Andaikan fungsi f dengan domain S, untuk menentukan nilai maksimum dan minimum, yaitu
:
Adapun definisi formal untuk menentukan nilai maksimum dan minimum adalah sebagai
berikut :
Definisi :
(i). f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) f(x) untuk semua x di S;
(ii). f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) f(x) untuk semua x di S;
(iii) f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum atau nilai minimum.
Akan tetapi, tidak semua fungsi bisa mencapai nilai maksimum dan nilai minimum, akan
tetapi f harus kontinu dan himpunan S harus berupa selang tertutup sebagaimana teorema
berikut :
Teorema A :
(Teorema Eksistensi Maks-Min). Jika f kontinu pada selang tertutup [a, b], maka f mencapai
nilai maksimum dan minimum.
Titik-titik kunci dari teori maksimum dan minimum terdiri dari tiga jenis titik, yaitu titik
ujung, titik stasioner, dan titik singular. Kemudian yang disebut titik kritis fungsi yaitu
sebarang titik dalam daerah asal fungsi yang termasuk salah satu dari tiga tipe titik kunci di
atas. Seperti yang diterangkan dalam Teorema B berikut :
Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f(c)
adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis; yakni c berupa salah satu :
Jadi dapat disimpulkan cara sederhana untuk menghitung nilai maksimum atau minimum
suatu fungsi kontinu f pada selang tertutup I, yaitu :
Langkah 1 Carilah titik-titik kritis dari f pada I.
Langkah 2 Hitunglah f pada setiap titik kritis. Yang terbesar adalah nilai maksimum; yang
terkecil adalah nilai minimum.
Contoh Soal :
Carilah nilai maksimum dan minimum dari y(x) = x2 + 6x + 5 pada interval [ -4,0].
Penyelesaian :
y(x) = 2x + 6 = 0 ( dikali )
x+3=0
x = -3
y(0) = 02 + 6 (0) + 5 = 5
Jadi, nilai maksimum adalah 5 [dicapai pada y(0)] dan nilai minimum adalah -4 [dicapai pada
y(-3)].
Definisi
Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup, atau tak satupun). Kita katakan bahwa:
(i) f adalah naik pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I, x1 < x2 f(x1)
< f(x2)
(ii) f adalah turun pada I jika untuk setiap pasang bilangan xi dan x2 dalam I,
(iii) f monoton murni pada I jika ia naik pada I atau turun pada pada I.
Teorema A
(Teorema Kemonotonan). Andaikan f kontinu pada selang I dan dapat didiferensialkan pada
setiap titik dalam dari I.
(i) Jika f(x) > 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f naik pada I.
(ii) Jika f(x) < 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f turun pada I.
Definisi
Andaikan f terdiferensial pada selang terbuka I = (a,b). Jika f naik pada I, dan
grafiknya)cekung ke atas di sana; jika f turun pada I, f cekung ke bawah pada I.
Teorema B
(Terorema Kecekungan). Andaikan f terdiferensial dua kali pada selang terbuka (a,b).
(i) Jika f (x) > 0 untuk semua x dakam (a,b), maka f cekung ke atas pada (a,b).
(ii) Jika f (x) < 0 untuk semua x dalam (a,b), maka f cekung ke bawah pada (a,b).
Contoh Soal :
Cari dimana f naik dan dimana turun, jika h(x) = 1/3 x 3 3/2 x2 4x + 1 dengan
menggunakan teorema kemonotonan.
Penyelesaian :
x2 3x 4 > 0
(x + 1) (x 4) > 0
x > -1 x > 4
x2 3x 4 < 0
(x + 1) (x 4) < 0
Jadi, titik-titik pemisahnya adalah -1 dan 4, dengan terdiri atas tiga selang yaitu (-, -1), (-1,
-4), dan (4, ). Dengan memakai titik uji -2, 0, dan 5.
Jadi, menurut Teorema A, h naik pada (-, -1) dan [4, ) dan h turun pada [-1, 4].
Definisi
(i) f(c) nilai maksimum lokal f jika terdapat selang (a,b) yang memuat c sedemikian sehingga
f(c) adalah nilai maksimum f pada (a ,b) S;
(ii) f(c) nilai minimum lokal f jika terdapat selang (a,b) yang memuat c sedemikian sehingga
f(c) adalah nilai minimum f pada (a,b) S;
(iii) f(c) nilai ekstrim lokal f jika ia berupa nilai maksimum lokal atau minimum lokal.
Teorema A
(Uji Turunan Pertama untuk Ekstrim Lokal). Andaikan f kontinu pada selang terbuka (a,b)
yang memuat titik kritis c.
(i) Jika f(x) > 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f(x) < 0 untuk semua x dalam (c,b), maka
f(c) adalah niai maksimum lokal f.
(ii) Jika f(x) < 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f(x) > 0 untuk semua x dalam (c,b), maka
f(c) adalah niai minimum lokal f.
(iii) Jika f(x) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c) bukan nilai ekstrim lokal f.
Teorema B
(Uji Turunan Kedua Untuk Ekstrim Lokal). Andaikan f dan f ada pada setiap titik dalam
selang terbuka (a,b) yang memuat c,dan andaikan f(c)=0.
Contoh Soal :
Penyelesaian :
Fungsi poliom f kontinu dimana-mana (Teorema A kekontinuan fungsi yang dikenal)
2x 8 = 0
2x = 8
x=4
2x 8 < 0
2x < 8
x<4
2x 8 > 0
2x > 8
x>4
Jadi, menurut Teorema A (Uji Turunan Pertama Untuk Ekstrim Lokla) poin (ii), yaitu :
Jika f(x) < 0 untuk semua x dalam (-, 4) dan f(x) > 0 untuk semua x dalam (4, ), maka :
Langkah 1 Buat sebuah gambar untuk masalah dan berikan variabel-variabel yang sesuai
untuk besaran besaran kunci.
Langkah 3 Gunakan kondisi-kondisi masalah untuk menghilangkan semua kecuali satu dari
varuabel-variabel ini dan karenanya menyatakan Q sebagai fungsi dari satu variabel,misalnya
x.
Langkah 5 Tentukan titik-titik kritis(titik ujung, titik stasioner, titik singular). Paling sering,
titik-titik kritis kunci berupa titik-titik stasioner di mana dQ/dx = 0.
Langkah 6 Gunakan teori bab ini untuk memutuskan titik kritis mana yang memberikan
maksimum(minimum).
Contoh Soal :
Sebidang tanah terletak sepanjang sebuah tembok yang akan dipagari untuk sebuah kebun,
jika tersedia pagar kawat sepanjang 200 m dan kebun berbentuk persegi panjang. Berapa
ukuran kebun tersebut, agar luasnya maksimum ?
Penyelesaian :
Diket : Keliling = 200 m
Jawab :
Gambar Sketsa :
2L + P = K
2X + Y = 200 m
Y = 200 2X
Sehingga, L (X) = XY
= X (200 2X)
= 200X 2X2
X (200 2X) = 0
X = 0 atau 200 2X = 0
-2X = -200
X = 100
Titik Kritis : dL = 0
dX
200 4X = 0
-4X = -200
X = 50 m
Dengan memasukkan titik-titik ujung, ekstrim dari A dapat terjadi hanya di X = 0, 50, atau
100.
A (0) = 0
A (50) = 5000 m2
A (100) = 0
Dengan demikian luas kebun maksimumnya adalah 5.000 m2 yang terletak pada titik kritis X
= 50.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan luas kebun yang maksimum, dengan panjang kawat yang
ada, panjang dua sisi yang tegak lurus dengan tembok haruslah 50 m dan sisi yang sejajar
dengan tembok harus 100 m.
Biaya variabel (Variabel Cost = VC) adalah biaya yang dipergunakan untuk memproduksi
jenis barang yang besarnya tergantung pada banyaknya unit barang yang diproduksi. Jadi,
jika jumlah barang yang diproduksi adalah x, maka VC=f(x)
Biaya tetap (Fixed Cost = FC) adalah biaya produksi yang besarnya tetap (tidak tergantung
kepada banyaknya barang yang diproduksi) Jadi FC = k
Biaya Total (Total Cost = TC = Q) adalah keseluruhan biaya yang dipergunakan untuk
memproduksi jenis barang, yaitu jumlah dari biaya variabel dengan biaya tetap. Jadi biaya
total dapat dinyatakan dengan persamaan : TC = VC + FC atau Q = VC + FC atau Q=f(x) + k
Biaya Marginal (Marginal Cost = MC) adalah tingkat perubahan biaya total yang diakibatkan
perubahan produksi limit.
Dalam kalkulus, pengertian marginal adalah turunan dari suatu fungsi. Jadi, Biaya Marginal
adalah turunan dari Biaya Total, atau MC = Q
Biaya Rata- Rata (Average Total Cost = ATC = q) adalah biaya yang digunakan untuk
memproduksi setiap unit barang. Jadi, jika biaya total adalah Q dan jumlah barang yang
diproduksi adalah x, maka : q = Q/x.
Apabila fungsi permintaan adalah D: P = f(x) untuk x = jumlah barang yang diminta dan P =
harga per unit maka pendapatan total adalah TR = x.p atau TR = x.f(x)
Persoalan yang timbul dalam pendapatan biasanya adalah memaksimumkan pendapatan yang
perhitungannya menggunakan konsep nilai maksimum dan minimum.
C. Laba maksimum
Contoh Soal :
Andaikan C (x) = 5300 + 1,25x + 40 x rupiah. Tentukan biaya rata-rata tiap satuan dan
biaya marginal dan hitung mereka bilamana x = 100.
Penyelesaian :
xx
100
100
dx 2
= 1,25 + 20 x -1/2
= 1,25 + 2 = 3,25
Pada x = 100, nilai masing-masing yaitu 58,25 dan 3,25. Jadi biaya rata-rata tiap satuan
adalah Rp. 5.825 untuk produksi 100 satuan yang pertama; dan untuk memproduksi satu
satuan tambahan di atas 100 hanya memerlukan biaya Rp. 325.
(Limit bila x). Andaikan f terdefinisi pada [c,) untuk suatu bilangan c. Kita katakan
bahwa lim x f(x) = L jika untuk masing- masing > 0, terdapat bilangan M yang
berpandan sedemikian sehingga x > M f(x) L<
Definisi
(Limit bila x). Andaikan f terdefinisi pada (-,c] untuk suatu bilangan c. Kita katakan
bahwa lim x- f(x) = L jika untuk masing- masing > 0, terdapat bilangan M yang
berpandan sedemikian sehingga x < M f(x) L<
Definisi
(Limit-limit tak terhingga). Kita katakan bahwa limf(x) xc+ = jika untuk tiap bilangan
positif M , berpadanan suatu > 0 sedemikian sehingga 0 < x-c < f(x) > M
Contoh Soal :
x 2x2 + 5x 2
Penyelesaian :
x (2 + 5/x 2/x2)
= 9 0 + 0 = 9 = 4,5
2+002
Polinom = polinom derajat 1 atau 2 jelas untuk digambar grafiknya; yang berderajat 50
hampir mustahil. Jika derajatnya cukup ukurannya, misalnya 3 sampai 6, kita dapat memakai
alat-alat dari kalkulus dengan manfaat besar.
Contoh Soal :
a. f kontinu dimana-mana
c. f(-2) = 0, f(2) = 0, f(x) > 0 untuk x < -2, f(x) > 0 untuk -2 < x < 2, f(x) < 0 untuk
x > 2.
d. f(-2) = 0, f(2) = 0, f(x) < 0 untuk x < -2, f(x) > 0 untuk -2 < x < 2, f(x) < 0 untuk x
> 0.
Catatan :
f> 0 : naik
f< 0 : turun
Penyelesaian :
Teorema A
(Teorema Nilai Rata-rata untuk Turunan). Jika f kontinu pada selang tertutup[a,b] dan
terdiferensial pada titik-titik dalam dari (a,b), maka terdapat paling sedikit satu bilangan c
dalam (a,b) di mana
Teorema B
Jika F(x) = G(x) untuk semua x dalam (a,b), maka terdapat konstanta C sedemikian
sehingga
F(x) = G(x) + C
Contoh Soal :
Jika g(x) = 2x2 4x + 3 pada [1,3]. Cari bilangan c yang di jamin oleh Teorema Nilai rata-
rata.
Penyelesaian :
g(x) = 4x 4
b a 3 1 2
ba
4 = 4c 4
4 + 4 = 4c 4 + 4
8 = 4c
c=2