Anda di halaman 1dari 49

PERBANDINGAN TEKANAN DINAMO POMPA

BAHAN BAKAR (ROTAK) MERK A, MERK B, MERK


C, MERK D, PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA
VEGA FORCE

(Proposal Skripsi)

Oleh

FILIPUS ARDI KURNIAWAN


NPM. 21.21.201.0026P

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI
BANDAR LAMPUNG
2023
PERBANDINGAN TEKANAN DINAMO POMPA
BAHAN BAKAR (ROTAK) MERK A, MERK B, MERK
C, MERK D, PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA
VEGA FORCE

Oleh
FILIPUS ARDI KURNIAWAN
21212010026P

PROPOSAL SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai


Gelar Sarjana Teknik

pada

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI
BANDAR LAMPUNG
2023
OUT LINE PROPOSAL SKRIPSI
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI

I. Judul

“Perbandingan Tekanan Dinamo Pompa Bahan Bakar (Rotak) Merk A, Merk

B, Merk C, Merk D pada Sepeda Yamaha Motor Vega Force“

II. Latar Belakang

Pada abad 21 seperti sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi semakin berkembang dengan pesat, salah satunya pada dunia

permesinan terutama pada bidang otomotif. Penggunaan karburator pada tahun

1990 kini mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar yang mulai

mendominasi otomotif pada era ini karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem

yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar yang salah satu tujuannya adalah

menghemat penggunaan bahan bakar dan menekan angka polusi udara melalui gas

buang kendaraan yang tinggi pada sistem otomotif sebelumnya yang masih

memakai karburator (Abraham, Surianto, Yanri, 2022).

Penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi berkembang sangat pesat.

Masyarakat Indonesia sangat membutuhkan kendaraan bermotor sebagai salah

satu alat transportasi khususnya sepeda motor injeksi sangat tinggi (Deni, Sumarli,

Erwin, 2021 : 1-24).

Sistem injeksi bahan bakar atau biasa disebut EFI (Electronic Fuel Injection)

adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Pada sistem

injeksi secara umum dibagi menjadi 3 yaitu sistem kontrol elektronik (electronic

control system), sistem induksi udara (air induction system), sistem bahan bakar
(fuel system). Pada ketiga sistem tersebut terdapat beberapa komponen yang

terkadang mengalami kerusakan. Komponen yang sering mengalami kerusakan

salah satunya terdapat pada sistem bahan bakar. Komponen tersebut biasa disebut

dinamo pompa bahan bakar (rotak) yang berfungsi untuk memompa bahan bakar

ke injektor melalui selang bahan bakar. Kerusakan pada dinamo pompa bahan

bakar seringkali terjadi karena kurangnya perawatan dan penggunaan jenis bahan

bakar yang tidak sesuai dengan rasio kompresi sepeda motor. Dinamo pompa

bahan bakar ini sangat penting karena mempengaruhi tenaga sepeda motor,

konsumsi bahan bakar, dan kadar polusi.

Dari seringnya penggantian dinamo pompa bahan bakar yang ada di pasaran,

penulis bermaksud meneliti besarnya tekanan pompa bahan bakar dari beberapa

merk yang sudah ada dan sering dipakai.

III. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi diatas, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Mengetahui berapa besarnya tekanan dinamo pompa bahan bakar dari

beberapa merk.

2. Mengetahui merk apa yang tepat jika akan melakukan penggantian dinamo

pompa bahan bakar.

3. Mengetahui bahan bakar jenis apa yang cocok digunakan.

IV. Tujuan Penelitian

1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan

program pendidikan S1 Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai.

2. Untuk mengetahui besarnya tekanan dinamo pompa bahan bakar dari

beberapa merk.
3. Untuk mengetahui pemilihan merk dinamo pompa bahan bakar jika

melakukan penggantian.

4. Untuk mengetahui pemilihan jenis bahan bakar yang cocok digunakan.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada abad 21 seperti sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi semakin berkembang dengan pesat, salah satunya pada dunia

permesinan terutama pada bidang otomotif. Penggunaan karburator pada tahun

1990 kini mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar yang mulai

mendominasi otomotif pada era ini karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem

yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar yang salah satu tujuannya adalah

menghemat penggunaan bahan bakar dan menekan angka polusi udara melalui gas

buang kendaraan yang tinggi pada sistem otomotif sebelumnya yang masih

memakai karburator (Abraham, Surianto, Yanri, 2022).

Penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi berkembang sangat pesat.

Masyarakat Indonesia sangat membutuhkan kendaraan bermotor sebagai salah

satu alat transportasi khususnya sepeda motor injeksi sangat tinggi (Deni, Sumarli,

Erwin, 2021 : 1-24).

Sistem injeksi bahan bakar atau biasa disebut EFI (Electronic Fuel Injection)

adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Pada sistem

injeksi secara umum dibagi menjadi 3 yaitu sistem kontrol elektronik (electronic

control system), sistem induksi udara (air induction system), sistem bahan bakar

(fuel system). Pada ketiga sistem tersebut terdapat beberapa komponen yang

terkadang mengalami kerusakan. Komponen yang sering mengalami kerusakan

salah satunya terdapat pada sistem bahan bakar. Komponen tersebut biasa disebut

dinamo pompa bahan bakar (rotak) yang berfungsi untuk memompa bahan bakar
ke injektor melalui selang bahan bakar. Kerusakan pada dinamo pompa bahan

bakar seringkali terjadi karena kurangnya perawatan dan penggunaan jenis bahan

bakar yang tidak sesuai dengan rasio kompresi sepeda motor. Dinamo pompa

bahan bakar ini sangat penting karena mempengaruhi tenaga sepeda motor,

konsumsi bahan bakar, dan kadar polusi. Dari seringnya penggantian dinamo

pompa bahan bakar yang ada di pasaran, penulis bermaksud meneliti besarnya

tekanan pompa bahan bakar dari beberapa merk yang sudah ada dan sering

dipakai.

Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang perbandingan tekanan dinamo pompa bahan bakar dari beberapa merk.

Penulis mengambil judul “Perbandingan Tekanan Dinamo Pompa Bahan

Bakar (Rotak) Merk A, Merk B, Merk C, Merk D pada Sepeda Motor

Yamaha Vega Force.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Mengetahui berapa besarnya tekanan pompa bahan bakar dari beberapa

merk dinamo pompa bahan bakar.

2. Mengetahui merk apa yang tepat jika akan melakukan penggantian dinamo

pompa bahan bakar.

3. Mengetahui bahan bakar jenis apa yang cocok digunakan.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan

program pendidikan S1 Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai.


2. Untuk mengetahui besarnya tekanan pompa bahan bakar dari beberapa

merk dinamo pompa bahan bakar.

3. Untuk mengetahui pemilihan merk dinamo pompa bahan bakar jika

melakukan penggantian.

4. Untuk mengetahui pemilihan jenis bahan bakar yang cocok digunakan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini antara lain

sebagai berikut :

1. Bagi Masyarakat

Masyarakat mengetahui besarnya tekanan dinamo pompa bahan bakar dari

beberapa merk sehingga dapat memilih merk dinamo pompa bahan bakar

dan jenis bahan yang paling tepat.

2. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian tentang

bagaimana proses melakukan penelitian mencari tekanan dinamo pompa

bahan bakar dari beberapa merk dan jenis bahan bakar yang cocok

digunakan.

3. Bagi Akademik

Suatu keberhasilan dalam mengupas studi kasus, bukan hanya dari segi

teori tetapi juga dari segi praktik di lapangan, dan sebagai tolak ukur

akademik dalam pengembangan penguasaan materi selama proses

perkuliahan.
1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, memiliki batasan masalah sebagai berikut :

1. Dinamo pompa bahan bakar yang digunakan hanya pada sepeda motor

Yamaha Vega Force.

2. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bahan

bakar jenis Pertalite dan Pertamax.

3. Sepeda motor Yamaha Vega Force yang digunakan dalam keadaan tidak

bergerak.

4. Pengukuran tekanan pompa bahan bakar dilakukan saat 0 rpm, stasioner,

putaran menengah, dan putaran tinggi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Motor Bakar

Motor bakar adalah pesawat kalori yang mengubah energi kimia menjadi

energi mekanik. Bahan bakar kimia bercampur udara diubah menjadi energi

thermal melalui pembakaran atau oksidasi, sehingga temperatur di dalam silinder

meningkat dan mendorong piston bergerak (Philip Kristanto, 2015 : 01).

Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula yang banyak

digunakan dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi

energi mekanik. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengkonversi energi kimia

yang terkandung pada bahan bakar menjadi energi mekanik pada poros motor

bakar, jadi daya yang berguna akan langsung dimanfaatkan sebagai penggerak

adalah daya pada poros. Pada umumnya motor bakar dibagi menjadi 2 golongan

yaitu :

a. Motor Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine)

Motor pembakaran dalam adalah suatu proses pembakaran dimana energi

gerak atau energi mekanis dibangkitkan di dalam ruang bakar. Proses

pembakaran terjadi di dalam silinder motor tersebut. Dalam ruang bakar

energi mekanis dihasilkan oleh gerakan torak yang diperoleh dari ledakan

bahan bakar dalam silinder. Contohnya adalah motor bakar bensin maupun

diesel.

b. Motor Pembakaran Luar (External Combustion Engine)


Motor pembakaran luar adalah suatu proses pembakaran dimana energi

gerak atau mekanis dibangkitkan di luar ruang bakar. Contohnya adalah

proses pembakaran yang terjadi pada mesin uap, dimana proses pembakaran

terjadi dalam ruang bakar ketel uap. Air yang sudah berubah menjadi uap

tersebut kemudian disalurkan ke dalam silinder. Di dalam silinder inilah uap

tersebut menggerakkan sudu-sudu gerak sehingga timbul energi mekanis

(Najamudin, 2019 : 2).

2.1.1 Motor Bakar Bensin

Motor bakar bensin termasuk ke dalam jenis motor bakar torak. Proses

pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder (Internal Combustion

Engine) (Najamudin, 2019 : 3). Motor bensin adalah mesin konversi energi yang

menggunakan bahan bakar sebagai penggerak poros engkol. Mesin bensin ialah

mesin pembakaran dalam yang dalam pembakarannya dibantu dengan nyala busi.

Dirancang untuk menggunakan bahan bakar gasoline atau sejenisnya. Berbeda

dengan mesin diesel dalam proses pembakaran mesin tidak perlu menggunakan

nyala busi (Philip Kristanto, 2015 : 01).

Pada mesin bensin bahan bakar sebelum masuk ke ruang bakar, bahan bakar

dan udara dicampurkan oleh karburator untuk mesin konvensional, sedangkan

untuk mesin bensin bahan bakar dipompa dan injektor akan menyemprotkan

bahan bakar tersebut ke dalam bentuk kabut. Injeksi adalah sistem terbaru yang

dipakai dalam sepeda motor, sistem injeksi terdapat sensor-sensor elektronik

untuk mencampurkan bahan bakar dan udara agar campuran seimbang. Prinsip

kerja motor bensin dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Mesin Motor Bensin 2 Langkah


Mesin motor bensin 2 langkah adalah dalam satu putaran poros engkol untuk

menyelesaikan satu siklus di dalam silinder dan langkah daya yang dihasilkan

pada setiap satu putaran poros engkol (Philip Kristanto, 2015 : 09). Mesin bensin

2 langkah sekarang ini sangat sedikit peminatnya karena gas buang yang terlalu

besar dibandingkan dengan mesin motor 4 langkah.

Gambar 2.1 Gambar mesin bensin 2 langkah


Sumber : Perbedaan Sistem Kerja Motor 2 Tak dan Motor 4 Tak (speedwork.id)

b. Mesin Motor Bensin 4 Langkah

Mesin motor bensin 4 langkah ialah satu siklus pembakaran melalui 4 langkah

piston, meliputi langkah hisap, kompresi, usaha, buang (Philip Kristanto, 2015 :

11).

Gambar 2.2 Gambar mesin bensin 4 langkah


Sumber : Cara Kerja Mesin Sepeda Motor 4-Tak (kompas.com)

1) Langkah Hisap
Langkah hisap terjadi saat piston bergerak dari posisi TMA ke TMB, posisi

katup in terbuka dan posisi katup ex tertutup. Saat langkah ini campuran udara dan

bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar.

2) Langkah Kompresi

Campuran udara dan bahan bakar yang berada di dalam ruang bakar akan

dikompresikan piston yang bergerak dari posisi TMB ke TMA. Pada saat langkah

ini kedua katup berada dalam posisi tertutup.

3) Langkah Usaha

Langkah usaha yaitu piston bergerak dari posisi TMB ke TMA, sebelum piston

akan menuju TMA dengan jarak sedemikian busi akan memercikkan bunga api.

Akibat percikan bunga api dan campuran udara dan bahan bakar yang sebelumnya

dikompresikan maka akan terjadi ledakan yang memukul piston bergerak dari

TMB ke TMA. Pada saat langkah kompresi kedua katup dalam posisi tertutup.

4) Langkah Buang

Langkah buang terjadi dimana bahan bakar yang sudah terbakar tadi akan

dibuang melalui katup ex yang terbuka sedangkan katup in tertutup dan akibat

gerakan piston yang bergerak dari TMB ke TMA.

2.2 Pembakaran dan Bahan Bakar

Pembakaran adalah reaksi kimia dimana elemen tertentu dari bahan bakar

bergabung dengan oksigen dan melepaskan sejumlah besar energi yang

menyebabkan peningkatan suhu gas. Dalam pembakaran, oksigen merupakan

komponen reaktif dari udara. Jumlah maksimum energi kimia yang dilepaskan

(berupa kalor) dari bahan bakar terjadi ketika bereaksi (terbakar) dengan jumlah
oksigen dari udara dengan rasio tertentu untuk menghasilkan pembakaran. Udara

atmosfer di bumi berisi sekitar 21% oksigen (O2), 78% nitrogen (N2), dan sekitar

1% argon (Najamudin, 2019 : 6).

Bahan bakar merupakan persenyawaan hidrokarbon yang diolah dari minyak

bumi. Bahan bakar yang digunakan motor bakar dapat diklasifikasikan dalam 3

kelompok, yakni : berwujud gas, cair, dan padat. Bahan bakar (fuel) adalah segala

sesuatu yang dapat dibakar misalnya kertas, kain, batu bara, minyak tanah, serta

bensin (Najamudin, 2019 : 6). Untuk sekarang ini bahan bakar yang berupa cair

yang umum digunakan sepeda motor adalah pertalite, pertamax, dan pertamax

turbo.

Untuk pembakaran diperlukan 3 syarat yaitu bahan bakar (cair, padat, gas),

udara yang mengandung oksigen, panas atau temperatur titik nyala. Kriteria utama

yang harus dipenuhi bahan bakar yang digunakan dalam motor bakar adalah

sebagai berikut :

a. Proses pembakaran bahan bakar dalam silinder harus secepat mungkin dan

panas yang dihasilkan harus tinggi.

b. Bahan bakar yang digunakan harus tidak meninggalkan endapan setelah

pembakaran karena akan mengakibatkan kerusakan pada dinding silinder.

c. Gas sisa pembakaran harus tidak berbahaya pada saat dilepas ke atmosfer

(Najamudin, 2019 : 7).

2.3 Jenis Bahan Bakar

2.3.1 Premium

Premium merupakan bahan bakar cair yang digunakan oleh kebanyakan

motor-motor bensin sebelum bahan bakar ini tidak diproduksi lagi. Premium
adalah bahan bakar cair yang mudah menguap, pada suhu 600C kurang lebih

35-60% sudah menguap dan akan mwnguap 100% kira – kira pada suhu

diatas 1000C. Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna

kekuningan yang jernih dan mempunyai Research Octan Number (RON) 88.

Premium memiliki sifat anti ketukan dan dapat dipakai pada mesin dengan

batas kompresi hingga 7 : 1 sampai 9 : 1. Pada semua jenis kondisi, namun

tidak baik jika digunakan pada motor bakar bensin dengan kompresi tinggi

karena dapat menyebabkan knocking.

2.3.2 Pertalite

Pertalite adalah jenis bahan bakar minyak (BBM) baru yang diproduksi

Pertamina, jika dibandingkan dengan premium dan pertamax. Pertalite

memiliki RON 90, diatas premium yang memiliki RON 88. Pertalite

dihasilkan dengan penambahan zat adiktif dalam proses pengolahannya di

kilang minyak. Pertalite direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki

kompresi 9 : 1 sampai 10 : 1.

2.3.3 Pertamax

Pertamax merupakan jenis bahan bakar dengan RON 92. Pertamax

dianjurkan digunakan untuk kendaraan bahan bakar bensin yang mempunyai

perbandingan kompresi tinggi yaitu 10 : 1 sampai 11 : 1. Bahan bakar dengan

bilangan oktan tinggi mempunyai periode penundaan yang panjang. Pada

bahan bakar pertamax ditambahkan zat adiktif sehingga mampu

membersihkan mesin dari timbunan deposit pada fuel injector dan ruang

pembakaran. Bahan bakar pertamax sudah tidak menggunakan campuran


timbal sehingga dapat mengurangi racun gas buang kendaraan bermotor

seperti Nitrogen Oksida dan Karbon Monoksida (Najamudin, 2019 : 10).

2.3.4 Pertamax Turbo

Pertamax turbo adalah bahan bakar yang memiliki RON 98. Bahan

bakar ini hasil pengembangan produk pertamax plus (RON 95). Standar Euro

4 diimplementasikan pada pertamax turbo. Pertamax turbo digunakan untuk

kendaraan dengan rasio kompresi lebih dari 12 : 1 (Wikipedia, 2016).

2.4 Research Octan Number (RON) / Angka Oktan

Angka oktan adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat anti ketukan, atau

yang lebih dikenal dengan kata lain anti knocking. Makin tinggi angka oktan maka

semakin berkurang untuk terjadinya detonasi, maka campuran bahan bakar dan

udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor

akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat atau ekonomis.

Bilangan oktan dari suatu bahan bakar adalah bilangan yang menyatakan berapa

persen volume iso-oktana dalam campuran yang terdiri dari iso-oktana dan

heptana normal yang mempunyai kecenderungan berdetonasi sama dengan bahan

bakar tersebut (Najamudin, 2019 : 9).

Tabel 2.1 Bilangan oktan bahan bakar


Bilangan Rasio
Spesifikas Oktan / Stabilisasi Tanggal Kompres Warna
i RON Oksidasi (Menit) Peluncuran i Cairan

24 Juli Hijau
Pertalite 90 360 2015 9:1-10:1 Terang
10 Biru
Desember Kehijaua
Pertamax 92 480 1999 10:1-11:1 n

Pertamax 29 Juli
Turbo 96 480 2016 11:1-13:1 Merah
Sumber : Produk bahan bakar minyak Pertamina - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas

2.5 Sistem Bahan Bakar Injeksi

EFI (Electronic Fuel Injection) adalah suatu sistem penyemprotan bahan

bakar dalam kerjanya dikontrol oleh ECU (Electronic Control Unit) agar

didapatkan nilai campuran antara udara dan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan

motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian

bahan bakar yang minimal serta menghasilkan gas buang yang ramah lingkungan

(Abraham, Surianto, Yanri, 2022). Sistem injeksi dibagi menjadi 3 komponen

pokok yaitu sensor, control, dan actuator. Untuk control semua akan diatur oleh

ECU, sedangkan sensor akan memberikan sinyal ke ECU dan ECU akan

memberikan perintah ke actuator.

2.5.1 Yamaha Mixture JET – Fuel Injection (YMJET-FI)

YMJET-FI adalah teknologi fuel injection yang dimiliki Yamaha Motor

dalam mengembangkan teknologi motor injeksi. Teknologi injeksi sudah dipakai

pada beberapa varian Yamaha sejak 2009. Yamaha Fiore jadi yang pertama,

teknologi FI ini memiliki kelebihan dalam meningkatkan akselerasi dan tenaga

mesin sangat baik, konsumsi bahan bakar lebih efisien dan emisi gas buang lebih

ramah lingkungan. Teknologi FI yang dimiliki Yamaha telah diaplikasikan pada

varian produk motornya salah satunya sepeda motor bebek Vega Force. Sebagai
motor injeksi bertenaga 115 cc yang irit dan harganya relatif murah (Rizky,

Yolanda, 2021).

2.5.2 Prinsip Kerja Sistem Injeksi YMJET-FI

Sistem bahan bakar injeksi YMJET-FI bekerja dengan cara menyuplai bahan

bakar untuk proses pembakaran pada mesin dengan menyesuaikan kondisi kerja

pada mesin. Aliran bahan bakar dimulai dari pompa bahan bakar (fuel pump) yang

mengalirkan sejumlah bahan bakar yang bertekanan kepada injektor (injector).

Pompa bahan bakar menyuplai bahan bakar ke injektor melalui selang bahan

bakar (fuel hose). Dinamo pompa bahan bakar berfungsi menjaga supaya tekanan

bahan bakar ke injektor tetap konstan hanya 300-390 kPA (3,0 – 3,9 kg/cm 2 atau

43,51 – 56,56 psi) (Buku Petunjuk Servis Vega Force, 2015 : 1-5). Semakin lama

injektor diberikan sinyal, semakin banyak bahan bakar yang diinjeksikan begitu

pula sebaliknya. Durasi injeksi dan timming injeksi semuanya dikontrol oleh

ECU, berdasarkan masukan dari sinyal-sinyal yang diperoleh dari sensor posisi

katup gas (throttle position sensor), sensor posisi poros engkol (crankshaft

position sensor), sensor suhu udara masuk (intake air temperature sensor), sensor

tekanan udara masuk (intake air pressure sensor), sensor O2 ( O2 sensor), sensor

suhu mesin (engine oil temperature sensor), yang memungkinkan ECU

menentukan lamanya injeksi dan timming injeksi. Waktu injeksi ditentukan

berdasarkan sinyal dari sensor posisi poros engkol. Sehingga volume bahan bakar

yang dibutuhkan mesin dapat disuplai setiap saat, sesuai dengan kondisi jalan dan

pengendara (Rizky, Yolanda, 2021).


Gambar 2.3 Prinsip kerja sistem injeksi YMJET – FI
Sumber : [FI] Lebih Rinci Tentang Prinsip Kerja Sistem EFI (Electronic Fuel Injection)
pada Motor - MOTOGOKIL

2.6 Konstruksi Sistem EFI

Secara umum , konstruksi sistem EFI dapat menjadi 3 bagian atau sistem

utama, yaitu :

a. Sistem induksi atau pemasukan udara (air induction system)

b. Sistem kontrol elektronik (electronic control system)

c. Sistem bahan bakar (fuel system)

2.6.1 Sistem Induksi atau Pemasukan Udara (Air Induction System)

Sistem induksi atau pemasukan udara berfungsi untuk menyalurkan

sejumlah udara yang diperlukan untuk proses pembakaran. Komponen yang

termasuk ke dalam sistem ini antara lain :

a. Saringan Udara (Air Cleaner/Air Box)

Salah satu fungsi utama dari saringan udara adalah untuk menyaring

seluruh kotoran agar tidak masuk ke dalam ruang bakar, sehingga hanya

udara bersih saja yang masuk ke dalam ruang pembakaran (Anonim, 2022).
Gambar 2.4 Saringan udara
Sumber : #1 Grosir Aksesoris & Part Motor (asian-accessory.com)

b. Intake Manifold

Intake Manifold pada sistem EFI memiliki fungsi sebagai tempat

meletakkan injektor dan sebagai tempat mencampurkan udara dan bahan

bakar (Anonim,2020).

Gambar 2.5 Intake manifold


Sumber : Jual Intake Intek Manifold Motor Vega Force Terbaru - Apr 2023 | Lazada

c. Tempat Katup Gas (Throttle Body)

Throttle Body merupakan salah satu komponen penting pada sepeda

motor injeksi. Komponen ini memliki fungsi sebagai tempat katup gas dan

mengatur udara yang masuk ke ruang bakar (Anonim, 2023).


Gambar 2.6 Throttle body
Sumber : Perbedaan Motor Injeksi dengan karburator..! Fungsi Karburator dengan Throttle
Body.. Mbah Bogang Bertanya..!! Bedanya Apa..? - cicakkreatip.com

2.6.2 Sistem Kontrol Elektronik (Electronic Control System)

Sistem kontrol elektronik merupakan sistem yang mengatur suplai bahan

bakar pada Yamaha Vega Force agar bahan bakar dapat diinjeksikan pada saat

dan jumlah volume yang tepat berdasarkan kondisi kerja mesin sepeda motor.

Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari :

a. Sensor

1) Sensor MAQS (Modulated Air Quantity Sensor)

Sensor MAQS merupakan serangkaian dari beberapa sensor yang ada

yaitu:

a) Sensor Suhu Udara Masuk (Intake Air Temeprature Sensor)

Sensor suhu udara masuk berfungsi untuk memberikan sinyal ke ECU

berupa informasi tentang suhu udara yang masuk ke intake manifold.

Tegangan referensi/suplai dari ECU selanjutnya akan berubah menjadi

tegangan sinyal yang nilainya akan dipengaruhi oleh suhu udara masuk

tersebut.

b) Sensor Tekanan Udara Masuk (Intake Air Pressure Sensor)


Sensor tekanan udara masuk berfungsi untuk mendeteksi beban mesin

melalui tekanan udara yang masuk ke intake manifold dan memberikan sinyal

hasil deteksi ke ECU berupa referensi tegangan yang selanjutnya digunakan

ECU untuk menentukan durasi penginjeksian bahan bakar atau banyaknya

bahan bakar yang diinjeksikan oleh injektor.

c) Sensor Posisi Katup Gas (Throttle Posisition Sensor)

Sensor posisi katup gas berfungsi untuk mengetahui posisi pembukaan

katup gas guna mengkoreksi AFR (Air Fuel Ratio), pendeteksi perlambatan

bersama-sama dengan sensor RPM untuk fuel cut-off dan untuk mendeteksi

beban maksimum (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,

2008 : 331).

2) Sensor Posisi Poros Engkol (Crankshaft Position Sensor)

Crankshaft Position Sensor atau biasa disingkat CPS ini berfungsi untuk

mendeteksi 4 langkah mesin. Fungsinya untuk menentukan waktu pengapian dan

semprotan bahan bakar dari injektor. Pada bagian luar magnet terdapat tonjolan

atau pick up yang bersentuhan langsung dengan CPS yang membaca posisi piston

sedang berada di posisi TMA atau TMB. Tetapi CPS saja tidak cukup untuk

menentukan langkah hisap dan langkah usaha yang sama-sama memposisikan

piston dalam keadaan bergerak dari TMA ke TMB. CPS harus dibantu oleh sensor

tekanan udara masuk, karena saat langkah hisap tekanan di intake manifold akan

turun.
Gambar 2.7 Sensor posisi poros engkol
Sumber : Fungsi Crankshaft Position Sensor pada sepeda motor Injeksi.. | ATIMSCORNER
(wordpress.com)

3) Sensor Suhu Mesin (Engine Oil Temperature Sensor)

Sensor suhu mesin berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin dan memberikan

masukan sinyal deteksi ke ECU berupa referensi tegangan yang berbeda-beda

berdasarkan suhu mesin yang terdeteksi yang akan digunakan ECU untuk

menentukan banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan.

Gambar 2.8 Sensor suhu mesin


Sumber : Oil Temperature Sensors (OTS) (premierautotrade.com.au)
4) Sensor O2 (O2 sensor)

Sensor O2 berada di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi

konsentrasi oksigen pada gas buang sepeda motor dengan cara menghitung

perbandingan udara dan bahan bakar, dan menginformasikan hasilnya pada ECU.
Gambar 2.9 Sensor O2
Sumber : Mengenal Lebih Dalam Fungsi O2 Sensor Pada Motor Injeksi | Aripitstop.com

b. Kontrol

Bagian kontrol pada sistem EFI adalah ECU. ECU berfungsi untuk menerima

dan menghitung seluruh informasi atau data yang diterima dari masing-masing

sinyal sensor kemudian diolah untuk kemudian dijadikan garis perintah kepada

actuator. ECU mendapat suplai tegangan listrik dari baterai, selanjutnya tegangan

tersebut akan dialirkan ke sensor dan actuator yang besar kecilnya tegangan

disesuaikan dengan kapasitas sensor maupun actuator.

Gambar 2.10 ECU


Sumber : Jual ECU YAMAHA VEGA FORCE ORIGINAL - Jakarta Pusat - ClixBuyID |
Tokopedia

c. Actuator

1) Injektor (Injector)
Injektor adalah salah satu bagian dari sistem bahan bakar pada sistem injeksi

yang akan mengabutkan bahan bakar agar terjadi proses pencampuran yang

homogen antara udara dan bahan bakar. Terjadinya penyemprotan pada

injektor adalah saat ECU memberikan tegangan listrik ke solenoid injektor.

Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid pada coil akan menjadi

magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve (katup

jarum) dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah bertekanan

akan memancar keluar dari injektor dalam bentuk kabut.

Gambar 2.11 Injektor


Sumber : Mengenal Fungsi Injektor pada Mesin (kompas.com)

2) Idle Speed Control (ISC)

ISC difungsikan untuk mengatur besarnya udara yang diberikan pada saat

putaran idle atau stasioner. ISC dipasangkan pada air assist passage. ECU

hanya mengoperasikan katup ISC untuk membuat idle-up dan memberikan

umpan balik untuk mencapai target putaran stasioner.


Gambar 2.12 Idle speed control
Sumber : Langsam Motor Injeksi Mendadak Tidak Stabil, Ini Penyebab Utamanya - GridOto.com

3) Koil Pengapian (Ignition Coil)

Koil pengapian berfungsi untuk menghasilkan arus listrik guna membakar

campuran udara dan bahan bakar (Rizky, Yolanda, 2021).

Gambar 2.13 Ignition coil


Sumber : Mengenal Lagi Fungsi dan Cara Kerja Komponen Koil di Motor - GridOto.com

2.6.3 Sistem Bahan Bakar (Fuel System)

Sistem bahan bakar berfungsi untuk menyimpan, membersihkan,

menyalurkan dan menyemprotkan atau menginjeksikan bahan bakar sesuai

dengan kebutuhan mesin. Komponen yang termasuk ke dalam sistem bahan

bakar antara lain :

a. Tangki Bahan Bakar (Fuel Tank)

Tangki bahan bakar merupakan komponen yang berfungsi untuk

menampung persediaan bahan bakar. Selain itu di dalam tangki bahan bakar

juga terdapat pompa bahan bakar (fuel pump) dan saringan bahan bakar (fuel

filter) (Abraham, Surianto, Yanri, 2022). Tangki bahan bakar untuk sepeda

motor Yamaha Vega Force memiliki kapasitas 4,0 L (Buku Petunjuk Servis

Vega Force, 2015: 2-2).


Gambar 2.14 Tangki bahan bakar
Sumber : Yamaha Vega Force EURO 3 - Galeri Otosia.com

b. Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump)

Pompa bahan bakar berfungsi untuk memompa dan mengalirkan bahan

bakar dari tangki ke injektor. Pompa bahan bakar yang biasa digunakan adalah

pompa bahan bakar yang berada di dalam tangki bahan bakar dengan posisi

terendam bahan bakar.

Gambar 2.15 Pompa bahan bakar


Sumber : Fuel Pump Motor Injeksi Bermasalah, Begini Cara Mengetahuinya - GridOto.com

c. Saringan Bahan Bakar (Fuel Filter)

Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran dan

partikel asing lainnya dari bahan bakar agar tidak masuk ke pompa bahan bakar
atau ke injektor. Saringan bahan bakar menempel dengan pompa bahan bakar.

Gambar 2.16 Saringan bahan bakar


Sumber : Layar Filter Pompa Bahan Bakar Vega Force Product on Alibaba.com

d. Selang Bahan Bakar (Fuel Hose)

Selang bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki

bahan bakar menuju ke injektor. Selang bahan bakar sistem injeksi dirancang

harus tahan terhadap tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan

minimal sebesar tekanan yang dihasilkan oleh pompa bahan bakar.

Gambar 2.17 Selang bahan bakar


Sumber : ID_SEO_BAU_V1 (lazada.co.id)

2.6.4 Cara Kerja Sistem YMJET-FI

Teknologi YMJET-FI yang baru dikembangkan oleh Yamaha

menampilkan efisiensi pembakaran yang baik dan memungkinkan kendaraan


mencapai karakter yang nyaman dan ekonomis. Berikut macam-macam cara

kerja mesin injeksi antara lain :

a. Cara Kerja Saat Kondisi Mesin Dingin

Pada saat mesin masih dingin (kondisi misalnya pada saat dinyalakan saat

pagi hari), maka dibutuhkan campuran bahan bakar dan udara yang lebih

banyak (campuran kaya). Hal ini disebabkan karena penguapan bahan bakar

pada saat temperatur rendah. Dengan demikian akan terdapat sedikit bahan

bakar yang menempel pada dinding intake manifold sehingga tidak masuk

dan terbakar dalam ruang bakar.

Untuk memperkaya bahan bakar pada campuran tersebut pada sistem

YMJET – FI terdapat sensor suhu mesin. Sensor ini akan mendeteksi kondisi

mesin yang masih dingin tersebut. Temperatur mesin terdeteksi akan dirubah

menjadi sinyal listrik dan dikirim ke ECU. Selanjutnya ECU akan mengolah

sinyal atau informasi tersebut dan memberikan perintah kepada injektor

dengan memberikan tegangan yang lebih lama pada solenoid injektor agar

bahan bakar yang diinjeksikan menjadi lebih banyak. Dengan demikian,

rendahnya penguapan bahan bakar pada saat temperatur masih rendah

sehingga aka nada bahan bakar yang menempel pada dinding intake manifold

dapat diantisipasi dengan memperkaya campuran tersebut.

b. Cara Kerja Saat Putaran Rendah

Pada saat putaran mesin rendah dan suhu mesin sudah mencapai suhu

kerjanya, ECU akan mengontrol dan memberikan tegangan ke injektor


hanya sebentar saja (beberapa derajat engkol) karena tekanan udara yang

dideteksi oleh sensor tekanan udara masih rendah. Hal ini dimungkinkan

tetap terjadinya perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang tepat

(mendekati campuran ideal).

Berdasarkan informasi dari sensor tekanan udara dan sensor posisi

katup gas, ECU akan memberikan tegangan listrik kepada solenoid

injektor untuk menginjeksikan bahan bakar. Lamanya penginjeksian hanya

beberapa derajat engkol karena bahan bakar yang dibutuhkan masih

sedikit. Pada saat putaran mesin sedikit dinaikkan tetapi masih termasuk

ke dalam putaran rendah, tekanan yang dideteksi oleh sensor akan lebih

tinggi dibandingkan saat putaran stasioner. Naiknya tekanan udara yang

masuk mengindikasikan bahwa jumlah udara yang masuk lebih banyak.

Berdasarkan informasi yang diperoleh sensor tekanan udara, ECU akan

memberikan tegangan listrik sedikit lebih lama dibandingkan putaran

stasioner.

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa proses penginjeksian pada

injektor terjadi saat ECU memberikan tegangan pada solenoid injektor.

Dengan pemberian tegangan listrik tersebut, solenoid coil akan menjadi

magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve

dari dudukannya, sehingga bahan bakar yang sudah bertekanan akan

diinjeksikan keluar dari injektor.

c. Cara Kerja Saat Putaran Menengah dan Tinggi


Pada saat putaran mesin dinaikkan dan mesin dalam kondisi normal,

ECU menerima informasi dari sensor posisi katup gas dan sensor tekanan

udara. Sensor posisi katup gas mendeteksi pembukaan katup gas,

sedangkan sensor tekanan udara mendeteksi tekanan udara yang semakin

naik. Sensor-sensor tersebut mengirimkan informasi ke ECU dalam bentuk

sinyal listrik. ECU kemudian mengolahnya dan selanjutnya akan

memberikan tegangan listrik ke solenoid injektor dengan waktu yang lebih

lama dibandingkan saat putaran rendah. Selanjutnya jika putaran mesin

dinaikkan lagi, katup gas semakin terbuka dan sensor posisi katup gas akan

mendeteksi perubahan katup gas tersebut. ECU menerima informasi

perubahan katup gas tersebut dalam bentuk sinyal listrik dan akan

memberikan tegangan listrik kepada solenoid injektor lebih lama

dibandingkan saat putaran menengah karena bahan bakar yang dibutuhkan

lebih banyak. Dengan demikian lamanya penginjeksian akan melebihi dari

setengah putaran derajat engkol.

d. Cara Kerja Saat Akselerasi

Bila sepeda motor diakselerasi (terjadinya perubahan kecepatan)

dengan serentak dari kecepatan rendah, maka volume udara akan

bertambah dengan cepat. Perubahan katup gas dibuka dengan tiba-tiba dan

tekanan udara yang mengalir akan dideteksi oleh sensor tekanan udara.

Walaupun yang dideteksi oleh sensor tekanan udara adalah tekanan

udaranya, namun pada dasarnya juga menentukan jumlah udara, semakin

tinggi tekanan udara yang dideteksi maka semakin banyak udara yang

masuk ke intake manifold. Dengan demikian, selama akselerasi pada


sistem YMJET-FI tidak terjadi keterlambatan pengiriman bahan bakar

karena bahan bakar yang bertekanan tinggi tersebut diinjeksikan sesuai

dengan perubahan volume udara yang masuk (Abraham, Surianto, Yanri,

2022).

2.6.5 Dinamo Pompa Bahan Bakar Elektrik

Pompa bahan bakar elektrik merupakan salah satu jenis pompa bahan bakar

yang memanfaatkan energi listrik dari baterai yang mana kinerja dari pompa

dikontrol oleh energi listrik ini. Pompa bahan bakar jenis ini banyak dipakai pada

sepeda motor yang sudah menggunakan teknologi EFI. Pompa bahan bakar

elektrik dapat menghasilkan tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan

pompa bahan bakar mekanis. Pompa bahan bakar elektrik dengan tipe terendam

bahan bakar menghasilkan getaran yang lebih kecil, bias dipasang dimana saja

tidak perlu terhubung dengan mesin langsung, dan dapat bekerja walaupun mesin

dalam kondisi mati.

Di dalam pompa elektrik terdapat beberapa komponen seperti rotor yang

merupakan komponen berputar yang berfungsi untuk menghisap dan menekan

bahan bakar. Oleh karena itu sering disebut dinamo pompa bahan bakar atau biasa

masyarakat umum menyebutnya dengan nama rotak. Selain itu terdapat magnet

dan armature yang akan membuat pompa bekerja memutar dan menghasilkan

tekanan untuk menekan bahan bakar menuju injektor agar bahan bakar dapat

menjadi kabut dengan sempurna (Sekolah Kami, 2019). Tekanan yang dihasilkan

untuk sepeda motor Yamaha Vega Force harus berada di angka 300-390 kPA

(3,0-3,9 kg/cm2 atau 43,51-56,56 psi) (Buku Petunjuk Servis Vega Force, 2015 :

1-5).
Gambar 2.18 Dinamo pompa bahan bakar
Sumber : Jual Rotak Rotax Dinamo Fuel Pump Pompa Bensin Yamaha Jupiter Z1 FI PCX Vega
Force di Lapak GC Shop | Bukalapak
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen atau experimental research dengan pendekatan kuantitatif dan

kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tekanan dinamo

pompa bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar murni Pertalite dan

Pertamax serta dengan perlakuan putaran mesin, suhu mesin kemudian akan

diketahui besarnya tekanan dinamo pompa bahan bakar. Dinamo pompa bahan

bakar yang digunakan terdiri dari beberapa merk yang sudah banyak beredar di

pasaran.

3.1.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di Dealer Yamaha Ceria Motor

bertempat di Jalan Raya Gisting Bawah, Kecamatan Gisting, Kabupaten

Tanggamus, Provinsi Lampung yang akan dimulai tanggal 19 Juni 2023.

3.1.2 Alat dan Bahan

a. Alat

1) Pressure Gauge

Pressure gauge akan digunakan untuk mengukur besarnya tekanan

dinamo pompa bahan bakar.


Gambar 3.1 Pressure gauge
Sumber : pressure gauge injeksi digital - Google Search

2) Fi Diagnostic Tool Yamaha

Fi Diagnostic Tool Yamaha akan digunakan untuk mengetahui

besarnya putaran mesin dan suhu mesin.

Gambar 3.2 Fi diagnostic tool yamaha


Sumber : diagnostic tool yamaha - Google Search

3) Obeng

Obeng akan digunakan untuk melepas bodi kendaraan.

Gambar 3.3 Obeng


Sumber : obeng - Google Search
4) Nampan Besi

Nampan besi akan digunakan untuk meletakkan alat – alat yang

dipakai.

Gambar 3.4 Nampan besi


Sumber : nampan besi - Google Search

5) Kertas dan Pulpen

Kertas dan pulpen akan digunakan untuk mencatat merk dinamo pompa

bahan bakar yang sedang diuji dan hasil tekanan dinamo pompa bahan

bakar.

b. Bahan

1) Sepeda Motor Yamaha Vega Force

Sepeda motor yang akan digunakan adalah Yamaha Vega Force.

Spesifikasi sepeda motor Yamaha Vega Force adalah sebagai berikut:


Tabel 3.1 Sepesifikasi Sepeda Motor Yamaha Vega Force
Bagian Standar
Tipe Mesin Pendingin Udara 4 langkah SOHC
Volume Mesin 114 cm3
Jumlah Silinder 1 silinder
Diameter x Langkah 50.0 x 57.9
Perbandingan Kompresi 9.3 : 1
Bahan Bakar Hanya bensin tanpa timbal
Kecepatan Putaran 1,400- 1,500 r/min
Langsam
Temperatur oli 105 – 115 0C
Tekanan Dinamo Pompa 300-390 kPA (3,0 – 3,9 kg/cm2 atau
Bahan Bakar 43,51 – 56,56 psi)
Sumber : Buku Petunjuk Servis Vega Force, 2015

2) Bahan bakar

Bahan bakar yang akan digunakan untuk pengujian adalah murni

Pertalite dan Pertamax. Pertalite merupakan bahan bakar memiliki RON 90

untuk kendaraan dengan rasio kompresi 9 : 1 sampai 10 : 1. Sedangkan

Pertamax merupakan bahan bakar yang memiliki RON 92 untuk kendaraan

dengan rasio kompresi 10 : 1 sampai 11 : 1.

Gambar 3.5 Pertalite dan Pertamax


Sumber : Mengapa Pertamax dan Pertalite Warnanya Bisa Sama? (detik.com)
3) Dinamo Pompa Bahan Bakar

Dinamo pompa bahan bakar akan digunakan sebagai bahan yang akan

diuji dan diukur besarnya tekanan dinamo dari masing masing merk.

Tabel 3.2 Keterangan Dinamo Pompa Bahan Bakar

Merk Keterangan

Merk A YAMAHA

Merk B BESTPART

Merk C INDOPARTS

Merk D OTOPARTS

Sumber : Dokumentasi Pribadi

3.2 Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua data, antara

lain :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari penelitian

langsung. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui besarnya tekanan

dinamo pompa bahan bakar dari beberapa merk yang sudah beredar di

pasaran yang nantinya akan dilakukan perbandingan dengan standar

spesifikasi dari sepeda motor Yamaha Vega Force.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari informasi berupa publikasi.

Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen atau jurnal tentang

sistem EFI pada sepeda motor, internet, dan buku petunjuk servis Yamaha
Vega Force untuk mengetahui standar spesifikasi dari sepeda motor Yamaha

Vega Force.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang menjadi dasar penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber. Data

dikumpulkan dari berbagai sumber yang ada. Adapun pengolahan data yang akan

dilakukan pada penelitian kali ini menggunakan alat bantu komputer. Pelaksanaan

pengumpulan data ini dilakukan dengan metode :

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang akan dilakukan observasi langsung untuk

memperoleh data yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Data dari

lapangan diperoleh dari melakukan pengujian langsung dinamo pompa bahan

bakar. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data berupa foto dan

mencatat hasil penelitian guna dijadikan dokumentasi. Beberapa hal yang

akan dilakukan peniliti guna menunjang penelitian sebagai berikut :


1) Diagram Alir Penelitian

Mulai

Studi Pustaka

Persiapan Alat dan Bahan

Pemilihan Bahan Bakar

Pegujian Dinamo Pompa Bahan Bakar

Data Hasil Pengujian

Tidak
Apakah
data
cukup

Ya

Analisis Data

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.6 Diagram alir penelitian


Sumber : Dokumentasi Pribadi
2) Prosedur Pengujian

Prosedur pengujian merupakan serangkaian langkah yang akan

dilakukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan pengujian. Dalam hal ini

prosedur pengujiannya sebagai berikut :

a) Menyiapkan alat yang akan digunakan dalam pengujian seperti

pressure gauge, Fi Diagnostic Tool Yamaha, obeng, nampan besi,

kertas dan pulpen.

b) Menyiapkan bahan yang akan digunakan dalam pengujian seperti

sepeda motor Yamaha Vega Force, bahan bakar (pertalite dan

pertamax), dan dinamo pompa bahan bakar dari beberapa merk.

c) Melakukan pembongkaran pada bodi sepeda motor.

d) Membuka jok sepeda motor dan melepas soket pompa bahan bakar,

selang bahan bakar, dan pompa bahan bakar.

e) Memasang dinamo pompa bahan bakar dengan merk A.

f) Memasang pompa bahan bakar pada tangki bahan bakar.

g) Memasang pressure gauge dengan memposisikan selang pressure

gauge pada pompa bahan bakar dan selang bahan bakar untuk

mengetahui tekanan dinamo pompa bahan bakar, serta memasang

soket pompa bahan bakar.

h) Memasang Fi Diagnostic Tool Yamaha, kabel berwarna hijau ke

posisi kabel service tool, sedangkan kabel merah dan hitam ke arah
baterai, yang berfungsi untuk mengetahui besarnya putaran mesin

dan suhu mesin.

i) Mengisi bahan bakar pertalite pada tangki bahan bakar.

j) Melakukan pegujian tekanan dinamo pompa bahan bakar dengan

beberapa variasi putaran mesin.

k) Mencatat hasil pengujian tekanan pompa bahan bakar sesuai dengan

masing – masing putaran mesin dan suhu mesin.

l) Melakukan penggantian dinamo pompa bahan bakar merk lainnya

untuk dilakukan pengujian kemudian mencatat kembali hasilnya

sampai semua merk (dari merk A sampai merk D) selesai dilakukan

pengujian.

m)Setelah semua merk dinamo pompa bahan bakar selesai dilakukan

pengujian, maka tangki bahan bakar dikosongkan kemudian

memasukkan bahan bakar pertamax.

n) Memasang kembali dinamo pompa bahan bakar dari merk A sampai

merk D untuk dilakukan pengujian kembali dengan putaran mesin

yang sama dan suhu mesin yang sama ketika dilakukan pengujian

menggunakan bahan bakar pertalite.

o) Mencacat kembali hasil pengujian semua merk dinamo pompa bahan

bakar.

p) Mengolah hasil data yang diperoleh dan mengambil kesimpulan dari

hasil pengujian yang telah berjalan.


Gambar 3.7 Skema Instalasi Pengujian
Sumber : Dokumentasi pribadi

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang akan dilakukan dengan menumpulkan data pada

bahan-bahan seperti dokumen berbentuk softfile dan hardfile. Dokumen ini

bisa berupa dokumen publik (seperti jurnal, penelitian-penelitian yang

dilakukan sebelumnya) atau dokumen privat (seperti arsip, buku, surat).

3.4 Metode Analisis

Data yang didapatkan dari hasil pengujian, selanjutnya diolah, dianalisa dan

disajikan dalam bentuk grafik sehingga dapat ditarik kesimpulan merk dinamo

bahan bakar yang terbaik, dan jenis bahan bakar yang tepat digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Risal, Afdal, Irpandi Wahyu, Mukhnizar, Zulkarnain. 2022. Analisis


Pengaruh Variasi Kecepatan Rata-Rata Sepeda Motor Yamaha Bensin 4-
Langkah Terhadap Konsumsi Bahan Bakar. Jurnal Teknik, Komputer,
Agroteknologi dan Sains Vol. 1 No. 2 Desember 2022. Universitas
Ekasakti.

Accesory, Asian. 2019. #1 Grosir Aksesoris & Part Motor (asian-accessory.com).


Diakses tanggal 17 April 2023.

Afrikhudin Denny, Mindarta E.K., Sumarli. 2021. Pengaruh Perbedaan Tekanan


Bahan Bakar Terhadap Daya dan Efisiensi Bahan Bakar Pada Sepeda
Motor Automatic 110cc Fuel Injection. Jurnal Teknik Otomotif Vol. 5 No.
2 Oktober 2021. Universitas Negeri Malang. Malang.

Al Fikri, Muzakki. 2019. Analisa Sistem Kerja Electrical Fuel Injection (EFI)
Pada Sepeda Motor Honda CBR 150. Universitas Islam Majapahit.
Mojokerto.

Alibaba. 2021. Layar Filter Pompa Bahan Bakar Vega Force Product on
Alibaba.com. Diakses tanggal 19 April 2023.

Anoi Yano H., Muliawan Arief, Ramadhan M.D.A. 2022. Variasi Tegangan
Pompa Terhadap Kinerja Mesin Sepeda Motor Honda Scoopy. Jurnal
Sains Terapan Vol. 8 No. 2 2022. Sekolah Tinggi Teknologi Industri
Bontang.

Anonim. 2022. fungsi intake manifold injeksi - Google Search. Diakses tanggal 17
April 2023.

Anonim. diagnostic tool yamaha - Google Search. Diakses tanggal 13 Mei 2023.
Arafat M.Y., Sanusi Mohamad, Uloli Hendra. 2019. Pengaruh Variasi Jenis
Bahan Bakar Terhadap Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Vixion
115cc VVA Tipe Injeksi Tahun 2018. Universitas Negeri Gorontalo.

Ardiaanz R.K., Lewerissa Y.J. 2021. Analisis Perbandingan Penyemprotan


Injektor YMJET-FI. Jurnal Voering Vol. 6 No. 2 Desember 2021.
Politeknik Saint Paul Sorong.

Arif Ahmad, Firmansyah F.S., Maksum H., Purwanto Wawan, Setiawan M.Y.,
2023. Analisis Emisi Gas Buang (CO, CO 2, dan HC) Pada Sepeda Motor
FI Dengan Variasi Saat Pengapian, Saat Penginjeksian Dan Jenis Bahan
Bakar. Jurnal Teknologi Dan Pendidikan Vokasi Indonesia Vol. 1 No. 1
2022. Universitas Negeri Padang.

Aripitstop. 2014. Mengenal Lebih Dalam Fungsi O2 Sensor Pada Motor Injeksi |
Aripitstop.com. Diakses tanggal 17 April 2023.

Ariyanto R.S., Dianastiti Yelma, Hadi B.S., Hidayatullah S., Nugraha A.S.,
Pratama M.Y. 2022. Rancang Bangun Automotive Injector Cleaner
(ATOMIC) Sebagai Penunjang Perkuliahan Teknologi Sepeda Motor.
Jurnal METTEK Vol. 8 No. 2 2022. Universitas Bhinneka PGRI Indonesia.

Aryadi, Ari. 2020. Kajian Eksperimental Pengaruh Variasi Tekanan Electric Fuel
Pump Terhadap Daya, Torsi Mesin, Emisi Gas Buang Dan Konsumsi
Bahan Bakar Sepeda Motor Injeksi. Jurnal Ilmiah Program Studi
Magister Teknik Mesin Vol 10. No 1. Politeknik Digital BoAsh. Bogor.

Bukalapak. 2021. Jual Rotak Rotax Dinamo Fuel Pump Pompa Bensin Yamaha
Jupiter Z1 FI PCX Vega Force di Lapak GC Shop | Bukalapak . Diakses
tanggal 19 April 2023.
Buyung Surianto, Leyyrick A.A., Pakan Yanri. 2022. Analisis Pengaruh Variasi
Suhu Udara Masuk Dan Putaran Motor Terhadap Durasi Penyemprotan
Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic 4 Tak. Jurnal Voering Vol. 7 No.
1 Juli 2022. Politeknik Saint Paul Sorong

Champion, Auto. 2020. pressure gauge injeksi digital - Google Search. Diakses
tanggal 13 Mei 2023.

Cicakkreatip. 2014. Perbedaan Motor Injeksi dengan karburator..! Fungsi


Karburator dengan Throttle Body.. Mbah Bogang Bertanya..!! Bedanya
Apa..? - cicakkreatip.com diakses tanggal 17 April 2023.

Ghofur Abdul, Setiawan Juni. 2021. Pengaruh Bahan Bakar Pertalite Murni
Dengan Campuran Bahan Bakar Premium Dan Pertamax Terhadap
Performance Emisi Gas Buang Pada Motor Honda Beat 2017. Jurnal
Rotary Vol. 3 No. 2 2021. Universitas Lambung Mangkurat. Kalimantan
Selatan.

GriOto. 2021. Fuel Pump Motor Injeksi Bermasalah, Begini Cara Mengetahuinya
- GridOto.com. Diakses tanggal 19 April 2023.

GridOto. 2021. Langsam Motor Injeksi Mendadak Tidak Stabil, Ini Penyebab
Utamanya - GridOto.com. Diakses tanggal 18 April 2023.

GridOto. 2021. Mengenal Lagi Fungsi dan Cara Kerja Komponen Koil di Motor -
GridOto.com Diakses tanggal 18 April 2023.

Hajjah Alyauma, Tan Hendrei. Penerapan Metode Forward Chaining Untuk


Mendiagnosa Kerusakan Sepeda Motor Injeksi. Jurnal Mahasiswa
Aplikasi Teknologi Komputer dan Informasi Vol. 1 No. 2 2019. Sekolah
Tinggi Ilmu Komputer Pelita Indonesia.
Hartadi Budi, Herlina Firda. 2019. Analisis Pengaruh Campuran Premium Dan
Pertalite Terhadap Kinerja Mesin Serta Efisiensi Bahan Bakar Pada Motor
Bensin 4 Langkah. Universitas Islam Kalimantan.

Isnaini Muhammad, Situmorang S.M. 2021. Perancangan Sistem Informasi


Pencarian Kerusakan Sepeda Motor Sistem Electronic Fuel Injection
(EFI). Jurnal Teknisi Vol. 1 No. 1 Februari 2021. Universitas Efarina.

Kami, Sekolah. 2019. Mengenal Jenis dan Cara Kerja Pompa Bahan Bakar (Fuel
Pump) - Sekolah Kami. Diakses tanggal 19 April 2023.

Kompas. 2021. fungsi saringan udara - Google Search . Diakses tanggal 17 April
2023.

Lazada. 2021. ID_SEO_BAU_V1 (lazada.co.id). diakses tanggal 19 April 2023.

Lazada. 2021. nampan besi - Google Search diakses tanggal 13 Mei 2023.

Lazada.2021. obeng - Google Search. Diakses tanggal 13 Mei 2023.

Lazada. 2022. Jual Intake Intek Manifold Motor Vega Force Terbaru - Apr 2023 |
Lazada. Diakses tanggal 17 April 2023.

Mahendra Sena, Riyanto Luky, Suwignyo Joko. 2022. Pengaruh Variasi Injector
Dengan Bahan Bakar Terhadap Performa Mesin Dan Emisi Gas Buang
Yamaha Soul GT 2014. Jurnal of Vocational Education and Automotive
Technology Vol. 4 No. 22 Oktober 2022. Universitas Ivet

Manufacturing, Yamaha Indonesia Motor. 2015. Buku Petunjuk Servis : Vega


Force. Edisi Pertama. Jawa Barat : Karawang.
Maulana, Aditya. 2023. Cara Kerja Mesin Sepeda Motor 4-Tak (kompas.com).
Diakses tanggal
16 April 2023.

Motogokil. 2014. [FI] Lebih Rinci Tentang Prinsip Kerja Sistem EFI (Electronic
Fuel Injection) pada Motor - MOTOGOKIL. Diakses tanggal 17 April
2023.

Najamudin. 2019. Uji Ekperimental Antara Bahan Bakar Pertamax Dan Pertalite
Terhadap Daya Dan Emisi Gas Buang Pada Motor Bakar 4 Langkah. Universitas
Bandar Lampung.

Otosia. 2015. Yamaha Vega Force EURO 3 - Galeri Otosia.com. Diakses tanggal
19 April 2023.

Purnamasari, Niken. 2017. Mengapa Pertamax dan Pertalite Warnanya Bisa


Sama? (detik.com). Diakses tanggal 13 Mei 2023.

Pratama, Wahyu. 2022. Analisis Pengaruh Campuran Bioaditif Cengkeh Pada


Bahan Bakar Pertalite Terhadap Performa Mesin Sepeda Motor 4 Tak.
Universitas Medan Area. Medan.

Premierrautotrade. 2019. Oil Temperature Sensors (OTS)


(premierautotrade.com.au). Diakses tanggal 17 April 2023.

Radityasani, M.F. Mengenal Fungsi Injektor pada Mesin (kompas.com). Diakses


tanggal 18 April 2023.
Riva, Suro Jatmiko. 2019. Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Pertalite Dengan
Bio Etanol Terhadap Performa Mesin Injeksi Yamaha Vixion 150cc Tahun
2011. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Romdhoni, Lutfi. 2021. Pengaruh Variabel Tekanan Fuel Pump Terhadap


Performa Mesin Motor Astro 108cc Yang Bersistem Injeksi Dengan
Bahan Bakar Pertamax Dan Ethanol. Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.

Sibarani, Rimhot. 2022. Analisa Karakteristik Getaran Untuk Kendaraan Sepeda


Motor 115cc Dengan Menggunakan 3 Variasi Bearing Crank Shaft dan 2
Variasi Bahan Bakar Serta 2 Variasi Putaran. Universitas HKBP
Nommensen. Medan.

Speedwork. 2019. Perbedaan Sistem Kerja Motor 2 Tak dan Motor 4 Tak
(speedwork.id).
Diakses tanggal 16 April 2023.

Suzuki. 2022. fungsi throttle body sepeda motor - Google Search. Diakses tanggal
17 April 2023.

Tokopedia. 2022. Jual ECU YAMAHA VEGA FORCE ORIGINAL - Jakarta Pusat
- ClixBuyID | Tokopedia. diakses tanggal 17 April 2023.

Wikipedia. 2023. Produk bahan bakar minyak Pertamina – Wikipedia bahasa


Indonesia.Ensiklopedia bebas. Diakses tanggal 16 April 2023.

Wordpress. 2015. Fungsi Crankshaft Position Sensor pada sepeda motor Injeksi..
| ATIMSCORNER (wordpress.com). Diakses tanggal 17 April 2023.

Anda mungkin juga menyukai