ABSTRAK: Polusi udara yang ada saat ini 70-80% disumbang oleh kendaraan bermotor dengan tipe penggerak
mesin torak pembakaran dalam yang mana polusi udara tersebut merupakan emisi gas buang kendaraan yang
keluar karena tidak sempurnanya proses pembakaran yang ada di dalam ruang bakar engine,.Selain
permasalahan tersebut transportasi yang ada saat ini rata-rata menggunakan bahan bakar fosil yang mana
jumlahnya hanya berkisar 3,7 milyar barel pada tahun 2008 dengan produksi 0,36 milyar barel pertahun, untuk
menjaga persediaan bahan bakar fosil tersebut harus diciptakannya bahan bakar jenis baru atau harus
menciptakan sebuah inovasi/alternatif untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang mana
salah satunya adalah dengan merubah sistem pompa bahan bakar dengan pressure air system. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara penggunaan “fuel pump standart” dan “pressure air system”
terhadap emisi gas buang HC dan CO dan juga terhadap konsumsi bahan bakar pada mesin tipe DOHC 150 CC
dengan sistem injeksi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian true-eksperimental
dengan desain posttest-only control group design.variabel bebas pada penelitian ini adalah pressure air system
dan fuel pump standart dengan variabel terikat emisi gas buang CO dan HC dan konsumsi bahan bakar.
Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali setiap putaran mesin 2000 rpm – 5000 rpm dengan kenaikan 500
rpm. Uji hipotesis alternatif menggunakan metode statistik parametrik paired sample T-test dengan uji prasyarat
uji normalitas data menggunakan Kolmogorov Smirnov pada SPSS V20. Berdarkan hasil penelitian, pressure air
system mengkonsumsi bahan bakar lebih sedikit pada putaran mesin 2000 rpm – 3500 rpm, mengeluarkan emisi
gas buang HC lebih sedikit pada putaran mesin 2000 rpm – 3000 rpm, dan mengeluarkan emisi gas buang CO
lebih sedikit pada putaran mesin 2000 rpm – 2500 rpm. Dengan hasil tersebut pada analisis data menyatakan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan pressure air system dan fuel pump standart
sehingga dapat dikatakan bahwa pressure air system dapat digunakan untuk menggantikan fuel pump standart.
Kata Kunci : pressure air system, fuel pump standart, konsumi bahan bakar, emisi gas buang Co dan HC,
DOHC 150 CC injeksi.
Transportasi yang ada di Indonesia saat ini rata-rata menggunakan jenis mesin torak
bensin pembakaran dalam. Peningkatan jumlah kendaraan menyumbang sekitar 70 sampai 80
persen polusi udara. Sejalan dengan pernyataan tersebut, pada bidang industri hanya men-
yumbang sekitar 20-30 persen polusi udara (Maryanto., Dkk, 2009). Nugraha (2007)
menyatakan bahwa emisi gas buang kendaraan bermotor disebabkan oleh tidak sempurnanya
proses pembakaran yang berlangsung di dalam silinder motor. Salah satu cara untuk
menjawab atau mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan teknologi yang mampu
mengurangi atau menekan tingkat polusi yang dihasilkan oleh gas buang kendaraan bermotor,
terutama pada penyempurnaan proses pembakaran di dalam mesin sehingga diharapkan gas
Paparan mengenai sistem bahan bakar tersebut merupakan salah satu konten utama
dari mesin yang menggunakan sistem injeksi, selain dari sistem bahan bakar pada engine
injeksi terdapat beberapa komponen sensor dan aktuator lain yang berfungsi sebagai
pendukung dari jalannya engine injeksi, uraian lebih lanjut seperti pada Gambar 2.2 berikut.
Fuel Pump
Fuel pump pada sistem injeksi merupakan sebuah komponen pada sistem bahan bakar
yang berfungsi menyalurkan bahan bakar dari fuel tank menuju ke injektor dengan tekanan
tertentu, pada sistem EFI fuel pump yang digunakan merupakan pompa jenis listrik dengan
sistem motor listrik (gerak putar), pada kendaraan injeksi tipe EFI ada dua jenis fuel pump
yaitu (Amin & ismet, 2016).
1) External Tank Type (In line Type)
2) Internal Tank Type (Impeller Type)
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 8 ((a) Honda CB 150 R (b) Fuel Pump (c) Gas Analyzer (d) Buret)
Sumber : Dokumen Pribadi
Berdasarkan tabel tersebut hasil rata – rata dari pengambilan data dinyatakan dalam
satuan mililiter permenit, dari hasil tersebut dapat dibuat sebuah grafik perbandingan secara
rinci seperti pada gambar berikut..
Pada Gambar 9 Hasil menyatakan bahwa penggunaan pressure air system lebih ung-
gul diputaran 2000 rpm sampai 3500 rpm karena berdasarkan cara kerjanya fuel pump
standart mengalami proses sirkulasi yang menyebabkan penguapan bahan bakar dan pada
pressure air system tidak ada penguapan bahan bakar karena sistem kerjanya bersifat
terisolasi. Hasil dari grafik juga menyatakan bahwa pressure air system lebih boros pada
putaran mesin 4000 rpm sampai 5000 rpm karena jika dilihat dari sistem kerjanya
berdasarkan wiring diagram fuel pump standart akan mengalami penurunan tekanan bahan
bakar dan menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih ekonomis dari pada pressure air system
yang kerjanya konstan pada tekanan bahan bakar 3 bar (300 kpa) (Honda Motor. Ltd. 2015).
.
Gambar 10 (Grafik perbandingan emisi gas buang HC)
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada Gambar 10 menyatakan bahwa pressure air system lebih sedikit mengeluarkan
emisi gas buang HC pada putaran mesin 2000 rpm dan 2500 rpm , hal tersebut dikarenakan
nilai AFR pada fuel pump standart lebih kecil dari pada pressure air system hal tersebut
sejalan dengan hasil konsumsi bahan bakar yang ada di pembahasan sebelumnya. Hasil emisi
gas buag HC penggunaan pressure air system lebih buruk pada putaran mesin 3000 rpm
sampai 5000 rpm, hal tersebut disebabkan oleh nilai AFR pressure air system yang lebih
kecil sehingga bahan bakar lebih banyak pada putaran mesin atas sesuai dengan hasil
konsumsi bahan bakar yang ada pada pembahasan sebelumnya.
Berdasarkan tabel tersebut hasil pengambilan data emisi gas buang CO dilambangkan
dalam satuan persen dimana rata - rata tersebut dapat dibuat sebuah grafik perbandingan
secara rinci seperti pada gambar berikut.
Berdasarkan Gambar 11 pressure air system mengeluarkan emisi gas buang CO lebih
sedikit dari pada fuel pump standart pada putaran mesin 2000 rpm dan 2500 rpm karena
perbedaan AFR. hal tersebut karena emisi gas buang CO bertolak belakang dengan nilai AFR
semakin kecil nilai AFR maka semakin besar nilai emisi Gas buang CO, dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa AFR yang dihasilkan oleh pressure air system lebih besar
dari pada fuel pump standart pada putaran mesin 2000 rpm dan 2500 rpm maka nilai emisi
gas buang CO nya lebih sedikit pressure air system diputaran mesin bawah. Sebaliknya pada
putaran mesin atas pressure air system mempunyai nilai AFR yang lebih kecil dari pada fuel
pump standart sehingga emisi gas buang CO pressure air system lebih besar pada putaran
mesin 2500 rpm sampai dengan 5000 rpm.
Saran
Pressure air system merupakan sebuah inovasi yang dapat dikembangkan lebih lanjut
karena mempunyai beberapa kelebihan, yang salah satunya adalah dapat diaturnya tekanan
bahan bakar sesuai yang peneliti inginkan, jadi sangat disarankan untuk peneliti yang ingin
melanjutkan penelitian tentang pressure air system dapat membahas perbedaan tekanan
13 | Teknik Mesin Universitas Negeri Malang 2019
bahan bakar pada sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi dalam pemasukan bahan
bakarnya. Selain itu untuk mencari alasan tentang bentuk grafik pada emisi gas buang yang
ada sangat disarakan untuk melihat mapping ECU pada jumlah bahan yang disemprotkan
dengan parameter bukaan katup gas dan putaran mesin.
Daftar Pustaka
Amin, B & Ismet,F . 2016. Teknlogi Motor Bensin. Jakarta. KENCANA
Honda Motor Co.,Ltd. 2015. Pedoman Reparasi CB 150R Tipe Standart. Service Publication
Office
Maryanto, D., Dkk. 2009. Penurunan Kadar Emisi Gas Buang Karbon Monoksida (Co)
Dengan Penambahan Arang Aktif Pada Kendaraan Bermotor Di Yogyakarta.
Jurnal Kes Mas. Vol 03 No 03.
Muziansyah, D., Dkk. Model Emisi Gas Buangan kendaraan Bermotor Akibat Aktivitas
Transportasi (Studi Kasus: Terminal Pasar Bawah Ramayana Koita Bandar
Lampung). Jurnal JRSDD. Vol. 3, No 01
Nasri, F. A. 2015. Prediksi Konsumsi Bahan Bakar Minyak Untuk Kendaraan Darat Jalan
Raya Sampai Tahun 2040 Menggunakan Software Leap. Jurnal Teknik Mesin. Vol
3, No 2
Nugraha, B, S. 2007. Aplikasi Teknologi Injeksi Bahan Bakar Elektronik (Efi) Untuk
Mengurangi Emisi Gas Buang Sepeda Motor. Jurnal ilmiah Populer dan teknologi
Terapan. Vol 5 No 2.
Sitorus, B., Dkk. 2014. Pengelolaan Penggunaan Bahan Bakar Minyak yang Efektif pada
Transportasi Darat. Jurnal Management Transportasi. Volume 01 No 02
Sugiarto, T., dkk. 2018. Analisis Perubahan Output Sensor Terhadap Kerja Aktuator Pada
Sistem EFI (Electronic Fuel Injection). Jurnal Inovasi Vokasi dan Teknologi. Volume
18 No 2
Surbakti, A. 2017. Analisis Perbandingan Kadar Gas Buang Pada Motor Bensin Sistem
Pengapian elektronik (CDI) dan Pengapian Konvensional. Jurnal Ilmiah Teknik
Mesin UISU. Vol 2, No 1