Anda di halaman 1dari 9

Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Teknik Assessment Kondisi Generator dan


Transformator
Iwa Garniwa (Pengkajian Energi Universitas Indonesia/PEUI)*
* Dipresentasikan pada Seminar “Power Plant Remaining Life Assesment” PT.PJB, Jakarta, Indonesia, 2 Juli 2012

Abstrak
Unplanned shutdown pada Unit pembangkit yang diakibatkan kerusakan pada peralatan listrik dapat
mengakibatkan kerugian secara ekonomi baik dari sisi pembangkit listrik itu sendiri maupun kerugian bagi
pihak konsumen pengguna listrik akibat dari ketiadaan listrik yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pada
sebuah pembangkit listrik, generator merupakan salah satu peralatan yang sangat kritikal dalam sistem
pembangkitan energi listrik yang berfungsi untuk mengkonversi energi primer menjadi energi listrik
(sekunder). Sedangkan Transformator berguna untuk mengkonversi tegangan generator ke tegangan
Transmisi atau distribusi. Adapun parameter utama yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan assessment
kondisi generator adalah : Kondisi Visual, Umur, Level dan teknologi yang terpasang, Batasan operasi,
Pengujian listrik Stator, Pengujian listrik Rotor, Pengujian inti Stator, dan Kebutuhan Pemeliharan. Sedangkan
parameter yang digunakan dalam pelaksanaan assessment kondisi transformator adalah : Kondisi Visual,
Umur, Level Teknologi terpasang, Batasan Operasi, Analisis Dissolve Gas in Oil (DGA), Pengujian Kelistrikan
Transformator, Pengujian Kualitas Minyak Isolasi, dan Kebutuhan Pemeliharaan.
Kata Kunci : Generator, Transformator, Assessment

1. Latar Belakang operasional pembangkitan, kehandalan


generator dan Transformator menjadi salah
Unplanned shutdown pada Unit pembangkit satu fokus penting karena memiliki kontribusi
yang diakibatkan kerusakan pada peralatan yang sangat besar pada keseluruhan tingkat
listrik dapat mengakibatkan kerugian secara kehandalan pembangkit listrik tersebut.
ekonomi baik dari sisi pembangkit listrik itu
sendiri maupun kerugian bagi pihak konsumen Pengukuran PD secara on-line sangat
pengguna listrik akibat dari ketiadaan listrik membantu dalam memonitor dan mengevaluasi
yang tidak diperkirakan sebelumnya. secara akurat kualitas isolasi mesin dalam
Kehandalan dan ketersediaan pasokan listrik kondisi operasi yang sesungguhnya. Pada
sangatlah penting untuk dijaga mengingat generator/motor dengan umur operasi yang
listrik merupakan salah satu energi yang relatif baru, adanya aktivitas PD dalam level
menjadi tulang punggung perekonomian yang rendah merupakan fenomena yang wajar
bangsa. Rendahnya kehandalan dan dan tidak dapat dihindari akibat dari proses
ketersediaan pasokan listrik akan berakibat fabrikasi dan desain yang tidak sempurna.
pada kecilnya tingkat bertumbuhan ekonomi Berikut ini adalah data statistik yang
sehingga akan menghambat laju pembangunan memperlihatkan korelasi antara kelas tegangan
Indonesia. peralatan dan umur operasi dimana rata‐rata
aktivitas PD mulai terukur.
Pada sebuah pembangkit listrik, generator
merupakan salah satu peralatan yang sangat
kritikal dalam sistem pembangkitan energi
listrik yang berfungsi untuk mengkonversi
energi primer menjadi energi listrik
(sekunder). Sedangkan Transformator berguna
untuk mengkonversi tegangan generator ke
tegangan Transmisi atau distribusi. Dalam

1
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Tabel 1 Data Statistik Korelasi Kelas Tegangan dan


Umur Operasi dengan Terukurnya PD

Rating Tegangan Peralatan Umur Operasi


Rating ≥ 18 KV 10 tahun
Rating 11 ‐ 13.8 KV 5 tahun
Rating 6 ‐ 8 KV 2 – 3 tahun
Rating 3.3 – 4 KV Beberapa bulan

Berdasarkan data statistik dari IEEE Berdasarkan data tingkat kegagalan


(Institute of Electrical and Electronic Engineer) komponen, isolasi memiliki tingkat kegagalan
dan EPRI (Electric Power Research Institute), yang relatif besar bila dibandingkan dengan
sekitar 30% kegagalan pada mesin berputar komponen lain. Oleh karenanya, isolasi belitan
(motor/generator) diakibatkan dari perlu mendapatkan perhatian khusus dalam
permasalahan yang terkait dengan kegagalan kegiatan perawatan baik yang bersifat berkala
listrik. Tabel 2. memperlihatkan hasil studi (Preventive Maintenance) maupun yang bersifat
terkait dengan kegagalan listrik dimana data prediksi dini (Predictive Maintenance).
dari IEEE mengindentifikasi permasalahan
Pada aplikasi di industri dan pembangkit,
berdasarkan kontributor kegagalan (Failure
umur rata‐rata mesin berputar adalah sekitar
Contributor) sedangkan data EPRI
20 – 30 tahun sebelum mesin tersebut
mengidentifikasi permasalahan berdasarkan
memerlukan perbaikan atau penggantian pada
persentase kegagalan oleh komponen
belitan [3]. Proses penuaan pada isolasi belitan
(Percentage Failure by Component) . [2]
secara alamiah terjadi akibat deteriorisasi
Tabel 2 Data Kegagalan Mesin Berputar Terkait isolasi seiring dengan umur pengoperasian. Ada
dengan Kegagalan Listrik beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju
deteriorasi pada isolasi, yang salah satunya
IEEE Study EPRI Study adalah stres berlebih. Stres yang berlebih pada
Failure Contributor % Failed Component % isolasi dapat diakibatkan oleh panas (Thermal),
Persistent 4.2 Stator Ground 23.0 listrik (Electrical), kondisi sekitar (Ambient),
Overloading Insulation
Normal 26.4 Turn Insulation 4.0 dan mekanikal (Mechanical) atau di singkat
Deterioration TEAM [3].
Bracing 3.0
Core 1.0 Terbentuknya Partial Discharge (PD) atau
Cage 5.0 peluahan sebagian pada sistem isolasi
Total 30.6 36.0 merupakan indikasi atau gejala yang timbulkan
Sedangkan pada Transfomator oleh adanya stres‐stres tersebut. Selama
kegagalan yang bisa terjadi adalah sbb hampir lebih dari 40 tahun, beberapa pabrik
pembuat generator/motor dan sebagian dari
pembangkit listrik yang melakukan
pengukuran PD memberikan sebuah hipotesa
bahwasanya secara praktis pengukuran
aktifitas PD secara periodik dapat mendeteksi
permasalahan pada isolasi belitan beberapa
tahun sebelum terjadinya kegagalan. Dalam
konsep perawatan terprediksi, hasil
pengukuran aktifitas PD dapat diolah
sedemikian sehingga dapat digunakan untuk
memprediksi waktu perawatan yang tepat
sehingga cost effective. Kegiatan perawatan
yang dapat dilakukan seperti membersihkan

2
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

dan memperbaiki isolasi belitan, merubah 3. Assessment Pada Mesin Listrik


operasi mesin, atau mengganti belitan sehingga
dapat memperpanjang umur pakai dan dapat Mesin listrik terdiri dari mesin berputar
mencegah kegagalan mesin yang tidak terduga. seperti motor dan generator serta
Transformator sebagai mesin konversi
2. Pengertian Tes, Pengukuran, Evaluasi tegangan dan arus. Pada prinsipnya struktur
dan Assesment mesin‐mesin tersebut sama baik generator
maupun motor dan Transformator, yang
Pengertian Tes membedakan adalah generator dan motor
Test biasanya diartikan sebagai alat bekerja dengan adanya putaran sehingga mesin
atau instrumen dari pengukuran yang bekerja dinamis, sedangkan transformator
digunakan untuk memperoleh data tentang bekerja statis. Adapun tahapan dari Assessment
suatu karakteristik atau ciri yang spesifik dari pada prinsipnya adalah sbb
Peralatan atau individu atau kelompok.

Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu kegiatan
untuk mengetahui informasi atau data secara
kuantitatif. Pengukuran tidak melibatkan
pertimbangan mengenai baik‐buruknya, tidak
menentukan siapa yang lulus dan tidak lulus.
atau pengukuran adalah suatu proses yang
dilakukan secara sistematis untuk memperoleh
besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu
dengan menggunakan alat ukur yang baku.

Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses yang
Gambar 1. Tahapan Assesment Mesin- Mesin Listrik
dirancang secara sistematis dan terencana
dalam rangka untuk membuat alternatif‐ Pengumpulan historical data mesin‐mesin
alternatif keputusan atas dasar pengukuran listrik berupa data operasi dan data
dan penilaian yang telah dilakukan pemeliharaan sebagai dasar evaluasi dan
sebelumnyaatau suatu proses untuk analisis, selanjutnya membuat perencanaan
memberikan atau menentukan nilai kepada urutan pekerjaan berupa online assessment
obyek tertentu berdasarkan suatu kriteria (before dan after), serta offline assessment.
tertentu. Assessment ini dapat melakukan pemeriksaan
secara visual atau melakukan pengukuran pada
Pengertian Assessment komponen mesin listrik. Dengan melakukan
Assessment adalah alih‐bahasa dari data analisis operasi dan pemeliharaan dan
istilah penilaian. Penilaian digunakan dalam juga memperhatikan hasil pengukuran serta
konteks yang lebih sempit daripada evaluasi pengujian maka dapat dilakukan evaluasi dan
dan biasanya dilaksanakan secara internal. analisis hasil assessment berupa kondisi mesin
Penilaian atau assessment adalah kegiatan listrik serta rekomendasinya. Bagan yang
menentukan nilai suatu objek, seperti baik‐ menunjukkan tahap assessment dapat dilihat
buruk, efektif‐tidak efektif, berhasil‐tidak pada gambar 1.
berhasil, dan semacamnya sesuai dengan Hasil rekomendasi dari tahapan assessment
kriteria atau tolak ukur yang telah ditetapkan dapat berupa good, Fair, deterioration, Bad
sebelumnya. Assessment bertujuan untuk bahkan damage. Hasil assessment yang
menyediakan informasi yang selanjutkan diharapkan adalah menunjukkan kondisi baik
digunakan untuk keperluan informasi.

3
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

dimana selanjutnya mesin dapat bekerja monitoring online dan periodik dan tentunya
dengan sempurna sesuai dengan unjuk diperlukan penjadwalan yang baik. Apabila
kerjanya, tetapi apabila hasilnya Fair hasil assessment terlihat Bad, maka
penanganannya dapat dilanjutan dengan penangannya adalah sebaiknya melakukan
melakukan monitoring, sedangkan apabila hasil shutdown dan mesin perlu diperbaiki (repair)
assesment terjadi deterioration maka perlu hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.
monitoring yang lebih intensif melalui

Gambar 2. Langkah Pelaksanaan Pasca Rekomendasi

Pada pelaksanaan Assessment mesin listrik yang mana lebih penting dibandingkan
terdapat assessment kondisi Peralatan, yaitu dengan lainnya.
membuat analisis dan rekomendasi • Parameter apa saja yang di investigasi
berdasarkan penilaian total kondisi mesin untuk dilakukan kuantifikasi atau
listrik dengan memberikan bobot kepada setiap penilaian bobot juga menentukan mana
komponen yang penting berdasarkan hasil yang lebih penting komponen satu
penilaian, pengujian dan evaluasi masing‐ dengan lainnya.
masing komponen tersebut. • Selanjutnya memberikan nilai atau
Menentukan bobot pada setiap komponen rating criteria dengan angka pada
merupakan langkah yang paling penting komponen dan keseluruhannya,
mengingat hasil keseluruhan berdasarkan Adapun parameter utama yang perlu
bobot tersebut, sehingga dalam menentukan diperhatikan dalam pelaksanaan assessment
bobot tersebut diperlukan suatu analisis kondisi generator adalah :
tersendiri dan expert judgement. • Kondisi Visual
• Umur
4. Assessment Kondisi Generator • Level dan teknologi yang terpasang
• Batasan operasi
Untuk Generator terdapat 3 step dalam • Pengujian listrik Stator
melaksanakan assessment kondisi, yaitu : • Pengujian listrik Rotor
• Komponen apa saja yang termasuk • Pengujian inti Stator
dalam assessment kondisi generator
• Kebutuhan Pemeliharan

4
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Kondisi ke 8 parameter tersebut diberi score Sedangkan rating criteria komponen adalah
berdasarkan pengujian dan pengukuran, data sbb.
histori O&M, gambar awal disain, laporan‐
laporan hasil perbaikan atau rehabilitasi. Tabel 6. Rating Criteria Umur Komponen utama
Bobot tersebut diatas ditentukan melalui Generator
Age of the Age of the Age of the Age of Major Age
konsensus para ahli di bidang generator, baik generator generator generator Generator Score
engineer maupun ahli O&M pada power plant. Stator/ Rotor/ Stator Components
Sedangkan menentukan rating criteria untuk ke Insulation Insulation Core (Cooling/
8 parameter tersebut dapat juga ditentukan Bearing)
oleh para ahli dan juga dibantu oleh pekerja < 5 years <5 < 10 < 5 years 10
years years
lapangan pada generator. Sebagai contoh pada 5‐10 5‐10 10‐25 5‐10 years 9
tabel 5 ditunjukkan rating criteria untuk years years years
pengamatan secara visual. 10‐15 10‐15 25‐40 10‐15 years 8
years years years
Tabel 5. Rating Criteria Kondisi Visual Generator 15‐20 15‐20 > 40 15‐20 years 7
Physical years years years
Visual Condition Rating Scale Condition 20‐25 20‐25 20‐25 years 6
Score years years
Excellent No noticeable defects. Some 9‐10 25‐35 25‐35 25‐35 years 5
aging or wear may be years years
noticeable 35‐40 35‐40 35‐40 years 4
Very Only minor deterioration or 7‐8 years years
Good defects are evident, and 40‐45 40‐45 40‐45 years 3
function is full years years
Good Some deterioration or defects 5‐6 45‐50 45‐50 45‐50 years 2
are evident, but function is not years years
significantly affected Isolated > 50 > 50 > 50 years 1
evidence of corona, loose years years
winding components or dirty
coolers Berikut pada tabel 7 sampai dengan tabel 13
Fair Moderate deterioration, 3‐4 disampaikan contoh rating criteria untuk
function is still adequate, but
the unit efficiency may be
parameter‐parameter lainnya untuk
affected. Some areas exhibiting menentukan penilaian kondisi generator.
corona discharge, loose
winding components or cooler Tabel 7. Rating Criteria Technology Level
fouling Technology Levels of the Parts/Items Score for
Poor Serious deterioration in at 2 Installed
least some portions, function Technology
is inadequate, unit efficiency Level
or availability significantly Both stator and rotor have Class F (or 10
affected. Widespread corona, greater) insulation. Core has been
greasing, loose components or restacked with low hysteresis steel and/or
hardware, fouled coolers or retorqued
cooler defects. Girth cracking Both stator and rotor have Class F (or 9
evident. greater) insulation. Core has not been
Very Extensive deterioration. Barely 1 restacked with low hysteresis steel and/or
Poor functional. Loose or displaced retorqued
winding components, Either the stator or rotor have been 8
extensive girth cracking, rewound with Class F or greater insulation
extensive corona, extensive and the core has been restacked with low
greasing, mechanical damage hysteresis steel
to insulation Either the stator or rotor have been 7
Failed No longer functions, may cause 0 rewound with Class F or greater insulation
failure of major component. and the core has not been restacked with
low hysteresis steel
Both the stator and rotor have been 6

5
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

rewound with Class B insulation and the polarization index (PI) >2.0, withstood
core has been restacked with low AC/DC or VLF hipot, low partial discharge
hysteresis steel levels (or no significant increase from
Both the stator and rotor have been 5 previous) all as indicated by most recent
rewound with Class B insulation and the test, stator winding resistance within 5%
core has not been restacked with low of design value and balanced. 1 of 5
hysteresis steel criteria met.
Either the stator or rotor have been 4 None of the above criteria met 0
rewound with Class B insulation and the
core has been restacked with low Tabel 9. Rating Criteria Pengujian Rotor
hysteresis steel Score for
Either the stator or rotor have been 3 Test Results Electrical
rewound with Class B insulation and the Condition
core has not been restacked with low No Rotor turn faults (shorts), insulation 10
hysteresis steel resistance >100megohms, polarization
Stator, rotor and core are original 0‐3 index (PI) >2.0, all as indicated by most
equipment, installed prior to 1970 recent test, rotor winding resistance
Add indicated points for any and each of 0.5 within 5% of design value
the following installed condition No Rotor turn faults (shorts) indicated, 8–9
monitoring devices; Partial Discharge insulation resistance >100megohms,
Analyzer (PDA), Rotor Shorted Turns (Flux polarization index (PI) >2.0, all as
Probe), Rotor Air Gap Probe indicated by most recent test, rotor
winding resistance within 5% of design
Tabel 8. Rating Criteria Pengujian Stator value (i.e. 1 of 4 criteria not met)
Score for No Rotor turn faults (shorts) indicated, 5‐7
Test Results Electrical insulation resistance >100megohms,
Condition polarization index (PI) >2.0, all as
Insulation Resistance (IR) > 100megohms, 10 indicated by most recent test, rotor
polarization index (PI) >2.0, withstood winding resistance within 5% of design
AC/DC or VLF hipot, low partial discharge value (i.e. 2 of 4 criteria not met)
levels (or no significant increase from No Rotor turn faults (shorts) indicated, 2‐4
previous) all as indicated by most recent insulation resistance >100megohms,
test, stator winding resistance within 5% polarization index (PI) >2.0, all as
of design value and balanced. All of these 5 indicated by most recent test, rotor
criteria met. winding resistance within 5% of design
Insulation Resistance (IR) > 100megohms, 8‐9 value (i.e. 3 of 4 criteria not met)
polarization index (PI) >2.0, withstood No Rotor turn faults (shorts) indicated, 1
AC/DC or VLF hipot, low partial discharge insulation resistance >100megohms,
levels (or no significant increase from polarization index (PI) >2.0, all as
previous) all as indicated by most recent indicated by most recent test, rotor
test, stator winding resistance within 5% winding resistance within 5% of design
of design value and balanced. 4 of 5 value (i.e. 4 of 4 criteria not met)
criteria met. Rotor not serviceable due to ground faults, 0
Insulation Resistance (IR) > 100megohms, 5‐7 shorted turns or high resistance
polarization index (PI) >2.0, withstood connections
AC/DC or VLF hipot, low partial discharge
levels (or no significant increase from Tabel 10. Rating Criteria batasan Operasi
previous) all as indicated by most recent Operating Restrictions or Off-Design Score for
test, stator winding resistance within 5% Conditions Operating
of design value and balanced. 3 of 5 Restriction
criteria met. The design standard has no changes, and 8 ‐ 10
Insulation Resistance (IR) > 100megohms, 2‐4 the original generator design has no
polarization index (PI) >2.0, withstood constraints on the required operation.
AC/DC or VLF hipot, low partial discharge Minimal restraints: Temperature 5‐7
levels (or no significant increase from restrictions, vibration issues, cooler leaks.
previous) all as indicated by most recent Moderate Restraints: Cut out stator coils, 3‐4
test, stator winding resistance within 5% shorted rotor turns, grounded rotor,
of design value and balanced. 2 of 5 strucutral defects.
criteria met. Severe limitations: The generator is 0‐2
Insulation Resistance (IR) > 100megohms, 1 undesireable to operate anymore; the

6
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

original design has significantly degraded rekomendasi pabrikan, standar atau organisasi
and limited the performance and reliability yang berpengalaman. Rating Criteria
if it operates under current requirement
diperlihatkan pada tabel 13 berikut.
Tabel 11. Rating Criteria Pemeliharaan
Amounts of Corrective Maintenance Maintenance Tabel 13. Rating Criteria Kualitas data Generator
Requirement Data Availability, Integrity and Data Quality
Score Accuracy Score
Minimum level (normal condition): A 9 ‐ 10 High‐ The generator maintenance policies 8 ‐ 10
small amount of routine preventive and procedures were followed by the
maintenance, cleaning and routine plant and the routine inspections, tests
testing is required and performed at the and measurements were performed
recommended frequency. within normal frequency in the plant. The
Low level : Small amounts of corrective 7–8 required data and information are
maintenance (e.g., less than 3 staff days available to the assessment team through
per unit per year). Repairs that could be all means of site visits, possible visual
completed during a unit preventive inspections and interviews with
maintenance outage that is scheduled on experienced plant staff.
a periodic basis (e.g., cooler tube Medium – One or more of routine 5‐7
cleaning, cooler system maintenance). inspections, tests and measurements
Moderate level : Some creative 5–6 were completed 6 – 24 months past the
maintenance that causes extensions of normal frequency, or small portion of
unit preventive maintenance outages required data, information and
(e.g., coil replacement, stator rewedge). documents are not available to the
Significant/Extensive level : Significant 3–4 assessment team.
additional and corrective maintenance is Low – One or more of routine inspections, 3–4
required; forced outage occurs and test and measurements were completed
outages are extended due to 24 – 36 months past the normal
maintenance problems (e.g., bearing oil frequency, or some of results are not
leaks, cooler leaks, overheating electrical available.
connections). Very Low – One or more of required 0‐2
Severe level : Severe corrective 0‐2 inspections, tests and measurements
maintenance that requires scheduled or were completed > 36 months past the
forced outages. Repeated forced outages, normal frequency, or significant portion
frequent repairs, abnormal wear to of results are not available.
components, and/or labor‐intensive
maintenance is required. Indikator Kondisi Generator dan Kualitas
Data
Tabel 12. Rating Criteria Pengujian Inti Stator Pada tabel 14 diperlihatkan contoh nilai
Test Results Score for dan assesment kondisi untuk Generator,
Condition
Previous electrical core test, i.e. ElCid 10
dimana indikator kondisi (CI) dapat dihitung
(low flux) or Loop Test (rated flux) dengan rumus
showed no anomalies
Previous electrical core test, i.e. ElCid 5–9
(low flux) or Loop Test (rated flux)
showed minor suspect areas, repaired
Previous electrical core test, i.e. ElCid 1‐4
(low flux) or Loop Test (rated flux)
showed minor suspect areas, not repaired
Operating with known major defects 0
Sedangkan Indikator kualitas data generator
(DI) dapat jumlahkan bobotnya, yaitu dengan
Selanjutnya adalah memberi nilai yang persamaan :
merefleksikan kualitas data inspeksi, pengujian,
dan pengukuran untuk mengevaluasi kondisi
bagian‐bagian generator. Dengan mengukur
kebijakan pemeliharaan dan prosedur apakah
dilaksanakan sesuai jadwal atau berdasarkan

7
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Dimana, M : jumlah total komponen/bagian‐ dari 5 parameter kondisi; Sd(K) : Nilai kualitas
bagian yang berhubungan dengan generator; K data; F(J) : faktor bobot untuk parameter
: Identifikasi part number generator ( dari 1 – kondisi; F(K) : faktor bobot untuk generator
M); J : Identifikasi parameter kondisi (1 – 8); part.
Sc(K,J) : nilai kondisi part generator untuk satu
Tabel 14. Hasil Final Nilai Kondisi Generator

Generator Weighting

Maintenance
Requiremen

Data Quality
Restrictions
Technology

Stator Core
Factors
Taxonomy

Operating
Condition

Age Score

Electrical

Electrical
for Unit

Installed

ts Score
Visual

Stator
for Parts

Rotor
Score

Score

Score

Score
Tests

Tests

Tests
ID

___

Stator 4.1.3.1 NA NA 3.0


Windings
Stator Core 4.1.3.1 NA NA 1.5
Rotor 4.1.3.2 NA NA 2.5
Ventilation & 4.1.3.3 NA NA NA 2.0
Cooling
Neutral 4.1.3.4 NA NA NA 0.5
Grounding
Thrust 4.1.3.5 NA NA NA 1.0
Bearings
Guide 4.1.3.6 NA NA NA 1.0
Bearings
Generator 4.1.3.7 NA NA NA 1.5
Shaft
Weighting Factors for 1.0 2.0 1.0 1.0 3.0 2.5 1.0 1.5
Data 0.00
Condition Quality
Parameters Æ
Generator Condition Indicator Æ 0.00

5. Assessment Kondisi Transformator • Batasan Operasi


• Analisis Dissolve Gas in Oil (DGA)
Pada prinsipnya melaksanakan assessment • Pengujian Kelistrikan Transformator
kondisi pada transformator hampir sama • Pengujian Kualitas Minyak Isolasi
dengan assessment kondisi Generator, yang • Kebutuhan Pemeliharaan
membedakan adalah parameter dari masing‐
masing mesin listrik tersebut. Untuk melakukan Dengan cara yang sama dan rumus yang
assessment pada transformator adalah harus sama pada assessment kondisi generator maka
didapat bobotnya dan rating criterianya dari contoh assessment dan penilaian kondisi
masing‐masing parameter. Adapun parameter transformator daya dapat dilihat pada tabel 15
yang digunakan adalah : berikut ini.
• Kondisi Visual
• Umur
• Level Teknologi terpasang

8
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Tabel 15. Assessment dan penilaian Kondisi Transformator

Transformer Weighting

Insulating Oil
Taxonomy ID

Requirement
Quality Tests
Transformer

Maintenance

Data Quality
Restrictions
Factors

Technology

Tests Score
for Unit ___

Operating

Gas-in-Oil
Condition

Age Score

Dissolved

Electrical
Installed

Analysis

s Score
for Parts

Visual

Score

Score

Score

Score

Score

Score
Core 4.1.5.1 NA NA 1.5
Windings 4.1.5.2 NA NA 2.0
Solid 4.1.5.3 NA 2.5
Insulation
Insulating fluid 4.1.5.4 NA 1.5
Bushings 4.1.5.5 NA 2.0
Cooling System 4.1.5.6 NA NA 1.0
Oil 4.1.5.7 NA NA 1.0
Preservation
System
Tank 4.1.5.8 NA NA NA NA 0.5
Weighting Factors for 1.0 1.5 1.0 1.5 2.5 2.0 1.5 1.0
Data 0.00
Condition Parameters Quality
Æ
Condition Indicator Æ 0.00

6. Kesimpulan [4] David J. Smith (2001); Reliability,


• Pelaksanaan Assessment mesin listrik Maintanability and Risk 6th edition;
sangat penting, mengingat banyaknya Butterworth‐Heinemann Press
[5] Paul Gill (2009); Electrical Power Equipment
kegagalan operasi dan rusaknya yang
Maintenance and Testing 2nd ed; CRC Press
terjadi pada peralatan tersebut yang
[6] G. Hamoud, L. Lee and G. Toneguzzo (2004);
mengakibatkan kerugian biaya yang besar.
Assesment of component criticality in costumer
• Kemampuan isolasi dari mesin listrik delivery systems; International Conference on
merupakan hal yang paling penting Probabilistic Method Applied to Power Systems,
diperhatikan dan perlu perlakuan khusus. Iowa State University
• Diperlukan pelaksanaan assessment Kondisi [7] Patriks Hilber and Lina Berling (2007);
Mesin Listrik berbasiskan bobot dari Component reliability importance indice for
seluruh komponen yang paling penting. electrical networks; International Power
• Perlu dibuat suatu mekanisme yang sama Engineering Conference
dan merupakan konsesus bersama dari [8] Module “Sangga Delima Nusantara” Jasa
para pemangku pelaksanaan Assessment Inspeksi Teknik
kondisi

Daftar Referensi
[1] Statistik IEEE (Institute of Electrical and
Electronic Engineer) dan EPRI (Electric Power
Research Institute)
[2] Condition Assesment Manual, Appendix 1.09 ‐
Guide for Generator Condition Assesment
[3] Condition Assesment Manual, Appendix 1.11 ‐
Guide for Transformator Condition
Assesment

Anda mungkin juga menyukai