Anda di halaman 1dari 28

Warga Resah dengan Limbah PLTU Bolok yang Merusak Rumput Laut

Senin, 11 September 2017 02:22

Warga Resah dengan Limbah PLTU Bolok yang Merusak Rumput Laut

POS KUPANG/ANDRI ATAGORAN

Warga Desa Bolok, Yos Holeng saat menyampaikan keluahan soal pembuangan PLTU Bolok

Laporan Reporter Pos Kupang, Andri Atagoran

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Warga Desa Bolok, Yos Holeng mengaku resah dengan beroperasinya PT
PLTU Bolok yang berada di dekat tempat pembudidayaan rumput laut milik warga Desa Bolok.

"Sejak beroperasinya PLTU ini budaya rumput laut jadi sasaran. Panas air laut yang dibuang oleh PLTU
itu memengaruhi produktifitas rumput laut kami. Rumput laut yang selama ini kami budidayakan sama
sekali tidak jadi," kata Yos saat ditemui di Bolok, Kabupaten Kupang (3/9/2017)

Selain itu, Yos manambahkan, proses bongkar muat batubara di PLTU Bolok pun sangat memengaruhi
laut di sekitar Desa Bolok.

"Batubara itu juga berpengaruh. Ini kan daerah angin jadi saat mereka bongkar muat sangat
mempengaruhi karena debunya itu kan bertebaran ke laut. Kami berharap PLTU Bolok perlu meninjau
kembali proses pembuangan di Bolok," kata Yos.

Sementara itu, warga Bolok lainnya, John Ngain mengatakan, pembuangan limbah saluran pembuangan
PLTU Bolok berupa parit yang tersambung langsung ke laut.

John mengatakan, material pembuangan berupa air laut panas. Dia menambahkan kegiatan bongkar
muat batubara di area PLTU cukup mencemari laut.

Pembuangan mesin mesin PLTU Bolok itu kan berupa got atau parit yang langsung tembus ke laut dan
itu bisa kita lihat dari luar lokasi atau dari laut," kata John.
"Kalau kita masuk dari lokasi baru di ujung pabrik pembuangannya tepat di samping pagar. Sepertinya
itu air panas, tetapi batubara ini yang sangat berpengaruh ke laut, lanjutnya.

Jhon berharap, pihak PLTU Bolok dapat mengkaji ulang dan meningkatkan keamanan lingkungan hidup
dari proses beroperasinya PLTU Bolok.

Harapan saya, PLTU kalau membuang limbah jangan kentara betul selain pemandangannya kurang
bagus, PLTU Bolok juga perlu membuktikan kalau limbah itu tidak tersebut tidak mencemari
lingkungan, ujar Jhon. (*)
Warga Resah Limbah PLTU Bolok, PLN NTT: Itu Air Pendingin

Rabu, 6 September 2017 20:08

Warga Resah Limbah PLTU Bolok, PLN NTT: Itu Air Pendingin

istimewa

Pengambilan sampel air laut yang sudah tercampur air PLTU Bolok oleh pegawai Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Kupang untuk diuji laboratorium.

Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Yeni Rachmawati

POS KUPANG. COM, KUPANG - PLN Wilayah NTT memastikan tidak ada limbah PLTU Bolok yang
mencemari laut teluk Kupang, sebagaimana dikhawatirkan masyarakat.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena air itu bukan limbah PLTU Bolok tapi air pendingin yang tidak
ada kandungan kimia," tegas Deputi Hukum dan Humas PLN Wilayah NTT, Soelistiyoadi Nikolaus, Rabu
(6/9/2017).

Baca: PLTU Bolok Beroperasi 2011

"Air laut fungsinya sebagai pendingin. Air dimaksud bukan air limbah dan sirkulasi tidak mengganggu
ekosistim dan lingkungan," tambahnya.

Pria yang akrab disapa Niko ini menegaskan bahwa tidak ada kerusakan biot laut.

Karena air laut yang bersirkulasi untuk pendinginan di kondensor bersumber dari air laut.

Baca: 35 Kontainer Mesin Listrik Siap Dukung PLTU Bolok

Niko mengatakan aset milik PT Santosa Makmur Sejahtera Energi ini rutin dilakukan pengujian 6 bulan
sekali di laboratorium terakreditasi dan dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
"Tiap semester dari DLH kabupaten Kupang juga melakukan pengukuran dan saat diukur melalui
lembaga Lab akreditasi dari KAN. Hasilnya air pendingin kondesor tersebut di bawah bakumutu yang
dipersyaratkan (artinya aman)," ujarnya.

Dia menyebut ciri-ciri limbah adalah berbau, ada bui yang pekat, ada ekosistim yang pitus dan hewan-
hewan kecil yang terapung mati. (*)
Rabu, 19 Juli 2017 16:53

1741x views

PLN siapkan 120 MW investasi Pulau Timor

Ilustrasi. Jubi/Okezone.com

Papua No. 1 News Portal I Jubi

Kupang, Jubi- PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki kesediaan daya mencapai 120
mega watt (MW) yang disiapkan untuk memastikan pertumbuhan investasi di Pulau Timor agar tidak
terkendala dari segi pasokan listrik di wilayah itu.

"PLN siap mengakomodir pelanggan sesuai dengan daya yang dimiliki saat ini sebesar 120 MW yang
mana beban puncak kita pada siang hari sebesar 54 MW dan pada malam hari mencapai 74 MW," kata
Manager Bidang Niaga PT PLN (Persero) Wilayah NTT Andhoko Soeyono.

Ia mengatakan dengan kelebihan daya mampu tersebut maka PLN memastikan dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan yang memiliki rencana berinvestasi terutama di Pulau Timor, mencakup Kota
Kupang serta Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Malaka, hingga Kabupaten
Belu.

Sistem kelistrikan di Pulau Timor sendiri diperkuat melalui sejumlah pembangkit di antaranya PLTU IPP
Bolok 16,5 x 2 mw (mega watt), PLTU Bolok 14 MW, Kapal Listrik 60 MW, PLTS Oelpuah 5 MW, PLTD
Tenau & Kuanino 6,4 MW, PLTD Soe 0,52, PLTD Kefamenanu 1,4 MW, dan PLTD Atambua 5,5 MW.

Atas kesiapan daya itu, lanjut Andhoko maka kebutuhan listrik mendukung investasi di Kota Kupang
sebagai ibu kota provinsi, maupun daerah kabupaten lainnya di Pulau Timor bisa terpenuhi.

Ia menjelaskan dalam upaya menarik minat investasi itu maka PLN telah melakukan sejumlah kegiatan,
salah satunya melalui "customer gathering" yang diselenggarakan di Kupang pada Selasa (18/7) kemarin,
yang melibatkan sekitar 40 pelanggan yang terdiri dari unsur perhotelan, rumah sakit, BUMN, pelaku
usaha swasta, dan lainnya.(*)
Sabtu , 08 July 2017, 16:22 WIB

PLN Kupang Padamkan Listrik Lima Jam

Red: Agus Yulianto

dok PLN

Kapal pembangkit listrik yang disewa PT PLN (persero) untuk membantu pasokan Listrik di Kupang
(Ilustrasi)

Kapal pembangkit listrik yang disewa PT PLN (persero) untuk membantu pasokan Listrik di Kupang
(Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT PLN (Persero) Area Kupang, Sabtu (8/7), melakukan pemadaman listrik
di daerah ini selama lima jam akibat pengujian beban (load rejection) Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) IPP Bolok. "Pemadaman listrik di Kota Kupang dan sekitarnya ini berlangsung sekitar lima jam dari
pukul 08.00-13.00 siang," kata Manager PT PLN (Persero) Area Kupang ELpis Sinambela.

Dia menyebutkan, sejumlah titik lokasi yang akan terkena pemadaman itu terjadi pada sebagian wilayah
di Kota Kupang, seperti Tenau, Bolok, Oesapa, Lasiana, Oebufu, Penfui, Liliba, Kelapa Lima Matani,
Oepoi, TDM, Naimata, Wali kota, dan lainnya. Selain itu, pemadaman juga pada sejumlah perguruan
tinggi yakni Kampus Undana, Kampus Politani, dan Kampus Politeknik hingga wilayah Kabupaten
Kupang, seperti Oesao, Camplong, Naibonat, Oelamasi, Sulamu, Pariti, Tablolong, Raknamo dan
sekitarnya.

Elfis menjelaskan, dalam pengujian beban PLTU IPP Bolok dilakukan pengerjaan yang dimungkinkan
terjadi kegagalan sinkronisasi, sehingga beban harus dilepas atau dilakukan pemadaman aliran listrik
sekitar 10 megawatt (MW). Karena itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan listrik
setempat atas ketidaknyamanan yang disebabkan pemeliharaan jaringan tersebut.

"Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas atau gangguan serta keluhan jaringan kelistrikan lainnya
silakan menghubungi pusat kontak kami melalui telepon (0380) 123," katanya.

Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN (Persero) Wilayah NTT Sulistiyoadi Nikolaus secara terpisah
mengatakan pengujian beban dilakukan secara bertahap sampai maksimal secara baik dari pembangkit
baru hingga masuk ke Sistem Timor di Pulau Timor yang eksisting saat ini. "Proses pembangunan PLTU
IPP Bolok hampir selesai dan siap beroperasi dengan kapasitas 16,5 x 2 MW setelah masuk ke sistem,"
katanya.
PLTU Bolok, katanya lagi, merupakan salah satu pembangkit listrik yang dibeli PLN untuk meningkatkan
keandalan sistem pembangkit karena beban listrik di Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi NTT serta
sejumlah kabupaten di Pulau Timor terus meningkat. Kapasitas pembangkit PLTU IPP Bolok itu nantinya
akan ditambah dengan pembangkit dari kapal (marine vessel power plant) dengan kapasitas 60 MW plus
cadangan daya 60 MW yang sudah beroperasi sejak awal tahun.

Nikolaus menjelaskan, selama ini kebutuhan listrik di daerah itu mengandalkan tiga pembangkit utama,
PLTU Bolok (13 MW), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Tenau (47 MW), dan PLTD Kuanino (10
MW). Namun sejak masuk pembangkit dari kapal yang selanjutnya ditambah dengan PLTU IPP Bolok,
maka ketersediaan daya dari pembangkit akan semakin andal untuk Pulau Timor yang sudah terkoneksi
dalam satu sistem, dari Kota Kupang menuju Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah
Utara hingga Malaka, dan Kabupaten Belu.
PLTU Bolok

Kamis, 06 April 2017 12:22:23

photo: gokhan bey di pltu bolok / karadeniz energy

Catatan: Info ini bagian dari Places : MV Karadeniz Powership Gokhan Bey, Pembangkit Listrik Terapung
Kupang

PLTU Bolok terbilang pembangkit listrik tenaga uap yang masih baru. Ia resmi beroperasi mulai 1
Oktober 2013. Yang menjadi operatornya dalah PT PJB Services, anak perusahaan PT Pembangkitan
Jawa Bali (PJB), yang merupakan anak perusahaan PT PLN (persero). Dengan kapasitasnya yang 2 x 16,5
MW, PLTU Bolok diharapkan bisa menstabilkan listrik di Pulau Timor yang beban puncaknya saat itu
mencapai 59 MW (beban puncak seluruh NTT 119 MW). Sebelum ada PLTU berbahan bakar batubara
itu, kelistrikan Pulau Timor dilayani PLTD Tenau (47 MW) dan PLTD Kuanino (10MW).

Biaya pembangunan PLTU Bolok mencapai Rp 450 milyar. Per tahunnya, pembangkit di Desa Bolok,
Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, ini butuh batubara sebanyak 19 juta ton.
Pengoperasiannya pada bulan Oktober, menurut PT PJB Services, terbilang mundur 5 bulan dari
rencana. Penyebabnya, ada seorang warga yang menolak di Kelurahan Maulafa, Kota Kupang, yang
menolak pembangunan tower transmisi 70 KV yang lokasinya kebetulan berada di sebelah rumahnya.
Penolakan ini disayangkan karena proses sosialisasi keamanan jaringan transmisi tegagangan tinggi
sudah dilakukan sejak 2009. Tapi akhirnya menara itu akhirnya bisa dibangun juga.

PLTU Bolok sendiri, saat MV Karadeniz Powership Gokhan Bey diresmikan pengoperasiannya, sedang
tidak sehat. Menteri BUMN Rini Soemarno yang datang mendampingi Jokowi, secara khusus sempat
meninjau PLTU Bolok. Ternyata, ''Dari dua mesin ada, yang beroperasi hanya satu. Yang satu lagi, boiler
atau ketel uapnya rusak, sehingga pengoperasiannya berhenti,'' terang Rini. Meski begitu Rini tak terlalu
kecewa karena pengelola PLTU sudah memesan boiler baru. ''Saat ini masih dipesan. Kemungkinan
sekitar Februari atau Maret, mesin yang rusak itu sudah bisa beroperasi, kata Rini, menyebut bulan
Februari dan Maret 2017.

Sejak kapan boiler itu rusak? Rini tak cerita. Meski begitu ada berita kalau boiler itu rusak mulai 2
Desember 2015 atau sudah setahun lebih. Uniknya, kerusakan itu terjadi saat Ketua Komisi V DPR-RI
Fary Francis dan anggota DPR lainnya sedang meninjau PLTU Bolok. Alkisah, rombongan wakil rakyat itu
tiba di PLTU Bolok sekitar pukul 15.30. Mereka lantas mendapatkan penjelasan panjang-lebar dari
Machnizon, direktur Regional PT PLN Wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara. Tepat pukul 16.20, wakil
rakyat Fary Francis mendapat giliran bicara. Tapi begitu akan bicara, listrik padam. Ketika peserta
pertemuan melihat keluar, terlihat asap berwarna putih mengepul dari gedung tempat mesin PLN unit
dua, yang berada 200 meter dari ruang pertemuan. Para pekerja pun lantas terlihat sibuk memadamkan
api. 5 mobil unit pemadam kebakaran yang datang akhirnya bisa memadamkan api setelah 1 jam terjadi
kebakaran.
Ibu Menteri dan anggota DPR tak menengok PLTU yang lain lagi, yang ada di lokasi yang sama? Lho,
memangnya ada? Katanya sih ada. Namanya PLTU Kupang Baru (2x18 MW). Dibangun PT Santosa
Makmur Sejahtera Energi, PLTU ini dulu dikabarkan akan beroperasi mulai Juni 2016. Sudah beroperasi?
Entahlah. Tak ada lagi kabarnya. Yang jelas, yang dulu sibuk bicara soal PLTU Kupang Baru adalah Menko
Kemaritiman Indroyono Soesilo.

Yang juga pasti, PT Santosa Makmur Sejahtera Energi masih hadir di sana. Akhir Januari 2017 lalu, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan inspeksi ke PLTU Bolok karena mendapat bisikan kalau disana
ada 34 pekerja ilegal asal China. Setelah diverifikasi, ternyata benar. Ada 34 pekerja asal China, yang 12
di antaranya tak punya izin kerja resmi. Mereka bekerja untuk PT Santosa Makmur Sejahtera Energi.
Berarti mereka itu pekerja PLTU Kupang Baru dong, bukan PLTU Bolok? Entahlah. Berbagai media
menulis kalau yang diinspeksi dan yang memiliki TKA China adalah PLTU Bolok.

Bagaimana dengan pembangkit terapung Gokhan Bey? Ada tenaga kerja ilegal asal Turki? Pihak PT Kar
Powership Indonesia pun akhirnya ikut memberikan penjelasan. Terutama karena ketika itu sejumlah
media mengabarkan bahwa selain 12 TKA ilegal China, ada juga 34 TKA Turki ilegal yang bekerja di MV
Karadeniz Powership Ghokan Bey. Isi penjelasan Powership Indonesia tak lain berupa penegasan bahwa
seluruh tenaga kerja yg bekerja di Ghokan Bey merupakan pekerja resmi dan memiliki izin untuk bekerja
di Indonesia.
PT. SMSE di PLTU Bolok Tidak mampu tunjukkan dokumen tenaga kerja asing

PT. SMSE di PLTU Bolok Tidak mampu tunjukkan dokumen tenaga kerja asing

expontt Jan 30, 2017 0

Dinas Nakertrans gelar operari penertiban

PT. Santosa Makmur Sejahtera Energy (SMSE) yang mengerjakan PLTU Bolok tidak mampu menunjukkan
dokumen 12 pekerja asing asal Republik China yang mereka pekerjakan saat tim Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT bersama aparat Polres Kupang
melakukan pengecekan dalam operasi penertiban terhadap Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kabupaten
Kupang.

Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Kupang, Kris Koroh yang memimpin langsung jalannya operasi, Rabu
25 Januari 2017 kepada wartawan di Bolok menjelaskan, operasi yang dilakukan kemarin bertujuan
mendapatkan informasi terkini tentang keberadaan tenaga kerja asing.

Kita bersyukur karena hari ini kita dapatkan informasi terakhir tentang keberadaan TKA di Kabupaten
Kupang. Secara administrasi Dinas Nakertrans Kabupaten Kupang mendapat informasi ada 4 tenaga
kerja asing. Kemudian aparat Polres Kupang mendapat informasi ada 34 orang. Hari ini kita tahu
perkemkbangannya sudah berbeda. Jumlah tenaga kerja asing yang ada cuma 16 orang dan 4 orang
lainnya sementara cuti Imlek sehingga tersisa 12 orang. Pergerakan-pergerakan seperti ini yang memang
harus diikuti. Secara administrasi Perusahaan tidak melaporkankan ke kami, kata Koroh.

Dikatakan, dalam pemeriksaan yang dilakukan tim dari Nakertrans Kabupaten, Provinsi, Polres Kupang
ditemukan adanya sejumlah dokumen yang tidak dikantongi tenaga kerja asing yang bekerja di PLTU
Bolok ini. Berdasarkan penjelasan pihak perusahaan, dokumen-dokumen tersebut berada di Kantor
Pusat di Jakarta.

Dokumen yang tidak dapat ditunjukkan yaitu Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), Ijin
Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), dokumen lain seperti perjanjian kerja, Kartu Ijin Tinggal
Sementara (Kitas). Dokumen-dokumen itu harus ada di kita sehingga kita bisa pantau, jelas Koroh lagi.

Ditegaskan Koroh, Dokumen yang belum dapat ditunjukkan perusahaan kepada Pemerintah akan
menjadi catatan atau nota hasil pemeriksanaan/hasil pengawasan Dinas Nakertrasns Kabupaten
bersama tim dari Provinsi.

Misalnya dibagian pengawasan, mereka harus mengawasi pekerja asing ini agar pekerjaan yang
dilakukan sesuai specifikasi yang ada dalam kontrak kerja dan dia tinggal disini sesuai hak-hak dia dan
melakukan aktifitas sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Karena itu, dokumen-dokumen
tersebut harus ada di kita, tandas mantan Kasat Pol PP Kabupaten Kupang ini.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Nakertrans
Provinsi NTT, Thomas Suban Hoda mengatakan, mestinya secara regulasi harus ada dokumen Rencana
Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan dokumen lain. Tapi menurut perusahaan, dokumen-
dokument tersebut ada di kantor Pusat. Karena itu, sudah ditegaskan bahwa itu semua harus disiapkan
untuk nanti Pemerintah cermati lebih lanjut sesuai regulasi.

Disinggung soal sangsi yang akan diberikan terkait sejumlah dokumen yang tidak mampu ditunjukkan
perusahaan, Thomas mengatakan, pihaknya akan memberikan nota pemeriksaan untuk dipenuhi
perusahaan. Dengan temuan-temuan yang ada, sesuai regulasi makanya langkahnya itu kita akan
memberikan nota pemeriksaan untuk perusahaan penuhi. Jika dalam tengangg waktu yang ada dalam
nota pemeriksaan mereka tidak mampu penuhi maka kita akan memberikan nota periksaan ke dua
kemudian peringatan dan mengarah kepada penegakkan hukum, ungkap Thomas.

Direktur PT. SMSE, Sulistiyo dalam pertemuan dengan rombongan Nakertrans dan aparat Kepolisian
mengaku jika dokumen-dokumen tersebut ada tapi di kantor pusat Jakarta. Yang mengurus dokumen-
dokumen tersebut adalah bagian Humas Resourses Developmen (HRD).

Senada dengan Silistiyo juga diungkapkan Kepala HRD PT. SMSE, Sunhaji namun dirinya menyanggupi
untuk meminta dokumen-dokumen tersebut ke kantor pusat di Jakarta.

Kita kurang tahu kalau dokumen-dokumen itu harus ada juga disini. Saya akan usahakan sesegera
mungkin untuk meminta dari kantor pusat kami di Jakarta, kata Sunhaji.

KBO Intel Polres Kupang, Ipda Markus SF. Wangge dalam kesempatan ini meminta para pekerja asal
China untuk tidak melakukan tindakan atau aktifitas yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undang yang ada seperti menaikkan bendera China dan menghargai budaya serta adat istiadat
masyarakat setempat.

Dalam pertemuan bersama pimpinan PT. SMSE, tim Nakertrans sempat meminta perusahaan untuk
menghadirkan tenaga kerja asal China. Dari 12 pekerja asing di tempat itu hanya 2 orang yang mampu
dihadirkan. Alasan PT. SMSE, para pekerja sedang makan siang di mess mereka. Rencananya tim
Nakertrans bersama aparat Kepolisian ini juga akan melakukan pengecekan pekerja asing di Kapal Listrik
asal Turky yang dikontrak PT. PLN (Persero).
Belasan pekerja China kepergok bekerja di PLTU Bolok NTT

Perusahaan tidak bisa menunjukkan dokumen ketenagakerjaan para pekerja asing."

Jose

Published 11:51 AM, January 27, 2017

Updated 11:52 AM, January 27, 2017

18

twitter

reddit

email

18

Perempuan Warga Negara Asing (WNA) digiring petugas untuk didata usai konfrensi pers hasil Operasi
Pengawasan Orang Asing di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Barat, Sabtu (7/1). Foto oleh Muhammad
Adimaja/ANTARA

Perempuan Warga Negara Asing (WNA) digiring petugas untuk didata usai konfrensi pers hasil Operasi
Pengawasan Orang Asing di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Barat, Sabtu (7/1). Foto oleh Muhammad
Adimaja/ANTARA

KUPANG, Indonesia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kupang, Nusa Tenggara Timur
(NTT), memergoki belasan pekerja asal China di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok.

Perusahaan tidak bisa menunjukkan dokumen ketenagakerjaan para pekerja asing tersebut," kata
Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Kupang, Kris Koroh, Jumat, 27 Januari 2017.

Perusahaan yang dimaksud adalah PT Santosa Makmur Sejahtera Energy (SMSE). Perusahaan ini
diketahui mempekerjakan 12 warga China yang tidak memiliki dokumen legal.
Kris Koroh mengatakan sebelumnya pihaknya mendapatkan informasi ada 34 pekerja asing yang bekerja
di PLTU Bolok. Namun setelah dicek ternyata hanya ada 12 orang.

PT Santosa Makmur Sejahtera Energy tidak bisa menunjukkan dokumen Rencana Penggunaan Tenaga
Kerja Asing (RPTKA), Ijin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), serta dokumen lain seperti perjanjian
kerja, serta Kartu Ijin Tinggal Sementara (Kitas).

Direktur PT Santosa Makmur Sejahtera Energy Sulistiyo mengatakan dokumen-dokumen tersebut


berada di kantor pusat mereka di Jakarta. Kami akan meminta dokumen-dokumen tersebut," kata
Sulistiyo.

Dinas Tenaga Kerja kemudian memberikan tenggat waktu kepada PT Santosa Makmur Sejahtera Energy
untuk menyerahkan dokumen-dokumen tersebut. Jika tidak dipenuhi, maka kami akan mengambil
sikap tegas dan langkah hukum," kata Kris. Rappler.com
Breaking NewsCoverKab. KupangRegional

/26 Januari 2017/frangky johannis/311 Tampilan

34 Tenaga Kerja Asing Kerja di PLTU Bolok

berbagi di:FacebookTwitter

foto-hal-01-sidak-tenaga-kerja-asing-260117

VN/LEKSI SALUKH

PERTEMUAN: Suasana pertemuan antara Dinas Nakertrans Kabupaten Kupang dan Dinas Nakertrans
Provinsi NTT bersama manajemen PT Santosa Makmur Sejahtera Energi di Bolok, kemarin.

PT Santosa Makmur Sejahtera Energi (SMSE), perusahaan yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) Bolok, mempekerjakan 34 tenaga kerja asing (TKA). Dari jumlah itu, 30 TKA tak dilaporkan
keberadaannya ke Dinas Nakertrans Kabupaten Kupang maupun Provinsi NTT sehingga menyalahi
aturan ketenagakerjaan. Rata-rata semuanya Warga Negara China. Kondisi itu diketahui saat Dinas
Nakertrans Kabupaten Kupang dan Dinas Nakertrans Provinsi NTT melakukan sidak ke perusahaan
tersebut di Bolok, Rabu (25/1) siang.

Sidak dipimpin Kadis Nakertrans Kabupaten Kupang Kris Koroh. Dalam sidang tersebut mereka diterima
pimpinan PT SMSE Sulistio dan Kepala HRD (Human Resources Development) Sun Haji.

Usai kunjungan, Kris Koroh mengatakan, sidak dilakukan untuk memantau keberadaan TKA. Sebab,
selama ini berkembang informasi bahwa banyak TKA masuk ke Indonesia tanpa prosedur.

Rata-rata semua yang kerja di sini dari China, dan hanya empat yang dilaporkan ke kita dan
dokumennya. Sedangkan 30 lain tidak. Kita dapat informasi dari polisi sehingga kita pantau, jelasnya.

Sesuai aturan ketenagakerjaan, lanjutnya, TKA yang datang bekerja di Indonesia maka perusahaan yang
mempekerjakan mereka harus memiliki dokumen rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA), izin
menggunakan tenaga kerja asing (Imtas).

Lalu kartu izin tinggal sementara atau Kitas dan dokumen itu harusnya ada di tangan pekerja asing di
tempat kerja. Tapi kenyataannya dokumen yang ada hanya paspor sedangkan yang lain, HRD
mengatakan, semua di kantor pusat di Jakarta. Kita minta manajemen serahkan itu dalam waktu singkat,
dan mereka sudah sanggupi. Kita akan terus awasi, ucapnya.
Menyalahi Regulasi

Sementara itu Kabid Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja Dinas Nakertrans NTT Thomas
Suban Hoda menambahkan, temuan dalam sidak tersebut membuktikan bahwa perusahaan tersebut
telah menyalahi regulasi.

Ini temuan dan menjadi catatan kami dan akan memberikan nota pemeriksaan terhadap PT SMSE
untuk melengkapi semua dokumen. Jadi kita tegaskan untuk mereka memberikan dokumen lengkap
para TKA. Jika tidak, maka akan dilakukan nota pemeriksaan kedua dan apabila tidak lagi, maka akan
mengarah ke proses hukum, tegasnya.

KBO Intel Polres Kupang Ipda Markus SF Wangge dalam pertemuan dengan manajemen PT SMSE
meminta agar manajemen mematuhi aturan. Jika tidak, maka akan ada langkah hukum untuk
menegakkan aturan.

Dalam pertemuan tersebut, HRD PT SMSE Sun Haji mengakui terdapat 34 TAK yang kerja di PLTU Bolok,
namun 18 orang sudah habis masa kontrak kerjanya. Sedangkan 16 orang masih bekerja, namun empat
orang sedang cuti. Sementara dokumen yang ada hanya paspor saja dan selama ini laporan hanya
kepada kantor Imigrasi Kupang.

Dokumen semua di kantor pusat di Jakarta, tapi apabila prosedurnya demikian, kami akan sampaikan
dalam waktu secepatnya dengan melakukan koordinasi bersama kantor pusat, karena dokumen yang
ada hanya sebatas paspor, katanya.

Dia menjelaskan, TKA yang dipakai di perusahaan tersebut adalah tenaga ahli di bidang masing-masing,
dan setelah kontrak kerja selesai mereka langsung pulang. Sedangkan tenaga kerja Indonesia yang ada
sebanyak 200-an orang.

Sebagian besar tenaga kerja dari dalam negeri, di sini tenaga kerja asingmelatih tenaga kerja kita,
setelah tahu mereka pulang, katanya.

Pimpinan PT SMSE Kupang Sulistio menambahkan, semua dokumen administrasi tenaga kerja ada di
HRD. Semua diurus dan itu atas arahan kantor pusat di Jakarta, singkatnya. (lys/D-1)
30 Warga Tiongkok Bekerja di PLTU Bolok, Diduga Langgar Aturan

Kamis, 26 Jan 2017 10:29 WIB

tenaga kerja asing

News Daerah

twitter

facebook

google+

30 Warga Tiongkok Bekerja di PLTU Bolok, Diduga Langgar Aturan

Petugas Imigrasi Pekanbaru mengamankan warga asing diduga menyalahi izin wisata untuk bekerja di
PLTU Tenayan Raya, Selasa (17/1/2017). Antara Foto/Rony Muharrman

Metrotvnews.com, Kupang: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara
Timur (NTT), menemukan 34 pekerja asing bekerja pada perusahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
Bolok. Hasil pemeriksaan diketahui, 30 di antaranya warga Tiongkok bekerja tanpa melapor ke Dinas
Tenaga Kerja setempat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten Kupang, Kris Koroh, mengatakan, keberadaan
mereka diketahui setelah tim dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan polisi mengecek ke PT
Santosa Makmur Sejahtera Energi (SMSE), perusahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bolok. Di
sana, ada 34 pekerja asing (TKA).

Baca juga

Dubes Inggris Usulkan Lamanya Izin Kerja Tenaga Asing Sesuai Kontrak

Tenaga Kerja Tiongkok akan Tiba di Manokwari Agustus

Pekerja Tiongkok tak Terbendung di Banten

Brandconnect

5 Menu Daging Kambing Anti Mainstream


"Empat TKA telah melapor secara resmi, namun 30 TKA belum melapor ke Dinas Tenaga Kerja di daerah
ini. Tentu keberadaan para TKA ini akan terus diawasi," kata Kris di Oelamasi, 38 kilometer timur luar
Kota Kupang, Kamis (26/1/2017).

Kris mengaku, sudah mengingatkan pimpinan PT SMSE Sulistio untuk melaporkan keberadaan 30 TKA
tersebut. Ia mengatakan, perusahan yang memperkerjakan pekerja asing wajib memenuhi beberapa
persyaratan administrasi, yaitu dokumen rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA), izin
menggunakan tenaga kerja asing (Imtas), dan kartu izin tinggal sementara (Kitas).

"Dokumen itu harusnya ada di tangan pekerja asing, namun ternyata 30 orang itu hanya memiliki
dokumen berupa paspor," tegasnya.

Pimpinan PT SMSE Sulistio berdalih dokumen milik 30 orang tenaga kerja asing itu ada di kantor pusat
PT SMSE di Jakarta. Kris tidak bisa memaklumi alasan itu karena mempekerjakan warga asing harus
sesuai prosedur.

Awasi Orang Asing

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengajak Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) turut mengawasi orang asing yang datang ke Sulawesi Utara melalui Bandara Internasional
Sam Ratulangi, Manado. Olly sendiri mengaku selalu berkoordinasi dengan Imigrasi.

Saat ini, kata Olly, arus wisatawan melalui Bandara Sam Ratulangi cukup tinggi . Pemerintah Sulawesi
Utara menargetkan 12 ribu wisatawan ke Sulawesi Utara setiap bulan.

Penerbangan langsung dari beberapa kota di Tiongkok ke Manado telah dibuka sehingga arus kunjungan
wisatawan tidak bisa dibendung. "Pengawasan penting agar tidak terjadi penyalahgunaan visa yang bisa
berakibat warga negara asing dideportasi," kata Olly. (Antara)
Kamis , 26 Januari 2017, 10:50 WIB

Disnakertrans Kupang Temukan 30 TKA Asal Cina tanpa Izin

Red: Hazliansyah

ROL/MGROL

WNA ilegal saat tertangkap pihak imigrasi

WNA ilegal saat tertangkap pihak imigrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 30 tenaga kerja asal Cina bekerja tanpa izin di perusahaan
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bolok. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten
Kupang, Kris Koroh mengatakan, keberadaan puluhan tenaga kerja asing itu diketahui setelah tim
gabungan terdiri dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersama Kepolisian dari Polres Kupang
melakukan pemanatuan ke perusahan itu.

"Setelah kita melakukan pemantauan ke PT Santosa Makmur Sejahtera Energi (SMSE), perusahan
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bolok, terdapat 34 orang tenaga kerja asing. Empat TKA telah
melapor secara resmi namun 30 TKA belum melapor ke Dinas Tenaga Kerja di daerah ini. Tentu
keberadaan para TKA ini akan terus diawasi," kata dia menegaskan.

Kris Koroh mengatakan, pihaknya sudah mengingatkan pimpinan PT SMSE Sulistio untuk melaporkan
keberadaan 30 orang TKA yang bekerja tanpa izin itu ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Kupang. "TKA yang melapor secara resmi hanya empat orang, sementara 30 orang lainnya tidak
dilaporkan menyebabkan keberadaan mereka tidak terpantau. Keberadaaan para TKA ini juga diketahui
adanya informasi dari Kepolisian Polres Kupang," ujarnya.

Ia mengatakan, perusahan yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memenuhi beberapa
persyaratan administrasi yaitu memiliki dokumen rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA), izin
menggunakan tenaga kerja asing (Imtas), kartu izin tinggal sementara (Kitas).

"Dokumen itu harusnya ada ditangan pekerja asing namun ternyata 30 orang itu hanya memiliki
dokumen berupa paspor," katanya.

Pimpinan PT SMSE Sulistio berdalih dokumen milik 30 orang tenaga kerja asing itu ada di kantor pusat di
Jakarta. "Sekalipun demikian dokumen yang tidak bisa ditunjukkan ketika tim gabungan melakukan
pemantauan ke lokasi perusahan PT SMSE menjadi temuan. Kita minta perusahan segera menyerahkan
dokumen karena menjadi prosedur dalam mempekerjakan tenaga kerja asing," ujar Kris Koro.
Sumber : Antara
PLTU Bolok Siap Beroperasi

Jumat, 25 November 2016 15:14 WIB

Pewarta: Oleh Aloysius Lewokeda

PLTU Bolok Siap Beroperasi

Petugas mengerjakan penambahan kapasitas "busbar" atau titik pertemuan/hubungan trafo-trafo


tenaga dan peralatan listrik lainnya 1 dan 2 di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok Kupang, NTT,
Kamis, (24/11/2016). (Antara Foto/Kornelis Kaha)

"Pembanguan PLTU IPP Bolok sudah selesai dan siap beroperasi dengan kapasitas 16,5 x 2 mw (mega
watt),"..

Kupang, (Antara NTT) - Manager PT PLN (Persero) Area Kupang Maria Goreti Gunawan, mengatakan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) IPP Bolok di Kota Kupang sudah siap beroperasi untuk
memperkuat jaringan listrik di Pulau Timor.

"Pembanguan PLTU IPP Bolok sudah selesai dan siap beroperasi dengan kapasitas 16,5 x 2 mw (mega
watt)," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, (25/11).

Dia mengatakan, PLTU IPP Bolok merupakan salah satu pembangkit listrik yang dibeli perusahaan BUMN
itu untuk menambah daya kebutuhan listrik di Pulau Timor.

Kapasitas dari pembangkit PLTU IPP Bolok itu, lanjut dia, nantinya akan ditambah dengan pembangkit
dari kapal (marine vessel power plant) dengan kapasitas 60 MW plus cadangan daya 60 MW yang akan
di tempatkan di Kota Kupang.

"Untuk saat ini sedang dikerjakan instalasi di darat yang disiapkan untuk koneksi ke pembangkit dari
kapal," katanya.

Maria Gunawan yang juga menangani kelistrikan area Pulau Timor itu menjelaskan, kebutuhan listrik di
daerah itu selama ini mengandalkan tiga pembangkit utama, PLTU Bolok (13 mw), PLTD (Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel) Tenau (47 mw) dan PLTD Kuanino (10 mw).
Ketiga sumber pembangkit itu, lanjut dia, yang selama ini digunakan untuk kebutuhan listik masyarakat
Kota Kupang, Kabupaten Kupang, hingga Timor Tengah Selatan.

"Sementara untuk listrik di Kabupaten Timor Tengah Utara hingga Atambua masih dalam proses
pengerjaan gardu induk sehingga nantinya semua pasokan terpusat dari Kota Kupang," katanya.

Dia mengatakan, dengan adanya tambahan daya listrik dari PLTU IPP Bolok dan pembangkit dari kapal
maka nantinya bisa dipastikan kebutuhan listrik di Pulau Timor akan mengalami surplus daya.

Untuk itu, menurut dia, kelebihan daya ini merupakan peluang bagi pemerintah daerah setempat untuk
menarik investor karena selama ini listrik menjadi salah satu faktor kendala pertumbuhan investasi.

"Kalau listrik kita sudah surplus maka kita bisa layani kebutuhan listrik masyarakat hingga ke pelosok
Pulau Timor termasuk untuk perusahan seperti PT Semen Indonesia yang sudah meminta 30 mw,"
demikian Maria Gunawan.

Editor: Kornelis Aloysius Ileama Kaha


PLTU Kupang Baru Beroperasi Juni 2016

Senin, 22 Juni 2015 09:25

PLTU Kupang Baru Beroperasi Juni 2016

POS KUPANG/FREDI HAYONG

MATERIAL--Tumpukan material dan bangunan pendukung proyek PLTU Afuik di Desa Dualaos,
Kecamatan Kakulukmesak, Kabupaten Belu, Rabu (9/7/2014).

POS KUPANG.COM, KUPANG--Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kupang Baru di Bolok, Kabupaten Kupang,
dipastikan beroperasi Juni 2016. Saat ini proses pemasangan transmisi sedang dilakukan dan sudah
sampai wilayah Timor Tengah Selatan (TTS). Diharapkan bisa sampai ke Belu bilamana PLTU Afuik,
Atapupu belum difungsikan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc, menyampaikan hal
ini seusai memantau kesiapan PLTU Kupang Baru di Bolok, Sabtu (20/6/2015).

Menko Bidang Kemaritiman didampingi Wakil Gubernur NTT, Drs. Benny Litelnoni, M.Si; Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan NTT, Drs. Abraham Maulaka; Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda NTT,
Ir. Ferdi J Kapitan, M.Si, beberapa pejabat dari Kementerian Bidang Kemaritiman.

Untuk itu, tegas Dwisuryo, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT segera mempromosikan Kawasan
Industri (KI) Bolok untuk memancing investor membuka usaha di kawasan ini, karena pasokan listrik
sudah mencukupi.

Sebab, lanjutnya, PLTU Kupang Baru berada di perbatasan negara direncanakan pada peringatan HUT
Kemerdekaan RI Agustus 2015 ini dicanangkan secara nasional kawasan perbatasan di seluruh Indonesia
terang benderang.

Dwisuryo mengatakan, ia mendapat laporan bahwa di Kupang dalam beberapa bulan belakangan
mengalami krisis listrik yang ditandai pemadaman bergilir. Namun, lanjut Dwisuryo, saat ini pihak PLN
sudah mengambil langkah perbaikan mesin yang ada.Diharapkan Agustus 2015 pasokan listrik sudah
normal kembali.

Khusus untuk PLTU Kupang Baru, kata Dwisuryo, dengan daya 2x18 MW saat ini tengah dilakukan
pemasangan transmisi di Pulau Timor. Dan disampaikan oleh perusahaan swasta yang mengerjakan
bahwa Juni 2016 sudah bisa beroperasi. Itu artinya, kata Dwisuryo, pasokan listrik di daerah ini akan
besar sehingga memudahkan para investor untuk menanamkan modal di NTT.

"Investor kalau masuk ke satu daerah, pertanyaan pertama bagaimana ketersediaan listrik. Saya kira
hadirnya PLTU Kupang Baru di Bolok, kebutuhan listrik akan sangat besar. Itu berarti Pemerintah
Provinsi NTT harus segera menangkap peluang ini. Silakan promosikan KI Bolok bahwa untuk listrik tidak
ada persoalan karena tahun 2016 PLTU sudah difungsikan. Kalau dengan promosi itu maka saya yakin
investor akan masuk menanamkan modal di KI Bolok," kata Dwisuryo.

Tentang kendala yang dihadapi, Dwisuryo mengatakan, hasil dialognya dengan pihak perusahaan
menyampaikan hanya kendala teknis, tidak ada kendala yang berat.

Bahkan, ia meminta perusahaan yang mengerjakan PLTU Kupang Baru mengusulkan penambahan daya
2x18 MW lagi bilamana lahan yang ada masih bisa menampung peralatan yang dibutuhkan.

Pemerintah pusat, demiikian Dwisuryo, akan membantu mempermudah prosesnya, karena kebutuhan
listrik sangat diperlukan, apalagi NTT berada di perbatasan negara tetangga Timor Leste. (yon)

* Pemprov NTT Segera Promosikan KI Bolok

* Permintaan Menko Bidang Kemaritiman


Nasional

PLTU Bolok Ditargetkan Rampung Juni 2016

Juni

20

/ 2015

16:08 WIB

Oleh : Newswire

Share this post :

Bisnis.com, KUPANG--Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dibangun di Desa
Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur ditargetkan selesai pada Juni 2016.

Manajer proyek PT SMS Energi PLTU Sulistio mengatakan menghadapi beberapa kendala namun
hambatan itu masalah kecil sehingga bisa diatasi.

"Sejauh ini proses pembangunan telah mencapai 50%, dan masih akan diusahakan sehingga pada akhir
2015 diharapkan mencapai 70%," katanya seusai menerima kunjungan kerja Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Sabtu (20/6/2015).

Lanjutnya, dari awal peletakan batu pertama pada 9 Januari 2015, pihaknya telah menetapkan target
bahwa akan selesai pada 2016.

Dari pantuan Antara, Menteri Indroyono yang meninjau lokasi PLTU tersebut mengharapkan agar
pembangunan PLTU tersebut dapat diselesaikan secepatnya sesuai dengan target penyelesaiaan.

"Semoga dengan adanya PLTU ini diharapkan dapat membantu kekurangan listrik di Kupang ini,
sehingga pemanfaatan PLTU ini kalau dikurangi tiga maka Maret nanti akan segera selesai," katanya.

Menteri Indroyono berharap agar pada Juni 2016 juga akan dilakukan penambahan daya listrik jadi 2 X
18 mega watt yang sebelumnya hanya menampung daya 2 x 15 mega watt.
Dari peninjauan di lokasi tersebut juga menurutnya, kawasan tersebut dapat menjadi kawasan Industri,
yang mana nantinya kawasan tersebut dapat memberikan pemasukan bagi perekonomian masyarakat
serta pemerintah setempat.

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar pemerintah provinsi bisa segera menarik investor untuk
membangun industri di Kupang.

"Tentunya kesiapan listrik, air serta sarana prasarana harus disiapkan dengan baik," tambahnya.

Dalam peninjauan tersebut, Menteri Indroyono juga memantau lokasi pembibitan rumput laut di desa
Bolok, kemudian meninjau pasar murah, tempat penukaran uang kumuh di Pantai Tedis, serta meninjau
tempat penampungan Ikan di Oeba.

Sumber : Antara
Menko Maritim target uji coba PLTU Kupang Baru Maret 2016

Sabtu, 20 Juni 2015 16:34 Reporter : Moch Wahyudi

Indroyono Soesilo. humas kemenko kemaritiman

Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan proyek Pembangkit


Listrik Tenaga Uap Kupang Baru berkapasitas 2x18 Megawatt harus tuntas Juni 2016. Itu guna
memenuhi kebutuhan listrik di kawasan industri Bolok, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"PLTU Kupang Baru ini harus selesai Juni 2016 karena Maret tahun depan itu sudah mulai 'trial'
(percobaan)," kata Indroyono Soesilo saat meninjau proyek PLTU Kupang di Bolok, Kupang, seperti
dikutip Antara, Sabtu (20/6).

Indroyono mengakui proyek PT Santosa Makmur Sejahtera Energy senilai USD 43 juta itu masih
mengalami sedikit kendala teknis. PLTU Kupang Baru merupakan bagian dari proyek pembangunan
pembangkit listrik 35 ribu MW 2015-209 yang digagas Presiden Joko Widodo.

Di luar itu, pemerintah juga berencana mengadakan kapal transmisi berkapasitas 40 MW dan
pembangkit listrik gas mini 60 MW di NTT

"Walaupun masih 'on paper' (rencana), bisa diperkirakan potensi industri di wilayah NTT ini bisa
berkembang," katanya.

Wakil Gubernur NTT Benny A. Litelnoni mengatakan, pihaknya telah menyediakan lahan seluas 900
hektare untuk pengembangan kawasan industri Bolok, sudah diinisasi sejak 2010.

"Jadi kalau mau bangun pabrik smelter mangan itu sudah tidak ada kendala lagi," katanya. [yud]
PLN Jadi Buyer PLTU Bolok

20-06-2015 259

Konstruksi PLTU Bolok. (pemi)

KUPANG, CITRAINDONESIA.COM- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok, Kupang, Nusa Tenggara
Timur (NTT), 100% dibiayai swasta (investor), namun listrik yang dihasilkannya dibeli dan dialirkan ke
masyarakat oleh PT PLN (Persero).

Investasi yang dibutuhkan untuk membangun PLTU ini sekitar US$43 juta atau Rp550 miliar. Semuanya
dari swasta, sementara PLN hanya membeli listriknya, jelas Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)
Benny Alexander Litelnoni, saat mendampingi Menko Maritim Indroyono Soesilo meninjau PLTU itu,
Sabtu (20/6/2015).

Hal ini dibenarkan Indroyono.

Ia mengatakan, PLN memang membeli listrik dari pihak PLTU itu dengan harga yang telah disepakati,
dan kemudian diditribusikan ke NTT dan sekitarnya.

Sama halnya dengan energi angin. Dulu kita coba, kalau harga cocok swasta bikin energi angin, dan PLN
yang beli. Arus juga gitu, kalau cocok per kilowattnya, PLN beli, kata dia.

Menko Indroyono berharap, program pembangunan energi listrik yang digulirkan pemerintah saat ini,
juga dapat menarik perhatian swasta untuk berinvestasi, khususnya di NTT.

Ia juga menyebut, untuk mendikung program tersebut, penting bagi pemerintah galam mempermudah
birokrasi dan perizinannya.

PLTU Bolok yang akan menghasilkan energi listrik sebesar 32 mega watt (MW), ditargetkan beroperasi
mulai Agustus 2016. (pemi)

Anda mungkin juga menyukai