Anda di halaman 1dari 1

http://industri.kontan.co.

id/news/pln-resmikan-pembangkit-tongkol-jagung-pertama

PLN resmikan pembangkit tongkol jagung pertama


Oleh Agustinus Beo Da Costa - Senin, 21 Juli 2014 | 20:13 WIB
Senin, 21 Juli 2014 | 20:13 WIB

kontan.co.id

Gorontalo. PT Perusahaan Listrik Negara


(PLN) secara resmi mengoperasikan
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
(PLTB) pertama di Indonesia.
Pembangkit listrik ini memanfaatkan
tongkol jagung sebagai sumber energi
utama untuk menggerakkan generator
dan menghasilkan listrik.
Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan
operasional PLTB itu disaksikan Direktur
Operasi Indonesia Timur PLN Vickner
Sinaga, dan Wakil Gubernur Gorontalo,
PLN resmikan pembangkit tongkol jagung pertama
Idris Rahim serta GM PLN Suluttenggo,
Santoso Januwarsono pada Senin (21/7). PLTB itu memiliki kapasitas 500 kilo watt (kW) yang berlokasi di
kecamatan Pulubala, Gorontalo.
Menurut Santoso Januwarsono, ide awal pembangunan PLTB ini karena ditantang oleh Vickner Sinaga
pada 2 tahun lalu untuk bisa menghasilkan listrik dengan melihat potensi lokal Gorontalo. "PLTB Pulubala
ini menjadi salah satu upaya nyata PLN untuk menggunakan kearifan lokal. Apalagi Gorontalo selama ini
dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia," ujarnya.
Dahlan Iskan berharap PLTB Pulubala menjadi awal hadirnya pembangkit-pembangkit biomassa di
Indonesia. "PLTB Pulubala ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan tingkat kebutuhan listrik
masyarakat kita. Nanti akan dibangun lebih banyak lagi pembangkit listrik biomassa dengan kapasitas
bervariasi, mulai dari 500 kW bahkan hingga diatas 1 MW. Bahan bakarnya pun bisa dari apa saja, tidak
terbatas tongkol jagung, tapi dari cangkang sawit, pelepah kayu dan sebagainya" ujarnya.
Saat ini pertumbuhan ekonomi di Gorontalo mencapai 7,76%, sehingga kebutuhan listriknya naik 11,36%
per tahun. Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik di Gorontalo jika menggunakan BBM adalah Rp 2.900/kWh
sedangkan jika menggunakan PLTB Tongkol Jagung ini, bisa ditekan menjadi Rp 1.058/kWh.
Beban listrik di Gorontalo saat ini mencapai 78 MW untuk melayani 187.000 pelanggan, diantaranya
70.000 pelanggan di seluruh propinsi Gorontalo telah menggunakan layanan listrik prabayar. Saat ini
listrik di Gorontalo telah terhubung dalam sistem interkoneksi 150 kV Sulutgo (Sulawesi Utara-Gorontalo).
Editor: Uji Agung Santosa

Page 1 of 1

Jul 21, 2014 09:46:54PM MDT

Anda mungkin juga menyukai