Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. Profil Perusahan


2.1.1 Visi dan Misi
VISI
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,
unggul,dan percaya dengan bertumpu pada potensi insan.
MISI
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait ,
berorientasi pada kepuasan pelanggan , anggota perusahaan dan
pemegang saham.
• Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk menigkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
• Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
NILAI
• Saling Percaya.
• Intergritas.
• Peduli.
• Pembelajaran.
MOTO
“ LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK “

2.2 Sejarah dan Perkembangan Pabrik


Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik di Indonesia PLN
mulai membangun berbagai macam pembangkit tenaga listrik di wilayah
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut. Salah satunya adalah

5
6

pembangunan PLN Sektor Pengendalian dan Pembangkitan (Dalkit) Keramasan


yang dibangun di Palembang, Sumatera Selatan.
Pembangunan PLN Sektor Dalkit Keramasan pada diawali dengan
perencanaan pembangunan unit PLTU Keramasan yaitu tahun 1962, dimana pada
saat itu kemampuan dari PLTD Boom Baru (dibawah pengelolaan PLN Cabang
Palembang) tidak dapat lagi memenuhi permintaan kebutuhan kebutuhan tenaga
listrik.
Maka dari itu, tahun 1963 dimulai pelaksanaan tanah, penimbunanan rawa
– rawa dan penyediaan tempat pembangunan bahan baku yang didatangkan dari
Yoguslavia. Tahun 1964-1968, kegiatan pembangunan mengalami slow down,
akibat tidak tersedianya dana pembangunan. Setelah ditetapkannya proyek
Pembangunan Lima Tahun (PELITA) I Nasional (1 April 1969) tahap demi tahap

Pada 1 Januari 1975, mantan presiden Soeharto meresmikan Trial


Operation PLTU Unit 1 dan 2 Keramasan Palembang yang merupakan bagian
dari unit kerja PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pengendalian dan
Pembangkitan Sumbagsel yang mengemban tugas melaksanakan penyedian dan
pelayanan tenaga listrik di Sumbagsel, khususnya di Kotamadya Palembang
dengan sistem interkoneksi 70 KV. Tetapi sistem interkoneksi tersebut belum
memenuhi kebutuhan listrik di Kotamadya Palembang sehingga pada tahun 1979
dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Unit III di Keramasan dengan
kapasitas 14,5 MW. Setelah pembangunan dan uji coba operasi PLTU unit 1 dan
unit 2 selesai dilaksnakan, maka dibentuk satuan organisasi dengan nama PLN
Sektor Pembangkitan Keramasan di bawah pengendalian Perum PLN Wilayah IV
Palembang, dengan wilayah kerja Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu.
Selanjutnya sejak tanggal 9 Agustus 1996, PLN Sektor Keramasan berada di
bawah PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan
dengan nama PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel Sektor Keramasan.

Sejalan dengan bertambahnya kebutuhan energi listrik di Sumbagsel, PT.


Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sektor Keramasan mulai membangun sektor
pembangkit listrik lainnya di wilayah Sumbagsel. Pada tahun 2002, didirikan
7

Pembangkit Listrik Tenaga Gas 1 Indralaya yang saat ini dibawah manajemen PT.
Indonesia Power. Pada tahun 2005, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Sektor Keramasan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas II Indralaya yang
langsung berada dibawah manajemen Sektor Keramasan.

Kebijakan Direksi PT. PLN (Persero) untuk memisahkan pengelola unit


pembangkit dan penyaluran dalam satuan organisasi yang berbeda, yaitu PT. PLN
(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selata dan PT.PLN (Persero)
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Wilayah Sumatera, maka tanggal 27
Januari 2005, PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel Sektor Keramasan berubah
menjadi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan
Keramasan.

Sekitar tahun 2006, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana


untuk membangun pembangkit listrik yang menerapkan prinsip siklus kombinasi
Brayton dan Rankine. Tujuan penggunaan siklus kombinasi adalah untuk
memanfaatkan panas buang dari siklus Brayton yang dimanfaatkan untuk
pemanasan awal pembuatan steam sehingga konsumsi bahan bakar lebih
ekonomis. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Indralaya diharapkan dapat
mengimbangi peningkatan kebutuhan listrik di Sumbagsel. Maka, pada tahun
2008 dilakukan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Indralaya.

Sekitar tahun 2012, PT. Perusahaan Listrik Negara Persero Keramasan


membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Pada tanggal 10 Februari
2014 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap diresmikan dan dioperasikan untuk
pertama kalinya. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Sektor Keramasan
diharapkan dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan listrik di daerah
Sumbagsel.

Adapun pembangkit yang beroperasi pada PT. PLN (Persero)


Pembangkitan Sumbagsel Sektor Dalkit Keramasan dapat dilihat pada tabel 1.
8

Jumlah Kapasitas Bahan Mulai


Pembangkit Listrik
Unit Daya Bakar Beroperasi

PLTU Keramasan 2 12,5 MW Gas 1974

PLTG Wescan 11,75 1976 (unit 1);


2 Gas
Keramasan MW 1978 (unit 2)

PLTG Alshtom 21,35


1 Gas 1976
Keramasan MW

PLTGU Keramasan 2 80 MW Gas 2013

Sumber: PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan


Keramasan

Tabel 2.1. Pembangkit Listrik PT.PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan

2.3 Lokasi dan Tata Letak Pabrik


PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sektor Dalkit Keramasan
berlokasi di Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso No.24 Kelurahan Kemang Agung,
Kertapati, Palembang. Lokasi perusahaan berada ± 6 Km dari pusat kota dan
berada di sebelah selatan Sungai Musi. Bila ditinjau dari tata letak PT. PLN
(Persero) Sektor Dalkit Keramasan berada disebelah timur Sungai Keramasan.
Dilihat dari depan unit Pembangkit Listik Tenaga Uap (PLTU) berada ± 100 M
dari pos keamanan, dimana sebelah kanan Unit PLTU berhadapan dengan 3 unit
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan berada di bagian belakang gedung
administrasi dan terdapat 2 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
(PLTGU) Keramasan yang berada di sebelah kanan ruang operator.
Peta Lokasi PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan dapat dilihat
pada gambar 1.
9

Gambar 2.1. Peta Geografis PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan

Gambar 2.2. Desain Perencanaan Unit PLTGU Sektor Keramasan

2.4 Produk
Produk yang dihasilkan dari PLTGU PT. PLN (Persero)
Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Keramasan ini dengan 2 unit
pembangkit menghasilkan listrik 40 MW per unit, jadi total daya terpasang
10

sebesar 2 × 40 MW = 80 MW. Masing-masing unit dengan daya sebesar 40


MW ini dihasilkan dari generator turbin gas sebesar ± 27 MW dan dari
generator turbin uap sebesar ± 13 MW. Namun, dari masing-masing unit ini
daya sebesar 2 MW dikonsumsi sendiri oleh PT. PLN Sektor Keramasan, jadi
daya yang dipasarkan/dijual sebesar 38 MW per unit, jadi total daya yang
dipasarkan dari kedua unit di PLTGU PT. PLN (Persero) Sektor Keramasan
yaitu sebesar 2 × 38 MW = 76 MW.

2.5 Sistem Pemasaran


PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Sektor
Pembangkitan Keramasan merupakan perusahaan yang menjalankan usaha
komersial dalam bidang pembangkitan tenaga listrik. Tegangan yang
dihasilkan generator yang berasal dari pembangkitan Sektor Keramasan
menyalurkalistrik sebesar 150 KV menuju ke UPT (Unit Penyalur Transmisi).
UPT adalah gardu induk di unit – unit pembangkit yang gterdiri dari
pembangkit Sektor Keramasan, pembangkit PLTU Bukit Asam, PLTU
Tarahan, PLTU Ombilin dan lain-lain. Arus dan tegangan listrik yang
dihasilkan oleh pembangkit Sektor Keramasan bagian pertama terlebih dahulu
disalurkan ke kota Palembang sebesar 70 KV dan bagian kedua aliran listrik
juga di distribusikan ke plant Sumatera seperti Banda Aceh, Medan, Jambi,
Lampung sebesar 11,5 KV. Kedua bagian ini di atur oleh UPT (Unit Penyalur
Transmisi). Distributor kota Palembang menurunkan tegangan listrik sebesar
20 KV. Setelah diturunkan ke setiap penjulang (trafo) yang kemudian
disalurkan kerumah-rumah masyarakat sebesar 380-220 V.

SEKTOR
UPT DISTRIBUTOR MASYARAKAT
KERAMASAN
11

Sumber: PT. PLN (Persero) Pembangkit Sumbagsel Pembangkitan Sektor


Keramasan, 2016.

Gambar 2.3. Pemasaran di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Keramasan

2.6 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan


2.6.1 Struktur Organisasi

MANAJER
SEKTOR

SPV PELAKSANA
SENIOR SENIOR ANALYST/AS
PENGADAAN SPECIALIST
SPECIALIST SISTANT
II/ANALYST/ II/ANALYST/AS
ANALYST
ASS.ANALYS S.ANALYST
MANAJEMEN
KINERJA
T QUALITY
RESIKO
ASSURANC
E
ASISTEN ASISTEN ASISTEN MANAJER SDM & ADM
MANAJER MANAJER
ENJINERING OPERASI
SUPERVISOR
DAN
SPV. SUPERVISORR SDM & UMUM
PEMELIHAR
LINGKUNGAN
ENJINIRING
AAN
DAN SUPERVISOR KEUANGAN
KESELAMATAN
KETENAGALIST
MANAJER
RIKAN SUPERVISOR LOGISTIK
PLTG/U
KERAMASAN

SUPERVISOR OPERASI SHIFT A

SUPERVISOR OPERASI SHIFT B

SUPERVISOR OPERASI SHIFT C

SUPERVISOR OPERASI SHIFT D

SUPERVISOR PEMELIHARAAN

SUPERVISOR LINGKUNGAN K2 & ADM

Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan

Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk


memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus
ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak
yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi
pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak – pihak
12

tersebut untuk melakukan aktifitas yang sesuai dengan kapasitas dan tingkat
intelejensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau
lembaga proses perorganisasian adalah upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan
pabrik akan stabilitas dan perusahaan.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkit Keramasan telah menerapkan


standar ISO 9001 : 2008, ISO 1400 : 2004 & SMK3 yang dilengkapi dengan
perangkat kerja yang disusun dalam satu susunan organisasi line and staff, dimana
pimpinan tertinggi dipimpin oleh Manager Sektor yang membawahi Asisten
Manajer Engineering, Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan dan Asisten
Manajer SDM & Administrasi, dan langsung membawahi seluruh Manajer-
manajer Pusat Listrik yaitu Manajer PLTD/PLTG Mata Merah, Manajer PLTGU
Indralaya dan Manajer PLTGU Keramasan.

Manajer Sektor bertugas merumuskan rencana dan program kerja,


membina bawahan, mengkoordinir dan mengarahkan kegiatan di lingkungan
sektor serta mengendalikan penggunaan sumber daya manusia agar efisiensi dan
efektif dalam memproduksi tenaga kerja.

2.6.2 Manajemen Perusahaan


Waktu Kerja

Jadwal
Lembaga
Hari Waktu
13

Shift 07.30 - 16.00

(Operator CCR/ Operator Lokal/ Senin - Minggu 16.00 - 23.00


Operator WTP)
23.00 - 07.30

Senin - Kamis 07.30 - 16.00


Non Shift
Istirahat 12.00 - 13.00
(Administrasi/ Karyawan OPHAR/
Karyawan Enjiniring/ Karyawan Jum'at 07.30 - 16.00

Sektor/ Pejabat kantor Sektor/ Istirahat 11.30 - 13.00


Pejabat kantor Pembangkit)
Sabtu Libur

Sumber : PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan


Keramasan, 2016
Tabel 2.2. Sistem Jam Kerja PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan

Sistem kerja yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) Sektor


Pembangkitan Keramasan Palembang adalah system kerja shift dan non shift,
adapun peraturan kerja yang berlaku di PT. PLN (Persero).

2.6.3 Peraturan Kerja

Adapun peraturan kerja PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan


Keramasan Palembang yang diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Hak Pegawai
- Memperoleh penghasilan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
14

- Melaksanakan cuti apabila telah memenuhi persyaratan


- Memperoleh perawatan ketika pegawai mengalami kecelakaan dalam
menjalankan tugas dan kewajiban
- Memperoleh tunjangan cacat apabila pegawai mengalami kecelakaan yang
mengakibatkan cacat tetap
- Memperoleh pemeliharaan kesehatan beserta keluarganya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Perseroan.
- Memperoleh tunjangan kematian apabila pegawai meninggal dunia dalam
menjalankan tugas dan kewajiban
- Memperoleh bantuan kematian dalam hal pegawai meninggal dunia
- Memperoleh manfaat pension dalam hal pegawai telah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan
- Memperoleh hak – hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2. Kewajiban Pegawai
- Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data pribadi, keluarga
maupun mengenai pekerjaan pada perusahaan.
- Melaksanakan semua tugas atau perintah dan pekerjaan yang diberikan
oleh perusahaan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung
jawab.
- Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia perusahaan
yang didapat karena jabatannya maupun di dalam pergaulannya di
lingkungan perusahaan.
- Setia kepada perusahaan dan menjaga citra serta membela kepentingan
perusahaan
- Selalu mejaga kesopanan dan kesusilaan serta norma-norma pergaulan
yang berlaku di masyarakat
- Menjaga dan memelihara barang – barang milik perusahaan yang
dipercayakan kepadanya atau yang digunakan dalam pelaksanaan tugas
- Disiplin pada jam kerja yang telah ditetapkan
15

- Mentaati dan melaksanakan setiap ketentuan / peraturan yang berlaku di


lingkungan perusahaan
- Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
3. Larangan Pegawai
- Melakukan hal – hal yang tidak patut dilakukan pegawai yang bermatabat
- Menyalahgunakan wewenang jabatan
- Melakukan perbuatan yang dapat merugikan perusahaan
- Melalaikan tugas kedinasan
- Bekerja untuk Negara asing, bidang usaha lain atau instansi di luar
perusahaan tanpa izin tertulis dari perusahaan.

2.6.4 Fasilitas Karyawan


Karyawan PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan
Palembang diberikan fasilitas sebagai berikut :
1. Perumahan
Perumahan karyawan yang terletak ± 500 M dari perusahaan khusus
untuk PLTU Sektor Keramasan Palembang
2. Pelayanan Kesehatan
Karyawan dan keluarga PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Keramasan diberikan fasilitas penggantian biaya pengobatan pada
dokter praktek yang ditunjuk oleh perusahaan.
3. Pendidikan
Dilakukan pelatihan dan Diklat bagi pegawai perusahaan dengan
melakukan kerja sama dengan pihak yang terkait
4. Transportasi
Transportasi yang diberikan adalah saran antar jemput karyawan yang
bertugas di Pusat Listrik Indralaya dan Merah Mata
5. Olahraga
fasilitas yang ada dibidang olah raga adalah lapangan voli, tenis
lapangan, bulu tangkis dan pada setiap hari Jum’at diadakan kegiatan
senam.

Anda mungkin juga menyukai