Anda di halaman 1dari 8

Makalah Seminar Kerja Praktek

SISTEM OPERASI, PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN


SWITCHGEAR 3B 4,16 KV BAGIAN CONDENSATE PUMP 3A
Eddy Darmawan.1, Karnoto, ST, MT.2
1
Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang-Semarang 50275 Telp (024) 7460053
Fax (024) 7460055
Email :
darmawaneddy9@gmail.com

Abstrak
Suatu komponen yang memiliki kehandalan yang sangat bagus pasti memerlukan system proteksi untuk
mejaga dari gangguan. Hal ini sangat penting dalam hal pemeliharaan dan operasi produksi energi listrik di
PT. Indonesia Power UBP Semarang PLTU Unit 3. Sistem proteksi sendir imemiliki jenis yang sangat banyak
pada setiap komponen untuk menjaga gangguan yang mungkin terjadi saat beroperasi.
Switchgear adalah komponen peralatan-peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan,
pengukuran tegangan, arus, maupun daya, peralatan proteksi, dan control pada PLTU. Untuk system operasi
switchgear sendiri dibedakan menjadi dua yaitu operasi secara normal dan abnormal, yang system kendali
fungsinya berbeda. Switchgear sangat diperlukan dalam hal pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan, ketiga
hal tersebut dapat dilakukan dengan cara Rutin, Bulanan atau Overhaul.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada tahanan isolasi untuk Bagian I dan Bagian II
hasilnya sesuai dengan standar VDE (Verband der Electrotrchnic) yaitu R > 500M. Pada pengujian tahanan
kontak dihasilkan fasa R, S dan T sesuai standart PLN P3BPJ yaitu 100. Lalu pada pengujian
keserempakan hasil pengujian yaitu 0,3ms sedangkan untuk standar PLN P3BPJ yaitu 150ms.
Kata kunci : Sistem Operasi, Pemeliharaan, Switchgear

sesuai standar serta sistem pemeliharaan


yang
baik.
Mengingat
bidang
pemeliharaan sangat diperlukan dalam
sistem penyaluran, maka pemeliharaan
memerlukan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan
serta
evaluasi
yang
dilaksanakan baik ditingkat pusat,
kesatuan, unit administrasi sampai unit
terkecil.
Dalam hal ini, peralatan utama
yang berada di PT. Indonesia Power UBP
Semarang adalah
switchgear pada
tegangan menengah. Seluruh peralatan
yang berada di
PT. Indonesia Power
UBP Semarang harus dilakukan operasi,

I.
1.1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada perkembangan teknologi di
masa sekarang, kebutuhan manusia akan
penggunaan energi listrik yang semakin
meningkat. Hal ini akan meningkatkan
kemampuan dari PLN untuk mensuplai
energi listrik untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Dari hal tersebut PLN harus
mampu memanfaatkan energi listrik
seoptimal mungkin.
Supaya
dapat
memanfaatkan energi yang ada dengan
kualitas penyaluran serta keandalan dari
peralatan yang tersedia, hal ini diperlukan
suatu sistem operasi dan pemeriksaan yang
1

pemeriksaan dan pemeliharaan dengan


baik, apabila peralatan tidak dilakukan
pemeliharaan dengan baik dan teratur akan
memperpendek umur dari peralatan
tersebut selain itu juga menyebabkan
gangguan pada sistem.

1.2

Tujuan
Tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui jenis pengoperasian pada
switchgear
2. Mengetahui
kondisi
switchgear
sebelum dan sesudah dilakukan
pemeliharaan
3. Mengetahui kondisi hasil pengujian
tahanan isolasi
4. Mengetahui kondisi hasil pengujian
keserempakan dan tahanan kontak

2.1
1.3

Batasan Masalah
Makalah kerja praktek ini disusun
untuk
mengetahui
sistem
operasi,
pemeriksaan dan pemeliharaan dari
Switcgear 3B bagian Condensate Pump
3A yang berada pada
PT. Indonesia
Power UBP Semarang.

Fungsi Switching (melalui Circuit


Breaker atau Load Break Switch atau
Disconnecting Switch, dll)
Fungsi
Proteksi
(Switchgear
dilengkapi dengan fuse atau relay
untuk
proteksi
beban
seperti
overcurrent, overload, reverse power,
under/ over voltage, dll)
Fungsi
pengukuran
(switchgear
dilengkapi dengan meter untuk
pengukuran besaran listrik seperti
arus, tegangan, kwh, frekuensi, power
faktor, dll)
Fungsi
Monitoring
(switchgear
dilengkapi dengan pilot indicator/
fasilitas monitoring untuk memonitor
statis seperti on/ off maupun
abnormal/ trip).
Jenis Switchgear

Sistem tenaga Switchgear dapat


bervariasi, tergantung pada beberapa
faktor, seperti kebutuhan listrik, lokasi
sistem dan keamanan yang diperlukan.
Oleh karena itu, ada beberapa jenis sistem
tenaga switchgear dan masing-masing
memiliki karakteristik unik mereka sendiri
untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari
sistem dan lokasinya. Suatu bentuk yang
sangat efektif sistem tenaga switchgear
adalah gas terisolasi switchgear ( GIS )
sistem. Dalam sistem semacam ini,
konduktor dan kontak yang terisolasi oleh
gas bertekanan sulfur heksafluorida. Hal
tersebut memang efektif dan sangat mahal.
Namun sistem tenaga switchgear umum
lainnya termasuk minyak terisolasi dan
switchgear vakum.

II.

DASAR TEORI
Switchgear adalah
komponen
peralatan-peralatan untuk memutuskan dan
menghubungkan.
Switchgear
sering
disebut cubcle karena peralatan-peralatan
tersebut
dikemas
plat
blok
berbentuk almari dengan pintu di bagian
depan yang bisa di buka dan di tutup
menurut standar operasi yang diminta.
Switchgear merupakan perangkat listrik
yang fungsinya menswitch on/ off. Untuk
fungsi lainnya :

2.2

3.
4.
5.

Konstruksi Switchgear

6.
7.
Gambar 1 Keterangan Switchgear

8.

Switchgear dengan tipe F Dan F / S


Circuit Breaker
Rated Voltage >24 kV
Arus pengenal busbar utama 800 3600 A
Hubungan arus pendek >48 kV
Desain : lemari, pemutus sirkuit, trafo
instrumen, bus utama bar dan busbar
cabang khusus dirancang untuk cocok
satu sama lain. Seluruh perakitan serta
komponen individual telah diuji secara
menyeluruh
di
Laboratorium
Kekuatan Magrini GALILEO dan di
Laboratorium lain yang diakui.

Metalic Breaker Cubicle


Circuit breaker cubicle
Hole for cran-in device (closed by a
key-operated bolt)
Auxiliary circuit connector (male
part)
Breaker carriage position indicator :
connected/ disconnected
Auxiliary circuit connector (female
part)

2.4 Peralatan Bantu


A

E
2.3 Bagian Switchgear
Gambar 4
Switchgear

1
2
3
4
5
6
7
8
Gambar 3 Bagian Switchgear

Keterangan gambar 3 :
1. Instrument and relay cubicle
2. Door locks
3

Bagian

Peralatan

Bantu

pada

Peralatan bantu dsini merupakan alat


pelengkap dari switchgear yang dapat
menunjang kinerja/ operasi circuit breaker
dalam suatu rangkaian sistem tenaga listrik
seperti :
a. Protective Relays
PT. Indonesia Power UBP Semarang
PLTU Unit 3 menggunakan relay
dengan perusahaan luar terkait FIR.
b. Indicating Lamps
Untuk menunjukkan:
Circuit breaker terbuka atau
tertutup
Circuit breaker terputus di bilik
(opsional)

c.

d.

e.

Kondisi sistem operasi pada


switchgear diklasifikasikan ada dua jenis
yaitu pada saat normal dan abnormal.
Sesuai dengan kerja praktek yang saya
lakukan, khususnya kondisi normal
switchgear dioperasikan close/ open untuk
load shifting. Operasi ini dilakukan dengan
menggunakan kontrol pada mekanisme
atau secara elektrikal dari panel remote
kontrol.
3.2
Pedoman Untuk Pemeliharaan
Switchgear
Persyaratan pemeriksaan, service,
peninjauan dan perbaikan sebagai berikut
Aspek lingkungan, seperti debu, uap
kimia, kelembaban, variasi suhu.
Kinerja Operasi (frekuensi operasi dan
arus)
Kerusakan fungsi switching
Pengujian (Tahanan Isolasi, Tahanan
Kontak, Uji Keserempakan)

Indikasi lain, jika diperintahkan


Measuring instruments
Instrumen yang menunjukkan dapat
berupa normal atau tipe antiparalax.
Data instrumen dan meter sebaiknya
dipasang di bagian belakang, bilik
instrumen.
Perusahaan
kami
menggunakan instrumen kualitas
terbaik saja
Instrument Switches
Untuk voltmeter dan / atau
amperemeter. Switch instrumen yang
dipasang di bawah instrumen yang
bersangkutan.
Local Control Switch
Dilengkapi juga dilengkapi untuk
pengendalian pemutus jarak jauh.

III.
SISTEM
OPERASI,
PEMERIKSAAN
DAN
PEMELIHARAAN SWITCHGEAR 3B
4,16kV
BAGIAN
CONDENSATE
PUMP 3A
3.1
Kondisi Pengoperasian pada
Switchgear di PT. Indonesia Power UBP
Semarang
Switchgear yang berada di PT.
Indonesia Power UBP Semarang

3.3

Alat Ukur atau Alat Uji


Dalam sistem operasi, pemeriksaan
dan
pemeliharaan
petugas
teknisi
menggunakan alat ukur yang dibutuhkan
untuk mengetahui kondisi peralatan,
sebagai berikut :
Voltmeter digunakan untuk mengukur
tegangan atau arus
Megger Test digunakan untuk
mengukur tahanan isolasi
Breaker Analyzer digunakan untuk
mengukur uji keserempakan
Microohmmeter digunakan untuk
mengukur tahanan kontak
3.4

Hasil Pemeliharaan Switchgear


Pemeliharaan
rutin
pada
switchgear sebagai berikut
Gambar 5 Switchgear 3B 4,16kV PT. Indonesia
Power UBP Semarang

1.

Mengecek kondisi fisik Switchgear

Circuit Breaker pengukuran dilakukan


antara bagian fasa dengan ground.

Tabel 1 Hasil Pemeliharaan Rutin Switchgear


No
1

Peralatan yang dipelihara


Instrument and relay cubicle
a.
Kondisi relay
b.
Kondisi terminal
Pembersihan
a.
Circuit
breaker
cubicle
b.
Metalic
cover
breaker
c.
Control panel
d.
Komponenkomponen
e.
Kontak dan Pegas
Penekanan Kontak
f.
Mengeluarkan
breaker dari cubicle
Kekencangan Baut
a.
Terminal utama
b.
Peralatan Bantu
c.
Kondisi kabel
Cubicle
a.
Keretakan
b.
Kerusakan
c.
Kemiringan
Media Isolator
a.
Kebersihan
b.
Kondisi retak atau
pecah
Mekanisme Penggerak
a.
Komponen

b.
Pelumas
c.
Baut dan mur
besar maupun kecil
ArchCute
a.
Kontak-Kontak
Breaker
b.
Kisi-kisi Archcute
c.

Saluran Ventilasi

Sebelum

Sesudah

Baik
Baik

Baik
Baik

Kotor

Bersih

Kotor

Bersih

Bersih
Kotor
Berdebu
Bersih

dan

Bersih
Bersih
Bersih

Gambar 6 Kyoritsu 30005500-5000 V (Megger

Kotor, Berdebu,
dan Hangus

Bersih

Normal
Baik
Baik

Normal
Baik
Baik

Ada
Tidak Ada
Tidak Ada

Ada
Tidak Ada
Tidak Ada

Kotor
Retak

Bersih
Retak

Test)
*Keterangan : Alat Megger Test ini memiliki seri
30005500 dengan batas Tegangan DC Volt
sebesar 5000V .

Tabel 2 Insulation Resistance Test (Megger Test)


Bagian I

Breaker Status : Closed


Tidak Rusak,
Tidak Aus, dan
Kedudukannya
benar, lurus dan
sebaris
Baik
Baik

Posisi Benar

Baik

Baik

Tidak
Rusak
dan Putus
Bersih

Baik

Baik
Baik

Fasa R ke Fasa S ke Fasa

Ground

Ground

Ground

DC

DC

DC

Volt
G

5000
255

Volt
G

5000
437

Volt
G

ke

5000
211

Keterangan :
*DC Volt : Satuan pada alat Megger Test yaitu
5000 DC Volt
*G : Satuan keterangan pada uji Tahanan Isolasi
sesuai standar VDE (Verband der Electrotechnic)

Bersih

Dari hasil pemeliharaan diatas


dapat dilihat bahwa sebelum diadakan
pemeliharaan secara rutin, pada kondisi
switchgear kondisinya cukup baik karena
tidak ada kerusakan yang mengganggu,
oleh karena itu pada switchgear dilakukan
pemeliharaan rutin secara berkala.

Tabel 3 Insulation Resistance Test (Megger Test)


Bagian II

Breaker Status : Closed


Fasa R - S

Fasa T - S

Fasa R - T

DC

DC

DC

Volt
2.

Pengukuran Tahanan Isolasi


Pengukuran
tahanan
isolasi
(Megger Test)
merupakan metode
nondestructive untuk menentukan kondisi
dari isolasi dari peralatan dalam hal ini

5000
605

Volt
G

5000
505

Volt
G

5000
422

Keterangan :
*DC Volt : Satuan pada alat Megger Test yaitu
5000 DC Volt

*G : Satuan keterangan pada uji Tahanan Isolasi


sesuai standar VDE (Verband der Electrotechnic)

Pada tabel diatas adalah hasil


pengukuran tahanan kontak pada Circuit
Breaker yang sama pada pengukuran
tahanan isolasi. Dari pengukuran tahanan
kontak tersebut dapat diketahui bahwa nilai
tahanan kontak pada masing-masing fasa
masih dalam keadaan baik yaitu tidak lebih
dari Standar PLN P3BPJ 100 jadi
sesuai dengan standart maksimal. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kontak-kontak
breaker telah terhubung dengan sempurna.

Dari hasil tabel diatas untuk Bagian I dan


II mengenai pengukuran tahanan isolasi
hasilnya sesuai dengan standar VDE
(Verband der Electrotechnic) yaitu R >
500M. Jadi tahanan isolasi yang
digunakan masih dalam kondisi baik.
3.

Pengukuran Tahanan Kontak


Tahanan Kontak adalah untuk
memastikan bahwa kontak-kontak utama
breaker telah terhubung dengan sempurna.

4.
Pengujian Keserempakan dengan
Breaker Analyzer

Gambar 8 Rangkaian Modul Breaker Analyzer

Gambar 7 Microohmmeter Programma


MOM 600A

Tabel 4 Contact Resistance Test

Breaker Status : Closed


Standart Max : 100
Fasa R
Ampere Test : 100
Microohm : 95
Fasa S
Ampere Test : 100
Microohm : 70
Fasa T
Ampere Test : 100
Microohm : 63

Gambar 9 Pengujian Keserempakan dengan


Breaker Analyzer

Pada
pengujian
keserempakan
menggunakan Breaker Analyzer yaitu
bertujuan untuk mengetahui tingkat
keserempakan pada breaker yang berada di
dalam switchgear.

Keterangan :
*Ampere Test : Menunjukkan keterangan dari alat
Microohmmeter Programma MOM 600A dengan
batas
Maksimalnya 100A dengan standar tahanan isolasi
PLN PLN P3BPJ 100.
*Microohm : Menunjukkan nilai hasil tes Tahanan
Isolasi dengan satuan microohm meter.

Tabel 5 Uji Keserempakan

Breaker Status : C-O-COC

Standar : 150ms

Hasil Test

0,3 ms

ms. Hal ini status breaker masih kondisi


baik untuk dioperasikan karena masih
kurang dari standar PLN P3BPJ status
breaker yaitu 150ms.

Keterangan :
*Breaker Status (C-O-COC) : Menunjukkan
standar keterangan uji keserempakan (Close-OpenClose Open Close) dari pihak PT. Indonesia Power
UBP Semarang
*Standar 150 ms : Standar PLN P3BPJ yaitu 150ms

Dari hasil pengujian keserempakan


didapatkan data seperti diatas yaitu
hasilnya menunjukkan 0,3ms sedangkan
untuk standar uji keserempakan PLN
P3BPJ yaitu 150ms. Hal ini menunjukkan
bahwa kondisi breaker dalam keadaan
normal dan baik untuk dijalankan. Untuk
melihat hasil Breaker Status sebagai
berikut:

IV.

PENUTUP

4.1

Kesimpulan

1.

Hasil pemeliharaan diatas dapat


dilihat bahwa sebelum diadakan
pemeliharaan secara rutin, pada
kondisi switchgear kondisinya
cukup baik karena tidak ada
kerusakan yang mengganggu.
Hasil pengujian Tahanan Isolasi
Bagian I hasilnya Fasa R-G : 255
G Fasa S-G : 437 G Fasa T-G :
211 G dibandingkan dengan
standar VDE (Verband der
Electrotechnic) yaitu dengan batas
R500M. Hal tersebut sudah
sesuai standar VDE (Verband der
Electrotechnic).
Hasil pengujian Tahanan Isolasi
Bagian II hasilnya Fasa R-S : 605
G Fasa T-S : 505 G Fasa R-T :
422 G dibandingkan dengan
standar VDE (Verband der
Electrotechnic) yaitu dengan batas
R500M. Hal tersebut sudah
sesuai standar VDE (Verband der
Electrotechnic).
Hasil pengujian keserempakan
didapatkan data seperti diatas yaitu
0,3ms sedangkan untuk standar uji
keserempakan PLN P3BPJ yaitu
150ms.
Pengukuran
tahanan
kontak
diketahui bahwa Fasa R : 95
Fasa S : 70 Fasa T : 63. Dari
hasil tersebut dibandingkan dengan
standar PLN P3BJB 100.

2.

3.

Gambar 10
(A) Print Out Breaker Status O-C (Open-Close)

4.

(B) Print Out Breaker Status C-O-C (Close-OpenClose)

Dari data percobaan diatas, untuk


gambar a hasil percobaan membuktikan
untuk awal percobaan Open Close sesuai
dengan hasil print outnya. Sedangkan
untuk gambar b hasil percobaan
menunjukkan Close Open Close sesuai
dengan hasil print out. Dan hasil testnya
menunjukkan antara R-S-T berkisar 0,3

5.

Hasilnya tahanan kontak tersebut


tidak melebihi standar PLN P3BJB
yang ditentukan.
4.2

Saran

1.

Proses
pemeliharaan
pada
perangkat-perangkat PLTU Unit 3
sebaiknya lebih ditingkatkan yang
biasanya Pemeliharaan secara rutin,
bulanan dan overhaul. Seharusnya
harus ada pemeliharaan dengan
cairan kimia atau pelumas pada

2.

3.

bagian
komponen-komponen
tertentu yang sulit dibersihkan.
Pada
kondisi
kontak-kontak
breaker di dalam switchgear
sebaiknya
selalu
dilakukan
pemelihraan secara rutin atau
berkala supaya beroperasi sesuai
kaidahnya.
Circuit Breaker pada switchgear
harus dibersihkan dari debu atau
kelembaban udara supaya tidak
menimbulkan korosi.

DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

Electrical Equipment Pembangkit


Listrik Tenaga Uap Unit 3 Volume
II PT. Indonesia Power UBP
Semarang.
Sunil S. RAO. Switchgear and
Protection. Khana Publishers 2-B.
Nath Market : Nai Saraka Delhi
110006.
Phone
: 2912380,
7224179.
Pemeliharaan
Peralatan
SE.032/PST/1984,
PT
PLN
(Persero) UDIKLAT Semarang
Electrical Equipment Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Unit 3 Volume
III
PT. Indonesia Power
UBP Semarang.
Manual and Technical Description
Breaker Analyzer, PT. Indonesia
Power UBP Semarang.

Eddy Darmawan
lahir di Semarang
pada tanggal 6
Agustus
1993.
Telah menempuh
pendidikan mulai
dari TK Islam
Hidayatullah, SD
Negeri 02 Karangrejo Semarang, SMP
Negeri 11 Semarang, dan SMA Negeri 9
Semarang. Dan sekarang ini penulis masih
melanjutkan studi di Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Elektro konsentrasi Teknik
Tenaga Listrik Universitas Diponegoro.
Semarang, Juni 2014

Menyetujui Dosen Pembimbing,

Karnoto, ST, M

Anda mungkin juga menyukai