Anda di halaman 1dari 39

TUGAS AKHIR

ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI


PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA
PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2

WIJAYA KHISBULLOH
-------2208100001--------

Dosen Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, Ph.D


Pembimbing Dr. Eng. Ardyono Priyadi, ST. MT
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Perumusan Masalah

3. Tujuan

4. Metode
LATAR BELAKANG

Pengembangan Pabrik Penambahan Beban dan Suplai (PLN, GTG 10


Fase 2 Mw dan 6.4 MW)

1. Perlu adanya analisis ulang tentang kestabilan sistem apabila mengalami


gangguan.
2. Adapun gangguan yang mungkin terjadi dan perlu dilakukan analisis ulang
antara lain : Generator Lepas, Motor Starting, Hubung Singkat dan hilangnya
suplai dari PLN.
3. Perlu adanya analisis ulang akan tindakan, atau rekomendasi yang harus
dilakukan apabila terjadi gangguan tersebut.
RUMUSAN MASALAH

Analisa sistem kelistrikan di PT. Wilmar Nabati Gresik dengan


beberapa kasus konfigurasi dan skema pembebanan yang ada.

Analisis dan simulasi Stabilitas Transien (Transient Stability Analisys) dengan


memperhatikan respon sudut rotor dan putaran generator serta respon
tegangan dan frekuensi bus utama pada system akibat adanya kasus gangguan
seperti generator lepas (generator trip), lepasnya suplai PLN (utility trip), Motor
Starting, hubung singkat (short circuit) pada sistem kelistrikan PT. Wilmar
Nabati Gresik

Perencanaan dan evaluasi skema pelepasan beban yang efektif dan handal.

Perangkat lunak yang digunakan dalam simulasi dan analisis adalah


software Electrical Transient Analysis Program (ETAP).
TUJUAN

Melaksanakan studi mengenai kestabilan transien sistem


kelistrikan PT. Wilmar Nabati Gresik

Mendapatkan Rekomendasi yang diperlukan.

Merancang sebuah skema pelepasan beban (Load


Shedding) yang handal

Menjaga Beban-beban penting saat terjadi gangguan


METODE

1. Studi Literatur

2. Pengumpulan Data

3. Pengolahan Data dan Pemodelan sistem

4. Simulasi dan Analisis Data

5. Penulisan Buku Tugas Akhir


DASAR TEORI

1. Definisi Kestabilan

2. Standart

3. Jenis Gangguan
DEFINISI KESTABILAN

Studi Kestabilan dibagi menjadi tiga

Rotor angle stability.


Voltage stability and Voltage Collapse.
Long Term and Mid Term Stability

Sumber : Power System Stability and Control by Prabha Kundur


STANDAR
ANSI/IEEE Std C37.106-1987

Frequency Trip Percent of Load Fixed Time Delay


Step
Point (Hz) Shedding (%) (Cycles) on Relay
1 59.3 10 6
2 58.9 15 6
As Required to arrest
3 58.5
decline before 58.2 Hz

SEMI F47
VOLTAGE SAG DURATION VOLTAGE SAG
Percent (%) of Equipment
Duration (s) Cycles at 60 Hz Cycles at 50 Hz
Nominal Voltage
< 50 ms < 3 Cycles <2.5 cycles Not Specified
50 to 200 ms 3 to 12 cycles 2.5 to 10 cycles 50%
200 to 500 ms 12 to 30 cycles 10 to 25 cycles 70%
500 to 1000 ms 30 to 60 cycles 25 to 50 cycles 80%
> 1000 ms > 60 cycles > 50 cycles Not Specified
JENIS GANGGUAN

Hubung Singkat

Motor Starting

Gangguan yang
Mempengaruhi Kestabilan

Lepas Pembangkit

Perubahan Beban
SIMULASI DAN ANALISIS

1. Extreme Condition

2. Peak Load Condition


EXTREME CONDITION

MW Mvar MVA % PF
Source (Swing Buses): 14.388 9.998 17.520 82.12 Lagging
Source (Non-Swing Buses): 45.700 20.101 49.926 91.54 Lagging
Total Demand: 60.088 30.099 67.205 89.41 Lagging
Total Motor Load: 49.696 33.050 59.683 83.27 Lagging
Total Static Load: 9.656 -8.239 12.694 76.07 Leading
Operasi
ID Jenis Nominal (kW)
kW Kvar
PLN Grid 13000 13000 2501
PWS-DG-01 DEG 1600 1500 0
PWS-DG-02 DEG 1600 1500 0
PWS-STG-01 STG 15000 14388 9998
PWS-STG-02 STG 15000 14600 7437
Future Gen GTG 10000 9000 5889
PWS-NGT-01 GTG 6400 6100 4274
Total 62600 60088 30099

 Supply : 2 DEG, PLN, 2 STG, 2 GTG


 Loading Faktor : Extreme condition
EXTREME CONDITION

Nama Kasus Keterangan


Gen_Trip_15 Generator PWS-STG-02 Off Sumber Lain On
Gen_15_LS Generator PWS-STG-02 Off dan Load Shedding
Gen_Trip_10 Future Generator Off Sumber Lain On
Gen_10_LS Future Generator Off dan Load Shedding
Gen_Trip_6.4 Generator PWS-NGT-01 Off Sumber Lain On
Gen_6.4_LS Generator PWS-NGT-01 Off dan Load Shedding
PLN_Trip PLN Off Sumber Lain On
PLN_Trip_LS1 PLN Off dan Load Shedding Tahap 1
PLN_Trip_LS2 PLN Off dan Load Shedding Tahap 2
SC_10.5kV Hubung Singkat di bus 10.5 kV
SC_10.5_LS Hubung Singkat di bus 10.5 kV + Open CB
SC_3.3kV Hubung Singkat di bus 3.3 kV
MS_1 Motor Starting motor terbesar dengan VSD
MS_2 Motor Starting motor terbesar di bus 3.3 kV
Gen_Trip_15
EXTREAME CONDITION

100.4 105 98.7 %


100
100.2
95

Tegangan (%)
FUTURE FLOUR
Frekuensi (%)

100
90 MILL 1
99.8 SP-BUS-56003
85
Frekuensi
99.6 100 % 80
88.3 %
SP-BUS-12000

75
99.4
70
99.2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 1 2 3 3 4 5 6 7 8 9 101111121314151617181819
Waktu (detik)
Waktu (Detik)

1000 20
145 %
18
900
16
800 14
12
Ampere (A)

700

MVA
10
SP-TRF-32001
600 212.5 % Arus 8
SP-TRF-34002
6
500
4 152 %
400 2
0
300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu (detik)
Waktu (detik)

Arus yang diserap dari PLN sebesar 212.5 % SP-TRF-32001 overload : 6.5 MVA ke 9.92 MVA
382 A menjadi 812 A SP-TRF-34002 overload : 12 MVA ke 17.46 MVA
EXTREAME CONDITION
PLN
35
Daya dari 13 MVA menjadi 27.88 MVA
30

25

20
MVA

15
214.4 % PLN
10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu (detik)

Perjanjian Pembatasan daya antara PLN dengan PT. Wilmar Nabati Gresik.
Karakteristik waktu Tripping berdasarkan TDL 2001

1.05 x In (Trip dalam waktu : > 60 menit)


1.20 x In (Trip dalam waktu : < 20 menit)
1.50 x In (Trip dalam waktu : < 10 menit)
4.00 x In (Trip dalam waktu : koord dengan setting OCR trafo).

Sumber : PT.PLN Persero


EXTREAME CONDITION

Perhitungan waktu Tripping Overload Relay :Rele GEC Measurement Type MCHNO2

[I]2
.t = σx ln
[ I ]2 - [ k x Is]2

I = Arus Beban yang masuk ke rele


Is = Arus Beban Penuh
σ = time constant13,49 menit
k = 1,05 (konstanta)

 I 2   812 2 
σ × ln 
.t = =13.49 × ln  =3.77 menit
 I 2 − ( k × Is )2   8122 − (1.05 × 382 )2 
   

Rele akan trip pada saat t = 3.77 menit

Sumber : PT.PLN Persero


Gen_15_LS
EXTREAME CONDITION

100.4
110 99.12 %
105
100.3
100
100.2

Tegangan (%)
Frekuensi (%)

100.1 95 FUTURE FLOUR


MILL 1
100 90

97.8 %
SP-BUS-56003
99.9 frekuensi 85

99.8 100 % 80 SP-BUS-12000

99.7 75
99.6 70
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu(detik) Waktu (detik)

20
Load shedding sebesar 12.31 MW saat
18
t=1.3 detik atau 0.3 detik setelah generator
trip.
16

14

12
8.3 % Daya yang melalui Trafo SP-TRF-34002 dan
MVA

10

8
SP-TRF-34002
SP-TRF-32001
SP-TRF-32001 telah kembali normal.
6

4
Daya yang diserap PLN kembali normal
2 4.58 %
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu (detik)
SC_10.5kV
EXTREAME CONDITION
103 % Terjadi Overfrequency
104 120

78 %
102 %
103 100

102 80

Tegangan (%)
Frekuensi (%)

FUTURE FLOUR

101
SP-BUS-12000
60 77 % MILL 1
SP-BUS-56003
SP-BUS-56003 40
100 SP-BUS-12000

99
100 % 20

0
0.2 %
98 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu (Detik)
Waktu (Detik)

Tegangan Jatuh

1. Tegangan pada bus sistem yang tidak


mengalami hubung singkat ikut jatuh.
2. Terjadi pelonjakan Frekuensi pada
beberapa bus yang dekat dengn daerah
hubung singkat.
SC_10.5_LS
EXTREAME CONDITION

103
140
102
120
101
100
Frekuensi (%)

100

Frekuensi (%)
80 FUTURE FLOUR MILL
99 1
100 %
Frekuensi
98 100 % SP-BUS-56003
60 SP-BUS-56003

97 40 SP-BUS-12000

96 20

95 0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu (Detik) Waktu (Detik)

Tegangan Jatuh

1. Berdasarkan grading waktu, open CB pada


t = 0.7 sekon.
2. Tegangan pada SP-BUS-56003 sempat
mengalami voltage sag yang cukup rendah
hingga mencapai 0.2 %.
MS_2
EXTREAME CONDITION

105

100
tegangan bus SP-BUS-56003
sempat mengalami undervoltage
Tegangan (%)

95
menjadi 88.04 % selama starting
90
SP-BUS-56002
SP-BUS-56003
awal motor yakni selama 3 detik
85
88.04 %
80
0 2 4 6 8
Waktu (s)

Setting rele undervoltage di set agar tidak trip


saat motor START
PEAK LOAD CONDITION

MW Mvar MVA % PF
Source (Swing Buses): 25.752 5.683 26.371 97.65 Lagging
Source (Non-Swing Buses): 15.100 6.911 16.606 90.93 Lagging
Total Demand: 40.852 12.594 42.749 95.56 Lagging
Total Motor Load: 34.027 22.354 40.713 83.58 Lagging
Total Static Load: 6.534 -10.980 12.777 51.14 Leading

NOMINAL OPERASI
ID JENIS
(kW) KW kVar
PWS-STG-01 ST 15000 13626 3317
PWS-STG-02 ST 15000 12126 2365
Future Gen GT 10000 9000 4005
PWS-NGT-01 GT 6400 6100 2907
TOTAL 46400 40852 12594

 Supply : 2 STG, 2 GTG


 Loading Faktor : Peak Load condition
PEAK LOAD CONDITION

Nama Kasus Keterangan


Gen_ 15 Generator PWS-STG-02 Off Sumber Lain On
Gen_15+LS1 Generator PWS-STG-02 Off dan Load Shedding
Gen_ 10 Future Generator Off Sumber Lain On
Gen_10+LS1 Future Generator Off dan Load Shedding
Gen_ 6.4 Generator PWS-NGT-01 Off Sumber Lain On
Gen_6.4+LS Generator PWS-NGT-01 Off dan Load Shedding
SC_10.5kV Hubung Singkat di bus 10.5 kV
SC_10.5+LS Hubung Singkat di bus 10.5 kV + Open CB
SC_3.3kV Hubung Singkat di bus 3.3 kV
MS_1 Motor Starting motor terbesar dengan VSD
MS_2 Motor Starting motor terbesar di bus 3.3 kV (grup motor)
Gen_15
PEAK LOAD CONDITION

120
105

100 100

95
80
Frekuensi (%)

Tegangan (%)
90
60 FUTURE FLOUR MILL 1
Frekuensi 85 SP-BUS-56003
40 SP-BUS-12000
80

20 75

0 70
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Frekuensi Turun
Waktu (Detik) Waktu (detik)

Tegangan turun
Gen_15+LS1
PEAK LOAD CONDITION

120

100

80
% Frekuensi

60
Frekuensi
40

20
Frekuensi Turun
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu (detik)

Berdasarkan standar ANSI/IEEE Std C37.106-


1987. Dilakukan pelepasan beban tahap 1 (10
%) sebesar 4.461 MW. Pada saat t = 1,321
Sekon.
Gen_15+LS2
PEAK LOAD CONDITION

100.5
110
100
101 %
105

Teganagn (%)
99.5 100

99 99.57 % 95 Future Flour Mill

Frekuensi
90
100 % SP-BUS-12000
98.5 SP-BUS-56003

98 85

80
97.5
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
97 Waktu (detik)
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

PELEPASAN BEBAN TAHAP 2 = 4.937 MW saat


t=1.662 sekon
PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran
KESIMPULAN

 Pada kasus generator 15 MW lepas dari sistem pada saat kondisi


pembebanan ekstrim, perlu dilakukan pelepasan beban sebesar 12.31
MW dan pada saat kondisi beban puncak (tanpa grid), rele under
frequency melakukan pelepasan beban dalam dua tahap sebesar 9,398
MW.
 Pada saat terjadi kasus hubung singkat, tegangan di SP-BUS-56003 jatuh
sampai dengan 0.2 %.
 Pada kasus motor start, tegangan jatuh menjadi 88.04 % selama 3 detik.
SARAN

 Pada saat sistem terhubung dengan grid, ketika salah satu generator trip, harap
memperhatikan trafo SP-TRF-32001 dan SP-TRF-34002 agar tidak overload.
Karena kehilangan daya akibat generator trip, akan dikompensasi oleh PLN
sehingga kedua trafo akan overload.
 Sebaiknya memasang rele yang memiliki kemampuan PLC, sehingga dapat
bekerja optimal melakukan pelepasan beban saat generator Trip, namun sistem
terhubung ke grid.
 Setting rele undervoltage pada motor harus diatur lebih lama dari 3 detik agar
saat terjadi motor start tidak trip.
SEKIAN
LAMPIRAN
SLD 2 of 5
LAMPIRAN
SLD 3 of 5
LAMPIRAN
SLD 4 of 5
LAMPIRAN
SLD 5 of 5
LAMPIRAN
PERTANYAAN

1. Tunjukkan respon tegangan kasus Gen_15 untuk


rentang waktu 30 detik.
2. Apa jenis exciter yang digunakan pada generator.
3. Mengapa frekuensi pada saat SC naik? Tunjukkan
respon daya dari PLN dan di sekitar titik hubung
singkat.
Respon Gen_15

Tegangan
105

100

95
Tegangan (%)

90
SP-BUS-56003
85 Future Flour Mill
SP-BUS-12000
80

75

70
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Waktu (detik) Respon tegangan
masih tidak stabil
Eksiter

Tipe eksiter yang digunakan


adalah eksiter IEEE Type 2 –
Rotating Rectifier System (2)

Parameter STG-01 STG-02 NGT-01 Future


VRmax 16.37 16.37 16.37 16.37
VRmin 0 0 0 0
SEmax 0.9955 0.9955 1.65 1.65
SE .75 0 0 1.13 1.13
Efdmax 8.2 8.2 6.18 6.18
KA 1636 1636 400 400
KE 1 1 1 1
KF 0.075 0.075 0.075 0.075
TA 0.02 0.02 0.02 0.02
TE 0.6 0.6 0.6 0.6
TF1 0.6 0.6 0.6 0.6
TF2 3.237 3.237 3.237 3.237
TR 0 0 0 0
Short Circuit

RPM generator Daya


16
3200
14
3150
12
3100
10
3050 8
RPM

MW
3000 PWS-STG-01 6 PWS-STG-02
2950 PWS-STG-02 4
2900 2
2850 0
0 2 4 6 8 10 -2 0 2 4 6 8 10
Waktu (detik)
waktu (detik)

Sudut Rotor Daya PLN


20
350
300 15
250
10
200
150
MW
Degree

PWS-STG-01 5
Daya PLN
100
PWS-STG-02 0
50
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -5
-50 0 2 4 6 8 10
-10
-100 Waktu (detik)
Waktu (sekon)
Short Circuit

PWS-STG-02 PWS-STG-02
60
3200
3150 50
3100 40
3050 30
3000 20
RPM

MW
2950 PWS-STG-02
10
2900 PWS-STG-02
0
2850
2800 -10 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

2750 -20
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 -30
Waktu (detik)
Waktu (sekon)

Rotor Angle
350
Daya PLN
300 80

250 60
200 40
150
Degree

PWS-STG-02 20
100
MW

PWS-STG-01 Daya PLN


50 0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -20
-50 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
-40
-100
Time (S) -60
Waktu (sekon)

Anda mungkin juga menyukai