Anda di halaman 1dari 6

ELECTRICAL WORK PROCEDURE

No Doc. : DP/QC/17 Tgl Terbit : 4 April 2019 Rev : 00 Hal : 1 dari 8

1. Introduction
Crane adalah salah satu alat berat yang berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan suatu benda dari
suatu tempat ke tempat baik secara horizontal maupun vertical. Dengan fungsinya yang sangat penting, crane
memiliki bagian – bagian berfungsi yang berbeda – beda dan saling berkaitan, salah satunya di bagian system
kelistrikan, control, dan motoran yang memeliki peranan yang penting dalam berfungsinya system crane.

2. Purpose
This procedure purposed to regulate the rules and steps for implementing the pulling,
termination of the electric cable until cable testing, electric motor testing, and instrument control
OHC

3. Scope
Batasan metode kerja ini hanya untuk pekerjaan Electrical Over Head Crane (OHC) 32/5T meliputi :
3.1 Motor Testing Procedure OHC.
3.2 Pulling Cable Procudure OHC.
3.3 Termination Cable Procedure OHC.
3.4 Cable Testing Procedure OHC.
3.5 Instrument control OHC.

4. Related Document
SPLN
PUIL – 2000
IEC
IEEE.43

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. KUWERA PANDUKARYA MEGA ENGINEERING dan tidak
boleh diperbanyak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa seijin tertulis dari President Director.
ELECTRICAL WORK PROCEDURE

No Doc. : DP/QC/17 Tgl Terbit : 4 April 2019 Rev : 00 Hal : 2 dari 8

3.1 Motor Testing.


Pengujian motoran OHC merupakan salah satu aktifitas dalam suatu proyek yang bertujuan
untuk memeriksa kondisi motor. Dalam pengujian motor diperlukan persiapan dan procedure
yang tepat untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan seperti konsleting dan kecelakaan
kerja. Artikel ini akan menyelaskan procedure mengujian motor OHC.
a. Preparation Motor Testing.
Sebelum memulai pekerjaan pengujian motoran OHC, ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan ;
1. Check jumlah dan data sheet motoran OHC sesuai dengan data packing list or assessment
report by owner.
2. Visual check kondisi fisik motoran OHC yang telah dikeluarkan dari packing. Yang harus
diperhatikan dalam pengecekan visual motoran ;
- Template motoran sesuai dengan dokumen packing list/ assessment report dari
owner.
- Cacat/ kerusakaan pada fisik motoran OHC.
3. Menyiapakan alat yang akan digunakan unutuk pengujian kondisi motoran, seperti;
- Alat pengujian kondisi kutub/lilitan motoran OHC (Continuity testing).
- Alat pengujian nilai tahanan motoran OHC (Megger testing).
- Safety equipment.
b. Motor OHC testing.
Persiapan telah selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah pengujian terdahap
kondisi/kualitas kutub/lilitan motoran OHC. Pada pengujian tersebut bertujuan untuk
menentukan apakah motoran tersebut layak dipakai atau rusak. Ada langkah – langkah dan
aturan yang harus dilakukan, sebagai berikut ;
1. Continuity Testing.
Continunity testing merupakan uji penting dalam menentukan kondisi
komponen/kumpuran pada suatu terminal motor listrik. Dalam pengujian ini kita dapat
mengetahui apakah ada kumpuran pada suatu terminal short atau putus. Cara pengujian
dengan menggunakan alat multimeter/tang ampere, posisikan selector alat ukur ke opsi
continuity dan tempelkan kedua ujung alat ukur tersebut ke ujung kumpuran di dalam
terminal motor (ex. Kumparan U- kumpuran V) jika alat ukur berbunyi maka kondisi
koneksi lilitan baik.
Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. KUWERA PANDUKARYA MEGA ENGINEERING dan tidak
boleh diperbanyak,baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa seijin tertulis dari President Director.

ELECTRICAL WORK PROCEDURE

No Doc. : DP/QC/17 Tgl Terbit : 4 April 2019 Rev : 00 Hal : 2 dari 8

Setelah pengujian continuity antar ujung kumparan ke body ground, jika alat ukur tidak

Figure 1cotiniuity testing motor


berbunyi maka kondisi insulation bagus. Seperti gambar di bawah ini ;

2. Insulation testing Motor


Salah satu cara untuk mengetahui apakah sebuah motor listrik 1 phase atau 3 phase dalam
keadaan baik adalah dengan melakukan pengecekan belitan dan pengecekan isolasi belitan
(gulungan) motor tersebut. Pengecekan dan pengukuran tahanan belitan dilakukan untuk
memastikan tidak ada belitan (gulungan) yang rusak atau bocor. Jika ada beberapa atau semua
belitan motor yang rusak maka akan menyebabkan kenaikan arus yang tinggi dan lebih parah
akan terbakar.
Adapun alat ukur yang digunakan untuk (A) pengukurqn tahanan setiap belitan motor adalah
multimter. Sedangkan untuk (B) dan (C) Pengukuran tahanan isolasi motor listrik adalah
Insulation Tester seperti Megger.
A. Pengkuran Tahanan Setiap Belitan (Gulungan) Motor

Figure 2 connection megger test setiap kumparan


Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. KUWERA PANDUKARYA MEGA ENGINEERING dan tidak
boleh diperbanyak,baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa seijin tertulis dari President Director.

ELECTRICAL WORK PROCEDURE

No Doc. : DP/QC/17 Tgl Terbit : 4 April 2019 Rev : 00 Hal : 2 dari 8

Pengukuran dan pengecekan dilakukan dengan menghubungkan probe multimeter ke


masing-masing terminal kumparan (belitan). Untuk pengukuran tahanan kumparan setiap
belitan ini perlu ketelitian karena memiliki nilai yang begitu kecil (mili ohm). Untuk lebih
baiknya lagi perlu ada contoh kumparan motor yang baru (masih bagus) untuk
membandingkan nilainya. Namun apabila kumparan motor yang diukur rusak atau bocor
maka nilai tahanannya adalah nol (0) atau sangat mendekati angka nol.
B. Pengkuran Tahanan Setiap Belitan (Gulungan) Motor.
Pengukuran dan pengecekan dilakukan dengan menghubungkan probe Insulation
Tester ke masing-masing terminal kumparan (belitan). Untuk lebih mudahnya silahkan lihat
gambar berikut ini :

Figure 3 Pengukuran Tahan Isolasi Antar Kumparan


Untuk hasil pengukuran tahanan antar belitan ini harus memiliki tahanan yang besar
sekurang-kurangnya 0,38 MΩ. Apabila tahanan isolasi yang terukur kurang dari 0,38 MΩ
maka bisa dipastikan tahanan isolasi motor 3 phase tersebut rusak atau bocor.
Bahkan dalam pengujian dan pengukuran yang mimin lakukan saat praktik kuliah nilai
tahanannya mencapai GΩ (Giga Ohm) yang menandakan tahanan isolasi yang mimin ukur
sangat baik.
Menurut PUIL 2000 bahwa Nilai Minimum Isolasi pada peralatan Listrik dan Instalasinya
adalah : 1000 x Tegangan Kerja. Maksudnya adalah apabila Instalasi atau peralatan Listrik
menggunakan Tegangan 220 Volt, maka nilai Tahanan Isolasinya sekurang-kurangnya
sebesar 220 x 1000 ohm = 0,22 MΩ, demikian halnya bila menggunakan 380 volt, maka nilai
Isolasi minimumnya adalah 0,38 MΩ.
Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. KUWERA PANDUKARYA MEGA ENGINEERING dan tidak
boleh diperbanyak,baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa seijin tertulis dari President Director.

ELECTRICAL WORK PROCEDURE

No Doc. : DP/QC/17 Tgl Terbit : 4 April 2019 Rev : 00 Hal : 2 dari 6

C. Pengkuran Tahanan Isolasi Belitan (Gulungan) Dengan Body (Ground) Motor


Pengukuran dan pengecekan dilakukan dengan menghubungkan probe Insulation
Tester ke masing-masing terminal kumparan (belitan). Untuk lebih mudahnya seilahkan lihat
gambar berikut ini ;

Figure 4 Pengkuran Tahanan Isolasi Kumparan


dengan Ground

Seperti halnya pada percobaan kedua (B) pengukuran tahanan isolasi belitan
(gulungan) dengan body (ground) motor listrik harus memiliki nilai tahanan isolasi sekurang-
kurangnya 0,38 MΩ. Apabila tahanan isolasi yang terukur kurang dari 0,38 MΩ maka bisa
dipastikan tahanan isolasi motor 3 phase tersebut rusak atau bocor.
Berdasarkan standar PUIL yang telah dijelaskan diatas bahwa 1 volt tegangan operasi
harus memiliki sekurang-kurangnya 1000 Ω tahanan isolasi.
Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. KUWERA PANDUKARYA MEGA ENGINEERING dan tidak
boleh diperbanyak,baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa seijin tertulis dari President Director.

Anda mungkin juga menyukai