Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Tegagan Output Sensor O2 Terhadap Unjuk Kerja Mesin Motor

PENGARUH TEGANGAN OUTPUT SENSOR O2 MENGGUNAKAN MANIPULATOR O2 SENSOR


TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR VARIO 125 TAHUN 2013

Solihin
S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
E-mail : Solihinokta@gmail.com

Dr. Drs. Muhaji, S.T., M.T.


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: muhaji61@unesa.ac.id

Abstrak
Kemajuan teknologi transportasi saat ini menuntut unjuk kerja mesin yang optimal dengan konsumsi bahan bakar
minim sebagai suatu kebutuhan, hal ini juga merupakan dampak dari sifat manusia yang tidak pernah puas sehingga
terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhannya yang berbeda, faktanya pengendara cenderung menginginkan tenaga
mesin yang optimal dibandingkan konsumsi bahan bakar dan kadar emisi yang rendah, ini dibuktikan dengan lebih
banyaknya produk peningkat tenaga mesin dibandingkan produk penghemat bahan bakar dan penurun kadar emisi.
karena saat ini semua kendaraan telah berteknologi injeksi tipe close loop, maka salah satu cara meningkatkan tenaga
mesin adalah dengan memanipulasi tegangan O2 sensor untuk merubah perbandingan AFR. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh manipulasi tegangan output O2 sensor terhadap torsi (T), daya Efektif (P), tekanan efektif
rata-rata (Bmep) dan konsumsi bahan bakar (f ). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, obyek penelitian
adalah sepeda motor Honda Vario 125. Pengujian unjuk kerja mesin menggunakan metode Engine Power Test Code-
Spark Ignition and Compression Ignition-Net Power Rating dengan standar pengujian berdasarkan SAE J1349.
manipulator O2 sensor yang dipaki memiliki 2 mapping rentang rpm dan di seting pada rpm rendah/rpm tinggi 0/0, 5/2,
10/5 serta 15/8. Peralatan dan instrumen penelitian yang digunakan adalah, inertia chasis dynamometer, stopwatch, dan
timbangan. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manipulasi tegangan
output O2 sensor menggunakan manipulator O2 sensor dapat meningkatkan kinerja mesin. Torsi yang dihasilkan
mengalami peningkatan sebesar 72,43% pada step 15/8, daya yang dihasilkan mengalami peningkatan sebesar 71,3%
pada step 15/8 dan tekanan efektif rata-rata yang dihasilkan mengalami peningkatan sebesar 71,23% pada step 15/8.
Sedangkan konsumsi bahan bakar mengalami sedikit peningkatan sebesar 5,03% pada step 15/8. Setingan manipulator
O2 sensor yang paling baik yaitu pada step 15/8, karena dapat meningkatkan unjuk kerja mesin cukup signifikan namun
terjadi sedikit peningkatan konsumsi bahan bakar.
Kata kunci: injeksi, O2 sensor, manipulator, dan unjuk kerja mesin.

Abstract
The technological advances of transport demands optimum engine performance with minimal fuel consumption as a
necessity, it is also the result of human nature that is never satisfied, so continue to innovate to meet different needs, in
fact the drivers tend to want optimal engine power than fuel consumption and emission levels are low, this is evidenced
by the many enhancement products more engine power than products fuel economy and lowering emissions. Because,
at this time all vehicles have close loop injection technology types, then one way to increase the engine power is by
manipulating the voltage of the O2 sensor to change the ratio of AFR. This study aims to determine the effect of the
manipulation of the O2 censor output voltage of the torque (T), Effective power (P), mean effective pressure (Bmep)
and fuel consumption (f). Kind of this research is experiment research, the object of research is motorcycle Honda
Vario 125. The test engine performance using Engine Power Test Code-Spark Ignition and Compression Ignition-Net
Power Rating method with testing standards based on SAE J1349. O2 censor using manipulator has two mapping rpm
range and the setting at low rpm / high rpm 0/0, 5/2, 10/5 and 15/8. Equipment and instruments used in this study is,
inertia chassis dynamometer, stopwatch, and scales. Data analysis using descriptive methods. The result of research
Showed that manipulation strains O2 censor output using O2 censor manipulator, it can be increase of the performance
of the engine. The torsion that generated an increase of 72.43% in the step 15/8, the power generated increase by 71.3%
in step 15/8 and the average effective pressure generated increase by 71.23% in step 15/8. whereas fuel consumption of
5.03% Increased slightly large step at 15/8. Settings O2 censor manipulator most good, that is in the step 15/8, because
it can improve engine performance significantly, but there was a slight increase in fuel consumption.
Keywords: injection, O2 censor, manipulator, and engine performance.

PENDAHULUAN bakar yang minim dan kadar emisi yang rendah sehingga
Kemajuan teknologi pada era globalisasi saat ini tetap ramah bagi lingkungan. Pada dasarnya kemajuan
berkembang pesat khususnya dunia transportasi, banyak teknologi tersebut berdasar pada sifat alamiah manusia
peningkatan yang terus dilakukan untuk mendapatkan yang tidak pernah puas dengan apa yang telah didapat,
unjuk kerja mesin yang optimal dengan konsumsi bahan sehingga terus menerus melahirkan inovasi-inovasi yang

69
JTM Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 69-77

dianggap mendapat hasil lebih baik dari sebelumnya, bakar yang diinjeksikan dalam ruang bakar, hal ini akan
contohnya adalah penggunaan sistem injeksi pada semua mengubah perbandingan antara udara dan bahan bakar.
tipe dan merek kendaraan bermotor agar lolos regulasi Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan
emisi yang sudah ditentukan pemerintah namun tetap Laksono (2011) dalam penelitiannya yang berjudul
menghasilkan tenaga yang optimal dan komsumsi bahan Pengaruh pengaplikasian manipulator O2 sensor
bakar yang minim, juga didukung dengan kebutuhan terhadap performa mesin turbo 4E-FTE penelitian ini
manusia yang berbeda satu sama lain, bahkan terkadang dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
demi mewujudkan kebutuhan yang satu harus rela sedikit manipulasi tegangan output O2 sensor terhadap performa
mengorbankan kebutuhan yang lain yang dirasa kurang mesin turbo 4E-FTE. Pengambilan data pada penelitian
dibutuhkan. melalui pengujian unjuk kerja mesin menggunakan alat
Fakta dilapangan pengendara cenderung menginginkan dinamometer untuk mengetahui daya dan torsi yang
tenaga mesin yang optimal dibandingkan konsumsi bahan dihasilkan mesin, pengujian dilakukan pada putaran
bakar dan kadar emisi yang rendah dari sebuah mesin, mesin 800 rpm, 1200 rpm, 1600 rpm dan 2000 rpm,
karena memang pengendara dapat langsung merasakan pengambilan data dengan memvariasikan tegangan
efeknya sendiri meskipun hanya dengan asumsi si output O2 sensor sebesar 20 mV, 40mV, 60 mV dan 80
pengendara. Hal ini dapat dibuktikan dengan lebih mV kemudian membandingkannya dengan keadaan
banyaknya produk untuk mengoptimalkan tenaga mesin di mesin standar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
pasaran dibandingkan dengan produk penghemat bahan pada putaran mesin 2000 rpm dengan manipulasi
bakar dan produk penurun kadar emisi. Saat ini hampir tegangan output 20 mV ada peningkatan torsi yang
semua sepeda motor baru yang dijual oleh produsen signifikan sebesar 26,51% dan peningkatan daya mesin
sepeda motor telah menggunakan sistem injeksi dengan sebesar 29,31%. Sedangkan pada putaran mesin 800 rpm
tipe kontrol close loop (ada umpan balik dari dengan manipulasi tegangan output 80 mV ada
hasil/keluaran untuk menyesuaikan kembali suatu sistem penurunan torsi yang cukup signifikan yaitu sebesar
pengontrolan) dalam hal ini umpan balik yang dimaksud 28,44% dan penurunan daya sebesar 23,64%.
adalah kadar O2 dari proses pembakaran yang dikoreksi Berdasarkan latar belakang masalah di atas sebagai
oleh O2 sensor. O2 sensor akan mendeteksi kadar oksigen solusi, dan juga penelitian-penelitian yang telah
dalam gas buang agar dapat mengetahui apakah campuran dilakukan sebelumnya maka peneliti mengajukan judul
terlalu gemuk atau terlalu kurus. O 2 sensor ini akan Pengaruh Tegangan Output Sensor O2 Menggunakan
membangkitkan tegangan yang besarnya bergantung pada Manipulator O2 Sensor Terhadap Unjuk Kerja Mesin
konsentrasi oksigen pada gas buang, Jika konsentrasi Sepeda Motor Vario 125 Tahun 2013.
oksigen adalah rendah (campuran terlalu gemuk) tegangan Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian
yang dibangkitkan akan menjadi lebih tinggi. demikian yang akan dilakukan peneliti adalah, peneliti terdahulu
sebaliknya, jika campuran bahan bakar dan udara terlalu mengganti sensor O2 dengan alat manipulator, sedangkan
kurus maka tegangan yang akan dihasilkan juga semakin pada penelitian ini O2 tetap digunakan hanya saja
rendah (Toyota Step 2, 1994:63). tegangan output dari sensor dimanipulasi dengan
Sensor O2 akan mengirim sinyal berupa tegangan ke manipulator O2 sensor.
ECM, sehingga ECM akan mengolah data tersebut untuk Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan
dijadikan acuan dalam mengirim sinyal perintah pada permasalahan Seberapa besar pengaruh manipulasi
injektor untuk menginjeksikan bahan bakar dalam jumlah tegangan output O2 sensor terhadap torsi (T), daya efektif
tertentu. Pada produsen sepeda motor tertentu umpan (P), tekanan efektif rata-rata (Bmep) dan konsumsi bahan
balik berupa tegangan dari O2 sensor tersebut dapat di bakar (f), pada sepeda motor Honda Vario 125 tahun
manipulasi langsung dengan diagnostic tool produsen 2013.
sepeda motor itu sendiri, mungkin karena mereka sadar Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan
akan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda meskipun penulisan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
seting tersebut tidak ada variasi pada rentang rpm tertentu pengaruh manipulasi tegangan output O2 sensor terhadap
(hal ini dibutuhkan karena umumnya grafik nilai AFR torsi (T), daya efektif (P), tekanan efektif rata-rata
pada motor cenderung fluktuatif meskipun spesifikasi (Bmep) dan konsumsi bahan bakar (f) pada sepeda
motor sesuai dengan spesifikasi dari produsen). motor Honda Vario 125 tahun 2013.
Sedangkan pada produsen sepeda motor Honda
khususnya Vario 125 sinyal tegangan dari sensor O2 yang METODE
dikirim ke ECM tidak dapat dimanipulasi dengan Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian
diagnostic tool sehingga dibutuhkan manipulator O 2 maka metode penelitian yang digunakan adalah metode
sensor untuk memanipulasi nilai tegangan sensor O 2, eksperimen (experimental research) karena pada
sebenarnya prinsip kerja dari alat ini sama dengan prinsip dasarnya penelitian dilakukan untuk menguji suatu gejala
kerja resistor, hanya saja pada manipulator O 2 sensor yang mempunyai nilai (besaran), Penelitian ini bertujuan
terdapat banyak nilai hambatan resistor yang dapat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tegangan
dipilih, juga terdapat 2 pemetaan yakni pada putaran output O2 sensor terhadap torsi (T), daya efektif (P),
mesin rpm rendah sampai rpm menengah dan pada rpm tekanan efektif rata-rata (Bmep) dan konsumsi bahan
menengah sampai rpm tinggi, manipulasi nilai tegangan bakar (f) Honda Vario 125. Penelitian ini
O2 sensor bertujuan untuk menyesuaikan suplai bahan membandingkan antara kelompok standar (tanpa
Pengaruh Tegagan Output Sensor O2 Terhadap Unjuk Kerja Mesin Motor

memanipulasi pada tegangan output O2 sensor) dengan SNI : 04-6292 2,2 . 80


kelompok eksperimen (menggunakan manipulator untuk Pilihan : 3 kecepatan
memanipulasi tegangan output O2 sensor). - Manipulator O2 sensor
Desain eksperimen merupakan suatu rancangan Manipulator yang digunakan pada peneltian ini
percobaan (dengan tahap langkah yang benar-benar mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
terdefinisi) sehingga informasi yang berhubungan dengan Merk : Chetah Power (After Market)
atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti Tipe : Seri ketiga (V3s)
dapat dikumpulkan (Sudjana, 2002:68). Variasi step : low-mid 15 step
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mid-hi 8 step
Pengujian Performa Mesin Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNESA. Waktu penelitian eksperimen
ini dilakukan pada bulan juli sampai agustus 2016. Objek
dalam penelitian ini adalah sepeda motor Honda Vario
125 tahun 2013 dengan kapasitas mesin 125cc dengan
kondisi standar.
Peralatan dan instrumen pada penelitian ini adalah
alat ukur dan alat uji, berikut penjelasannya:
o Peralatan Penelitian
- Sepeda motor Honda Vario 125
Sepeda motor yang diguakan pada penelitian ini Gambar 1. Manipulaor O2 sensor
memiliki spesifikasi sebagai berikut: Alat ini akan di seting pada step rpm rendah-
sedang/rpm sedang-tinggi 0/0 (standar), 5/2
Merk : Honda
(variasi 1), 10/5 (variasi 2), dan 15/8 (variasi 3).
Tipe : Vario techno 125
Pemilihan step dengan memilih nilai yang
(skuter otomatis)
rentangnya sama atau mendekati antar variabel
Tahun perakitan : 2013
bebas, dengan tujuan agar hasil perubahannya
PxLxT : 1,918 x 689 x 1,103
lebih jelas terlihat pada masing-masing variabel
mm
bebas. Untuk cara pengaturan step manipulator
Berat kosong : 112 kg
dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
Tipe rangka : Tulang punggung
Tipe suspensi depan : teleskopik
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan
sokbreker tunggal
Tangki bahan bakar : 5,5 liter
Tipe mesin : 4 langkah, SOHC 2
katup, ESP
Sistem pendingin : pendingin cairan
Diameter x langkah : 52,4 x 57,9 mm
Volume silinder : 124,8cc
Perbandingan kompresi : 11,0:1
Kapasitas pelumas : 0,8 Liter pada
penggantian periodik
Daya maksimum : 11,3 PS / 8.500 rpm
Torsi maksimum : 1,1 kgm / 5.000 rpm
Transmisi : Otomatis, V matic
Gambar 2. Panduan seting Manipulaor O2 sensor
Kopling : Otomatis, sentrifugal,
tipe kering
o Bahan
Rem depan : Cakram
- Bahan bakar Pertamax Ron 92 Pertamina
Rem belakang : Tromol
o Instrumen Penelitian
Sistem pengereman : Combi brake system
Aki : MF 12V 5 Ah - Chasis dynamometer
Sistem pengapian : Full transisterize, Chassis dynamometer adalah alat yang digunakan
Baterai untuk mengukur torsi dan daya yang dihasilkan
Sistem bahan bakar : Injeksi (PGM-FI) mesin. Spesifikasi Chassis dynamometer adalah
- Blower sebagai berikut :
Blower digunakan untuk mendinginkan mesin. Nama : Rextor Pro-dyno
Tegangan : 220V 50/60 Hz
Adapun spesifikasinya adalah :
Range operasi : 6000 rpm dengan 150 gigi
Merk : Krisbow Kemampuan : 15 KHz
Model : EF-50-S Tipe sensor : digital pick-up
Power : 200-220 V AC/Hz 160 watt

71
JTM Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 69-77

Tipe input : logical level ( aktif pada Menekan tombol switch untuk mengakhiri perekaman
tingkat tinggi) data. (7) Menurunkan putaran mesin hingga putaran idle.
Produksi : PT. Rextor Technology (8) Menyimpan data dan mencetak data hasil pengujian
Indonesia torsi dan daya. (9) Pengujian dan pengambilan data
- Timbangan dilakukan minimal 5 kali untuk masing masing kondisi
Timbangan digunakan untuk menghitung jumlah hingga didapatkan hasil yang valid. (10) Melakukan
massa bahan bakar yang dikonsumsi oleh mesin percobaan step 0/0 untuk kelompok standar, step 5/2,
dalam jangka waktu tertentu, timbangan yang 10/5 dan 15/8 untuk kelompok eksperimen.
digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut: Untuk pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan
Merek : Electronics dengan prosedur pengujian (1) melepas tangki pada
Tipe : FS-400 kendaraan, (2) meletakkan tangki diatas timbangan
Penunjuk data :Digital digital, (3) memastikan tidak ada pengaruh dari luar agar
Kapasitas maksimum :10 kg (10.000 gram) pengukuran massa bahan bakar yang dikonsumsi akurat,
Ketelitian : 0,001 kg (1 gram) (4) memastikan mesin sudah dalam suhu kerja, (5)
- Stopwatch siapkan stopwatch untuk mengukur durasi waktu dan
Stopwatch digunakan untuk menghitung durasi tabel untuk mempermudah mencatat data, (6) menentuka
waktu yang diperlukan oleh bahan bakar saat n batas awal massa bahan bakar, (7) mulai hitung durasi
dikonsumsi oleh mesin dalam jumlah massa ketika timbangan menujukkan batas awal massa bahan
tertentu. Spesifikasi Stopwatch yang digunakan bakar, (8) Waktu yang akan dicatat pada saat mesin
sebagai berikut: mengkonsumsi bahan bakar tiap 20 gram (9) jika telah
Merk : Seiko berkurang 20 gram dari batas awal pengukuran
Penunjukan data : digital perhitungan waktu stopwatch dihentikan. (10) mencatat
Ketelitian : 0,01 detik waktu dalam tabel, (11) Pengujian dilakukan minimal 5
kali hingga didapatkan data yang valid baik kelompok
standar maupun eksperimen.
Rancangan penelitian dan Instrumen Eksperimen pada Diakhir pengujian (1) Biarkan mesin dalam keadaan
pengujian kinerja mesin dan konsumsi bahan bakar pada idle untuk sementara, (2) Mesin dimatikan, (3)
penelitian ini dilaksanakan seperti pada gambar 3 berikut Melepaskan semua alat ukur, (4) Blower dimatikan.
ini : Hasil uji ekperimen nantinya dianalisis dengan
menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana data
dimasukkan dalam tabel dan disajikan dalam grafik yang
selanjutnya dideskripsikan dengan kalimat yang dapat
memudahkan dalam pemahaman dan mempertegas hasil
pengujian sehingga dapat menjawab permasalahan yang
diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data Hasil Penelitian :
Torsi
Dari hasil pengujian didapat data torsi pada tabel 1
berikut ini:
Tabel 1. Data Hasil Pengujian Torsi Pemberat Standar
Gambar 3. Objek, Peralatan dan Instrumen penelitian dan Eksperimen Variasi
Step 0/0 Step 5/2 Step 10/5 Step 15/8
Rpm Kg.f Kg.f Kg.f Kg.f
Standar pengujian pada penelitian eksperimen ini N.m N.m N.m N.m
m m m m
menggunakan alat uji Chasis Dynamometer dengan 3000 10,3 1,1 10,9 1,1 14,8 1,5 17,8 1,8
metode Full Open Throttle Valve dalam pengujian kinerja 3500 14,2 1,4 14,9 1,5 16,2 1,7 17,8 1,8
4000 14,3 1,5 14,9 1,5 15,1 1,5 16,3 1,7
mesin berdasarkan standar pengujian SAE J1349 (Engine
4500 12,8 1,3 13,4 1,4 13,4 1,4 13,9 1,4
Power Test Code-Spark Ignition and Compression 5000 11,8 1,2 12,3 1,3 12,5 1,3 12,9 1,3
Ignition-Net Power Rating). 5500 10,6 1,1 10,6 1,1 11,8 1,2 12,2 1,2
Prosedur Pengujian utuk torsi dan daya mesin 6000 8,9 0,9 8,9 0,9 10,7 1,1 10,7 1,1
menggunanakan mesin dyno adalah (1) Menyalakan 6500 9,0 0,9 9,1 0,9 9,1 0,9 9,5 0,9
blower (kipas), (2) Menghidupkan mesin pada 7000 8,7 0,9 8,7 0,9 9,3 1,0 9,4 1,0
putaran idle 1300 1500 rpm, hingga 7500 8,1 0,8 8,2 0,8 8,7 0,9 8,8 0,9
tercapai suhu kerja (3) Menaikkan putaran mesin 8000 7,8 0,8 7,8 0,8 8,1 0,8 8,2 0,8
sampai pada putaran 3000 rpm sampai roda belakang 8500 7,4 0,8 7,4 0,8 7,6 0,8 7,9 0,8
berputar. (4) Menekan tombol switch untuk merekam 9000 6,6 0,7 6,6 0,7 7,2 0,7 7,3 0,7
data. (5) Melakukan akselerasi hingga 9000 rpm. (6)
Pengaruh Tegagan Output Sensor O2 Terhadap Unjuk Kerja Mesin Motor

mengisi volume pada ruang bakar yang berakibat


volume udara dan bahan bakar yang dikompresikan
lebih sedikit, sehingga ledakan yang terjadi pada saat
pembakaran akan lebih kecil. Gaya dorong yang
diterima piston juga lebih kecil dibandingkan dengan
gaya dorong pada rpm rendah.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan manipulator O2 sensor untuk mestabilkan
dan memanipulasi tegangan output O2 sensor dapat
meningkatkan torsi mesin Honda Vario 125 jika
dibandingkan dengan kondisi standar. Dari berbagai
kelompok eksperimen peningkatan torsi tertinggi
terjadi pada step 15/8 terutama pada rpm rendah, dan
untuk rpm sedang hingga rpm tinggi peningkatan
tidak signifikan hal ini dapat dilihat pada grafik
dimana garis cenderung hampir berimpit.
Daya
Dari hasil pengujian didapat data daya efektif pada
Gambar 4. Grafik Torsi Pemberat Standar dan
tabel 2 berikut ini:
Eksperimen Variasi
Tabel 2. Data hasil Pengujian daya standar
Secara umum, torsi yang dihasilkan oleh sepeda dan eksperimen Variasi
motor Honda Vario 125 tahun 2013 cenderung Step 0/0 Step 5/2 Step 10/5 Step 15/8
meningkat pada kelompok eksperimen, peningkatan Rpm
HP PS HP PS HP PS HP PS
tertinggi terlihat pada rpm rendah yaitu pada putaran 3000 4,3 4,4 4,6 4,6 6,2 6,3 7,4 7,5
3000 rpm sebesar 0,7 Kgf.m pada step 15/8. Hal ini 3500 6,9 7,0 7,1 7,2 7,9 8,0 8,3 8,4
bisa dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel di atas 4000 8,0 8,1 8,2 8,4 8,2 8,4 8,5 8,7
dapat dilihat bahwa torsi yang dihasilkan dari hasil 4500 8,1 8,3 8,3 8,4 8,3 8,4 8,3 8,4
pembakaran mesin Honda vario 125 tahun 2013 5000 8,3 8,4 8,5 8,6 8,5 8,6 8,5 8,6
menggunakan manipulator O2 sensor dengan berbagai 5500 8,2 8,3 8,2 8,3 8,2 8,3 8,2 8,3
setingan pada step rpm rendah dan tinggi 6000 7,6 7,7 7,7 7,8 7,8 7,9 7,9 8,0
menunjukkan peningkatan torsi pada berbagai tingkat 6500 8,3 8,4 8,3 8,5 8,4 8,5 8,5 8,6
rpm dengan hasil maksimum dicapai pada step 15/8 di 7000 8,4 8,5 8,6 8,7 8,5 8,6 8,6 8,7
3000 rpm sampai 4000 rpm. Dari grafik torsi pada 7500 8,6 8,7 8,7 8,8 8,6 8,7 8,6 8,7
gambar 4 di atas dapat dilihat besarnya torsi yang 8000 8,6 8,8 8,8 8,9 8,7 8,8 8,9 9,0
dihasilkan menunjukkan adanya perbedaan yang 8500 8,7 8,9 8,9 9,0 8,9 9,0 8,9 9,1
cukup besar terutama pada 3000 rpm dan 4000 rpm. 9000 8,3 8,4 8,4 8,6 8,5 8,6 8,6 8,8
Berdasarkan gambar 4 di atas, grafik torsi
mengalami peningkatan signifikan pada putaran 3000
rpm sampai 4000 rpm. Hal ini disebabkan karena
tegangan output sensor O2 telah distabilkan dan
dimanipulasi sehinggga komposisi campuran bahan
bakar dengan udara pada ruang bakar lebih ideal atau
campuran lebih kaya (afr turun), dengan menurunkan
nilai afr hingga batas tertentu maka ledakan yang
dihasilkan akan lebih besar pula, sehingga dorongan
pada piston akibat ledakan pembakaran menjadi lebih
besar, hal inilah yang mengakibatkan naiknya torsi.
Semakin ideal atau semakin basah komposisi
campuran bahan bakar dengan udara (afr semakin
ideal atau turun) hingga batasan tertentu maka akan
meningkatkan kinerja mesin.
Pada rentang 4000 rpm sampai 9000 rpm torsi
masih mengalami peningkatan meskipun tidak
sebesar pada rpm 3000 hingga rpm 4000, hal ini
diakibatkan besarnya gesekan yang terjadi antar Gambar 5. Grafik daya standar dan eksperimen variasi
komponen mesin terutama pada dinding silinder dan
piston, juga berkurangnya volume udara yang masuk Berdasarkan grafik pada gambar 5 di atas, daya
ke ruang bakar akibat cepatnya putaran mesin efektif cenderung mengalami peningkatan di berbagai
sehingga piston tidak memiliki waktu cukup untuk tingkat rpm pada kelompok eksperimen, peningkatan

73
JTM Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 69-77

yang cukup signifikan terjadi pada putaran 3000 rpm Gambar 6. Grafik konsumsi bahan bakar pemberat
sampai 4000 rpm terutama pada step 15/8. Peningkatan standar dan eksperimen variasi
daya efektif disebabkan karena adanya penyesuaian kadar
bahan bakar (penurunan nilai afr) yang diinjeksikan pada Secara umum, konsumsi bahan bakar pada kelompok
ruang bakar akibat manipulasi pada tegangan output O2 eksperimen Honda Vario 125 tahun 2013 terjadi sedikit
sensor yang akan menuju ECM, sehingga berdasarkan peningkatan, namun sangat kecil sekali, umumnya
teori gaya dorong akibat ledakan pembakaran yang peningkatan konsumsi bahan bakar terbesar terjadi pada
diterima oleh piston semakin besar pula. Hal ini yang rentang rpm 1500 hingga rpm 4500. Peningkatan
mengakibatkan terjadinya peningkatan daya efektif. tertinggi terjadi pada step 15/8 saat putaran 2500 rpm
Pada rentang 4000 rpm sampai 9000 rpm torsi masih hingga 4000 rpm yang mengalami peningkatan sebesar
mengalami peningkatan meskipun tidak sebesar pada rpm 0,02 kg/jam pada step 15/8. Secara keseluruhan jika
3000 hingga rpm 4000, hal ini diakibatkan semakin dibandingkan dengan kelompok standar konsumsi bahan
besarnya gesekan yang terjadi antar komponen mesin bakar yang dihasilkan pada kelompok eksperimen
terutama pada dinding silinder dan piston, juga mengalami peningkatan Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.
berkurangnya volume udara yang masuk ke ruang bakar Konsumsi bahan bakar (fuel consumption) adalah
akibat cepatnya putaran mesin sehingga piston tidak ukuran berapa berat bahan bakar yang dikonsumsi oleh
memiliki waktu yang cukup untuk mengisi volume ruang mesin dalam durasi waktu tertentu, atau sebaliknya dalam
bakar yang berakibat volume udara dan bahan bakar yang kg/jam. Penelitian ini menunjukkan adanya perubahan
dikompresikan lebih sedikit, sehingga ledakan yang konsumsi bahan bakar antara kelompok standar (step 0/0)
terjadi pada saat pembakaran lebih kecil. Gaya dorong dan kelompok eksperimen (step 5/2, step 10/5 dan step
yang diterima piston juga lebih kecil dibandingkan pada 15/8).
rpm rendah. Meningkatnya konsumsi bahan bakar pada kelompok
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan eksperimen adalah karena adanya manipulasi oleh
menunjukkan adanya peningkatan daya efektif yang manipulator O2 sensor pada tegangan output O2 sensor
dihasilkan mesin Honda Vario 125 dengan menggunakan yang mengakibatkan adanya penambahan debit bahan
manipulator O2 sensor. Dari semua kelompok eksperimen bakar yang diinjeksikan oleh injektor berdasarkan
persentase peningkatan daya tertinggi ada pada rpm 3000 perintah dari ECU dengan tujuan mengidealkan atau
step 15/8, yaitu meningkat sebesar 3,1 HP dibandingkan menurunkan afr, sehingga akan mengakibatkan naiknya
dengan kondisi standar. Pada kelompok eksperimen dan torsi dan daya mesin. Dari data pada tabel 3 dapat dilihat
rentang rpm yang lain juga mengalami peningkatan bahwa terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar namun
namun persentasenya lebih kecil. tidak signifikan. Seperti dapat dilihat pada grafik gambar
Konsumsi Bahan Bakar (fc) 6 dimana garis yang cenderung berimpit antara kelompok
Dari hasil pengujian didapat data Konsumsi Bahan standar dengan kelompok eksperimen.
Bakar dalam satuan Kg/jam pada tabel 3 berikut ini: Dari hasil penelitian konsumsi bahan bakar
Tabel 3. Data hasil pengujian bahan bakar pemberat menunjukkan bahwa penggunaan manipulator O2 sensor
standar dan eksperimen variasi menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat jika
dibandingkan dengan kondisi standar, namun
fc( Kg/jam) perbedaannya sangat kecil. Saat pengambilan data untuk
Rpm Step Step Step Step di rpm 2000 hingga rpm 3000 ada kesulitan dalam usaha
0/0 5/2 10/5 15/8
1500 0.11 0.11 0.11 0.11
menetapkan rpm berada pada putaran 2000, 2500 dan
2000 0.16 0.16 0.17 0.17
3000, terutama di rpm 2500 karena pada rentang rpm
2500 0.23 0.23 0.24 0.25
dibawah 2500 kopling sentrifugal mulai bergesekan
3000 0.26 0.26 0.27 0.27 dengan rumah kopling, sehingga pada rentang rpm 2500,
3500 0.27 0.27 0.28 0.29 putaran mesin cenderung naik turun.
4000 0.28 0.28 0.29 0.30 Tekanan efektif rata-rata (Bmep)
Rpm Bmep (kg/cm2)
4500 0.29 0.29 0.30 0.31 Dari hasil pengujian didapat data Konsumsi Bahan
Step Step Step Step
5000 0.30
0/0 0.30
5/2 0.31
10/5 0.32
15/8 Bakar dalam satuan Kg/jam pada tabel 4 berikut ini:
5500
3000 0.32
10,51 0.32
11,09 0.33
15,10 0.33
18,00 Tabel 4. Data hasil pengujian bahan bakar pemberat
6000
3500 0.34
14,40 0.34
14,81 0.35
16,40 0.36
17,36 standar dan eksperimen variasi
6500
4000 0.36
14,63 0.36
15,05 0.37
15,16 0.37
15,59
7000
4500 0.38
13,20 0.38
13,41 0.39
13,41 0.40
13,50
7500
5000 0.40
12,15 0.41
12,36 0.42
12,38 0.42
12,38
8000
5500 0.44
10,83 0.44
10,85 0.44
10,88 0.44
10,92
8500
6000 0.46
9,23 0.46
9,35 0.47
9,49 0.47
9,64
9000
6500 0.50
9,28 0.50
9,37 0.52
9,44 0.52
9,50
7000 8,76 8,95 8,85 8,93
7500 8,35 8,43 8,35 8,39
8000 7,88 8,05 7,94 8,08
8500 7,50 7,64 7,64 7,68
9000 6,72 6,85 6,90 7,01
Pengaruh Tegagan Output Sensor O2 Terhadap Unjuk Kerja Mesin Motor

penyesuaian kadar bahan bakar (penurunan nilai afr)


yang diinjeksikan pada ruang bakar akibat manipulasi
pada tegangan output O2 sensor yang akan menuju
ECM, sehingga menurut teori tekanan yang diterima
oleh piston akibat ledakan pembakaran semakin besar
pula, hal ini yang mengakibatkan terjadinya
peningkatan tekanan efektif rata-rata.

PENUTUP
Simpulan
Dari berbagai pengujian, perhitungan dan analisis
data yang telah dilakukan, maka dapat di simpulkan
bahwa penggunaan manipulator O2 sensor dapat
meningkatkan kinerja mesin Honda Vario 125 tahun
2013. Hal tersebut ditandai oleh beberapa parameter,
diantaranya yaitu:
Torsi yang dihasilkan mesin dengan menggunakan
manipulator O2 sensor dengan seting rpm rendah/rpm
tinggi step 15/8 mengalami peningkatan sebesar 0,76
kgf.m dengan persentase perubahan sebesar 72,34%
Gambar 7. Grafik konsumsi bahan bakar pemberat di putaran 3000 rpm dibandingkan dengan kondisi
standar dan eksperimen variasi standar sebesar 1,05 kgf.m pada putaran 3000 rpm.
Secara keseluruhan, rata-rata persentase perubahan
Secara umum, tekanan efektif rata-rata yang torsi tertinggi dicapai pada setingan step 15/8 yaitu
dihasilkan oleh Honda Vario 125 tahun 2013 sebesar 16,01%.
mengalami peningkatan pada kelompok eksperimen Daya yang dihasilkan mesin dengan menggunakan
step 5/2, step 10/5 dan step 15/8, peningkatan manipulator O2 sensor dengan seting rpm rendah/rpm
tertinggi umumnya terjadi pada rentang 3000 rpm tinggi step 15/8 mengalami peningkatan sebesar 3,12
sampai 4000 , yaitu di rpm 3000 sebesar 4,59 kg/cm2 PS dengan persentase perubahan sebesar 71,30% di
pada step 10/5 dan sebesar 7,49 kg/cm2 pada 15/8, di putaran 3000 rpm dibandingkan dengan kondisi
rpm 3500 sebesar 2,0 kg/cm2 pada step 10/5 dan standar sebesar 4,38 PS pada putaran 3000 rpm.
sebesar 2,94 kg/cm2 pada 15/8 dan di rpm 4000 Secara keseluruhan, rata-rata persentase perubahan
sebesar 0,53 kg/cm2 pada step 10/5 dan sebesar 0,96 torsi tertinggi dicapai pada setingan step 15/8 yaitu
kg/cm2 pada 15/8. sebesar 9,36%.
Berdasarkan gambar 7 di atas, pada berbagai Tekanan efektif rata-rata yang dihasilkan mesin
tingkat rpm kelompok eksperimen cenderung dengan menggunakan manipulator O 2 sensor dengan
mengalami peningkatan meskipun pada putaran 4000 seting rpm rendah/rpm tinggi step 15/8 mengalami
rpm sampai 9000 rpm peningkatan tidak signifikan. peningkatan sebesar 7,49 kg/cm2 dengan persentase
Hal ini disebabkan karena putaran mesin yang perubahan sebesar 71,23% di putaran 3000 rpm
semakin naik sehingga mengakibatkan turbulensi dibandingkan dengan kondisi standar sebesar 10,51
aliran yang masuk ke ruang bakar semakin naik. kg/cm2 pada putaran 3000 rpm. Secara keseluruhan,
Pada putaran 4000 rpm sampai 9000 rpm masih rata-rata persentase perubahan torsi tertinggi dicapai
meningkat dan sedikit mulai mengalami penurunan pada setingan step 15/8 yaitu sebesar 9,36%.
pada step 10/5. Hal ini disebabkan karena putaran Konsumsi bahan bakar mesin dengan menggunakan
yang semakin naik sehingga turbulensi aliran yang manipulator O2 sensor cenderung sedikit lebih tinggi
masuk juga semakin naik. Selain itu waktu yang yang menandakan komposisi udara dan bahan bakar
dibutuhkan untuk mengisi udara dalam silinder pada (afr) turun atau campuran menjadi lebih kaya. Rata-
rpm tinggi lebih singkat sehingga volume udara yang rata peningkatan terbesar 5,03 % pada seting rpm
masuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan rendah/rpm tinggi step 15/8.
volume udara pada saat rpm rendah. Tekanan efektif Dari beberapa variabel bebas yang telah dilakukan
rata-rata erat kaitannya dengan ledakan pembakaran
pengujian, jika dihubungkan dengan grafik pengujian
yang menghasilkan tekanan pada piston, jika ledakan
standar maka trendline grafiknya sama dan terlihat
yang dihasilkan dari pembakaran besar maka nilai
variabel dengan unjuk kerja mesin paling optimal
tekanan efektif rata-rata akan meningkat.
didapat pada step 15/8 dengan rata-rata peningkatan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
torsi sebesar 16,01%, daya sebesar 9,36% dan
manipulasi tegangan sensor O2 dapat meningkatkan
tekanan efektif rata-rata 9,36%. Namun konsumsi
tekanan efektif rata-rata yang dihasilkan Honda Vario
bahan bakar sedikit lebih tinggi dengan rata-rata
125. Dari semua kelompok eksperimen, tekanan
peningkatan sebesar 5,03 %.
efektif rata-rata maksimum dihasilkan pada step 15/8
Pada putaran mesin 6000 rpm terjadi penurunan
di rpm 3000. Hal ini disebabkan karena adanya
putaran mesin yang kemungkinan besar terjadi akibat

75
JTM Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 69-77

adanya fitur HVIC (Honda Variable Ignition Control) Pulkrabek W. Willard, 1997. Engineering Fundamentals
pada ECU yang menyesuaikan timing pengapian of the Internal Combustion Engine. University of
berdasarkan perilaku berkendara yang diketahui dari Wisconsin, Platteville, New Jersy, USA.
perubahan putaran mesin. Penurunan rpm terjadi
karena penyesuaian dengan memilih map timing Rivai, A. K. dan Takahashi. 2010. Investigations of a
pengapian berdasar karakter berkendara yang Zirconia Solid Electrolyte Oxygen Sensor In
dilakukan ECU membutuhkan waktu, sehingga ketika Liquid Lead, Journal of Nuclear Materials,Vol.
dilakukan pengujian dengan metode SAE J1349 saat 398, No.1, Elsevier, hal. 160164.
memuntir gas secara kontinyu, ECU kurang responsif
dalam menerima signal perubahan rpm sehingga Sudjana. 2002. Desain dan Analisis Eksperimen.
perubahan map dari lr-low ke lr-high pada rpm 5500 Bandung: Tarsito.
hingga rpm 6000 berakibat pada timing pengapian
yang kurang tepat sehingga torsi, daya dan tekanan Tim. 2014. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi.
efektif rata-rata menurun. Surabaya: Unesa University Press.
Saran
Hendaknya dapat dimaklumi jika data yang Toyota Astra Motor. 1995. Training Manual New Step 2.
didapatkan dari hasil pengujian tidak sebagus mesin Jakarta: PT Toyota Astra Motor.
dengan umur pemakaian yang rendah, mengingat
umumnya ada komponen mesin yang mulai aus. Toyota Astra Motor. 2010. Training Manual New Step 1.
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan agar Jakarta: PT Toyota Astra Motor
penelitian selanjutnya lebih sempurna antara lain:
Untuk pengembangan lebih lanjut jika ingin Warju. 2009. Pengujian Performa Mesin Kendaraan
mendapatkan data yang lebih akurat maka gunakanlah Bermotor. Surabaya: Unesa University Press.
sepeda motor dengan umur pemakaian yang relatif
rendah untuk menghindari mulai ausnya komponen Zatmiko, Rosyid. 2014.
mesin kendaraan. (https://rosyidwz.files.wordpress
Untuk pengembangan lebih lanjut hendaknya .com/2014/11/mengenal-lebih-dekat-oxygen-
ditambahkan alat diagnostic tools dari produsen sensor.pdf) diakses pada tanggal 24 Maret 2016.
kendaraan tersebut untuk dapat melihat langsung
tegangan output yang diterima oleh ECU. Anonim. 2013. (https://www.ngk.de/uploads/tx_templav
Untuk pengembangan lebih lanjut hendaknya oila/ntk_arbeitsprinzip_ zirkonia_1_en.jpg)
ditambahkan alat afr meter untuk dapat melihat diakses pada tanggal 24 Maret 2016.
perubahan nilai afr secara langsung yang diakibatkan
manipulasi tegangan output O2 sensor. Anonim. 2013. (http://temrinlerim.org/SENSORLER
Untuk pengembangan lebih lanjut dapat ditambahkan /contents/0702.htm) diakses pada tanggal 24
jumlah variasi tegangan output O2 sensor untuk Maret 2016.
mendapatkan unjuk kerja mesin optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto. 2005. Motor Bakar Torak. Anonim. 2013. (http://www.taringa.net/posts/autos-
Bandung: Institut Teknologi Bandung. motos/17856951/Inyeccion-Electronica-Sensores-
nafta.html) diakses pada tanggal 24 Maret 2016.
Fadhilla. 2013. (motogokil.com/2013/06/03/belajar-ecu-
bag-1/.html) di akses pada tanggal 23 Maret 2016. Anonim. 2013. (http://news.motorplus-
online.com/read/9CkWlcvytwuYB02Mr-
Fadhilla. 2013. (motogokil.com/2013/06/03/belajar-ecu- FaRXAdHyddmJ0iKII0W71Rj10/4/0/Tes-Modul-
bag-2/.html) di akses pada tanggal 23 Maret 2016. Penipu-O2-Sensor-Apakah-Efektif.html) diakses
pada tanggal 24 Maret 2016.
Heywood, John B. 1988. Internal Combustion Engine
Fundamentals. New York: McGraw-Hill.

Laksono, Hendy. 2011. Pengaruh Pengaplikasian


Manipulator O2 Sensor Terhadap Performa Mesin
Turbo 4E-FTE. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.

Obert, Edward F. 1973. Internal Combustion Engines


and Air Pollution. Third Edition. New York:
Harper Collins Publisher.

Anda mungkin juga menyukai