OLEH:
REFFINALDI, S.Pd
II. MATERI
A. SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI)
Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang
dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda mesin. Tipe injeksi sebenarnya sudah
mulai diterapkan pada sepeda mesin dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an,
dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi
elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic)
karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake
manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan
Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan
secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic
Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel
Injenction) dan Engine Management.
Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda mesin komersil di
Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu
tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI
pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar
yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar
konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja
dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap
putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan
kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah
terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi
ini adalah lebihmudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta
tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.
tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi). Bila bahan bakar yang
dipompa menuju injektor terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa (3,0
Tabel 1. Jadwal perawatan berkala (teratur) sistem bahan bakar tipe injeksi
(EFI)
4 Cara kerja gas Periksa dan setel (bila perlu) gas tangan setelah
tangan menempuh jarak 4.000 km, 8.000 km, 12.000 km dan
seterusnya setiap 4.000 km
Solusi
Permasalahan Kemungkinan Penyebab
(Jalan)
Mesin mati, sulit Keluar)
1. Terdapat kebocoran udara masuk 1. Periksa dan
dihidupkan, perbaiki
putaran stasioner
kasar 2. Tekanan dalam sistem 2. Periksa dan
bahan bakar terlalu tinggi perbaiki
3. Tekanan dalam sistem 3. Periksa dan
bahan bakar terlalu rendah perbaiki
4. Saringan injektor (injektor filter) 4. Bersihkan dan
Tersumbat ganti bila
perlu dan
5. Penyetelan stasioner tidak tepat 5. Periksa
setel kembali
6. Saluran udara stasioner tersumbat 6. Bersihkan
7. Bahan bakar 7. Ganti
tercemar/kualitas jelek
Mesin tidak mau 1. Pompa bahan bakar tidak 1. Periksa dan
hidup bekerja dengan baik ganti bila
2. Saringan injektor (injektor filter) perlu dan
2. Periksa
Tersumbat bersihkan
3. Jarum injektor (injector needle) 3. Periksa dan
Tertahan ganti bila
4. Bahan bakar tercemar/kualitas perlu
4. Ganti
jelek
5. Terdapat kebocoran udara masuk 5. Periksa dan
perbaiki
Terjadi ledakan 1. Sistem penyaluran bahan 1. Periksa dan
(misfiring) saat bakar tidak bekerja dengan perbaiki
melakukan baik
2. Saringan injektor (injektor filter)
2. Periksa dan
akselerasi Tersumbat ganti bila
perlu dan
3. Sistem pengapian (ignition system) 3. Periksa
tidak bekerja dengan baik perbaiki
4. Prosedur Me-Reset Pendiagnosaan
Catatan:
Data memori pendiagnosaan sendiri tidak akan terhapus sewaktu kabel negatif
baterai dilepaskan.
a. Putar kunci kontak ke “OFF”.
b. Lepaskan front top cover.
c. Lepaskan connector cover (penutup konektor) dari data Link.
Catatan :