Anda di halaman 1dari 8

Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

SAMBUTAN DAN SEKILAS TENTANG 1 DAY


NATIONAL SEMINAR & EXHIBITION

Yth Para Peserta 1 Day Seminar & Exhibition

Ass. Wr. Wb.

Berdasarkan majalah Info PJB edisi Agustus 2011 menyebutkan, rata‐rata umur pembangkit di PT.
Pembangkitan Jawa Bali adalah 22,47 tahun (92,9 % umur desain) untuk termal dan 47,79 tahun
(119,46 % umur desain) untuk hidro. Pembangkit yang berusia mendekati habis umur desain
sangat rawan terjadinya kerusakan akibat penurunan fungsi material atau peralatan seperti pada
tabel 1

Tabel 1. Usia Pembangkit Thermal PT. PJB.

i
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Keterangan :

Dan berdasarkan dari North American Electric Reliability Corporation, Generating Availability
Report (NERC GAR) (2009), menyatakan bahwa kegagalan tube boiler menjadi faktor terbesar
penyebab EFOR dan Cost. Sedangkan data kegagalan yang terjadi di peralatan pembangkit seperti
pada tabel 2‐4.

Tabel 2. Kegagalan pada Boiler (EPRI Metalurgical Dept).

ii
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Tabel 3. Kegagalan trafo (V. Sokolov, 5th AVO Conference )

iii
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

Tabel 4. Kegagalan Generator (Presentasi Workshop Assessment Pembangkit, Jogjakarta 2011)

Dari keterangan diatas kerusakan karena usia pembangkit yang telah tua adalah hal normal, namun
perlu metode untuk menghadapinya sehingga kerugian perusahaan bisa diminimalkan.

Remaining Life Assessment (RLA) adalah metode untuk memprediksi atau mendeteksi kondisi
yang berhubungan dengan keandalan suatu material atau peralatan yang tujuannya adalah :

1. Membantu para pengambil kebijakan/keputusan pada industri pembangkit listrik (Power


Plant), untuk memprediksi sisia umur yang masih bisa dioperasikan hingga saat ini.
2. Menjaga sedini mungkin terjadi kerusakan yang lebih fatal.
3. Mengantisipasi kerusakan berikutnya apabila telah terjadi kerusakan yang lebih awal.
4. Memprediksi waktu kerusakan sehingga berdasarkan informasi tersebut dapat dibuat
jadwal inspeksi, perbaikan dan penggantian komponen yang lebih efektif.

Hal diatas pada akhirnya berujung pada peningkatan EAF , penurunan EFOR dan extension life
peralatan pembangkit.

Berikut ini adalah pengalaman assessment yang telah diimplementasikan di lingkungan PT.
Pembangkitan Jawa Bali.

1. HRSG 1.1 Muara Karang 2011

2. Boiler PLTU 5 Muara Karang 2011

3. Boiler PLTU #2 Paiton 2012

iv
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

4. Generator PLTG Muara Tawar 2010

5. Generator dan Trafo PLTGU Gresik 2011

6. Generator dan Trafo PLTA Brantas 2011

Personil PT. PJB juga berperan dalam assessment pembangkit di luar area kerja PT. PJB,
diantaranya :

1. Gas Turbin PLTG Gilimanuk, 2012

2. Generator dan Trafo PLTG Duri 2012

3. Generator dan Trafo PLTA Way Besai Lampung 2011

PT. Pembangkitan Jawa Bali mempunya keahlian dan teknologi RLA, meliputi :

1. Boiler Assessment
2. Turbin Assessment
3. Generator Assessment
4. Trafo Assessment
ROAD MAP RLA DI PT. PJB

Keterangan :

2012 :
Konsolidasi internal PJB, PLN Group dan eksternal (designer, manufacturer, cendekia, IPP dan lain‐
lain) dalam pengembangan aplikasi RLA
2013 :
PT. PJB menjadi pusat pengujian peralatan atau material pembangkit dan kontributor utama RLA
pada pembangkit di seluruh PT. PLN (Persero)

v
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

2014 :
PT. PJB menjadi pusat pengujian material pembangkit dan kontributor utama RLA tidak hanya di
pembangkit PT. PLN (Persero) tetapi juga seluruh Independent Power Producer di Indonesia
2015 :
PT. PJB menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi dan Training Center yang akan mengeluarkan sertifikat
kompetensi bidang RLA pembangkit dengan standard internasional. Melalui asosiasi RLA Power
plant
2016 :
PT. PJB menjadi penyedia jasa RLA dengan standard kelas dunia
RLA di Indonesia belum mempunyai wadah untuk komunikasi stake holder, riset, pengembangan
aplikasi, kerjasama nasional dan internasional serta penyusunan standard life assessment
pembangkit, sehingga dipandang perlu untuk membentuk Working Group .
Adapun tujuan Working Group untuk Remaining Life Assessment untuk Power Plant adalah :
1. PT. PJB sebagai Riset & Development Centre untuk RLA pembangkit.
2. Mengadakan forum diskusi yang melibatkan designer, manufacturer, construction, operation
& maintenance bertema RLA pembangkit.
3. Langkah awal pembentukan Asosiasi RLA Pembangkit
4. Memaksimalkan eksplorasi teknologi RLA dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya
yang ada di Indonesia dan internasional untuk mencapai Extention Life yang maksimal pada
pembangkit.

Road Map Working Group

Working Group – RLA Power Plant ini bertujuan untuk menggalang dan mensinergikan
kemampuan dan sumber daya yang dimiliki pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan
kapasitas dalam negeri di sektor industri pembangkit listrik. Sebagai tahap awal, keahlian yang

vi
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

dikembangkan yaitu bidang keahlian Remaining Life Assessment (RLA). Ruang lingkup kegiatan
mencakup penelitian & pengembangan, sertifikasi, penyelenggaraan kegiatan ilmiah dan publikasi
ilmiah.

Sebagai pendukung hal diatas telah tersedia web data base RLA dan working group yang dapat
mendukung pengelolaan data assessment pembangkit dan pengelolaan working group.

Event One Day Seminar & Exhibition tentang Remaining Life Assessment dilaksanakan dengan
tujuan:

1. Sharing knowledge dan pengalaman tentang assessment power plant kepada unit
pembangkit PT. PLN dan anak perusahaan serta IPP.
2. Membuka komunikasi dan kerjasama assessment power plant kepada unit pembangkit PT.
PLN dan anak perusahaan serta IPP.
3. Meningkatkan ketahanan listrik nasional dengan implementasi assessment power plant pada
semua unit pembangkit di Indonesia
4. Mewujudkan kemandirian teknologi assessment di lingkungan PT.PLN
5. Deklarasi Working Group Remaining Life Assessment.

Keterlibatan pemilik pembangkit, manufacturer, akademisi, peneliti, penyedia teknologi alat


assessment dan stake holder lain menjadi kunci penting dalam perkembangan teknologi
Remaining Life Assessment untuk mendukung keandalan dan ketersediaan pembangkit di
lingkungan PT. PLN (Persero) , PT. PJB maupun Independent Power Producer yang pada ujungnya
untuk menciptakan ketahanan listrik nasional.

Demikian kami mengharapkan acara ini berguna bagi para hadirin dan mendukung perkembangan
teknologi Remaining Life Assessment di Indonesia.

SALAM SUKSES MEMBANGUN BANGSA

Wass. Wr. Wb

Jakarta, 2 Juli 2012

Bambang Anggono

General Manager PT. PJB UPHB

vii
Prosiding 1 Day National Seminar: Power Plant RLA 2012

viii

Anda mungkin juga menyukai