Anda di halaman 1dari 15

PERBANDINGAN AROMATERAPI LEMON DAN

AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN


TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
DIWILAYAH KERJA UPK PUSKESMAS KHATULISTIWA
PONTIANAK

UTIN YUNI KARTIKA


NIM I1032131020

NASKAH PUBLIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
PERBANDINGAN AROMATERAPI LEMON DAN AROMATERAPI
LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
UPK PUSKEMAS KHATULISTIWA PONTIANAK

Utin Yuni Kartika1, Yuyun Tafwidhah2, Herman2

ABSTRAK

Latar Belakang: Hipertensi disebut the silent killer karena tidak menunjukkan
gejala yang dapat dilihat dari luar. Manajemen perawatan pasien hipertensi
dilakukan dengan penatalaksanaan terapi farmakologi dan penatalaksanaan non
farmakologi. Penatalaksanaan non farmakologi diantaranya adalah aromaterapi.
Aromaterapi yang dapat digunakan pada pasien hipertensi adalah aromaterapi
lemon dan aromaterapi lavender.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas
aromaterapi lemon dan aromaterapi lavender terhadap perubahan tekanan darah.
Metode: Jenis penelitian ini pre test and post test nonequivalent control group
pada 34 responden. Menggunakan uji analisis uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney
karena distribusi data tidak normal.
Hasil: Hasil uji Wilcoxom pada tekanan darah responden aromaterapi lemon
menunjukkan nilai p = 0,001 (p < 0,05) pada tekanan darah diastolik sebelum dan
sesudah intervensi dan nilai p = 0,001 (p < 0,05), pada tekanan darah daistolik
sebelum dan sesudah intervensi. Sedangkan aromaerapi lavender menunjukkan
nilai p = 0,000 ( p < 0,05) pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah
intervensi dan nilai p= 0,139 ( p > 0,05) pada tekanan darah diastolic sebelum dan
sesudah intervensi.
Kesimpulan: Aromaterapi lemon lebih efektif dibandingkan aromaterapi
lavender dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Pemberian
aromaterapi lemon berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik.

Kata Kunci: Aromaterapi lemon, Aromaterapi lavender, Tekanan darah


Referensi: 70 (2006-2017)

Mahasiswa KeperawatanUniversitasTanjungpura
1

Dosen KeperawatanUniversitasTanjungpura
2

iii
COMPARISON BETWEEN LEMON AROMATHERAPY AND LAVENDER
AROMATHERAPY ON DECREASING BLOOD PRESSURE IN
HYPERTENSION PATIENTS IN THE WORKING AREA UPK
PUSKEMAS (COMMUNITY HEALTH CENTER)
KHATULISTIWA PONTIANAK

Utin Yuni Kartika1, Yuyun Tafwidhah2, Herman2

ABSTRACT

Background: Hypertension is called the silent killer because it shows no visible


symptoms from the outside. Management of hypertensive patient care is done by
management of pharmacological therapy and non pharmacology management.
Non-pharmacological management such as aromatherapy. Aromatherapy that
can be used in hypertensive patients is a lemon aromatherapy and lavender
aromatherapy.
Aims: The purpose of this study was to determine the comparative efficacy of
lemon aromatherapy and lavender aromatherapy against changes in blood
pressure.
Method: This type of research is pre test and post test nonequivalent control
group on 34 respondents. Using Wilcoxon test analysis test and Mann Whitney
test because the data distribution is not normal.
Results: The Wilcoxom test of systolic blood pressure before and after lemon
aroma therapy indicated the value of p = 0.001, diastolic blood pressure before
and after indicated the value of p = 0.001, systolic blood pressure before and
after lavender aroma therapy indicated the value of p = 0.000 and diastolic blood
pressure before and after indicated the value of p = 0,139.
Conclusions: The results showed that lemon aromatherapy affected the systolic
and diastolic blood pressure changes, while the results showed that lavender
aromatherapy had an effect on systolic blood pressure change, but there was no
mean score of diastolic blood pressure before and after.

Keywords: Lemon Aromatherapy, Lavender Aromatherapy, Blood pressure


Reference: 70 (2006-2017)

Nursing Student of Tanjungpura University


1

Nursing Lecturer of Tanjungpura University


2

iv
PENDAHULUAN vitamin C), kaki dan tangan (tungkai) baal
dan nyeri akibat sirkulasi darah tidak lancer,
Berdasarkan data dari World Health wasir (hemoroid ), varies (varicose vein),
Organization (WHO) (2015), pada tahun demam ringan, dan radang bronkus (saluran
2014 prevalensi peningkatan tekanan napas). Kandungan limonene pada lemon
darahpada usia ≥ 18 tahun tertinggi berada juga bermanfaat untuk pengobatan batu
pada benua Afrika dengan angka kejadian empedu dan batu ginjal. (Budiana, Astawan
sebesar 29, 7% pada laki-laki 24% dan Made, 2013).
29,5% pada perempuan, sedangkan di Asia
berada di peringkat ketiga dengan angka Minyak esensial seperi lavender biasanya
kejadian sebesar 25,3% pada laki-laki dan digunakan untuk menurunkan hiperensi
24,2% pada wanita. Di Indonesia kejadian (Walsh, Reis dan Jones, 2011).
hipertensi pada tahun 2014 sebesar 24%
pada laki-laki dan 22,6% pada wanita. Menurut Battaglia dalam Kim, Kim, Seong
dan Hur (2012), lavender dapat meringankan
Berdasarkan data dari Dinas Provinsi eksitasi janung, menurunkan tekanan darah,
Kalimantan Barat (2017), angka kejadian dan efektif pada penyakit hipertensi dan
hipertensi di Kalimantan barat tahun 2016 palpitasi.
Kalimantan Barat merupakan salah satu
prevalensi hipertensi yang cukup tinggi. METODE PENELITIAN
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Penelitian ini merupakan penelitian
Kalimantan Barat (2017) angka kejadian kuantitatif menggunakan desain penelitian
hipertensi di Kalimantan Barat tahun 2016 quasy experiment dengan jenis penelitian pre
sebesar 35.726 kejadian. test and post test nonequivalent control
group.
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan Populasi dalam penelitian ini adalah
darah diastolik ≥90 mmHg yang diukur penderita hipertensi di wilayah kerja
setidaknya tiga kali dalam waktu yang Puskesmas Khatulistiwa yang berjumlah 170
berbeda (Corwin, 2009). orang.

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014), Teknik pengambilan sampel yang digunakan


seseorang dikatakan menderita hipertensi dalam penelitian ini adalah consecutive
adalah jika pernah didiagnosis menderita sampling.
hipertensi oleh tenaga kesehatan (dokter/
Pada penelitian ini adalah 34 responden, di
perawat/ bidan) atau belum pernah
bagi menjadi dua kelompok, kelompok
didiagnosis namun saat diwawancarai sedang
pertama aromaterapi lemon dengan 17
mengonsumsi obat medis untuk hipertensi.
responden dan kelompok kedua aromaterapi
Aroma adalah bau-bauan, wangi-wangian, lavender dengan 17 responden.
sesuatu yang harum, atau sesuatu yang
Kriteria inklusi Responden yang mengisi dan
lembut, sedangkan terapi adalah cara
mendatangani lembar informed concent,
pengobatan atau penyembuhan. Aromaterapi
responden berusia >30, responden yang
adalah suatu terapi alternatif yang yang
menderita hipertensi dengan nilai tekanan
menggunakan bahan cairan tanaman yang
darah sistolik antara 140-159 mmHg dan
mudah menguap (minyak essensial) yang
tekanan darah diastolik antara 80-99 mmHg.
dapat mempengaruhi jiwa, emosi, fungsi
Responden yang mengkomsumsi atau tidak
kognitif, dan kesehatan seseorang (Jaelani,
mengkomsumsi obat antihipertensi.
2009; Muchtaridi, 2015;).
Kriteria ekslusi Responden yang memiliki
Jeruk lemon digunakan untuk pengobatan penyakit saluran pernapasan atas, responden
penderita scurvy(penyakit akibat kekurangan
yang tidak menyukai aroma terapi lemon RiwayatHiper Ya 16 94,1 17 100 33 194,1
tensi Tidak 1 5,9 - - 1 5,9
atau aroma terapi lavender.
TOTAL 17 100 17 100 34 100
HASIL
RiwayatMinu Ya 12 70,6 12 70,6 24 141,2
Karakteristik Responden mObat Tidak 5 29,4 5 29,4 10 58,8

TOTAL 17 100 17 100 34 100


Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan
bahwa jumlah usia responden kelompok
lemon dan kelompok lavender terbanyak Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat nilai
adalah pada rentang 45-59 tahun sebanyak tekanan darah responden sebelum diberikan
(76,5%). Jumlah responden terbanyak pada aromaterapi lemon didapatkan nilai median
kelompok lemon dan kelompok lavender tekanan darah sistolik adalah 145 mmHg
adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak dengan nilai terendah 120 mmHg dan nilai
24 responden (141,1%). tertinggi 138 mmHg. Sedangkan pada
kelompok aromaterapi lavender nilai median
Jumlah pekerjaan terbanyak pada kelompok tekanan darah sistolik adalah 150 mmHg
lemon dan kelompok lavender adalah dengan nilai terendah 130 mmHg dan nilai
pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak tertinggi 180 mmHg.
(111,8%). Pada tabel di atas juga dapat
dilihat bahwa responden pada penelitian ini Nilai tekanan darah responden sesudah
terbanya kmemiliki riwayat hipertensi diberikan aromaterapi lemon didapatkan
dengan jumlah (194,1%). Pada penelitian ini bahwa nilai median tekanan darah sistolik
responden yang tidak mengkomsumsi obat- adalah 137 mmHg dengan nilai terendah 126
obatan berjumlah paling banyak yaitu mmHg dan nilai tertinggi 147 mmHg.
(141,2%). Sedangkan pada kelompok aromaterapi
lavender nilai median tekanan darah sistolik
Tabel 1. Karakteristik Responden adalah 134 mmHg dengan nilai terendah 126
Berdasarkan Usia mmHg dan nilai tertinggi 148 mmHg.
Lavender Lemon Total
Tekanan darah diastolik sebelum diberikan
Variabel Kategori
N % N % f % aromaterapi pada kelompok lemon
Usia 45 < 5 29,4 3 17,6 8 47 didapatkan nilai median 90 mmHg dengan
45-59 8 47,1 5 29,4 13 76,5 nilai terendah 79 mmHg dan nilai tertinggi
60-74 4 23,5 5 29,4 9 52,9
98 mmHg dan pada kelompok lavender
didapatkan nilai median 90 mmHg dengan
75-90 - - 4 23,5 4 23,5
nilai terendah 85 mmHg dan nilai tertinggi
TOTAL 17 100 17 100 34 100 100 mmHg. Nilai tekanan darah diastolik
Jenis Kelamin Laki-laki 5 29,4 5 29,4 10 58,8 sesudah diberikan aromaterapi pada
Perempuan 12 70,5 12 70,6 24 141,1 kelompok lemon didapatkan nilai median 90
mmHg dengan nilai terendah 85 mmHg dan
TOTAL 17 100 17 100 34 100
nilai tertinggi 100 mmHg.Nilai median
Pekerjaan Ibu Rumah 7 41,2 12 70,6 20 111,8
Tangga
tekanan darah diastolik pada kelompok
control adalah 90 mmHg dengan nilai
Wiraswasta 3 17,6 1 5,9 5 23,5 terendah 80 mmHg dan nilai tertinggi 100
Tidak Ada 1 5,9 1 5,9 3 11,8 mmHg.
Pekerjaan

Lainnya 6 35,3 3 17,6 6 52,9

TOTAL 17 100 17 100 34 100


Tekanan
Kelompok N
Sebelum
Median
Sesudah
Median
value = 0,001 sehingga dapat disimpulkan
Darah
(Min-Max) (Min-Max) bahwa ada perbedaan efektivitas yang
Sistolik Lemon 17 145,00 (120-138) 137,00 (126-147) signifikan antara kedua aromaterapi
Lavender 17 150,00 (130-180) 134,00 (126-148)
Diastolik Lemon 17 90,00 (79-97) 90,00 (85-100) terhadap penurunan tekanan darah
Lavender 17 90,00 (85-100) 90,00 (80-100) penderita hipertensi di Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Khatulistiwa Pontianak. Pada
Tabel 2. Karakteristik Tekanan Darah kelompok aromaterapi lavender pada
Sebelum dan Sesudah diberikan tekanan darah sistolik didapatkan p value =
Aromaterapi Lemon dan Aromaterapi 0,000 dan tekanan darah diastolik didapatkan
Lavender p value =0,139 yang berarti ada perubahan
yang signifikan tekanan darah pada
Perbedaan Tekanan Darah Sistolik kelompok aromaterapi lemon sebelum dan
Diastolik Sebelum dan Sesudah Intervensi sesudah diberikan aromaterapi lavender.
Pada Kelompok Lemon dan Kelompok
Lavender di Wilayah Kerja UPK Mengetahui Tekanan Darah Responden
Puskesmas Khatulistiwa Pontianak. Sesudah diberikan Aromaterapi Lemon
Dan Aromaterapi Lavender di Wilayah
Tabel 3. Perbedaan Tekanan Darah Kerja UPK Puskesmas Khatulistiwa
Sistolik Diastolik Sebelum dan Sesudah Pontianak.
Intervensi Pada Kelompok Lemon dan
Kelompok Lavender Tabel 3. Mengetahui Tekanan Darah
Kelompo
Responden Sesudah diberikan
Sebelum Sesudah
Tekanan N P Aromaterapi Lemon Dan Aromaterapi
Median Median
k Darah
(Min-Max) (Min-Max) Lavender
145,00 (135-
Lemon Sistolik 17 137,00 (126-147) 0,001 Aromaterapi
162) Aromaterapi Lemon p
Tekanan Lavender
Diastol 17 90,00 (79-98) 90,00 (85-100) 0,001 N value
Darah Median
Median (Min-Max)
150,00 (130- (Min-Max)
17 134,00 (126-148)
Lavender Sistolik 180) 0,000 0,
17 90,00 (80-100) Sistolik 17 137,00 (126-147) 134,00 (126-148)
90,00 (85-100) 523
Diastol 17 90,00 (85-100) 90,00 (80-100) 0,139 0,
Diastolik 17 90,00 (85-100) 90,00 (80-100)
090

Tabel 3 pada kelompok aromaterapi lemon Pada tabel 3 didapatkan bahwa tekanan
didapatkan bahwa nilai median tekanan darah sistolik pada kelompok aromaterapi
darah sistolik sebelum adalah 145 mmHg lemon dan aromaterapi lavender dengan nilai
dengan nilai minimum 135 mmHg dan nilai p value 0,523, dapat diartikan bahwa tidak
maksimum 162 mmHg dan nilai median terdapat perbedaan berarti antara data hasil
tekanan darah sistolik sesudah adalah 137 terapi lemon dan data hasil terapi lavender,
mmHg dengan nilai minimum 126 mmHg dengan demikian tidak dapat kita simpulkan
dan nilai maksimum 147 mmHg. Median terapi mana yang lebih baik dalam
tekanan darah diastolik sebelum adalah 90 menurunkan tekanan darah, sehingga harus
mmHg dengan nilai minimum 79 mmHg dan kita simpulkan bahwa kedua terapi memiliki
nilai maksimum 97 mmHg dan median efektifitas yang sama dalam menurunkan
tekanan darah diastolik sesudah adalah 90 tekanan darah.
mmHg dengan nilai minimum 85 mmHg dan
nilai maksimum 100 mmHg. Tekanan darah diastolik pada kelompok
aromaterapi lemon dan aromaterapi lavender
Berdasarkan uji Wilcoxon yang digunakan sesudah diberikan intervensi dengan nilai p
nilai tekanan darah sistolik pada kelompok value 0,090, yang berarti tidak ada
aromaterapi lemon didapatkan p value = perbedaan yang signifikan antara tekanan
0,001 dan tekanan darah diastolik pada darah diastolik pada kelompok lavender dan
kelompok aromaterapi lemon didapatkan p kelompok kontrol.
PEMBAHASAN pengumpulan data dan bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini dibandingkan
Usia responden yang berjenis kelamin laki-laki
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan karena masih ada yang bekerja sehingga
oeh peneliti di wilayah kerja UPK tidak dapat mengikuti proses pemberian
Puskesmas Khatulistiwa diperoleh usia pada aromaterapi secara teratur.
kelompok lemon dan kelompok lavender
terbanyak adalah pada rentang 45-59 tahun Perempuan yang belum menopause akan
sebanyak 13 responden (76,5%). dilindungi oleh hormone esterogen yang
memiliki peran dalam meningkatkan kadar
Tingginya angka kejadian hipertensi pada HDL. Ketika seorang perempuan telah
usia 45 tahun ini disebabkan karena usia memasuki umur 45-55 tahun, maka kuantitas
tersebut sudah memasuki usia pertengahan esterogen akan mulai berkurang secara
memasuki lanjut usia. Semakin tua umur alami. Hal inilah yang menyebabkan
seseorang akan semakin tinggi risiko perempuan yang telah berusia >45 tahun
menderita hipertensi. Hal ini sejalan dengan lebih beresiko menderita hipertensi,
penelitian Sudewa, Ismanto, dan Rompas (Solechah, Masi, dan Rottie, 2017).
(2014), semakin tua umur seseorang, maka
akan semakin sulit tekanan darah untuk Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah
diturunkan. dilakukan oleh IIkafah (2016), dengan total
52 orang responden yang menderita
Tingginya angka kejadian hipertensi pada hipertensi ditemukan jenis kelamin
usia 50 tahun juga disebabkan karena pada perempuan yang paling banyak dengan
saat mereka berusia lebih muda mereka jumlah 42 (80%) orang perempuan dan laki-
menerapkan kebiasaan hidup yang kurang laki berjumlah 10 orang (20%).
sehat seperti jarang berolahraga atau
beraktivitas fisik. Riwayat Hipertensi

Hal ini sejalan dengan penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara
dilakukan oleh Putriastuti (2016), yang mana yang dilakukan kepada seluruh responden,
didapatkan hasil bahwa seseorang yang didapatkan hasil 33 responden (194,1%) dan
jarang berolahraga memiliki faktor resiko 1 responden (5,9 %) tidak memiliki riwayat
untuk menderita hipertensi ketika berusia 45 hipertensi. Pada penelitian yang dilakukan
tahun ke atas yang juga diikuti dengan faktor oleh Kenia dan Taviyanda (2013), dimana
risiko lainnya. dari 44 total responden hampir seluruhnya
juga memiliki riwayat hipertensi dengan
Jenis Kelamin proporsi 84,1%. Sama halnya dengan
penelitian Santoso (2015), diketahui bahwa
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih banyak responden yang memiliki
didapatkan responden terbanyak merupakan riwayat hipertensi disbanding yang tidak
responden yang berjenis kelamin perempuan dengan proporsi 68,75%.
dengan jumlah responden sebanyak 12
responden (70,6%) pada kelompok lemon Hipertensi diturunkan secara genetic melalui
dan sebanyak 12 responden (70,5%) pada gen NPPA dan NPPB yang berada didalam
kelompok lemon. peredaran darah. Kedua gen tersebut akan
membuat tubuh kelebihan sodium atau
Pada penelitian ini sebagian besar responden garam. Kelebihan sodium atau garam
berjenis kelamin perempuan, hal ini meningkatkan volume darah didalam tubuh
disebabkan karena jumlah warga yang sehingga terjadilah peningkatan tekanan
berada di wilayah kerja UPK Puskesmas darah atau hipertensi (Jaya dkk, 2014).
Khatulistiwa Pontianak rata-rata ibu rumah
tangga yang di jumpai peneliti dalam proses
Riwayat Minum Obat obat antihipertensi obat rata-rata mengatakan
tidak mengkomsumsi obat antihipertensi
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui karena merasa lebih baik walaupun
bahwa 24 responden (141,2%) yang berdasarkan hasil observasi pemeriksaan
mengkomsumsi obat antihipertensi, yaitu tekanan darah mereka lebih
obat Captopril 25 mg. Menurut Heart normal.Tingginya tingkat ketidakpatuhan
Foundation (2016), Captopril adalah jenis minum obat disebabkan karena para
antihipertensi golongan ACE responden merasa tubuhnya sudah membaik
Inhibitordengan dosis 12,5-50 mg sehari dua dan mereka tidak menyadari dengan
kali. Captopril bekerja sebagai penghambat ketidakpatuhan minum obat dapat
degradasi kinin termasuk bradiinin yang meningkatkan risiko terkena penyakit yang
akan menyebabkan vasodilatasi sehingga lebih berbahaya lainnya.
menghilangkan efek antihipertensi yang kuat
(IIkafah, 2016). Efek inilah yang Perbedaan Tekanan Darah Penderita
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan Hipertensi Sebelum dan Sesudah
darah. diberikan Aromaterapi Lemon
Dua puluh empat responden yang Setelah dilakukan uji statistic didapatkan
mengkomsumsi obat Captopil diberikan hasil p value 0,001 pada tekanan darah
terapi setelah lama kerja obat mereka telah sistolik dan pada tekanan darah diastolic
hilang sehingga dapat diyakinkan bahwa didapatkan hasil p value 0,001 sehingga
penurunan tekanan darah yang terjadi kepada dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
dua puluh empat responden tersebut tidak yang signifikan sebelum dan sesudah
dipengaruhi oleh obat yang diminum.Kedua aromaterapi lemon terhadap perubahan
responden tersebut juga tidak setiap hari tekanan darah penderita hipertensi di wilayah
mengkomsumsi obat antihipertensi karena kerja UPK Puskesmas Khatulistiwa
berdasarkan wawancara, mereka hanya Pontianak. Didapatkan hasil bahwa tekanan
meminum obat antihipertensi jika mereka darah sistolik dan diastolik sebelum
meminum antihipertensi jika mereka diberikan aromaterapi lemon adalah tekanan
merasakan nyeri kepala yang tidak darah sistolik 145 mmHg dan tekanan darah
tertahankan lagi. diastolik 90 mmHg dan nilai tekanan darah
sistolik sesudah 137 mmHg dan tekanan
Didapatkan juga hasil bahwa 10 responden darah diastolik 90 mmHg. Dari hasil
(58,8%) lainnya tidak mengkomsumsi obat penelitian dapat disimpulkan bahwa ada
antihipertensi. Menurut Mutmainah dan perbedaan tekanan darah sebelum dan
Rahmawati (2010), kepatuhan minum obat sesudah diberikan aromaterapi lemon.
secara teratur dapat mengontrol tekanan
darah penderita hipertensi, sehingga dapat Pada hasil penelitian ditemukan sebanyak 12
mengurangi risiko kerusakan organ-organ orang responden mengalami penurunan rata-
dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan rata tekanan darah sistolik di bawah 140
penelitian yang dilakukan oleh Hairunisa mmHg, yang disebabkan oleh aromaterapi
(2014), didapatkan hasil bahwa terdapat inilah yang membuat penurunan tekanan
hubungan yang bermakna antara tingkat darah sistolik, dilihat dari cara kerjanya,
kepatuhan minum obat dengan tekanan darah aromaterapi lavender dapat mempengaruhi
terkontrol.Penelitian yang dilakukan oleh saraf olfaktorius seseorang. Partikel-partikel
Hardiyanti, Amiruddin, dan Masni (2016), zat yang terdapat di aromaterapi lavender
juga mengatakan bahwa terdapat hubungan akan menstimulasi saraf olfaktorius yang
kepatuhan minum obat status hipertensi. kemudian akan dikirim ke sistem limbik.
Stimulan yang dikirim ke sistem limbik akan
Responden yang tidak mengkomsumsi obat merangsang hipotalamus yang kemudian
rata-rata mengatakan tidak mengkomsumsi akan merangsang saraf vagus. Saraf vagus
akan menyampaikan impuls parasimpatis ke flavonoid didalam buah lemon bisa menekan
jantung dan terjadilah penurunan frekuensi terjadinya hipertensi secara spontan (Kato
dan kontraktilitas jantung. (Guyton, 2007; Yoji dkk, 2014).
Snyder dan Lindquist, 2010; Huang, Fang, Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kato,
dan Fang, 2014). Yoji dkk, (2014), bahwa dalam penelitian
ini, lebih memusatkan perhatian pada asam
Sebanyak 7 orang responden pada penelitian sitrat di antara komponen yang terkandung
mengalami penurunan tekanan darah sistolik dalam lemon. Asam sitrat bervariasi kuat
di bawah 90 mmHg.Rata-rata penurunan oleh asupan lemon dan karena itu,
tekanan darah sistolik 13 mmHg dan rata- disarankan agar asam sitrat darah ini karena
rata penurunan tekanan darah diastolik 5 lemon. Meskipun konsentrasi asam sitrat
mmHg. Hal ini dikarenakan zat-zat pada time-to-maximum adalah 0,8 jam dan waktu
lavender merangsang hipotalamus yang paruh dalam darah adalah 2,3 jam, sangat
membuat saraf vagus menyampaikan implus menarik bahwa asam sitrat memiliki
parasimpatis ke jantung. Rangsangan saraf hubungan yang kuat dengan asupan lemon.
parasimpatis akan menyebabkan terjadinya Asam sitrat berkorelasi dengan tekanan
vasodilatasi pada arteriol. Tervasodilatasinya darah sistolik, tekanan nadi, dan jumlah sel
arteriol menyebabkan terjadinya penurunan darah merah. Ini tidak lepas dari ranah
tahanan perifer yang akan membuat tekanan analogi sama sekali tentang mekanisme kerja
darah diastolic menurun (Guyton, 2007; asam sitrat dalam penelitian ini. Salah satu
Karch, 2010). sifat asam sitrat yang dilaporkan adalah
menghasilkan kalsium sitrat dari garam
Beberapa responden juga mengatakan bahwa
anorganik, seperti kalsium fosfat atau
mereka merasa lebih rileks, tidur mereka
kalsium karbonat, untuk meningkatkan
menjadi lebih nyenyak setelah menghirup
penyerapan dari usus, raktat. Selain itu, ada
aromaterapi lemon.
laporan bahwa asam sitrat buah sitrus
Kulit jeruk lemon terdiri dari dua mempromosikan penyerapan kalsium dan
lapis.Bagian luar mengandung minyak magnesium pada makanan. Ada
esensial (6%) dengan komposisi limonene kemungkinan kalsium dan magnesium yang
(90%), citral (5%), dan sejumlah kecil diserap secara efisien ditunjukkan dalam
citronellal, alfa-terpineol, linalyl, dan tekanan darah. Juga terlepas dari efek asam
geranly acetate.Kulit jeruk lapisan dalam sitrat dalam makanan, perlu untuk
tidak mengandung minyak esensial, tetapi mempertimbangkan efek asam sitrat
mengandung glikosida flavon yang pahit, intraselular atau sitrat dalam darah.
derivate koumarin, dan pectin.Jeruk lemon Flavonoid lemon terutama terkandung dalam
rasanya pahit, bersifat dingin, dan berbau kulit dan ada laporan bahwa bahan tersebut
aromatic.Berkhasiat meluruhkan kencing bekerja pada pengurangan tekanan darah
(diuretik), antiradang, menngkatkan sistolik. Ada kemungkinan tindakan bahan
keluarnya liur, meringankan batuk, dan selain asam sitrat juga terlibat untuk
meningkatkan sirkulasi pembuluh darah tepi penurunan tekanan darah.
(tungkai).Kandungan flavanones dan vitamin
C pada jeruk lemon mempunyai khasiat Perbedaan Tekanan Darah Penderita
Hipertensi Sebelum dan Sesudah
antioksidan dan antikanker (Budiana, 2013).
diberikan Aromaterapi Lavender
Beberapa penelitian menyoroti lemon
Setelah dilakukan uji statistik didapatkan
sebagai buah yang mempromosikan
hasil p value 0,001 pada tekanan darah
kesehatan penting yang kaya akan senyawa
sistolik dan pada tekanan darah diastolic
fenolik serta vitamin, mineral, serat
didapatkan hasil p value 0,001 sehingga
makanan, minyak esensial, dan karotenoid.
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
Efek dari jus lemon dan kandungan
yang signifikan sebelum dan sesudah
aromaterapi lavender terhadap perubahan Beberapa responden juga mengatakan bahwa
tekanan darah pada penderita hipertensi di mereka merasa lebih rileks, tidur mereka
wilayah kerja UPK Puskesmas Khatulistiwa menjadi lebih nyenyak setelah menghirup
Pontianak. Didapatkan hasil bahwa tekanan aromaterapi lavender.Hal ini disebabkan oleh
darah sistolik dan diastolik sebelum linalool yang memiliki sedative dan linalyl
diberikan aromaterapi lavender adalah asetatyang memiliki efek narkotik. Kedua
tekanan darah sistolik 150 mmHg dan zat ini dapat meningkatkan rasa nyaman,
tekanan darah diastolik 90 mmHg dan nilai menekan agresi serta menekan kecemasan
tekanan darah sistolik sesudah 134 mmHg (Ali dkk, 2015).
dan tekanan darah diastolik 90 mmHg. Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada Hal ini sejalan dengan penelitian yang
perbedaan tekanan darah sebelum dan dilakukan oleh Gultom, Ginting, dan Silalahi
sesudah diberikan aromaterapi lavender. (2016), didapatkan hasil bahwa ada pengaruh
aroma terapi lavender terhadap penurunan
Pada hasil penelitian ditemukan sebanyak 13 tekanan drah sistolik dan tekanan darah
orang responden mengalami penurunan rata- diastolik.
rata tekanan darah sistolik di bawah 140
mmHg.Rata-rata penurunan tekanan darah Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang
sistolik 20 mmHg dan rata-rata penurunan dilakukan oleh Gultom, Ginting, dan Silalahi
tekanan darah diastolik 8 mmHg yang (2016), yang mendapatkan hasih bahwa ada
disebabkan oleh aromaterapi inilah yang pengaruh aroma terapi lavender terhadap
membuat penurunan tekanan darah sistolik, penurunan tekanan drah sistolik dan tekanan
dilihat dari cara kerjanya, aromaterapi darah diastolik.
lavender dapat mempengaruhi saraf
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
olfaktorius seseorang. Partikel-partikel zat
Lytle, Mwatha, dan Davis (2014),
yang terdapat di aromaterapi lavender akan
didapatkan hasil bahwa terdapat penurunan
menstimulasi saraf olfaktorius yang
tekanan darah sistolik, namun tidak
kemudian akan dikirim ke sistem limbik.
terdapatpenurunan yang signifikan pada
Stimulan yang dikirim ke sistem limbik akan
tekanan darah diastolik. Hal ini dapat
merangsang hipotalamus yang kemudian
disebabkan berbagai faktor bias yang
akan merangsang saraf vagus. Saraf vagus
berbeda tiap responden seperti tingkat
akan menyampaikan impuls parasimpatis ke
kecemasan, kualitas tidur, kurang jelasnya
jantung dan terjadilah penurunan frekuensi
penetapan dosis pemakaian dan perbedaan
dan kontraktilitas jantung. (Guyton, 2007;
kemurnian ekstrak lavender. Kemampuan
Snyder dan Lindquist, 2010; Huang, Fang,
adaptasi masing-masing responden pada saat
dan Fang, 2014).
menghirup aromaterapi lavender dapat
Sebanyak 2 orang responden pada penelitian berbeda-beda, sehingga respon penurunan
mengalami penurunan tekanan darah sistolik tekanan darah pun terjadi perbedaan pada
di bawah 90 mmHg.Hal ini dikarenakan zat- setiap responden.
zat pada lavender merangsang hipotalamus
Aroma terapi lavender efektif menurunkan
yang membuat saraf vagus menyampaikan
tekanan darah karena mengandung linalyl
implus parasimpatis ke jantung. Rangsangan
asetat, 1,8-cineol, linalool, cis-ocimene,
saraf parasimpatis akan menyebabkan
trans-ocimene, 3-octanone, a-pinene,
terjadinya vasodilatasi pada arteriol.
caryophyllene, merol, borneol, terpinen-4-ol,
Tervasodilatasinya arteriol menyebabkan
dan lavaendulyl asetat (Hidayat, Rosnaeni,
terjadinya penurunan tahanan perifer yang
dan Hendranata, 2010). Zat-zat tersebut akan
akan membuat tekanan darah diastolik
merangsang saraf olfaktorius yang kemudian
menurun (Guyton, 2007; Karch, 2010).
akan merangsang hipotalamus untuk
merangsang vasomotor di bagian medial.
Rangsangan tersebut kemudian akan menyampaikan impuls parasimpatis ke
disampaikan ke nucleus motorik dorsalis jantung sehingga terjadi penurunan frekuensi
saraf vagus. Syaraf vagus akan jantung dan kontraktilitas jantung (Guyton,
menyampaikan impuls parasimpatis ke 2007).
jantung sehingga terjadi penurunan frekuensi Pada hasil penelitian pada kelompok
jantung dan kontraktilitas jantung (Guyton, aromaterapi lemon ditemukan sebanyak 12
2007). orang responden mengalami penurunan rata-
rata tekanan darah sistolik di bawah 140
Perbedaan Efektivitas Aromaterapi mmHg dan sebanyak 7 orang responden
Lemon dan Aromaterapi Lavender mengalami penurunan tekanan darah
Terhadap Penurunan Tekanan Darah diastolik dibawah 90 mmHg. Sedangkan
Pada Penderita Hipertensi pada kelompok aromaterapi lavender
sebanyak 13 orang responden mengalami
Setelah dilakukan uji statistic pada kelompok
penurunan rata-rata tekanan darah sistolik di
aromaterapi lemon didapatkan hasil p value
bawah 140 mmHg dan sebanyak 2 orang
= 0,001 Pada tekanan darah sistolik dan p
responden mengalami penurunan tekanan
value = 0,001 pada tekanan darah diastolik,
darah diastolik dibawah 90 mmHg. Dapat
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
disimpulkan bahwa aromaterapi lemon lebih
perbedaan efektivitas yang signifikan antara
efektif menurunkan tekanan darah sistolik
kedua aromaterapi terhadap penurunan
dan diastolik, sedangkan aromaterapi
tekanan darah penderita hipertensi di wilayah
lavender ditemukan hasil didalam penelitian
kerja UPK puskesmas khatulistiwa
lebih banyak menurunkan tekanan darah
Pontianak. Sedangkan pada kelompok
aromaterapi lavender didapatkan hasil p sistolik.
value = 0,000 Pada tekanan darah sistolik Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang
dan p value = 0,139 pada tekanan darah dilakukan oleh Werdyastri,Armiyanti, dan
diastolik, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kusuma tentang perbedaan efektifitas
tidak ada perbedaan efektivitas yang aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam
signifikan antara kedua aromaterapi terhadap terhadap penurunan tekanan darah pada
penurunan tekanan darah penderita pasien hipertensi di RSUD Tugurejo
hipertensi di wilayah kerja UPK puskesmas Semarang dengan hasil uji statistik
khatulistiwa Pontianak. Walaupun ada aromaterapi lemon berpengaruh dalam
perbedaan yang signifikan antara kedua menurunkan tekanan darah (p=0,000),
aromaterapi, baik aromaterapi lemon Relaksasi nafas dalam juga berpengaruh
maupun aromaterapi lavender sama-sama dalam menurunkan tekanan darah (p=0,001)
dapat menurunkan tekanan darah.Hal ini jadi tidak ada perbedaan efektifitas
disebabkan karena pada aromaterapi aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam
mengandung zat-zat seperti linalool dan terhadap penurunan tekanan darah pada
linalyl asetat. pasien hipertensi (Werdyastri,Armiyanti, dan
Kusuma, 2014).
Aromaterapi lemon dan aromaterapi
lavender efektif menurunkan tekanan darah Menurut penelitian yang dilakukan oleh
karena didalam kedua aromaterapi baik rahayu (2015), dengan perubahan tekanan
lemon maupun lavender memiliki kandungan darah sebelum dan setelah penggunaan
zat yang sama yaitu linaly, Zat-zat tersebut aromaterapi lemon ( citrus lemon ) pada
akan merangsang saraf olfaktorius yang pasien hipertensi di ruang rawat inap Rumah
kemudian akan merangsang hipotalamus Sakit Umum Daerah Majalengka didapatkan
untuk merangsang vasomotor di bagian hasil bahwa aromaterapi lemon berpengaruh
medial. Rangsangan tersebut kemudian akan terhadap perubahan tekanan darah sistolik
disampaikan ke nucleus motorik dorsalis pada pasien hipertensi dan tidak ada
saraf vagus. Syaraf vagus akan pengaruh pada tekanan darah diastolik.
Perbedaan tekanan darah terjadi pada penderita hipertensi di wilayah kerja UPK
tekanan darah sistolik sebelum dan setelah Puskesmas Khatulistiwa Pontianak, maka
pada kelompok intervensi dengan nilai peneliti ingin menyampaikan saran sebagai
p<0,05 pada setiap hari serta terdapat berikut:
perbedaan tekanan darah sistolik sebelum a. Bagi UPK Puskesmas Khatulistiwa
dan setelah pada kelompok kontrol dan Pontianak
intervensi pada hari kelima dengan nilai Hasil penelitian diharapkan
p<0,05, tetapi tidak terdapat perbedaan rerata memberikan kontribusi dan masukan
pada tekanan darah diastolik sebelum dan bagi Puskesmas untuk dapat
setelah pada kelompok kontrol, kelompok mengaplikasikan langsung hasil
intervensi serta kelompok kontrol dan penelitian yaitu aromaterapi lemon dan
intervensi dengan nilai p>0,05, (Rahayu, S, aromaterapi lavender dalam penanganan
2015). hipertensi dengan memperhatikan
indikasi dan kontraindikasi penggunaan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh terapi.
Lytle, Mwatha, dan Davis (2014), b. Bagi Responden
didapatkan hasil bahwa terdapat penurunan Responden sebaiknya menggunakan
tekanan darah sistolik, namun tidak terdapat salah satu dari kedua terapi ini sebagai
penurunan yang signifikan pada tekanan terapi nonfarmakologis untuk
darah diastolik. Hal ini dapat disebabkan menurunkan tekanan darah pada
berbagai faktor bias yang berbeda tiap penderita hipertensi dengan
responden seperti tingkat kecemasan, memperhatikan indikasi dan
kualitas tidur, kurang jelasnya penetapan kontraindikasi penggunaan terapi.
dosis pemakaian dan perbedaan kemurnian c. Bagi Peneliti Selanjutnya
ekstrak lavender. Kemampuan adaptasi Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
masing-masing responden pada saat agar peneliti selanjutnya dapat
menghirup aromaterapi lavender dapat mengontrol pola makan responden agar
berbeda-beda, sehingga respon penurunan tidak terjadi kenaikan tekanan darah yang
tekanan darah pun terjadi perbedaan pada membuat penelitian menjadi bias,
setiap responden. kemudian peneliti juga harus dapat
mengontrol llingkungan karena dalam
Kesimpulan
penelitian harus memerlukan suasana
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang tenang.
dilakukan mengenai efektifitas terapi lemon d. Bagi Institusi Pendidikan
dan terapi lavender pada penurunan tekanan Diharapkan dapat digunakan sebagai
darah di UPK Khatulistiwa Pontianak, maka evidence based bagi Fakultas Kedokteran
dapat ditarik kesimpulan, terdapat perbedaan Program Studi Ilmu Keperawatan
efektifitas dalam menurunkan tekanan darah Universitas Tanjungpura tentang
yang diberikan oleh aromaterapi lemon dan Perbandingan Aromaterapi Lemon dan
aromaterapi lavender,dimana tekanan darah Aromaterapi Lavender Terhadap
diastolik pada aromaterapi lavender tidak ada Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita
perubahan yang signifikan dibandingkan Hipertensi Di Wilayah Kerja UPK
dengan aromaterapi lemon. Puskesmas Khatulistiwa Pontianak.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan mengenai perbandingan
aromaterapi lemon dan aromaterapi lavender
terhadap perubahan tekanan darah pada
DAFTAR PUSTAKA Aromatheraphy with Lavender
Essensial Oil in Relieving Post
Ali, B., Al-Wabel, N. A., Shams, S., Arthroscopy Pain. JMEG, 2014 (2014);
Ahamad, A., Khan, S. A., Firoz, A. 1-9.
(2015). Essensial Oils Used in
Aomatherapy. Asian Pac. J. Trop I-H Kim, C. Kim, K. Seong, M-H Hur, H. M.
Biomed. Lim, dan M. S. Lee. (2012). Essensial
Oil Inhalation on Blood Pressure and
Ali, B., Al-Wabel, N. A., Shams, S., Salivary Cortisol Levels in
Ahamad, A., Khan, S. A., Anwar, F. Prehypertensive and Hypertensive
(2015), essensial Oils Used in Subjects. Evidence-Based
Aromatherapy: A systemic Review. Complementary and Alternative
Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, 2012; 1-9.
Biomedicine, 5 (8); 601-611.
Ikafah. (2016). Perbedaan Penurunan
Budiana, A.M. (2013). Buah Ajaib Tumpas Tekanan Darah Lansia dengan Obat
Penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya. Anthihipertensi dan Terapi Rendam Air
Hangat di Wilayah Kerja Puskesmas
Corwin, E.J. (2009). Buku Saku
Antara Tamalanrea Makasar.
Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Pharmacon, Jurnal Ilmiah Farmasi,
DinasKesehatanProvinsi Kalimantan Barat. 05(02);228-235.
(2016). Profil Dinas Kesehatan
Jaelani. (2009). Aroma Terapi. Jakarta:
Provinsi Tahun 2016. Data tidak
PustakaPopulerObor.
dipublikasikan.
Jaya, H., Triwani, T., Yasin, H., Marwoto, J.,
DinasKesehatanProvinsi Kalimantan Barat.
dan Lukman, L., (2014). Hubungan
(2016). Profil Dinas Kesehatan
Pola Dermatoglifi dengan Hipertensi
Provinsi Tahun 2016. Data tidak
Essensial. Jurnal Keperawatan
dipublikasikan.
Soedirman, 9(2), 126-133.
Hairunisa (2014). Hubungan Tingkat
Jaya, H., Triwani, T., Yasin, H., Marwoto, J.,
Kepatuhan Minum Obat dan Diet
dan Lukman, L., (2014). Hubungan
dengan Tekanan Darah Terkontrol pada
Pola Dermatoglifi dengan Hipertensi
Penderita Hipertensi Lansia di Wilayah
Essensial. Jurnal Keperawatan
Kerja Puskesmas Perumnas 1
Soedirman, 9(2), 126-133.
Kecamatan Pontianak Barat. Jurnal
PSPD FK Untan, 01 (01). Kato, Yoji, dkk. (2014). Effect on Blood
Pressure of Daily Lemon Ingestion and
Hardiyanti, Amiruddin, R., dan Masni.
Walking . Journal of Nutrition and
(2016). Kepatuhan Terhadap Status
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Metabolism.
Bajoe Kabupaten Bone. JST KementerianKesehatan RI. (2014). Infodatin
Kesehatan, 06 (04); 375-380. Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI: Situasi Kesehatan
Hidayat, M., Rosnaeni, dan Hendranata, F.
Jantung. Jakarta: Pusat Data dan
(2010). Reppelent Effect of Lavender,
Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Rose, and Rosemary Oil on Aedes
Aegypti Mosquitoes. Jurnal Medika Kenia, N. M., dan Taviyand, d. (2013).
Planta, 01(01); 67-74. Pengaruh Relaksasi Aromaterapi (
Bunga Mawar) Terhadap Perubahan
Huang, S. H., Fang, L,., dan Fang, S.H.
(2014). The Effectiveness of
Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi.
Jurnal STIKES, 06 (1).
Lytle Jamie, RN, BSN, Mwatha Catherine,
RN, BS, Davis Karen K, RN,PhD.
(2014). Effect of Lavender
Aromathherapy on Vital Signs and
Perceived Quality of Sleep in the
Intermediate Care Unit :A Pilot Study.
American Journal of Critical Care,
volume 23, No.1.
Putriastuti, L. (2016). Analisis Hubngan
Antara Kebiasaan Olahraga dengan
Kejadian Hipertensi Pada Pasien Usia
45 Tahun ke Atas. Jurnal Bekala
Epidemiologi, 04 (02); 225-236.
Setyowati, R. (2015). Perubahan Tekanan
Darah Sebelum Dan Setelah
Penggunaan Aromaterapi Lemon
(Citrus Limon) Pada Pasien Hipertensi
Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Majalengka. Tesis.
Solechah, N., Masi, G.N.M., Rottie, J. V.
(2017). Pengaruh Terapi Rendam Kaki
Air Hangat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada Pasien dengan
Hipertensi di Puskesmas Bahu
Manado. Ejournal Keperawatan,
05(01).
Sudewa, I. W, B., Ismanto, A. Y., dan
Rompas, S. (2014). Pengaruh Buah
Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Penderita Hipertensi di Desa
Werdhi Agung Kecamatan Dumoga
Tengah Kabupaten Bolaang
Mongondow. Jurnal Keperawatan,
02(02).
Werdyastri, Armiyanti, danKusuma (2014),
Perbedaan Efektifitas Aromaterapi
Lemon Dan Relaksasi Nafas
DalamTerhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rsud
Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan (JIKK).

Anda mungkin juga menyukai