Tanda-Tanda Gejala 9
Hipertensi
ii
MARI KENALI HIPERTENSI
1
A. PENGETAHUAN HIPERTENSI
Apa itu Hipertensi?
2
KLASIFIKASI HIPERTENSI
3
KLASIFIKASI HIPERTENSI
BERDASARKAN PENYEBABNYA
• Hipertensi primer
MENURUT TRIYANTO, 2014
Hipertensi primer atau tekanan darah
esensial, adalah kondisi yang disebabkan
banyak faktor, namun penyebabnya
tidak diketahui. Hipertensi ini hanya bisa
dikontrol dengan terapi yang adekuat
dan tidak dapat disembuhkan (Tanto &
Hanifati, 2016)
• Hipertensi sekunder
4
FAKTOR RESIKO HIPERTENSI
Faktor risiko yang tidak dapat diubah menurut Black & Hawks,
2014, antara lain:
Kecenderungan seseorang mengalami Dalam banyak kasus, tekanan darah tinggi sering
Perubahan fisiologis terjadi seiring
hipertensi ketika orang-tua atau kerabatnya terjadi pada pria daripada wanita dibawah
bertambahnya usia. Resiko tinggi
menderita tekanan darah. Penelitian 60 tahun. ini karena wanita lebih baik dalam
hiertensi ketika seseorang berumur
menunjukkan bahwa ketika seorang anak mengontrol kesehariannya dan kebiasaan
61 – 70 tahun, karena meningkatnya
mempunyai hubungan biologis dengan ayah makan daripadan pria. Namun saat menginjak
resistensi perifer yang menimbulkan
ibunya, kemungkinan mendekati tekanan 74 tahun hipertensi lebih banyak terjadi pada
hilangnya kelenturan, aktivitas
darahnya juga, dibandingkan dengan anak wanita, diakibatkan penurunan kadar hormon
simpatik dan elastisitas pembuluh
angkatnya (adopsi) (Eriana, 2017). estrogen setelah menopause (Herbert Benson
darah (Linda, 2017)
& dkk, 2012; Black & Hawks, 2014)
5
Faktor risiko yang dapat diubah menurut Black & Hawks, 2014,
antara lain:
6
KONSUMSI MAKANAN GAYA HIDUP BURUK
BERLEMAK
7
APA SAJA KOMPLIKASI HIPERTENSI?
Stroke dan
Dementia Jantung
Koroner
Kerusakan
mata (Buta)
Gagal penyakit
ginjal pembuluh
darah tepi
8
TANDA - TANDA
Pandangan
kabur
HIPERTENSI
Awalnya, tekanan darah tinggi tidak
dianggap sebagai keluhan. Jika
situasi itu dibiarkan, hipertensi akan
meningkat dan gejala menjadi
jelas. Biasanya, pasien datang Leher Kaku Mimisan
dengan keluhan (Adrian & Tommy,
2019; Black & Hawks, 2014) :
9 Sesak Nafas
Pencegahan Hipertensi
Upaya pengobatan untuk tekanan darah tinggi adalah pengobatan farmakologis dan non farmakologis. Black & Hawks (2014)
menjelaskan bahwa pencegahan tekanan darah tinggi atau komplikasi yang sedang berlangsung dapat dicapai dengan mengikuti
pengobatan tekanan darah tinggi dan mengikuti rejimen jangka panjang.
10
UBAH POLA MAKAN
OLAHRAGA
KURANGI KONSUMSI
GARAM BERLEBIH
11
KURANGI MINUMAN KURANGI KEBIASAAN
BERALKOHOL MEROKOK
12
2. Pencegahan hipertensi secara
farmakologis
Memeriksakan
tekanan darah ialah
cara deteksi dini
mencegah resiko
hipertensi, stroke dan
jantung. Dengan hasil
pemeriksaan dibawah
<140/90 mmHg
(Kemenkes RI, 2019)
14
APA SAJA PEMERIKSAAN
PENUNJANG HIPERTENSI?
HB/HT
CT Scan
Kreatiinin
EKG
16
PENGERTIAN
17
MANFAAT
PERSIAPAN
18
PROSEDUR RELAKSASI OTOT PROGRESIF
LANGKAH 1 LANGKAH 3
Bawa kepalan
mengepalkan tangan kepundak untuk
untuk melatih otot melatih otot besar
tangan pada bagian atas
pagkal lengan
LANGKAH 2 LANGKAH 4
menekuk kedua
lengan menghadap angkat kedua bahu,
langit-langit untuk untuk melatih otot
melatih otot tangan bahu
bagian belakang
19
LANGKAH 8
LANGKAH 5 dan 6
bibir dimoncongkan
mengerutkan dahi,alis dengan kuat agar
dan tutup Kuat mata otot sekitar mulut
agar otot diwajah rileks mengendur
LANGKAH 9
LANGKAH 7
menekankan kepala
kebelakang agar
merilekskan otot
katupkan rahang dan leher
gigi agar ketegangan
otot rahang mengendur
20
LANGKAH 10
LANGKAH 12
LANGKAH 13
LANGKAH 11
punggung
dilengkungkan Tarik kuat perut ke
dan busungkan dalamuntuk melatih
dada supaya otot otot perut
punggung terlatih
21
LANGKAH 14 dan 15
22
Semarang. Jurnal Kesehatan.
Daftar Pustaka
Ilham, M., Armina, A., & Kadri, H. (2019). Efektivitas Terapi
Adrian, S. J., & Tommy. (2019). Diagnosis Dan Tatalaksana
Relaksasi Otot Progresif Dalam Menurunkan Hipertensi
Terbaru Pada Dewasa.
Pada Lansia. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Ardiansyah, M. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiswa.
Kemenkes RI. (2013). Pedoman Teknis Penemuan dan
Diva Press.
Tatalaksana Hipertensi.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal
Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian
Bedah (Edisi 8). Elsevier.
Kesehatan Republik Indonesia.
Damanik, H., & Ziraluo, A. A. W. (2018). Pengaruh Teknik
Kemenkes RI. (2019a). Lefleat Hipertensi. 1–10.
Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di
Kemenkes RI. (2019b). Pedoman Pelayanan Kefarmasian
RSU Imelda. Jurnal Keperawatan Priority
Pada Hipertensi(Vol. 53, Issue 9).
Dilianty, O. M., Sinaturi, R. S., & Marlina, P. W. N. (2019).
Linda. (2017). Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Hipertensi.
Peningkatan Kepatuhan Berobat Melalui Edukasi
Jurnal Kesehatan Prima.
Bagi Penderita Hipertensi Di Kabupaten Flores Timur.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan
Lukito, A. A., Harmeiwaty, E., & Hustrini, N. M. (2019). Konsensus
Penatalaksanaan Hipertensi 2019. Perhimpunan Dokter
Eriana, I. (2017). Hubungan haya hidup dengan kejadian
Hipertensi Indonesia.
hipertensi pada pegawai negeri sipil UIN Alauddin
Makassar Tahun 2017.
Manurung, N. (2018). Keperawatan Medikal Bedah Konsep,
Mind Mapping dan Nanda Nic Noc. TIM.
Fitrianti, S., & Putri, M. E. (2018). Pemberian Relaksasi Otot
Progresif pada Lansia Dengan Hipertensi Essensial
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Fundamental Keperawatan
di Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
(7th ed.). Salemba Medika.
Jambi
Pramana, L. D. (2016). Factor Factor Yang Berhubungan
Hanafi, A. (2016). Gambaran Gaya Hidup Penderita
Dengan Tingkat Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas
Hipertensi di Kecamatan Sumowono Kabupaten
23
Demak II. Jurnal Kesehatan. Tanto, C. L. F., & Hanifati, S. (2016). KapitaSelekta Kedokteran,
IV. ed, 2 Media Aesculapius.
Purwanto, B. (2013). Herbal dan Keperawatan
Komplementer. Nuhamedika. Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan bagi Penderita
Hipertensi secara Terpadu. Graha Ilmu.
Riskesdas. (2018). Laporan Hasil Utama Riset
Kesehatan Dasar. www.depkes.go.i d/resources/. Tyani, E. S., Utomo, W., & Hasneli, N. Y. (2015). Efektifitas Relaksasi
Diaksespada30Maret 2019. Otot Progresif Terhadap Tekanan DarahPada Penderita
Hipertensi Esensial. Jurnal of Community Medicine and
Rustiana. (2014). Gambaran Faktor Resiko Pada Public Health.
Penderita Hipertensi Di Puskesmas Ciputat Timur.
Jurnal Ilmu Keperawatan. Wardani, D. W. (2015). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Sebagai Terapi Tambahan Terhadap Penurunan
Sartik, Tjekyan, S., & Zulkarnain, M. (2017). Faktor-Faktor Tekanan
Risiko Dan Angka Kejadian Hipertensi Pada Penduduk Darah Pada pasien Hipertensi Tingkat 1 Semarang.
Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Widyanto, F. C., & Triwibowo, C. (2013).
Setyoadi, & Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas
Keperawatan Pada Pasien Psikogeriatrik. Salemba
Medika.