuliaan dimana hati mereka dipenuhi oleh rasa
sukacita karena Yesus sendiri telah menganugerahkan rahmat kepada setiap mereka untuk bisa
melanjutkan karya keselamatan yang telah dirintis oleh Kristus sendiri. Meski Yesus memang
sudah kembali ke surga, tetapi Ia masih berada sangat dekat dengan kita. Ia hanyalah sejauh doa,
dan apabila kita bisa menerapkan beberapa cara berdoa yang benar agar kita sendiri bisa
merasakan beberapa manfaat berdoa bagi orang kristen yang salah satunya adalah merasakan
sendiri bimbingan dan kehadiran Kristus dalam diri kita masih – masing.

3. Matius 26:64 

“Jawab Yesus: ‘Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai
sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan
datang di atas awan2 di langit.”

Pada ayat ini sudah sangat jelas sekali bagaimana Tuhan Yesus paling tidak menggambarkan
kondisi untuk dan pada saat kedatanganNya yang kedua kalinya. Selain itu, kondisi ini juga
menggambarkan bagaimana Yesus adalah benar – benar Anak Manusia yang diutus oleh Allah
Bapa untuk menyelamatkan manusia dan memperbaiki hubungan yang telah dirusak oleh dosa.

4. 2 Tesalonika 1:7-10 

Sponsors Link

“(7) dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada
waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diriNya bersama2 dengan malaikat2Nya,
dalam kuasaNya, di dalam api yang bernyala – nyala, (8) dan mengadakan pembalasan terhadap
mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. (9) Mereka
ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari
kemuliaan kekuatanNya, (10) apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang2
kudusNya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa
kepadamu telah kamu percayai.”

Ayat – ayat Alkitab tentang akhir zaman ini mungkin akan lebih menekankan tentang apa yang
akan terjadi pada akhir zaman. Pada akhir zaman, manusia yang selama hidupnya bisa
memenuhi syarat masuk surga menurut Alkitab dan mengikuti perintah Allah serta menjauhi
segala laranganNya akan ikut bersama – sama bangkit dan masuk kedalam kebahagiaan kekal.
Sedangkan, bagi mereka yang selama hidupnya tidak pernah menuruti perintah Allah dan lebih
mengikuti nafsu dagingnya akan menerima akibat dosa menurut Alkitab dan tinggal selamanya
didalam kesedihan abadi.

5. 1 Tesalonika 4:15-16 

“(15) Ini kami katakan kepadamu dengan Firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal
sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. (16)
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala
Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus
akan lebih dahulu bangkit.”

ads

Mungkin ayat ini akan memberikan kita gambaran mengenai banyaknya kejadian pembunuhan
atau bunuh diri. Disini sudah sangat jelas sekali dijelaskan bahwa Tuhan tidak berkenan apabila
ada seseorang yang dengan sengaja menghilangkan nyawanya sendri ataupun nyawa orang lain.
Karena waktu kepulangan seseorang kepada keabadian telah ditentukan oleh Tuhan sendiri.
Mungkin Anda bisa mengerti hal ini lebih jauh pada hukum membunuh dalam kristen. Yang
ingin saya tekankan sedikit disini adalah ayat – ayat ini menggambarkan tentang kondisi pada
akhir zaman dimana orang yang telah mati akan bangkit sama seperti Yesus yang telah bangkit
terlebih dahulu.

6. Matius 24:29-31 

“(29) Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak
bercahaya dan bintang – bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa – kuasa langit akan
goncang. (30) Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di
bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan – awan di
langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. (31) Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat
– malaikatNya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan
mengumpulkan orang – orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu
ke ujung langit yang lain”.

Mungkin pada beberapa ayat Alkitab tentang akhir zaman yang tercantum dalam Injil Matius ini
akan lebih mengambarkan kondisi pada saat akhir zaman itu sendiri datang.

7. Matius 25:31-32 

“(31) Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya dan semua malaikat bersama2 dengan
Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaanNya. (32) Lalu semua bangsa akan
dikumpulkan di hadapanNya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama
seperti gembala memisahkan domba dari kambing”.
Lagi – lagi, ayat ini menjelaskan akan kondisi apa yang akan terjadi pada saat akhir zaman itu
datang nantinya. Pada kondisi ini maka orang – orang yang berada pada jalanNya akan
dipisahkan dengan orang – orang yang lebih memilih untuk mengikuti bisikan iblis selama hidup
mereka. Mungkin sudah banyak atau paling tidak ada beberapa ayat yang menyinggung
mengenai hal ini. Mungkin Anda juga akan bingung apabila Anda ingin menyandingkan ayat ini
dengan perumpamaan anak yang hilang. Saya rasa selama Anda masih memiliki waktu maka
untuk melakukan pengakuan dosa untuk mendapatkan pengampunan dosa dalam kristen atau
dengan kata lain melakukan pertobatan maka kita masih bisa untuk memperbaiki hubungan kita
dengan Allah.

8.  Filipi 3:20 

“Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus
Kristus sebagai Juruselamat”.

Ayat Alkitab tentang akhir zaman yang satu ini mungkin akan lebih menekankan tentang
bagaimana kita sebenarnya adalah warga kerajaan surga. Jadi, segala sesuatu yang kita lakukan
di dunia ini seharusnya ditujukan untuk mencapai kerjaan surga itu sendiri. Langkah pertama
yang bisa dilakukan untuk bisa menjadi dan meraih kerajaan surga itu sendiri adalah dengan
menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan menerimakan sakramen baptis serta
memahami dengan benar apa itu makna baptisan kudus bagi orang percaya. Langkah selanjutnya
tentunya Anda harus bisa melakukan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.
Semua ini tentunya untuk membantu Anda mendapatkan keselamatan dan bukannya maut.

Semoga beberapa ayat Alkitab tentang akhir zaman yang telah saya bagikan kepada Anda ini
bisa membantu Anda untuk lebih sadar atas segala perbuatan Anda. Dan bahwa akhir zaman itu
memang benar – benar ada dan akan terjadi. Terima kasih atas waktu luang yang telah Anda
berikan dengan membaca berbagai artikel dari kami. Mungkin Anda juga bisa membaca
beberapa artikel mengenai renungan singkat kristen untuk membantu Anda menjadi pribadi yang
lebih baik dan membantu Anda juga untuk menumbuh kembangkan iman Anda kepada Dia.
Sekali lagi terima kasih atas waktu dan perhatian yang Anda berikan dengan membaca artikel
dari website kami ini, semoga semua artkel yang telah Anda baca bisa membantu menginspirasi
Anda menjadi seorang pribadi yang lebih baik lagi. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
15 Letak Surga menurut Alkitab Menurut
Gambarannya
Sponsors Link

Di dalam alkitab dikatakan bahwa Yesus terangkat ke surga seperti yang tertulis di dalam kitab
markus 16 : 19 sehingga argumen bahwa surga bukan di dunia semakin kuat. Selanjutnya
diketahui juga bahwa Bunda Maria terangkat ke surga karena jasa Kristus. Walau pun kita
sebagai manusia tidak dapat mengetahui letak persisnya surga tetapi, kita tahu surga adalah suatu
tempat. Di akhir zaman nanti, tubuh orang meninggal akan mengalami kebangkitan yakni semua
orang yang meninggal akan menerima tubuh mereka lagi untuk diadili di penghakiman terakhir.
Hasil dari pengadilan terakhir tersebut akan menentukan orang tersebut masuk ke neraka atau ke
surga.

ads

Akui kesalahan adalah salah satu cara bertobat orang Kristen dan menjadi langkah awal untuk
masuk ke dalam surga. Jadi di mana surga itu? Banyak orang yang bertanya-tanya pertanyaan ini
dan sering diperdebatkan. Banyak persepsi tentang letak surga tetapi kembali lagi bagaiamana
setiap orang memahaminya. Banyak pendapat mengenai gambaran surga misalnya:

 Ajaran Katolik

Menurut ajaran yang diajarkan oleh Gereja Katolik yang menjadi dasar dari iman katolik,  jiwa-
jiwa orang yang benar pada saat hari kematiannya mereka akan bebas dari dosa dan di sana
menggunakan bahasa roh dalam kesehariannya. Dapat dikatakan surga adalah tempat dari
kesempurnaan kebahagiaan yang sudah dikerjakan dari penyaliban Yesus yang diperoleh dari
penglihatan dari Tuhan langsung dan karena kasih Allah kepada kita dan sebagai wujud karunia
roh kudus.

Walau pun di dalam alkitab tidak dikatakan secara jelas di mana letak surga tapi, dapat
disimpulkan sendiri bahwa surga tidak terletak di dunia tetapi, terletak di luar dunia, dan tidak di
dalam batasan dunia serta tempat para orang kudus, malaikat, dan penghuni Kerajaan Allah
berkumpul. Salah satu ciri dari surga di dalam alkitab yang  lebih tepatnya tertulis di dalam 1
korintus 2 : 9 yakni yang tidak dilihat oleh mata, tidak didengar oleh telinga, dan tidak pernah ti
mbul di dalam hati semuanya disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.
 New Catholic Encyclopedia

Banyak orang Kristen yang menyetujui pendapat new catholic encyclopedia yang mengatakan
surga adalah tempat terbaik untuk orang yang setia sampai akhir hidupnya.

 Yudaisme

Rabi Bentzion Kravitz mengatakan bahwa Yudaisme berpendapat bahwa kehidupan sekarang
lebih penting dibandingkan dengan kehidupan setelah kematian tetapi, juga berpendapat bahwa
di  surga jiwa akan meraasakan kesenangan, lebih memahami Allah, dan dekat dengan Allah.
Meski pun begitu, Kravitz mengakui bahwa Yudaisme percaya akan adanya surga tetapi, hal ini
tidak dicatat di dalam kitab taurat.

 Hindu dan Buda

Orang Hindu dan Buda percaya bahwa surga mempunyai banyak tingkatan. Menurut ajaran
mereka surga adalah tempat perhentian sementara. Seseorang yang dilahirkan kembali atau 
bereinkarnasi atau mencapai nirwana adalah keadaan yang mereka anggap lebih mulia
dibandingkan dengan surga.

 Orang awam

Ada juga orang yang berpendapat bahwa surga itu tidak ada atau omong kosong  atau hanya
khayalan.

 Dilihat dari bahasa Ibrani

Di lihat yang dari terjemahannya yang menjadi langit atau surga. Hal ini mempunyai makna
seperti tinggi atau mulia. Langit dapat diartikan menjadi atmosfer bumi tetapi bergantung pada
konteksnya, surga bisa diartikan menjadi langit atau ruang angkasa.

Sponsors Link

 Tempat tinggal Allah

Alkitab menyebutkan  bahwa surga adalah tempat  tinggal Allah dan terdapat para malaikat di
sana. Di dalam 1 raja-raja  8 : 30  menuliskan bahwa surga adalah tempat  kediaman Allah dan di
dalam matius 18 : 10 di surga terdapat para malaikat.

Alkitab tidak mengajarkan bahwa bumi adalah tempat tinggal sementara untuk manusia atau
tempat untuk menunggu giliran meninggal kemudian naik ke surga. Alkitab menegaskan Allah
tidak pernah ingin manusia binasa. Kenapa?

  Beranak cucu
Allah berkata kepada Adam dan Hawa sebagai pasangan manusia yang pertama seperti yang
dituliskan di dalam kejadian 1 : 28 untuk beranak cucu dan bertambah banyak agar bumi menjadi
penuh.  Bumi diciptakan untuk menjadi tempat tinggal permanen  bagi manusia dan mereka  bisa
hidup untuk selamanya tetapi, jika manusia tidak taat kepada Allah maka mereka akan binasa.

 Tidak taat

Karena manusia ppertama tidak taat maka keturunan mereka mengalami kematian. Roma
5 : 12 menuliskan  bahwa dosa telah masuk ke dunia karena satu orang dan maut telah
menjalar kepada semua orang karena semua orang telah berbuat dosa.

 Harapan

Tetapi, di  dalam 2 Petrus 3 : 13  A llah menjanjikan akan adanya langit baru bumi baru  yang
mana terdapat kebenaran. Melalui Kerajaan Allah, Ia ingin mengembalikan keadaan bumi sesuai
dengan tujuan awal. Yohanes 5 : 28-29 menuliskan bahwa orang yang mati dalam kebenaran
akan dibangkitkan dan peroleh hidup yang kekal tetapi, mereka yang berbuat jahat akan bangkit
untuk dihukum.

 Neraka

Surga digambarkan sebagai suatu tempat yang damai tetapi neraka adalah suatu tempat yang
terbuat dari api. Saat Yesus mati di kayu salib, Ia pergi ke alam maut yang akitab jelaskan
terletak di bagian paling dasar bumi.

 Tempat tinggal

Di dalam yohanes 14 : 2-3, Yesus mengatakan Ia menyediakan tempat tinggal bagi kita karena di
rumah BapaNya banyak tempat tinggal dan Ia akan kem bali untuk membawa orang yang
percaya kepadaNya tinggal bersama-sama dengan Dia.

 Di luar jangkauan

Keberadaan surga sangat di luar akal pikiran manusia. Manusia tidak dapat berpikir mengenai 
hal-hal ilahi dengan logika tanpa dibimbing dengan roh kudus.

 Menurut yesaya

Yesaya menggambar surga dengan mendirikan rumah-rumah lalu mendiaminya, menanami


kebun-kebun anggur, dan memakan  buahnya karena orang pillihanNya sepanjang umur pohon
dan mereka menikmati pekerjaan tangannya. Mereka tidak perlu  bersusah payah dengan
percuma dan tidak akan melahirkan anak yang mati menadadak karena keturunan mereka
diberkati   Tuhan dan anak cucu mereka bersama mereka. Sebelum mereka memanggil, Ia sudah
menjawabnya dan  mereka sedang berbicara, Ia sudah mendengarkannya”.
Demikianlah beberapa ulasan tentang bagaimana letak surga bisa tergambar menurut Alkitab
yang bisa anda ketahui bagaimana contoh peletakkannya.
3 Syarat Masuk Surga Menurut Alkitab dan
Ajarannya
Sebagai orang kristen, sudah tahukah kita apa saja syarat untuk masuk ke kerajaan sorga menurut
alkitab? Banyak orang berpikiran bahwa apabila mereka menjadi orang yang baik dan hidup
religius, maka itu akan menjadi bekal mereka untuk masuk sorga. Namun pertanyaannya,
seberapa yakinkah kita kalau kita benar-benar baik? Apakah dengan cara membandingkan diri
kita dengan sesama? Apakah dengan membandingkan diri kita dengan tetangga yang suka
menggosip membuat kita merasa baik karena kita tidak pernah menggosip? Apakah kita merasa
baik karena kita tidak pernah mencuri, berzinah, membunuh, dan berbuat dosa lainnya yang
menurut kita dosa besar? Lalu bagaimana kalau lingkungan kita adalah perkumpulan orang-
orang alim yang ke gereja setiap kali ada ibadah sedangkan kita hanya beribadah di hari minggu?
Lantas, apakah kita akan merasa buruk? Dari ilustrasi tersebut kita tahu bahwa tidak ada standard
yang pasti manusia dapat dikatakan baik. Toh, pandangan-pandangan itu juga menurut kacamata
manusia.

Tapi ada satu hal yang pasti, yaitu bahwa Tuhan penuh dengan kemuliaan dan standard baik
menurut-Nya adalah kita harus kudus dan suci. Kita tahu  bahwa Tuhan Maha Adil, siapa yang
menabur maka dia pun akan menuai.  Siapa yang melakukan kebaikan maka dia akan mendapat
kebaikan. Begitu pula sebaliknya. Semua orang bisa melakukannya, bahkan orang yang tidak
mengenal Tuhan sekali pun. Tuhan mengasihi semua orang dan setiap orang memiliki berkatnya
masing-masing. Setiap orang bisa sukses apabila mereka bekerja keras. Setiap orang bisa
berhasil apabila mereka tekun. Banyak orang yang humanis namun tidak mengenal Tuhan. Lalu,
dengan bermodalkan kebaikan ‘kah manusia dengan syarat masuk surga menurut Alkitab?
Apakah berbuat baik bisa menjadi standard yang mutlak sebagai syarat untuk masuk ke kerajaan
sorga? Tidak kan? Kalau iya, maka tidak ada bedanya kita menganut agama kristen atau
menganut kepercayaan lainnya.

Asal Mula Terjadinya Dosa

Satu-satunya cara agar kita layak di hadapan Allah adalah kita harus hidup suci. Tidak berdosa.
Karena dosa sekecil apa pun tidak bisa ditoleransi sebab Allah Maha Kudus. Bukan karena Allah
tidak mengasihi kita, namun karena eksistensinya sebagai Allah. Karena Dia Allah. Dosa kecil
atau dosa besar sama-sama akan membawa manusia kepada maut. Mengapa? Analoginya begini,
misalkan terdapat air murni dalam sebuah gelas. Apabila  air itu ditetesi tinta satu tetes saja,
maka air itu sudah tidak murni lagi. Begitu pula manusia. Dosa kecil atau besar tetap saja dosa.
Kita semua sudah berdosa, bahkan saat kita baru lahir oleh karena dosa keturunan. Sejak Adam
dan Hawa memakan buah pengetahuan, itu sudah menjadi tanda bahwa manusia memiliki
kecenderungan untuk berdosa.  Maka, di dalam kitab Yesaya 64: 6 dituliskan, “Demikianlah
kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian
menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh
angin.”
Karena manusia telah berdosa, maka hubungan manusia dengan Allah otomatis terputus. Allah
yang suci tidak bisa bersama manusia yang berdosa. Manusia harus menjalani maut. Namun, itu
semua tidak dilakukan-Nya. Mengapa? Karena Dia mengasihi kita. Karena kasih-Nya yang
begitu besar, Dia memberikan sebuah jalan keluar agar kita dapat berhubungan lagi dengan
Allah. Jalan itu terjawab melalui karya penebusan oleh Yesus Kristus. Yesus Kristus merupakan
satu-satunya jalan pendamaian manusia dengan Allah. Tidak ada jalan lain yang dapat membawa
kita menuju keselamatan.

“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14: 6)

Adakah yang dapat menyangkal firman itu? Apakah karena Yesus yang mengatakannya dan
bukan Allah sendiri maka kita tidak percaya? Bukankah kita tahu bahwa Yesus telah melakukan
banyak sekali mujizat dan memberitakan berbagai ajaran tentang kebenaran syarat masuk surga
menurut Alkitab. Siapa lagi kalau bukan Allah sendiri yang memberikan kuasa itu. Dan juga,
sebenarnya nabi-nabi sudah bernubuat beberapa ratus tahun sebelumnya bahwa akan lahir Juru
Selamat manusia. Seperti dikatakan Yesaya 7:4 bahwa akan ada seorang perempuan muda
mengandung dan melahirkan anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Nubuat
tentang-Nya juga dituliskan di Yesaya 9:6, Mikha 5: 2, Zakharia 9: 9, Mazmur 22:16-18, Yesaya
53:3-7, dan masih banyak lagi. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sudah merencanakan
kedatangan Yesus Kristus dan karya penebusan-Nya.

Cara Masuk Surga Dalam Alkitab

Mengapa satu-satunya jalan hanyalah melalui Yesus Kristus? Seperti yang sebelumnya telah
dikatakan, bahwa oleh karena manusia telah berdosa, maka mereka harus menerima hukuman
yaitu maut. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri karena mereka sendiri telah
berdosa. Harus ada penebus dosa yang kudus agar manusia bisa selamat. Roma 3:23 mengatakan
bahwa semua manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, maka jalan satu-
satunya ialah melalui Yesus Kristus, putra-Nya yang tunggal, yang tak bercacat dan tak bercela
yang mampu menebus dosa manusia. Lalu apa yang perlu kita lakukan supaya kita bisa masuk ke
kerajaan sorga? Percayalah kepada-Nya dan menjadi pengikut-Nya. Nah, sampai poin ini
mungkin sebagian besar orang kristen sudah tahu ya bahwa satu-satunya jalan hanya melalui
Yesus Kristus. Lantas, apakah hanya sampai di sini saja? Tentu tidak.

Banyak orang mentolerir perintah-perintah Allah karena mereka pikir jika Allah penuh kasih
maka dosa apa pun pasti akan diampuni,  lalu ada juga yang berpikir bahwa hanya dengan
percaya saja kita akan selamat, dan anggapan-anggapan lain yang terkesan menyepelekan.
Memang Allah penuh kasih dan Ia akan mengampuni dosa-dosa kita, tapi Allah lebih tahu
maksud hati kita. Pikiran-pikiran itu sebenarnya hanyalah cara manusia untuk membenarkan
perbuatannya yang salah. Padahal, syarat untuk masuk syarat masuk surga menurut Alkitab tidak
hanya berhenti di sini. Percaya juga perlu bukti nyatanya. Saat manusia memutuskan untuk
mengikut Yesus, mereka harus menerima konsekuensinya. Menurut Lukas 9:23, ada tiga
konsekuensi untuk menjadi pengikut-Nya.

ads
 Menyangkal dirinya

Kita tahu bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk berdosa. Sehingga mereka kerap kali
melanggar perintah-perintah Tuhan bahkan sengaja mengabaikannya. Namun, saat manusia
memutuskan untuk mengikut Kristus maka mereka harus mau merubah kehidupannya yang lama
dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya. Bagaimana caranya? Inilah yang disebut
dengan menyangkal diri sendiri dan lahir baru oleh roh. Mematikan keinginan daging dan
membiarkan Roh Kudus yang berkehendak. Walau begitu, bukan berarti manusia sangat dibatasi
dan terkesan memiliki aturan yang ketat. Yang Tuhan mau yaitu manusia berperilaku sesuai
dengan dorongan Roh Kudus. Seperti

Galatia 2:20 mengatakan, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup,
melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.”

Tidak hanya itu, manusia yang sungguh-sungguh ingin mengikut Yesus harus selalu
menempatkan perintah-Nya di atas kepentingan-kepentingan pribadi. Yesus mengatakan bahwa
siapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Nya, ia tidak layak bagi-Nya; dan barangsiapa
mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Nya, ia tidak layak bagi-Nya.
Pernyataan ini bukan berarti kita harus meninggalkan keluarga kita untuk mengikut Dia, namun
yang Dia mau adalah supaya kita menempatkan Dia di tempat terbaik di hati kita.

 Memikul salib

Memikul salib artinya manusia mau menanggung bebannya masing-masing. Yesus mengatakan
pada Matius 10:38, bahwa barang siapa yang tidak memikul salibnya dan mengikut Dia, maka
orang itu tidak layak bagi-Nya.

Dengan memikul beban, Tuhan ingin kita berproses. Karena Tuhan menciptakan manusia
dengan suatu tujuan yang besar dan tentu saja kita tidak akan dapat sampai ke sana kalau Tuhan
tidak mengajarkan dan mendidik kita. Maka dari itu, dengan memikul salib, Tuhan ingin kita
bertumbuh dan berkembang di dalam-Nya. Tapi tenang saja, Tuhan pasti akan memberikan
beban sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

 Mengikut Dia

Kenapa dikatakan bahwa orang kaya lebih sulit untuk masuk ke kerajaan sorga? Bukan karena
menjadi kaya adalah suatu hal yang buruk, tapi karena orang kaya akan lebih sulit untuk
melakukan perintah yang pertama yaitu menyangkal dirinya. Bisakah dia meninggalkan hartanya
dan mengikut Yesus? Kemungkinan besar dia akan merasa keberatan, ya. Karena itulah, dia akan
lebih enggan untuk mengikut Yesus. Karena orang yang mau mengikut Yesus harus mau
meninggalkan kehidupan duniawinya dan  melakukan perintah serta kehendak-Nya. Mereka
harus mau hidup senantiasa dalam Yesus.

Tapi walau begitu, bukan berarti orang percaya akan hidup kesulitan selama hidupnya. Bukan itu
maksud Allah. Allah punya rencana-rencana besar dan Dia mau kita mengorbankan kepentingan
kita supaya rencana Allah bisa terwujud. Bahkan sebenarnya, Allah menginginkan kita supaya
hidup dalam kelimpahan seperti yang dikatakan Yohanes 10:10 Apabila kita melihat ketiga
konsekuensi tersebut, mungkin kita menganggap bahwa syarat untuk masuk ke kerajaan sorga
menurut alkitab sangatlah sulit karena kita harus hidup sempurna dan meninggalkan keinginan-
keinginan duniawi. Namun sebenarnya, Tuhan tidak ingin kita berpikir seperti itu. Tuhan lebih
melihat hati dan kesungguhan kita. Seberapa besar kerinduan kita untuk mau hidup di dalam-
Nya.

Manusia memang berdosa, namun jangan biarkan dosa-dosa itu mengintimidasi kita sehingga
kita berpikir kita tidak layak untuk Dia. Asal kita bersungguh-sungguh, Roh Kudus akan
menuntun dan mengajarkan kita untuk menjadi lebih baik dan menuju kesempurnaan. Dan jika
orang percaya melakukan perbuatan dosa karena kelemahannya, tentu saja mereka tetap akan
mendapat hukuman, yaitu hukuman duniawi. Namun hukuman itu merupakan bentuk kasih
Tuhan kepada kita. Supaya kita dapat belajar dan mempertanggungjawabkan apa yang kita
lakukan. Tuhan ingin yang terbaik untuk kita.
8 Ciri-Ciri Kerajaan Allah dalam Kehidupan
Kristiani
Kerajaan Allah adalah pemerintahan yang dipimpin oleh Allah Yehova yang merupakan makna
sengsara dan wafat Yesus. Markus 1 : 14-15 mengingatkan kita untuk cara bertobat orang
Kristen dan janji Tuhan bagi orang percaya kepada injil karena Kerajaan Allah sudah dekat. Di
Matius 4 : 17 pun juga megingatkan hal serupa yakni bertobat karena Kerajaan Surga sudah
dekat.

ads

Saat Tuhan Yesus  Kristus berada di dunia ini. Pengajaran yang sering Ia ajarkan kepada para
murid dan orang banyak adalah tentang kerajaan baik menggunakan kata Kerajaan Allah atau
pun Kerajaan Surga. Di matius 13, Yesus memberikan permumpamaan atau ilustrasi alkitab
tentang Kerajaan Allah sebanyak 7 perumpamaan. Yesus menggunakan benda sebagai media
menceritakan perumpamaanNya yakni biji sesawi, ragi, mutiara, dan harta. Keempat benda ini
tidak diperoleh secara instan melainkan butuh proses yang lama dan panjang serta tidak sebentar.
Biji sesawi dan ragi menjelaskan proses Kerajaan Allah di dunia seperti yang dijelaskan di
bawah ini kemudian harta dan mutiara menjelaskan reaksi manusia terhadap Kerajaan Allah itu
sendiri. Ciri Kerjaan Allah yang tertulis dalam matius 13  : 31-33 yakni perumpamaan tentang
biji sawi dan ragi.

 Memulai dari yang kecil berkembang menjadi besar

Di  ayat 31, Tuhan Yesus mengajarkan Kerajaan Surga diperumpamakan sebagai biji sesawi.
Biji  Sesawi adalah  biji yang  paling kecil di antara  biji lainnya, bijinya tidak diperhitungkan,
biji yang sederhana  tetapi, jika tumbuh akan menjadi paling besar di antara sayur lainnya. Tuhan
ingin mengatakan lewat perumpamaan tersebut bahwa  sesuatu dimulai dari hal yang sederhana
bahkan tidak diperhitungkan oleh orang banyak.

Di balik kedahsyatan Tuhan yang besar,  Ia adalah pribadi yang  sederhana, manusia diciptakan
dengan penuh kesabaran. Tuhan Yesus pun saat  memulai pekerjaanNya di bumi dimulai dengan
sederhana, Ia memilih ke 12 muridNya yang sederhana tetapi, mampu mengguncangkan dunia.
Jika kita dilahirkan dari keluarga yang  sederhana jangan putus asa dan jangan minder. Jika kita
cuma karyawan juga jangan rendah diri. Tuhan bisa mengubah sesuatu yang sederhana menjadi
sesuatu yang dahsyat tinggal kita  harus percaya kepada rencanaNya. Tuhan juga ingin
menjelaskan bahwa pertumbuhan Kerajaan Allah berkembang dari hal yang kecil menjadi
spektakuler. Warga Kerajaan Allah diundang untuk melayani dan memperlebar Kerajaan Allah
di muka bumi.

 Memengaruhi bukan dipengaruhi

Di ayat 33, Tuhan memberikan perumpamaan tentang ragi. Terdapat 2 pengertian penting
tentang ragi yakni dari sudut pandang positif dan sudut pandang negatif. Tetapi, di ayat ini
Tuhan berbicara dari sudut pandang positif. Ragi di ayat ini berbicara mengenai ragi yang
memberikan pengaruh ke dalam kehidupan yang nantinya akan dinikmati oleh banyak orang.
Kekristenan yang benar adalah kekristenan yang memberikan pengaruh kepada orang lain.
Karena kita adalah garam dan terang dunia serta suratan Kristus.

Sehingga kita harus membawa pengaruh positif di dalam kehidupan sehari-hari, menjadi berkat
di lingkungan pekerjaan, tempat belajar, dan rumah. Gereja ada karena Tuhan mempuyai tujuan
yakni menjadi berkat di tengah-tengah dunia. Tuhan Yesus ingin memberikan penjelasan melalui
perumpamaan ragi ini dengan memberikan efek Kerajaan Allah bagi dunia dan mengajak anak-
anakNya untuk memberikan pengaruh positif untuk dunia ini.

 Kualitas Kehidupan Abadi

Mutiara yang asli dihasilkan dari kerang mutiara yang bagus, dari perairan yang baik, sinar
matahari cukup, dan makanan yang cukup sehingga dihasilkan muatiara yang berkualitas dan
langka. Karena kualitas ini lah membuat orang rela dan senang membeli mutiara in dengan harga
yang selangit. Begitu juga dengan hal Kerajaan Surga yang telah membayar dosa-dosa manusia
dengan darahNya yang mahal agar setiap orang yang percaya akan beroleh hidup yang kekal dan
Allah sendiri juga menginginkan kualitas terbaik untuk rakyat yang akan bersama-sama di
Kerajaan Allah.

 Penguasa Kekal

Yesus diberi wewenang lebih besar dibandingkan dengan wewenang yang dipunyai oleh
penguasa manusia mana pun di muka bumi. Seperti yang ditulis di dalam matius 28 : 18 Yesus
berkata bahwa Ia diberi segala kuasa baik di Surga mau pun di bumi. Yesus terbukti sebagai
Pemimpin yang handal dan berbelas kasih. Bersama Allah, Yesus sudah memilih orang-orang
dari segala bangsa yang akan memerintah bersamaNya di Surga seperti yang tertulis di dalam
kitab wahyu 5 : 9-10 Ia telah memilih orang-orang sebagai orang pilihanNya.

 Masa pemerintahan

Kerajaan Allah tidak seperti manusia yang mempunyai masa jabatan tetapi, Kerajaan Allah tidak
akan peernah binasa seperti yang tertulis di dalam daniel 2 : 44Allah akan mendirikan
kerajaanNya yang tidak akan binasa sampai selamanya, kekuasaan tidak beralih kepada siapa
pun, dan akan meremukkan segaa kerajaan serta menghabisinya.

 Rakyat Makmur

Rakyat dari Kerajaan  Allah adalah siapa pun yang melakukan kehendak Allah, tidak  melihat
asal usul, dan  tempat lahir seperti yang tertulis di dalam kisah  para rasul 10  :  34-35 bahwa
Allah  tidak membeda-bedakan orang dan siapa pun yang takut akan Dia dan mengamalkan
kebenaran  berkenan kepadaNya.
 Hukum Adil dan Seimbang

Hukum atau aturan dari Kerajaan Allah tidak  hanya melarang perbuatan  yanng salah tetapi juga
meningkatkan karakter moral rakyatnya. Karena ada yang tertulis di matius 22 : 37-39 tentang
hukum yang terutama adalah mengasihi Tuhan Allah dengan hati, jiwa, d an akal budi itu lah
hukum yang terutama dan pertama dan hukum  yang kedua a dalah mengasihi sesama manusia
seperti mengasihi diri sendiri.

 Pendidikan Ajaran Benar

Kerajaan Allah tidak hanya menetapkan standar yang tinggi bagi rakyatnya tetapi juga
mengajarkan cara untuk memenuhi standar tersebut. Karena seperti yang ditulis di dalam Yesaya
48 : 17-18  yang megajarkan  c aranya adalah  Tuhan Allah sendiri, Ia  mengajarkan sesuatu
yang berfaedah dan menuntun setiap jalan agar damai sejahtera dan kebahagiaan selalu
menyertai.

 Misi Tujuan Firman

Misi dari Kerajaan Allah adalah mewujudkan kehendak Allah. Kehendak Allah menurut Yesaya
35 : 1, 5-6 adalah memberi keselamatan bagi umat Allah, menurut matius 6 : 10 adalah
mendatangkan Kerajaan Allah dan kehendakNya di bumi seperti di Surga, dan wahyu 21 : 1-4
adalah janjiNya tentang langit baru bumi baru di mana tidak ada maut, perkabungan, ratap
tangis, dan dukacita karena yang lama telah berlalu.

Demikian beberapa ulasan tentang ulasan kerajaan Allah yang bisa anda ketahui, sebagai anda
adalah umat Kristen untuk menjalaninya dengan baik.

Sponsors Link
7 Ayat Alkitab Tentang Penyembahan Bagi
Orang Percaya
Sponsors Link

Penyembahan bagi orang percaya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupannya sehari-hari. Penyembahan dalam hidup rohani tidak dapat diartikan sama dengan
penyembahan yang dilakukan kepada dunia. Penyembahan sendiri memiliki beberapa makna
seperti tersungkur di hadapan atau bersujud di hadapan. Penyembahan dalam hidup rohani
haruslah dilakukan dengan pimpinan roh kudus agar berkenan dihadapan Allah, penyembahan
yang dilakukan tidak dapat dibatasi oleh waktu seperti hanya dilakukan pada hari minggu saja
melainkan setiap waktu dalam seetiap hari menjalankan kehidupan.

ads

Penyembahan yang diberikan kepada Allah tidaklah boleh semata-mata memenuhi hasrat
kepuasaan manusia seperti terlalu fokus dalam mencapai target tanpa memerhatikan apakah
penyembahan yang diberikan telah berkenan di hadapan Allah atau hanya melihat semuanya
dalam sisi pandang manusia saja tanpa melihat apa yang di inginkan oleh Tuhan. Alkitab sendiri
menyatakan beberapa penyembahan dan bagaimana penyembahan itu harus dilakukan agar
berkenan di hadapan Allah, beberapa ayat alkitab tentang penyembahan yang berkenan di
hadapan Allah yaitu :

1. Yohanes 4 : 23-24

Ayat alkitab tentang penyembahan dapat ditemukan dalam kitab yohanes 4 : 23-24 yang berkata
“ tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan
menyembah Bapa dalam roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam
roh dan kebenaran”. Makna kelahiran Yesus Kristus salah satunya adalah menggenapi kebenaran
sehingga setiap orang boleh mendapatkan keselamatan.

2. Ibrani 13 : 15

Kitab ibrani juga turut menjadi bagian sebagai ayat alkitab tentang penyembahan, ibrani 13 : 15
mengatakan “ sebab itu marilah kita, oleh dia, senantiasa mempersembahan korban syukur
kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya”. Korban syukur atau persembahan
sebagai salah satu bentuk penyembahan tidak hanya dilakukan dengan memberikan materi
semata namun juga dengan tubuh kita sehingga boleh menjadi contoh perilaku sebagai terang
dan garam dunia. Seperti ada tertulis jika penyembahan yang sejati adalah mempersembahkan
tubuh kita boleh hanya untuk Tuhan, sehingga kita adakalanya dituntut untuk menjadi orang
yang memiliki ciri orang bijak menurut alkitab.
3. Kolose 3 : 16

“ Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaanya diantara kamu, sehingga kamu
dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan
mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam
hatimu”.

Karakter Kristus dan keteladanan Yesus Kristus telah memberikan gambaran bagaimana
seharusnya hidup ini dijalankan dan berkenan di hadapan Allah. Penyembahan dilakukan juga
dapat didasari dengan perasaan yang mengucap syukur atas hadirat dan kasih Tuhan kepada kita
manusia berdosa, serta sebagai bentuk ucapan terima kasih karena Kristus boleh datang dan
menyelamatkan manusia atas dosa dan memenangkannya.

4. Roma 12 : 1

Dalam roma 12 : 1 berisi “ karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”. Dalam ayat alkitab tentang
penyembahan yang satu ini menekankan bahwa dengan mempersembahkan tubuh kita kepada
Allah merupakan persembahan yang sejati dan berbau harum dihadapan Allah.
Mempersembahkan tubuh artinya menggunakan tubuh yang saat ini kita miliki agar tetap kudus
dan berkenan sehingga boleh dipakai oleh Allah untuk pelayanannya di dunia ini.

Sponsors Link

5. Mazmur 150 : 6

“ biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya!”, memuji Tuhan sedari awal merupakan
tujuan adanya manusia diciptakan. Manusia pada mulanya ada untuk mengapresiasikan hadirat
dan kuasa Allah namun akibat jatuh ke dalam dosa peran manusia menjadi rusak, manusia
menjadi mementikan dirinya sendiri dari pada kehendak Allah.

6. Yakobus 5 : 13

Dalam ayat dalam kitab yakobus ini mengatakan “ kalau ada seorang diantara kamu yang
menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembora baiklah ia menyanyi!”.
Berdoa dan memberikan puji-pujian merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dalam
penyembahan yang dilakukan oleh manusia. Doa merupakan suatu sarana yang dapat
menghubungkan manusia dengan Allah sedangkan pujian merupakan bentuk ucapan syukur
lainnya yang dapat manusia berikan kepada Allah atas kemegahan dan kasihnya kepada kita.
7. Ibrani 12 : 28-29

Keselamatan yang atasNya telah diterima oleh semua orang percaya, hal ini boleh tergenapi oleh
kematian dan penyaliban Yesus di atas kayu salib menggantikan manusia yang berdosa. Ibrani
12 : 28-29 “ jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita
mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadaNya, dengan
hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan”.

Dalam alkitab sendiri banyak dijelaskan mengenai bagaimana penyembahan atau ibadah yang
sebenarnya harus diakukan oleh orang percaya dalam kehidupannya, karena orang percaya telah
menerima janji Tuhan bagi orang percaya agar senantiasa dekat denganNya. Ibadah dalam
kekristenan haruslah dilakukan dari dalam ke luar, yang mana artinya adalah ibadah yang
dilakukan haruslah di lakukan dengan memulainya dari dalam diri sendiri yakni dengan
melibatkan roh dan kebenaran.

Dengan melibatkan roh dan kebenaran maka keinginan daging tidak dapat lagi di turuti dalam
penyembahan oleh karena itu roh dalam diri perlu dilatih untuk dapat selalu memahami maksud
dan kehendak Allah dalam setiap perkara. Penyembahan yang sejati harus dilakukan bersama-
sama dengan Kristus oleh karena itu orang yang percaya haruslah dibaptis atau dilahir barukan
sehingga roh kudus boleh berdiam dalam diri yang telah dibaharui bersama dengan juru selamat.
Roh kudus membuat diri kita menjadi lebih peka terhadap hadirat Allah jika dibandingkan
dengan manusia yang tidak ada kehadiran roh kudus dalam tubuhnya, oleh selain itu penting juga
bagi kita yang telah percaya untuk tetap memelihara roh dan tubuh yang menjadi bait dan
kediamanNya.
Tergenapinya 3 Janji Keselamatan Dalam
Alkitab Melalui Diri Yesus
Sponsors Link

Bagi orang percaya pokok dari pembahasan janji keselamatan dalam alkitab telah banyak
diterima dalam setiap kesempatan hidup ini. Ketika diri kita menyerahkan diri untuk menerima
dan mengakui bahwa Tuhanlah juru selamat serta di baptis atas nama Bapa, Putra dan Roh
Kudus hidup ini bukan lagi milik kita sendiri namun milik Tuhan.

ads

Janji keselamatan merupakan salah satu injil utama yang harus manusia sebar luaskan ke penjuru
dunia sebagai misi karena ketika Tuhan Yesus naik ke surga Ia telah berpesan pada orang-orang
yang mengikutinya kala itu untuk menyebarkan firman Tuhan dan Janji keselamatannya ke
seluruh bagian dunia agar mereka boleh memperoleh keselamatan yang berasal dari Tuhan Yesus
itu sendiri.

Keselamatan dalam Alkitab

Tugas orang percaya tidak sampai situ saja dan berhenti ketika injil keselamatan telah
diberitakan, selanjutnya orang percaya juga harus menyebarkan dan membertikan injil kerajaan
kepada manusia yang telah beroleh selamat, tentunya dalam perkara ini kita membutuhkan
tujuan karunia roh kudus. Janji keselamatan dalam alkitab dapat dengan mudah dipahami apabila
memerhatikan beberapa hal berikut seperti :

1. Yesus Kristus adalah keselamatan

Janji keselamatan dalam alkitab dapat kita lihat sejak awal pada perjanjian lama sebelum Tuhan
Yesus lahir di dunia. Sejak lama bahkan telah dinubuatkan bahwa kelak akan datang juruselamat
atas manusia yang mana lahir dari anak dara yang berasal dari keturunan orang pilihan Allah.

Jika kita menggambarkan sisilah keturunan Maria dan Yusuf maka akan di temukan satu sumber
yang sama yakni orang yang merupakan pilihan Allah kala perjanjian lama berlangsung. Sejak
lama Allah rindu untuk bersatu kembali dengan manusia ciptaannya, sejak dulu telah banyak
orang yang dipanggil olehNya keluar dari dosa dan tidak sedikit pula yang gagal karena tidak
sesuai dengan apa yang Allah inginkan.

Sehingga ketika memasuki perjanjian baru tergenapilah nubuat yang telah lama ada tersebut
melalui diri Yesus Kristus sang juruselamat, disini kita perlu kembali mengingat dan mengetahui
lebih dalam makna kelahiran Yesus Kristus. Allah mengorbankan anaknya yang tunggal untuk
menjadi sama dengan manusia, semuanya ini tidak lain untuk memenangkan manusia dari ikatan
dosa yang menyebabkan kita jauh dari Allah serta tergenapinya janji Tuhan bagi orang percaya.

1. Yesus Kristus digambarkan sebagai domba paskah


Bangsa Isreel sejak lama telah melakukan beberapa ketetapan yang bertujuan untuk
mendekatkan diri dengan Allah dan salag satunya adalah dengan memberikan korban bakaran
berupa domba sulung. Ketika Tuhan Yesus hendak di salib dalam alkitab dijelaskan bahwa
Tuhan bersama-sama dengan murid-muridnya mengadakan perjamuan yang terakhir kalinya
sebelum Tuhan di Salib.

Tuhan Yesus yang di salib melambangkan persembahan paskah yang sejati mengantikan bakaran
domba sulung. Tuhan Yesus dalam wujud sebagai manusia dan karakter Kristus yang ada
padaNya merupakan persembahan yang sejati, harum dan paling sempurna dihadapan Allah.

Yesus menggantikan posisi manusia berdosa padahal Ia sendiri tidaklah berdosa, sungguh besar
kasihNya kepada kita manusia yang banyak cela ini. Darah yang Ia curahkan diatas kayu salib
melambangkan bahwa manusia yang berdosa telah di suci bersihkan dari dosa yang mengikat
sehingga manusia boleh beroleh hidup selamat di dalam Ia. Darah merupakan harga mahal yang
harus di bayar oleh manusia yang jatuh ke dalam dosa tapi Tuhan Yesus mau agar manusia yang
dikasihinya tidak binasa bersama-sama dengan iblis.
11 Ayat Alkitab tentang Pengampunan bagi
Umat Kristiani
Sponsors Link

Hukum kasih dalam Alkitab yang kedua memerintahkan kita untuk mengasihi sesama. Salah satu
bentuk dari kasih adalah pengampunan. Kita semua menyadari bahwa tidak ada manusia yang
sempurna dan setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Pada dasarnya, kesalahan-
kesalahan itu diperlukan untuk memproses manusia dan membuatnya lebih baik. Memang tidak
bisa dipungkiri bahwa masing-masing pribadi memiliki karakter yang berbeda sehingga
terkadang terdapat ketidakcocokan antara satu dengan yang lain.  Namun, sebagai anak Tuhan,
kita harus belajar menerapkan hukum kasih dan mengampuni kesalahan orang lain.

ads

Bagaimana kita bisa mengampuni orang lain? Ingat kembali mengenai pengampunan dosa dalam
Kristen yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Dia rela disiksa dan disalib karena dosa yang tidak
diperbuat-Nya. Apabila kita menyadari seberapa mahal harga yang dibayar-Nya untuk
menyelamatkan kita dan seberapa besar kasih-Nya kepada kita, maka kita akan lebih mudah
untuk mengasihi dan mengampuni orang lain.

Dalam artikel ini akan dirangkum beberapa ayat Alkitab tentang pengampunan, sebagai berikut:

 Kolose 2:13-14

“Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara
lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala
pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum
mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu
salib.”

Dalam Perjanjian Lama, manusia melakukan ritual untuk penghapusan dosa dengan
penyembelihan hewan korban. Segala dosa yang seharusnya diterima manusia dilimpahkan
kepada hewan yang tidak bersalah. Namun, dalam Kitab Imamat dikatakan bahwa ritual
penyembelihan itu hanyalah bayangan akan penghapusan dosa di masa yang akan datang.

Dan itu telah digenapi dengan kematian Yesus Kristus. Kalau kita percaya akan identitas Allah
Tritunggal, maka otomatis kita juga percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Tak bisa dibayangkan
seberapa besar kasih Tuhan sehingga Dia datang sendiri ke dunia untuk dikorbankan demi
mengampuni segala pelanggaran kita. Dan pengorbanan ini merupakan dasar bagi umat Kristiani
mengapa perlu mengampuni sesama.
 Matius 6:14-15

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni
kesalahanmu.”

Kita harus menerima bahwa semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Bahkan kita sendiri
pun juga demikian. Janganlah kita menghakimi orang lain dan merasa benar, melainkan ampuni
kesalahan mereka. Dan jangan gengsi untuk mengakui kesalahan maupun memaafkan kesalahan.
Bapa kita telah mengampuni dosa kita yang begitu besar dan sebagai timbal baliknya kita juga
harus melakukannya untuk orang lain. Dendam adalah emosi yang tidak sehat dan akan membuat
hati kita penuh dengan kebencian dan iri hati. Selain itu, Tuhan juga tidak akan mau
mengampuni kita.

 Markus 11:25

“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam
hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-
kesalahanmu.”

Ayat ini memiliki makna yang tidak jauh berbeda dengan ayat sebelumnya. Namun, di sini
ditekankan bahwa sebelum kita datang kepada-Nya dan berdoa, pertama bersihkanlah hati kita
dari perasaan-perasaan jahat seperti kebencian. Ampuni segala kesalahan yang diperbuat orang
lain kepada kita. Supaya Bapa kita di sorga juga mau mengampuni kita.

 Efesus 4:31-32

“Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara
kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang
lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah
mengampuni kamu.”

Sponsors Link

Sesama manusia, hendaklah kita menanamkan hukum kasih dan membuang perasaan-perasaan
jahat seperti kemarahan, fitnah, apalagi pertikaian. Tanamkan sifat ramah-tamah terhadap yang
lain dan juga landaskan kasih sebagai dasar dalam berinteraksi dengan orang lain.

Allah telah memberikan contoh nyata bagaimana kasih yang sejati itu dengan diri-Nya sendiri.
Dia datang ke dunia dan rela dikorbankan demi menebus dosa-dosa manusia. Perbuatan-Nya ini
menunjukkan betapa besar kasih Allah pada manusia. Dan kasih itu bersifat agape atau tidak
menuntut balas.

 1 Yohanes 1:9
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”

Saat datang kepada Tuhan, rendahkanlah diri kita di hadapan-Nya. Akui segala kesalahan dan
dosa-dosa kita. Belajarlah untuk jujur terhadap diri sendiri dan kepada Tuhan. Walau
sebenarnya, tanpa kita mengakui, Tuhan juga sudah tahu kesalahan-kesalahan kita. Namun,
dengan kita mengaku dosa dan menyesalinya, Ia akan mengampuni segala dosa dan menyucikan
kita.

 Kolose 3:13

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu,
kamu perbuat jugalah demikian.”

ads

Salah satu buah-buah Roh Kudus adalah kesabaran. Dengan kesabaran, kita akan lebih mudah
menerima situasi dan kondisi, sehingga kita juga akan lebih mudah memaafkan kesalahan yang
orang lain perbuat kepada kita. Apabila Roh Kudus ada dalam diri kita, maka Ia akan
menyingkirkan hal-hal yang tidak baik, seperti dendam, kebencian, dan iri hati.

Roh Kudus akan memilih untuk mengampuni. Dan dengan Roh Kudus kita akan mampu untuk
merasakan penyertaan, kasih, dan pengampunan Allah kepada kita sehingga kita juga lebih
mudah untuk mengampuni orang lain.

 Mazmur 86:5

“Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua
orang yang berseru kepada-Mu.”

Allah tahu bahwa manusia memiliki banyak kelemahan dan Dia menerima kita apa adanya.
Tidak perlu memiliki target untuk menjadi sempurna, melainkan berusahalah perbaiki sifat-sifat
buruk kita. Allah lebih melihat hati, Dia suka dengan orang yang mau berusaha dan memiliki
hati yang tulus. Apabila kita sungguh-sungguh minta maaf, maka Dia akan mengampuni karena
Dia memiliki kasih setia yang berlimpah bagi orang yang berseru kepada-Nya.

 Lukas 23:34

“Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.”

Kalimat ini Yesus katakan ketika Dia disalibkan. Dalam keadaan dizalimi pun, Yesus masih
mampu mengampuni orang lain, bahkan Dia meminta Bapa di surga untuk mengampuni orang-
orang yang berbuat dosa itu. Sebagai umat Kristen, kita perlu mencontoh kebesaran hati Yesus
dan belajar mengampuni orang lain. Kebencian tidak akan membuat kita bahagia bahkan akan
menjauhkan kita dari Allah. Ampuni orang lain dan kita akan merasakan kedamaian dan
kemenangan.

 Matius 18:21-22

“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus
mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata
kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh
puluh kali tujuh kali”

Apa sebenarnya maksud ayat ini? Apakah seperti yang dikatakan Yesus bahwa kita harus
mengampuni sampai tujuh puluh kali tujuh? Sebenarnya arti dari perkataan Yesus bukanlah
demikian, melainkan Yesus memerintahkan kita untuk selalu mengampuni kesalahan orang lain.
Walaupun mereka telah menyakiti kita berkali-kali, maafkanlah mereka juga selama berkali-kali.
Tidak pernah ada kata cukup untuk mengampuni. Tidak ada batasan jumlah untuk mengampuni.
Karena Yesus sendiri pun mengampuni kita berkali-kali pula. Dia telah menerima dan
menanggung segala dosa kita dengan kematian-Nya. Dia bahkan menjamin keselamatan bagi
orang-orang yang percaya kepada-Nya. Sekarang Dia di surga untuk menyiapkan tempat bagi
kita.

 Lukas 17:3-4

“Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal,
ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia
kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.”

Ayat Alkitab tentang pengampunan ini memiliki arti yang hampir sama dengan ayat sebelumnya.
Namun di sini lebih ditekankan seberapa banyak kita perlu mengampuni, yaitu sebanyak
kesalahan yang orang lain perbuat kepada kita.

Sponsors Link

Namun, sepertinya sulit ya untuk mengampuni orang sebanyak itu, apalagi jika mereka
melakukannya selama berulang-ulang. Dan dalam praktiknya, mungkin kita akan marah dan
kesal. Tapi percayalah, bahwa dalam mengampuni kita juga perlu belajar untuk sabar dan
mengendalikan diri. Wajar apabila awalnya kita merasa kesulitan, tapi yakinlah bahwa alah bisa
karena biasa.

 1 Petrus 3:10-12

“dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi
sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk
memperoleh berkat. Sebab: ‘Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia
harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan
berusaha mendapatkannya. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya
kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang
berbuat jahat.’”

Jangan balas kejahatan dengan kejahatan, karena rantai kejahatannya tidak akan berhenti.
Melainkan balas kejahatan dengan kebaikan. Ampuni dan berkati orang-orang yang bersalah
kepada kita. Karena apabila kita masih memiliki dendam, maka hidup kita tidak akan damai. Jika
kita ingin memiliki hari-hari yang baik, maka jagalah hati, perasaan, dan ucapan. Biarlah semua
yang keluar dalam diri kita dapat membangun orang lain, memberi kedamaian, dan sukacita bagi
lingkungan. Karena mata Tuhan tertuju pada orang-orang yang benar dan Dia memalingkan
wajah dari orang-orang yang berbuat jahat.

Sekian artikel mengenai ayat Alkitab tentang pengampunan. Semoga ayat-ayat di atas dapat
memberikan pencerahan tentang seberapa pentingnya hal pengampunan kepada pembaca.
Terima kasih.
6 Ayat Alkitab Tentang Bertobat Dalam
Kehidupan
Sponsors Link

Pertobatan haruslah dilakukan oleh setiap orang yang percaya, bertobat tidak hanya dilakukan
satu kali saja dalam hidup melainkan terus dilakukan berulang-ulang. Hal ini harus selalu
dilakukan karena sifat dari manusia itu sendiri yakni dosa yang selalu mengikatnya, hari ini
bertobat dan tidak melakukan dosa besoknya belum tentu hal ini ditepati. Dalam alkitab sendiri
orang percaya selalu diingatkan terus meners untuk bertobat di hadapan Tuhan, tidak hanya
dalam perkara yang besar saja namun juga dalam perkara yang kecil yang sering dialami sehari-
hari.  Beberapa ayat alkitab tentang bertobat yakni :

1. Yesaya 33:11

Ayat alkitab tentang bertobat dalam yesaya 33: 11 yakni “ katakanlah kepada mereka: Demi Aku
yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik,
melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup.
Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu!

Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?” dalam perjanjian lama Nabi Yesaya bahkan
telah mengingatkan kembali perkara pertobatan kepada kaum Israel yakni kaum yang
dikehendaki oleh Allah sendiri. Bangsa Isreal kala itu begitu tidak patuh akan Allah sehingga
menyakit hatiNya, meskipun demikian Allah tetap ingin mendapatkan mereka bagaimanapun
cara dan waktu yang harus dilewati.

2. Mazmur 19:7

Dalam Mazmur 19:7 berkata “ Taurat Tuhan itu sempurna, mempertobatkan jiwa”, tidak ada hal
lainnya yang dapat membuat manusia sadar akan kesalahannya jika tidak diingatkan kembali
oleh roh kudus yang berasal dari Tuhan itu sendiri. Buaian iblis sesungguhnya dapat menaklukan
akal dan hati manusia namun Yesus dapat mematahkan semuanya itu dengan kasih yang amat
besar yang telah ia tunjukan melalui kematiannya di atas kayu salib untuk menggantikan
manusia yang seharusnya berada di sana sebagai bentuk nyata dari janji keselamatan dalam
alkitab. Taurat atau aturan Tuhan itu sempurna dan mutlak seperti kasihnya, orang percaya
tentunya akan diperbaharui dari sehari ke sehari bukan karena kabaikan manusia melainkan oleh
kebesaran kasih Tuhan.

3. Amsal 28:13

Pertobatan yang sesungguhnya adalah ketika mengakui semua kesalahan di hadapan Tuhan
dengan hati yang terbuka. Ketika hati kita terbuka lebar kepada Tuhan dan membiarkan Ia masuk
maka semuanya akan disingkapkan dari diri kita baik itu sifat yang tidak baik ataupun cara
pandang yang tidak benar. Dalam Amsal 28:13 “siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak
akan beruntung, tetapi siapa yang mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”
4. Lukas 19:10

Ayat alkitab tentang bertobat juga dapat dilihat dalam Lukas 19:10 “sebab anak manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”, Allah telah lama kehilangan manusia
ciptaannya akibat dosa yang mengikat dan menjauhkan manusia dari hadirat Allah.  Allah selalu
rindu agar manusia berpaling dari dosanya dan kembali ke Allah, namun dari sekian banyaknya
orang pilihan yang diutusnya untuk mendapatkan manusia banyak pula yang gagal.

Oleh sebab itu Allah sampai merelakan anakNya yang tunggal untuk mendapatkan manusia yang
berdosa, dari karakter dan keteladanan Yesus Kristus diharapkan manusia dapat memiliki
gambaran yang sejati mengenai bagaimana sikap dan tindakan yang Allah dinginkan dari
manusia. Manusia yang hilang di dapatkanNya lagi dengan mengorbankan anakNya yang
tunggal sebagai penggantinya.

5. Kolose 3:9-10

Pertobatan manusia sejatinya ditandai dengan menyerahkan dirinya untuk di baptis, kolose 3:9-
10 “jangan lagi kamu saling mendustai karena kamu telah menggalkan manusia lama serta
kelakuannya dan telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk
memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya”.

Sesungguhnya menyerahkan diri dibaptis tidak hanya sebatas berserah dan masuk ke dalam
hidup bersama-sama Tuhan yang menyelamatkan akan tetapi lebih dari pada itu dibaptis artinya
bersedia untuk dibentuk sebagai bejana sesempurna mungkin agar dapat di isi penuh oleh hayat
Allah sehingga dapat seturut dengan karakter Kristus. Dibentuk bukanlah perkara yang mudah
dan terjadi dalam waktu yang singkat namun membutuhkan proses yang menyakitkan yang mana
tentunya melibatkan Tuhan di dalamnya, pertobatan akan sering dan terus terjadi selama proses
ini. Penyaliban Yesus membuat pertobatan manusia menjadi tidak sia-sia dihadapan Allah.

6. Lukas 15:10

Lukas 15:10 “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat
Allah karena satu orang berdosa yang bertobat”, tidak hanya Tuhan yang disenangkan atas
bertobatan dari manusia yang berdosa melainkan malaikat-malaikat di surgapun akan turut
merayakannya.

Begitu besar kerinduan Allah atas pertobatan manusia akan dosanya, segala cara selalu Allah
genapi hingga satu wujud manusia yakni Yesus Kritus menjadi objek sempurna dalam
rencanaNya ini. Bertobat juga dapat mengapresiasikan perjuangan Yesus selama hidupnya dalam
membela manusia dihadapan Allah dan menggenapi janji Tuhan bagi orang percaya yakni
keselamatan. Pertobatan yang sejati adalah pertobatan yang dilakukan setiap saat dengan
melibatkan Tuhan di dalamnya. Roh kudus yang dikaruniakan kepada kita membantu manusia
dalam memahami maksud hati Tuhan, bukan hanya sekedar sadar dan bertobat lalu
melupakannya tanpa ada tujuan lainnya.
Di hadapan Allah pertobatan yang seperti ini merupakan sesuatu yang munafik, mengingat dan
melupakan tanpa ingin memperbaiki diri. Daging memang tidak kuat akan perbuatan dosa
namun roh menguatkan. Perkara ini harus selalu di sadarkan kepada orang percaya sehingga
mereka boleh dikuatkan dan diperbaharui dari sehari kesehari sehingga diri kita boleh menjadi
contoh perilaku sebagai terang dan garam dunia serta menjadi bagian dalam ciri orang bijak
menurut alkitab.
25 Tanda-Tanda Kematian Menurut Kristen
Sponsors Link

Kita sering mengartikan kematian dengan berhentinya fungsi fisik tubuh. Kita tidak pernah tahu
kapan kita akan mengalami kematian fisik. Pada 1 Tesalonika 4:13, Paulus berkata pada jemaat
Korintus, “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang
mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak
mempunyai pengharapan.” Alkitab tidak pernah memberitahu bagaimana tanda bahwa seseorang
akan meninggal. Allah mau kita hidup dengan penuh pengharapan bahwa masih ada hari esok.
(Baca juga: Kematian Menurut Kristen)

ads

Namun, dalam kehidupan kita, kematian tidak hanya sekedar kematian fisik. Ada kematian
lainnya yang biasa kita sebut sebagai kematian rohani. Kematian rohani inilah yang
dimaksudkan Allah dalam Kejadian 2:17, “tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau
mati.” Kita tahu bahwa setelah Adam dan Hawa memakan buah dari pengetahuan tersebut,
mereka tidak mengalami kematian fisik. Mereka mengalami kematian rohani, artinya mereka
terpisah dari Allah. Alkitab sendiri memberikan tanda-tanda kematian rohani manusia sebagai
berikut. (Baca juga: Penciptaan Manusia)

1. Memiliki iman tanpa perbuatan

Yakobus 2:26 “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa
perbuatan-perbuatan adalah mati.” Banyak orang Kristen yang sudah mengaku percaya kepada
Yesus Kristus. Mereka mengatakan bahkan mendeklarasikan bahwa mereka adalah orang-orang
beriman. Namun, dalam kehidupan sehari-harinya, mereka tidak mencerminkan kehidupan orang
beriman. Tuhan mau setiap orang beriman bukan hanya sekedar pernyataan iman, tetapi juga
mencerminkannya dalam kehidupan sehari-hari yang tampak dari perbuatannya. Iman perlu
didukung dengan ketaatan akan firman Tuhan. Jadi, ketika kita mengaku orang beriman, tetapi
tidak menaati firman Tuhan, kita mati secara rohani.

Baca juga:

 Peran Roh Kudus dalam Kehidupan Orang Percaya


 Peranan Roh Kudus Dalam Gereja
 Bahasa Roh

2. Menyamakan diri dengan Allah

Yehezkiel 28:6-8 “Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena hatimu
menempatkan diri sama dengan Allah maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan
engkau, yaitu bangsa yang paling ganas, yang akan menghunus pedang mereka, melawan
hikmatmu yang terpuja; dan semarakmu dinajiskan. Engkau diturunkannya ke lobang kubur,
engkau mati seperti orang yang mati terbunuh di tengah lautan.”

Kita sering kali menempatkan diri kita seperti Allah dengan merasa apa yang terjadi dalam hidup
kita seharusnya sesuai kehendak kita. Kita berusaha mengatur hidup kita dan tidak membiarkan
Tuhan ikut campur tangan. Orang lain pun kita hakimi seakan-akan kita yang menjadi allah.
Ternyata hal-hal seperti ini tidak menyukakan hati Tuhan. Ia mau Ia benar-benar mengambil alih
hidup kita termasuk setiap apapun yang kita kerjakan dan kita putuskan. Begitu pula dengan
kehidupan orang lain, Tuhan lah yang punya andil dalam segala sesuatu. Bertindak seakan-akan
kita adalah allah membuat kita terpisah dari Allah dan mati secara rohani.

3. Mengutamakan diri sendiri

Matius 8:22 “Tetapi Yesus berkata kepadanya: ‘Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati
menguburkan orang-orang mati mereka.’’ Kata ‘mati’ pertama yang Yesus sebutkan merujuk
pada mati rohani sedangkan kata ‘mati’ kedua merujuk pada mati secara fisik. Perkataan Yesus
ini tidak berarti Yesus tidak menghormati orang yang meninggal. Hal yang Yesus ingin katakan
adalah ketika rohani kita mau tetap hidup, kita harus rela meninggalkan kepentingan diri kita.
Pada perikop ini, salah seorang murid Yesus menunda untuk mengikut Yesus karena menunggu
sampai ayahnya meninggal. Yesus ingin tidak ada hal yang menghalangi kita untuk mengikut
Yesus. Ketika kita terus menunda-nunda, ketika kita terus mencari-cari alasan, kita akan semakin
jauh dari Allah. Saat itulah kita mati secara rohani.

4. Berbuat dosa

Efesus 2:1 “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-
dosamu.” Paulus dengan sangat jelas mengatakan kepada jemaat di Efesus bahwa manusia yang
melakukan pelanggaran dan dosa mati secara rohani. Pelanggaran yang dilakukan adalah
pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah yang tertera pada firman Tuhan. Paulus
mengingatkan bahwa jika kita ingin rohani kita tetap hidup dan berkembang, kita harus menaati
firman Tuhan dan berhenti berbuat dosa. Selain itu, kita juga perlu meminta pengampunan dan
keselamatan dari Tuhan untuk menghapus segala dosa kita.

5. Hidup menurut daging

Sponsors Link

Roma 8:13 “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu
mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.” Manusia hidup di dalam
kedagingannya. Namun, orang Kristen yang sudah menerima keselamatan, haruslah sudah
menerima Roh Kudus yang membantu kita menolak keinginan daging. Keinginan daging
membuat kita berbuat dosa dan sulit untuk melakukan firman Tuhan. Buah-buah Roh
Kudus tidak dapat kita hasilkan ketika kita masih hidup menurut kedagingan kita. Tuhan tidak
mau anak-anak-Nya hidup dalam kedagingan. Ia mau kita hidup dalam tuntunan Roh Kudus
untuk menjadi pribadi yang semakin serupa dengan Kristus. Ketika kita kalah untuk melawan
keinginan daging, kita semakin terpisah dari Allah dan mati secara rohani.
6. Hidup berlebihan

1 Timotius 5:6 “Tetapi seorang janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan, ia sudah mati
selagi hidup.” Ayat ini tidak hanya dimaksudkan kepada janda, seorang wanita yang sudah
ditinggal suaminya. Ayat ini pun dimaksudkan kepada semua umat Kristen. Seorang yang  hidup
secara berlebihan akan mati secara rohani. Mengapa? Karena hidup yang berlebihan artinya tidak
mensyukuri apa yang sudah Tuhan berikan. Kita ingat dalam Doa Bapa Kami dikatakan
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” (Matius 6:11). Tuhan memberi
berkat kepada kita untuk dipakai secukupnya. Segala berkat yang berlebih seharusnya kita
gunakan untuk membantu sesama kita dan untuk memuliakan Allah. (Baca juga: Arti Bersyukur
Dalam Alkitab)

7. Menolak nasehat

Ayub 36:12 “Tetapi, jikalau mereka tidak mendengar, maka mereka akan mati oleh lembing, dan
binasa dalam kebebalan.” Elihu pada ayat ini mengatakan bahwa orang-orang yang tidak mau
mendengarkan peringatan atas perbuatan dan pelanggaran mereka (Ayub 36:9) akan mati secara
rohani. Kita manusia yang tak luput dari dosa. Seringkali kita tidak kuasa untuk menahan
keinginan daging. Namun, kita selalu punya kesempatan untuk bertobat. Kita selalu punya
kesempatan untuk kembali dekat pada Allah. Kita, yang hidup sebagai keluarga Allah, memiliki
sesama yang menasehati kita ketika kita kembali jatuh dalam dosa. Namun, kita mungkin sering
kali menutup telinga dan merasa bahwa kita benar. Kita menolak untuk mendengarkan orang
lain. Ternyata Allah juga mengatakan bahwa hal ini pun tidak baik. Kita harus mau
mendengarkan setiap nasehat yang mampu membawa kita semakin dekat dengan Allah. (Baca
juga: Karakter Kristus)

8. Tidak percaya bahwa Yesus adalah Anak Manusia

ads

Yohanes 8:24 “Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu;
sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Tidak
sedikit orang Kristen yang menjadi Kristen hanya karena faktor keluarga atau lingkungan.
Mereka hanya sekedar mengambil predikat agama tetapi tidak mengimaninya dengan sungguh-
sungguh. Ada orang-orang yang masih tidak percaya bahwa Yesus adalah Anak Manusia, Sang
Juruselamat. Yesus sendiri dengan tegas mengatakan bahwa orang-orang ini akan mati secara
rohani. Mereka akan terpisah dari Allah. Bagaimanapun, dasar dari menjadi pengikut Kristus
bukanlah agama yang kita anut, melainkan bagaimana sikap iman kita. Kita tidak hanya
mengakui bahwa Yesus itu ada, tetapi lebih jauh lagi mengakui bahwa Yesus lah yang membawa
keselamatan untuk manusia. (Baca juga: Janji Tuhan Bagi Orang Percaya)

9. Tidak menerima ajaran kebenaran

Amsal 5:23 “Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia
tersesat.” Berapa kali kita mendengarkan firman Tuhan dalam sehari? Atau berapa kali kita
mendengarkan firman Tuhan dalam seminggu? Dalam sebulan? Dalam setahun? Seringkali
orang Kristen hanya mendengarkan firman Tuhan saat di gereja. Mereka tidak ingin mengenal
lebih dalam isi firman Tuhan. Atau bahkan mereka malas untuk minimal bersaat teduh setiap
hari. Hal-hal seperti ini ternyata membuat kita semakin jauh dari Allah dan kita pun akan
mengalami tanda-tanda kematian secara rohani. Kehidupan rohani bukan sesuatu yang datang
secara instan. Kehidupan rohani perlu dihidupi setiap hari dan diberikan napas kehidupan berupa
firman Tuhan. Sama seperti kita tidak bisa hidup tanpa napas, rohani kita tidak bisa hidup tanpa
firman Tuhan.

10. Berkata sesuka hati

Amsal 18:21 “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan
buahnya.” Ada peribahasa “Mulutmu, Harimaumu”. Kita seringkali kesulitan untuk mengontrol
apa yang kita katakan. Kita berkata-kata sesuka hati kita. Apapun yang kita pikirkan, biarlah itu
terucap. Hal ini yang menyebabkan kata-kata kasar semakin eksis di kehidupan kita. Namun,
Allah mengingatkan kita untuk selalu bijaksana dalam menggunakan perkataan kita. Lidah kita
seharusnya selalu mengucapkan berkat dan bukan mengucap kutuk. Ketika kita tidak bijaksana
dalam berkata-kata, kita mati secara rohani. (Baca juga: Hukum Tabur Tuai)

11. Menghina firman Tuhan

Amsal 19:16 “Siapa berpegang pada perintah, memelihara nyawanya, tetapi siapa menghina
firman, akan mati.” Ternyata bukan hanya melanggar firman yang dapat membuat kita mati,
menghina firman pun mematikan kita. Kita seringkali menyepelekan firman lalu mencap firman
itu tidak penting. Contoh yang paling sering kita temui adalah orang-orang mengatakan kitab
Bilangan itu tidak penting. Padahal segala yang tertulis di Alkitab berfungsi untuk mengajar.
Mungkin kita hanya belum mengerti apa maksud penulisan firman tersebut. Penghinaan terhadap
firman juga sering kita lakukan dengan menggunakan firman Tuhan seenaknya tanpa mengerti
konteksnya. Misalnya Filipi 1:3 “Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku
mengingat kamu.” sering kita gunakan untuk gombalan. Padahal konteks ayat itu adalah untuk
jemaat-jemaat Tuhan, bukan seorang kekasih. Kita harus lebih berhati-hati dalam memakai dan
menyebutkan firman Tuhan.

12. Menghujat nama Tuhan

Imamat 24:16b “Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN,
haruslah dihukum mati.” Kita mungkin sering mendengar orang menyebut nama Tuhan dengan
sembarangan. Misalnya ketika kaget, asal menyebut “Ya Tuhan Yesus”. Meskipun itu mungkin
hal yang spontan dan tidak disengaja, itu bukan sikap yang patut untuk dibiarkan. Kita ingat
bahwa hukum Taurat ketiga melarang kita menyebut nama Tuhan dengan sembarangan
(Keluaran 20:7). Selain itu, mungkin kita sering mendengar bentuk hujatan lain atas nama
Tuhan. Atau bahkan mungkin kita sendiri yang melakukannya. Kita perlu ingat bahwa ketika
kita menghujat Tuhan, kita tidak mengakui keberadaan-Nya. Ini membuat kita terpisah dari
Allah dan mati secara rohani.
13. Menyembah allah lain

Sponsors Link

Hosea 13:1 “Apabila Efraim berbicara, gemetarlah orang; ia diangkat-angkat di Israel, tetapi ia
bersalah dengan menyembah Baal, sehingga matilah ia.” Kita mungkin seorang Kristen yang
rajin beribadah bahkan mungkin ikut melakukan pelayanan. Namun, apakah kita sungguh-
sungguh hanya menyembah Allah Bapa kita? Apakah kita tidak menyembah allah lain?
Misalnya, kita merasa tidak bisa hidup tanpa uang. Kita terus menghabiskan waktu kita untuk
mendapatkan uang bahkan dengan cara yang tidak halal sekalipun. Atau kita terus menghabiskan
waktu kita menonton film sampai melupakan kewajiban kita yang lainnya. Sikap kecanduan kita
bisa dibilang sebagai sikap menyembah allah lain. Dan Allah tidak suka dengan hal itu. Jelas
tertulis pada hukum Taurat pertama bahwa jangan sampai ada allah lain (Keluaran 20:2-3). Kita
harus berhati-hati ketika kita mulai menyukai suatu benda atau kegiatan, jangan sampai itu
menjadi allah lain yang bisa mematikan rohani kita.

Baca juga:

 Gambaran Neraka Menurut Kristen


 Tanda-Tanda Kiamat Menurut Kristen
 Menjadi Murid Kristus
 Asal Usul Manusia Menurut Agama Kristen

14. Tidak menasehati orang yang bersalah

Yehezkiel 3:19 “Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari
kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah
menyelamatkan nyawamu. Kita seringkali merasa masa bodoh dengan kesalahan orang lain. Kita
beranggapan biarlah itu menjadi kesalahan yang seharusnya ia tanggung lalu kita menghindar
untuk ikut campur. Padahal yang Allah mau bukan kita ikut menghakiminya. Allah bukan mau
kita merubahnya menjadi orang yang baik. Allah hanya mau kita menjadi perpanjangan tangan-
Nya untuk menyampaikan firman. Akankah orang itu bertobat atau tidak bukanlah tanggung
jawab kita, itu semua ada dalam kuasa Tuhan. Jadi, kita tidak bisa lagi tinggal diam ketika kita
melihat sesama kita berbuat dosa.

Baca juga:

 Pengertian Dosa Menurut Alkitab


 Dosa Turunan Menurut Kristen
 Cara Bertobat Orang Kristen

15. Mengutuki orang tua

Markus 7:10b “dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.” Yesus
mengingatkan kita tentang hukum Taurat kelima untuk menghormati ayah dan ibu kita (Keluaran
20:12). Mengutuki orang tua menjadi kesalahan yang seringkali dilakukan orang-orang secara
sadar. Begitu kesal membuat kita asal mengucap kutuk atas orang tua kita. Hal ini tidaklah
menyenangkan hati Tuhan. Tuhan mau kita terus menghormati ayah dan ibu kita. Dengan begitu,
rohani kita akan terus hidup dan kita tetap dekat pada Allah. (Baca juga: Hukum Kasih Dalam
Alkitab)

Tidak hanya 15 tanda tersebut, Alkitab masih memberikan tanda lain mengenai tanda-tanda
kematian rohani lainnya yang bisa anda ketahui sebagai berikut:

1. Benci kepada teguran (Amsal 15:10).


2. Tidak mau bertobat dari dosa (Yehezkiel 18:28).
3. Tidak percaya kepada Allah (Yohanes 11:26).
4. Menjadi orang jahat (Yehezkiel 33:8).
5. Melakukan hal yang keji (Yehezkiel 18:13).
6. Berusaha menjadi seperti Allah (Kejadian 3:3-5).
7. Tidak menerima keselamatan dari Tuhan (2 Samuel 12:13).
8. Melanggar firman Tuhan dan berbuat dosa (Yehezkiel 18:20a).
9. Tidak berakal budi dalam bertindak (Amsal 10:21).
10. Melakukan kejahatan dengan sengaja (Amsal 11:19).

Kita bersyukur menjadi orang yang diberikan keselamatan dari Allah. Namun, menerima
keselamatan tidaklah cukup. Kita harus mampu menghidupi keselamatan tersebut dengan setia
melakukan firman-Nya. Dengan begitu, rohani kita dapat terus hidup dan lebih lagi akan terus
bertumbuh dan berbuah lebat.
3 Tata Cara Puasa Orang Katolik yang
Paling Benar
Sponsors Link

Puasa yang dilakukan oleh umat manusia sering kali identik dengan umat agama lainnya yang
melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh pada waktu yang telah di tentukan. Namun
perlu diketahui pula bahwa puasa bukan saja hanya dilakukan oleh satu agama saja akan tetapi
hampir semua agama juga menghendaki puasa. Puasa atau ibadah puasa memiliki beberapa tata
cara yang berbeda-beda antara satu agama dengan yang lainnya contohnya daja pada agama
katolik ibadah puasa ini juga memiliki tata cara puasa orang katolik tersendiri sehingga
diperlukan ciri orang bijak menurut alkitab dalam menanggapi perbedaan yang ada ini karena
dapat menjadi contoh perilaku sebagai terang dan garam dunia.

ads

Berpuasa dapat di maknai dalam beberapa aspek dam tujuan, sebelum berpuasa di lakukan ada
baiknya diketahui dulu alasan di baliknya. Dalam agama katolik biasanya lebih sering disebut
sebagai berpuasa dan berpantang, berpuasa dan berpangang dapat diartikan juga sebagai tanda
pertobatan, tanda penyangkalan diri serta sebagai bentuk apresiasi terhadap kematian Yesus di
kayu salib. Sebelum mengetahui bagaimana tata cara puasa orang katolik perlu diketahui
beberapa hal sebagai berikut :

 Pada dasarnya semua umat percaya wajib untuk bertobat dengan caranya masing-masing
yang mana seturut dengan hukum Allah dan ini dapat dilihat dalam ayat alkitab tentang
kepercayaan, adapun dalam melakukan pertobatan harus lah bersatu bersama serta
menentukan hari-hari tobat yang mana merupakan hari dimana umat percaya meluangkan
waktunya secara khusus untuk berdoa kepada Tuhan.
 Hari dan waktu yang telah ditentukan untuk melakukan ibadah puasa pada agama katolik
adalah setiap hari jumat sepanjang tahun serta juga pada masa prapaskah. Tujuan
diturunkannya kitab taurat juga berperan besar karena memberikan contoh puasa yang
berkenan di hadapan Tuhan.
 Terdapat beberapa jenis ibadah puasa yang dapat dilakukan oleh umat percaya seperti
pantang makan dagingdi atau jenis makanan lainnya yang telah ditentukan konferensi
para Uskup yang mana dapat dilakukan pada setiap hari jumat sepanjag tahun berjalan
kecuali jika hari jumat tersebut jatuh pada hari raya.
 Yang dapat dan wajib untuk melakukan ibadah puasa adalah semua orang katolik yang
telah genap berusia 18 tahun sampai dengan awal tahun ke 60, sedangkan yang wajib
berpantang adalah orang katolik yang telah genap berusia 14 tahun ke atas.
 Berpuasa dan perpantang memiliki makna yang berbeda secara yudiris yakni berpuasa
artinya makan kenyang hanya sekali dalam sehari sedangkan berpantang artinya
menghindari beberapa jenis makananpenyakit tertentu.

Adapun tata cara puasa orang katolik dalam penerapannya dapat seperti:
1. Berpantang setiap hari jumat sepanjang tahun berjalan

Waktu perpuasa bagi orang katolik biasanya dilakukan pada setiap hari jumat selama tahun
berjalan. Berpuasa di sini dapat dilakukan dengan menerapkan pantangan memakan makanan
tertentu. Berpuasa bagi umat percaya dapat dilakukan dengan beberapa cara, jenis-jenis puasa
yang dilakukan juga memiliki namanya tersendiri.

Puasa yang dilakukan dapat seperti pantang memakan semua jenis daging, pantang merokok,
hanya memakan sayuran hijau atau buah saja hingga berpuasa penuh yakni tidak makan
sepanjang hari setelah kenyang makan. Hari jumat ditentukan sebagai hari tobat namun pada
beberapa waktu tertentu tidak hanya dilakukan pada hari jumat tetapi juga pada hari rabu.

2. Menentukan jenis pantang apa yang akan di jalankan

Penentukan jenis pantang atau jenis puasa apa yang akan di lakukan dalam tata cara puasa orang
katolik juga penting untuk dilakukan. Untuk menentukan jenis pantang atau puasa apa yang
hendak di lakukan ada baiknya untuk memilih makanan atau minuman yang paling tidak di sukai
contohnya seperti pantang garam dan daging yang paling sering di lakukan.

Namun dalam beberapa kasus juga terdapat beberapa orang yang melakukan pantang pada
makanan atau minuman yang sangat di sukai karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap
orang yang menjalaninya. Pantang yang dilakukan perlu diketahui tidak hanya terbatas kepada
makanan saja namun juga dapat dilakukan pada kebiasaan-kebiasaan tertentu.

Sponsors Link

3. Jangka waktu melakukan puasa

Tata cara puasa orang katolik selanjutnya dapat berupa jangka waktu berapa lama melakukan
puasa. Puasa yang sering dikenal dilakukan biasanya dilakukan selama satu bulan penuh bagi
umat agama lainnya namun bagi orang katolik biasanya ibadah puasa hanya dilakukan pada hari
jumat saja dan apabila ingin menambah jeda puasanya hal ini tidak dipermasalahkan.

Puasa minimal yang dapat dilakukan dalam setahun adalah ketika hari rabu abu dan jumat agung
atau jika ada ingin lebih lama melakukan puasa dapat berpuasa dalam ketujuh hari jumat ketika
masa prapaskah. Untuk perpuasa penuh yakni makan kenyang satu kali dapat juga di pilih waktu
yang dapat disesuaikan baik itu pagi, siang atau malam hari. Ibadah puasa sejatinya dapat
dilakukan sebagai bentuk pertobatan dapat dilihat dalam ayat alkitab tentang bertobat atau
sebagai cara mendekatkan diri dengan Tuhan sang pencipta, perkara puasa juga ditunjukan
dalam keteladanan Yesus Kristus semasa hidupnya dan bagaimana karakter Kristus itu sendiri.

Berpuasa sendiri pada dasarnya juga telah di tetapkan seperti apa cara dan bagaimana puasa itu
harus dilakukan. Pada saat berpuasa seseorang dapat mengutarakan atau menyampaikan serta
memanjatkan doa-doa nya kepada Tuhan mengenai beberapa hal tertenti yang hendak
diinginkan, berpuasa juga dapat membuat orang percaya untuk melatih diri agar lebih peka
terhadap hadirat dan kuasaNya dalam hidup sehari-hari. Ketika berpuasa terdapat beberapa hal
yang juga harus di perhatikan seperti tidak menampakan diri kepada orang lain jika sebenarnya
kita sedang berpuasa karena berpuasa yang seperti ini dapat menggagalkan niat sejati dari puasa
yang dilakukan.
Cara Allah Mengampuni Dosa-Dosa Anda

“Apakah Dosa Saya Sudah Benar-Benar Diampuni Allah?”

Pernahkah pertanyaan diatas terbersit dibenak Anda? Apakah dosa dan kesalahan yang saya
lakukan sudah sepenuhnya dibereskan? Sudah cukupkah amal kebaikan saya? Ataukah dosa-
dosa itu masih menghalangi saya untuk menuju Surga dan terhindar dari api neraka?

Mungkin kita berusaha sebaik-baiknya untuk tidak berbuat dosa, tidak melanggar perintah Allah.
Tetapi sebagai manusia yang tidak sempurna; pernahkah satu hari pun lewat tanpa ada setitik
dosa pun dalam hidup kita? Semakin kita sering berbuat dosa, maka kita semakin tidak
sempurna. Itu berarti kita menjadi tidak suci.

Cukupkah Amal Kebaikan Menutupi Dosa-Dosa?

Mungkin kita berpikir: saya tidak pernah melakukan dosa yang besar, tidak pernah membunuh
atau merebut suami/istri orang lain; tetapi Kitab Suci menyatakan ketika kita membenci orang
lain itupun suatu dosa, karena itu berarti kita ‘membunuh’ orang itu dalam pikiran kita. Dosa
sekecil apapun, tetaplah dosa.

Kitab Suci menegaskan:

“Sebab semua orang telah berdosa dan tidak dapat mencapai kemuliaan Allah.” (Surat Rum
3:23)

Selama manusia adalah orang berdosa, ia tidak dapat beramal baik atau taat kepada Tuhan
dengan sempurna. Ibaratnya segelas air yang sudah tercemar oleh setetes racun; maka setetes
racun itu mencemarkan seluruh air dalam gelas dan air itu tidak lagi dapat diminum. Lalu
bagaimana air yang tercemar itu dapat kembali menjadi air yang memberikan fungsinya yang
semula? Air itu tidak mungkin dapat menghilangkan racun itu dengan sendirinya melainkan air
itu harus dibersihkan dan dimurnikan.

Demikian pula manusia yang berdosa; kita tidak dapat membersihkan dosa itu dengan sendirinya
kecuali kita dimurnikan dan dibersihkan oleh Allah.

Jalan Lurus Menuju Allah

Allah yang Maha Suci sangat membenci perbuatan-perbuatan dosa. Ia mengusir Adam dan Hawa
yang melanggar perintah-Nya. Ia juga pasti menghukum dosa-dosa manusia di neraka kekal.
Firman Allah menegaskan bahwa “Karena upah dosa adalah maut . . .” (Surat Rum 6:23)
Bagaimana manusia dapat terhindar dari maut dan mendapatkan Jalan Lurus kepada Allah?
Allah bersabda “. . . tetapi karunia Allah adalah hidup yang kekal dalam Isa Al-Masih,
Junjungan kita Yang Ilahi.” (Surat Rum 6:23).

Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah (Firman) yang mengambil wujud menjadi manusia; lewat
kelahiran ajaib. Lahir dari seorang perawan, tanpa proses reproduksi yang seharusnya dari
seorang manusia; tetapi Kalimat Allah diletakkan dalam rahim perempuan mengambil wujud
manusia. Nabi Yahya menyebut Isa Al-Masih sebagai ‘Anak Domba Allah yang mengangkat
dosa manusia karena memang Isa adalah satu-satunya yang layak dalam pandangan Allah untuk
menjadi ‘Kurban Agung’. Isa Al-Masih mengurbankan hidupnya, dan mencurahkan darah-Nya
untuk membayar lunas semua hutang dosa manusia. Barangsiapa yang percaya, mengakui, dan
mengimani Isa Al-Masih sebagai Sang Penyelamat dan Junjungan Yang Ilahi, maka orang itu
akan mendapatkan rahmat keselamatan dan memperoleh Jalan Lurus ke Surga di akhirat.
Demikian tertulis dalam Kitab Suci:

“Peliharalah dirimu di dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Isa Al-Masih, Junjungan
kita Yang Ilahi, untuk memperoleh hidup yang kekal.” (Surat Yudas 1:21)

Mungkin Anda pernah mendengar tentang Sang Mesias, tetapi apakah Anda sudah tahu bahwa
Isa Al-Masih adalah jalan lurus menuju surga Allah? Jika Anda ingin dibersihkan dan
dimurnikan dari manusia yang berdosa menjadi manusia yang baru, bukankah suatu langkah
yang tepat untuk mulai mengenal Isa Al-Masih?

pa yang terjadi setelah kematian?


Pertanyaan:

Salam,
Website ini sungguh luar biasa. Sangat membantu saya dalam menambah iman dan pengetahuan
tentang kekatolikan.

Ada beberapa pertanyaan, maaf kalau sudah pernah dibahas, sebab saya belum sempat membaca
seluruh isi web ini.
1. Apakah yang terjadi setelah kematian?
2. Seorang teman, biarawan katolik, mengatakan bahwa roh akan tinggal di bumi sampai 40 hari
setelah kematiannya, (seperti Yesus) setelah 40 hari barulah roh tersebut pergi ke penyucian,
apakah ini benar?
3. Teman saya bisa melihat roh2 berkeliaran seperti halnya melihat manusia biasa (seperti dalam
film the six sensenya bruce willis) dan saya yakin teman saya tidak mengada2 sebab dia adalah
novisiat biarawan karmelit. Roh2 apakah yang dilihatnya? Bukankah seharusnya roh2 tersebut
ada di Api penyucian?
4. Apa gunanya penghakiman terakhir jika jiwa2 sudah berada di surga setelah menyelesaikan
hukuman di api penyucian?
Salam, Erwin

Jawaban:

Shalom Erwin,
Sebenarnya sebagian dari pertanyaan anda sudah terjawab dalam artikel Bersyukurlah, ada Api
Penyucian! (silakan klik). Namun, saya akan menuliskan beberapa penegasan untuk menjawab
pertanyaan anda:

1. Apa yang terjadi setelah kematian?


Di dalam buku The Catechism Explained -An Exhaustive Explanation of the Catholic Religion,
karangan Spirago- Clarke, hal. 256 disebutkan bahwa segera setelah kematian, maka jiwa kita
akan diadili, yang dikenal dengan sebutan  Particular Judgment (Pengadilan Khusus). Pengajaran
ini sesuai dengan ajaran St. Agustinus, yang mengatakan “Begitu jiwa meninggalkan tubuh,
maka jiwa tersebut diadili”. Hal ini sesuai juga dengan pengajaran di Alkitab, seperti yang kita
lihat pada kisah yang dialami oleh Lazarus dan orang kaya itu setelah kematian mereka (lih. Luk
16:16-31). Rasul Paulus mengajarkan, “…manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja,
dan sesudah itu dihakimi.” (Ibr 9: 27). Maka di saat kematian kita kita akan diminta
pertanggungan jawab atas urusan kita (lih. Luk 16:2).  Jika Tuhan sendiri mengajarkan bahwa gaji
pekerja tidak boleh ditunda (lih Im 19:13), maka Ia sendiri pasti memenuhi peraturan tersebut,
dan Ia akan memberi penghargaan kepada mereka yang telah melakukan tugasnya di dunia
dengan setia seturut perintah-perintah-Nya. Maka seperti kata St. Ambrosius, “Kematian adalah
penghargaan perbuatan baik, mahkota dari panen.”
Tuhan Yesus akan duduk sebagai Hakim (lih. Yoh 5:22). Pada Perjamuan Terakhir, Yesus berjanji
kepada para rasul-Nya untuk datang kembali setelah kenaikan-Nya ke surga dan untuk
membawa mereka kepada diri-Nya (lih. Yoh 14:3).
Setelah dihakimi, jiwa orang yang meninggal akan masuk surga (jika ia sempurna), atau masuk
neraka (jika ia meninggal dalam keadaan berdosa berat), atau masuk Api Penyucian (jika ia
meninggal dalam keadaan berdamai dengan Allah, namun masih harus dimurnikan terlebih
dahulu).
2. Apakah roh manusia akan tinggal di bumi setelah 40 hari setelah kematian (seperti Yesus yang
tinggal 40 hari di dunia sebelum naik ke Surga) baru setelah itu ke Api Penyucian?
Dengan penjelasan point 1, maka menurut penjelasan Katekismus, roh manusia yang meninggal
tidak tinggal 40 hari di bumi, namun langsung diadili oleh Yesus, dalam Pengadilan Khusus, yaitu
pengadilan khusus pribadi orang tersebut oleh Yesus.
Kenyataan bahwa Yesus tinggal selama 40 hari sebelum kenaikannya ke Surga, lebih bermakna
sebagai pemenuhan gambaran Perjanjian Lama, untuk memberi makna Pentakosta yang baru,
pada Perjanjian Baru. Menurut sejarah, perayaan Pentekosta menurut adat Yahudi dirayakan 50
hari setelah Paskah Yahudi (pada Perjanjian Lama/ PL). Pentakosta pada PL ini adalah untuk
memperingati ‘pemberian hukum Taurat (termasuk Kesepuluh perintah Allah)’ yang terjadi di
Gunung Sinai. Dalam PL,  Israel ‘lahir’ sebagai bangsa pilihan Allah setelah melalui pembebasan
dari tanah Mesir, dan mencapai puncaknya pada pemberian hukum Taurat. Dalam Perjanjian
Baru (PB). Pentakosta adalah perayaan puncak di mana Gereja resmi ‘lahir’ sebagai bangsa
pilihan Allah yang baru, walaupun Gereja sudah mulai terbentuk di Golgota, dan pada Minggu
Paska. Di PL, yang diberikan pada hari Pentakosta adalah hukum Taurat, yang tertera di dua loh
batu, sedangkan di PB, yang diberikan pada hari Pentakosta adalah hukum Kasih yang tertulis di
dalam hati umat-Nya oleh karunia Roh Kudus. Yesus menyertai murid-murid-Nya selama 40 hari,
sebelum naik ke surga, juga untuk memberikan bukti-bukti yang cukup bahwa Ia bangkit dari
kematian, dengan beberapa penampakan di hadapan para murid-Nya yang memperlihatkan
kebang kitan tubuh-Nya yang mulia. Sedangkan, Ia harus naik ke surga, sebelum pencurahan
Roh Kudus kepada para Rasul, karena Roh Kudus diutus tidak hanya oleh Allah Bapa, tetapi oleh
Allah Bapa bersama Yesus Allah Putera.
3. Roh-roh yang berkeliaran yang dapat dilihat oleh orang-orang tertentu itu roh siapa?
Bukankah mereka harusnya ada di Api Penyucian?
Terus terang saya tidak mengetahui secara persis tentang roh-roh yang berkeliaran ini. Namun
jika kita membaca pada riwayat hidup para Orang Kudus, dan kaum mistik yang kita kenal di
Gereja Katolik, maka mereka mengatakan bahwa mereka mendapat pengalaman dikunjungi
oleh jiwa-jiwa yang ada di Api Penyucian yang memohon doa dari mereka, agar jiwa-jiwa ini
dapat segera beralih ke surga. Padre Pio dan Maria Simma adalah contoh dari mereka yang
pernah dikunjungi oleh para jiwa di Api Penyucian tersebut. Memang, kita tidak mempunyai
gambaran persis tentang Api Penyucian, apakah berupa ‘tempat’ tertentu, ataukah berupa
kondisi tertentu yang dialami jiwa-jiwa. Karena jiwa di Api Penyucian tidak mengandung badan/
materi, maka dapat dimengerti bahwa penggambaran Api Penyucian yang paling hakiki adalah
‘kondisi’ pemurnian jiwa, sedangkan hal ‘tempat’ dapat dimengerti bukan sebagai yang utama.
4. Apa gunanya Penghakiman Terakhir, jika jiwa-jiwa sudah berada di surga setelah
menyelesaikan pemurnian di Api Penyucian?
Penghakiman Terakhir diadakan setelah kebangkitan badan di akhir jaman. Dalam Pengadilan
Terakhir, setiap orang akan diadili di hadapan semua ciptaan, sehingga segala perbuatan baik
akan diumumkan di hadapan semua mahluk, demikian juga perbuatan yang jahat.
Tuhan Yesus akan duduk sebagai hakim yang mengadili semua orang, dan pengadilan ini
dimaksudkan untuk menyatakan kebijaksanaan dan keadilan Tuhan kepada semua ciptaan.
Jadi tidak ada lagi segala sesuatu yang ‘relatif’ di sini. Yang salah dinyatakan salah, yang benar
dinyatakan benar, dan ini berlaku pada semua orang. Orang-orang yang baik mendapat
penghargaan di hadapan semua ciptaan, dan sebaliknya, orang-orang yang jahat menerima
hukuman di hadapan semua. Penghakiman ini merupakan pengulangan pengadilan khusus di
hadapan semua mahluk, dan pengulangan sejarah dunia, di mana semua kejadian akan
ditampilkan di hadapan semua orang, dan pada saat itu tidak ada sesuatu yang tersembunyi,
yang tidak akan dinyatakan (lih. Mat 10: 26-27, Luk 8:17). Maka Penghakiman Terakhir
merupakan momen yang penting, yang menjadi dasar pengharapan Kristiani (seperti yang
diungkapkan oleh Bapa Paus Benediktus XVI dalam surat ensikliknya Spe Salvi/  Diselamatkan di
dalam Pengharapan, 44). Sebab pada saat Penghakiman Terakhir pengorbanan para martir dan
orang benar akan mendapat penghargaan. Orang-orang yang jahat akan memandang orang-
orang yang baik dan berkata dengan menyesal, “Dia itulah yang dahulu menjadi tertawaan kita,
dan buah cercaan kita ini, orang-orang yang bodoh… ia terbilang di antara anak-anak Allah dan
bagiannya terdapat di antara para kudus… Kita inilah yang tersesat dari jalan kebenaran dan
cahaya kebenaran tidak menerangi kita…” (Kebj 5:3-6).
Setelah Pengadilan Terakhir ini, tidak ada lagi Api Penyucian. Dan karena seluruh semesta alam
akan dihancurkan dengan api pada akhir jaman, maka orang-orang yang baik/ benar dapat
masuk surga jiwa dan badannya setelah melalui api itu, seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego
(lih. Dan 3:1-30), tanpa terbakar. Sedang mereka yang jahat akan masuk neraka, jiwa dan
badannya. Persatuan jiwa dan badan di surga inilah yang disebut sebagai kesempurnaan
kebahagiaan kekal, dan sebaliknya, yang di neraka sebagai siksa kekal yang tak terlukiskan.
Mari kita sama-sama berdoa agar kita didapati-Nya setia kepada-Nya sampai akhir hidup kita,
sehingga kita dapat terbilang dalam kelompok yang dibenarkan oleh Tuhan Yesus dalam
Penghakiman Terakhir.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,


Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

Anda mungkin juga menyukai