Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RYAN NAUFAL GINANJAR

NIM : 118190153

PT. INDONESIA POWER


PT Indonesia Power atau IP adalah sebuah anak perusahaan PLN menjalankan usaha komersial
pada bidang pembangkitan tenaga listrik. Saat ini Indonesia Power merupakan perusahaan
pembangkitan listrik dengan daya mampu terbesar di Indonesia.
Cikal bakal perusahaan ini adalah PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I (PLN PJB I), yang
didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 sebagai anak perusahaan PLN yang waktu itu baru saja
berubah statusnya dari Perum menjadi Persero. Pada tanggal 3 Oktober 2000, PJB I berubah
nama menjadi PT Indonesia Power. PT Indonesia Power mengelola 5 Unit Pembangkitan (UP),
12 Unit Jasa Pembangkitan (UJP) serta 3 Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) dan
1 Unit Jasa Pemeliharaan (UJH)
Bisnis utama IP adalah pengoperasian pembangkitan tenaga listrik melalui 5 (lima) UP dengan
total kapasitas terpasang sebesar 6.473 MW berikut DMN (Daya Mampu Netto) per 1 Mei 2018
adalah:

1. UP Suralaya, berlokasi di ujung barat Pulau Jawa, Provinsi Banten mengelola 7 unit Pusat
Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya.
Dengan total kapasitas terpasang sebesar 3400 MW menjadikan UP Suralaya sebagai
unit terbesar di Indonesia yang dimiliki PT Indonesia Power.
2. UP Saguling, berlokasi di Rajamandala, Bandung Barat, Jawa Barat. Terdapat 8 sub unit
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dikelola oleh UP Saguling yaitu PLTA Saguling, PLTA
Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Cikalong, PLTA Bengkok, PLTA Kracak, PLTA Ubrug dan
PLTA Parakankondang dengan total kapasitas terpasang sebanyak 797 MW.
3. UP Mrica, mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berlokasi di
Banjarnegara Jawa Tengah. Terdapat 15 sub Unit yang dikelola UP Mrica yaitu PLTA
Wonogiri, PLTA Sempor, PLTA Wadaslintang, PLTA Kedungombo, PLTA Jelok, PLTA Timo,
PLTA Garung, PLTA Ketenger, PLTA Klambu, PLTA Pejengkolan, PLTA Sidorejo, PLTA
Tapen, PLTA Siteki dan PLTA Plumbungan dengan total kapasitas terpasang sebesar 310
MW.
4. UP Semarang, mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Gas
& Uap (PLTGU) dan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Semarang, Jawa
Tengah. UP Semarang memiliki total kapasitas sebesar 1409 MW memegang peranan
yang penting dalam menjaga keandalan dan mutu sistem kelistrikan Jawa Bali terutama
Jawa Tengah.
5. UP Bali, mengoperasikan 12 unit Pusat Listrik Tenaga Diesel & Gas (PLTDG) berlokasi di
Pesanggaran, Denpasar, Bali. Selain itu, UP Bali juga memiliki Pusat Listrik Tenaga Gas
(PLTG) yang terletak di 3 sub unit, yaitu Pesanggaran, Pemaron & Gilimanuk. UP Bali
memiliki total kapasitas terpasang sebesar 557 MW.
PT Indonesia Power juga mengoperasikan dan memelihara pembangkit dengan total kapasitas
terpasang sebesar 6.044 MW melalui 12 Unit Jasa Pembangkitan (UJP) berikut DMN (Daya
Mampu Netto) per 1 Mei 2018 adalah:

1. UJP PLTU Banten 1 Suralaya, Cilegon dengan kapasitas 625 MW


2. UJP PLTU Banten 2 Labuan, Pandeglang dengan kapasitas 600 MW
3. UJP PLTU Banten 3 Lontar, Tangerang dengan kapasitas 945 MW
4. UJP PLTU Jabar 2 Pelabuhan Ratu, Sukabumi dengan kapasitas 1050 MW
5. UJP PLTU Jawa Tengah Adipala, dengan kapasitas 660 MW
6. UJP PLTU Pangkalan Susu, Langkat dengan kapasitas 400 MW
7. UJP PLTGU Cilegon, Serang dengan kapasitas 740 MW
8. UJP PLTU Barru, Sulawesi Selatan dengan kapasitas 100 MW
9. UJP PLTU Jeranjang, Lombok Barat dengan kapasitas 75 MW
10.UJP PLTU Sanggau, Kalimantan Barat dengan kapasitas 14 MW
11.UJP PLTU Houltecamp, Jayapura dengan kapasitas 20 MW
12.UJP PLTU Sintang, Kalimantan Barat dengan kapasitas 63 MW
PT Indonesia Power juga memiliki 3 Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) dengan
total kapasitas terpasang sebesar 2.289 MW berikut DMN (Daya Mampu Netto) per 1 Mei 2018
adalah:

1. UPJP Perak-Grati, berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. UPJP Perak Grati mengelola 2 sub
unit yaitu Perak & Grati yang mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Gas & Uap (PLTGU)
dan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan total kapasitas terpasang sebesar 864 MW.
2. UPJP Priok, berlokasi di pantai utara Jakarta mengelola 14 unit dengan 8 unit PLTGU dan
6 Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan total kapasitas terpasang 1.196,08 MW.
UPJP Priok mengoperasikan 6 unit Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Senayan
berkapasitas 16,08 MW yang menjamin pasokan untuk kebutuhan sidang- sidang MPR,
serta mengelola jasa O&M milik PLN yaitu PLTGU Priok Blok 3 dengan kapasitas
terpasang 740 MW.
3. UPJP Kamojang, mengelola 7 unit Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi yang
berkapasitas sebesar 375 MW. Pembangkit - pembangkit tersebut dioperasikan oleh 3
Sub Unit yaitu PLTP Kamojang (3 Unit) di Kabupaten Bandung, PLTP Drajat (1 Unit) di
Kabupaten Garut dan PLTP Gunung Salak (3 Unit) di Kabupaten Sukabumi. Selain itu
UPJP Kamojang juga mengelola jasa O&M milik PLN yaitu PLTP Ulumbu dengan
kapasitas terpasang 4 x 2,5 MW.
PT Indonesia Power juga mempunyai bisnis jasa pemeliharaan pembangkit listrik yang diberi
nama Unit Jasa Pemeliharaan (UJH) yang berkantor di jalan KS Tubun , Jakarta. IP juga
mempunyai anak perusahaan yang bergerak di bidang trading batubara yaitu PT Artha Daya
Coalindo. Sedangkan PT Cogindo Daya Bersama adalah anak perusahaan IP yang bergerak di
bidang co-generation dan energy outsourcing. Official website: www.indonesiapower.co.id
Dewan Direksi PT. Indonesia Power (Sept 2019) saat ini adalah:
 M. Ahsin Sidqi (Direktur Utama)
 Okto Rinaldi S (Direktur Sumber Daya Manusia)
 Susy Liestiowati (Direktur Keuangan)
 Adi Supriono (Direktur Pengembangan dan Niaga)
 M. Hanafi Nur Rifa'i (Direktur Operasi 1)
 R. Bambang Anggono (Direktur Operasi 2)

A. Pada hal ini PT Indonesia Power (IP) termasuk bagian di level 3 dimana PT Indonesia
Power sebagai perusahaan produsen listrik memberikan pelayanan jasa Operasi dan
Maintenance (O&M) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas kecil,
menengah,  besar dengan berbagai tipe boiler, yaitu Stoker, Circulating Fluidized
Bed (CFB), dan Pulverizer Coal. IP juga memberikan jasa layanan O&M Pembangkit
Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU), dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
B. Kalo menurut saya karena PT Indonesia Power termasuk kedalam level 3 dimana semua
sistem pekerjaannya bergerak secara otomatis dengan hanya menggunakan operator.
C. Possibility Constraint pada Indonesia Power adalah Pemerintah berniat membatasi
pemberian izin penyediaan listrik dan penggunaan captive power demi mengatasi
masalah kelebihan pasokan listrik yang dihadapi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
jika permintaan pemerintah termasuk untuk membatasi izin operasi, maka bisa saja hal
ini berdampak pada iklim investasi lantaran konsumen listrik mengalami kendala dalam
melaksanakan haknya. Perizinan usaha penyediaan tenaga listrik diberikan kepada
badan usaha untuk menyediakan listrik demi kepentingan umum, sedangkan izin operasi
pembangkit diberikan untuk penggunaan demi kepentingan sendiri. Sebagai catatan,
PLN menderita rugi bersih sebesar Rp 12,14 triliun per kuartal III-2020. Padahal, di
kuartal III-2019, PLN sanggup mengantongi laba bersih sebesar Rp 10,84 triliun.

https://industri.kontan.co.id/news/ini-masalah-masalah-yang-dihadapi-pln-1
https://www.indonesiapower.co.id/id/produk-dan-layanan/layanan/Pages/jasa-o-dan-m.aspx
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Power
https://www.indonesiapower.co.id/id/profil/Pages/Sekilas-Indonesia-Power.aspx

Anda mungkin juga menyukai