Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Ujian Tengah Semester

Semester Gasal 2021/ 2022

Pompa dan Kompresor

Dosen Pengajar : Hariyo P. S. Pratomo, S.T., M.Phil.

Hari/ Tanggal : Senin / 11 Oktober 2021

Sifat : Terbuka

Waktu : 13:30 – 16:00 (WIB)

CPMK 1-1: Mampu mengidentifikasi dan menerapkan head, capacity, motor rotating
speed untuk merancang impeller pompa sentrifugal
CPMK 1-2: Mampu mengidentifikasi dan menerapkan outlet diameter, shroud
thickness, dan side clearances dari centrifugal impeller untuk merancang volute pompa
sentrifugal

Petunjuk Pengerjaan:
1. Baca dengan cermat setiap soal karena setiap soal ditujukan untuk NRP yang
berbeda.
2. Berkas jawaban dikumpulkan paling lambat 11 Oktober 2021 pkl. 16:00 (WIB) di
folder “UTS” Google Drive dengan link:
https://drive.google.com/drive/folders/1KdYqidSF8t5LbQjWZkQc1LNujkY46oMy
3. File berkas pekerjaan diberikan nama: UTS-Nama_Mahasiswa-NRP.

1
Soal:
1. Energy-efficient pumps sekarang ini telah banyak digunakan. Pumping systems
mengkonsumsi energi sekitar 20% dari kebutuhan energi listrik dunia, dan
penelitian dari Departemen Energi Amerika Serikat menemukan bahwa 16% dari
biaya konsumsi listrik di industri disumbangkan oleh pumping systems yang ada.
(Castle Pumps: 7 ways to improve the energy efficiency of your pump atau
kunjungi website: https://www.castlepumps.com/info-hub/7-ways-to-improve-
the-energy-efficiency-of-your-pump/)

Berkaitan dengan crucial point tersebut, American Society of Mechanical


Engineers (ASME) telah menyusun suatu standard untuk melakukan detailed
assessment dari pumping system. (Csanyi 2014)

 Jelaskan mengapa maintenance merupakan salah satu assessment yang harus


dilakukan di dalam pumping system (NRP 244 16 036)
JAWABAN:
Secara prinsip, maintenance yang kurang menyebabkan: 1) menurunnya
efisiensi sistem pompa, 2) pompa menjadi lebih cepat aus, dan 3)
meningkatnya berbagai biaya. Dengan kata lain, untuk menjaga efisiensi
yang bagus dari sistem pompa diperlukan maintenance yang baik; untuk
menjaga life span dari pompa diperlukan maintenance yang baik; untuk
menghemat berbagai biaya diperlukan maintenance yang baik. Jadi,
maintenance yang baik akan menghemat energy.

Maintenance yang tepat untuk sistem pompa untuk mencapai ketiga hal di
atas meliputi:
o penggantian impeller yang aus
o inspeksi dan perbaikan bearing
o penggantian pelumas bearing
o inspeksi dan penggantian seals (termasuk mechanical seals)
o penggantian wear ring dan penggantian impeller
o pengecekan kelurusan motor dan pompa (pump-motor alignment)
o perhitungan throttling losses (losses di pompa dan piping)

 Jelaskan mengapa monitoring merupakan salah satu assessment yang harus


dilakukan di dalam pumping system (NRP 244 16 103)
JAWABAN:
Secara prinsip, monitoring dalam kaitan dengan pengoperasian dan
maintenance dari sistem pompa dapat digunakan: 1) untuk mendeteksi
sejak dini berbagai problem dan 2) untuk menentukan solusi untuk

2
mengupayakan sistem pompa yang lebih efisien. Oleh karena itu,
monitoring ini mencakup penentuan clearances yang perlu disesuaikan serta
indikasi blockage, kerusakan impeller, saluran suction yang buruk, pompa yang
sudah aus, sistem pompa dan piping yang terisi udara, rekomendasi
pengoperasian. Dengan kata lain, tanpa monitoring dan tanpa cakupan yang
lengkap dari monitoring tersebut, deteksi sejak dini berbagai problem dan
solusi untuk meningkatkan efisiensi pompa tidak bisa tercapai.

Monitoring harus dilakukan dengan baik dan meliputi sejumlah aspek berikut:
o monitoring keausan
o monitoring vibrasi
o monitoring pressure dan flow
o monitoring power atau konsumsi energi listrik
o monitoring kenaikan temperature dan kenaikan pressure pada pompa
o monitoring dan inspeksi sistem perpipaan

 Jelaskan mengapa controls merupakan salah satu assessment yang harus


dilakukan di dalam pumping system (NRP c1217 0011)
JAWABAN:
Secara prinsip, tujuan dari control adalah untuk menghentikan
pengoperasian pompa yang tidak diperlukan beroperasi atau untuk
mengurangi load dari setiap pompa karena load berlebih menyebabkan
konsumsi energi listrik yang berlebih. Sistem control memampukan sistem
pompa untuk beroperasi dan berhenti secara cepat dan akurat. Oleh karena
itu, dalam assessment dari sistem pompa controls merupakan salah satu poin
penting yang dievaluasi.

 Jelaskan mengapa pengurangan dari demand merupakan salah satu


assessment yang harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1217 0012)
JAWABAN:
Secara prinsip, pengurangan demand di dalam sistem pompa berdampak
pada peningkatan efisiensi energi (demikian juga penghematan konsumsi
energi) dan mereduksi kebutuhan teknis untuk menambah atau
meningkatkan kapasitas pompa. Kapasitas pompa yang ditingkatkan juga
berarti meningkatkan load pompa demikian juga konsumsi energinya.
Pengurangan demand ini bisa direalisasikan dengan penempatan holding tank
untuk menyeimbangkan aliran fluida dalam artian load dari pompa direduksi
serta menghindari keberadaan bypass loops dan sistem pipa yang tidak perlu.
Selain itu, pengurangan demand dari sistem pompa juga bisa direalisasi
melalui pengurangan total head requirement dengan menyediakan sistem

3
perpipaan yang baik (losses tidak besar) dan mengatur penempatan suction
tank dan discharge tank secara tepat. Secara teknis, pengurangan demand ini
bisa menghemat konsumsi energi sebesar 5% sampai 10%.

 Jelaskan mengapa penggunaan more efficient pumps merupakan salah satu


assessment yang harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1217 0020)
JAWABAN:
Di lapangan, efisiensi pompa bisa berkurang sebesar 10% sampai 25%. Secara
prinsip, berkurangnya efisiensi pompa bukan karena semata-mata usia
pemakaian pompa namun berkurangnya efisiensi pompa ini dapat
disebabkan oleh karena berbagai perubahan di dalam pengoperasian
yang bisa menyebabkan mismatch antara kapasitas pompa dan
pengoperasiannya. Oleh karena itu, hal ini bisa diatasi dengan penggunaan
more efficient pumps. Secara prinsip, more efficient pumps telah dirancang
untuk specific pressure head dan flow rate capacity. Sehingga, more efficient
pumps harus dipilih dengan tepat karena hal ini menghemat biaya
pengoperasian pompa. More efficient pumps bisa menghemat konsumsi energi
sebesar 2% sampai 10%.

 Jelaskan mengapa pump sizing yang tepat merupakan salah satu assessment
yang harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1217 0082)
JAWABAN:
Secara prinsip, pump sizing harus sesuai dengan kebutuhan pengoperasian
dimana dalam pengoperasian pompa bisa terjadi peak loads. Pump sizing
yang tidak tepat tidak bisa menangani peak loads, oleh karena itu pump
sizing yang tepat diperlukan. Lebih jauh, pengoperasian pompa tidak bisa
terlepas dari motor listrik yang menggerakkan pompa. Di lapangan, motor
listrik yang berukuran kecil tidak selalu berarti menghemat konsumsi energi
karena hemat tidaknya konsumsi energi di motor listrik bergantung pada
load dari motor yang diberikan oleh pompa dimana pompa tidak bisa
terlepas dari pump sizing yang tepat. Selanjutnya, pump sizing yang tepat
dapat dilakukan salah satunya melalui trimming. Pump sizing yang tepat bisa
menghemat konsumsi energi listrik sebesar 15% sampai 25%.

 Jelaskan mengapa penggunaan multiple pumps untuk loads yang berubah


merupakan salah satu assessment yang harus dilakukan di dalam pumping
system (NRP c1218 0002)
JAWABAN:
Sebagaimana assessment dari sistem pompa bertujuan untuk menghemat
konsumsi energi listrik, multiple pumps yang dioperasikan untuk varying

4
loads juga merupakan sistem pompa yang paling cost effective dan paling
efisien dari sisi konsumsi energi. Lebih jauh, multiple pumps bisa
menghemat konsumsi energi listrik sebesar 10% sampai 50%.

 Jelaskan mengapa impeller trimming merupakan salah satu assessment yang


harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1218 0033)
JAWABAN:
Secara prinsip, trimming mengurangi tip speed dari impeller.
Berkurangnya tip speed dari impeller berarti mengurangi jumlah energi
yang diberikan ke fluida yang dipompakan. Berkurangnya jumlah energi
ini berarti flow rate dan pressure dari pompa juga berkurang. Hal ini pada
akhirnya menyebabkan penghematan konsumsi energi listrik oleh karena
load pada pompa berkurang sehingga load pada motor listrik juga
berkurang. Menariknya, trimming bisa menghemat konsumsi energi listrik
sebesar 75%.

 Jelaskan mengapa penggunaan adjustable speed drives merupakan salah satu


assessment yang harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1218 0040)
JAWABAN:
Secara prinsip, adjustable speed drives berfungsi menyesuaikan secara
akurat tip speed dari impeller terhadap load pada pompa. Adjustable speed
drives ini diintegrasikan dengan motor listrik karena load pada motor
bersumberkan load pada impeller dimana load pada impeller pompa
berbanding lurus terhadap flow rate pangkat tiga serta penurunan flow rate
yang kecil sangat menghemat konsumsi energi listrik. Selanjutnya,
pemasangan adjustable speed drives meningkatkan produktifitas dan
kualitas proses serta mengurangi keausan pada peralatan. Oleh karena
itu, hal ini menurunkan biaya perawatan.
Adjustable speed drives bisa menghemat konsumsi energi listrik sebesar 20%
sampai 50%%.

 Jelaskan mengapa throttling valves yang harus dihindari merupakan salah satu
assessment yang harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1218 0041)
JAWABAN:
Secara prinsip, throttling valves menyebabkan pemberian load berlebih
pada impeller pompa demikian juga load pada motor listrik. Oleh karena
itu, hal ini juga berarti oversized pump yang pada akhirnya menyebabkan
meningkatnya konsumsi energi listrik. Oleh karena itu, sebagaimana
assessment pada sistem pompa bertujuan untuk meningkatkan penghematan

5
konsumsi energi listrik keberadaan throttling valves pada sistem pompa harus
dihindari.

 Jelaskan mengapa pipe sizing yang tepat merupakan salah satu assessment
yang harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1218 0051)
JAWABAN:
Secara prinsip, pipe sizing berdampak langsung pada konsumsi energi
listrik oleh karena terjadinya losses di dalam sistem pipa yang mana losses ini
harus dikompensasi dengan konsumsi energi listrik melalui pengoperasian
pompa (yang digerakkan oleh motor listrik). Oleh karena itu, losses dalam
sistem pipa harus dikurangi untuk meningkatkan penghematan konsumsi
energi. Pengurangan losses ini yang disebabkan oleh friction ini bisa dilakukan
melalui pipe sizing yang tepat yaitu optimisasi diameter pipa. Secara prinsip,
kompensasi friction oleh frictional power ini bergantung pada pipe size
yakni diameter, flow capacity, overall pipe length, pipe material, pipe
surface roughness serta properti fluida yang dipompa.

 Jelaskan mengapa penggantian belt drives merupakan salah satu assessment


yang harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1218 0061)
JAWABAN:
Pengoperasian pompa tidak terlepas dari sumber penggerak pompa,
yaitu motor listrik. Di lapangan, keberadaan motor listrik ini bisa terhubung
dengan V-belt untuk menggerakkan impeller pompa. Dari sisi penggunaan, V-
belt bisa mengalami stretch, slip, bend dan kompresi. Dengan kondisi V-
belt yang mengalami stretch, slip, bend, dan kompresi, efisiensi pompa akan
terkikis atau berkurang serta peningkatan konsumsi energi listrik yang
tidak perlu terjadi oleh karena kondisi V-belt yang buruk. Oleh karena itu,
untuk mempertahankan efisiensi pompa yang baik, V-belt harus diganti untuk
menghemat konsumsi energi listrik. Penggantian V-belt pada sistem
penggerak pompa bisa menghemat konsumsi energi listrik sampai 8%.

 Jelaskan mengapa precision castings dan surface coatings merupakan salah


satu assessment yang harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1218
0084)
JAWABAN:
Secara prinsip, precision castings dan surface coatings mengurangi surface
roughness sehingga hal ini menyebabkan meningkatnya efisiensi energi
atau konsumsi energi listrik. Surface roughness yang kecil menyebabkan
friction losses yang kecil dalam sistem pipa. Alhasil, konsumsi energi tidak
besar karena tidak diperlukan kompensasi meningkatnya konsumsi energi

6
yang besar untuk mengatasi friction losses yang besar oleh karena surface
roughness yang tinggi. Biasanya, castings dan surface coatings dilakukan pada
smaller pumps.

 Jelaskan mengapa perbaikan sealing merupakan salah satu assessment yang


harus dilakukan di dalam pumping system (NRP c1219 0077)
JAWABAN:
Secara prinsip, kegagalan seal mengakibatkan 70% kegagalan pompa.
Mengapa? Keberadaan seal pada pompa berhubungan langsung pada
jumlah dari electrical power yang diterima atau digunakan oleh impeller
pompa. Bila seal rusak, maka terjadi ketimpangan di dalam
pengoperasian pompa dimana electrical power supply tidak sesuai
dengan absorbed power pada setiap kondisi load. Hal inilah yang
menyebabkan kegagalan pompa dan juga besarnya konsumsi energi listrik.

2. Lihat gambar berikut ini. Jelaskan sebanyak mungkin yang bisa Anda jelaskan dari
gambar tersebut (untuk NRP genap)

7
JAWABAN:
Figure 1.2 juga bisa dilihat pada halaman 20 dari materi belajar Pompa dan
Kompresor-1-9 Agustus 2021. Secara prinsip, Figure 1.2 menjelaskan perubahan
dari efisiensi dari positive displacement pumps, centrifugal pumps, dan axial pumps
serta perubahan dari geometri impeller terhadap perubahan specific speed.
Pada grafik dari Figure 1.2, sumbu X adalah specific speeds dengan skala 10 –
1000 dan sumbu Y adalah efisiensi dari berbagai tipe pompa dengan skala 0.4 – 1.
Terlihat bahwa semakin besar specific speed efisiensi pompa meningkat sampai
pada suatu titik tertentu dan kemudian berkurang. Meningkatnya specific speed
juga menyebabkan pompa berubah tipe dari positive displacement ke centrifugal
dan pada akhirnya ke tipe axial pada specific speed yang paling tinggi. Pompa tipe
centrifugal memiliki specific speed pada rentang 50 sampai 200. Secara khusus,
untuk setiap tipe pompa berlaku bahwa efisiensi pompa meningkat sampai pada
suatu titik tertentu dan selanjutnya berkurang secara bertahap seiring dengan
meningkatnya specific speed. Lebih jauh, khusus untuk centrifugal pump terlihat
bahwa geometri dari impeller pompa juga merupakan fungsi dari specific speed
atau dengan kata lain specific speed merupakan label dari geometri impeller.
Impeller tipe centrifugal berlaku pada specific speed yang kecil dan sebaliknya
berlaku untuk impeller tipe axial.

Lihat persamaan berikut ini. Jelaskan sebanyak mungkin yang bisa Anda jelaskan
dari persamaan untuk mendisain performa fan yang berkaitan dengan energy
consumption cost (untuk NRP ganjil)

Shaft PWR adalah power of shaft,  adalah density dari compressed air, D adalah
diameter fan, U adalah kecepatan keliling fan.
JAWABAN:
Persamaan untuk mendisain performa fan juga bisa dilihat pada halaman 22 dari
materi belajar Pompa dan Kompresor-1-9 Agustus 2021. Secara prinsip,
ShaftPWR berbanding lurus terhadap Power coefficient dimana energy
consumption cost bersumber pada ShaftPWR. ShaftPWR merupakan fungsi dari
shaft torque dan angular velocity dari shaft. Pada saat fan beroperasi, rotor
(termasuk shaft) mendapatkan load dari udara yang dialirkan. Load dari udara ini
berpengaruh pada shaft rotation (beserta angular velocity) dan torque yang pada
akhirnya berpengaruh pada energy consumption cost. Dari persamaan tersebut,
untuk menghemat konsumsi energi, Power coefficient bisa dikurangi secara
langsung dari ShaftPWR.

8
3. Lihat gambar berikut ini.
Ketika impeller berputar, mengapa terjadi kenaikan
pressure dalam fluida yang dipompakan sehingga fluida
bisa mengalir meninggalkan impeller? (untuk NRP ganjil)
JAWABAN:
Misal sesaat pompa dan suction pipe terisi dengan fluida
maka ketika impeller berputar terjadi centrifugal force
pada fluida. Terjadinya centrifugal force pada fluida inilah
yang menyebabkan terjadinya pressure rise dalam fluida
yang mengalir ke outer circumference dan fluida tersebut
didesak keluar impeller mengalir ke discharge pipe.
Hal ini juga dijelaskan di halaman 33 dari materi belajar Pompa dan Kompresor-
1-16 Agustus 2021.

Mengapa terjadi underpressure pada saluran suction sehingga hal ini


menyebabkan fluida yang baru bisa mengalir ke dalamnya?
JAWABAN:
Fluida yang dipindahkan oleh impeller pompa dari suction side ke discharge side
menyebabkan terjadinya underpressure pada suction side. Hal inilah yang
menyebabkan fluida mengisi kembali suction side. Fluida memasuki impeller
pompa secara aksial dan meninggalkan impeller pompa secara radial.
Hal ini juga dijelaskan di halaman 33 dari materi belajar Pompa dan Kompresor-
1-16 Agustus 2021.

4. Pilihlah pompa dengan kapasitas 1725 gpm untuk memompa air sejauh 110 ft
total head. Pilihlah model pompa yang tepat dan driver speed yang tepat.
Tentukan efisiensi pompa, driver power, dan NPSH requirement. (untuk NRP
genap)
JAWABAN:
Secara prinsip, sebagai langkah pertama adalah checking pada full-line catalog
dari pump manufacturer untuk pump dengan flow capacity Q sebesar 1725 gpm
dan total head H sebesar 110 ft.
Sebagai contoh, pump manufacturer adalah Vertiflo. Full-line catalog dari
Vertiflo pump menyediakan Model 1434 Horizontal End Section dengan
maximum flow capacity sebesar 3600 gpm dan maximum total head sebesar
160 ft. Model 1434 memiliki wide range of applications, yaitu: industrial process,
waste water, chemicals, deionized water, pollution control, solids pumping, general
water pumping.

9
Selanjutnya, langkah kedua adalah checking pada pump selector chart dari Vertilo
untuk flow capacity Q sebesar 1725 gpm dan total head H sebesar 110 ft.

10
Dengan flow capacity Q sebesar 1725 gpm dan total head H sebesar 110 ft, pump
selector chart tersebut memberikan model yang tepat yaitu model 8 x 8 x 12 untuk
Model 1434 dengan driver speed sebesar 1750 rpm.

Akhirnya, langkah ketiga adalah checking pada pump performance chart untuk
model 8 x 8 x 12 dari Model 1434 dengan driver speed sebesar 1750 rpm.

11
Dari performance curves tersebut, untuk flow capacity Q sebesar 1725 gpm dan
total head H sebesar 110 ft diperoleh driver power sebesar 60 HP, pump
efficiency sebesar 70%, NPSH requirement sebesar 12.5 ft.

Pilihlah pompa dengan kapasitas 1775 gpm untuk memompa air sejauh 130 ft
total head. Pilihlah model pompa yang tepat dan driver speed yang tepat.
Tentukan efisiensi pompa, driver power, dan NPSH requirement. (untuk NRP
ganjil)
JAWABAN:
Secara prinsip, sebagai langkah pertama adalah checking pada full-line catalog
dari pump manufacturer untuk pump dengan flow capacity Q sebesar 1775 gpm
dan total head H sebesar 130 ft.
Sebagai contoh, pump manufacturer adalah Calpeda. Full-line catalog dari
Calpeda pump menyediakan Model N, N4 End-Suction Centrifugal Pumps
dengan rotation speed sebesar 1450 rpm dan 2900 rpm. Model N, N4 End-
Suction Centrifugal Pumps memiliki wide range of applications untuk clean liquids,
water supply, heating, air conditioning, cooling and circulation plants, civil and
industrial applications, agriculture, fire fighting applications, irrigation.

12
Selanjutnya, langkah kedua adalah checking pada pump selector chart dari
Calpeda untuk flow capacity Q sebesar 1775 gpm (= 6719.11 lt/min) dan total
head H sebesar 130 ft (= 39.624 m). Dari pump catalog, Q = 6719.11 lt/min dan H
= 39.624 m bisa diakomodasi oleh pump selector chart dengan driver speed
sebesar 1450 rpm.

Dengan Q = 6719.11 lt/min dan H = 39.624 m, pump selector chart tersebut


memberikan model yang tepat yaitu Model N4 150-400 dengan driver speed
sebesar 1450 rpm.

13
Akhirnya, langkah ketiga adalah checking pada pump performance chart untuk
Model N4 150-400 dengan driver speed sebesar 1450 rpm, Q = 6719.11 lt/min (=
403.1466 m3/hr) dan H = 39.624 m.

14
Dari performance curves tersebut, untuk flow capacity Q sebesar 1775 gpm dan
total head H sebesar 130 ft diperoleh driver power sebesar 90 HP, pump
efficiency sebesar 73%, NPSH requirement sebesar 17 ft.

5. Temperatur air sebesar 62oF., zTOT = 68 ft., kapasitas aliran air sebesar 1300 g.p.m.
Diameter pipa hisap sebesar 6 in., diameter pipa tekan sebesar 8 in. Panjang pipa
hisap adalah 12 ft., panjang pipa tekan adalah 80 ft. Turbulence loss dalam pipa
hisap adalah 0.4 ft., turbulence loss dalam pipa tekan adalah 0.7 ft., dan pipe
terbuat “best cast iron.” Tentukan total head dari pompa. (untuk NRP ganjil)
JAWABAN:
 Langkah I Luasan dari suction line AS
AS = (1/4)dS2 = (1/4)62 = 28.26 in2
 Langkah II Luasan dari discharge line AD
 AD = (1/4)dD2 = (1/4)82 = 50.24 in2
 Langkah III Velocity dari fluid flow dalam suction line VS
VS = QS/AS = (gpm x 0.1337 x 144)/(60 x AS) = 14.76 ft/s
 Langkah IV Velocity dari fluid flow dalam discharge line VD
VD = QD/AD = (gpm x 0.1337 x 144)/(60 x AD) = 8.3 ft/s
 Langkah V Absolute viscosity dari air pada suhu 62oF (lihat table)
 = 23.89 x 10-6 slugs per ft.-sec
 Langkah VI Specific weight dari air pada suhu 62oF (lihat table)
 = 62.34 lb. per cu. ft.
 Langkah VII Reynolds number pada suction line ReS
ReS = (VSdS)/(g) = 7.18 x 106 (aliran turbulen)
 Langkah VIII Reynolds number pada discharge line ReD
ReD = (VDdD)/(g) = 5.38 x 106
 Langkah IX Friction factor f dari fluid flow dalam suction line
f = 0.0175 (dari Moody diagram)
 Langkah X Loss friction head dalam suction line HfAS
HfAS = (fLSVS2)/(dS2g) = 0.059 ft
 Langkah XI Friction factor f dari fluid flow dalam discharge line
f = 0.018 (dari Moody diagram)
 Langkah XII Loss friction head dalam discharge line HfDB
HfDB = (fLDVD2)/(dD2g) = 0.019 ft
 Langkah XIII Total head H
H = HfAS + HfDB + HTAS + HTDB + zTot = 0.059 + 0.019 + 0.4 + 0.7 + 68
= 69.178 ft

15
Z
T
O
T
Z
Z D

Temperatur air sebesar 58oF., zTOT = 70 ft., kapasitas aliran air sebesar 1450 g.p.m.
Diameter pipa hisap sebesar 7 in., diameter pipa tekan sebesar 6 in. Panjang pipa
hisap adalah 12 ft., panjang pipa tekan adalah 75 ft. Turbulence loss dalam pipa
hisap adalah 0.4 ft., turbulence loss dalam pipa tekan adalah 0.6 ft., dan pipe
terbuat “best cast iron.” Tentukan total head dari pompa. (untuk NRP genap)

JAWABAN:
 Langkah I Luasan dari suction line AS
AS = (1/4)dS2 = (1/4)72 = 38.465 in2
 Langkah II Luasan dari discharge line AD
AD = (1/4)dD2 = (1/4)62 = 28.26 in2
16
 Langkah III Velocity dari fluid flow dalam suction line VS
VS = QS/AS = (gpm x 0.1337 x 144)/(60 x AS) = 12.1 ft/s
 Langkah IV Velocity dari fluid flow dalam discharge line VD
VD = QD/AD = (gpm x 0.1337 x 144)/(60 x AD) = 16.46 ft/s
 Langkah V Absolute viscosity dari air pada suhu 58oF (lihat table)
 = 23.89 x 10-6 slugs per ft.-sec
 Langkah VI Specific weight dari air pada suhu 58oF (lihat table)
 = 62.34 lb. per cu. ft.
 Langkah VII Reynolds number pada suction line ReS
ReS = (VSdS)/(g) = 6.86 x 106 (aliran turbulen)
 Langkah VIII Reynolds number pada discharge line ReD
ReD = (VDdD)/(g) = 8 x 106
 Langkah IX Friction factor f dari fluid flow dalam suction line
f = 0.0175 (dari Moody diagram)
 Langkah X Loss friction head dalam suction line HfAS
HfAS = (fLSVS2)/(dS2g) = 0.068 ft
 Langkah XI Friction factor f dari fluid flow dalam discharge line
f = 0.0175 (dari Moody diagram)
 Langkah XII Loss friction head dalam discharge line HfDB
HfDB = (fLDVD2)/(dD2g) = 0.92 ft
 Langkah XIII Total head H
H = HfAS + HfDB + HTAS + HTDB + zTot = 0.068 + 0.92 + 0.4 + 0.6 + 70
= 71.988 ft

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat,dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.”(Amsal 2:6)

-------- GOOD LUCK, GOD BLESS YOU --------

17

Anda mungkin juga menyukai