Oleh
KELOMPOK 2
Andi Rahmat Hidayat
Aprilia Pratiwi
Fareo Agustian
M. Diva Pratama
Sri Dewi Nopiana
Tutut Dosti Arfiani
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan, dan pengetahuan, serta kesehatan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada praktisi-praktisi PT. BEST yang telah
membagikan ilmunya kepada kami tentang PLTU PT Bkit Asam 3×10 MW
sehingga kami dapat mengetahui tentang PLTU PT Bkit Asam 3×10 MW, mulai
dari cara kerja PLTU dan alat-alat yang ada di PLTU.
Terima kasih juka kami ucapkan kepada teman-teman Mahasiswa AKIPBA yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga mepermudah
penyelesaian makala ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
Direktur Operasi
Keuangan Pengembangan
& SDM Bisnis
Spv. Keuangan SDM Safety Officer & Spv. Keuangan SDM Safety Officer &
& Umum Tata Kelola & Umum Tata Kelola
AM. Operasi PLTU AM. Engineering AM. Pemeliharaan PLTU AM. Operasi PLTU AM. Engineering AM. Pemeliharaan PLTU
SPV. Operasi Group A-D SPV. Operasi Group A-D SPV. Mekanik
SPV. Reliability
SPV. Reliability
SPV. Rendal Op SPV. Mekanik SPV. Rendal Op
SPV. Mutu & SPV. Mekanik
SPV. Mutu & SPV. E, I&C
SPV. Bahan Baku & Lingkungan SPV. Bahan Baku & Lingkungan Kinerja
Kinerja
SPV. Rendal SPV. Rendal Har
SPV. Kimia & WTP SPV. Kimia & WTP
Har
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Bukit Energi Servis Terpadu PLTU 3×10 MW Tanjung Enim
(Sumber: Manajemen PT. Bukit Energi Servis Terpadu PLTU 3×10 MW Tanjung Enim,2017)
BAB II
URAIAN PROSES
7
Setelah itu air masuk ke water storage tank, lalu air untuk umpan boiler
dialirkan melalui service pump ke bagian demin plant. Pada demin plant terlebih
dahulu air melalui Multi Media Filter (MMF) untuk menyaring suspended solid
yang terkandung dalam air sungai.Sebelum menuju ke Multi Media Filter (MMF)
diinjeksikan Sodium Hypochloride (NaOCl), dimana penambahan ini bertujuan
untuk membunuh kuman. Selanjutnya ke Carbon Filter (CF) untuk
menghilangkan bau dan warna air sungai dengan menginjeksikan bahan kimia
Sodium Hydrogen Sulfite (NaHSO3) pada keluaran Carbon Filter serta
menginjeksikan inhibitor berupa HDEP untuk menangkap klorin. Penambahan
HDEP dilakukan karena klorin bersifat korosi dan dapat menimbulkan kerak.
Setelah itu masuk ke Reserve Osmosis (RO) yang berfungsi untuk menangkap
ion-ion dengan membran, tetapi sebelumnya dilewatkan melalui catridge filter
yang digunakan untuk menyaring partikel-partikel yang berukuran 5 mikron. Dan
selanjutnya ke Electrode Ionization (EDI). Pada proses ini dilakukan pengolahan
berdasarkan pertukaran ion (anion dan kation) dan proses elektrolisis hingga
mengurangi daya hantar listrik ke air. Sebagai air umpan boiler, air tersebut harus
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan agar tidak menimbulkan masalah-
masalah pada pengoperasian boiler. Mengenai persyaratan air umpan boiler PLTU
Tanjung Enim 3×10 MW dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Persyaratan Air Umpan Boiler PLTU Tanjung Enim 3×10 MW
Parameter Batasan
Ph 8,8 - 9,3
Konduktivitas <20 µs/cm
Total Iron (Fe) < 50 µg/l
Total Cu < 10 µg/l
TotalNa+ < 15 µg/l
TDS 3500 ppm
Silica (SiO2) < 0,02 ppm
Sumber : Manajemen Pembangkit Listrik PLTU Tanjung Enim 3×10 MW (2017)
Udara merupakan salah satu dari tiga elemen penting dalam proses
pembakaran selain bahan bakar dan sumber panas. Udara diperoleh dari udara
atmosfer di lingkungan PLTU Tanjung Enim 3×10 MW. Udara pada PLTU ini
digunakan untuk proses pembakaran batubara. Dimana udara di lingkungan
dimasukkan ke sistem dengan bantuan PA fan (Primary Air Fan), dan SA fan
(Secondary Air Fan). PA fan berfungsi untuk menekan udara yang ada di
lingkungan sehinga dapat dialirkan ke sistem pembakaran, sedangkan SA fan
berfungsi sebagai pemberi udara bantu pada proses pembakaran. Udara yang akan
digunakan ini dipanaskan terlebih dahulu dengan bantuan air heater hingga
mencapai temperatur sekitar 200oC (Manajemen PembangkitPLTU Tanjung Enim
3×10 MW). Mengenai sifat-sifat dari udara dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Sifat-Sifat Udara
Sifat Nilai
Densitas pada 0°C 1292,8 kg/m3
Temperatur kritis -140,7 0C
Tekanan kritis 37,2 atm
Densitas kritis 350 kg/m3
Panas jenis pada 1000oC,281,650K 0,28 kal/gr°C
dan 0,89876 bar
Faktor kompresibilitas 1000
Berat molekul 28,964 kg/kmol
Viskositas 1,76 E-5 poise
Koefisien perpindahan panas 1,76 E-5 W/m.K
Entalpi pada 12000 ̊C 1278 kJ/kg
Sumber :Perry’s Chemical Engineering Hand’s Book, 1996
Batubara merupakan bahan bakar utama untuk proses pembakaran di PLTU
Tanjung Enim 3×10 MW. Batubara yang digunakan di PLTU Tanjung Enim 3×10
MW adalah jenis batubara sub-bituminusyang didapat dari tambang Banko Barat
.PT. Bukit Asam. Untuk lebih jelasnya mengenai spesifikasi batubara yang
digunakan, dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Spesifikasi Batubara PT. BEST PLTU Tanjung Enim 3×10 MW
Parameter Unit Min Max Mean
Analisa Proksimat
Volatile Matter (VM) % 31,1 34,7 32,9
Fixed Carbon (FC) % 31,7 36,7 31,5
Moisture Content (M) % 23,6 30,5 28,8
Ash Content (A) % 2,7 17,2 6,7
Analisa Ultimat
Carbon % 51,5 53,1 52,1
Hidrogen % 3,0 3,8 3,6
Nitrogen % 0,7 0,9 0,8
Oksigen % 29,0 33,1 32,96
Sulfur % 0,16 0,83 0,6
Analisa Abu
Silika (SiO2) % 47,3 83,1 65,2
Iron (Fe2O3) % 2,25 3,8 3,0
Aluminium Oxide (Al2O3) % 5,9 35,9 20,9
Calcium Oxide (CaO) % 1,5 2,3 1,9
Magnesium Oxide (MgO) % 0,01 0,06 0,03
Natrium Oxide (Na2O) % 1,3 3,0 2,1
Kalium Oxside (K2O) % 0,0 0,0 0,0
Phosphore % 0,25 0,49 0,37
Pentaoxide(P2H5)
Titanium Dioxide (TiO2) % 0,25 0,36 0,3
Sulphur Trioxide(SO3) % 1,3 3,2 2,3
Heating Value
Net Calorific Value (NCV) Kcal/kg 5423 6036 5729
Gross Calorific Value Kcal/kg 4590 5185 4888
(GCV)
Hardgrove Grindability Index 42 52 47
Sumber : Manajemen Pembangkit Listrik PLTU Tanjung Enim 3×10 MW (2017)
Batubara diangkut dengan menggunakan truk menuju coal yard stockpile
yang berfungsi untuk menampung batubara dari tambang Banko Barat. Pada
proses penyaluran batubara terdapat tiga conveyor yang terdiri dari conveyor 1,
conveyor 2, dan conveyor 3. Pertama sebelum batubara dialirkan ke conveyor 1,
batubara terlebih dahulu melewati fibro feeder yang berfungsi untuk mengecilkan
ukuran batubara. Setelah melewati conveyor 1 batubara melewati magnetic
separator yang berfungsi untuk memisahkan logam-logam yang ada pada
batubara. Selanjutnya akan dimasukkan ke dalam crusher yang berfungsi untuk
mengecilkan ukuran batubara, batubara yang telah sesuai ukuran akan disalurkan
menggunakan conveyor 2 dan selanjutnya ke conveyor 3 untuk masuk ke coal
bunker.
Selain batubara, terdapat bahan bakar tambahan yang digunakan saat start-
up atau penyalaan awal. Bahan bakar tambahan yang digunakan adalah tiny oil
atau solar (High Speed Diesel / HSD). Bahan bakar solar adalah bahan bakar
minyak hasil sulingan dari minyak bumi yang berwarna cokelat jernih.
Bahanbakar solar mempuyai sifat– sifat, yaitu:
a. Tidak mempunyai warna atau hanya sedikit kekuningan dan berbau.
b. Encer dan tidak mudah menguap pada suhu normal.
c. Terbakar secara spontan pada suhu 350°C.
d. Mempunyai berat jenis sekitar 0,82 – 0,86 gr/ml.
Mengenai spesifikasi dari bahan bakar solar dapat pula dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4 Spesifikasi Bahan Bakar Solar PT. BEST PLTU TE 3×10 MW
Component Unit Value
Specified gravity - 0,847 or more
Viscosity at 30 oC Cst 5,2 or more
Viscosity at 100 oC Cst 1,0 or more
o
Pour Point C -5 or-0,5
lessor less
o
Flash Point C 50 or more
Shulpur Content % wt max 1,2%
Water Content % wt 0.0%
Sodium Ppm 1,90
Vanadium Cst <0,5 ppm
Lead Ppm -
Low Heating Value Kcal/kg 10,140
Ash Content % wt Trac
Sumber : Manajemen Pembangkit Listrik PLTU Tanjung Enim 3×10 MW (2017)
Pengolahan Air
Proses awal pengolahan air pada PLTU Tanjung Enim 3×10 MW yaitu
dimulai dari air di sungai Enim yang yang dipompakan melalui intake pump.
Kemudian air sungai masuk ke dalampurifier untuk dilakukan proses pemurnian
dalam air dengan cara injeksi bersamaan dengan ketiga bahan kimia yaitu Poly
Alumunium Chlorin (PAC) yang berfungsi sebagai flokulan untuk memisahkan air
sungai dari kotoran yang berukuran kecil dengan cara diputar membentuk pusaran
air, sehingga kotoran air sungai terpisahkan dan mengendap di dasar tangki.
Predominantly Triglycerides (PAM) yang memiliki komposisi petroleum gas
(liquefied), propane, propane 2-methyl, butane, canola oil dan soy lecithin. PAM
berfungsi sebagai koagulan yang berguna untuk mengendapkan kotoran-kotoran
yang terdapat pada air. Sodium Hypochloride (NaOCl) diinjeksikan untuk
mengoksidasi polutan dalam proses pengolahan air serta sebagai disinfektan dan
mencegah tumbuhnya lumut dalam pipa.
Air yang telah diolah dari purifier selanjutnya ditampung di dalam water
storage tank sedangkan air yang masih mengandung limbah sebagai air drainase
dialirkan ke thickner. Air dari water storage tank dialirkan ke 2 pompa yaitu
domestic pump yang merupakan sumber air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari seperti kamar mandi, wudhu dan sebagainya pada kawasan
pembangkit dan service pump ialah air yang digunakan sebagai sealing water (air
pendingin bearing pompa), Demin Treatment Plant (WTP) dan make up cooling
tower untuk memenuhi kebutuhan air pendingin di cooling tower yang
sebelumnya diinjeksikan Trichloroisocyanuric Acid (TCCA) dan Amilum Trymetil
Posforic Acid (ATMP) saat menuju cooling tower yang digunakan sebagai
penjernihan air dan pemeliharaan basin cooling tower.
Pada unit Demin Treatment Plant (WTP) dilakukan proses pemurnian dan
penghilangan kandungan mineral terlarut dalam air. Tahap awal proses pemurnian
air dari service pump dialirkan menuju prosesMulti Media Filter (MMF), sebelum
menuju ke Multi Media Filter (MMF) diinjeksikan Sodium hypochloride
(NaOCl), dimana penambahan ini bertujuan untuk membunuh kuman, lumpur
serta dapat mengubah zat terlarut menjadi zat tidak terlarut. Pada MMF terdapat 2
filter yaitu coarse (anthracite) dan medium (sand). Selanjutnya keluaran MMF
dialirkan ke Carbon Filter (CF) dengan menginjeksikan bahan kimia Sodium
Hydrogen Sulfite (NaHSO3) untuk menangkap klorin pada keluaran Carbon Filter
serta menginjeksikan inhibitor berupa HDPE untuk mencegah korosi (anti
scalling). Kemudian air dialirkan menuju Reserve Osmosis (RO) yang
sebelumnya dilewatkan melalui catridge filter yang digunakan untuk menyaring
partikel-partikel yang berukuran 5 mikron. Pada RO terdapat membran-membran
yang berfungsi untuk menurunkan konduktivitas pada air dengan cara menangkap
ion-ion yang berukuran 10-4 mikron. Pada RO terdapat 2 keluaran yaitu aliran
reject danaliran produ. Aliran reject air akan dialirkan ke reject tank dan
aliranproduk air akan dialirkan menuju proses Electrode Ionizatoin (EDI). Pada
proses ini dilakukan pengolahan berdasarkan pertukaran ion (anion dan kation).
Setelah melewati Electrode Ionizatoin (EDI) didapatkan air yang tidak memiliki
kandungan mineral atau denimeralized water. Demineralized water ditempatkan
di demineralized water tank dan selanjutnya air tersebut siap untuk dialirkan
menuju deaerator yang disalurkan melalui demineralized water pump. Pada
deaerator juga diinjeksikan fosfat (PO4)yang berfungsi untuk menjaga pH boiler
water feed 9 - 11.
Diagram alir proses pengolahan air PLTU Tanjung Enim 3×10 MW dapat
dilihat pada gambar 3.1.
Dozing
Pump
INTAKE
PUMP
P-25
RAW WATER
QUALIFIER
TANK
Domestic Service
QUALIFIER Pump Pump
ENIM
RIVER
Make Up
Sealing Demin
Cooling
Sludge Pit Water Water
FILTER Sludge Treatment Water
PRES Pump
Thickner Dozing
Pump
COOLING WATER
Gambar 3.1 Diagram alir proses pengolahan air PLTU Tanjung Enim 3×10 MW
Sumber: Manajemen Operasi PLTU Tanjung Enim 3×10 MW
Setelah melalui proses water treatment, air padaPLTU Tanjung Enim 3×10
MW digunakan untuk:
1. Domestic Pump
2. Service Pump
1. Domestic Pump
Domestic pump yang merupakan sumber air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari seperti kamar mandi, wudhu dan sebagainya pada kawasan
pembangkit. Air dari domestic pump digunakan sebagai air operasi. Air operasi
adalah air yang dipakai untuk pelayanan umum di lingkungan PLTU Tanjung
Enim 3×10 MW, seperti keperluan kantor dan keperluan air di mushola. Air
operasi menggunakan fresh water atau air setelah proses pretreatment.
2. Service pump
Service pumpyaitu sumber air yang digunakan sebagai sealing water (air
pendingin bearing pompa), Demin Treatment Plant (WTP) dan make up cooling
tower untuk memenuhi kebutuhan air pendingin di cooling tower.
Air pendingin merupakan air yang digunakan untuk mendinginkan peralatan
ataupun mendinginkan fluida kerja air pendingin digunakan untuk mendinginkan
bearing pompa.
Pada Demin Treatment Plant air digunakan sebagai bahan baku pembuatan
steam. Air proses diolah sedemikian rupa karena siklus air-uap pada PLTU
Tanjung Enim 3×10 MW bekerja pada kondisi tekanan dan temperatur yang
tinggi pada peralatan yang presisi dan sistem yang sangat kompleks.
Sistem air pendingin idealnya tidak memerlukan penambahan air dari luar,
karena air yang telah digunakan akan digunakan kembali. Namun pada prakteknya
akan selalu ada kehilangan sehingga tetap diperlukan penambah air baru (make-up
water) pada cooling tower.
Kebutuhan Listrik
Pada operasi awal sebelum membangkitkan energi listrik, PT. Bukit Energi
Servis Terpadu PLTU 3×10 MW Tanjung Enim menggunakan energi listrik yang
disuplai dari PLN (Back Feeding) untuk menggerakkan alat-alat bantu operasi
pembangkitan. Setelah PLTU menghasilkan energi listrik, maka kebutuhan energi
listrik untuk menggerakkan alat bantu disuplai sendiri dari hasil pembangkitan
tersebut sebagai beban pemakaian sendiri (house load).
Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan pada PT. Bukit Energi Servis Terpadu PLTU
3×10 MW Tanjung Enim adalah batubara sebagai bahan bakar utama dan solar
sebagai bahan bakar bantu penyalaan awal.
Batubara yang digunakan berasal dari PT. Bukit Asam Tbk.Sarana
pengiriman yang digunakan adalah truk pengangkut batubara. Sistem penanganan
batubara (coal handling system) di PT. Bukit Energi Servis Terpadu PLTU 3×10
MW Tanjung Enim berfungsi memberikan pelayanan untuk pengangkutan atau
pengaturan batubara dari stock pile hingga ke furnace.
Pengangkutan batubara dari stock pile ke belt conveyor 01 melalui hopper
CV 01 dengan menggunakan grabe crane. Kemudian melewati magnetic separator
yang berfungsi untuk memisahkan logam dari batubara. Setelah itu diteruskan ke
crusher yang mempunyai 2 dustor yang berfungsi untuk menangkap debu.
Batubara dibawa dengan belt conveyor 02 menuju belt conveyor 03, namun
sebelum itu terdapat dustor untuk menangkap debu batubara sebelum batubara
dialirkan di belt conveyor 03, setelah itu batubara dimasukkan ke dalam coal
bunker untuk dialirkan secara gravitasi ke dalam coal feeder. Batubara yang
berukuran –8 mm ditumpahkan melalui coal feeder ke bagian furnace sehingga
terjadilah proses pembakaran antara batubara dan udara yang dihembuskan dari
bagian bawah furnace (melalui nozel). Udara tersebut juga berfungsi untuk
memanasi dan mengeringkan batubara sehingga batubara akan semakin mudah
terbakar di ruang bakar.
Blok diagram penyaluran batubara dari tambang batubara hingga ke furnace
dapat dilihat pada gambar 3.2.
Solar sebagai bahan bakar bantu penyalaan awal pembakaran pada furnace.
Penambahan bahan bakar solar dibutuhkan dalam proses pembakaran awal yang
mana pada saat kondisi ruang bakar (furnace) dingin yaitu lebih kurang 2x24 jam.
Setelah dicapai temperatur bakar batubara maka pemakaian solar dihentikan dan
dilanjutkan dengan pemakaian batubara. Alat pembakaran untuk memanaskan
ruang bakar boiler secara perlahan pada saat mulai pengoperasian sampai
mencapai suhu pembakaran batubara yaitu oil burner.
MAGNETIC SEPARATOR
VIBRO FEEDER
C3
COAL COAL
DUSTOR PLOUGH PLOUGH
1 C2
C1
COAL
CRUSHER
COAL BUNKER
Boiler Utility
Boiler adalah suatu bejana tertutup yang secara efisien mampu mengubah
air menjadi steam dengan bantuan panas dari flue gas pembakaran batubara.
Terdapat beberapa komponen pada Boiler dalam mengubah air menjadi steam
yaitu:
1. Economizer
2. Steam drum
3. Superheater
1. Economizer
Economizerberfungsi untuk meningkatkan temperatur air (pemanasan awal)
sebelum masuk ke Boiler. Economizer terdiri dari rangkaian pipa-pipa (tubes)
yang menerima air dari high pressure heater pada tekanan 7,2 Mpa dan suhu
150°C. Pemanasan air pada economizer menggunakan panas dari flue gas hasil
pembakaran bahan bakar batubara dengan udara suplai. Suhu air umpan setelah
melalui economizer adalah 400ºC.
2. Steam Drum
Steam drum adalah alat yang berfungsi sebagai pemisah antara air dan
saturated steam. Didalam steam drum terjadi pemisahan antara saturated steam
dan air umpan karena perbedaan fase. Air umpan yang berfase cair dialirkan
menuju pipa water wall pada dinding furnace untuk dipanaskan kembali hingga
menjadi saturated steam. Saturated steam yang telah terbentuk pada water wall
dialirkan menuju steam drum dan langsung dialirkan menuju superheater.
3. Superheater
Superheater merupakan kumpulan pipa Boiler yang berfungsi untuk
mengubah saturated steam menjadi superheated steam. Superheater berada diatas
furnace sehingga flue gas hasil pembakaran menyuplai panas lebih banyak ke
superheater. Suhu superheated steam setelah melalui superheater adalah 485°C
dengan 5,4 MPa.
4. The Super Heater
Berfungsi untuk menstabilkan suhu dari steam yang akan menuju steam
header. Dengan cara menyemprotkan air ke pipa pipa super heater.
5. Steam Header
Berfungsi untuk menampung steam yang akan menuju turbin
Turbin
Sebelum masuk ke turbin uap dari steam header akan masuk ke msv (main steam
valve) dan menuju ke gavernur valve di gavernur valve steam di atur seberapa
yang masuk ke dalam turbin setelah itu didalam turbin steam di bagi 4 yaitu di
bagian depan steam akan menuju HP HEATER ditengah turbin steam akan
kembali ke deaerator di bagian depan steam menuju LP HEATER dan di bagian
dekat dengan generator steam menuju condensor untuk di kembali kan ke
deaerator . Setelah uap dari reheater maka uap akan menuju LP Heater dan
menggeerakan turbin tersebut karena poros-poros HP Turbin & LP Turbin
terhubung ke Generator maka jika kedua turbin ikut berputar maka generator juga
ikut berputar. Putaran generator inilah yang akan menghasilkan perbedaan
potensial listrik yang kemudian menghasilkan listrik. Kemudian listrik akan
ditampung dan kemudian akan disalurkan. Prinsip kerja generator sangatlah
sederhana yaitu kumparan jangkar yang memotong medan pada magnet yang
dihasilkan kumparan medan akan menimbulkan gerak gaya listrik
terhadapkumparan jangkar. Cara kerja generator yang utama adalah adanya
medan magnet dan pemotong medan magnet.
Generator
Generator merupakan alat yang mampu menghasilkan energi listrik yang
bersumber kepadaenergi mekanik dan umumnya menggunakan induksi
elektromagnetik.Sumber energimekanik sendiri bisa berasal dari resiprokat
ataupun turbin.Generator listrik pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh
seseorng yang bernamaFaraday. Saat itu generator listrik mempunyai bentuk
gulungan kawat yang dililitkan pada besi yang berukuran U. Generator tersebut
dikenal dengan nama Generator Cakram Faraday.
Cara Kerja Generator
Cara kerja generator adalah melalui pergerakan medan magnet yang ada di rotor
terhadapkumparan tetap yang terdapat di stator. Medan magnet tersebut dihasilkan
dengan caramemberikan tegangan DC (Direct Current) pada kumparan penguat
medan yang ada di rotoryang dapat dihasilkan melalui penguat sendiri maupun
penguat terpisah. Sumber teganganDC sendiri bisa didapat dari aki (accumulator).
Setelah itu pemotong medan magnet bisamenggunakan bahan konduktor untuk
memotong medan magnet yang ada, karena apabilatidak memotong maka prinsip
kerja generator tidak akan timbul yang berupa gaya geraklistrik.Generator listrik
mempunyai 2 macam jenis yaitu generator listrik AC dan generator listrikDC.
Generator listrik AC mempunyai dua kutub stator sehingga apabila kutub-kutub
magnetyang berlawanan dihadapkan maka akan menimbulkan sebuah medan
magnet. Sedangkangenerator listrik DC mempunyai komulator sehingga arus
listrik yang akan dihasilkan berupaarus listrik DC sekalipun sumbernya berupa
arus listrik AC. Adapun alat yang mampumengkonverter arus listrik searah (DC)
menjadi arus listrik AC yaitu inverter listrik .
DRY COAL SHED
MAGNET SPARATOR
STEAM DRUM
CRUSHER
CONV #1
Swicht
CONV #2 gear
CONV #3
E SUPERHEATE
COAL BUNKER TRANSMISI
R 6,3 kV
OHL
CHIMNEY C
C CFB BOILER Governor TURBIN
GENERATOR Swicht 20 kV
O valve E gear
Y
N
20 kV
C
O
L
M
O
CONDENSER
I
ID N
FAN Z DEAERATOR
ESP E SA
E PA HP HEATER LP HEATER
R
BF
ASH
BOTTOM ASH WP
SILO HE CONDENSATE COOLING
PUMP TOWER
ATE
R
MAKE UP WATER
PUMP
3. Turbin Uap
Model Turbine : N12-4,9-475
Tipe Turbine : Impuls, single cilinder, single
exhaust, condensing turbine.
Rpm : 3000 r/m
Arah putaran : searah jarum jam dilihat dari turbin
Tekanan uap pada stop valve : 4,9 MPa
Temperature uap pada stop valve: 470°C
Flow steam pada stop valve : 50 T/h
Jumlah ekstraksi uap turbine : 3 Tingkat
Suhu air pendingin turbin inlet : rata-rata 27°C, maksimum 34°C
Jumlah auxilary : 3 buah
1 High Pressure Heater
1 Low Pressure Heater
1 Deaerators
4. Generator
Tipe Generator : QF-2-12
Daya rata-rata : 12 MW
Tegangan rata-rata : 6300 Volt (6,3 KV)
Arus rata-rata : 1375 Ampere
Putaran rata-rata : 3000 rpm
Power Factor/ Cos phi : 0,8 Lagging
Frekuensi : 50 Hertz
5. Condenser
Model number : N-1000-1
Tipe : Horizontal
Jenis : Shell and tube
Number of water passes :2
Designed cooling tower : 25°C
Temperature
Specification of pipe : 20×0,5×4,075
Number of pipe : 3,432
6. Fan
Primary Air Fan
Protection Class : IP54
Air Flow : 34369 m³/h
Pressure Head : 15646 Pa
Motor power : 220 KW
Volatage : 6300 V
12. Deaerator
Tipe : LP Membrane
Kapasitas : 60 t/h
Pressure : 0.02 Mpa.g
Effective Capacity : 20 m²
Quantity : 3
15. Chimney
High : 60 m
Diameter : 2,5 m