Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan


Pembangunan PLTU Ombilin ialah rencana pemerintah untuk
memenuhi keperluan hendak ketersediaan energi elektrik selalu
meningkat. Pembangunan Pembangkit ialah untuk mewujudkan rencana
pemerintah yang tertera pada GBHN untuk mendukung jenis dan
mengubah tenaga serta menggunakan asal energi emas hitam tersebut.
Berlandaskan catatan ketentuan 080.K/023/DIR/1995, PT. PT.
PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumbagsel Unit Pelaksana
Pembangkitan Ombilin merupakan satu-satunya bagian lembaga yang
terletak di wilayah Talawi - Sawah Lunto dengan jaraknya yang kira-
kira ke arah utara 120 Km ke Kota Padang dari Talawi.
Untuk penyaluran energy listrik pada pembangkit ombilin akan
disalurkan ke beberapa daerah di pulau Sumatera seperti Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, Riau, Lampung dan daerah di bagian Sumatera
Tengah. Peran kelistrikan yang dibagikan unit pembangkitan Ombilin
ke bagian interkoneksi sebanyak 29,64 % dari jumlah pembangkit pada
unit jaringan koneksi listrik Sumatera Barat dan Riau. Sawalunto adalah
salah satu kota di provinsi Sumatera Barat, Indonesia ialah tempat
pengilang pendayagunaan kapasitas batubara seperti sumber tenaga
listrik meluap signifikan memandang ketergantungan sumber daya
primer. Pengembangan Pembangkit di Sawahlunto memakai subsidi
batubara ialah satu-satunya cara penggunaan kekuatan sektor
pertambangan tersebut. Pembangkit ini ialah Pembangkit galian
batubara yang tersaji dirampungkan beroperasi tahun 1986 dengan
batubara Ombilin dari PT. AICdan PT. BA UPO. Akan tetapi
pencapaian Pembangkit ini bisa mulai berjalan pada penghujung musim
1996.PT. PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumbagsel Unit
Pelaksana Pembangkitan Ombilin dibuat melalui surat direksi PT. PLN
(Persero) No.080.K/023/DIR/1995, tanggal 18 September 1995
mengenai pembentukan dan pengukuhan susunan unit bagian
Pembangkitan Ombilin pada PT. PLN (Persero) Wilayah III bagian
Pembangkitan Ombilin yang disisi lain lokasi kerja (PLTU) Ombilin
dengan daya terpakai 2 x 100 MW.
Awal mula berdirinya Pembangkit ini berdasarkan surat Direksi
No.112.K/023/DIR 1996, tanggal 18 November 1996 tentang Unit
Pelaksana Pembangkit dan Pendistribusian Sumatera Selatan tepat pada
01 Januari 1997, dibuat susunan Organisasi UPK Ombilin Pembangkit
dan Pendistribusian Sumatera Bagian Selatan bagian Pembangkitan dan
Pengendalian Pembangkitan Ombilin. PT. PLN (Persero) Pembangkit
Listrik Tenaga UAP ini mencakup 2 unit, iala unit 1 dan unit 2, setiap
unit mempunyai daya tampung 100 MW [1]. PLTU Ombilin mulai
bekerja awalnya pada tanggal 26 Agustus 1996 untuk unit 1, sementara
itu unit 2 mulai bekerja pada tanggal 15 November 1996. Gardu induk
pada PLTU Ombilin memakai GasIsolated Switchgear yang
berkapasitas 3150 A yang berjalan mula-mula yaitu pada awal april
tahun 1996. Pengembangan PLTU Ombilin unit 1 dan unit 2 di daerah
Sawahlunto sudah melewati langkah-langkah yang umum dan tentunya
sudah mempertimbangkan kurang lebih perspektif yang menunjang
untuk ditetapkannya pengembangan sebuah permbangkit yang persis
dengan sarana yang tersedia.
Akan halnya proses pengembangan pusat pembangkit ini adalah
diawali dengan bagian awal pembangunan, bagian pembangunan,
bagian operasi, bagian awal operasi. Awal tahun 1993 pada bulan Juli
pembangunan pertama dilaksanakan dan mulai perlahan pengembangan
PLTU Ombilin unit 1 dan unit 2 mulai dilakukan, 3 (tiga) tahun setelah
itu di bulan Juli 1996, unit 1 bekerja dan diikuti di tahun itu juga pada
bulan November 1996 PLTU unit 2 lalu mulai bekerja, adapun PLTU
itu sendiri diperkirakan bisa bekerja dalam waktu ± 30 tahun. Energi
listrik yang didapatkan oleh Pembangkit lewat generator dengan voltase
11,5 kV ditingkatkan mencapai 150 kV melewati trafo utama, lalu
didistribusikan melewati sistem tegangan tinggi 150 kV yang terkoneksi
dengan sistem interkoneksi Sumbagsel, Sumbagteng yang ditanggulangi
oleh Pusat Penyebaran dan Pengelola Beban Sumatera.
Bagian-bagian pengembangan PLTU, tempat dan media
pengampu lainnya dapat diamati di tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Tahapan pembangunan PLTU
No. Tanggal/Bulan/Tahun Prosedur

1 Juli 1993 Permulaan pembangunan

2 Februari 1996 Mula dimulai Comissioning

3 26 Agustus 1996 Pengoperasian PLTU unit 1

4 05 November 1996 Pengoperasian PLTU unit 2

5 15 Desember 1997 Serah terima proyek selesai.

6 2001 PLTG berpadu daya tampung


3 x 21,35 MW yang terletak di
Kecamatan Pauh Limo
Padang.

(Sumber : PT. PLN (Persero)


2.2 Lokasi PLTU Ombilin

Gambar 2.1 Lokasi PLTU Ombilin

2.2.1 Daerah Pelayanan PLTU Ombiln


PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkit Sumbagsel Unit
Pelaksana Pembangkitan Ombilin ialah satu satunya unit organisasi
yang berada di daerah Talawi – Sawahlunto dengan jaraknya yang kira-
kira ke arah utara 120 Km ke Kota Padang dari Talawi.
Pembangkit UPK Ombilin ini pola interkoneksi energi listrik
Sumbagsel – Sumbagteng ialah pola antara Sumatera Bagian Selatan –
Lampung dengan Sumatera Bagian Tengah – Sumatera Bagian Barat –
Riau.
2.2 Visi, Misi serta Motto Perusahaan
2.2.1 Visi
“ Dinyatakan sebuah perusahaan kelas dunia yang berkembang,
memenangi dan dapat diandalkan“.
2.2.2 Misi
1. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terikat,
mengarah untuk kepuasan pelanggan, anggota, perusahan dan pemegang
saham.
2. Membentuk energi listrik selaku media demi meningkatkan
kapasitas kehidupan masyarakat.
3. Menjadikan agar tenaga listrik menjadi penyokong kegiatan
Ekonomi. Melaksanakan aktivitas usaha yang berpandangan pada
lingkungan.
2.2.3 Motto
“ LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK “
2.3 Struktur Organisasi
Struktur perusahaan pada PT PLN (Persero) UPK Ombilin ialah
sebuah urutan dan tersedia divisi yang sangat mendukung untuk
dipercayai rencana perusahaan. Dimana PT PLN (Persero) UPK
Ombilin diketuai oleh seorang organisator yang ditolong oleh beberapa
pengelola bagian dan pejabat pelaksana, Untuk lebih detail Struktur
Organisasi UPK Ombilin bisa kita amati pada gambar 2.2 dibawah ini:
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UPK Ombilin
Sumber : PT. PLN (Persero)
Dari gambar 2.1 Masing-masing bagian struktur organisasi
tersebut mempunyai tugas khusus antara lain:
a. Manager Divisi Engineering
Melaksanakan rencana dan ulasan pengoperasian unit. Untuk
melakukan tugas tersebut dibantu oleh:
1. Spv Pengelola Sistem
2. Spv Pemeliharaan Prediktif
b. Manager Divisi Operasi
Melaksanakan pengoperasian unit untuk pembangkitan tenaga
listrik. Untuk melakukan tugas tersebut dibantu oleh:
1. Spv Operasi Shift A
2. Spv Operasi Shift B
3. Spv Operasi Shift C
4. Spv Operasi Shift D
5. Spv Analisis Kimia
6. Spv perencanaan dan pengendalian operasi
c. Manager Divisi Pemeliharaan
Melakukan perawatan pembangkitan tenaga termal. Untuk
melakukan tugasnya dibantu oleh:
1. Spv Pemeliharaan Turbin
2. Spv Pemeliharaan Boiler
3. Spv Pemeliharaan Listrik
4. Spv emeliharaan Kontrol dan Instrumen
5. Spv Logistik
6. Spv Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan
d. Manager Divisi Coal dan Ash Handling
1. Spv Operasi Coal & Ash Handling
2. Spv Pemeliharaan Coal dan Ash Handling
3. Spv Pengelolaan Bahan Bakar
e. Manager Divisi Keuangan SDM dan ADM
Menyelenggarakan tata usaha kesekretarian kepegawaian
akuntasi keuangan. Untuk melakukan tugas dibantu oleh:
1. Spv SDM dan Umum
2. Spv Keuangan Pejabat Pelaksana Pengadaan
3. Analyst / Assistant Analyst Pelaksana Pengadaan
4. Officer / Assistant Officer / Junior Officer Administrasi
Pengadaan
f. Pejabat Pelaksana Lingkungan
1. Assistant Engineer Lingkungan
2. Junior Engineer Lingkungan
g. Pejabat Pelaksana K3 dan Keamanan
1. Assistant Engineer K3 dan Keamanan
2. Junior Engineer K3 dan Keamanan

Tugas HAR Listrik :


1. Melaksanakan perawatan teratur dan berkala bagi
unit pembangkit.
2. Melaksanakan perawatan gangguan listrik yang
terjadi dilokasi pembangkit.
3. Melakukan pengecekan pada unit pembangkit apabila
terjadi gangguan yang berhubungan dengan Har Listrik.
Tugas Mahasiswa Kp :
1. Membantu tugas atau kerja dari Har Listrik.

Anda mungkin juga menyukai