Pemeliharaan adalah pekerjaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan kerusakan pada suatu alat. Dalam hal ini tertuju pada mesin induksi pada PLTU UPK Ombilin.
1. Cleaning Motor Listrik
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kondisi motor secara keseluruhan dalam keadaan bersih, Kondisi motor listrik yang kotor dapat menyebabkan peningkatan suhu dan sistem pendingin tidak berfungsi maksimal. Seperti pada tabel 4.1 dibawah ini :
Tabel 4.1 Cleaning Motor
No Tipe Motor Waktu Keterangan 1 Motor FOC 1 Kali Cleaning Seminggu (Preventive)
2 Motor FTA 1 Kali Cleaning
Seminggu (Preventive)
3 Motor FOB 1 Kali Cleaning
Seminggu (Preventive)
Untuk cleaning bagian luar motor listrik, dapat
dilakukan setiap 1 minggu sekali. Seperti gambar 4.1 dibawah ini : Gambar 4.1 Cleaning Motor di PLTU Ombilin 2. Pengukuran Temperature Bearing Motor Listrik Pengukuran suhu yang dilakukan mencakup pengukuran suhu pada bearing dan stator motor listrik secara keseluruhan, Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan temperature gun. Pengukuran harus dilakukan pada saat motor listrik tersebut dalam keadaan beroperasi, suhu normal motor listrik adalah dibawah 75 derjat celcius. Seperti pada tabel 4.2 dibawah ini : Tabel 4.2 Pengecekan Temperature Motor No Tipe Motor Waktu Suhu Keterangan 1 Motor FHA 1 Kali 72ºC Baik Seminggu (Preventive) 2 Motor GFR 1 Kali 70ºC Baik Seminggu (Preventive)
3 Motor CVF 1 Kali 69ºC Baik
Seminggu (Preventive)
Gambar 4.2 Pengecekan Temperature Bearing Motor di PLTU
Ombilin 4. Pengukuran Tahanan Isolasi Motor Selain mengetahui kondisi gulungan motor listrik. karena melakukan serangkaian tes berbasis impedansi, (sudut fase, impedansi, dan rasio arus / frekuensi) pada masing-masing lilitan. Ketahanan isolasi juga harus di ketahui, maka untuk mengetahui dalam keadaan baik atau tidak nya sebuah tahanan isolasi pada motor maka diperlukan test yang menggunakan megger. Prinsip pengukuran Megger sama dengan ohm meter,yaitu memberikan tegangan dari alat ukur ke isolasi peralatan,dan karena nilai resistance isolasi ini cukup tinggi maka di perlukan tegangan yang cukup tinggi pula agar arus dapat mengalir. Tegangan pengukuran yang digunakan tergantung pada tegangan kerja dari alat yang akan diukur. Tegangan untuk mengetes isolasi dapat diubah 2 tergantung pada kelas isolasi yang digunakan seperti: - Tegangan DC 500 Volt untuk mengukur rangkaian tegangan rendah. - Tegangan DC 1000 Volts/dDC 5000 Volt untuk mengukur rangkaian tegangan sampai dengan 6000 Volt. Untuk percobaan kali ini menggunakan tegangan 1000volt pada megger, untuk pengukuran isolasi awal itu menghubungkan kabel probe yang ada pada megger dengan hubung delta, dan melakukan pengukuran phasa ke ground. Untuk memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.Pada kali ini tegangan pada motor induksi yaitu 380 volt, maka untuk mengetahui berapa nilai suatu tahanan isolasi motor induksi itu dengan rumus 1000 x 380 = 380.000 ohm, untuk mencari nilai minimum tahanan isolasi yaitu dari ohm di turunkan menjadi mega ohm maka 380.000 / 1.000.000 = 0,38 mega ohm. Dapat diketahui bahwa pada hasil pengukuran yang dilakukan dengan jangka waktu 10 menit di awal pengujian menit pertama menghasilkan nilai 12,06 mega ohm, dan nilai minimum yang dibutuhkan untuk tahanan isolasi yaitu 1,1 – 1,25 mega ohm. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan tahanan 1,1 – 1,25 mega ohm saja isolasi pada motor dalam keadaan baik dan tahanan kali ini menunjukan 12,06 mega ohm jadi sudah lebih dari cukup tahanan isolasi pada motor induksi ini. Pengukuran tahanan isolasi adalah suatu proses pengukuran dengan suatu alat ukur isulation tester (megger) untuk memperoleh hasil atau besaran atau nilai tahanan isolasi belitan yang bertegangan dengan body atau case. Tujuan pengukuran tahanan isolasi adalah untuk mengetahui besarnya kebocoran arus yang terjadi pada belitan motor. Pengukuran tahanan isolasi digunakan untuk mengetahui aman atau tidaknya suatu motor untuk diberi tegangan. Kebocoran arus yang memnuhi ketentuan akan memberi jaminan bagi motor terhindar dari kegagalan isolasi[10]. Penjelasan diatas dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Proses pengukuran
tahanan isolasi motor di PLTU Ombilin
Tahanan isolasi akan memengaruhi kualitas daya listrik yang
dihasilkan sehingga dilakukan perawatan pada bagian tersebut yaitu dengan cara pembersihan bodi, pengecatan ulang, pengujian tahanan isolasi dengan megger. Dari gambar 4.3 diatas kita mendapatkan data tahanan isolasi seperti pada tabel 4.3: Tabel 4.3 Hasil Data Tahanan Isolasi Motor No Waktu Phase R Phase S Phase T 1 Pengukuran menit 1 12,06 mega 547 mega 80,5 mega ohm ohm ohm
2 Pengukuran menit 2 15,82 mega 584 mega 102,6 mega
ohm ohm ohm
3 Pengukuran menit 3 19,58 mega 649 mega 112,0 mega
ohm ohm ohm 4 Pengukuran menit 4 22,2 mega 670 mega 122,9 mega ohm ohm ohm
5 Pengukuran menit 5 26,8 mega 689 mega 134,8 mega
ohm ohm ohm 6 Pengukuran menit 6 29,6 mega 647 mega 145,0 mega ohm ohm ohm
7 Pengukuran menit 7 31,1 mega 775 mega 156,3 mega
ohm ohm ohm
8 Pengukuran menit 8 33,6 mega 809 mega 165,9 mega
ohm ohm ohm
9 Pengukuran menit 9 35,3 mega 948 mega 175,1 mega
ohm ohm ohm 10 Pengukuran menit 10 37,0 mega 865 mega 185,3 mega ohm mega ohm ohm Pi 3,08 mega 1,58 mega 2,30 mega ( Polaritas Indek ) ohm ohm ohm
Perhitungan indeks polarisasi diatas adalah sebagai berikut:
Pi = / ………………………………………….(1) Keterangan Rumus : Pi : Polaritas Indeks : Pengujian pada menit ke 1 : Pengujian pada menit ke 10
Standar polarisasi motor , apabila hasil pengujian dibawah 1,1
Mega Ohm harus ditindak lanjuti apakah motor kotor, lembab, atau ada kebocoran pada isolasi maka perlu di tindak lanjuti. Dan hasil pengujian diatas adalah (3,08), (1,58), (2,30) Mega ohm tercakup dalam bagian IP 1,1 Mega Ohm dan motor dalam keadaan baik[11].