Abstrak
Dalam mengoperasikan motor yang paling utama adalah dengan memperhatikan arus starting motor. Starting
motor pada PLTU Labuhan Angin dengan kapasitas daya 3000 kW dan tegangan 6 kV akan menarik arus yang
cukup besar. Besarnya arus starting berkisar antara 4 sampai 7 kali arus beban penuh (FLA). Pengoperasian
motor dengan starting tegangan penuh tidak diijinkan, karena arus starting yang ditarik motor yang cukup
besar akan mengakibatkan voltage drop pada jaringan instalasi listrikt. Arus starting yang tinggi akan
mempengaruhi kinerja pada beban-beban yang lain. Dengan menggunakan peralatan starting motor (
pengasutan motor), arus yang ditarik motor pada saat pengoperasian awal akan berkurang. Pengoperasian
motor dengan pengasutan diharapkan tetap untuk menjaga torsi starting motor masih sedikit kuat untuk
mendorong beban. Sehingga motor dapat berakselerasi dengan cepat. Dari hasil simulasi software ETAP
Powerstation, starting motor tanpa pengasutan atau dengan pengoperasian tegangan penuh, arus pada saat
starting sebesar 642,4% dari FLA, dimana FLA sebesar 349,7 A. Maka besarnya arus starting motor adalah
2246,4 A. Sedangkan dengan pengasutan Star-Delta arus starting sekitar 1/3 kali dari arus staring tanpa
pengasutan (DOL), namun model starting ini tidak cocok dengan spesifikasi motor BFWP yang memiliki
hubungan stator bintang (Y). Sedangkan menggunakan pengasutan auto-trafo dengan Tap 50%, arus starting
yang ditarik motor sebesar 173,8% dari FLA, atau sama dengan 607,9 A. Hasil percobaan simulasi starting
motor dengan menggunakan software ETAP Powerstation, didapatkan peralatan starting motor yang terbaik
yaitu dengan menggunakan pengasutan Auto-trafo. Besarnya arus pada saat start adalah 607,9 A.
Kata-Kata Kunci: Etap powerstation, Arus mula, Motor 3 Phasa, Boiler Feed Water Pump (BFWP, PLTU
Labuhan Angin
Daya 3000 kW
Tegangan 6000 Volt
Arus 349,7 Ampere
Frekuensi 50 Hz
Pole 2
Putaran 2980 rpm
Tabel 2. Data Protection Motor BFWP PLTU Gambar 12. Menu Tools Motor Starting Study Case
Labuhan Angin
NO DESCRIPTION SUB DESCRIPTION VALUE EQUIPMENT PROTECTION 4.2 Starting Motor Metode Direct On Line
1 Instantanous Differential Id >> 25,00 A
Id Setting 3,61 A Arus staring motor dengan metode start DOL
MMPR - 320 Hb - 3
2 Percent Differential Rated Current 3,61 A akan menyerap arus yang sangat tinggi, sebesar 5-7
Restraint Coefficient 0,5
I1 > Within Start 25,00 A kali arus nominal motor. Namun jika tidak
3 I1 > Protection
T I1 > 0,5 detik diketahui dalam spesifikasi motor maka secara
I1 > After Start 18,00 A
I Fuse Blown 10,00 A garis besar arus start motor akan menyerah 6,5 kali
I2 > Setting DT 3,61 A dari arus nominal motor
T I2 > 1 detik
4 I2 > Protection
I2 > Setting IT 6,00 A
Time Constant 1
I0 > Setting 1,20 A
5 I0 > Protection
T I0 > 0,50 detik
U < Setting 70 V
6 U < Protection
TU< 10 detik MMPR - 310 Hb - 3x
Lock Setting 7,22 A
7 Rotor Protection
T Lock 10 detik
T heat 1
T Differential 10 detik
8 Thermal Protection Alarm Coefficient 0,5
Heat Coefficient K1 1 Gambar 13. Kurva Arus (A) Starting Motor
Heat Coefficient K2 6
Rated Current 3,61 A
Terhadap Waktu (s)
Start Time 10 detik
9 Other Setting
PT Ratio 55
CT Ratio 100
Pada saat starting motor tanpa pengasutan
didapat hasilnya adalah sebagai berikut pada saat t
= 0 s, arus starting mengalami kenaikan sebesar 6,4
kali dari arus nominal (349,7A) yaitu sebesar
2246,4 A.
Pada saat kondisi steady state atau mantap terjadi
pada t = 0,020 s dengan arus :
I = I nominal x %FLA
= 349,7 A x 91,75%
= 320,85 A
Gambar 10. Pemodelan One Line Diagram Gambar 14. Kurva Tegangan Terminal Motor ( V )
Simulasi BFWP Unit 1 Terhadap Waktu ( s )
4.3 Starting Motor Dengan Metode Dengan Pada saat t = 0 s tegangan pada bus mengalami
Pengasutan (Star-Delta) penurunan yaitu sebesar :
Dengan memasukkan data motor dan desain V = V nominal x %V bus nominal
model kelas motor maka didapatkan circuit = 6000 V x 55,64%
parameter motor induksi. Pada star delta starter, = 3338,4 V
arus yang mengalir adalah:
𝐼𝐷𝑂𝐿 Pada saat kondisi steady state atau mantap terjadi
𝐼= pada saat t = 0,020 s yaitu sebesar :
3 V = V nominal x %V bus nominal
2246,4 𝐴
𝐼= 3 = 6000 V x 99,08%
𝐼 = 748,79 𝐴 = 5944,8 V
Sedangkan untuk tegangan ke stator :
𝑉𝑙𝑖𝑛𝑒 Daya Awal Start Motor
𝑉𝑠𝑡𝑎𝑡𝑜𝑟 = 𝑉𝑃ℎ𝑎𝑠𝑎 = P = √3 𝑥 𝑉 𝑥 𝐼 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝜑
√3
𝑉𝑙𝑖𝑛𝑒 = √3 𝑥 3338,4 V 𝑥 803,3 A 𝑥 0,86
𝑉𝑠𝑡𝑎𝑡𝑜𝑟 = = 3994,62 kW
√3
6000 𝑉 Daya Setelah Kondisi steady state atau Mantap
𝑉𝑠𝑡𝑎𝑡𝑜𝑟 =
√3 P = √3 𝑥 𝑉 𝑥 𝐼 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝜑
𝑉𝑠𝑡𝑎𝑡𝑜𝑟 = 3464,102 𝑉 = √3 𝑥 5944,8 V 𝑥 320,85 A 𝑥 0,86
= 2841,18 kW
Besarnya arus yang ditarik motor seperti yang
terlihat pada Gambar 15 di bawah ini: 4.4 Starting Motor dengan Pengasutan
(Autotrafo)
Dengan melakukan serangkaian percobaan
simulasi menggunakan program ETAP
Powerstation didapatkan nilai – nilai arus starting,
tegangan terminal motor dan torsi awal motor
dengan settingan tap 0 - 100%.