Anda di halaman 1dari 4

PEMBUATAN DAN ANALISI PENGARUH PENGGUNAAN ARANG BAMBU

BETUNG SEBAGAI ADSORBEN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR

PROPOSAL

Hasil review skripsi dengan judul ”Pembuatan dan Analisi Pengaruh Penggunaan Arang Bambu
Betung sebagai Adsorben Emisi Gas Buang Sepeda Motor yang ditulis oleh Faris Muryadi dalam
rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Dr. Moh.
Thamrin,M.Pd.
pada semester genap tahun 2018/2019

OLEH
Mohammad Edo Tri D.
NIM:1741220030 -2A

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG

APRIL 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas 4 hal yaitu : latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang
Kondisi udara pada saat ini semakin menunjukkan kondisi yang memprihatinkan.
Banyak kegiatan sehari-hari antara lain industri, transportasi, perkantoran dan perumahan
yang menyebabkan polusi udara. Transportasi sebagai penyumbang terbesar polusi udara
terjadi akibat penggunaan kendaraan bermotor yang makin meningkat setiap hari. Sektor
transportasi merupakan sumber pencemar udara terbesar, dimana 70% polusi udara
diperkotaan, disebabkan oleh aktivitas kendaraan bermotor yang mengeluarkan emisi gas
buang antara lain CO, HC, NOx, SOx dan partikulat. Dampak dari pencemaran udara
tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif
terhadap kesehatan manusia. Diperkirakan pencemaran udara dan kebisingan akibat
kegiatan industri dan kendaraan bermotor akan meningkat 2 kali pada tahun 2000 dari
kondisi tahun 1990 dan 10 kali pada tahun 2020 (Kumaat, 2012).
Menurut Kusuma (2002) penggunaan kendaraan bermotor sebagai alat
transportasi mempercepat dan mempermudah aktivitas manusia dalam melaksanakan
suatu pekerjaan. Akan tetapi penggunaan kendaraan bermotor juga menimbulkan
dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan, terutama gas buang dari hasil
pembakaran bahan bakar yang tidak terurai atau terbakar dengan sempurna. Penggunaan
kendaraan bermotor di dalam kehidupan manusia tidak bisa dikurangi, seiring dengan
semakin meningkatnya jumlah penduduk. Berdasarkan data dari Bappenas dan BPS
(2013) jumlah kendaraan bermotor di Indonesia setiap tahunnya bertambah, keseluruhan
jumlah kendaraan bermotor di Indonesia selama periode 2004-2011 cenderung
mengalami kenaikan. Jenis kendaraan yang mengalami peningkatan yang cukup
signifikan adalah sepeda motor, yaitu pada tahun 2004 hanya sekitar 23.055.832 unit
motor tetapi pada tahun 2011 telah mencapai 69.216.688 unit atau meningkat sekitar tiga
kali lipat.
Dengan kemajuan ekonomi yang sangat pesat mendorong semakin bertambahnya
kebutuhan akan transportasi, di lain sisi lingkungan alam yang ditinggali manusia
semakin terancam kualitasnya. Sehingga efek negatif polusi udara terhadap kehidupan
manusia semakin bertambah. Penurunan kualitas udara yang terus menerus terjadi selam
tahun terakhir menunjukkan kepada kita bahwa betapa pentingnya upaya pengurangan
emisi dengan cara penyuluhan kepada industria masyarakat ataupun dengan cara
mengadakan penelitian bagi penerapa pengurangan emisi (Simanjuntak, 2007). Usaha
untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran tersebut ada dua cara yaitu
penanggulangan secara non teknis dan penaggulangan secara teknis.salah satu cara
penanggulangan secara teknis adalah menambah alat bantu untuk mengurangi terjadinya
emisi gas buang. Alat bantu yang digunakan tergantung pada keadaan dan macam bem
(Wardhana, 2004).
Sistem pendingin dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menjaga supaya temperature mesin dalam kondisi yang ideal. Radiator adalah alat
penukar panas yang digunakan untuk memindahkan energi panas dari satu medium ke
medium lainnya yang tujuannya untuk mendinginkan maupun memanaskan. Radiator
yang kita kenal pada umumnya digunakan pada kendaraan bermotor (roda dua atau roda
empat ). Pada mesin mobil, radiator menggunakan fluida cair sebagai media pendingin
yang akan menyerap panas dari blok mesin hingga ke kepala silinder mesin. Di dalam
radiator, cairam ini akan didinginkan menggunakan udara luar ketika temperature cairan
sudah dingin maka pompa akan kembali memompa cairan pendingin ke dalam mesin.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penelitian ini dilakukan berdasarkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh penggunaan arang bambu betung sebagai adsorben emisi
gas buang sepeda motor?
2. Bagaimana perbedaan penambahan massa adsorben arang bambu betung
terhadap emisi gas buang sepeda motor?
1.3 Batasan Masalah
Berikut ini merupakan penjabaran ruang lingkup penelitian ini:
1. Sepeda motor yang digunakan adalah Honda Beat 110 cc tahun 2010.
2. Karbon aktif yang digunakan adalah karbon aktif dari Bambu Betung
(Dendrocalamus Asper) dengan usia 3-5 tahun pada bagian batang bawan.
3. Emisi yang diteliti adalah gas CO dan CO2.
4. Massa karbon aktif sebagai Variabel adalah 20 dan 30 gram, penelitian tidak
mengukur waktu pakai dari adsorben.
5. Variasi putaran engine saat pengambilan data emisi gas buang adalah 1700,
3000, 4000, 5000, 6000.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarakan rumusan tersebut, maka didapat tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh penggunaan arang bambu betung sebagai adsorben
emisi gas buang sepeda motor
2. Mengetahui perbedaan penambahan massa adsorben arang hambu betung
terhadap emisi gas buang sepeda motor
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini adalah:
1. Dengan penelitian ini dapat menciptakan alat yang mampu untuk mengurangi
emisi gas buang pada kendaraan
2. Meningkatkan penggunaan bahan yang renewable untuk menanggulangi
polusi udara.

Anda mungkin juga menyukai