Visi
2. PLTA Sutami 3 x 35 MW
3. PLTA Wlingi 2 x 27 MW
5. PLTA Tulungagung 2 x 18 MW
Visi
Menjadi Perusahaan Pengembang dan Pemasok Energi Terbarukan Terkemuka di
Indonesia
Misi
Menyediakan Produk Energi Terbarukan, Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
F. Struktur Organisasi UP Brantas
D. Profil PLTA SUTAMI
PLTA Sutami merupakan pembangkitan listrik dibawah pengelola PT. Pembangkit
Jawa Bali Unit Pembangkit Brantas. PLTA ini merupakan pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi potensial dari Sungai Brantas, yang kurang lebih terletak pada
ketinggian 272 m diatas permukaan laut.
Perusahaan ini merupakan pembangkit listrik tenaga air terbesar di Jawa Timur.
Dengan daya yang dihasilkan sebesar 3 x 35 MW, yang ditransmisikan ke SUTT 154 KV.
Penggunaannya dilaksanakan oleh proyek induk pengembang wilayah sungai brantas
dengan nama proyek serbaguna karangkates. Dikatakan serbaguna karena dilihat dari
manfaat yang diperoleh. Adapun manfaat yang utama selain sebagai pengendali banjir
pada musim hujan, juga untuk irigasi sehingga tanah pertanian tetap dapat dikerjakan
sekalipun pada musim kemarau.
Selain kedua hal diatas, potensi air yang ditampung di bendungan tersebut dapat
juga digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. Adanya sarana rekreasi, perikanan, dan
lain-lain. Merupakan manfaat sampingan yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Pelaksanaan proyek serbaguna karangkates, pada dasarnya dibagi menjadi dua tahap :
a. Pembangunan Tahap Pertama Meliputi :
Pembangunan bendungan karangkates dan bangunan pelengkap lainnya.
Perencanaannya ditangani oleh konsultan Nippon Koei Co.Ltd. Dalam bidang survey,
investigasi dan desain pada tahun 1959. Pembangunan dilaksanakan tahun 1964
dibawah pengawasan kontraktor Kajima, Construction Co.Ltd. Diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 2 Mei 1972.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) unit 1 dan unit2.
Pembangunan dimulai pada bulan februari 1970 dan selesai pada bulan Agustus 1973.
Pemasangan metal work dikerjakan oleh sakai Iron Work Co.Ltd. Pemasangan turbin
dan generator dikerjakan oleh Tokyo Shibaura Elektronic Co.Ltd. Diresmikan oleh
presiden oleh presiden Soeharto pada tanggal 4 September 1973.
b. Pembangunan Tahap Kedua Meliputi :
Pembangunan Waduk Lahor dan pembangunan pelengkap
lainnya.Perencanaannya ditangani oleh badan pelaksana proyek induk pengembangan
wilayah sungai brantas dibawah pengawasan konsultan nippon Koei Co.Ltd.
Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tnggal 12 November 1977.
Pembangunan PLTA karangkates unit 3. Pemasangan metal work ditangani
oleh Sakai Iron Work serta pemasangan turbin dan generator oleh Tokyo Shibaura
Electric Co.Ltd. Diresmikan oleh menteri PUTL Prof. Dr. Ir.H Sutami pada tanggal 23
April 1976.
Pembangunan Waduk Lahor yang terletak sekitar 32 km disebelah selatan kota
malang dengan ketinggian HWL 272,2 m diatas permukaan air laut , dirasakan perlu
untuk menambahkan kapasitas pengendali banjir,irigasi dan air untuk bendungan
karangkates yang dialirkan melalui terowongan penghubung.
G. Lokasi PLTA SUTAMI
Kepala
PLTA
Sutami
Supeno
Enginer
Operator Mesin Adminitrasi Staf Gudang
-Moh.Daris
-Yantoro
Syaifudin
-Dwi Rianto
- M.Munthohari
Enginer
- Budiyono Kontrol
Instrumen
Analis LK3
II.Operator
CCR
- Farikh -Suprapto
-Fepi
I. Uraian Tugas
1. Kepala PLTA
Bertanggung Jawab atas segala kelangsungan operasi pemeliharaan di
PLTA Sutami.
2. Pemeliharaan Mesin
Bertanggung Jawab terhadap perawatan pemesinan pada PLTA sutami.
3. Pemeliharaan Listrik
Bertanggung Jawab terhadap perawatan kelistrikan pada PLTA sutami.
4. Pemiliharaan Kontrol
Bertanggung jawab terhadap perawatan kontrol dan instrumentasi pada
PLTA Sutami.
5. Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan kerja
Bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan dan pelaksanaan K3
6. Gudang
Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya barang dari gudang.
7. Operator
Bertanggung jawab terhadap pengoperasian unit pembangkit pada PLTA
Sutami
1. ASET DAN PROSES KERJA PLTA SUTAMI
A. Konstruksi PLTA
Keterangan Gambar:
5. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat
katup pengatur ditutup.
6. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta
untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit
dengan induksi elektromagnetik.
1. Bendungan Karangkates
a. Waduk
Waduk PLTA SUTAMI berasal dari dua waduk yaitu waduk Sutami dan
waduk Lahor. Waduk ini berfungsi untuk menampung air hujan.
b. Bendungan
Bendungan digunakan untuk tempat menampung air dalam jumlah besar
yang berguna sebagai penggerak turbin. Selain itu bendungan juga
berfungsi untuk pengendalian banjir.
c. Bendungan Pelimpah (Slipway)
Spill Way berfungsi untuk melimpahkan air waduk saat terjadi kelebihan
elevasi maksimal yang telah ditetapkan pada kondisi normal, untuk
mencegah banjir dan mencegah rusaknya bendungan akibat meluapnya air
banjir melalui puncak serta untuk menjaga kestabilan air waduk.
t
6. Inlet Valve
Inlet Valve berfungsi untuk mengalirkan atau menghentikan aliran air yang
menuju ke turbin. Pada waktu turbin beroperasi Inlet Valve terbuka penuh dan
pada waktu tidak beroperasi Inlet Valve tertutup. Inlet valve digerakkan oleh
Servo Motor yang bekerja secara hidrolis. Inlet Valve juga dilengkapi dengan
Bypass Valve yang dipasang secara paralel.
7. Generator
Cara kerja generator sebagai berikut Kumparan medan yang terdapat pada
rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus
searah terhadap kumparan medan maka akan menimbulkan fluks yang besarnya
terhadap waktu adalah tetap.Penggerak mula atau prime mover yang sudah
terkopel dengan rotor segera dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada
kecepatan nominalnya.Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan
magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada
rotor akan diinduksi pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan jangkar
yang terletak di stator akan menghasilkan fluks magnetic yang berubah-rubah
besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetikyang melingkupi
suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan
tersebut.
PLTA Sutami memiliki 3 unit pembangkit utama yang terletak dilantai
B2 dimana turbin berada dibawah lantai B2 tersebut yang mempunyai daya 39
MVA dengan kecepatan 250 Rpm. Generator dapat dilihat langsung dari ruang
operator (kontrol). Pada masing-masing generator terdapat sebuah Upper Bearing
yang terletak diatas rotor dan Lower Bearing yang letaknya dibawah. Generator di
PLTA SUTAMI menggunakan sistem excitasi brush dalam pengoperasiannya,
dalam pengoperasiannya di PLTA sutami Generator beroperasi pada siang dan
malam hari dengan pembagian pada siang hari menggunakan 1 generator dan pada
malam hari menggunakan 3 generator karena pada malam hari inilah kebutuhan
semakin bertambah. Generator yang digunakan adalah Generator MERK
TOSHIBA TYPE SEMI UMBRELLA RPM 250 39MVA
8. Baterai
Baterai pada PLTA Sutami digunakan untuk fungsi penerangan lampu
indikator, sebagai sumber daya relai yang ada di pembangkit, untuk
penerangan darurat pada ruang kontrol, dan fungsi utamanya sebagai sumber
penguat medan ketika generator mulai beroperasi.
9. Auto Voltage Regulator
AVR berfungsi untuk menjaga agar tegangan output generator tetap konstan,
karena perubahan beban sangat mempengaruhi nilai tegangan output.
Prinsip kerjanya adalah AVR mengatur arus penguatan medan (eksitasi) pada
exciter, apabila tegangan output generator berkurang maka arus yang
dialirkan menuju exciter akan diperbesar, berlaku pula sebaliknya. Tegangan
kerja dari AVR bernilai 220 V DC, bersumber dari genearator DC Shunt yang
terpasang satu poros dengan genrator utama.
10. Kompresor In Door
Kompresor In Door berguna untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi,
yang selanjutnya akan digunakan untuk sistem pneumatik, hidrolis, dan
sistem pengereman generator. Alat bantu ini sendiri dapat dioperasikan secara
manual (langsung pada lapangan), ataupun secara otomatis.
a. Prepare/Tahap Pertama
Prepare merupakan tahap pendahuluan yang harus dikerjakan. Sebelum
unit pembangkit mulai dioperasikan. Pada saat lampu indikator “prepare”
menyala, maka kondisi normal dari peralatan – peralatan berikut ini sudah
terpenuhi sehingga unit pembangkit telah siap dioperasikan.
- GCB (Gas Circuit Breaker) generator (152 – 1 ) terbuka
- Guide vane / sudu – sudu jalan tertutup penuh (716)
- inlet valve (21 S ) tertutup penuh
- Brake / rem (33BR) lepas/ terbuka
- Lock out (86 – 1 ), (86 – 2 ), (86 – 3) reset pada posisi normalnya
- Control switch katup air pendingin (20WCS) beroperasi (43 –20WCS)
- Air pendingin (69WT) mengalir.
- Minyak pelumas bantalan (69QBT) sirkulasi.
- Tekanan minyak governor (63Q – 1) normal (tekanan tidak kurang
dari 23 kg/cm3)
- Brake tekanan udara (63AIX) normal ( tekanan tidak lebih kurang dari
8 Kg/cm2)
b. Inlet Valve/Pembukaan Katup Air
Dengan memutar master controller dari posisi “stop” keposisi “ Inlet Valve”
maka proses yang terjadi yaitu mula – mula by pass valve (katup
samping) akan membuka sampai casing (rumah turbin) terisi penuh dengan
air sehingga besar tekanan dibagian dalam degan bagian rumah turbin
tersebut sama. Setelah kondisi ini tercapai, maka inlet valve /katup pintu
masuk akan membuka secara perlahan – lahan hingga penuh terbuka.
Pembukaan ini membutuhkan waktu kurang lebih 110 – 120 detik setelah
master controller diputar ke posisi inlet valve, yang mana hal ini akan
diikuti dengan menyalanya lampu indikator “inlet valve”. Ketika master
controller dipindah keposisi inlet valve, maka secara otomatis mekanis batas
beban (load limit) akan membuka 20 %, karena bekerjanya master
controller 4 -1, sehingga motor bekerja.