1
2
2
3
KV, Pada tahun 1979 dibangunlah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Unit
III di Keramasan yang berkapasitas 14,5 MW karena sistem interkoneksi tersebut
kurang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di Kota Palembang (PT.PLN
UIKSBS, 2017).
Pada Tahun 2005, dibangunlah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Unit II di Indralaya yang langsung berada dibawah manajemen PT. PLN
(Persero) Pembangkitan Sumbagsel UPDK Pengendalian Pembangkitan
Kerasaman (PT.PLN UIKSBS, 2017).
Pada tahun 2006, PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel UPDK
Pengendalian Pelaksana Pembangkitan Keramasan kembali membangun
pembangkit listrik yang menerapkan prinsip siklus kombinasi Brayton dan
Rankine dengan harapan konsumsi bahan bakar bisa lebih ekonomis.
Pembangunan Pembangkit juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik
yang berada di daerah Sumbagsel sebesar 1.273.754,04 MW sehingga, pada tahun
2008 dilakukan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Indralaya.
(PT.PLN UIKSBS, 2017).
Pada 22 maret 2011, PLTU unit I dan II yang tidak terpakai lagi atau
berhenti beroperasi telah digantikan oleh PLTGU Unit I dan Unit II UPDK
Keramasan Palembang . PLTGU Unit I dan Unit II UPDK Keramasan Palembang
mengadakan kontrak kerja sama dengan Marubeni Corp sebagai Kontraktor
dengan nilai kontrak mencapai Rp. 98.208.800.000 (sembilan puluh depalan
miliar dua ratus delapan juta delapan ratus ribu rupiah) agar kebutuhan energi
listrik di Sumbagsel sebesar 1.320.163.15 MW dapat terpenuhi (PT.PLN
UIKSBS, 2017).
Pertumbuhan kebutuhan listrik yang terus meningkat di daerah
Sumbagsel hingga 1.339.971,87 MW mendorong PT. PLN (Persero) UPDK
Keramasan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap pada
tahun 2012, dan pada tanggal 10 Februari 2014 PLTGU Keramasan baru
diresmikan . PLTGU ini diharapkan dapat memenuhi dan mengimbangi
peningkatan kebutuhan lsitrik di daerah Sumbagsel (PT.PLN UIKSBS, 2017).
Direksi PT.PLN (Persero) menetapkan kebijakan untuk melakukan
restrukturisasi organisasi pengelola kelistrikan dikawasan pulau Sumatera telah
3
4
4
5
Bidang Persegi sebagai dasar, bewarna kuning, tanpa garis pinggir. Bidang
Persegi melambangkan bahwa PLN merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna. Warna kuning menggambarkan pencerahan, seperti
yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi
5
6
Petir atau Kilat, bewarna merah, bentuk atas tebal, bentuk bawah
runcing, dan memotong/menembus tiga gelombang. Petir atau Kilat
melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa
utama yang dihasilkan oleh PLN. Selain itu, Petir juga mengartikan kerja cepat
dan tepat para insan PLN dalam memberikan solusi terbaik bagi pelanggannya.
Warna merah memberikan representasi kedewasaan PLN selaku perusahaan listrik
pertama di Indonesia dan dinamisme gerak laju PLN berserta insan perusahaan,
serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman (PT. PLN,
2020).
3. Tiga Gelombang.
1
Tiga Gelombang, bewarna biru, berbentuk sinusodia (2 perioda),
2
ujung gelombang menghadap ke bawah, tersusun sejajar dalam arah mendatar,
dan terletak di tengah-tengah pada dasar kuning. Tiga Gelombang memiliki arti
gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang
digeluti oleh PLN yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang seiring
sejalan dengan kerja keras para insan PLN guna memberikan layanan terbaik bagi
6
7
Peta Lokasi PT. PLN (Persero) UPDK Dalkit Keramasan dapat dilihat
pada gambar 1.5
7
8
8
9
2.4. Produk
Produk yang dihasilkan dari PLTGU PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumbangsel Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan mempunyai 2 unit
pembangkit menghasilkan listrik 40 MW per unit yang dihasilkan dari generator
turbin gas sebesar ± 27 MW dan generator turbin uap sebesar ± 13 MW.
Berdasarkan total daya generator turbin gas dan turbin uap, daya sebesar 2 MW
dikonsumsi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbangsel Sektor Pengendalian
Pembangkitan Keramasan, sedangkan sisa total daya sebesar 76 MW dipasarkan
ke masyarakat.
2.5. Pemasaran
Tegangan yang dihasilkan generator yang berasal dari pembangkitan
UPDK Keramasan menyalurkan listrik sebesar 150 KV menuju ke UPT (Unit
Penyalur Transmisi). UPT adalah gardu induk di unit – unit pembangkit yang
terdiri dari pembangkit UPDK Keramasan, pembangkit PLTU Bukit Asam, PLTU
Tarahan, PLTU Ombilin dan lain-lain. Arus dan tegangan listrik yang dihasilkan
oleh pembangkit UPDK Keramasan bagian pertama terlebih dahulu disalurkan ke
kota Palembang sebesar 70 KV dan bagian kedua aliran listrik juga di
distribusikan ke plant Sumatera seperti Banda Aceh, Medan, Jambi, Lampung
sebesar 11,5 KV. Kedua bagian ini di atur oleh UPT (Unit Penyalur Transmisi).
Distributor kota Palembang menurunkan tegangan listrik sebesar 20 KV. Setelah
diturunkan ke setiap penjulang (trafo) yang kemudian disalurkan kerumah-rumah
masyarakat sebesar 380-220 V ( PLTGU PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan,
2020).
-
UPDKKERAMASA
N UPT DISTRIBUTOR MASYARAKAT
-