TINJAUAN PUSTAKA
terbuka
biasanya
dilakukan
dengan
cara
pengupasan
overburden atau lapisan tanah penutup untuk mendapatkan material yang telah
direncanakan sebagai target produksi. Pada surface mining, semua aktivitasnya
berhubungan langsung dengan udara luar. Sedangkan underground mining
dilakukan tanpa berhubungan langsung dengan udara luar. Kegiatan
penambangannya didahului dengan pembuatan jalan masuk tambang dan juga
membuat sirkulasi udara yang sesuai dengan kebutuhan alat dan kebutuhan
manusia. Dibutuhkan perhitungan penyanggaan yang tepat dalam pembuatan
tambang dalam.
Pemilihan kedua metode tersebut di atas yaitu berdasarkan dari tingkat
teknis yang ada saat ini dan keekonomisan bahan galian tersebut apabila
dilakukan penambangan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
tingkat keekonomisan suatu tambang, salah satunya adalah besarnya biaya
operasi penambangan untuk melakukan kegiatan produksi (Hartman, 1987) .
Pengertian produksi adalah banyaknya material yang dapat dipindahkan
atau digali per satuan waktu. Produktivitas adalah jumlah produksi per alat.
Pada umumnya kapasitas produksi dihitung berdasarkan volume (m3 atau
cuyd), pada batubara kapasitas produksi dinyatakan dalam ton. Kapasitas alat
adalah jumlah material yang dapat diisi, dimuat atau diangkut oleh suatu alat.
III-1
III-2
penambahan
volume
akibat pemberaian
material
insitu atau
III-3
bak hingga terlepas dengan sendirinya. Bila hujan terlalu deras, maka
kegiatan penambangan tidak akan dilakukan.
Pada cuaca panas, alat yang bekerja akan bergerak dengan baik,
karena jalan - jalan pengangkutan yang dilalui tidak licin dan tidak
lengket. Penggalian batubara dan tanah penutup lebih cepat, akan
tetapi jalan - jalan pengangkutan di sekitar lokasi penambangan akan
menjadi berdebu. Bila terlalu berdebu maka akan menghalangi
operator excavator, bulldozer dan dump truck yang sedang beroperasi.
Maka dibutuhkan water tank yang berguna untuk menyiram jalan agar
tidak terlalu banyak menerbangkan debu .
2. Ketersediaan Alat
Kesediaan alat berat yang akan dioperasikan berpengaruh
terhadap kelancaran operasi penambangan yang dilakukan. Untuk
menghindari adanya hambatan operasi yang disebabkan oleh rusaknya
alat, maka alat - alat yang digunakan harus selalu diperiksa agar tidak
mengalami kerusakan pada waktu dioperasikan.
3.
Efisiensi Operator
Efisiensi operator (Operator Efficiency) merupakan faktor
manusia yang menggerakkan alat-alat yang sukar untuk ditentukan
efisiensinya, secara tepat, karena selalu berubah-ubah dari hari ke hari
bahkan dari jam ke jam, tergantung dari keadaan cuaca (alam), kondisi
alat yang dikemudikannya, suasana kerja, ketinggian area kerja, dan
lain-lain. Kadang-kadang suatu perangsang dalam bentuk upah
tambahan (incentive) dapat mempertinggi efisiensi operator.
Sebenarnya efisiensi operator tidak hanya dipengaruhi oleh
kemalasan pekerjaan itu, tetapi juga karena kelambatan-kelambatan
dan hambatan-hambatan yang tak mungkin dihindari, seperti melumasi
kendaraan, mengganti suku cadang yang aus, membersihkan bagian-
III-4
III-5
Dimana :
Q=
Sumber : Caterpillar Specification and Aplication Handbook,34th Edition.
Dimana :
Q
Kb
Eff
Ct
=
=
=
=
III-6
x Eff
C = n x Kb spek alat x Ff
Sumber : Caterpiillar Specification and Aplication Handbook,34th Edition.
Dimana :
III-7
c.
d.
e.
III-8
(ton/m3)
=
Volume Insitu
Berat Bahan
(ton/m3)
Density Loose =
Volume Loose
b.
x 100 %
Vloose
Dloose
Swell Factor
x 100 %
III-9
Dinsitu
Dimana :
Vinsitu = Volume material dalam keadaan asli di alam (bcm)
Vloose = Volume material dalam keadaan lepas (lcm)
D loose = Densitas dalam keadaan lepas (lb/cuyd atau ton/m3)
D insitu = Densitas dalam keadaan asli di alam (lb/cuyd atau ton/m3)
2.
=
Vs
Keterangan :
Ff = Faktor isian
Vn = Kapasitas nyata mangkuk alat gali - muat (m3)
Vs = Kapasitas baku mangkuk alat gali - muat, (m3)
Faktor - faktor yang mempengaruhi pengisian mangkuk adalah:
a.
b.
III-10
c.
3.
Tg
Tsi
Tt
III-11
Tsk
Tl
Tai
Tmd
Td
Tkk
Twt
Tml
n x Nh x Cl
Nl x Ch
Dimana :
Fk
Nh
Cl
Nl
= jumlah excavator
Ch
III-12