Anda di halaman 1dari 43

FARMAKOEPIDEMIOLOGI

PERBANDINGAN ANTARA PEMBERIAN


AROMATERAPI MAWAR
Here is where you add your subtitle.DAN AROMATERAPI
LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PENDERITA HIPERTENSI
OUR TEAM
Maria Nindyahni Gago (19021036)

Ni Kadek Ani Susilawati (19021039)


Ngakan Made Gede Dwi Suputra (19021037)

Ni Kadek Anita (19021040)


Ni Kadek Anggita Putri (19021038)

KELOMPOK 2 (A4B) Ni Kadek Arinda Jayanthi (19021041)


OVERVIEW MATERI
1 3
BAB I 2 BAB III
(Latar Belakang, Rumusan BAB II (Metode Penelitian)
Masalah, Tujuan Penelitian)
Kajian Pustaka
01
BAB I
Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian
LATAR BELAKANG
Pengobatan Nonfarmakologi
Penyakit Hipertensi
Prevalensi
Hipertensi Tingginya prevalensi hipertensi di Kota Denpasar,
maka diperlukannya pengobatan nonfarmakologi
sebagai terapi supportif selain pengobatan
farmakologi. Terapi nonfarmakologi hipertensi antara
Di Kota Denpasar prevalensi hipertensi
lain hipnotherapy, aromaterapi, nafas dalam, musik
berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah
klasik, senam kebugaran jasmani (SKJ), yoga, bekam,
usia ≥ 18 tahun menurut jenis kelamin,
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT),
kecamatan, dan puskesmas mengalami
senam kaki, terapi diet, dan terapi rendam kaki air
peningkatan dari tahun 2017 – 2018 sebanyak
hangat. Walaupun tidak memberikan efek samping
2,14%. Prevalensi hipertensi tertinggi di tahun
yang berbahaya, terapi nonfarmakologi seperti
2018 terdapat di Puskesmas Dentim I yaitu
hipnotherapy, bekam, dan pijat refleksi sulit dilakukan
sebanyak 18,49% dengan jumlah kasus 1440
secara mandiri karena terapi tersebut membutuhkan
penderita dari 4.048 jumlah penduduk, menurut
seorang yang telah ahli untuk melakukannya,
jenis kelamin penderita hipertensi terbanyak
sedangkan terapi nonfarmakologis relatif praktis dan
adalah perempuan yaitu sebanyak 727 kasus
efisien yaitu dengan cara pemberian aromaterapi
(19,44%) dibandingkan dengan laki – laki yaitu
713 kasus (17,61)
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian


yang telah dipaparkan di atas, maka
rumusan masalah adalah,Bagaimana
perbandingan antara pemberian
aromaterapi mawar dan aromaterapi
lavender terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi di
Puskesmas 1 Denpasar Timur?
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
antara pemberian aromaterapi mawar dan aromaterapi lavender terhadap
penurunan tekanan darah penderita hipertensi di Puskesmas 1 Denpasar
Timur.

TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui gambaran atau pola penggunaan aromaterapi mawar
dan aromaterapi lavender pada penderita hipertensi di Puskesmas 1
Denpasar Timur.
2. Mengetahui bentuk efek yang terjadi pada pemberian aromaterapi
mawar dan aromaterapi lavender terhadap penurunan tekanan
darah penderita hipertensi di di Puskesmas 1 Denpasar Timur.
MANFAAT PENELITIAN

MANFAAT TEORITIS
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat
untuk menambah ilmu pengetahuan dalam
bidang farmasi khususnya pada terapi non
farmakologi yang digunakan untuk
mengidentifikasi efek terhadap penurunan MANFAAT PRAKTIS
tekanan darah yang terjadi selama
Mampu memberikan informasi tentang efek
pemberian terapi aromaterapi lavender dan
penurunan tekanan darah yang terjadi pada
aromaterapi mawar pada hipertensi
pemberian aromaterapi lavender dan
sehingga dapat membantu meningkatkan
aromaterapi mawar kepada penderita dan
efektivitas terapi yang pada akhirnya dapat
kepada tenaga kesehatan lainnya sebagai bahan
meningkatkan kualitas hidup pasien.
evaluasi dalam pemberian terapi non farmakologi
sebagai terapi suportif yaitu berupa aromaterapi
sehingga dapat dapat meningkatkan outcome
terapi dan dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien.
02
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah kenaikan
tekanan darah baik sitolik
maupun diastolik
Patofisiologi Hipertensi
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah
melalui terbentuknya angiotensin II dari
HIPERTENSI angiotensin I oleh angiotensin I converting
enzyme (ACE). ACE memegang peran
Klasifikasi Hipertensi fisiologis penting dalam mengatur tekanan
darah.

klasifikasi hipertensi pada orang


dewasa dapat dibagi menjadi kelompok
optimal, normal, normal tinggi,
hipertensiderajat I, derajat II dan derajat
III.

Klasifikasi Hipertensi
Tanda dan Gejala Hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi atau tekanan darah tinggi juga terkadang tidak dirasakan adanya gejala,
namun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi. Gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan
gejala penyakit lainnya seperti sakit kepala/rasa berat di tengkuk, pusing/vertigo, jantung berdebar-
debar, mudah lelah,penglihatan kabur, telinga berdengung dan hidung berdarah.

HIPERTENSI
Faktor Resiko Hipertensi

Faktor resiko terjadinya hipertensi terbagi dalam faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor
risiko yang dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti keturunan, jenis
kelamin, ras dan usia. Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu obesitas, kurang
berolahraga atau aktivitas, merokok, alkoholisme, stress, dan pola makan.

Faktor yang tidak dapat diubah antar lain: faktor resiko hipertensi yang dapat diubah
1. Umur diantarnya:
2. Jenis kelamin 1. Kelebihan berat badan
a. Genetika 2. Rokok
b . Ras atau suku bangsa 3. Stress
4. Olahraga
Penatalaksanan Hipertensi

Pengobatan hipertensi ada dua cara yaitu pengobatan secara farmakologis


dan non farmakologis. Pengobatan secara farmakologis beupa Oobat-obatan
hipertensi berupa diuretik, betabloker, ACE inhibitor, angiotensin II receptor blocker,
antagonis kalsium, vasodilator
Disamping itu juga ada pengobatan secara alternatif. Beberapa jenis terapi
HIPERTENSI alternatif (terapi nonfarmakologis) meliputi:
1) Akupresur (akupuntur tanpa jarum)
2) Pengobatan herbal dari cina
3) Terapi jus
4) Terapi herbal
5) Pijat
6) Yoga
7) Aromaterapi
8) Pernafasan dan relaksasi
9) Pengobatan pada pikiran dan tubuh; biofeedback meditasi, hypnosis
10) Perawatan di rumah

 Bahwa pengobatan hipertensi ada 2 cara, yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Beberapa
terapi non farmakologi meliputi akupressure, pengobatan herbal dari cina, terapi jus, terapi herbal, pijat,
yoga, aromaterapi, pernafasan dan relaksasi, pengobatan pada pikiran dan tubuh, meditasi, hypnosis,
perawatan di rumah.
TEKANAN DARAH
Tekanan darah terbagi menjadi dua yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik.
Tekanan Darah Tekanan sistolik adalah tekanan puncak yang terjadi saat ventrikel berkontraksi.
Tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat disebut tekanan
diastolik. Normal tekanan darah orang dewasa adalah berkisar dari 100/60
sampai 140/90 dan rata-ratanya adalah 120/80. Tekanan darah juga
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik
Faktor – faktor yang Faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu elastisitas dinding arteri,
mempengaruhi Tekanan volume darah, kekuatan gerak jantung, viskositas darah, curah jantung,
darah kapasitas pembuluh darah. faktor lain yang bisa mempengaruhi tekanan darah
adalah usia, olahraga, stres, ras, obat-obatan, obesitas, variasi diurnal, kondisi
medis, suhu, genetik dan gaya hidup.

1. Usia : Usia dikatakan dapat mempengaruhi tekanan darah karena tingkat normal tekanan darah
bervariasi sepanjang kehidupan.
2. Stress : Perasaan takut, nyeri, dan stress emosi dapat mengakibatkan stimulasi simpatik, yang
meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vascular perifer
3. Medikasi : medikasi yang secara lansung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi tekanan
darah.
4. Variasi Diurnal
5. Jenis Kelamin
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH
AROMATERAPI
Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum
atau wangi, dan terapi yang dapat diartikan sebagai cara
pengobatan atau penyembuhan, sehingga aromaterapi dapat
diartikan sebagai “suatu cara perawatan tubuh dan atau
penyembuhan penyakit dengan menggunakan minyak essential
(essential oil)”. Aromaterapi adalah bagian dari ilmu herbal
(berbalism). Aromaterapi bisa digambarkan sebagai seni
perawatan diri yang menggunakan sari minyak murni.
Aromaterapi adalah cara pengobatan alternatif yang
menggunakan uap dari minyak esensial dari berbagai macam
tanaman yang bisa dihirup untuk menyembuhkan berbagai macam
kondisi. Pada umumnya aromaterapi dilakukan untuk tujuan
meningkatkan mood, mengubah area kognitif, dan juga dapat
digunakan sebagai obat tambahan. Aromaterapi merupakan cara
efektif dan lembut untuk meningkatkan kesehatan tubuh,
mengatasi gangguan-gangguan ringan, serta membuat rileks
AROMATERAPI MAWAR
Aroma terapi mawar adalah aroma terapi
yang mengandung minyak ensensial. Aroma
terapi di gunakan untuk menyembuhkan masalah
pernafasan, hipertensi, dan masalah emosian dan
mental. Hal ini terjadi karena aroma terapi
mampu memberikan sensasi yang menenangkan
diri dan otak, serta stress yang di rasakan. Aroma
terapi mawar berpengaruh langsung pada otak
manusia. Hidung memiliki kemampuan untuk
membedakan lebih dari 100.000 bau yang
berbeda sangat berpengaruh pada otak yang
berkaitan dengan suasana hati, emosi,ingatan,
dan pembelajaran. Dengan menghirup aroma
terapi mawar maka akan meningkatkan
gelombang alfa didalam otak dan gelombang
inilah yang membantu kita untuk merasa rileks.
AROMATERAPI MAWAR
Aromaterapi Mawar Sebagai Terapi Penurunan
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam minyak atsiri bunga mawar di antaranya sitral,
sitronelol, geraniol, linalol, nerol, eugenol, feniletil, alhohol, farnesol, nonil, dan aldehida. Proses
kerja aromaterapi langsung memiliki efek terhadap penurunan darah. Karena aroma terapi tersebut
di olah dan dikonversikan oleh tubuh menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia
berupa zat endorphin dan serotonin sehingga berpengaruh langsung pada organ penciuman dan di
persepsikan oleh otak untuk memberikan reaksi yang membuat perubahan fisiologis pada tubuh,
pikiran, jiwa, dan menghasilkan efek menenangkan pada tubuh
Adanya pengaruh pemberian aroma terapi bunga mawar terhadap penurunan tekanan darah
disebabkan karena pada bunga mawar terdapat kandungankandungan senyawa kimia yang memiliki
aroma khas yang akan diterima oleh saraf penciuman (nerfus olfaktorius) dan kemudian selanjutnya
impuls akan diteruskan ke hipotalamus dan mempengaruhi sistem saraf pusat. Dari sini lah
kemudian akan dipersepsikan sensasi relaksasi yang akan menimbulkan efek menenangkan.
Keadaan tubuh yang tenang akan menyebabkan sistem saraf parasimpatis memicu penurunan
denyut jantung yang akan menurunkan curah jantung dan akan menurunkan tekanan pada dinding-
dinding pembuluh darah.
AROMATERAPI MAWAR
Cara Penggunaan Aromaterapi Mawar

Caranya bubuhkan 2-5 tetes minyak bunga mawar ketika stres diatas
tisu lembut atau saputangan lalu letakkan didada, kemudian hirup wanginya
2-3 kali tarikan nafas dalam secara teratur selama 10 menit. Pada saat
minyak bunga mawar dihirup molekul yang mudah menguap akan
membawa unsur aromatik yang terkandung didalamnya (geraniol dan
linalool) ke puncak hidung dimana silia-silia muncul darisel-sel reseptor.
Apabila molekul-molekul menempel pada rambut-rambut tersebut,
suatu pesan elektrokimia akan ditransmisikan melalui saluran olfaktori
kedalam sistem limbik. Hal ini akan merangsang memori dan respon
emosional. Hipotalamus yang berperan sebagai regulator memunculkan
pesan yang harus disampaikan ke otak. Pesan yang diterima kemudian
diubah menjadi tindakan berupa senyawa elektrokimia yang menyebabkan
perasaan tenang dan rileks.
AROMATERAPI LAVENDER
Aromaterapi lavender diketahui dapat menurunkan
kecemasan, nyeri sendi, tekanan darah tinggi, dan
mengatasi gangguan tidur, stress. Penelitian lain
menunjukkan bahwa aromaterapi lavender
mengandung zat-zat seperti linalool dan linalyl asetat
yang memiliki efek menenangkan. Ketenangan yang
dirasakan seseorang dapat membantu dalam
menurunkan tekanan darah penderita hipertensi
(Zarastika, Sukarni and Herman, 2017).
AROMATERAPI LAVENDER
Aromaterapi Lavender Sebagai Terapi Penurunan Tekanan Darah
Pada Pasien Hipertensi
Minyak lavender memiliki banyak potensi karena terdiri atas beberapa kandungan
seperti monoterpene hidrokarbon, camphene, limonene, geraiol, lavandulol, dan nerol.
Minyak lavender sebagian besar mengandung linalool dan linalool asetat dengan
jumlah sekitar 30-60% dari total berat minyak, dimana kandungan utama dari
bunga lavender adalah linalool untuk relaksasi (Nuraini, 2014). Pada hasil penelitan
Kiram Husnul (2020) ada perubahan yang signifikan dalam pemberian aromaterapi
lavender terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.

Cara Penggunaan Aromaterapi Lavender


Cara menggunakan aromaterapi menurut Jaelani (2009) yaitu dengan
menghirup atau inhalasi. Aromaterapi merupakan alat bantu yang
berkhasiat untuk menyalurkan zat-zat yang dihasilkan oleh minyak esensial
secara langsung. Zat-zat yang menghasilkan dapat berupa tetes uap yang
halus, serta uap yang terhirup melalui hidung dan akan tertelan lewat mulut.
Caranya adalah teteskan 3 tetes minyak aromaterapi lavender, tuangkan air
sebanyak 5 cc, nyalakan lilin dibawah anglo dengan suhu 60o sampai
tercium baunya selama 10 menit
03
BAB III
METODE PENELITIAN
3. RUANG LINGKUP PENELITIAN
1. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini termasuk ruang lingkup farmasi
Penelitian in merupakan penelitian quasi umum dan apoteker, dikarenakan pada
eksperimental dengan pendekatan two group penelitian ini melihat perbandingan antara
pre-post test design. Penelitian in dilakukan pemberian aromaterapi mawar dan
dengan cara membagi subyek penelitian aromaterapi lavender terhadap penurunan
menjadi kelompok yang memperoleh intervensi tekanan darah pada penderita hipertensi. Pada
dengan aromaterapi lavender dan mawar. penelitian ini menggunakan kuisioner dan
Masing-masing kelompok dilakukan pengukuran tekanan darah. Penelitian ini
pengamatan awal (pre-test) terlebih dahulu diharapkan sebagai acuan untuk membuat
sebelum diberikan perlakuan kemudian penelitian experimental yang berhubungan
dilakukan pengamatan akhir (post-test) setelah penurunan tekanan darah menggunakan
diberikan intervensi. aromaterapi.

2. LOKASI DAN WAKTU 4. PENENTUAN SUMBER DATA


PENELITIAN a. POPULASI SAMPEL
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini Populasi yang digunakan dalam
adalah Puskesmas 1 Denpasar Timur, penelitian ini yaitu seluruh pasien yang
dikarenakan jumlah penderita hipertensi terdiagnosa hipertensi usia 55 sampai 70
pada Puskesmas 1 Denpasar Timur tahun tahun di Puskesmas 1 Denpasar Timur
2018 merupakan jumlah kasus tertinggi di periode Januari 2022 – Mei 2022.
Kota denpasar dengan jumlah kasus 1440
penderita
PENENTUAN SUMBER DATA

B. SAMPEL PENELITIAN
Sampel penelitian yang diteliti adalah sebagian pasien penderita hipertensi di Puskesmas 1 Denpasar Timur, yang memenuhi
kriteria sebagi berikut:
A. Kriteria Inklusi adalah:
1. Pasien yang berdomisili dan memiliki KTP Denpasar Timur
2. Pasien yang berusia 55-70 tahun.
3. Pasien yang memiliki penyakit hipertensi
4. Pasien bersedia menjadi peserta
B. Kriteria Eksklusi adalah:
1. Pasien mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis.
2. Pasien mengalami gangguan jiwa.
3. Wanita hamil dan menyusui
4. Pasien yang tidak bersedia menjadi peserta.

C. PERHITUNGAN SAMPEL
Hipertensi termasuk dalam sepuluh
besar penyakit hipertensi pada,
dimana jumlah pasien hipertensi
pada usia 55-70 tahun di
Puskesmas 1 Denpasar Timur
berjumlah 156 orang. Rumus
penentuan jumlah besar sampel
yaitu:
D. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling. Teknik yang
digunakan untuk pengambilan sampel adalah purposive sampling dimana teknik pengambilan sampel ini tidak
memberikan kesempatan atau peluang pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Purposive
sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian berdasarkan
pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang
dikehendaki. Penentu kriteria sampel sangat membantu penelitian untuk mengurangi bias hasil penelitian,
khususnya jika terdapat variabel-variabel (kontrol atau perancu) yang mempunyai pengaruh terhadap variabel
yang diteliti.
VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemberian aromaterapi mawar dan aromaterapi lavender

2. Variabel Terikat (Dependen)


Variabel terikat pada penelitian ini adalah penurunan tekanan darah (sistole dan diastole)

3. Definisi Operasional
Definisi Operasional dalam penelitian ini adalah
a. Aromaterapi mawar dan aromaterapi lavender dalah suatu pemberian teknik terapi inhalasi yang menggunakan minyak
essensial atau sari minyak murni dengan cara meneteskan masing-masing sebanyak 5 tetes aromaterapi mawar dan
aromaterapi lavender di atas kapas kemudian dihirup selama 10 menit. Pemberian dilakukan dengan posisi duduk
frekuensi diberikan sekali sehari selama 1 bulan. Pengukuran dilakukan dengan cara observasi yang dilakukan oleh
peneliti. Lembar observasi berisi tentang pemberian aromaterapi mawar dan aromaterapi lavender dengan hasil 0 = tidak
diberikan aromaterapi dan 1 = diberikan aromaterapi. Skala yang digunakan adalah skala nominal
b. Tekanan darah adalah suatu tekanan dari dinding pembuluh darah arteri ketika jantung memompa darah, dimana
pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat tensimeter digital, pada lengan kanan atas dengan posisi duduk serta
setelah responden istirahat selama 15 sampai 30 menit. Tekanan darah dalam bentuk tekanan sistolik dan diastolik. Cara
pengukuran tekanan darah dengan menggunakan alat tensimeter digital Omron HEM 8712 yang telah lulus kalibrasi,
penggunaannya dengan cara melilitkan bagian manset ke lengan kanan atas dengan diberi jarak ke siku 1-2 cm.
Pengukuran dilakukan 15 menit sebelum dan 15 menit setelah pemberian aromaterapi mawar dan aromaterapi lavender
BAHAN PENELITIAN
Bahan penelitian yang akan digunakan adalah:
1. Minyak esensial lavender (pure 100% Lavendula angustifolia essential
oil) diproduksi olch Utama spice, yang telah dilengkapi COA (Certificate
of analysis), MSDS (Material Safety Data Sheet) yang telah disahkan
oleh kepala bagian pengendalian mutu (QC) serta telah bersertifikat POM

2. Minyak esensial mawar (pure 100% Rose essential oil) diproduksi oleh
Utama spice, yang telah dilengkapi COA (Certificate of analysis), MSDS
(Material Safety Data Sheet) yang telah disahkan oleh kepala bagian
pengendalian mutu (QC) serta telah bersertifikat POM
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan adalah:
1. Tensimeter digital merk Omron HEM 8712 untuk mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik
responden. Tensimeter tersebut sudah dilakukan kalibrasi, penggunaannya dengan cara melilitkan
bagian manset ke lengan kanan atas dengan diberi jarak ke siku 1-2 cm. Pengukuran ini dilakukan
sehari sekali 15 menit sebelum dan 15 setelah diberikan terapi aromaterapi, frekuensi selama 1
bulan.
2. Kuesioner pada penelitian ini tentang karakteristik responden yang berisi jenis kelamin, umur,
riwayat saudara atau keluarga yang menderita hipertensi, riwayat merokok, kebiasaan minum kopi
dan alkohol serta konsumsi obat anti hipertensi. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberikan
tanda centang.
3. Lembar observasi dalam penelitian ini berisi kolom hasil pemeriksaan tekanan darah sebelum dan
sesudah diberikan intervensi.
4. Lembar jadwal harian pelaksanaan pemberian aromaterapi mawar dan aromaterapi lavender
meliputi jadwal pelaksanaan yang dilakukan setiap hari sehari sekali setiap pagi selama 1 bulan.
PROSEDUR PENELITIAN
PENGAMBILAN DATA UNTUK PEMILIHAN SAMPEL

1. Peneliti mengurus ijin etik (ethical clereance) untuk melakukan penelitian dan pengambilan sampel
pada pasien hipertensi di Puskesmas 1 Denpasar Timur.
2. Peneliti memberikan penjelasan kepada pasien hipertensi di Puskesmas 1 Denpasar Timur
mengenai tujuan, manfaat penelitian dan adanya pemberian intervensi berupa aromaterapi mawar
dan aromaterapi lavender. Dilanjutkan dengan menanyakan kesediaan pasien yang telah terdiagnosa
hipertensi dan yang memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan responden penelitian.
3. Pasien hipertensi di Puskesmas 1 Denpasar Timur yang bersedia menjadi responden akan diminta
mengisi dan menandatangani lembar persetujuan secara online untuk menjadi responden penelitian
(Informed Consent) dan peneliti menjelaskan bahwa informasi yang akan diberikan oleh responden
akan dijaga kerahasiannya
4. Peneliti mengarahkan dan menjelaskan cara pengisian Informed Consent kepada pasien yang
bersedia menjadi responden
5. Pengumpulan kembali Informed Consent secara online kepada peneliti
BAGAN ALUR PENELITIAN
PEMBERIAN INTERVENSI AROMATERAPI
LAVENDER DAN MAWAR
1. Setelah dilakukan studi pendahuluan, perisapan penelitian, serta dilakukannua
pengurusan izin penelitian, selanjutnya dilakukan penentuan populasi penelitian yaitu
semua pasien yang terdiagnosa hipertensi yang ada di Puskesmas Denpasar Timur

2. Dilakukan pemilihan responden yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi
dengan membagikan kuisioner yang nantinya diisi oleh calon responden. Setelah
pengisian kuisioner, ditentukan responden yang termasuk inklusi yang akan dijadikan
subjek penelitian, sedangkan yang memenuhi kriteria ekslusi dikeluarkan dari
penelitian. Setelah itu, dilakukan pengisian informed consent oleh responden yang
memenuhi kriteria inklusi

3. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan purposive sampling dimana jumlah


sampel yang digunakan sebanyak 74 orang responden yang akan dibagi menjadi 2
kelompok intervensi yaitu 37 orang responden yang akan diberikan aromaterapi mawar
dan 37 orang lainnya diberikan aromaterapi lavender.
PEMBERIAN INTERVENSI AROMATERAPI
LAVENDER DAN MAWAR
4. Sebelum diberikan aromaterapi masing-masing kelompok intervensi wajib melakukan pre-
test terlebih dahulu yaitu dengan mengukur tekanan darah (sistole dan diastole) kemudian
dicatat pada lembar observasi oleh peneliti.

5. Pemberian aromaterapi mawar dan aromaterapi lavender pada masing-masing kelompok


intervensi yang telah dibagi tadi, pemberian aromaterapi ini dilakukan sehari sekali setiap
pagi dengan cara meneteskan 5 tetes aromaterapi pada kapas kemudian dihirup secara
langsung, namun sebelum dihirup, diawali dengan 2-3 kali tarikan nafas. Dilanjutkan dengan
pemberian aromaterapi selama 10 menit dengan jarak 10 cm.

6. Setelah pemberian intervensi diberikan jeda kepada responden selama 15 menit


kemudian dilakukan evaluasi yaitu dengan melakukan post-test (pengukuran tekanan darah
sistole dan diastole) yang dilakukan setiap hari setelah pemberian intervensi, kemudian
dicatat kembali pada lembar observasi yang dilakukan oleh peneliti, perlakuan ini akan
berlangsung selama 1 bulan.
PEMBERIAN INTERVENSI AROMATERAPI
LAVENDER DAN MAWAR
7. Setelah 1 bulan dilakukan analisis data, setelah analisis data barulah didapatkan hasil
penelitian/hipotesis yang telah terumuskan terjawab apakah terdapat perbedaan
penurunan tekanan darah antara kelompok intervensi aromaterapi mawar dan kelompok
intervensi aromaterapi lavender.
ANALISIS DATA
1. Analisis Deskriptif
Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk
mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang
diteliti atau menganalisis data dengan cara mendeskripsikannya.
Data yang diperoleh terdiri dari data demografi yaitu usia dan jenis
kelamin serta data hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan
setelah pemberian intervensi dari aromaterapi lavender dan mawar.
Data-data yang diperoleh dijabarkan dalam distribusi frekuensi,
mean, median, modus, dan standar deviasi dari masing-masing
variable.
ANALISIS DATA
2. Analisis Inferensi

A. Uji Asumsi
• Uji Normalitas
Sebelum dilakukan analisis maka akan dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui bahwa data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Shapiro wilk, data akan berdistribusi normal jika nilai p>0,05 .

• Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari
populasi yang memiliki variasi yang sama. Uji homogenitas dilakukan untuk menguji variasi karakteristik pada
sampel seperti usia, tingkat stres, penyakit penyerta serta adanya penggunaan obat penenang. Untuk mengukur
homogenitas varians dari dua kelompok data, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Levee's Test of
Equality of Error Variances dengan menggunakan SPSS versi 24 untuk menguji homogenitas data yang ada.
Apabila nilai signifikansi (Sig.) Based on l Mean < 0.05 maka data dari populasi yang mempunyai varians tidak
sama/ tidak homogen. Sedangkan nilai signifikan ≥ 0.05 maka data dari populasi yang mempunyai varians sama/
homogen
ANALISIS DATA

B. Uji Komparasi
Setelah melalui tahap uji normalitas dan
homogenitas, kemudian data akan dianalisis dengan
menggunakan statistik parametrik apabila data tersebut
terdistribusi normal dapat dilakukan dengan uji
independent dan menggunakan statistik non parametrik
jika data terdistribusi tidak normal dilakukan dengan uji
friedman dan oneway reapeted measure untuk
mengetahui perbandingan efektivitas dari setiap
kelompok
DAFTAR PUSTAKA
AHA (American Heart Association). 2017. Cardiovascular Disease : A Costly Burden For America Projections Through
2035. The American Heart Association Office of Federal Advocacy : Washington DC.
Ardiansyah, M. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Diva Press
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. 2016. Kozier & Erb’s Fundamental Of Nursing : Concepts, Practice, and
Process.
Budiarto, D. S. 2019. Panduan Riset Kuantitatif : Trik Publikasi Bagi Pemula. Yogyakarta: UPY Press.
Charlish, A., Davies, K. 2005. Meningkatkan Kesuburan untuk kehamilan Alami. Erlangga. Jakarta.
Dharmeizar. 2012. Hipertensi. dalam Medicinus. Volume 25.
Dinas Kesehatan Kota Denpasar. 2018. Profil Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2018. Denpasar: Dinkes Kota
Denpasar.
Dipiro, J., dkk. 2011. Pharmacotherapy: Pathophysiologic Approach
Fatima. 2008. Efek antibakteri aromaterapi minyak esensial lemon (Citrus limonum) terhadap bakteri udara ruangan.
Skripsi. Jatinangor: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. 30-32.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, Ria. 2017. Analisis Penggunaan Rele Differensial Sebagai Proteksi Pada Transformator Daya 16 MVA di
Gardu Induk Jajar. Jurnal Yang Dipublikasikan. eprints.ums.ac.id.
Hastjarjo, Dicky. 2019 . Rancangan Eksperimen-Kuasi. Buletin Psikologi 27(2). 187-203.
Husnul Kiram. 2020. Penerapan Aromaterapi Lavender Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Tahun 2020,” Repository Poltekkes Kemenkes Palembang.
Irianto, D. P. 2014. Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
Jaelani. 2009. Aroma Terapi. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Jain, R. 2011. Pengobatan alternative unuk mengatasi tekanan darah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
JNC-8. 2013. The Eight Report of the Joint National Commite. Hypertension Guidelines: An In-Depth Guide. Am J
Manag Care.
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC). 2003.
The Seventh Report of the JNC (JNC-7). JAMA; 289(19):2560-72.
DAFTAR PUSTAKA
Kamila, Mardiana. 2017. Efektifitas Latihan Slow Deep Breathing Dan Pemberian Aromaterapi Kenanga (Cananga
Odorata) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Karangdoro.
Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI.
Kenia, Ni Made dan Dian Taviyanda. 2013. Pengaruh Relaksasi (Aromaterapi Mawar) terhadap Perubahan Tekanan
Darah pada Lansia Hipertensi. Kediri: STIKES RS Baptis Kediri.
Koensomardiyah. 2009. Minyak Atsiri Vol.07. Jakarta: Trubus Info Kit.
LeMone, P, & Burke. 2008. Medical surgical nursing : Critical thinking in client care. (4th ed). Pearson Prentice Hall :
New Jersey.
Majidi, Ahmad dan Juanita, Farida. 2013. Pemberian Aroma Terapi Kenanga (Cananga Odorata) Untuk Menurunkan
Tekanan Darah Lansia Di Dusun Sumlaran Desa Sukodadi Kabupaten Lamongan. Vol.13, No.XVI,
Desember 2013.
Mansjoer, dkk. 2013. Penyakit-Penyakit Pada Kehamilan : Peran Seorang Interna. Jakarta : FKUI.
DAFTAR PUSTAKA
Mariza dan Kalsum. 2016. Pemberian Aroma Terapi Mawar Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Wanita Lanjut Usia
Tresna Werdha Natar Lampung. Jurnal kesehatan, voll V111. No 1. Hal 30-35.
National Institutes of Health, National Heart, Lung, and Blood Intitute. 2013. The seventh report of the joint national committe
on prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure (JNC VII).
Nur Annisa Hayati1, Tri Hartiti. 2021. Pemberian Aromaterapi Lavender Menurunkan Intensitas Nyeri Post Op Debridement
Pada Pasien Ulkus Granulosum. Semarang: Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan
dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Nurachman. 2004. Reseptor Bau Dan Organisasi Sistem Pembauan.
Nuraini, D. 2014. Aneka Manfaat Bunga Untuk Kesehatan. Gaya Medika,
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.
Jogjakarta: MediAction.
Rubkahwati, Purnobasuki, Isnaeni dan Utami. Edi. 2013. Profil minyak atsiri mahkota bunga mawar (Rosa Hybrid 1). Kultivar
local. Surabaya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Ruhyanudin, Faqih. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Malang :
cetakan pertama. Penerbit Universitas Muhamadiah Malang.
Rusdi, dan Nurlaena Isnawati. 2009. Awas Anda Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta:
Powerbooks publishing.
Setiati Siti, et al. 2015. Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam . 6th rev. Jakarta: Internal Publishing Pusat PenerbitanIlmu
Penyakit Dalam. h. 2014 -1134.
Setiono, M dan Hidayati, N.S. 2005. Terapi Alternatif dan Gaya Hidup Sehat. Pradipta publishing, Yogyakarta.
Sharma, A., Saini, S. and Rana, A.C. 2013. Transdermal Drug Delivery System: A review. International Journal of
Reserch In Pharmaceutical and Biomedical Sciences. 4(1): 286-292.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC.
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, Aru W, dkk. 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing.
World Health Organization (WHO). 2016. Asthma Fact Sheets.
Wulan, E. S., & Wafiyah, N. 2018. Perubahan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Aroma
Terapi Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus. Jurnal
Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 7(1), 10.
Yogiantoro, M. 2009. Hipertensi Esemial. In: Sudoyo, A. W., et al eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 5th
ed. Jilid 11. Jakarta: Interna Publishing. 1079-1085.
Zarastika, R., Sukarni and Herman. 2017. Perbandingan Efektivitas Terapi Rendam Kaki Air Hangat Dan
Aroma Terapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi, Jurnal
ProNers, 3(1), pp. 1–17. Available at:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/view/26168.
THANK YOU!

NINDYA, NGAKAN, ANGGITA, ANI, ANITA, ARINDA


KELOMPOK 2
A4B

Anda mungkin juga menyukai