PLTM CITARIK
( 2 X 1,6 MW )
KABUPATENSUKABUMI -PROVINSIJAWABARAT
Proposal Rencana kegiatan
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
PLTM CITARIK
Daftar Isi
Daftar Isi ................................................................................... i
I PENDAHULUAN............................................................................................. 2
1.1 Umum .................................................................................................. 3
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................. 3
A. Maksud .......................................................................................... 3
B. Tujuan ........................................................................................... 3
1.3 Sasaran Kegiatan ..................................................................................... 3
A. Pengembangan PLTM............................................................................ 3
B. Lingkup Kegiatan ................................................................................ 4
I. PENDAHULUAN
1.1 Umum
Pada saat ini pemerintah sedang menggalakan program hemat energy hal ini berkaitan
dengan naiknya harga minyak dunia. Salah satu program PT.PLN (Persero) dalam mendukung
program pemerintah ini adalah dengan cara tidak mengoperasikan Pembangkit-Pembangkit
Listrik yang berbahan bakar minyak. Untuk melakukan hal ini pihak PT. PLN (Persero) harus
melakukanya secara bertahap dan mulia mencari alternative-alternatif penggantinya karena
saat ini di wilayah Indoneisa bagian timur masing banyak daerah yang menggunakan
Pembangkit Listrik yang berbahan bakar minyak.
Sebagai bagian dan implementasi terhadap kesempatan yang telah diberikan oleh
Pemerintah, maka penyusunan Executive Summary Pengembangan Energi Baru Terbarukan
PLTM CITARIK ini dimaksudkan untuk menjawab tantangan dalam pengembangan
pembangkit listrik swasta (Independent Power Producer, IPP) sebagai respons terhadap
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 31 Tahun 2009 bahwa partisipasi
badan usaha swasta untuk penyediaan tenaga listrik mempunyai peran yang sangat penting
dalam meningkatkan kemampuan penyediaan tenaga listrik nasional.
Pengembangan dan minat investor dalam bisnis energi baru terbarukan hingga tahun 2010
mengalami lonjakan yang cukup tinggi hal ini terindikasi dengan mengalirnya permohonan
ijin dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro, hal ini disebabkan oleh
perubahan kebijakan Pemerintah Indonesia khususnya dalam penetapan tarif yang telah
memberikan angin segar dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan.
Dengan digulirkannya kebijakan Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2005
mengenai Perubahan PP No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga
Listrik, serta Permen ESDM No. 004 tahun 2007 tentang Pengusahaan Pembangkit Listrik
Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengahmaka secara garis besar minat investasi
pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang telah membuka peluang
bagi peran serta swasta untuk berpartisipasi terhadap Pembangunan Nasional dengan
sasaran keuntungan sebagai berikut:
- Pengembangan potensi energi baru terbarukan yang dapat memberikan nilai tambah
bagi pengembangan potensi sumber daya alam dengan tingkat keekonomian yang layak
secara bisnis
- Meningkatkan rasio elektrisitas daerah yang jauh dari jangkauan jaringan listrik sehingga
membantu Pemerintah dalam efisiensi operasi
- Meningkatkan kehandalan system operasi Jaringan Listrik/Penyulang yang secara
langsung memperkecil SAIDI maupun SAIFI system operasi jaringan.
- Memberikan peluang bisnis dalam pengembangan potensi, eksploitasi, khususnya
Pengembangan PLTM yang dapat menjamin ketersediaan energi listrik dengan masa
operasi yang cukup lama
- Memperlancar roda perekonomian yang secara tidak langsung membuka kesempatan
kerja bagi masyarakat sekitar PLTM Citarik
- Berpartisipasi secara aktif sebagai mitra pemerintah untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi regional yang menuju kesejahteraan
A. Pengembangan PLTM
Pengembangan Pembangkit Listrik Minihidro PLTM Citarik merupakan pembangkit
listrik skala menengah yang mempunyai kapasitas total terbangkitkan sekitar 3,2 MW
dengan memanfaatkan debit air sebesar 8 m 3/s dan tinggi jatuh (head) sebesar 48,10
m.
Dimana metode ini adalah dengan cara mengalihkan sebagian aliran sungai ke salah
satu sisi sungai sampai mencapai beda ketinggian atau biasa disebut dengan head yang
diinginkan kemudian dikembalikan lagi ke sungai dengan terlebih dahulu dimanfaatkan
energy potensial dan energy kinetic aliran sungai tersebut untuk memutar turbin.
Metode ini tidak membutuhkan bendungan yang sangat besar sehingga waktu
pembangunan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) ini lebih pendek
Saluran air atau biasa disebut dengan water way digunakan untuk mengalihkan
sebagaian aliran sungai sampai dengan posisi atau tempat tertentu yang mempunyai
beda ketinggian (head) yang cukup. Kemiringan saluran dibuat sesuai dengan desain
hidrlolis sesuai dengan jenis dan type saluran yang digunakan.
Dari bak penenang (headpond) air akan dialirkan melalui pipa pesat (penstock), pipa
pesat digunakan agar energy potensial dan energy kinetic air dapat termanfaatkan
(terkonversikan) secara maksimal oleh turbin air. Pipa pesat didesain berdasarkan
perhitungan hidrolis sehingga jenis dan type Pipa Pesat dapat bermacam-macam
disesuaikan dengan perhitungan hidrolis, kondisi lokasi dan biaya.
Selanjutnya air yang keluar dari pipa pesat digunakan untuk memutar turbin air,
dengan nilai ketinggian (head) dan laju aliran air (debit) yang telah didesain maka
akan menghasilkan Energi Mekanik Turbin yang kemudian di konversikan menjadi
energy listrik dengan mecouple Turbin tersebut dengan Generator.
B. Lingkup Kegiatan
Kegiatan pengembangan potensi Pembangkit Listrik Minihidro (PLTM) CITARIK
direncanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Studi Pendahuluan (Preliminary Study).
b. Studi Kelayakan dan Perencananaan Detail.
d. Pengurusan Ijin
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Citarik yang berada di Desa Sampora,
Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat berjarak 120 km dari
Jakarta atau selama 4 jam bila menggunakan kendaraan bermotor.
Akses menuju lokasi PLTM Citarik dari arah Jakarta dapat ditempuh melalui Jakarta Ciawi
Cigombong Parungkuda Cikidang - Citarik. Lokasi PLTM Citarik terletak sekitar 200 m
dari Jalan Raya Cikidang.
1. Survey Topografi
Dari aspek topografi, wilayah Kabupaten Sukabumi didominasi oleh kawasan perbukitan
dengan kategori kemiringan lereng curam sangat curam lebih dari 50% (>50%).
Sedangkan untuk kemiringan lereng yang termasuk kategori landai agak curam curam
antara 15 % - 50%. Kemiringan lereng yang termasuk kategori datar - landai adalah 2 %
sampai 15%.
Rencana PLTM Citarik di
Sungai Citarik berada di
sebelah kanan sungai, dan
berada di wilayah
Kabupaten Sukabumi.
Luas area tangkapan
(Catchment Area) PLTM
Citarik adalah sekitar 155,05
km2.
Untuk mendapatkan beda
tinggi jatuh (head) sebesar
48,10 m maka panjang
saluran (water way) yang
direncanakan adalah sekitar
2.373,45 m dengan
panjang pipa pesat
(penstock) sepanjang 158,44
m. JTM 800m, jalan masuk
ke Power House 100m.
2. Survey Geologi/Soil
Dalam rencana pembuatan konstruksi di lokasi Pekerjaan Pembangkit Listrik Tenaga
Minihidro (PLTM) Citarik, selain dari perencanaan terbentuk konstruksinya diperlukan
pula beberapa data penunjang untuk mencapai suatu kualitas dan keamanan bangunan
maka dibutuhkan data geologi teknik dan mekanika tanah sebagai masukan bagi
perencanaan maupaun pada saat konstruksinya.
Hasil analisis data debit, setelah dikalibrasi dengan hasil pengukuran debit sesaat dan
setelah mempertimbangkan luas daerah tangkapan air, diperoleh lengkung lama debit
(Flow Duration Curve) sebagai berikut :
30,00 30,3
25,00 26,625,2
22,721,4
20,00 19,318,4
17,215,6
15,00
13,512,5
10,00 11,310,4
9,6 8,5
8,0 6,8
5,00
2,1
0,00
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
Probability (%)
Dari Kurva Lengkung Debit (Flow Duration Curve) diatas maka dapat ditentukan debit
desain untuk PLTM Citarik adalah sebesar 8 m 3/s pada kondisi probability 95%.
Dengan memperhatikan
kriteria tersebut diatas
(debit rencana sebesar 8
3
m /dt dan tinggi jatuh
48,1 m, maka dipilih Type
Francis sebagaimana
terlihat dalam gambar
disamping ini.
- Lokasi quarry/sumber material diharapkan pada jarak yang terdekat dengan rencana
lokasi pekerjaan konstruksi,
- Lokasi material buangan/limbah dipilih pada lokasi terdekat dan tentunya diperlukan
survai lokasi dan perijinan dengan memperhatikan faktor lingkungan,
- Metode pelaksanaan pekerjaan dipilih metode yang lazim dilaksanakan oleh rekanan
sesuai dengan tingkat kesiapan alat, kemampuan alat, dan kegunaan alat,
- Tenaga kerja yang digunakan menggunakan tenaga lokal di lokasi proyek dengan upah
kerja didasarkan pada harga satuan yang berlaku di Kabupaten Sukabumi,
- Jam kerja efektif yang berlaku sesuai dengan Undang-undang Perburuhan yaitu 8
(delapan) jam kerja per hari,
- Harga satuan material diperoleh dari harga satuan material dan bahan untuk tahun
anggaran 2012 yang berlaku di Kabupaten Sukabumi atau kota yang terdekat dan berlaku
umum,
- Biaya peralatan yang terdiri dari biaya penyusutan, perbaikan, pemeliharaan dan biaya
administrasi dan tidak termasuk pada biaya operasi alat, biaya operator, biaya bahan
bakar, oli, minyak pelumas. Karena biaya tersebut sudah merupakan salah satu komponen
dalam analisa harga satuan alat (harga sewa per-jam).
a. Komponen Tenaga
Koefisien komponen tenaga untuk masing-masing harga satuan diperoleh dari hasil
analisis kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk setiap satuan pekerjaan sesuai dengan
produksi dalam jam.
Dalam perhitungan koefisien bahan dan material yang akan digunakan mengacu pada
analisa satuan pekerjaan yang dipadukan dengan Sepesifikasi Teknik
c. Komponen Peralatan
Perhitungan koefisien peralatan didasarkan pada peralatan yang digunakan dalam satuan
waktu untuk satu satuan pekerjaan.
Hasil kajian dan analisis harga satuan dan kuantitas harga pada PLTM Citarik adalah sebagai
berikut :
ESTIMASI BIAYA INVESTASI PEMBANGUNAN PLTM CITARIK 2 X 1,6 MW
KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT
6 IDC 5.369.374.695
E. Analisa Kelayakan
A. Optimasi Sistem Pembangkit
Ragam dan jenis serta konfigurasi di system pembangkit yang dipentingkan adalah
penetapan jenis atau jenis-jenis turbin yang disarankan untuk digunakan pada lokasi
pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM). Tahapan tahapan dimaksud
meliputi beberapa hal penting yang akan dikaji, antara lain:
B. AnalisaKelayakanTeknis
a. Kondisi Topografi
b. Kondisi Geologi
c. Analisis Hidrologi
d. Penetapan Jenis dan tipe turbine
e. Kesesuaian aspek sipil dengan kondisi
topographi di lokasi pengembangan PLTM
f. Kemudahan akses ke lokasi pembangkit
g. Tersedianya jaringan transmisi yang akan
memasok energi kedalam system
h. Cost Estimate
i. Jadual Pelaksanaan Konstruksi
1 POWER ENERGY
DESIGN FLOW m 3/dt 8,00
GROSS HEAD m 48,10
NET HEAD m 46,93
INSTALLED CAPACITY MW 2 x 1,6 MW
NUMBER OF UNITS ea 2
2 RIVER
NAME OF RIVER Citarik River
CATCHMENTS AREA Km 2 155,05
ANNUAL FLOW (AVERAGE) m 3/dt 16
3 DIVERSION DURING CONSTRUCTION
TYPE Sand Bag and Rock
MAXIMUM HEIGHT ABOVE FOUNDATION m 2
LENGTH OF DIKE m 20
4 WEIR
TYPE Stone masonry covered by concrete
MAXIMUM HEIGHT ABOVE FOUNDATION m 3
TYPE OF CREST SPILLW AY OGEE
LENGTH OF W EIR m 25
HEIGHT OF CREST W EIR m 3
APRON LENGTH m 15
STILLING BASIN TYPE Flughter
FLUSHING GATE TYPE AND SIZE Slice gate, 2 x 2.00 m x 1.00 m
5 INTAKE
GATE TYPE Slice gate (Manually)
DIMENSION m 1.80 m x 1.00 m
NUMBER OF UNITS ea 2
6 DESAND/ SAND TRAP
CAPACITY OF SEDIMENT m3 200
DIMENSION m 4.0 m x 10.5 m
TYPE OF CONSTRUCTION Stone masonry
TYPE OF CREST SIDE SPILLW AY OGEE
FLUSHING GATE TYPE AND SIZE Slice gate, 1 x 1.80 m x 1.30 m
LENGTH OF CHUTE W AY m 20
7 HEADRACE CANAL
TYPE OF CONSTRUCTION Stone masonry
DIMENSION (W IDTH AND HEIGHT) m 3.25 m x 2.5 m
LENGTH km 1,00
8 HEADPOND
TYPE OF CONSTRUCTION Stone masonry covered by concrete
DIMENSION (W IDTH AND HEIGHT) m 25.00 m x 5.0 m
9 PENSTOCK
NUMBER OF UNITS 1, Bifurcation
DIAMETER m 1,10
LENGTH m 201,00
10 POWERHOUSE
TYPE On ground
INTAKE GATE NO & TYPE 2, Butterfly Valve
TURBINE NO & TYPE 2, Francis
GENERATOR 2 x 1600 kW / 3 phase
11 TRANSMISION
TYPE Single Circuit
VOLTAGE kV 20
LENGTH km 0,8
12 ACCESS ROAD
TYPE Penmac
LENGTH km 0,8
C. AnalisisKelayakanEkonomi/Bisnis
- Melakukan analisa skema bisnis yang rinci termasuk status administrasi hukum dan
komposisi kepemilikannya.
- Melaksanakan kajian rinci tentang prospek dan upaya memperoleh pendanaan untuk
pembiayaan proyek pembangunan PLTM (termasuk opsi rasio pinjaman-ekuitas dan
opsi pengadaan/pembiayaan EPC untuk proyek dimaksud).
Sebagai salah satu tantanganyang akan dihadapi dalam pengembangan proyek, maka
masalah skenario maupun perencanaan pendanaan harus ditetapkan sebelum berlanjut
pada tahapan lainnya. Pengembang akan menghadapi situasi yang menantang didalam
menentukan bagaimana cara untuk memperoleh permodalan dan seberapa layak-kah
pengembangan proyek tersebut dapat diterima oleh perbankan atau pemodal.
Note :
Energy tariff Rp 656,0 Total Investment Rp. 52.958.338.096 Equity 25%
Resume Remark
Cost per kW installed, Mio Rp 11,03 Average Yearly Running Hours = 8.760
Annual Revenue, Mio Rp 19,46 Other Losses = 1%
Annual investment, Mio Rp 2.648 Self consumption = 3%
Annual interest during construction, Mio Rp 2.685 Availability = 98%
Cost per kW h, Rp 0,94
O&M Cost per kW h, Rp 42,80
Payback periods , year 5,78 < 13 Ok Feasible (2/3 operation period )
NPV on year of 20 Mio Rp 27.640 > 0 Ok Feasible
IRR 18,39% > 14,0% Ok Feasible (Deposito Rate + 5 %)
Return on Investment (ROI) 15,38% > 9% Ok Feasible (Deposito Rate)
Return on Equity (ROE) 43,79% > 9% Ok Feasible (Deposito Rate)
Profitability Index (PI) 1,52 > 1 Ok Feasible
E. Analisa Sensitifitas
Analisis sensitivitas disiapkan untuk hal-hal di luar scenario pembangunan dengan
beberapa parameter sebagai berikut:
a. Tingkat Suku Bunga Pinjaman (Interest Rate).
b. Faktor Pengaruh Pendanaan:
c. Faktor Pengaruh Biaya Operasi
d. Eskalasi harga yang terkait dengan laju inflasi
e. Perubahan Kapasitas Pembangkit