Anda di halaman 1dari 20

Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Boiler Assessment Di Unit Pembangkit Energi,


Metode Dan Studi Kasus
DR. Ir. Tri Wibowo MSc, LUK‐B2TKS BPPT*
* Dipresentasikan pada Seminar “Power Plant Remaining Life Assesment” PT.PJB, Jakarta, Indonesia, 2 Juli 2012

Abstrak :
Diuraikan metode pelaksanaan assessment boiler yang mencakup pada komponen‐komponen boiler yang
penting sesuai guidance yang diberikan oleh Electric Power Research Institute (EPRI). Contoh‐contoh studi
kasus tentang assessment berikut kerusakan boiler dan assessment tanki spherical juga dibahas untuk
memberikan gambaran bagaimana suatu assessment level III itu dilakukan.

1. Pendahuluan Key element diluar technical guidance

Tujuan RLA Boiler adalah sebagai berikut :


• Meningkatkan reliability, availability dan
effiency.
• Memperpanjang umur peralatan.
• Mengurangi resiko terjadinya kegagalan
atau kerusakan peralatan.
• Meningkatkan Safety peralatan.
• Mengurangi lama waktu padam akibat
sering gangguan.
Komponen‐komponen boiler yang dilakukan
assessment
Tabel dibawah ini menunjukkan komponen‐
komponen boiler yang perlu untuk dilakukan
assessment dan diberikan juga mekanisme
damage/failure maupun metode inspeksinya 1).

Literatur lainnya menyebutkan komponen‐


komponen yang perlu di lakukan assessment
adalah seperti yang diberikan dalam tabel
dibawah ini2):

5-1
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

• Cross-functional teaming of maintenance,


operations, and engineering personnel
• Attention to long-term solutions to the
root cause(s) of problems
• Training
• Documentation of results and periodic
view

2. Metode Boiler Assessment

Boiler assessment dilakukan pada


komponen‐komponen penting boiler terlebih
dahulu, kemudian hasilnya digabung sehingga
diketahui komponen mana yang paling kritis
yang paling pendek umurnya dan paling rentan
terhadap proses degradasi ketika boiler
dioperasikan. Metode Risk Base Inspection
dalam standard API 580 dan 581 bisa diadopsi.
Prosedur umum pelaksanaan Boiler Component
Life Assessment diberikan dalam diagram alir
dibawah ini :

Sedangkan posisi komponen‐komponen


tersebut pada konstruksi boiler diberikan
dalam gambar dibawah ini :

Dalam pelaksanaan assessment boiler terdapat


key element diluar technical guidance yang juga
sangat penting yang harus diperhatikan, yaitu:
• Management commitment of support

5-2
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

• Masing‐masing komponent boiler dibuat batas acuan dalam pengoperasian boiler di


condition assessment Roadmap‐nya waktu yang akan datang.
• Komponen yang mempunyai kondisi yang
paling kritis adalah yang diambil sebagai Contoh boiler tube failure akibat corrosion
fatigue diberikan dibawah ini :

5-3
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Sumber : Babcock & Wilcox, Boiler Tube Analysis

5-4
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

5-5
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Flow diagram untuk tube sampling secara


umum dan rencana life assessment terhadap
tube superheater dan reheater diberikan dalam
diagram alir dibawah ini:

5-6
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Untuk komponen‐komponen boiler lainnya,


maka diagram alir dan
Metode assessmentnya bisa dilihat pada
literatur 2).

3. Contoh Studi Kasus Tentang Assessment


Berikut Kerusakan Boiler dan
Assessment Tanki Spherical

Suatu hasil assessment pada tube


superheater dan reheater dari suatu boiler 615
MW yang berumur sekitar 8 tahun diberikan
dalam gambar dibawah ini:

5-7
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Contoh lain adalah pecahnya tube superheater


pada saat boiler start up dari suatu boiler 610
MW yang umur operasinya baru sekitar 4 tahun
seperti terlihat pada gambar‐gambar dibawah
ini:

5-8
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Gambar 2. Retak memanjang dilihat dari diameter


dalam wall tube sisi api, terlihat adanya
penumpukan scale/deposit sebanjang daerah retak
(diduga sudah rontok saat pemotongan wall tube.
Kerak semacam ini memberikan indikasi bahwa
boiler water-nya tidak sesuai dengan spesifikasi
manual boiler. Untuk kerak yang mencapai berat 15
mgr/cm2, maka boiler jenis sub kritikal sudah
diklasifikasikan kotor
Contoh lain adalah suatu boiler 625 MW yang
baru dioperasikan selama 10 bulan dan masih
dalam masa garansi belum diserahkan kepada
user, water wall tube mengalami hydrogen
damage parah sebagai berikut :

HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM


Work Side

Gambar 3. Pengambilan sampel metallografi potongan


melintang dan memanjang.

Gambar 1. Wall tube posisi bawah No.5 mengalami


retak arah memanjang tube dengan panjang ± 290
mm dan pada tube No.4 dan No.6 mengalami
pengikisan erosi pada bagian luar (tanda panah).
Diduga semburan uap panas bertekanan tinggi yang
keluar menyemprot keras dari retakan tube
menimbulkan kikisan erosi

5-9
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Gambar 4. Perbesaran dari gambar 3, deposit/scale


pada retakan Gambar 6. Pengambilan sampel metallografi 1 (pada
bagian yang retak) & 2 (pada bagian yang jauh dari
retakan) potongan melintang, menunjukkan warna
gelap adalah terjadinya hydrogen
attack/embrittlement dari bagian dalam tube. Pada
daerah retak tidak terlihat adanya pengurangan
ketebalan.

Gambar 7. Struktur mikro bagian dalam mengalami


dekarburisasi berupa feritik dan mengalami hydrogen
damage dengan jenis retak intergranular crackings,
terlihat produk korosi pada retakan batas butir
(panah) . Etsa : nital 2%.

Gambar 5. Permukaan patahan dimulai dari diameter


dalam yang bersifat rapuh. Tidak terjadi thinning
yang signifikan

5 - 10
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Gambar 11. Struktur mikro sampel 2


lokasi 1 bagian dalam terjadi
dekarburisasi berupa feritik sedikit
perlit dan terjadi retak batas butir

Gambar 8. Struktur mikro lokasi 1 pada daerah yang


mengalami dekarburisasi berupa feritik dan sedikit
perlit. Terjadi retak batas butir akibat akumulasi
hydrogen damage. Etsa: nital 2%.

Gambar 12. Struktur mikro


sampel 2 lokasi 2 berupa feritik -
perlit dan bentuk retak serangan
korosi batas butir akibat
hydrogen damage (tanda panah).
Etsa: nital 2%.

Gambar 9. Struktur mikro


perbesaran gambar 8.

Gambar 10. Struktur mikro lokasi 2


struktur mikro berupa ferit-perlit,
terjadi retak mikro akibat hydrogen
Nilai Kekerasan Vickers (HV)
damage. Etsa: nital 2% Kode
Point Point Point Point Point Point
1 2 3 4 5 6
Sampel 156 115 115 156 148 151
1
Sampel 179 112 120 148 144 148
2

5 - 11
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Keterangan :
1. Beban Uji 5 kgf
2. Sudut identor 136°
3. Waktu uji 15 detik
4. Temperatur uji 28 °C
5. Alat “Frank finotest Hardness Tester”

Nilai kekerasan daerah yang mengalami


karburisasi serta hydrogen damage (struktur
mikro feritik) terjadi softening dengan
kekerasan berkisar 112‐120 HV dan daerah
struktur mikro ferit‐perlit nilai kekerasan
berkisar 144‐179 HV.

Gambar 3.
Photo makro etsa sambungan las. Etsa: nital 2%

Gambar 1.
Wall tube No.55 dan No. 59 mengalami retak pada Lubang
sambungan las dan tube kondisi baru sebagai
pengganti.

Gambar 4.
Awal terjadinya retak dari diameter dalam tube polos,
penumpukan deposit karat penyebab utama
terjadinya retak (lihat photo makro gambar 2) . Etsa:
nital 2%

Gambar 2.
Wall tube No. 55 mengalami retak di sambungan las
antara tube berulir dan tube polos, korosi terjadi pada
bagian dalam (sisi api).

5 - 12
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Gambar 5.
Struktur mikro perbesaran gambar 4 menunjukkan
bentuk retak serangan hydrogen embritlement pada
daerah HAZ berupa transgrannular & intergrannular
crackings. Etsa: nital 2% Gambar 8.
Wall tube No. 55 mengalami retak di sambungan las
antara tube berulir dan tube polos, korosi terjadi pada
bagian dalam (sisi api).

Gambar 6.
Struktur mikro HAZ berupa
widmanstatten dengan serangan
hydrogen embritlement. Etsa: nital 2%

Gambar 9.
Photo makro etsa sambungan las. Etsa: nital 2%
Gambar 7.
Serangan korosi/retak terjadi pada
tube polos daerah HAZ berupa
Stress Corrosion Crackings (SCC).
Etsa: nital 2%

5 - 13
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Gambar 10.
Sampel potongan memanjang pada lokasi awal retak
dari diameter dalam tube polos, penumpukan deposit
karat penyebab utama terjadinya retak (lihat photo
makro gambar 8) . Etsa: nital 2%

Gambar 12.
Struktur mikro berbesaran gambar 10b menunjukkan
bentuk retak serangan hydrogen damage pada daerah
HAZ berupa intergranlar crackings. Etsa: nital 2%

Gambar 11.
Struktur mikro berbesaran gambar 10a
menunjukkan bentuk retak serangan hydrogen
damage pada daerah HAZ berupa intergranular
crackings. Etsa: nital 2%

Gambar 13.
Struktur mikro transisi HAZ berupa ferit dan
speroidisasi pelit dengan serangan hydrogen damage.
Etsa: nital 2%

5 - 14
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Gam
bar 16.
Wall tube pengganti

Gambar 14.
Gambar 17.
Struktur mikro material las tube berulir korosi
Struktur mikro lokasi 1 berupa ferit-bainit. Etsa:nital
serangan hydrogen damage. Etsa: nital 2%
2%

Gambar 18.
Struktur mikro bagian tengah (lokasi 2) berupa ferit-
bainit. Etsa:nital 2%

Gambar 15.
Struktur mikro material dasar berupa ferit-perlit.
Etsa: nital 2%

5 - 15
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Gambar 19.
Struktur mikro diameter dalam (lokasi 3) terbentuk Economizer
feritik. Etsa:nital 2%

HASIL UJI KEKERASAN

Economizer tube mengalami thinning dari sisi


luar akibat erosi‐abrasi oleh aliran udara yang
sangat kuat dan mengandung partikel. Pada
permukaan dalam dari tube tidak terjadi
thinning.

NILAI KEKERASAN, HV
NO. Tube
Tube 55 Tube 59
Pengganti
1 145 135 159
2 143 127 162
3 143 121 165
4 153 167 167
5 170 172 148
6 159 175 Pada ujung retakan mempunyai struktur mikro
7 161 208 ferrite-pearlite normal dan tidak terdapat tanda
8 169 183 adanya creep voids maupun cracks
9 210 164
10 131 146
11 122 148
12 148 158
13 154 139
14 161 148
15 170 139

5 - 16
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Pada posisi potongan melintang, terlihat


struktur mikro ferrite – pearlite normal dan
tidak terlihat tanda adanya creep voids maupun Wall tube no. 17 sisi Timur
crack.

Wall tube no. 1 sisi barat

Pada wall tube no 17 sisi timur tampak adanya


intergranular crack akibat adanya hydrogen
damage

Pada tube no. 1 sisi barat terlihat bahwa


struktur mikronya ferrite – pearlite normal dan
tidak ditemukan adanya creep voids, tidak ada
crack dan tidak ada hydrogen damage.

5 - 17
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Water-side corrosion pada waterwall tube


menghasilkan gas hidrogen sebagai salah satu
dari produk korosi tersebut. Kemudian atom
hidrogen tersebut berdifusi kedalam baja dan
bereaksi dengan karbida besi membentuk
methane. Methane berkumpul di batas butir
dan semakin bertambah banyak ketika korosi
berkembang semakin parah sehingga itu
menimbulkan intergranular cracks. Pada
temperatur tinggi, kekuatan individual grain
adalah lebih besar dibandingkan dengan
kekuatan pada batas butirnya, sehingga bila
terjadi deformasi creep maka mekanismenya
berupa grain boundary sliding.

Hydrogen damage terjadi pada high-


pressure boiler, biasanya terjadi dibawah heavy
scale deposit pada sisi uap dari boiler tube.
Lokasi terjadinya serangan hydrogen damage
ini adalah seringkali pada the highest-heat-
release regions dari furnace, area elevasi
burner, nose arch pada top dan bottom‐nya,
sepanjang roof, dan pada economizer juga
walaupun ini termasuk jarang terjadi. Tonjolan
Jejak Uji kekerasan HRC penyebab gangguan lokal pada area uniform
No. NILAI KEKERASAN, HV
fluid flow, tube ke tube butt weld, bent tube
Economizer Wall Tube 1 Wall Tube 17
Tube (Barat) (Timur) dekat burner merupakan lokasi primer
1 148 183 114 terjadinya hydrogen damage. Pada lokasi
2 146 148 116 tersebut terbentuk turbulensi dimana partikel‐
3 153 156 114 partikel oksida besi dan corrosion debris
4 172 153 125 lainnya dapat dengan mudahnya membentuk
5 158 148 170
deposit. Hydrogen damage adalah ko‐insiden
6 175 - 151
7 166 - 154 (coincident) dengan under-deposit corrosion dan
8 153 - 148 itu bisa disebabkan oleh kondisi ekstrem
9 172 - ‐ terlalu asam maupun terlalu basa. Sodium
10 179 - ‐ hydroxide yang terkonsentrasi dibawah deposit
akan menghilangkan magnetite film yang
Dari semua retakan / crack yang terjadi bersifat protective :
pada wall tube mengindikasikan adanya
penurunan tajam dari kekerasan di dekat 4NaOH +Fe3O4 = 2NaFeO2 + Na2FeO2 + 2H2O
permukaan dalam tube dan tampak jelas
perubahan warna metal menjadi kehitaman Selanjutnya setelah protective filmnya hilang,
saat dietsa dengan HNO3. Pemeriksaan terjadi reaksi antara besi dengan hydroxide
metallography memperlihatkan adanya yang terkonsentrasi dan itu membentuk sodium
intergranular cracking yang memberikan ferroate dan hydrogen :
indikasi kuat bahwa telah terjadi hydrogen
damage pada permukaan wall tube yang Fe + 2NaOH = Na2FeO2+ 2H
diperiksa ini. Hydrogen damage merupakan
salah satu proses korosi dimana batas butiran Hydrogen yang terbentuk terjebak diantara
memegang peranan yang sangat penting. scale dan baja, sehingga hydrogen berdiffusi

5 - 18
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

kedalam baja. Karena hydrogen merupakan irreversible. Penyebab utama hydrogen


atom berukuran sangat kecil, sehingga mudah damage ini adalah dari kwalitas air boiler
berdiffusi kedalam baja dan seterusnya yang dibawah standard. Korosi
bereaksi dengan karbida besi membentuk • Korosi yang terjadi adalah
methane dan Fe. dalam suasana basa sesuai data air boiler
yang ada sehingga terbentuk kerak dan gas
4H + Fe3C = CH4 + 3Fe hidrogen sebagai produk korosi. Dari data
monitoring kandungan silika (lihat arsip
Methane adalah molekul yang berukuran besar data operasi boiler unit 8) terlihat adanya
sehingga tidak mudah berdiffusi, oleh sebab itu kenaikan kandungan silika setelah start up
mereka mengumpul bergerombol pada batas saat dilakukan blow down, padahal
butir baja. Bila jumlah methane terus dipastikan tidak ada intrusi silika dari luar
bertambah dengan semakin parahnya serangan sistem boiler. Kuat dugaan bahwa asal silika
korosi, maka akan terjadi intergranular crack ini adalah berasal dari kerak scale/deposit
yang membuat baja menjadi lemah. Hydrogen yang telah menempel kuat pada permukaan
damage mempunyai ciri‐ciri berupa pinggir dalam tube ketika dahulu dilakukan
retakan yang tebal, dan duktilitas yang rendah installasi boiler, perlu diperiksa dokumen
serta terlihat adanya dekarburisasi serta QA/QC dari wall tube, apakah betul semua
intergranular crack yang ditimbukan oleh tube terjamin dalam kondisi baru saat
methane. Kerusakan terlokalisir dan bisa hanya installasi boiler.
seukuran keping mata uang logam. • Gas hidrogen yang terjadi
Sedangkan tube no. 1 sisi barat masih dalam sebagai hasil samping reaksi korosi
kondisi baik dan tube pengganti yang masih dibawah deposit, bereaksi dengan cementite
baru juga dalam kondisi baik dan struktur (Fe3C) membentuk gas methana (CH4) dan
mikronya berupa ferrite bainite, berbeda dekarburisasi yang menghasilkan struktur
dengan tube yang terpasang karena tube Fe (ferrite) yang menimbulkan grain
pengganti ini mengandung Chrom yang boundary cracking.
mencapai 1% sehingga lebih tahan pada • Kerusakan hydrogen damage
temperature tinggi dan lebih tahan korosi yang menyebar ke seluruh sistem sirkulasi
dibanding plain carbon steel. boiler harus dipetakan melalui metoda NDT
Economizer tube mengalami thinning excessive dan bagian wall tube yang telah mengalami
dari luar akibat adanya aliran gas yang kuat cracking harus dipotong dan diganti.
yang mengandung partikel sehingga • Boiler harus di‐cleaning secara
menimbulkan erosi‐abrasi. Struktur mikronya kimiawi atau mekanis. Namun perlu
tidak menunjukkan adanya hydrogen damage dipahami bahwa walaupun permukaan
maupun creep defects. dalam tube telah bersih ketika di‐cleaning,
tet
Lokasi hydrogen damage pada boiler adalah • api crack yang terbentuk ketika
seperti yang diberikan dalam gambar dibawah terjadi hydrogen damage akan tetap ada
ini: dan kerak sludge/deposit yang terselip
dalam celah retakan tidak akan hilang
termasuk reagent kimia sisa cleaning yang
4. Kesimpulan dan Saran merembes masuk kedalam celah retakan.
• W itu bisa memicu korosi lanjutan
Kondisi
Water wall tube bottom no. 5 yang bocor pada ujung crack yang telah terbentuk.
retak pada tanggal 4‐11‐2011, tube no 55 • Economizer mengalami erosion
yang bocor pada tanggal 25‐8‐2011 dan thinning dari permukaan luar tube akibat
tube no. 17 sisi timur, mengalami hydrogen tiupan uap panas bertekanan tinggi dari
damage dimana kerusakan pada soot blower.
permukaan dalam tube tersebut

5 - 19
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

• Wall tube no.1 sisi barat masih


dalam kondisi baik
• T
Tube pengganti juga dalam kondisi baik.

REFERENSI

(1) Babcock & Wilcox, Boiler Tube Analysis


(2) API 570

5 - 20

Anda mungkin juga menyukai