Anda di halaman 1dari 7

Dasar-dasar Pompa (2): Kurva

Karakteristik Pompa
MECHANICAL
BY ONNY

Setiap pompa yang dibuat oleh produsen memiliki karakteristik yang


berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan desain pembuatannya. Hal
ini dipengaruhi oleh ukuran besar dan desain pompa, ukuran dari
diameter impeler, serta besar putaran operasionalnya. Karakteristik
sebuah pompa ditunjukkan melalui sebuah kurva Head vs. Debit
pompa.

Kurva Head-Kapasitas Pompa Sentrifugal

Kurva karakteristik pompa di atas juga biasa dikenal di


duniaengineering dan industri sebagai Kurva Performa Pompa.
Jika pada sebuah pompa tertentu dijaga konstan putaran porosnya,
maka kita dapat menggeser kurva performansinya dengan cara
memvariasikan besar diameter impellernya.
Begitu pula jika kita menjaga diameter impeller pompa pada kondisi
konstan, lalu kita memvariasikan besar putaran porosnya, maka kita
juga dapat menggeser kurva performansi pompa ke kanan maupun
ke kiri.

Pemvariasian kondisi pompa di atas memang tampak kurang lazim.


Namun di dunia industri hal tersebut menjadi hal yang lumrah. Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap misalnya, pompa utama yang
mensupply air menuju boiler harus dapat memvariasikan besar
debit air yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan uap air yang
akan diproduksi boiler. Perubahan beban listrik maka kebutuhan uap
airnya juga berbeda-beda. Pemvariasian putaran pompa menjadi
solusi yang masuk akal untuk digunakan pada industri ini. Artikel
lengkap mengenai pompa ini dapat Anda baca di sini.
Komponen Tambahan Kurva Karakteristik Pompa
Ada hal-hal lain yang perlu diketahui oleh kita semua mengenai
beberapa parameter yang biasanya juga dicantumkan di dalam
kurva karakteristik pompa. Yang pertama adalah informasi Brake
HorsePower (BHP) yang diperlukan untuk mengoperasikan pompa.
BHP juga dikenal dengan daya mesin murni adalah sebuah satuan
penunjukan daya sebuah mesin sebelum dikurangi
oleh lossesakibat desain sistem atau losses lainnya.

Informasi BHP Pada Kurva Karakteristik Pompa

Perlu diingat bahwa informasi BHP pada kurva karakteristik pompa


adalah untuk fluida air yang memiliki nilai spesific gravity = 1. Jika
pompa akan digunakan untuk fluida lain, maka nilai BHP harus
dihitung terlebih dahulu. Misal fluida yang akan digunakan adalah
bensin dengan nilai spesific grafity0,72, maka nilai BHP yang
diperlukan adalah
5 bhp x 0,72 = 3,6 bhp
Informasi lain yang diberikan bersama kurva karakteristik pompa
biasanya adalah titik efisiensi hidrolik-nya. Best Efficiency
Point(BEP) / efisiensi hidrolik adalah efisiensi pompa yang sudah
dikurangi dengan losses akibat efek hidrolik.

Efisiensi Hidrolik Terbaik Ditunjukkan Pada Kurva

Parameter yang ketiga adalah Net Positive Suction Head


Required (NPSHR). NPSHR adalah sebuah parameter pompa yang
nilainya didapatkan dari uji lab. NPSHR merupakan besaran yang
menujukkan losses dari internal pompa yang besarnya ditentukan
oleh desain pompa, ukurannya, dan operasional putarannya.

Kurva NPSHR Sebuah Pompa


Besar NPSHR dipengaruhi oleh besar putaran pompa saat digunakan
pada sistem. Sedangkan putaran pompa tergantung dari desain
sistem itu sendiri. Lain halnya dengan NPSH yang nilainya
dipengaruhi langsung oleh desain sistem. Nilai NPSH (Net Positive
Suction Head) harus selalu lebih tinggi daripada nilai NPSHR ini.
NPSH dan NPSHR akan dibahas lebih lanjut pada artikel selanjutnya.
Informasi terakhir pada kurva karakteristik pompa yang perlu kita
perhatikan adalah kemampuan pompa dalam mengangkat air pada
sisi inletnya (priming lift). Perhatikan pada gambar berikut ini.

Pada kurva di atas ditunjukkan informasi kemampuan pompa dalam


mengangkat air dari kedalaman tertentu pada setiap diameter
impeller. Informasi ini sangat penting terutama pada saat nanti kita
melakukan pemilihan pompa untuk digunakan pada sebuah sistem.

Pada suatu jaringan pemipaan dibutuhkan suatu alat untuk menyuplai air
dari sumber ke jaringan pemipaan yang akhirya nanti akan didistribusikan ke
tiap unit rumah. Pemilihan pompa yang sesuai sangat dibutuhkan dan
memerlukan perhatian khusus supaya distribusi air ke tiap unit rumah berjalan
seperti yang diharapkan. Pemilihan pompa untuk digunakan pada suatu jaringan
pemipaan harus sesuai dengan parameter-parameter tertentu pada
perencanaan sistem jaringan pemipaan. Seperti besar debit yang diperlukan,
besar head yang diperlukan dan juga letak dan jenis sumber air yang
digunakan.
Untuk pemilihan pompa pada perencanaan sistem jaringan pemipaan di
komplek citra ini, pompa yang akan dipilih harus memenuhi beberapa parameter
tertentu, yaitu :
1. Debit yang dibutuhkan pada sistem jaringan pemipaan di komplek citra ini untuk
tiap tahap operasinya adalah sebesar 1,4 L/s (0,0014 m3/s).
2. Pompa yang akan digunakan adalah pompa yang dapat mendistribusikan air dari
sumur bor dengan kedalaman 20 m.
3. Dari analisa Epanet 2.0 besar headloss akibat gesekan sepanjang jaringan
pemipaan (analisa dari pengurangan head terbesar di suatu titik di pipa cabang)
adalah sebesar 0,95 m.
4. Pertimbangan ekonomis. Hal ini untuk pertimbangan pemilihan pompa yang
terlalu besar karena mengingat luas jaringan distribusi yang tidak terlalu besar.
Karena pertimbangan parameter-parameter diatas maka dipilih untuk
menggunakan jenis pompa jet-sentrifugal (jet-centrifugal pump), hal ini
didasarkan karena sumber air yang direncanakan berasal dari sumur bor
dengan kedalaman 20 m. Mengingat keterbatasan pompa sentrifugal biasa yang
tidak dapat menyuplai air dari kedalaman suction lebih dari 9 meter. Dan juga
karena keperluan debit yang tidak terlalu besar, hal ini sesuai dengan
karakteristik pompa jet-sentrifugal yang beroperasi pada head yang tinggi
dengan besar debit yang tidak terlalu besar.
Pada pemilihan pompa jet-cantrifugal pump ini berbeda dengan prosedur
pemilihan untuk pompa lainnya. Hal ini dikarenakan pada jet-centrifugal pump
ini terdapat komponen lain yang disebut eductor yang terletak di dalam sumur
dengan kedalaman yang direncanakan. Eductor ini merupakan suatu komponen
pompa yang tidak mempunyai komponen yang berputar dan diletakkan didalam
sumur dengan kedalaman tertentu. Seperti dengan pompa lainnya, eductor ini
mempunyai saluran masuk (suction) dan saluran keluar (discharge) air, didalam
eductor ini terdapat komponen lainnya yaitu nozzle dan throat.
Berbeda dengan pompa jenis sentrifugal lainnya, pompa jenis ini
mempunyai dua buah saluran pipa discharge yang keluar dari rumah pompa,
dimana satu pipa ke jaringan pemipaan dan yang satu lagi kembali ke dalam
sumur sebagai penggerak awal untuk eductor. Besar debit yang mengalir di
kedua pipa tersebut disesuaikan dengan perencanaan yang diatur oleh sebuah
diafragma (pengatur debit) yang terdapat pada pompa sentrifugal.
Dasar pemilihan pompa ini biasa digunakan para Mahasiswa untuk
membuat laporan Tugas Akhir (TA) atau Skripsi di jurusan / fakultas Teknik
Mesin. Admin Memiliki banyak Judul TA / Skripsi tentang fakultas Teknik
Mesin/Industri. Untuk mendapatkan file tersebut silahkan bisa menghubungi
admin Blog ini.

Anda mungkin juga menyukai