LISTRIK
Posted by admin On April 09, 2015 0 Comment
2.1
Bicara masalah instalasi tenaga listrik, motor listrik merupakan media utama untuk
merealisasi maksud tersebut. Sebelum memanfaatkan motor listrik sebagai alat
penggerak mula, tentunya diawali dengan kegiatan teknis berupa perencanaan yang
menuntut suatu kecermatan. Mengapa demikian? . Sebab bila saudara memanfaatkan
motor listrik, berarti menggunakan motor listrik untuk memikul beban. Beban mekanik
yang dipikul motor listrik ada yang bersifat tetap/konstan/kontinyu, dan ada pula yang
bersifat tidak tetap atau berubah-ubah. Untuk memikul beban yang konstan, kerja
motorpun juga nyaman, putaran motor cederung konstan, dan apabila ada ampere meter
yang digunakan untuk mengontrol arus beban, maka penunjukkan jarum pointer akan
menunjukkan angka yang tetap dan tidak goyang. Lain halnya kalau motor dimanfaatkan
untuk memikul beban yang berubah-ubah, kerja motor kadang berat kadang ringan, bila
digunakan jenis motor induksi maka pada saat memikul beban berat, putaran motor
menjadi turun (slip besar), dan bila bebannya ringan, putaran motor menjadi lebih cepat
(slip kecil). Bila motor listrik dimanfaatkan untuk memikul beban yang konstan, misalnya
untuk memutar kipas angin, maka penetapan kapasitas motor dapat ditentukan dengan
mudah, akan tetapi bila motor akan dimanfaatkan untuk memikul beban yang berubahubah, diperlukan suatu pemikiran dalam pemilihannya. Bagaimana caranya?
Kegiatan memilih dan memanfaatkan motor listrik dilakukan tidak hanya sekedar cobacoba belaka, melainkan sudah dikaji berdasarkan analisa/pertimbangan yang masak,
caranya: (a) pertama-tama bacalah identitas yang tertulis pada pelat nama motor,
selanjutnya hitunglah (b) kesesuaian dayanya, hitung pula (c) kesuaian momen
putarnya, (d) kesuaian putaran motor, dan (e) kesuaian system transmisi mekanik,
apakah (f) keadaan ruang kerja sesuai dengan konstruksi motor, termasuk (g) kesuaian
dengan catu daya motor , dan hendaknya (h) berpijak pada persyaratan PUIL yang
sedang berlaku.
Tegangan pengenal
Arus Pengenal
Putaran
Keadaan Lingkungan
memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat pendek. Jadi kecepatan pemutusan
ditentukan oleh pegas dan tidak tergantung pada pelayanan.
Berdasarkan konstruksinya, sakelar dapat dikelompokkan diantaranuya adalah:
Sakelar kotak
Sakelar tumpuk
Sakelar sandung
Sakelar giling
Sakelar bintang-segitiga
Sakelar putar
Sakelar Jungkit
Sakelar tarik
Sakelar Jungkir/tumbler
Sakelar tekan
Sakelar manual
Sakelar magnetik
o
No Fuse breaker adalah alat pemutusan tanpa sekring. Alat ini berfungsi sebagai sakelar
utama dari suatu panel box motor juga sekaligus sebagai sakelar pemisah. NFB sesuai
dengan namanya juga dilengkapi dengan coil sebagai pengaman kalau terjadi arus lebih.
Tipe dari NFB ini bermacam-macam Sedang kapasitasnya antara lain, 10A;15A; 25 A, 35
A, 50A, 63 A, 100 A dan sebagainya..
Pengaman Lebur
Sistem yang paling sederhana pada rangkaian utama instalasi motor listrik dipasanglah
pengaman lebur sebagai pengganti no Fuse Breaker. Gunanya untuk memutuskan
rangkaian bila terjadi beban lebih atau hubung singkat. Di samping itu pada rangkaia
pengendali dipasang juga pengaman lebur setelah transformator tegangan.
Yang termasuk pengaman dengan prinsip termal di antaranya adalah: (a) Thermal Over
Load Relay, (b) circuit breaker, (c)miniature circuit breaker, (d) thermostat.
Thermostat adalah alat pengaman belitan motor, baik untuk motor 3 fasa maupun motor
1 fasa. Alat ini bekerja dengan memutuskan arus yang menuju ke motor Bila pada belitan
motor terjadi panas yang berlebihan akibat beban lebih, alat ini akan memutuskan
rangkaian, sehingga motor aman
Circuit Breaker
Alat ini bekerja berdasarkan besarnya arus yang mengalir serta lamanya arus mengalir.
Adakalanya pengaman lebur dipasang seraca seri dan berdekatan dengan circuit breaker
pada suatu instalasi untuk mencegah gangguan sekecil mungkin, dalam hal ini
pengaman lebur berfungsi sebagai mengaman awal.
Sakelar Magnit
Komponen ini disebut juga kontaktor, yaitu suatu alat penghubung listrik yaitu
menghubungkan suplai daya ke beban (motor listrik) yang bekerja dengan azas
kemagnitan. Ditinjau berdasarkan sumbernuya, dikenal ada kontaktor DC & kontaktor
AC. Secara konstruksi, kontak-kontak penghubung dikopel dengan teras besi I, selain itu
ada pula teras besi E yang di dalamnya ada koil magnet. Tegangan kerja coil di
antaranya: 110 V; 220 V; 380 V; dan ada pula kontaktor DC yang bertegangan kerja
ekstra rendah 24 Vdc. Bila koil ini dialiri arus maka timbul kemagnetan yang akan
menarik inti I, sehingga semua kotak akan bekerja. Bila arusnya hilang kotak kembali
keposisi semula karena ada pegas pendorong. Kotak-kotak nya dibedakan atas kontak
utama (main contact) dan kontak Bantu (auxiliary contact). Kontak utama digunakan
untuk menghubungkan arus listrik menuju beban yaitu motor listrik, sedangkan kontak
Bantu digunakan sebagai sarana pengendali bekerja bersama dengan tombol tekan
(push button) dan sarana kendali lainnya. Adapun notasi kontak-kontak sakelar magnit
ditunjukkan pada tabel 2.4.
Relay
Hampir sama dengan kontaktor, relay adalah sakelar magnit, perbedaannya pada relay
jumlah kontaknya sangat terbatas, dan hanya mampu untuk dilalui arus dalam kapasitas
yang kecil, sehingga alat ini lebih cocok untuk sarana kendali, dan tidak digunakan untuk
mengalirkan arus beban. Untuk meggunakan relay yang harus dicermati adalah
tegangan kerja coil, identitas tegangan coil biasanya ditulis di badan coil, misalnya 220
VAC; 110 VAC; 48 VAC; 24 VAC; jumlah kaki: 8 kaki (8 pin); 12 Kaki (12 pin), dls. Ujung-
ujung coil biasanya ditempatkan pada kaki nomor 2 7. Dalam pelaksanaannya kaki-kaki
relay ditancapkan ke landasan soket, yang merupakan media untuk menyambung
kontak-kontak relay ke rangkaian luar.
Relay penunda waktu disebut juga sakelar pewaktu (time definite relay/TDR). Yaitu suatu
sakelar dimana proses membuka dan menutupnya kontak hubung ditentukan oleh
pengaturan waktu. Bentuknya sama dengan relay 8 pin. Tegangan kerja yang banyak
digunakan untuk sarana kendali instalasi misalnya 220 VAC, jumlah kaki yang banyak
digunakan adalah 8 pin. Nomor kaki 2 7 ditempati ujung-ujung coil, nomor 1 8 sebagai
kontak induk, dan yang lain sebagai penghubung yang terdiri atas 2 kontak NC (no.4 & 5)
dan 2 kontak NO (no 3 & 6). Operasionalnya komponen ini juga ditancapkan pada soket
sebagai media untuk menyambung kontak-kontak timer menuju ke rangkaian luar.
Komponen ini biasanya digunakan untuk: (a) mengubah hubungan star-delta secara
otomatis, (b) mengubah arah putar motor secara otomatis, (c) mengubah kecepatan
putaran motor secara otomatis, dls.
Float Switch
Float switch disebut juga sakelar apung. Sakelar ini biasanya digunakan sebagai sarana
pemutus untuk control ketinggian cairan. Penempatannya pada tangki air, atau pada
permukaan cairan yang dikontrol. Pompa cairan akan beroperasi apabila cairan di dalam
tangki kosong, dan motor pompa akan berhenti secara otomatis apabila cairan di dalam
tangki sudah penuh.
Sakelar ini prinsipnya adalah sama dengan sakelar tekanan arus. Sakelar ini banyak
digunakan sebagai sarana kendali tekanan udara, gas, cairan hidrolik, tekanan air.
Kekuatan tekanan zat yang dikontrol tersebut menyebabkan proses membuka atau
menutupnya kontak-kontak pressure switch.
Sakelar tekanan arus bekerja berdasarkan tekanan cairan maupun udara melalui pipa
penghubung . Prinsip bekerjanya hampir sama denganpresure switch.
Limit Switch
Limit switch disebut juga sakelar tekan batas, karena sakelar ini akan bekerja bila
mendapat tekanan mekanik. Pemakaiannya adalah sebagai alat Bantu kendali motor ,
misalnya untuk membalik putaran motor, menghentikan putaran motor, dls. Yang
kesemuanya dilakukan oleh sistem, tanpa campur tangan operator. Contoh: pembatas
kran jalan, pembatas lif, pembalik putaran, dls.
Transformator
Transformator adalah alat untuk mentransformasikan tegangan. Apabila tegangan jalajala tidak sesuai dengan tegangan yang digunakan pada rangkaian kendali, misal sarana
sensor, coil sakelar magnit, dls. , maka untuk suplai tegangan koil dari sakelar magnet
terkadang diperlukan transformator penurun tegangan. Terlebih untuk sarana sensor
yang pada umumnya menggunakan sumber tegangan DC-24 V, tentunya diperlukan
sarana penurun tegangan berupa trafo dan sarana penyearahan berupa diode,
condensator, transistor, resistor dls.
Tombol untuk menjalankan motor dinamakan tombol tekan on, sedangkan untuk
menghentikan motor dinamakan tombol tekan off. Tombol ini bekerja kalau ditekan
dengan tangan, bila kita lepas maka kedudukannya akan kembali ke posisi semula
karena ada pegas pendorong, jadi proses hubung-putusnya hanya sesaat ada perlakuan
penekanan terhadap tombol tersebut. Di perdagangan disiapkan:
Tombol tekan: ON-OFF, pada tombol ON, posisi kontaknya adalah normally
open (NO) , sedangkan pada tombol OFF, posisi kontaknya adalah normally
close (NC)
Tombol OFF-REF-FWD: dalam hal ini posisi kontak pada tombol FWD dan REF
ada dua macam, yaitu NC & NO, sedan pada tombol OFF adalah NC.
Tombol engkel: ON
Bahan-Bahan
Rel Omega
Rel Tembaga