Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KALKULUS DIFFERENSIAL

PENERAPAN MASALAH-MASALAH MAKSIMUM DAN MINIMUM SERTA


KECEKUNGAN UJI TURUNAN KEDUA TITIK EKSTRIM

DISUSUN OLEH :

NAMA : LAMTIURMA

MAYSAROH

NATRA VILOVA BUTAR-BUTAR

VENNA MALINI SINAGA

JURUSAN BIOLOGI DIK D 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong
h a m b a - N y a m e n y e l e s a i k a n makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses
p e m e c a h a n d a n pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah inidi susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusunmaupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
Makalah ini dapat terselesaikan.Makalah ini memuat tentang “ Penggunaan Aplikasi
Turunan ” dan sengaja dipilihkarena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia Kesehatan Penyusun
juga mengucapkan terima kasihk e p a d a g u r u / d o s e n p e m b i m b i n g y a n g
t e l a h b a n y a k m e m b a n t u p e n y u s u n a g a r d a p a t menyelesaikan Makalah
ini.
Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.Walaupun Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk sarandan kritiknya.

Medan, November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penerapan Masalah-Masalah Maksimum dan Minimum........................................2

2.2 Kecekungan dan Uji Turunan Kedua untuk Titik Ekstrim......................................4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalkulus adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, integral, dan
derey tak terhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri
adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam
bidang-bidang sains, ekonomi,dan teknik, serta dapat memecahkan berbagai masalah yang
tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus differensial dan kalkulus integral
yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Turunan merupakan salah satu
bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan yang sangat besar baik dalam bidang-
bidang lain matematika itu sendiri. Dengan mempelajari turunan, maka dapat
mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan fungsi,
integral dan bidang kalkulus lainnya.
Turunan juga dapat digunakan untuk menggambarkan grafik suatu fungsi aljabar
yaitu dengan menggunakan penerapannya. Untuk menentukan turunan suatu fungsi
biasanya digunakan konsep limit.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana Menentukan masalah-masalah dalam nilai maksimum dan
minimum ?
- Bagaimana menentukan kecekungan dan uji turunan kedua untuk titik ekstrim ?
1.3 Tujuan
- Untuk memahami cara menerapkan masalah-masalah nilai maksimum dan minimum
- untuk menentukan kecekungan dan uji kedua untuk titik ekstrim

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penerapan Masalah-Masalah Maksimum dan Minimum
Dalam matematika, maksimum dan minimum dari suatu fungsi, yang dikenal secara
kolektif sebagai ekstrim, yang nilai terbesar dan terkecil bahwa fungsi memerlukan
pada suatu titik baik dalam lingkungan tertentu (local atau relative ekstrim) atau pada
domain fungsi secara keseluruhan (ekstrim global atau absolute).
Misal s adalah daerah asal f , memuat titik c, maka dapat dikatakan bahwa :
a.F(c) adalah nilai maksimum f pada s jika f(C) ≥ f(x) untuk semua x di s.
b.F(c) adalah nilai minimum f pada s jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di s.
c.F(c) adalah nilai ekstrim f pada s jika ia adalah nilai maksimum atau nilai minimum.
d. F(c) adalah nilai maksimum f pada s jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di s.
e.F(c) adalah nilai minimum f pada s jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di s.
f.F(c) adalah nilai ekstrim f pada s jika ia ada.
- Maksimum dan minimum local
Andaikan s daerah asal f, memuat titik c, maka dapat dikatakan bahwa :
a. F(c) nilai maksimum local f jika terdapat selang f (c) adalah nilai maksimum f pada
(a,b) ∩ s.
b. F(c) nilai maksimum local f jika terdapat selang (a,b) yang memuat c sedemikian
sehingga f (c) adalah nilai minimum f pada (a,b) ∩ s.
c. F(c) nilai ekstrim local f jika ia berupa nilai maksimum local atau minimum local.
- Langkah-langkah menyelesaikan masalah maksimum dan minimum adalah sebagai
berikut :
1. Carilah besaran yang di maksimumkan atau diminimumkan.
2. Menyatakan variable tak bebas sebagai fungsi dari variable bebas.
3. Menerapkan kalkulus untuk mencari titik kritis.
4. Identifikasi titik ekstrim.
5. Menjawab pertanyaan dalam masalah.

Contoh soal :
1. Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi f(x) = 2x 3 – 9x2 + 12 x pada
interval [0,3] ?
Penyelesaian :
a. Turunkan fungsi f(x) = 2x3 – 9x2 + 12x
Sehingga menjadi f’ (x) = 6x2 – 18x + 12

2
b. Menetukan titik kritis 6x2 – 18x + 12 = 0
(6x-12) (x-1) = 0
6x – 12 = 0 x–1=0
X=2 x=1
c. Intervalnya [0,3] sehingg titik kritisnya adalah 0,1,2,3
d. Menentukan nilai maksimum dan minimum dengan mensubstitusikan titik kritis
kedalam fungsi f(x) = 2x3 – 9x2 + 12x
x=0
f(0) = 2(0)3 – 9(0)2 + 12(0)
nilai minimum nya :
x = 1 → f(1) = 2(1)3 – 9(1)2 + 12(1) = 5
x = 2 → f(2) = 2(2)3 – 9(2)2 + 12(2) = 4
x = 3 → f(3) = 2(3)3 = 9(3)2 + 12(3) = 9
nilai maksimum nya :
jadi dari fungsi diatas ditentukan bahwa nilai fungsi f(0) adalah nilai minimum dan
nilai fungsi f(3) adalah nilai maksimum.
2. Tentukan dimana fungsi h(x) = 4x3 – 6x2 – 24x +14 naik dan dimana turun ?
Penyelesaian :
Menurunkan fungsi h(x) = 4x3 – 6x2 – 24x +14 → h’(x) = 12x2 – 12 x – 24
12x2 – 12x – 24 = 0
(3 – 6) (4x + 4) = 0
3x – 6 = 0 4x + 4 = 0
x=2
x = -1
sehingga dapat ditentukan dimana (3x – 6) (4x + 4) > 0 dan dimana (3x – 6)
(4x + 4) < 0
titik pemisahan adalah -1 dan 2, sehingga membagi sumbu x atas tiga selang yaitu
(-∞, -1), (-1,2), (2,∞).
Menrut teorema jika h’ (x) > 0 maka h naik pada I dan jika h’< 0 maka turun.

3
2.2 Kecekungan dan Uji Turunan Kedua untuk Titik Ekstrim
 Defenisi Kecekungan
Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. grafik f akan cekung ke atas
pada I jika f ’ naik pada selang tersebut dan akan cekung ke bawah pada I jika f ’
turun pada selang tersebut.
Interprestasi grafik kecekungan dari suatu fungsi berikut akan sangat berguna.
1. Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. jika grafik f cekung ke atas
pada I, maka grafik f berada di atas semua garis singgung pada selang
tersebut.
2. Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. jika grafik f cekung ke bawah
pada I, maka grafik f berada di bawah semua garis singgungnya pada selang
tersebut. Terlihat pada gambar di bawah :

Untuk menemukan selang buka di mana suatu grafik fungsi f cekung ke atas
atau cekung ke bawah, kita harus menemukan selang di mn f ’ naik atau turun.
Sebagai contoh, grafik
1
f(x) = x3 – x
3
Akan terbuka ke bawah pada selang buka (-∞, 0) karena
f ’(x) = x2 – 1
turun pada selang tersebut. Demikian pula, grafik f akan cekung ke atas
pada selang (0,∞) karena f ’ naik pada selang tersebut. Perhatikan gambar di
bawah

4
 Teorema Uji kecekungan
Misalkan f adalah suatu fungsi yang turunan keduanya ada pada selang buka
I.
1. Jika f ’’(x) > 0 untuk semua x dalam I, maka grafik f cekung ke atas pada I.
2. Jika f ’’(x) < 0 untuk semua x dalam I, maka grafik f cekung ke bawah pada I.
Untuk menerapkan Teorema uji kecekungan, tentukan lokasi nilai-nilai x
sedemikian sehingga f ’’ = 0 atau f ’’ tidak ada. Gunakan nilai-nilai x tersebut
untuk menentukan selang uji, kemudian ujialah tanda f ’’ pada masing-masing
selang uji.
Contoh :
Tentukan selang buka sedemikian sehingga grafik
6
F(x) = 2
x +3
Cekung ke atas atau cekung ke bawah ?
Penjelasannya :
Jelas bahwa fungsi yang diberikan kontinu pada seluruh garis bilangan real.
Selanjutnya, kita tentukan turunan kedua fungsi f.
f(x) = 6(x2 + 3)-1
f’(x) = (-6)(x2 +3)-2 (2x)
−12 x
= 2
( x +3)²

5
2
(−12 ) ( x 2 +3 ) −(−12 x)(2)(x 2 +3)(2 x )
f’’(x) = 2
( x +3)⁴
2
36(x −1)
=
( x2 +3)³
Karena f’’ = 0 ketika x = ±1 dan f’’ terdefenisi pada keseluruhan garis
bilangan real, kita harus menguji f’’ dalam selamg (-∞,-1), (-1,1) dan (1,∞).
Hasil pengujian ketiga selang tersebut dirangkum dalam tabel di bawah ini :
Selang -∞ < x< -1 -1 < x < 1 1< x< ∞
Nilai uji x = -2 x=0 x=0
Tanda f ’’ (x) f ’’(-2) > 0 f ’’(0) < 0 f ’’ (2) > 0
Kesimpulan Cekung ke atas Cekung ke Cekung ke atas
bawah
Grafik fungsi f dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

 Uji Turunan Kedua


Turunan kedua ini dapat digunakan untuk melakukan pengujian terhadap
maksimum dan minimum local. Pengujian ini berdasarkan fakta bahwa jika
suatu grafik fungsi f cekung ke atas pada selang buka yang memuat c, dan f ’ (c)
= 0, maka f (c) haruslah minimum local. Demikian juga, jika grafik suatu fungsi
f cekung ke bawah pada selang buka yang memuat c, dan f ’ (c) = 0, maka f (c)
haruslah maksimum local f.

6
 Teorema Uji Turunan Kedua
Misalkan f fungsi kontinu sedemikian sehingga f ’ (c) = 0 dan turunan
keduanya ada pada selang buka yang memuat c.
1. Jika f ’’ (c) > 0, maka f memiliki minimum local pada (c, f(c)).
2. Jika f ’’(c) < 0, maka f memiliki maksimum local pada (c,f(c)).
Jika f ’’ (c) = 0, maka pengujiannya gagal atau dengan kata lain, f mungkin
memiliki maksimum local, minimum local atau tidak memiliki keduanya.
Contoh :
1 3
Jika diketahui fungsi f(x) =x – x2 – 3x + 4, tentukanlah jenis-jenis nilai
3
stasionernya dengan menggunakan uji turunan kedua.
Penyelesaian :
1 3 2
f (x) = x – x – 3x +4
3
f’(x) = x2 – 2x -3
f’’ (x) = 2x – 2
nilai stasioner diperoleh jika
f’ (x) = 0
 X2 – 2x -3 = 0
 (x + 1)(x – 3) = 0
X = -1 , x = 3
Nilai stasioner diperileh pada saat
X = -1 dan x = 3
Jenis nilai stasionernya
f’’ (-1) = 2(-1) – 2
= -4 < 0

7
f’’ (3) = 2(3) -2
=4>0
Jadi, f (-1) adalah nilai balik maksimum dan f(3) adalah nilai balik minimum

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan masalah maksimum dan
minimum serta kecekungan dan uji turunan kedua untuk titik ekstrim yaitu sangat
membantu dalam semuda bidang. Misalnya dalam menyelesaikan masalah soal fisika,
tentukan harus menggunakan turunan yaitu nilai maksimum dan minimumnya . kita juga
dapat mengetahui cara menetukan suatu cekungan itu ke atas atau ke bawah.

9
Daftar Pustaka
https://nengintanmsari.wordpress.com [Di akses 15 November 2018]
https://iqbalzazuli.wordpress.com [Di akses 15 November 2018]

10

Anda mungkin juga menyukai