Abstrak
Tulisan ini menyajikan analisis unjuk kerja mesin listrik jenis salient. Analisis dilakukan berdasarkan metoda
park d-q yang digeneralisasi dengan menempatkan sumbu d-q pada rotor, untuk menentukan persamaan park
komplek. Analisis kinerja arus gangguan tiga fasa pada mesin sinkron rotor kutub memonjol telah disajikan
pada tulisan ini. Berdasarkan metoda park d-q dengan menempatkan sumbu d-q pada rotor, untuk
menentukan persamaan park komplek telah diperoleh. Tulisan ini menunjukkan bahwa persamaan mesin
sinkron rotor kutub menonjol dalam bentuk park komplek lebih sederhana, dan sehingga solusinya lebih
mudah. Dari hasil simulasi penyelesaian persamaan diferensial arus hubung singkat menggunakan metoda
integrasi trapesium pada mesin sinkron rotor kutub salient 3-fasa besaran-besaran yang penting seperti halnya
arus efektif puncak maksimum saat terjadi hubung singkat fasa a sebesar 11,48A, fasa b sebesar 18,98 A, fasa
c sebesar -19,47 A dan banyaknya siklus penurunan arus hubung singkat dari nilai maksimum sampai nilai
konstan dalam 2 (dua) siklus dan waktunya selama 0,04 detik. Hasil simulasi yang telah dilakukan dapat
diketahui besaran listrik maksimum yang diperlukan sebagai informasi penting dalam pemilihan peralatan CB
yang tepat dan peralatan prokteksi lainnya seperti halnya besaran arus puncak efektif dari parameter
listriknya telah diperoleh.
sesuai dan peralatan proteksi lain yang sesuai. kerja relai terhadap gangguan hubung singkat
Selain itu studi ini juga digunakan untuk menggunakan simulasi software ETAP 12.6.
menentukan koordinasi dari rele-rele yang akan Ogbonnaya I Okoro, (Maret 2005), telah
digunakan. menyajikan analisis transient pada sistem bantalan
Sedangkan pedoman dalam pemilihan alat magnet aktif dengan menggunakan model
pengaman (circuit breaker) dan peralatan proteksi matematis variable keadaan orde 6 (enam). Analisis
lainnya biasanya menggunakan suatu analisis sistem orde enam selama transient ini, dilakukan
teoritis yang lengkap dan melibatkan suatu situasi dengan bantuan program komputasi (Range–
elektromagnetik yang rumit dan membutuhkan Kutta).
operasi matematika yang sulit. Pendekatan yang Suwitno, Eddy Hamdani (Desember 2005),
biasa dilakukan adalah melakukan analisis kinerja telah menyajikan analisis transient arus hubung
transien pada generator saat terjadi hubung singkat. singkat antar fasa pada transformator dengan
Kondisi transien pada generator disebabkan oleh menggunakan metoda park- khususnya hubung
perubahan beban elektris secara tiba-tiba. Untuk singkat antara fasa 1 dan fasa 2. Dalam analisis ini
memilih sistem proteksi yang tepat pada sistem telah diperoleh unjuk kerja arus hubung singkat dan
tenaga listrik, kondisi arus hubung singkat sesaat waktu transient pada saat terjadinya hubung singkat
yang terjadi dari sistem tenaga listrik harus disisi beban. Analisis transient dengan solusi park
dipertimbangkan. Pertimbangan tersebut dilakukan ini agak sulit, karena persamaannya
supaya circuit breaker atau fuse dapat dipilih
mengandung koefisien yang berubahan terhadap
dengan kapasitas interupsi (IC) yang cukup. IC ini
waktu, sehingga akibatnya mutual induktansinya
harus cukup tinggi untuk dapat membuka dengan
berubah terhadap waktu.
aman arus hubung singkat maksimum yang terjadi
Yanuarsyah Haroen, Pekik Argo Dahono
pada setiap titik pada sistem tenaga listrik, jangan
(1989), telah menyajikan analisis motor tak
sampai masih ada aliran arus melalui circuit
serempak tiga fasa dengan metoda Park Komplek.
breaker jika hubung singkat terjadi pada peralatan
yang di proteksinya. Dalam analisis ini dilakukan dengan mengabaikan
parameter tahanan di sisi stator dan rotor. Dari hasil
Menentukan arus maksimum hubung singkat
simulasi telah diperoleh informasi penting berupa
bukan merupakan hal yang baru, tetapi pada
besaran listrik maksimum seperti tegangan, arus,
umumnya penentuannya menggunakan metoda
dan torsi maksimum yang digunakan dalam disain
standar. Yang dimaksud adalah metoda suatu
inverter dan motor listrik.
generator 3 fasa yang mempunyai 3 belitan
simestris pada sisi stator dan 2 belitan semetris
II. TINJAUAN PUSTAKA
disisi rotor. Analisis metode standar tersebut akan
menghasilkan suatu persamaan fluksi, tegangan
Untuk mempermudah analisa kinerja peralihan
dan arus yang berorder 5 (lima).
mesin listrik, maka jumlah persamaan listrik perlu
Permasalahan yang timbul pada tulisan ini
disederhanakan, sehingga cara pemecahanya lebih
adalah proses perhitungan dalam menentukan
mudah.Metoda yang dipergunakan adalah metoda
besaran hubung singkat dengan metoda standar,
park dq.
yang digunakan sebagai informasi untuk
Sistem park dq adalah suatu sistem yang
memperoleh magnitude arus maksimum pada
mengambil sumbu horizontal sebagai sumbu direct
setiap saat terjadi hubung singkat mempunyai
(d) dan sumbu vertikal sebagai sumbu quadrature
parameter perancangan yang cukup rumit dan
(q).
komplek.
Dalam pembahasan diambil model mesin
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas
lisitrik 3 fasa jenis salient, yang mempunyai 3
pada tulisan ini akan mencoba untuk
belitan simetris pada sisi stator, dan 2 belitan pada
menyederhanakan metoda standar tersebut, dengan
sisi rotor yang terdiri belitan medan dan belitan
mengajukan Analisis Kinerja Peralihan Mesin
peredam.
Sinkron Salien Menggunakan Metoda Park
Bentuk fisik generator lisitrik 3 fasa jenis
kompleks. Metoda yang baru ini mempunyai sistem
salient dapat ditunjukan pada Gambar 1.
order dua dari sistem yang digeneralisasi tanpa Φrq
Φsa
mengabaikan sifat sistem aslinya. Dari pemodelan
Vrq =0
Φrd
isa
V
Φsb
hubung singkat tiga fasa, dua fasa dan satu fasa, Gambar 1. Pemodelan Generator Sinkron Salient 3
analisis digunakan untuk menentukan koordinasi fasa, 3 belitan stator dan 2 fasa belitan rotor
Persamaan Tegangan
s Lss Lsr i s
L L .i
r rs rr r Secara umum persamaan tegangan dapat
dituliskan dalam matrik kompound
Vn Rn in d n ..……………………..(3)
Dengan demikian hubungan yang lebih lengkap dt
dapat dirinci sebagai berikut: dimana
Vn : tegangan belitan fasa n, Rn : resistansi
belitan fasa n,
in : arus belitan fasa n, n : fluksi belitan fasa n
Sehingga hubungan secara rinci dapat ditulis
sebagai berikut;
Vsc n2 3
Vsb
1
ifq 3 3
is 2 2
r
s
dan matrik A :
V
d
i fd
Vfd Transformasi Sistem 3 Fasa ke Dalam Sistem 2
is
Fasa
s
Gambar 3. Model mesin sinkron salient dengan titik sumbu terhadap sumbu abc adalah:
M dalam ruang vektor sistem 2 fasa X B X …....…....……………(5)
os
t 1 t
variabel .
abcs
dimana:
X os t X s X s X os
X abcs t X as X bs X cs
0 0 0
3 cos sin irq
LssN M sr 0 3
cos
3
sin M sr
2 2 2 sin cos
0 sα
cos
3 3 isα
sin V Φrd
2 2
ird
Maka matrik transformasi dasar sistem isβ
Vrd
adalah: β
Φsβ
Vs
cos sin
B 1
sin cos Gambar 4. Model generator belitan stator 3fasa
atau diubah menjadi sistem khayal belitan
X cos sin
0 X as 2 fasa .
X sin 0 X bs
cos
X 0 0 0 1 X cs Dari Gambar 4, didapat hubungan fluksi
Dengan demikian fluksi stator sistem baru pada belitan stator dan rotor yang baru terhadap arus
persamaan (5), yang dinyatakan dengan referensi listrik yang mengalir :
dapat dituliskan ;
s l s 0 is cos sin ir s is cos sin ird
i msr l s i msr
sin
cos ir s s sin cos irq
s 0 l s s
........................................................................(6)
dimana l s 3 Ls , msr 3 M sr rd ird cos sin is
l r i msr
2 2
rq rq sin cos is
Persamaan fluksi stator sistem 3 fasa adalah
atau dapat ditulis dalam bentuk matrik diperoleh
Vs Rs is d s hubungan :
X dq Bs 1 X
dt
VsN A1 Rs Ais N A1 d As N ………….…..…………..(9)
dt
msr .
Akan tetapi dalam system 2 fasa urutan nol tidak Vs d dt 0 e j ir
0 Rs ls is
mempunyai bentuk ekivalen sehingga persamaan dt
diatas dapat ditulis menjadi: …….…......................................................…....(24)
is 2 1 1 / 2 1 / 2 1 1 h 2 h i dan persamaan tegangan di sekunder untuk system
i
3 0 1 / 2 3 1 / 2 3 3 1 h
.
s h 2 i yang baru, adalah:
V Rr 0 ir d r …................….(25)
is 2 3/ 2 3 / 2 i r
i Rr ir dt r
s 3 j 3 / 2 j 3 / 2 i Vr 0
Dengan mensubsitusikan persamaan
(22)kepersamaan (25) diperoleh hubungan
tegangan dengan arus sistem baru pada sisi Gambar 6. Mesin sinkron non salient 3 fasa Sisi
sekunder adalah: Stator Dilengkapi Saklar
d
Vr Rr dt lr 0 ir d e j 0 is Gambar 6, Mesin sinkron non salient 3 fasa
m .
e j is Sisi Statordilengkapi saklar pada saat saklar
sr
Vr d dt 0
0 Rr lr ir
dt terbuka hubungan mesin dalam kondisi tanpa
beban, sedangkan dalam kondisi saklar tertutup sisi
.........................................................................(26) sekunder mesin terjadi hubung singkat tiga fasa
antara fasa1, fasa 2 dan fasa 3.
Jadi hubungan system baru park kompleks dengan
system lama tiga fasa adalah: Pada kondisi beban nol :
isa 1 1 Kondisi awal, dalam keadaan tanpa beban
i 1 h 2 h is …........................(27)
isa = isb = isc = 0, Vrd =V dan ird = i, sehingga is+ dan
sb
3
i is- = 0, sehingga fluksi stator dan rotornya
isc h h 2 s i i
s 1 0 0 e j 0 2 m e
j
0 2
ls 0 msr i sr i
s 0 1 0 e j 0 e j
III. BAHAN DAN METODA 2 2
i i
Untuk menguji gejala peralihan arus hubung r 1 0 2 m e
j
0 0 1 0 2
singkat pada mesin sinkron 3 fasa tersebut maka lr sr lr i
r 0 1 i 0 e j 0 0 1
dipergunakan metodologi meliputi; memodelkan 2 2
bentuk fisik mesin listrik yang sebenarnya kedalam dan tegangan beban nol pada stator dan rotor
bentuk rangkaian ekivalen. Kemudian merubah d
Vs Rs dt ls
e j je j
0 d ir 0 ir
0 is
d i i V
menjadi variabel dq, selanjutkan menentukan Vr Rr lr Rr
transformasi sistem 3 fasa ke sistem kompleks dan dt 2 2 2
transformasi sistem 2 fasa ke sistem kompleks
dengan matrik S3. Pada kondisi hubung singkat :
Menentukan suatu persamaan mesin listrik Dalam keadaan hubung singkat Vsa =Vsb =Vsc
dalam keadaan beban nol untuk menentukan = 0, Vrd=V, dan Vrq = 0, sehingga tegangan stotor
persamaan tegangan dan arus di stator dan di rotor, dan rotornya
serta menentukan suatu persamaan mesin listrik Vs 0
Vr 1 1 j V rd V
dalam keadaan hubung singkat untuk menentukan
1 j V 2
persamaan tegangan dan arus di stator dan di rotor.
Menghitung perubahan tegangan yang terjadi, r
V 2 rq 0
serta menentukan hubungan antara perubahan
tegangan dan perubahan arus. Akhirnya Dari analisa kondisi tanpa beban dan hubung
menghitung perubahan arus yang terjadi dengan singkat , maka diperoleh perubahan tegangan yaitu
menyelesaikan persamaan differensial antara pengurangan parameter hubung singkat dengan
perubahan tegangan dan perubahan arus. tanpa beban atau dapat ditulis sebagai berikut;
Menghitung arus hubung singkat dan menguji Vs+= Vs+ hubung singkat - Vs+ tanpa beban=0-
validitas analisis proses perhitungan dan simulasi Vso+ = -Vso+
akan dilaksanakan dengan menggunakan Vr+= Vr+ hubung singkat - Vsr+ tanpa beban=
komputer. V V
0
Sebagai llustrasi dibahas mesin sinkron non 2 2
salient 3 fasa bekerja tanpa beban, kemudian Dengan mengganti tegangan V dan arus i pada
dilakukan hubung singkat 3 fasa seperti persamaan (24) dan persamaan (26) dengan V
ditunjukkan Gambar 7 dibawah ini; dan i, maka persamaan perubahan tegangan dapat
dituliskan :
d d
Vs Rs ls is msre j ir jmsre j ir
dt dt
d j d
Vr Rr lr ir msre is jmsre j is
dt dt
d dit
At dit bt dvt
Vs Rs dt ls jmsr e j i 0 msr e j d is
s
Vr jmsre j d j
0 dt ir
Rr lr ir msre dt
dt kemudian persamaan tersebut
.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,,,,,,,,,,,.(28) diintegrasikan menggunakan metoda integrasi
Trapesium diperoleh persamaan arus sesaat;
Besaran perubahan tegangan Vs , Vs , Vr 1
1
1
it I tA I tAit t ..
,dan Vr telah diketahui, sehingga secara 2 2
1
numerik dapat diperoleh harga perubahan arus 1 1
b I tA t vt vt t
i s ,dan ir , sedangkan harga perubahan arus 2 2
komponen negatip ( i s ,dan ir ) diperoleh dengan atau disederhanakan menjadi
conjugate nilai perubahan arus komponen it M .it t N vt vt t .....(30)
pasitipnya. dengan
1
1 1
Bila dimisalkan : M I .t. A I .t. A
2 2
d
Rs dt l s jmsr e j 1
V Vs I is R d
1 1
N I .t. A .t b
Vr i r jmsr e j Rr l r 2 2
dt
msr e j
L 0
j
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
msr e 0
maka persamaan dapat dituliskan menjadi : Berdasarkan data mesin sinkron rotor non
silindris 3-fasa, daya 2,2 kW, tegangan eksitasi
V RI L I ...........................................(29)
d
dt 250V, putaran 1500 rpm, arus eksitasi 2A dengan
Persamaan (29) diselesaikan secara numerik parameter mesin Rs = 2,81Ώ, Rr = 2,41 Ώ, ls = lr =
menggunakan pogram Matlab, untuk 0,257 H, dan msr = 0,242H. maka persamaan
mendapatkan harga harga perubahan arus. diferensial arus pada persamaan (30) diselesaikan
Kemudian arus transient pada keadaan hubung menggunakan metoda integrasi trapesium software
singkat didapatkan dengan menjumlahlkan arus program Matlab, dihasilkan arus hubung singkat 3-
beban nol dengan perubahan arus yang terjadi, fasa disisi stator mesin sinkron rotor salient seperti
atau dapat ditulis sebagai berikut: ditunjukkan pada Gambar 7.
dan
b L
1
vt u t Dari respon arus hubung singkat mesin
sinkron kutub salient 3-fasa seperti diperlihatkan
sehingga persamaan menjadi Gambar 7 dapat dianalisa sebagai berikut;