Anda di halaman 1dari 26

Beberapa Aplikasi

Turunan
1. Koefisien arah Garis
Singgung,
(Garis Normal, Garis
Singgung, Sub-Normal, Sub-
Tangen).
2. Limit dengan bentuk
taktentu
(Dalil L’Hospital)
3. Laju Perubahan
4. Maksima & Minima

1. Koefisien arah Garis


Singgung
Jika turunan pertama dari f(x)
pada titik
(x0,y0) adalah f’(x0) yang hingga,
maka grafik y=f(x) mempunyai
garis singgung
di (x0,y0) dgn koefisien arah
m=tg=f’(x0).

Pers. garis singgung : y-y0 = m(x-


x0)

Jika m=0,  garis singgung sejajar


sb x
Dengan pers. y = y0

Bila f(x) kontinyu pada x=x0,


tetapi
f’(x)=, maka f(x) mempunyai
garis singgung yang sejajar sb y
 x = x0
Contoh :
Tentukan persamaan garis
singgung
dari y  x3  2x2  4 pada titik
(2,4).

y  f(x) x3  2x2  4
y' f'(x) 3x2  4x 
f'(2) 3(2)2  4(2)=4
m=4
Pers. Grs singgung :
y  4  4(x 2)
Atau y  4x 4

 Garis Normal
Y Grs. Singgung
f(x)
(x0,y0)
Grs. Normal
X

Jika koefisien arah grs singgung =


m
maka koefisien arah grs normal =
?
1/m

 Sub-Normal, Sub-Tangen

Y Grs. Singgung
f(x)

P (x0,y0)
Grs. Normal

X
Q R S

SUBTANGEN = QR
SUBNORMAL = RS
Panjang Grs Singgung = PQ
Panjang Grs Normal = PS

PR
m=tg=
QR
y0
Panjang Subtangen = QR = | m |
Panjang Subnormal = RS = |my0|

Contoh :
Dari kurva xy+2x-y=5,
tentukan :
pers. grs singgung dan
panjangnya
pers. grs Normal dan
panjangnya
panjang subnormal
panjang subtangen

2. Limit dengan bentuk


taktentu
(Dalil L’Hospital)

Yang dimaksud dengan


limit
dengan bentuk tak tentu
adalah
limit dengan bentuk-
bentuk :
0/0, /, 0. , -, 00,  0
dan 1
Untuk menghitung limit
dengan bentuk-bentuk
tersebut digunakan
aturan L’Hospital.
Aturan L’Hospital :
Jika a adalah suatu
bilangan, f(x)
dan g(x) differensiabel,
g(x)0, utk setiap x pada
interval 0<|x-a|<, xLim f(x) 0,
a
Lim g(x) 0, maka bila xLim f'(x) L,
xa a g'(x)
Lim f(x) Lim f'(x) L,
berlaku : xa g(x) xa g'(x)

Contoh :
3
Hitung Lim x  8
x2 x 2
3 2
Lim x  8  Lim 3x  12
x2 x 2 x2 1
Catatan :
jika xLim f(x) 0 dan Lim g(x) 0
a xa
diganti dengan :
Lim f(x)  dan Lim g(x) 
xa xa
akan diperoleh bentuk  

3. LAJU PERUBAHAN

Dalam FISIKA
Jika s=f(t) adalah posisi
partikel P yang bergerak
sepajang garis lurus, maka
:

s menyatakan kec.
t
rata-rata
pada periode waktu t
 v=
ds menyatakan kec.
dt
sesaat

Jika v>0, maka P bergerak


searah dengan naiknya s
Jika v<0, maka P bergerak
searah dengan turunnya s
Jika v=0, maka P dalam
keadaan berhenti
Percepatan dari P pada
waktu t adalah :
a= dv= d2s
dt dt2
Jika a>0  v naik
Jika a<0  v turun

Kelajuan (Speed)
bertambah jika v dan a
bertanda sama.
Kelajuan (Speed) berkurang
jika v dan a berbeda tanda.

Contoh :
Posisi partikel ditunjukkan
oleh pers.
s=f(t)=t3-6t2+9t
(t dlm detik dan s dlm meter).
a. Cari kecepatan pada waktu
t
b. Cari kecepatan setelah 2
detik
c. Kapan partikel berhenti
d. kapan partikel bergerak
maju ?

Jawab :
a. Fungsi kecepatan adalah
turunan dari fungsi posisi.
s=f(t)=t3-6t2+9t
v(t)= ds=3t2-12t+9
dt
b. Kecepatan setelah 2 detik
bermakna sebagai
kecepatan sesaat pada t=2
v(t)= ds=3t2-12t+9
dt
v(2)= 3(2)2-12(2)+9=-3m/dt
c. Partikel berhenti jika v(t)=0
v(t)= 3t2-12t+9=0
3t2-12t+9=3(t2-4t+3)=3(t-
1)(t-3)=0
t1=1 dan t2=3
Partikel berhenti setelah
t=1 atau t=3

d. Partikel bergerak maju (dlm


arah
positif) jika v(t)>0
3t2-12t+9=3(t-1)(t-3)>0
 Partikel bergerak maju
jika
t<1 atau t>3 (dari mana
?)

 Partikel bergerak
mundur jika
1<t<3

Dalam Ekonomi
Misal C(x) adalah biaya total
yang dikeluarkan sebuah
perusahaan untuk
menghasilkan x satuan
barang tertentu.
Fungsi C disebut sebagai
fungsi biaya.
Jika banyakya barang yg
dihasilkan bertambah dari x1
menjadi x2, biaya tambahan =
C=C(x2)-C(x1).
Laju perubahan rata-rata
biaya adalah :
C  C(x2) C(x1) C(x1 x) C(x1) 
x x2  x1 x
Limit besaran ini ketika x0
disebut laju perubahan
sesaat biaya, terhadap
banyaknya barang yang
dihasilkan.
Oleh para ekonom disebut
dengan biaya marjinal.
Biaya Marjinal = Lim C  dC
x0 x dx

Contoh :
Misal perusahaan menaksir
biaya memproduksi x unit
barang (dlm USD) adalah :
C(x)=10.000+5x+0,01x2
Maka fungsi biaya
marjinalnya adalah
dC C’(x)=5+0,02x
dx
Biaya marjinal untuk tingkat
produksi 500 unit adalah :
C’(500)=5+0,02(500)=USD
15/unit

4. MAKSIMA dan
MINIMA

Fungsi Naik dan Fungsi


Turun.

Definisi :
f(x) dikatakan naik pada
titik x=x0
jika untuk h>0 yang cukup
kecil,
berlaku :
f(x0-h)<f(x0)<f(x0+h)

f(x) dikatakan turun pada


titik x=x0 jika untuk h>0
yang cukup kecil, berlaku :
f(x0-h)>f(x0)>f(x0+h)

Karena turunan pertama


f(x) pada titik x=x0
menyatakan koefisien arah
dari grs singgung dititik
x=x0, maka :
f(x) naik pada titik x=x0 bila
f’(x0)>0
f(x) turun pada titik x=x0 bila
f’(x0)<0
Jika f’(x0)=0, maka dikatakan
f(x) mempunyai titik kritis di
x=x0

f(x) dikatakan naik pada suatu


interval
bila f’(x) > 0 x pada interval
tersebut.

f(x) dikatakan turun pada


suatu interval
bila f’(x) < 0 x pada interval
tersebut.

x1 x5
x2 x3 x4

Definisi :
f(x) dikatakan mempunyai
maksimum relatif f(x0) di x=x0
jika ada q>0  f(x)<f(x0) x
dengan 0<|x-x0|<q

f(x) dikatakan mempunyai


minimum relatif f(x0) di x=x0 jika
ada q>0  f(x)>f(x0) x dengan
0<|x-x0|<q

Titik (x0,f(x0)) yang merupakan


titik maksimum/minimum relatif
disebut juga sebagai titik ekstrim
dari f(x).
Jika f(x) didefnisikan pada suatu
interval dan terdapat x=x0 pada
interval tersebut  f(x0)f(x) x,
maka f(x) dikatakan mempunyai
maksimum mutlak f(x0) di titik
x=x0.

Jika f(x0)<f(x)  minimum


mutlak

maksimum
mutlak

x1 x5
x2 x3 x4

minimum mutlak
f(x3) minimum relatif
f(x4) maksimum relatif

Cara menghitung Ekstrim

Test Turunan kedua :


1. Cari titik kritis x=x0 dari
f’(x)=0
2. Pada x=x0, jika :
f”(x0)>0  maksimum
relatif
f”(x0)<0  minimum
relatif

Test Turunan Pertama :


1. Cari titik kritis x=x0 dari
f’(x)=0
2. Tentukan interval x0-q<x<
x0+q dan periksa tanda
f’(x) pada interval
tersebut.
3. Jika tanda f’(x0) berubah
dari + ke –
pada x=x0, maka x=x0 titik
maksimum relatif.
Sebaliknya minimum relatif.

Pertanyaan :
Apa yg dimaksud dgn titik
kritis
(bilangan kritis) ?

Cari titik kritis dari


f(x)=x3/5(4-x)
f’(x)= 3x 2/ 5(4  x) x3/ 5(1)= 12 8x
5 5x2/ 5
f’(x)=0 
128x=0  jika 12-
5x2/ 5
8x=0
atau jika x=3/2

f’(x) juga tidak ada jika x=0

Jadi bilangan kritisnya adalah


:
x=3/2 dan x=0

Contoh aplikasi :
1. Jumlah 2 bilangan positif =
20
Tentukan bilangan-bilangan
tsb, jika
a. perkaliannya maksimum
b. jumlah kuadratnya
minimum

Jawab :
a. Misal bilangan pertama
adalah x
Bilangan kedua = 20-x
Perkaliannya : x(20-x)

[x(20-x)]’=[20x-x2]’=20-2x
[x(20-x)]”=[20x-x2]”=(20-
2x)’=-2
f”(x)<0  Maksimum
20-2x=0  x=bilangan
pertama=10
Bilangan kedua=20-x=20-
10=10
b. Jumlah kuadratnya
minimum
x2+(20-x)2 = minimum
[x2+(20-x)2]” >0
[x2+(400-40x+x2)]”
[2x-40+2x]’ = (4x-
40)’=4>0

[x2+(20-x)2]’= [x2+(400-
40x+x2)]’
[2x2-40x+400]’ = 4x-40 = 0
 4x=40  x=10
(bilangan pertama)
Bilangan kedua =20-x=20-
10=10

2. Seorang petani mempunyai


pagar sepanjang 2400 meter
dan bermaksud memagari
lahannya yang berada ditepi
sungai yang lurus.
Jika lahan didaerah pinggir
sungai tidak dipagari, berapa
dimensi terbesar dari
lahannya yang dapat dipagari.

x
y
A=xy
2x+y=2400  y=2400-2x
A=x(2400-2x)=2400x-2x2
A’=2400-4x=0  x=600
y=1200
A”=-4  <0  Maksimum
dimensi terbesar dari lahan
yang
dapat dipagari :
Panjang (y)= 1200 meter
Lebar (x)= 600 meter

Anda mungkin juga menyukai