Anda di halaman 1dari 18

INSTITUT TEKNOLOGI-PLN

PEMELIHARAN MOTOR IDUKSI TIGA PHASE DI PLTU


BENGKAYANG 2 × 50 MW

sttpln.ac.id @itpln @it_pln


INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

LATAR BELAKANG Maka untuk menjaga keandalan efisiensi


motor induksi perlu adanya pemeliharaan
secara rutin, berkala, maupun yang telah
Praktek kerja magang di PLTU dijadwalkan agar performa dari motor induksi
Bengkayang 2 × 50 MW ini masih terjaga dengan baik.

Komponen
PLTU Lokasi Magang

Warning !
Keandalan
Sistem

Pemeliharaan motor idnuksi tiga phase


ini dapat meningkatkan kinerja motor
Motor Induksi merupakan salah satu
secara optimal
jenis dari mesin listrik yang mampu
berperan sebagai penunjang dalam
penyaluran energi listrik..
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

PROFIL
Visi : PERUSAHAAN
”Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi”.

Misi :

• Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota
perusahaan dan pemegang saham.

• Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

• Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

• Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto :

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity For A Better Life)
INSTITUT TEKNOLOGI-PLN

TEORI DAN
PENERAPAN

sttpln.ac.id @itpln @it_pln


INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

Prinsip Kerja Motor Induksi

Bekerja berdasarkan induksi magnetic, yang mana arus pada kumparan rotor diperoleh dari induksi
magnetic pada belitan stator. Apabila motor diberikan sumber 3 fasa maka akan mengalir arus 3 fasa
pada kumparn stator, arus inilah yang nantinya akan menghasilkan putaran medan magnet dengan
kecepatan yang sinkron
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

1. Pengukuran nilai tahanan isolasi

Pada pengukuran nilai tahanan isolasi yang bertujuan untuk memishakan konduktor dengan konduktor lain,
agar tidak saling berkontakan. Pengukuran terhadap nilai tahanan isolasi ini dilakukan pada motor Primary air
fan 1A yang fungsinya sebagai penghasil udara pertama yang digunakan sebagai udara pengankut serbuk
batubara menuju furnace yang akan dibakar.
SPESIFIKASI MOTOR PRIMARY AIR FAN

Date 2014

Power 560 kW

Voltage 6000 Volt

Current 67 Ampere

Speed 1490
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

Berikut merupakan hasil yang diperoleh dari dilakukannya pengukuran terhadap nilai tahanan isolasi motor
primary air fan 1A :

Fasa – Ground Nilai tahanan isolasi Nilai tegangan uji Durasi waktu

R-N 2.63 GΩ

S-N 2.71 GΩ 2.5 kV 60s


T-N 2.80 GΩ

Menurut standar yang direkomendasian oleh (IEEE Std 43TM-, 2013) bahwa nilai minimum tahanan isolasi yang
dibuat setelah tahun 1970 adalah 100 MΩ.
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

2. Pengukuran nilai index polarisasi

Indeks polarisasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui serta menilai tingkat kelayakan dari suatu belitan pada
motor untuk dioperasikan. Pengukuran indeks polarisasi dapat dilakukan dengan cara melanjutkan pengukuran
dari tahanan isolasi yang dilakukan selama 10 menit.
Pengukuran index polarisasi dilakukan pada motor Primary air fan 1A. Jika index PI bernilai 1 maka dapat
dikatakan arus bocor bernilai cukup tinggi. Namun jika nilai PI bernilai 2 atau lebih besar dari 2 maka arus bocor
bernilai rendah.
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

Berikut merupakan hasil yang diperoleh dari pengukuran nilai index polarisasi motor primary air fan 1A :
Standar IEEE Nilai Polarisasi
Test Point Fasa – Tanah (GΩ) Keterangan Tindakan
43 Index
Menit ke - 1 2.20
Menit ke – 2 2.32
Menit ke – 3 2.47
Menit ke – 4 2.63
Menit ke – 5 2.72 Direkomendasikan untuk
Min 2.0 1.91 Diragukan
Menit ke – 6 3.29 keringkan belitan
Menit ke – 7 3.41
Menit ke – 8 3.56
Menit ke – 9 3.74
Menit ke – 10 4.21
Menurut standar yang direkomendasian oleh (IEEE Std 43TM-, 2013) bahwa nilai minimum index polarisasi untuk
kelas isolasi F adalah bernilai 2. Namun sesuai yang dirujuk oleh (IEEE Std 43TM-, 2013) maka tindakan yang harus
dilakukan adalah mengeringan belitan.
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

3. Pengecekan vibrasi motor

Pengecekan vibrasi pada motor dilakukan pada motor Secondary air fan 1a, yang mana pada motor ini berfungsi
untuk menciptaan keseimbangan udara pada furnace. Vibrasi pada motor Secondary air fan 1A ini dikatakan
aman, sebab nilai vibrasi yang diperoleh berada di bawah batasan maksimal vibrasi yang diizinkan menurut
standar ISO 10816-3 bahwa nilai getaran pada motor dengan rating daya 300 kW < P < 50 MW yang diizinkan
adalah sebesar 2,8 mm/s. Berikut merupakan hasil dari pengecekan nilai vibrasi pada motor Secondary air fan 1A
:
SPESIFIKASI MOTOR SECONDARY AIR FAN Nilai Vibrasi Motor (mm/s) Keterangan
Mode YKK4503-4-TH 0.02 Horizontal vibration bearing DE
Power 400 kW 0.68 Vertikal vibration bearing DE
Voltage 6000 Volt 0.49 Horizontal vibration bearing
Current 47.8 Ampere NDE
Speed 1485 0.69 Vertikal vibration bearing NDE
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

4. Pemberian Greasing pada motor

Pemberian greasing dilakukan pada motor Primary air fan. Telah banyak kita ketahui umumya fungsi dari
pemberian greasing adalah sebagai pelumas pada kedua benda yang saling bersinggungan dan bergesekan.
Disamping itu pemberian greasing memiliki fungsi yang lain yang harus diketahui yaitu :

 Membantu menahan beban kerja dari kerusakan.


 Menjadi media perapat diantara dua benda yang bersinggungan.
 Meminimalkan suara bising yang mungkin disebabkan dari pergesekan kedua benda yang
saling bersentuhan.
 Mencegah kontaminasi debu dan kotoran yang berasal dari luar.
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

Level batasan dalam pemberian greasing pada motor, dapat dilihat dari gambar berikut :

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa level oli masih dalam keadaan baik , sebab oli berada diatas batas
pertengahan. Apabila oli berada dibawah batas pertengahan maka perlu dilakukan penambahan kembal.
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

5. Cleaning motor

Cleaning motor dilakukan pada motor Circulating water Pump 1A, yang mana pada motor ini bertujuan untuk
mengkondensasikan uap hasil ekstraksi turbin untuk diubah menjadi air kondensat kembali. Cleaning pada
motor dapat dilakukan dengan melepas terminal power, lepaas coupling antar motor dengan pompa, gunakan
cairan contac cleaner untuk membersihkan belitan serta permukaan motor yang kotor.
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

6. Pengukuran temperature winding dan baering

Pengukuran terhadap temperature winding dan bearing ini dilakukan pada motor secondary air fan 1a.

untuk mencegah terjadinya kenaikan temperature yang berlebih pada sisi winding maupun bearing dari motor
tersebut, maka perlu adanya pemeriksaan atau pengecekan terhadap temperature tersebut.

Spesifikasi Motor Secondary Air Fan


Power 400 Kw

Current 47.8 Ampere

Volt 6000 Volt

Ins. Class F
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

Dari data diatas dikarenakan pada motor secondary air fan merupakan motor dengan jenis kelas isolasinya
adalah F maka menurut standar (Indonesia & Nasional, 2009) (SNI IEC 6335-1 : 2009), batas maksimum
kenaiakn suhu yang diperbolehkan adalah sebesar 155°C. Dari hasil pengecekan temperature yang telah
dilakukan maka, diperoleh data sebagai berikut :

Nilai Temperature (°C) Keterangan


40.10 Front Bearing DE
44.10 Rear Bearing NDE
53.30 Motor Front Bearing
52.30 Motor Rear Bearing
78.30 Motor stator coil
77.40 Motor rotor

Dapat disimpulkan bahwa temperature bearing dan winding masih dalam kondisi yang aman, dikarenakan
nilai temperature masih didalam batasan yang normal.
INSITITUT TEKNOLOGI-PLN

KESIMPULAN
Pada pengukuran tahanan isolasi dan juga pengukuran index polarisasi dilakukan pada motor Primary
air fan 1A hal ini dikarenakan pada motor tersebut sudah masuk kedalam jadwal scadule outage yaitu
pada saat unit tidak beroperasi.,

Untuk pengecekan vibrasi dan juga temperature winding dan bearing dilakukan pada motor
Secondary air fan 1A, dengan keterangan masih dalam batasan yang baik sebab tidak melebihi
dari nilai standarnya.

Cleaning pada motor dilakukan pada motor Circulating water pump, dikarenakan pada
motor tersebut telah masuk kedalam jadwal scadule outage,
INSTITUT TEKNOLOGI-PLN

TERIMA KASIH

sttpln.ac.id @itpln @it_pln

Anda mungkin juga menyukai