Anda di halaman 1dari 12

Hubungan Nilai Ekstrim suatu Fungsi dengan Differensial

Kelompok 3

 Oktavia Putri / 120113479


 Luh Dea Riskanti Agustina / 120113459
 Kadek Krisnayati / 120113439
 Ni Kadek Suci Artini / 120113444
 Ni Nyoman Tri Septiani / 120113415
 Muhammad Dandi Darma Saputra / 120113431
 I Ketut Biman Dibana / 120113407
 Kadek Pramasta Putra Sanjaya / 120113442
 Alex Tan / 120113410
 I Gusti Ngurah Agung Adhi Krisna Murti / 120113409

Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Nasional
2020
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Menentukan nilai Ekstrim dengan differensial tingkat satu

Derivatif pertama adalah turunan pertama suatu fungsi. Misal fungsi y=f(x), maka f’(x)
digunakan dalam mencari nilai ekstrem. Uji derivatif pertama untuk ekstrem relatif. Jika
derivatif pertama pada fungsi f(x) pada x=x0 adalah f’(x0) = 0, maka nilai fungsi x0,f’(x0)
merupakan Maksimum relatif jika f’(x) berubah tanda dari positif ke negatif dari sebelah kiri
titik x0 ke sebelah kanannya Minimum relatif jika f’(x) berubah tanda dari negatif ke positif
dari sebelah kiri titik x0 ke sebelah kanannya Tidak maksimum maupun minimum relatif bila
f’(x) mempunyai tanda yang sama ubaik sebelah kiri maupun sebelah kanan titik x0

Turunan Pertama

Perhatikan bahwa

𝐱𝟐 − 𝟐𝐱+𝟒
F(x) = 𝐱−𝟐

(𝟐𝐱−𝟐)(𝐱−𝟐)−(𝐱𝟐 −𝟐𝐱+𝟒)(𝟏)
f ’(x) = (𝐱−𝟐)𝟐

𝐱𝟐 −𝟒𝐱
= (𝐱−𝟐)𝟐

𝐱 (𝐱−𝟒)
= (𝐱−𝟐)𝟐

Jika f’x = 0, maka dapat diperoleh :

𝒙 (𝒙−𝟒)
=0
(𝒙−𝟐)𝟐

Titik pemecahan x = 0; x = 4; dan x ≠ 2

+++ --- --- +++

0 2 4
Berdasarkan turunan pertama dapat diperoleh :

Interval Kemonotonan

Monoton naik, f’ (x) ≥ 𝟎, 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐚𝐝𝐚 (∞, 𝟎) 𝗨 (𝟒, ∞)

Monoton turun f’(x) ≤ 0, yaitu pada (0,2) 𝗨 (2,4)

Titik Kritis

Titik Stationer, f’(x) = 0, yaitu ketika x = 0 dan x = 4

Titik Singular, f’(x) tidak ada, yaitu ketika x = 2

Nilai Ekstrim (nilai maksimum dan minimum lokal)

Nilai f(c), dimana c adalah titik kritis dan terjadi perubahan kemonotongan

c = 0 maka f(0) = -2 (maksimum, perubahan tanda dari monoton naik ke monoton turun)

c = 4 maka f(4) = 6 (minimum, perubahan tanda dari monoton turun ke monoton naik)

c = 2 maka f(2) tidak ada, sehingga bukan nilai maksimum atau minimum lokal

1.2 Menentukan nilai Ekstrim dengan differensial tingkat dua

Turunan Kedua
𝑥 2 −4𝑥
Perhatikan bahwa ′(𝑥) = (𝑥−2)2
Maka :

8
𝑓′(𝑥)= (𝑥−2)3 dengan x ≠ 2

---- +++
2

Berdasarkan turunan kedua kita peroleh :


Interval Kecekungan
cekung ke atas,𝑓"(𝑥 ) ≥ 0, 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 (2, ∞)
cekung ke bawah, 𝑓"(𝑥 ) ≤ 0, yaitu pada (- ∞, 2)
Titik Belok
titik dimana 𝑓"(𝑥)= 0 atau 𝑓"(𝑥) tidak ada (terjadi perubahan kecekungan ) karena 𝑓"(2) tidak
ada, maka titik belok terjadi pada x = 2.
— Jika f’’(a) < 0, f(a) adalah suatu nilai maksimum dari
f(x)
— Jika f’’(a) > 0, f(a) adalah suatu nilai minimum dari f(x) — Jika f’’(a) = 0àtitik [a,
f(a)] menjadi “titik belok”
— Contoh: Nilai maksimum dan minimum dari fungsi y = 2x3 + 3x2 - 72x
Penyelesaian:
y’ = 6x2 + 6x – 72 = 0àx1 = -4 ; x2 = 3
y’’ = 12x + 6
Nilai kritis terjadi ketika x= -4 dan x = 3
ketika x = -4ày’’= 12(-4) + 6 = -42 (< 0ànilai maksimum)
ketika x = 3ày’’ = 12(3) + 6 = 42 (> 0ànilai minimum)

Asimtot
Asimtot fungsi adalah garis lurus yang didekati oleh grafik fungsi. Ada tiga jenis asimtot
fungsi ,yakni
(i) asimtot tegak
garis x = c disebut asimtot tegak dari y =f(x) jika 𝑙𝑖𝑚 𝑓 (𝑥 ) = ± ∞
𝑥→𝑐
(ii) asimtot datar
garis y = b disebut asimtot datar dari y = f(x) jika 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑥 ) = 𝑏
𝑥→±∞
(iii) asimtot tegak
garis y =ax + b disebut asimtot miring jika 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑥)
=a dan 𝑙𝑖𝑚 𝑓 (𝑥 ) − 𝑎𝑥 = 𝑏
𝑥→±∞ 𝑥 𝑥→±∞
Untuk mencari asimtot dari fungsi f, maka kita harus mencari nilai limit ketika x → ±∞ dan
ketika x→ 𝑐 ,di mana f(c) tidak ada.

Asimtot tegak
𝑥 2−2𝑥+4
lim 𝑓(𝑥 ) = lim = +∞
𝑥→2 𝑥→2 𝑥−2
𝑥2 −2𝑥+4
lim 𝑓 (𝑥 ) = lim 𝑥−2
= −∞
𝑥→2− 𝑥→2−

Jadi fungsi f memiliki asimtot tegak yaitu garis x=2

Asimtot datar
lim 𝑓(𝑥)
𝑥→±∞
𝑙𝑖𝑚 𝑥 2 −2𝑥+4
= 𝑥→−∞ = ±∞
𝑥 −2
Jadi fungsi f tidak memiliki asimtot datar

Asimtot miring
4
𝑓(𝑥) 𝑥−2+𝑥
lim = lim =1
𝑥→±∞ 𝑥 𝑥→±∞ 𝑥−2

𝑥 2 −2𝑥+4
lim 𝑓(𝑥 ) − 𝑥 = lim −x
𝑥→±∞ 𝑥→±∞ 𝑥−2
𝑥 2−2𝑥+4 𝑥 2 −2𝑥
= lim -
𝑥→±∞ 𝑥−2 𝑥−2

4
= lim
𝑥→±∞ 𝑥−2
=0

𝒙𝟐 −𝟐𝒙+𝟒
Berikut gambar grafik dari fungsi f(x) =
𝒙−𝟐

1.3 Letak nilai ekstrim pada grafik dari suatu fungsi

Contoh 1 berikut meminta kita untuk menentukan turunan fungsi pada titik ekstrim
lokal yang diberikan.

Contoh 1: Turunan pada Titik Ekstrim Lokal


Tentukan turunan fungsi pada masing-masing titik ekstrim lokal seperti yang ditunjukkan
oleh gambar berikut.

Pembahasan
1. Turunan f(x) = 9(x² – 3)/x³ adalah sebagai berikut.

Pada titik (3, 2), turunan fungsi tersebut adalah f ’(3) = 0.


2. Pada x = 0, turunan f(x) = |x| tidak ada karena nilai limit satu-sisi berikut berbeda.

3. Turunan f(x) = sin x adalah f ’(x) = cos x


4. . Pada titik (π/2, 1), turunannya adalah f’(π/2) = cos π/2 = 0. Pada titik (3π/2, –1),
nilai turunannya adalah f ’(3π/2) = cos (3π/2) = 0.

Perhatikan bahwa pada Contoh di atas, turunan pada masing-masing titik ekstrimnya adalah
nol atau tidak ada. Nilai x pada pada titik-titik tersebut dinamakan nilai kritis. Gambar di
bawah ini mengilustrasikan dua jenis nilai kritis. Perhatikan juga bahwa nilai kritis c harus
terletak dalam domain f, tetapi c tidak harus berada dalam domain f ’.

Teorema 2 Ekstrim Lokal Hanya Terjadi pada Nilai Kritis


Jika f memiliki minimum lokal atau maksimum lokal pada x = c, maka c adalah nilai kritis f.

Pembuktian
Kasus 1: Jika f tidak memiliki turunan pada x = c, maka, berdasarkan definisi, c adalah nilai
kritis f dan teorema terbukti valid.
Kasus 2: Jika f memiliki turunan pada x = c, maka f ’(c) haruslah positif, negatif, atau nol.
Andaikan f ’(c) positif. Maka

yang mengakibatkan ada selang (a, b) yang memuat c sedemikian sehingga


untuk setiap x ≠ c dalam selang (a, b).
Karena bentuk pecahan tersebut bernilai positif, maka tanda dari pembilang dan penyebut
haruslah sama. Hal ini menghasilkan pertidaksamaan berikut untuk x berada dalam (a, b).
Kiri c: x < c dan f(x) < f(c) ⇒ f(c) bukan minimum lokal

Kanan c: x > c dan f(x) > f(c) ⇒ f(c) bukan maksimum lokal
Sehingga, asumsi bahwa f ’(c) > 0 berkontradiksi dengan f(c) merupakan ekstrim lokal.
Dengan menganggap f ’(c) < 0 juga akan menghasilkan kontradiksi yang serupa, sehingga
menyisakan satu kemungkinan, yaitu f ’(c) = 0. Sehingga, berdasarkan definisi, c dalah nilai
kritis dan teorema tersebut terbukti valid.
Menemukan Nilai Ekstrim pada Selang Tertutup
Teorema 2 menyatakan bahwa nilai ekstrim lokal suatu fungsi hanya dapat terjadi pada nilai
kritis fungsi tersebut. Dengan demikian, kita dapat menggunakan panduan berikut untuk
menentukan nilai ekstrim pada selang tertutup.

Panduan untuk Menentukan Nilai Ekstrim pada Selang Tertutup


Untuk menentukan nilai ekstrim suatu fungsi kontinu f pada selang tutup [a, b], gunakan
langkah-langkah berikut.
1. Temukan nilai kritis f pada (a, b).
2. Tentukan nilai fungsi f pada masing-masing nilai kritis dalam (a, b).
3. Tentukan nilai fungsi f pada ujung selang tutup [a, b].
4. Nilai terkecil dari nilai-nilai yang ditemukan pada langkah 2 dan 3 merupakan
nilai minimum. Nilai terbesar dari nilai-nilai tersebut merupakan nilai maksimum

Tiga contoh selanjutnya menunjukkan bagaimana menerapkan panduan di atas. Ingat bahwa
menentukan nilai kritis fungsi merupakan satu bagian dari prosedur di atas. Menentukan nilai
fungsi pada nilai kritis dan ujung selang merupakan langkah yang tidak boleh dihilangkan.
Contoh 2: Menentukan Nilai Ekstrim pada Selang Tertutup
Tentukan nilai ekstrim f(x) = 3x4 – 4x³ pada selang [–1, 2].
Pembahasan Pertama kita turunkan fungsi tersebut.

Untuk menentukan nilai kritis f pada selang (–1, 2), kita harus menemukan semua
nilai x sedemikian sehingga f ’(x) = 0 dan semua nilai x yang menyebabkan f ’(x) tidak ada.

Karena f ’ terdefinisi untuk semua x, kita dapat menyimpulkan bahwa hanya kedua nilai
tersebut yang menjadi nilai kritis f. Dengan menentukan nilai fungsi f pada kedua nilai kritis
tersebut dan ujung selang [–1, 2], kita dapat menentukan bahwa nilai maksimumnya
adalah f(2) = 16 dan nilai minimumnya adalah f(1) = –1, seperti yang ditunjukkan oleh tabel
berikut.
Ujung Kiri Nilai Kritis Nilai Kritis Ujung Kanan
f(1) = –1
Minimum f(2) = 16
f(–1) = 7 f(0) = 0 Maksimum
Grafik fungsi f ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

Pada gambar di atas, kita dapat melihat bahwa nilai kritis x = 0 tidak menghasilkan nilai
minimum lokal ataupun maksimum lokal fungsi f. Hal menunjukkan bahwa konvers Teorema
2 tidaklah benar. Atau dengan kata lain, nilai kritis suatu fungsi tidak pasti menghasilkan
nilai ekstrim local

Penerapan Turunan: Nilai Ekstrim Fungsi pada Suatu Selang


Contoh 3: Menentukan Nilai Ekstrim pada Selang Tertutup
Tentukan nilai ekstrim f(x) = 2x – 3x2/3 pada selang [–1, 3].
Pembahasan Pertama, kita turunkan fungsi yang diberikan.

Berdasarkan turunan tersebut, kita dapat melihat bahwa fungsi yang diberikan memiliki dua
nilai kritis dalam interval (–1, 3). Bilangan 1 adalah nilai kritis karena f ’(1) = 0, dan bilangan
0 juga merupakan nilai kritis karena f ’(0) tidak ada. Dengan menentukan nilai fungsi f dari
kedua nilai kritis tersebut dan kedua ujung selang, kita dapat menyimpulkan bahwa nilai
minimum fungsi tersebut f(–1) = –5 dan nilai maksimumnya adalah f(0) = 0, seperti yang
ditunjukkan oleh tabel berikut.
Ujung Kiri Nilai Kritis Nilai Kritis Ujung Kanan

f(–1) = –5 f(0) = 0

Minimum Maksimum
f(1) = –1 f(3) ≈ –0,24

Grafik f dapat ditunjukkan oleh gambar berikut.

Contoh 4: Menentukan Nilai Ekstrim pada Selang Tertutup


Tentukan nilai ekstrim f(x) = 2 sin x – cos 2x pada selang [0, 2π].
Pembahasan Kita mulai dengan menurunkan fungsi yang diberikan.

Karena f memiliki turunan untuk semua bilangan real x, kita dapat menemukan semua nilai
kritis f dengan menentukan pembuat nol turunan fungsi tersebut. Dengan memperhatikan
2cos x(1 + 2 sin x) = 0 pada selang (0, 2π), faktor cos x sama dengan nol ketika x = π/2 dan
ketika x = 3π/2. Faktor (1 + 2 sin x) sama dengan nol ketika x = 7π/6 dan ketika x = 11π/6.
Dengan menentukan nilai f pada keempat nilai kritis tersebut dan pada ujung selang, kita
dapat menyimpulkan bahwa nilai maksimum fungsi tersebut adalah f(π/2) = 3 dan
minimumnya terjadi pada dua titik, f(7π/6) = –3/2 dan f(11π/6) = –3/2, seperti yang
ditunjukkan tabel berikut.
Ujung Nilai Ujung
Kiri Nilai Kritis Nilai Kritis Kritis Nilai Kritis Kanan

f(7π/6) = – f(11π/6) = –
f(π/2) = 3 3/2 3/2
f(0) = Maksimum Minimum f(3π/2) = Minimum f(2π) =
–1 –1 –1

Grafik fungsi f dapat ditunjukkan oleh gambar berikut.

1.4 Menentukan Nilai Ekstrim dari Suatu Fungsi

Untuk menentukan jenis ektrim suatu fungsi dapat dilakukandengan uji turunan per
tama dan uji turunan kedua.
Uji Turunan Pertama
Misalkan f(a) adalah nilai stasioner di x = a.
1. f(a) adalah nilai balik maksimum, jika :
untuk x < a maka f '(x) > 0 (naik)
untuk x > a maka f '(x) < 0 (turun)
2. f(a) adalah nilai balik minimum, jika :
untuk x < a maka f '(x) < 0 (turun)
untuk x > a maka f '(x) > 0 (naik)
Contoh :
Dengan menggunakan uji turunan pertama, tentukan jenisekstrim dari fungsi f(x)=
x3−6x2+9x+1

Jawab :
f '(x) = 3x2 − 12x + 9

f '(x) = 0
⇔3x2 − 12x + 9 = 0
⇔ x2 − 4x + 3 = 0
⇔ (x − 1)(x − 3) = 0
⇔ x = 1 atau x = 3

Nilai stasioner di x = 1 adalah


f(1) = (1)3 − 6(1)2 + 9(1) + 1 = 5

Nilai stasioner di x = 3 adalah


f(3) = (3)3 − 6(3)2 + 9(3) + 1 = 1

Karena pada x = 1 terjadi perubahan dari naik menjadi turun, maka f(1) =
5 adalah nilai balik maksimum.
Karena pada x = 3 terjadi perubahan dari turun menjadi naik, maka f(3) =
1 adalah nilai balik minimum.

Uji Turunan Kedua


Misalkan f(a) adalah nilai stasioner di x = a
• Jika f ''(a) < 0 maka f(a) adalah nilai balik maksimum.

• Jika f ''(a) > 0 maka f(a) adalah nilai balik minimum.

• Jika f ''(a) =

0 maka jenis ekstrim belum dapat ditetapkan(gunakan uji turunan pertama untuk m
enentukan jenisekstrimnya)
Contoh :
Dengan menggunakan uji turunan kedua, tentukan jenisekstrim dari fungsi f(x)=x3
−6x2+9x+1
Jawab :
f '(x) = 3x2 − 12x + 9
f ''(x) = 6x − 12

f '(x) = 0
⇔ 3x2 − 12x + 9 = 0
⇔ x2 − 4x + 3 = 0
⇔ (x − 1)(x - 3) = 0
⇔ x = 1 atau x = 3

Nilai stasioner pada x = 1 :


f(1) = (1)3 − 6(1)2 + 9(1) + 1 = 5

Nilai stasioner pada x = 3


f(3) = (3)3 − 6(3)2 + 9(3) + 1 = 1

Uji turunan kedua


f ''(1) = 6(1) − 12 = −6 < 0
Karena f ''(1) < 0 maka f(1) = 5 adalah nilai balik maksimum

f ''(3) = 6(3) − 12 = 6 > 0


Karena f ''(3) > 0 maka f(3) = 1 adalah nilai balik minimum

Anda mungkin juga menyukai