Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan


Pada tahun 2004 terbentuklah PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumbagsel atau sering disebut dengan PLN UIKSBS . PLN UIKSBS merupakan
hasil dari restrukturisasi dari PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran
Sumatera Bagian Selatan yang berdiri pada tahun 1997. Dalam rangka
meningkatkan efektifitas dan kualitas pembangkitan di wilayah Sumatera Bagian
Selatan (SUMBAGSEL) serta untuk mengantisipasi perkembangan sistem
penyaluran ketenagalistrikan Sumatera sebagai upaya peningkatan pelayanan,
mutu dan keandalan tenaga listrik di Sumatera dirancanglah keputusan direksi
nomor 177.K/010/DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004 yang berisikan tentang
pembentukkan UIKSBS. UIKSBS terbagi atas 9 (sembilan) unit kerja UPDK
Pembangkitan dengan 19 (sembilan belas) lokasi Pusat Listrik yang tersebar di
Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi dan Sumatera Barat. Saat
ini UIKSBS Di bawah naungan PLN Direktorat Operasi Jawa Bali Sumatera .
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di wilayah kota palembang dan
sekitarnya dengan cara memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan
memaksimalkan unit-unit pembangkit listrik yang ada di kota palembang maka
dibentuklah PT PLN (Persero) UPDK Keramasan menrupakan bagian dari ruang
lingkup kerja PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel (PT.PLN UIKSBS,
2017).
Bermula pada tanggal 1 Januari 1975, didirikanlah PLN UPDK
Keramasan. Setelah selesainya pembangunan dan trial operasi PLTU Unit I dan
Unit II. Awal mula PLN UPDK Keramasan dibentuk ketika ada rencana
pembangunan unit PLTU Keramasan pada tahun 1962, dimana pada saat itu
permintaan tenaga listrik para konsumen tidak dapat terpenuhi secara utuh oleh
PLTD Boom baru (Di bawah pengelolaan PLN Cabang Palembang) atas dasar
itulah pada tahun 1963 dimulailah perencanaan pembangunan Pembangkit
keramasan yang diawali dengan pembebasan lahan di daerah pembangunan,

1
2

penimbunan rawa-rawa, dan penyediaan tempat penampungan bahan baku yang


didatangkan dari Yugoslavia, namun pada tahun 1964 hingga tahun 1968 dana
pembangunan yang minim mengakibatkan pembangunan mengalami
keterlambatan (PT.PLN UIKSBS, 2017).
Salah satu bagian dari terwujudnya proyek pembangunan lima tahun
(Pelita) I Nasional pada saat itu ialah menetapkan pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga uap (PLTU) yang massif. Hal ini menjadi titik dilanjutkannya
kembali pembangunan PLTU Keramasan hingga tahun 1974. Pengembangan
Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) unit I yang terletak di Boom Baru dimulai pada
tahun 1968. Pengembangan pusat listrik ini bertujuan dalam rangka
mengusahakan peningkatan kehandalan pembangkitan, Sehingga pada tahun 1975
dibangun Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) unit II di Keramasan dan tahun 1979
PLTG unit III yang juga terletak di keramasan. (PT.PLN UIKSBS, 2017).
Pusat Listrik yang dikelola oleh UPDK keramasan pada mulanya adalah
sebagai berikut:
1. Pusat Listrik Tenaga Diesel Boom Baru unit I beroperasi tahun 1962.
2. Pusat Listrik Tenaga Gas Boom Baru unit II beroperasi tahun 1967.
3. Pusat Listrik Tenaga Uap Keramasan unit I dan II beroperasi tahun 1974.
4. Pusat Listrik Tenaga Gas unit I beroperasi tahun 1976.
5. Pusat Listrik Tenaga Gas unit II beroperasi tahun 1979.
6. Pusat Listrik Tenaga Gas unit III beroperasi tahun 1983.
7. Pusat Listrik Tenaga Diesel unit I dan unit II Sungai Juaro beroperasi
tahun 1987.
8. Pusat Listrik Tenaga Gas Truck Mounted Jakabaring beroperasi tahun
2013.
9. Pusat Listrik Tenaga Gas/Uap (Combine Cycle) Keramasan tahun 2014
(PT.PLN UIKSBS, 2017).
Pada tanggal 1 Januari 1975, Trial Operation PLTU Unit I dan Unit II
Keramasan Palembang diresmikan oleh Presiden ke II Bapak Soeharto. Yang
merupakan bagian dari unit kerja PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel
yang mengemban tugas sebagai penyedia dan pelayanan tenaga listrik di daerah
Sumbagsel, khususnya Kota Palembang dengan sistem interkoneksi sebesar 70

2
3

KV, Pada tahun 1979 dibangunlah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Unit
III di Keramasan yang berkapasitas 14,5 MW karena sistem interkoneksi tersebut
kurang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di Kota Palembang (PT.PLN
UIKSBS, 2017).
Pada Tahun 2005, dibangunlah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Unit II di Indralaya yang langsung berada dibawah manajemen PT. PLN
(Persero) Pembangkitan Sumbagsel UPDK Pengendalian Pembangkitan
Kerasaman (PT.PLN UIKSBS, 2017).
Pada tahun 2006, PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel UPDK
Pengendalian Pelaksana Pembangkitan Keramasan kembali membangun
pembangkit listrik yang menerapkan prinsip siklus kombinasi Brayton dan
Rankine dengan harapan konsumsi bahan bakar bisa lebih ekonomis.
Pembangunan Pembangkit juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik
yang berada di daerah Sumbagsel sebesar 1.273.754,04 MW sehingga, pada tahun
2008 dilakukan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Indralaya.
(PT.PLN UIKSBS, 2017).
Pada 22 maret 2011, PLTU unit I dan II yang tidak terpakai lagi atau
berhenti beroperasi telah digantikan oleh PLTGU Unit I dan Unit II UPDK
Keramasan Palembang . PLTGU Unit I dan Unit II UPDK Keramasan Palembang
mengadakan kontrak kerja sama dengan Marubeni Corp sebagai Kontraktor
dengan nilai kontrak mencapai Rp. 98.208.800.000 (sembilan puluh depalan
miliar dua ratus delapan juta delapan ratus ribu rupiah) agar kebutuhan energi
listrik di Sumbagsel sebesar 1.320.163.15 MW dapat terpenuhi (PT.PLN
UIKSBS, 2017).
Pertumbuhan kebutuhan listrik yang terus meningkat di daerah
Sumbagsel hingga 1.339.971,87 MW mendorong PT. PLN (Persero) UPDK
Keramasan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap pada
tahun 2012, dan pada tanggal 10 Februari 2014 PLTGU Keramasan baru
diresmikan . PLTGU ini diharapkan dapat memenuhi dan mengimbangi
peningkatan kebutuhan lsitrik di daerah Sumbagsel (PT.PLN UIKSBS, 2017).
Direksi PT.PLN (Persero) menetapkan kebijakan untuk melakukan
restrukturisasi organisasi pengelola kelistrikan dikawasan pulau Sumatera telah

3
4

dilaksanaka dalam rangka Untuk meningkatkan nilai produktivitas dan efisiensi


tenaga listrik di kawasan Sumatera yang saat ini dilaksanakan oleh PT. PLN
(Persero) wilayah III dan IV dengan membentuk Unit Organisasi Pembangkitan
Sumatera Bagian Selatan berdasarkan keputusan direksi PT PLN (Pemero) No.
177.K/010./DIR/2004 tanggal 24 Agustus 200 (PT.PLN UIKSBS, 2017).
Wilayah kerja PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera
Bagian Selatan meliputi 10 Unit Pelaksana Pembangkitan atau Unit Pelaksana
Pengendalian Pembangkitan, yaitu :
1. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Bengkulu, mulai beroperasi
1972.
2. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Keramasan, mulai beroperasi
tahun 1975.
3. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Bukit Tinggi, mulai beroperasi
tahun 1977.
4. Unit Pelaksana Pembangkitan Bukit Asam, mulai beroperasi tahun 1987.
5. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Ombilin, mulai beroperasi tahun
1996.
6. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Bandar lampung, mulai
beroperasi tahun 2001.
7. Unit Pelaksana Pembangkitan Tarahan, mulai beroperasi tahun 2007.
8. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Jambi, mulai beroperasi tahun
2009.
9. Unit Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih, mulai beroperasi tahun 2014.
10. Unit Pelaksana Pemeliharaan Pembangkitan Palembang, mulai beroperasi 15
Mei 2019 (PT.PLN UIKSBS, 2017).

2.1.1. Visi dan Misi


a. Visi
“Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 pilihan
Pelanggan untuk Solusi Energi” (PT. PLN, 2020).
b. Misi

4
5

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,berorientasi


pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadi tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan (PT. PLN,
2020).

2.1.2. Makna Logo


a. Bentuk Lambang

Gambar 2.1 Bentuk Lambang PLN (Persero) (PT. PLN, 2020).

Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan


adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan
Umum Listrik Negara No: 031/DIR/76 tanggal 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan
Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

b. Elemen – Elemen Dasar Lambang


1. Persegi

Gambar 2.2 Persegi (PT. PLN, 2020).

Bidang Persegi sebagai dasar, bewarna kuning, tanpa garis pinggir. Bidang
Persegi melambangkan bahwa PLN merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna. Warna kuning menggambarkan pencerahan, seperti
yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi

5
6

kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-


nyala yang dimiliki insan yang berkarya di PLN (PT. PLN, 2020).
2.    Petir atau Kilat

Gambar 2.3 Petir atau Kilat (PT. PLN, 2020).

Petir atau Kilat, bewarna merah, bentuk atas tebal, bentuk bawah
runcing, dan memotong/menembus tiga gelombang. Petir atau Kilat
melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa
utama yang dihasilkan oleh PLN. Selain itu, Petir juga mengartikan kerja cepat
dan tepat para insan PLN dalam memberikan solusi terbaik bagi pelanggannya.
Warna merah memberikan representasi kedewasaan PLN selaku perusahaan listrik
pertama di Indonesia dan dinamisme gerak laju PLN berserta insan perusahaan,
serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman (PT. PLN,
2020).
3.    Tiga Gelombang.

Gambar 2.4 Tiga Gelombang (PT. PLN, 2020).

1
Tiga Gelombang, bewarna biru, berbentuk sinusodia (2 perioda),
2
ujung gelombang menghadap ke bawah, tersusun sejajar dalam arah mendatar,
dan terletak di tengah-tengah pada dasar kuning. Tiga Gelombang memiliki arti
gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang
digeluti oleh PLN yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang seiring
sejalan dengan kerja keras para insan PLN guna memberikan layanan terbaik bagi

6
7

pelanggannya. Warna biru melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada tugas


untuk menuju dan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia,
serta keandalan yang dimiliki insan PLN dalam memberikan layanan terbaik bagi
para pelanggannya (PT. PLN, 2020).

2.2. Lokasi dan Tata Letak Pabrik


PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) UPDK Dalkit Keramasan
berlokasi di Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso No.24 Kelurahan Kemang Agung,
Kertapati, Palembang. Lokasi perusahaan berada ± 6 Km dari pusat kota dan
berada di sebelah selatan Sungai Musi. Bila ditinjau dari tata letak PT. PLN
(Persero) UPDK Dalkit Keramasan berada disebelah timur Sungai Keramasan.
Dilihat dari depan unit Pembangkit Listik Tenaga Uap (PLTU) berada ± 100 M
dari pos keamanan, dimana sebelah kanan Unit PLTU berhadapan dengan 3 unit
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan berada di bagian belakang gedung
administrasi dan terdapat 2 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
(PLTGU) Keramasan yang berada di sebelah kanan ruang operator.

Peta Lokasi PT. PLN (Persero) UPDK Dalkit Keramasan dapat dilihat
pada gambar 1.5

7
8

Gambar 2.5 Peta PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan


(Google Earth, 2020)

Gambar 2.6 Desain Perencanaan Unit PLTGU UPDK Keramasan


(PLTGU PT. PLN UPDK Keramasan, 2020)

2.3. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaa


Strktur organisasi yang ada pada Unit Layanan Pusat Listrik (ULPL)
PT.PLN (Persero) UPDK Keramasan dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Struktur Organisasi


( Sumber : PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan, 2020).

8
9

2.4. Produk
Produk yang dihasilkan dari PLTGU PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumbangsel Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan mempunyai 2 unit
pembangkit menghasilkan listrik 40 MW per unit yang dihasilkan dari generator
turbin gas sebesar ± 27 MW dan generator turbin uap sebesar ± 13 MW.
Berdasarkan total daya generator turbin gas dan turbin uap, daya sebesar 2 MW
dikonsumsi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbangsel Sektor Pengendalian
Pembangkitan Keramasan, sedangkan sisa total daya sebesar 76 MW dipasarkan
ke masyarakat.

2.5. Pemasaran
Tegangan yang dihasilkan generator yang berasal dari pembangkitan
UPDK Keramasan menyalurkan listrik sebesar 150 KV menuju ke UPT (Unit
Penyalur Transmisi). UPT adalah gardu induk di unit – unit pembangkit yang
terdiri dari pembangkit UPDK Keramasan, pembangkit PLTU Bukit Asam, PLTU
Tarahan, PLTU Ombilin dan lain-lain. Arus dan tegangan listrik yang dihasilkan
oleh pembangkit UPDK Keramasan bagian pertama terlebih dahulu disalurkan ke
kota Palembang sebesar 70 KV dan bagian kedua aliran listrik juga di
distribusikan ke plant Sumatera seperti Banda Aceh, Medan, Jambi, Lampung
sebesar 11,5 KV. Kedua bagian ini di atur oleh UPT (Unit Penyalur Transmisi).
Distributor kota Palembang menurunkan tegangan listrik sebesar 20 KV. Setelah
diturunkan ke setiap penjulang (trafo) yang kemudian disalurkan kerumah-rumah
masyarakat sebesar 380-220 V ( PLTGU PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan,
2020).

-
UPDKKERAMASA
N UPT DISTRIBUTOR MASYARAKAT
-

Gambar 2.8 Pemasaran di PLTGU PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan


( Sumber : PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan, 2020).

Anda mungkin juga menyukai