Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

Perbandingan Sistem Proteksi Generator SWD Dengan Generator


Mitsubishi Di Unit PLTD Tello

Kurniawati Naim 1
1
Jurusan Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang
email: nianaim09@poliupg.ac.id

Abstrak
Sistem proteksi banyak digunakan pada perangkat-perangkat kelistrikan. Sistem proteksi diharapkan dapat
menjaga perangkat-perangkat dari gangguan-gangguan yang dapat mengakibatkan kesalahan kerja maupun
kerusakan. PLTD Tello smenggunakan generator SWD dan generator Mitsubishi. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis spesifikasi rele proteksi yang digunakan pada generator SWD dan generator Mitsubishi di Unit
PLTD Tello, menganalisis jenis gangguan yang sering terjadi pada sistem proteksi generator SWD dan generator
Mitsubishi di PLTD Tello dan menganalisis perbandingan yang ada pada sistem proteksi generator SWD dengan
generator Mitsubishi di Unit PLTD Tello. Metode penelitian yang dilakukan yaitu Data yang diperoleh akan
diolah dan dianalisis. Adapun nilai yang didapatkan selama penelitian akan diolah secara matematis sesuai
standar yang diperoleh dari rekomendasi sistem proteksi yang dikeluarkan oleh PT. PLN (Persero) PLTD Tello
dan berlaku untuk waktu tersebut. Relay proteksi generator SWD PLTD Tello PT.PLN (Persero) terdiri dari 7
proteksi.Sedangkan pada Relay proteksi generator Mitsubishi PLTD Tello PT. PLN (Persero) terdiri dari 12
proteksi. Pada tahun 2015, terjadi gangguan pada generator Mitsubishi yang menyebabkan differensial relay
bekerja. Pada tahun 2016, terjadi gangguan pada Generator SWD yang menyebabkan over voltage relay bekerja.

Kata Kunci: generator SWD, generator Mitsubishi, proteksi


sering terjadi pada generator dapat menjadi
I. PENDAHULUAN
batu sandungan dalam proses pembangkitan
Sistem proteksi merupakan suatu susunan energi listrik. Selain berdampak bagi
perangkat proteksi secara lengkap yang terdiri masyarakat luas juga memberikan kerugian
dari perangkat utama dan perangkat-perangkat tersendiri bagi perusahaan pembangkit karena
lain yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi kerusakan yang terjadi pada generator.
tertentu berdasarkan prinsip-prinsip proteksi. PLTD Tello merupakan salah satu tempat
Sistem proteksi diharapkan dapat menjaga pembangkitan energi listrik dengan
perangkat-perangkat dari gangguan-gangguan memanfaatkan sumber energi solar. Di PLTD
yang dapat mengakibatkan kesalahan kerja Tello sebelum menggunakan generator SWD
maupun kerusakan. telah lebih dahulu menggunakan generator
Salah satu alat kelistrikan yang membutuhkan Mitsubishi. Kedua generator ini digunakan
sistem proteksi yaitu generator. Generator dalam menghasilkan energi listrik yang
merupakan komponen utama pada pembangkit kemudian disalurkan ke gardu induk.
untuk bisa menghasilkan energi listrik. Ada Penelitian-penelitian yang ada sebelumnya
berbagai jenis generator berdasarkan merek hanya membahas mengenai sistem proteksi
atau perusahaan pembuatnya. Pada pembangkit generator pada umumnya. Pada kesempatan ini,
listrik generator yang digunakan tidak hanya penulis mengkhususkan penelitian pada
satu dan tidak pula terikat pada satu jenis merk perbandingan sistem proteksi pada generator
generator saja. generator yang digunakan harus SWD dan Mistsubshi untuk mengetahui
memiliki spesifikasi yang bagus agar dapat bagaimana sistem proteksi yang diterapkan
bekerja secara optimal dan maksimal. pada generator SWD Dan Mitsubishi. Selain itu
Generator yang baik harus memiliki sistem pula, perlu diketahui kekurangan dari kedua
proteksi yang baik pula. Karakteristik sistem generator tersebut beserta gangguan-gangguan
proteksi juga perlu diperhatikan sebagai yang sering terjadi selama 2 tahun terakhir
kriteria-kriteria baik tidaknya sebuah sistem masa operasi generator tersebut.
proteksi. Karakteristik yang baik pada sistem Adapun tujuan penelitian ini yaitu
proteksi diharapkan mampu mengatasi keadaan Menguraikan spesifikasi rele proteksi yang
abnormal yang terjadi pada suatu sistem digunakan pada generator SWD dan generator
proteksi karena gangguan-gangguan yang

No.2, Vol 15 53
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

Mitsubishi di Unit PLTD Tello, Menguraikan arus bolak-balik. Generator inilah yang
jenis gangguan yang sering terjadi pada sistem digunakan oleh PLN untuk menghasilkan
proteksi generator SWD dan generator listrik.
Mitsubishi di PLTD Tello dan menganalisis
perbandingan yang ada pada sistem proteksi Gangguan pada Generator
generator SWD dengan generator Mitsubishi di Gangguan adalah peristiwa yang
Unit PLTD Tello. menyebabkan trip-nya PMT diluar kehendak
Uraian tentang pentingnya sistem proteksi operator (fault). Gangguan umumnya
beserta karakteristiknya terhadap gangguan disebabkan karena terjadi hubung singkat.
pada generator di PLTD Tello menjadi dasar Hubung singkat ini dapat terjadi antara fasa
penulis untuk melakukan penelitian di PLTD dengan fasa, atau fasa dengan tanah. [2]
Tello dengan judul, “Perbandingan Sistem Macam-macam gangguan dapat dikelompok
Proteksi Pada Generator SWD Dan menjadi :
Generator Mitsubishi di Unit PLTD Tello”. a. Gangguan Temporer, yaitu peristiwa yang
menyebabkan trip-nya PMT tetapi beberapa
II. KAJIAN LITERATUR saat kemudian (setelah 5 detik) apabila PMT
Konsep Dasar Generator dimasukkan, keadaan akan normal kembali
Generator merupakan komponen paling (gangguan sudah hilang).
utama dalam proses pembangkitan energi b. Gangguan Permanen, yaitu peristiwa yang
listrik. Generator digunakan oleh semua menyebabkan trip-nya PMT, kemudian bila
perusahaan pembangkit dalam menghasilkan PMT dimasukkan kembali, PMT tersebut
energi listrik. Generator dari segi fungsi yaitu trip lagi, PMT ini baru bisa dimasukkan
mengkonversi energi mekanik menjadi energi kembali secara normal setelah dilakukan
listrik. Dari pengertian, terlihat jelas betapa perbaikan atas bagian yang menimbulkan
pentingnya generator dalam sistem tenaga gangguan.
listrik. Oleh sebab itu, generator perlu Berikut ini adalah gangguan-gangguan yang
mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan sering terjadi pada generator : [2]
yang baik selama pengoperasiannya agar a. Gangguan Listrik (Electrical Fault)
generator tidak mengalami kerusakaan atau Gangguan listrik adalah ganggu yang timbul
gangguan terhadap fungsi kerjanya sehingga dan terjadi pada bagian-bagian listrik dari
dapat terus menghasilkan energi listrik sesuai generator. Gangguan tersebut antara lain :
kebutuhan manusia. [1] 1) Hubung Singkat Tiga Fasa (Three Phasa
Prinsip yang digunakan oleh generator Fault)
adalah [1] 2) Hubung Singkat Dua Fasa (Two Phase
a. Bila hanya sebuah konduktor saja yang Fault)
diputar dalam sebuah medan magnet, 3) Stator Hubung Singkat Satu Fasa ke
maka gaya listrik yang dihasilkan juga Tanah (Stator Ground Fault)
sedikit. 4) Rotor Hubung Tanah (Field Ground)
b. Bila konduktor yang digunakan semakin 5) Kehilangan Medan Penguat (Loss of
banyak maka akan dihasilkan gaya listrik Excitattion)
semakin besar. Demikian pula bila 6) Tegangan Lebih (Over Voltage)
konduktor diputar semakin cepat di dalam
medan magnet, maka bertambah besar b. Gangguan Mekanis / Panas (Mechanical
pula gaya listriknya. Thermal Fault)
c. Bila konduktor yang berbentuk coil 1) Generator berfungsi sebagai motor
(kumparan), maka jumlah gaya listrik
yang terjadi semakin besar. 2) Pemanasan lebih setempat
3) Kesalahan paralel.
Generator dibedakan menjadi dua yaitu [1] 4) Gangguan pendingin stator
a. Generator DC. Generator menghasilkan 5) Putaran lebih
gaya gerak listrik induksi searah sehingga c. Gangguan Sistem (System Fault)
disebut generator arus searah. Gangguan dapat terganggu akibat adanya
b. Generator AC. Generator ini gangguan yang datang atau terjadi pada sistem.
menghasilkan gaya gerak listrik induksi Gangguan-gangguan sistem yang umumnya
bolak-balik sehingga disebut generator terjadi antara lain :

No.2, Vol 15 54
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

1) Frekuensi operasi yang tidak normal


(abnormal frequency operation)
2) Lepas sinkron (Loss of synchron)
3) Pengaman cadangan (Back up
protection)
4) Arus beban kumparan yang tidak
seimbang (Unbalanced Armature Gambar 2 Skema Zona Proteksi
Current) Keterangan gambar :
Bila suatu mesin listrik secara cepat dilepas Batas zona proteksi ditentukan oleh lokasi
setelah terjadinya gangguan pada belitan, maka CT x Pemutus Tenaga
hanya sebagian kumparan yang perlu 1 : Zona Proteksi Generator
diperbaiki. Tetapi, apabila gangguan terjadi 2 : Zona Proteksi Generator Unit
secara terus menerus, maka kemungkinan 3 : Zona Proteksi Busbar
keseluruhan belitan akan rusak dan 4 : Zona Proteksi jaringan transmisi
memerlukan perbaikan total.
Setiap zona mempunyai pola proteksi
Sistem Proteksi tertentu dan setiap pola mempunyai sistem
Dalam melaksanakan pembangkitan, proteksi tertentu, dengan proteksi berlapis.
gangguan tidak dapat dihindari sehingga Oleh karena itu ada proteksi utama dan proteksi
diperlukan sistem proteksi untuk cadangan. Metode proteksi dapat
mengamankan generator untuk mencegah diklasifikasikan sebasgai berikut :
terjadinya kerusakan yang lebih besar. Sistem 1. Back Up Relay
proteksi pada generator harus bekerja dengan 2. Breaker Back Up Relay
cepat ketika terjadi gangguan agar tidak terjadi 3. Remote Back Up Relay
kerusakan yang meluas pada daerah yang 4. Back Up Relay yang dikoordinasikan
terganggu. [3][4] secara terpusat
Pada sistem proteksi, dikenal 4 5. Duplicate Relay
komponen utama, yaitu Pemutus Tenaga Apabila terjadi gangguan, rele akan
(PMT), Transformator Instrumen, Baterai, Rele menjadi elemen perasa untuk mendeteksi
Proteksi dan Pengawatan. Adapun skema gangguan tersebut serta menentukan terjadinya
sistem proteksi dapat dilihat pada gambar 1. lokasi gangguan. Gangguan yang dideteksi oleh
rele akan memicu bekerjanya rangkaian trip
dan mengakibatkan pemutus tenaga terbuka
untuk memutus gangguan. Dimana rangkaian
trip dari rele tidak boleh mengalami kegagalan
apabila sewaktu-waktu dilakukan perintah trip,
khususnya apabila terjadi gangguan.

Rele proteksi adalah suatu perangkat kerja


proteksi yang mempunyai fungsi dan peranan
sebagai berikut :
Gambar 1 Skema Sistem Proteksi a) Memberikan sinyal alarm atau meleps
pemutus tenaga (circuit breaker) dengan
tujuan mengisolir gangguan atau kondisi
Dalam sistem proteksi dikenal istilah
yang abnormal seperti adanya beban lebih,
zone protection atau wilayah proteksi. Adanya
tegangan rendah, kenaikan suhu, beban
zone protection mengakibatkan sistem proteksi
tidak seimbang, daya kembali, frekuensi
hanya akan mengamankan gangguan yang
rendah, hubungan singkat dan kondisi
terjadi di daerah jangkauan proteksinya saja.
tidak normal lainnya.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
b) Melepas/Mentrip peralatan yang berfungsi
pemadaman yang tidak diperlukan pada daerah
tidak normal untuk mencegah timbunya
yang tidak mengalami gangguan. Adapun
kerusakan.
skema zona proteksi dapat dilihat pada gambar
2.

No.2, Vol 15 55
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

c) Melepas/Mentrip peralatan yang 1. Metode Observasi


terganggu dengan tujuan mengurangi Metode observasi adalah metode pengumpulan
kerusakan yang lebih berat. data yang dilakukan dengan cara melakukan
d) Melokalisir kemungkinan dampak akibat pengamatan langsung di lapangan mengenai
gangguan dengan memisahkan peralatan permasalahan yang ditinjau. Data-data diambil
yang terganggu dari sistem. di ruang kontrol berupa data gangguan yang
e) Melepas peralatan/ bagian yang terganggu sering terjadi, spesifikasi generator SWD dan
secara cepat dengan maksud menjaga Mitshubishi, dan data lainnya yang diperlukan
stabilitas, kontiuitas pelayanan dan untuk dan terkait dengan penelitian yang sedang
kerja sistem. dilakukan.
Sebagaimana prinsip kerja sebuah sistem 2. Metode Literatur
proteksi, rele memiliki peran yang aman Metode literatur adalah metode pengumpulan
penting dalam sebuah sistem proteksi. Agar data yang dilakukan dengan cara mengambil
dapat beroperasi secara optimal, rele proteksi data-data yang diperlukan dari literatur-literatur
harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai yang berkaitan seperti buku, jurnal, makalah,
berikut : dan laporan penelitian lainnya yang serupa.
a) Kepekaan (Sensitivity) Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis.
b) Keandalan (Reliability) Adapun nilai yang didapatkan selama
1. Dependability penelitian akan diolah secara matematis sesuai
2. Security standar yang diperoleh dari rekomendasi sistem
c) Selektivitas (Selectivity) proteksi yang dikeluarkan oleh PT. PLN
d) Kecepatan (Speed) (Persero) PLTD Tello dan berlaku untuk waktu
Rele proteksi membutuhkan reaksi yang cepat tersebut.
untuk melakukan tindakan pengisoliran
disebabkan oleh alasan berikut ini : IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Waktu pemutusan kritis tidak boleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
dilewati mulai beroperasi secara komersial pada tahun
2. Peralatan listrik akan dapat rusak jika arus 1973 menggunakan 1 unit generator
gangguan dibiarkan terlalu lama Mitshubishi dengan kapasitas 12,60 MW, pada
Gangguan yang menetap akan tahun 1984, PLTD sudah memiliki 2 unit
menurunkan tegangan dan dapat generator Mitshubishi dengan kapasitas
memperlambat serta pembebanan lebih pada 2x12,60 MW, di tahun 1984 dan 1989, PLTD
peralatan penggerak industri. kembali pengadaan generator dengan jenis
yang berbeda, yakni Generator Mitshubishi
III. METODE PENELITIAN dengan kapasitas 2x12,40 MW. pada generator
Penelitian ini dilaksanakan di PT. PLN SWD dan Mitsubishi menggunakan sistem
Sulselrabar PLTD Tello, Makassar. Adapun eksetasi tanpa sikat (Brushless Excitation), hal
tahapan-tahapan penelitiannya yaitu mensurvei ini dikarenakan slip ring untuk menyalurkan
lapangan untuk medapatkan data-data yang arus eksitasi ke rotor generator mempunyai
terbaik, mengambil data spesifikasi generator kelemahan karena besarnya arus yang mampu
SWD, mengambil data spesifikasi system dialirkan pada sikat arang relatif lebih kacil.
proteksi untuk generator SWD secara umum, Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang,
mengambil data spesifikasi generator maka generator Mitsubishi menggunakan
MITSUBISHI, mengambil data spesifikasi sistem eksitasi tanpa sikat (Brushless
system proteksi untuk generator MITSUBISHI Excitation). Spesifikasi generator dapat dilihat
secara umum, mengambil data gangguan yang pada tabel 1.
terjadi pada generator SWD, mengambil data
gangguan yang terjadi pada generator JENIS
MITSUBISHI, dan menganalisis perbandingan SPESIFIKASI
yang ada pada sistem proteksi generator SWD SWD MITSHUBISHI
dengan generator Mitsubishi di Unit PLTD Meidensa
Tello. Metode yang digunakan dalam penelitian electric Cademesa
Pabrik
ini yaitu : MFG (Spain)
LTD
Putaran 428 rpm 428 rpm

No.2, Vol 15 56
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

JENIS Pada tanggal 4 Januari 2015 terjadi


SPESIFIKASI gangguan pada generator pada generator jenis
SWD MITSHUBISHI Mitshubishi yang disebabkan karena adanya
15.750 kesalahan pemasangan pada transformator arus
Daya Keluaran 15.495 Kva
kVA sehingga differensial relay bekerja, adapun
Frekuensi 50 Hz 50 Hz material yang dirusak adalah isolasi belitan
Tegangan 6300 Volt 6300 Volt pada generator meleleh, tindakan oleh pihak
1443 PLTD Sektor Tello adalah mengecek dan
Arus Keluaran 1443 Ampere
Ampere memperbaiki isolasi pada belitan serta
Phasa 3 3 memperbaiki pemasangan pada transformator
0.8 arus.
Faktor Daya 0.8 (Lagging)
(Lagging) Pada tanggal 10 Maret 2016 gangguan
WA juga terjadi pada generator SWD yang
Type WA 242/87/14
242/87/14 disebabkan karena adanya kekeliruan pada saat
Hubungan penyettingan timer distribusi ke AVR yang
Bintang Bintang
Stator waktunya agak lama sehingga tegangan naik
Jenis Isolasi F F dan menimbulkan Overvoltage, tindakan oleh
520 Ω, pihak PLTD Sektor Tello adalah menyetting
NGR 520 Ω, 7A/5min
7A/5min kembali timer sehingga tegangan kembali
normal.
Relay proteksi yang terdapat pada generator
SWD PLTD Tello PT.PLN (Persero) berjumlah
7 relay proteksi, diantaranya : V. KESIMPULAN
i. Over Current Relay 1. Relay proteksi generator SWD PLTD
ii. Reverse Power relay Tello PT.PLN (Persero) terdiri dari 7
iii. Generator Differential relay proteksi.Sedangkan pada Relay proteksi
iv. Under dan Over Voltage Relay generator Mitsubishi PLTD Tello PT. PLN
v. Stator Earth fault Relay (Persero) terdiri dari 12 proteksi.
vi. Rotor Earth fault Relay 2. Gangguan yang terjadi pada rentang
vii. Ocr. Neutral dan Ground Fault tahun 2015 sampai 2016, pada
Transformator Utama 150 KV
generator jenis Mitshubishi yaitu
Relay proteksi yang terdapat pada generator Penyettingan timer distribusi ke AVR
Mitsubishi PLTD Tello PT. PLN (Persero) yang delaynya agak lama sehingga
berjumlah 12 relay proteksi : tegangan naik dan menimbulkan
i. Over Current Relay Overvoltage sedangkan pada generator
ii. Generator Differential Relay jenis SWD Kesalahan pemasangan pada
iii. Reverse Power Relay transformator arus sehingga
iv. Over Voltage Relay differensial relay bekerja.
v. Ground Fault Relay 3. Gangguan pada generator minim
vi. Loss Of Field Relay dikarenakan, generator SWD dan
vii. Over Voltage Ground Relay (264B1) generator Mitsubishi jarang beroperasi.
viii. Over Voltage Ground Relay (264B2)
ix. Ground Over Current Relay
Transformator Utama 150 KV UCAPAN TERIMA KASIH
x. Static Differential Relay Transformator
Ucapan terima kasih ditujukan kepada :
Utama 150 KV (87MT1 Phase R)
1. Syahrul Amirullah Burhan yang telah
xi. Static Differential Relay Transformator
membantu dalam dalam pengambilan data
Utama 150 KV (87MT1 Phase S)
penelitian ini .
xii. Static Differential Relay Transformator
2. Ahmad Rizal Sultan, S.T., M.T. atas
Utama 150 KV (87MT1 Phase T).
masukan perbaikan terhadap penelitian ini

No.2, Vol 15 57
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

REFERENSI
[1] Onny. 2016. Macam-macam Generator AC.
www. Artikel-
teknologi.com/macam-macam-
generator-ac/3/.
[2] Sumanto. 1999. Mesin Sinkron.Jakarta :
Andi Offset.
[3] Tandiaji, Sony, Thaha, Sarma. Sistem
Proteksi Tenaga Listrik.2015.

[4] Kurniawati N, Naelly M, Nurismawati,


Irvan S,2017, Rekonfigurasi Jtr Akibat
Tingginya Rugi Daya Dan Jatuh Tegangan
Pada Area Btn Hamzy Dan Btn
Antara,jurnal teknologi elekterika Vol 14,
No 2 ,Halaman 105-125.

No.2, Vol 15 58

Anda mungkin juga menyukai