Disusun Oleh:
NPM. 1910631150018
FAKULTAS TEKNIK
DESEMBER
2023
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,
petunjuk, dan inayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Proposal
Tugas Akhir ini dengan baik. Penulis ini menghadapi banyak tantangan saat
menulis. Penulis tidak dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini karena
kesulitan-kesulitan tersebut, yang berkembang menjadi hambatan.
1. Rahmat kepada orang tua yang mendoakan penulis agar dilancarkan dan
terselesaikan laporan ini.
2. Bobie Suhendra, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing atas saran dan kritik
terhadap konsep laporan penelitian saya.
3. Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan saran, pendapat, semangat, dan doa yang terus mengalir.
Penulis mengucapkan terima kasih sekali lagi dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca. Selain itu, penulis mengharapkan tanggapan pembaca
berupa pujian dan kritik.
Selain itu, beberapa daerah di DKI Jakarta, terutama daerah yang padat
penduduk dan memiliki lalu lintas yang padat, menghadapi masalah polusi
udara yang meningkat. Polusi udara ini terkait erat dengan emisi kendaraan
bermotor, yang mencakup gas buang seperti karbon monoksida (CO),
hidrokarbon (HC), nitrogen oksida (NOx), dan partikulat halus (PM2.5).
Dalam kondisi lalu lintas padat, emisi ini dapat meningkat secara signifikan
dan mengakibatkan peningkatan polusi udara.
Nilai oktan atau Research Octane Number (RON) adalah angka yang
menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin
terbakar secara spontan. Nama oktan berasal dari oktana (C80) yakni seluruh
molekul penyusun bensin. Nilai oktan dapat menjadi patokan kualitas dari
BBM. Semakin tinggi nilai oktan, maka semakin baik pula kualitas BBM-
nya. Jadi apabila kebijakan tersebut benar dilakukan, maka ditahun 2024
hanya akan ada tiga produk BBM yang tersedia di Pertamina yaitu Pertamax
Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo.
Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Langkah Hisap
Pada langkah ini, campuran udara dan bensin dimasukkan ke
dalam silinder. Katup masuk terbuka dan katup buang menutup.
Campuran udara dan bensin yang masuk ke dalam silinder
disebabkan oleh adanya tekanan udara luar (tekanan atmosfer)
pada saat piston bergerak ke bawah yang menyebabkan ruang
silinder menjadi terevakuasi.
2. Langkah Kompresi
Pada langkah ini, campuran udara dan bensin dikompresi. Katup
masuk dan katup buang ditutup. Saat piston mulai naik dari titik
mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), campuran yang
diaspirasi dikompresi. Akibatnya, tekanan dan suhu naik
sehingga mudah terbakar. Ketika piston mencapai titik mati
atas, poros engkol berputar satu kali.
3. Langkah Usaha
Pada langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk
menggerakkan kendaraan. Selama langkah kompresi, sebelum
piston mencapai TMA busi mengeluarkan percikan api ke
campuran yang dikompresi. Saat pembakaran terjadi, kekuatan
dan tekanan tinggi dari gas pembakaran mendorong piston ke
bawah. Menjadi urusan tenaga mesin (engine power).
4. Langkah Buang
Pada langkah ini, gas pembakaran dikeluarkan dari silinder.
Katup buang terbuka, piston bergerak dari titik mati bawah
(TMB) ke titik mati atas (TDC), dan gas buang dikeluarkan dari
silinder. Saat piston mencapai titik mati atas (TDC), piston akan
mulai bergerak kembali untuk tahap persiapan selanjutnya yaitu
tahap inhalasi.
2.2.1 Pertalite
Pertalite adalah bahan bakar minyak dari pertamina dengan RON 90.
Pertalite dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses
pengolahannya dikilang minyak. Memiliki karakteristik tertentu, termasuk
kandungan maksimum sulfur (S) sebesar 0,05% m/m, tanpa kandungan
timbal dan logam, kandungan oksigen maksimal (O) sebesar 2,7% m/m,
perwarna 0,13 gr/100 L, distilasi dengan 10% penguapan maksimal pada suhu
74 oC, titik didih 215 oC, dan massa jenis pada suhu 15 oC berkisar antara
715 ÷ 770 kg/m3.
2.2.2 Pertamax
Pertamax adalah bahan bakar minyak produksi Pertamina yang
memiliki angka oktan minimal 92. Angka oktan yang tinggi ini membuat
pembakaran menjadi lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu, sangat
direkomendasikan buat kendaraan sehari-hari saat ini. Selain menghasilkan
pembakaran yang sempurna, Pertamax juga memiliki kelebihan lainnya
berkat formula PERTATEC (Pertamina Technology), formula zat aditif yang
memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin
sehingga mesin jadi lebih awet, menjaga mesin dari karat serta pemakaian
bahan bakar yang lebih efisien.
Parameter Metode
Kategori Tahun Karbon Hidrokarbon uji
Pembuatan monoksida (HC)
(CO)
Berpenggerak penyalaan cetus api (bensin)
Sepeda motor <2010 4,5% 6000 ppm
2 Langkah Kondisi
Sepeda motor 5,5% 2200 ppm diam
4 Langkah (Idle)
Sepeda motor 2010-2016 4% 1800 ppm
>2016 3% 1000 ppm
14 ,7
( λ )= =1
14 , 7 :1
Artinya:
5. Perbandingan 9,3 : 1
kompresi
6. Daya maksimum 7,75 PS (5,7 kW) / 8.500 rpm
Mulai
Pelaksanaan pengujian
Konsultasi
mengenal
pengujian
fA fB
gf
fA fB
Selesai