PENDAHULUAN
1
dilakukan pemeliharaan dengan cara membersihkan bagian katup, injektor dan
ruang bakar kendaraan.
2
3
b. Masyarakat
Dapat memberikan wawasan bagi pengguna sepeda motor berteknologi
EFI, juga sebagai alternative solusi untuk perawatan injeksi kendaraan agar dapat
lebih lama dalam pemakaian.
c. Ilmu Pengetahuan
Sebagai bahan referensi dan menambah khazanah keilmuan dalam
pendidikan sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan bagi peneliti
berikutnya.
Fuel pump menyuplai bahan bakar ke injector melalui fuel filter. Pressure
regulator berfungsi menjaga supaya tekanan bahan bakar yang ke injector tetap
konstan hanya 294 kPa ( 43 psi). Ketika ECM memberikan sinyal kepada injector,
fuel passage terbuka, sehingga sejumlah bahan-bakar terinjeksi kedalam intake
manifold.
Semakin lama injector diberikan sinyal (durasi injeksi), semakin banyak
bahan bakar yang diinjeksikan. Semakin pendek waktu injector diberikan sinyal,
semakin sedikit bahan bakar yang diinjeksikan. Durasi injeksi dan timing injeksi
semuanya dikontrol oleh ECM, berdasarkan masukan dari sinyal-sinyal yang
diperoleh dari throttle position sensor, crankshaft position sensor, intake air
pressure sensor, intake air temperature sensor, O2 sensor dan engine temperature
sensor yang memungkinkan ECM menentukan durasi (lamanya) injeksi dan
timing injeksi.
Timing (waktu) injeksi ditentukan berdasarkan sinyal dari crankshaft
position sensor. Sehingga volume bahan-bakar yang dibutuhkan mesin dapat
12 disuplai setiap saat, sesuai dengan kondisi jalan dan pengendaraan (Service
Manual Honda Beat, 2014:1-4).
f. Injector
Injector adalah salah satu bagian dari sistem bahan bakar injeksi yang
akan mengabutkan bahan bakar agar terjadi proses pencampuran yang
homogen antara udara dan bahan bakar. Injector dilengkapi dengan plunger
yang akan membuka dan menutup saluran bahan bakar dan kerja plunger
dikontrol oleh solenoid yang mendapat instruksi dari ECM.
Injector berfungsi menyemprotkan bensin menuju engine untuk
dicampur dengan udara. Agar bensin mudah bercampur dengan udara maka
bensin dikabutkan dengan halus sehingga mudah berubah menjadi uap
b. Infuse cleaner
Pembersihan Injector dan ruang bakar pada metode ini adalah
dengan cara memasukkan cairan pembersih kedalam sebuah tabung,
dimana ujung bawah tabung tersebut terhubung dengan selang injector.
Kemudian tabung tersebut di beri tekanan udara sama seperti nilai standar
tekanan pompa bahan bakar motor tersebut.
dengan alat ukur yang digunakan sering diukur dalam satuan % per volume
(Spuller, 1987. Weller, 1989. Robert, 1993, Anonymoys,1994 dalam
sasongko, 2014)
Karbonmonoksid(CO) akan menyebabkan berkurangnya kemampuan
darah dalam menyerap oksigen yang dibutuhkan organ tubuh yang sangat
vital yakni otak, paru dan jantung serta jaringan tubuh, akibat dari adanya
kandungan CO dalam aliran darah (karena kestabilan karboksimoglobin
kira-kira 140 kali kestabilan oksimoglobin sehingga darah akan lebih mudah
mengikat CO daripada O2 yang secara otomotis fungsi darah sebagai
pengangkut oksigen untuk bagian vital tubuh menjadi terganggu). CO pada
kadar konsentrasi yang rendah sampai sedang akan dapat menimbulkan efek
penyakit Cardiovascular effect (adanya ancaman kesehatan akibat
menghirup CO dalam konsentrasi rendah) serta ancaman yang serius bagi
penderita penyakit jantung seperti angina, clogged arteries, sedangkan efek
menghirup CO pada konsentrasi sedang sampai tinggi dapat menyebabkan
langsung gangguan pada penglihatan, kemampuan konsentrasi dalam
bekerja, kesulitan dalam menyelesaikan rangkaian tugas, dalam konsentrasi
yang tinggi dapat menyebabkan kematian (Spuller, 1987, Petter, 1989,
Robert, 1993, Wardana ,2001, Soemirat, 2004 dalam Sasongko, 2014 ).
b. Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon(HC) merupakan unsur senyawa bahan bakar bensin, HC
yang ada pada gas buang adalah dari senyawa bahan bakar yang tidak
terbakar habis dalam proses pembakaran motor, HC diukur dalam satuan
17
ppm (part permillion) (Robert, 1993. Weller, 1989. Spuller, 1987. Dalam
Sasongko. 2014). Hidrokarbon total yang ada di atmosfir menunjukkan
korelasi yang positif dengan kepadatan lalu lintas, kebanyakan hidrokarbon
yang dilepas adalah metan.
dalam waktu 6 hingga 8 minggu, pada konsentrasi 150 – 200 ppm dapat
menyebabkan pemampatan broncholi dan disebut bronchilitis fibrosis
obliterns, orang dapat meninggal dunia dalm waktu 3 – 5 minggu
setelah pemaparan, konsentrasi 500 ppm dapat mematikan dalam waktu 2 –
10 hari.(Wakdbott, GeorgeL. 1973 dalam Soemirat, 2004. dalam Sasongko,
2014)
Dimana:
P = daya poros (hp)
T = torsi (N.m)
N = putaran mesin (rpm)
1/75 = faktor konversi satuan kgf.m menjadi hp
1/60 = faktor konversi satuan rpm menjadi kecepatan translasi (m/s)
1hp = 0,7355 KW dan 1KW = 1,36 hp
b. Torsi
Gaya tekan putar pada bagian yang berputar disebut torsi, sepeda
motor digerakkan oleh torsi dari crankshaft. (Jama, 2008 : 23). Torsi adalah
ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja. Besaran torsi adalah
besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang
dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. (Raharjo dan Karnowo,
2008 : 98). Satuan torsi biasanya dinyatakan dalam N.m (Newton meter).
Adapun perumusannya adalah sebagai berikut :
20
Dimana =
T = torsi (N.m)
F = gaya (N)
r = jarak benda ke pusat rotasi (m)
2.2.10 Dynotest
Dynotest adalah suatu metode pengujian performa mesin kendaraan (mobil
maupun sepeda motor) dengan cara melihat power (tenaga) dan torque (torsi).
Torsi adalah kemampuan mesin untuk menggerakkan atau memindahkan mobil
maupun sepeda motor dari kondisi diam hingga berjalan. Sedangkan power adalah
seberapa cepat kendaraan itu mencapai kecepatan tertentu.
Metode ini perlu dilakukan oleh produsen yang mengandalkan performa
mesin. Dengan melampirkan hasil uji dynotest, produknya dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk masyarakat umum, dynotest perlu dilakukan
sebelum dan setelah modifikasi mobil atau sepeda motor. Terutama untuk melihat
berapa peningkatan performa yang diperoleh dari modifikasi tersebut
D. Prinsip Kerja
Prinsip kerja gas analyzer ialah mengambil gas sample dari probe lalu
bakal masuk ke masing-masing sample cell. Lalu, gas sample akan
dikomparasikan dengan gas standar melewati pemancaran sistem. Setelah itu,
bakal menghasilkan perbedaan panjang gelombang dan di konversi menjadi sinyal
analog oleh receiver. Seperti pada gambar 2 berikut ini.
Untuk hasil pengukuran gas emisi udara (analyzer) pada mesin kendaraan
yakni CO2, O2, CO, dan HC adalah.
tahan lama, hasil pengukuran tetap akurat. Untuk itu dilakukanlah perawatan-
perawatan yang maksimal, seperti berikut ini:
1. Tempatkan alat pada posisi yang rata dan dengan suhu udara yang
ideal serta sirkulasi udara yang baik
2. Lakukan proses pengukuran sesuai dengan procedure yang benar
3. Lakukan kalibrasi setiap 6 sampai 12 bulan sekali, atau tergantung
pemakaian
4. Lakukan pemerikasaan bagan secara berkala
5. Jangan mencabut paksa kabel listrik dari stop kontak saat Gas
Analyzer sedang melakukan pengukuran
6. Matikan alat dan lepaskan kabel dari jaringan PLN setelah tidak
terdengar lagi bunyi setelah ditekan tombol OFF.
7. Inspeksi sistem setiap hari untuk meyakinkan bahwa sistem berjalan
dengan normal
8. Setelah sistem beroperasi normal check system display dan alarm
setiap hari
9. Check kondensor dan pompa setiap minggu
10. Check dan membersihkan filter probe setiap minggu.
Permasalahan :
Menurunnya Performa Mesin
Pendekatan :
Optimalisasi Perawatan Sistem Bahan Bakar
Perkembangan :
Pemanfaatan Metode Pembersihan Injecktor (Ultrasonic
Cleaner & Tester Dan Infuse Cleaner)
Penerapan:
Proses Pembersihan Injektor Menggunakan Metode
(Ultrasonic Cleaner & Tester Dan Infuse Cleaner)
Pengukuran:
Uji Performa Mesin Sebelum Dan Setelah Menggunakan Metode
Pembersihan Injecktor (Ultrasonik Cliner & Tester Dan Infuse
Cleaner
Hasil:
Performansi Sepeda Motor
29
30
Mulai
Menentukan Masalah :
Menurunnya Performa Mesin Akibat Komponen Mesin,
Khususnya Sistem EFI (Injecktor)
Menentukan Topik :
“Optimalisasi Perawatan Sistem Bahan Bakar”
Pengambilan Data
Simpulan Selesai
Gambar 3.2 Metodologi Penelitian
(Sumber : Hasil Pemikiran, 2019)
31
Pada penelitian ini dilakukan pengujian performa mesin dan emisi gas
buang sepeda motor sebelum menggunakan masing-masing metode pembersihan.
Selanjutnya pengujian kembali dilakukan pada masing-masing sepeda motor yang
telah mengalami pembersihan injektor. Kedua hasil pengujian, yaitu pada kondisi
sebelum dibersihkan (standar) dan sesudah dibersihkan kemudian dibandingkan.
Selanjutnya juga dilakukan perbandingan antara hasil pengujian dari satu metode
dengan metode yang lain.
4 Gas Analyzer
5 Honda Injection
Diagnostic
Tools (Hids)
33
6 Dyno Test
JADWAL PENELITIAN
& Tester
PT Astra Honda Motor. 2013. Buku Pedoman Reparasi Beat PGM – FI. Jakarta :
PT AHM
PT Astra Honda Motor. 2013. Buku Technical Training Level -2. Jakarta : PT
AHM