Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH NUMERASI DAN LAMBANGNYA

Mata Kuliah : Bilangan dan Pengolahan Data


Kode Mata Kuliah : KPD620102
Semester : 1J
Jumlah SKS : 3(Tiga) SKS
Dosen Pengampu : Frida Destiny, S.Pd.,M.Pd

Oleh:
Kelompok 3

Billy Fario (2163053003)


Hudzaifah (2113053129)
Zhulfa Aulia H T (2113053294)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul‘Numerasi dan
Lambangnya’dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari mata kuliah Bilangan dan
Pengolahan Data yang diampu oleh Ibu Frida Destiny S.Pd., M.Pd. Penulis berharap
makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembacanya. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini dan kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini.

Metro, 31 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii

BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 1

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................... 2
2.1 Pengertian Numerasi Secara Umum................................................ 2
2.2 DefinisiNumerasi Menurut Ahli...................................................... 2
2.3 Sejarah Peradaban Numerasi dan Lambangnya............................... 2
2.4 Contoh Soal Pembahasan................................................................. 9
2.5 Latihan Soal Numerasi..................................................................... 11

BAB III
PENUTUP............................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 13
3.2 Saran................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika telah mengalami perjalanan sepanjang sejarah kehidupan manusia.
Pada awalnya, matematika tumbuh dan berkembang dari kebutuhan praktis manusia.
Berawal dari bangsa yang membentuk pemukiman di sepanjang sungai besar, seperti
bangsa Hindu di sepanjang sungai Nil Afrika serta bangsa Mesir di sepanjang sungai
Indus dan Gangga. Dalam kehidupan mereka terdapat kebutuhan berupa menghitung
atau membilang (counting) dan kebutuhan mengukur (measuring). Oleh karena itu
diperlukan suatu bilangan-bilangan.
Numerasi selalu berkembang dari masa ke masa sehingga tak dipungkiri bila
pendidikan matematika sangat diperlukan dan telah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap
kehidupan manusia, contohnya manusia membutuhkan matematika dalam perhitungan
sederhana, seperti menjual dan membeli suatu barang semakin lama semakin meningkat
sehingga manusia memerlukan pengembangan sistem numerasi. Bilangan akan selalu
ada dalam kehidupan kita. Baik dalam pendidikan,ekonomi,perdagangan,keuangan dan
lainnya. Adanya bilangan memudahkan manusia untuk melakukan banyak perhitungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari Sistem Numerasi?
2. Bagaimana teori para ahli mengenai Sistem Numerasi?
3. Bagaimana sejarah peradaban dalam Sistem Numerasi dan Lambangnya?
4. Bagaimana contoh soal Sistem Numerasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari Sistem Numerasi
2. Mengetahui pandangan dari para ahli mengenai Sistem Numerasi
3. Memberikan pengetahuan tentang sejarah peradaban Sistem Numerasi beserta
Lambangnya
4. Mengetahui contoh soal pembahasan dari Sistem Numerasi

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Numerasi


Numerasi adalah adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan
bilangan. Lambang yang menyatakan suatu bilangan disebut numeral atau lambang
bilangan. Numerasi dibuat berawal dari kebingungan manusia yang mulai mengenal
tulisan namun sulit dalam membilang. Sehingga dibuatlah suatu sistem numerasi yaitu
sistem yang terdiri dari numerial (lambang bilangan/angka) dan number (bilangan).
Bilangan adalah ide abstrak yang tidak didefinisikan. Setiap bilangan mempunyai
banyak lambang bilangan. Setiap bilangan mempunyai banyak nama. Contohnya
bilangan 250 mempunyai nama bilangan dua ratus lima puluh ribu. Terdiri dari lambang
bilangan 2, 5 dan 0.

2.2 Definisi Numerasi Menurut Ahli


Menurut Forbes dan Eicholz (1997)
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan
bilangan.
Menurut Ruseffendi (1984)
Sistem pemberian nama bilangan disebut dengan sistem numerasi.
Jadi dapat kami simpulkan bahwa numerasi ini merupakan hal terpenting dalam tatanan
matematika,atau dapat dikatakan numerisasi sebagai hal mendasar dari matematika.
Bayangkan saja jika tak ada lambang bilangan, maka proses perhitungan tentu akan sulit
direalisasikan. Yang demikian ini akan menghambat sistem pendidikan, ekonomi,
pertanian dan lainnya. Akibatnya negara menjadi sulit untuk berkembang dan maju.

2.3 Sejarah Peradaban Numerasi dan Lambangnya

A. Sistem Numerasi Ijir


Perhitungan yang paling terdahulu dan paling sederhana adalah perhitungan dengan
memakai korespodensi 1-1, sistem ini disebut sistem ijir atau tally, caranya dengan
memakai goresan atau tongkat untuk satu objek yang dihitung.

2
B. Sistem Numerasi Yunani
Matematika Yunani diyakini dimulakan oleh Thales dari Miletus (kira-kira 624
sampai 546 SM) dan Pythagoras dari Samos (kira-kira 582 sampai 507 SM). Meskipun
perluasan pengaruh mereka dipersengketakan, mereka mungkin diilhami oleh
Matematika Mesir dan Babilonia.
Yunani mengembangkan sistem numerasinya sendiri. Sistem Yunani Kuno pada
mulanya disebut dengan sistem attic, muncul sekitar tahun 600 SM , yakni
dilambangkan sederhana di mana angka satu sampai empat dilambangkan dengan
lambang tongkat, misal : 2 =>11,kemudian berkembang menjadi sistem ionina
(alfabetis) Yunani.
1. Sistem Attic (Yunani Kuno)
Sistem numerasi ini berkembang sekitar tahun 600 SM, tulisan ini ditemukan
di daerah reruntuhan Yunani yang bernama Attic.
Lambang-lambang dasar dari sistem ini adalah:

Desimal Simbol Yunani angka


1 Ι -
5 Π πέντε
10 Δ δέκα
100 Η ἑκατόν
1000 Χ χίλιοι / χιλιάς

3
10000 Μ μύριον

2. Sistem Ionia (Alfabetis)


Kira-kira tahun 450 SM. Bangsa Ionia dari Yunani telah mengembangkan
suatu sistem angka, yaitu alphabet Yunani sendiri yang terdiri dari 27 huruf yaitu

Dari lambang-lambang di atas jelas bahwa bilangan dasarnya 10. Lambang untuk

bilangan 0 belum ada. Selain lambang-lambang di atas ada pula lambang lain yang
dipergunakan sebagai penyingkat yaitu “Π”yang berarti lima. Lambang ini dapat pula
digabung dengan lambang-lambang di atas,dengan demikian nilainya sama dengan lima
kali nilai lambang dasar yang tertulis.

Untuk menyatakan ribuan di atas sembilan angka dasar pertama (dari α


sampai θ) dibubuhi tannda aksen (‘), sebagai contoh α’ = 1000, ε’ = 5000. Sedangkan
kelipatan 10000 dinyatakan dengan menaruh angka yang bersangkutan di atas tanda М.

C. Sistem Numerasi Maya (±300 SM)


Suku Indiana Maya dan Inca di Amerika Selatan zaman dahulu kala telah terkenal
memiliki peradaban yang tinggi, antara lain mereka telah mempunyai sistem angka atau
numerasi. Keistimewaan sistem ini dibandingkan dengan sistem-sistem lain adalah telah
adanya lambang nol. Tulisan atau angka yang dikembangkan bangsa Maya bentuknya
sangat aneh, berupa bulatan lingkaran kecil dan garis-garis.Hal ini tentu dipengaruhi
oleh alat tulis yang dipakai ,yaitu tongkatyang penampangnya lindris (bulat),sehingga

4
dengan cara menusukkan tongkat ke tanah liat akan berbekas lingkaran atau dengan
meletakkan tingkat mereka sehingga berbekas garis.
Penulisan bilangan Maya ini ditemukan oleh Francisco de Cordoba pada tahun
1517 M di kota peninggalan mereka di Mexico, tepatnya di Jazirah Jucatan. Lambang-
lambang dari sistem numerasi ini adalah gabungan antara garis dan noktah. Untuk
bilangan-bilangan yang lebih besar dari 19 dipakai bilangan dasar 20. Untuk bilangan-
bilangan yang lebih besar lagi, dipakai bilangan dasar 18.20, 18.202, 18.203, ... 18.20n.
Dalam sistem numerasi ini , penulisan dimulai dari atas ke bawah, mulai dari pangkat
tertinggi sampai pangkat terendah. Simbol-simbol yang dipakai dalam sistem Maya ini
adalah
Seperti uraian di atas, tulisan Maya ini adalah gabungan antara noktah dan garis.

Setiap satu noktah mempunyai nilai satu dan tiap satu garis mempunyai nilai lima.
Penulisan lambang suatu bilangan pada sistem angka maya ini dari atas ke bawah,
dimulai dari koefisien pangkat tertinggi sampai koefisien pangkat terendah.

D. Sistem Numerasi Cina-Jepang (±200 SM)

Sistem numerasi ini telah ada sejak tahun 200 SM. Bangsa Cina menuliskan angka-
angkanya menggunakan alat tulis yang dinamakan pit di mana bentuknya menyerupai
kuas. Tulisannya berbentuk gambar atau piktografi yang mempunyai nilai seni tinggi.
Sistem angka Cina Jepang disebut dengan sistem “batang”, mempunyai nilai tempat,
berkembang sekitar 213 SM.

5
Angka tradisional Cina-Jepang menggunakan pengelompokan dengan bilangan
dasar 10. Di samping itu sistem angka ini juga mempunyai sistem pengelompokan
perkalian(multiplikatif), maksudnya adalah sebagai berikut:

Andaikan telah ditentukan lambang-lambang bilangan dasar dari 1 sampai 9,


sedangkan bilangan 10, 102, 103, ... dimisalkan mempunyai lambang berturut-turut a, b,
c, ... maka bilangan Cina-Jepang 5624 ditulis 5 c 6 b 2 a 4, jadi setiap lambang a, b, c
dan seterusnya dikalikan dengan koefisiennya dan tidak ditulis berulang-ulang.
Keunikannya angka yang ditulis dalam angka Cina-Jepang itu ditulis dari atas ke
bawah.

Lambang- lambang bilangan Cina-Jepang itu adalah sebagai berikut:

E. Sistem Numerisasi Romawi (±100 SM)


Sistem numerisasi Romawi berkembang sekitar permulaan tahun 100 SM. Sampai
saat ini, lambang bilangan Romawi masih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Sistem numerisasi Romawi yang sekarang ini merupakan moderenisasi sistem
adisi dari sistem yang lama. Sistem ini bukan sistem yang mempunyai nilai tempat,
kecuali pada hal-hal tertentu yang sangat terbatas. Sistem ini juga tidak mempunyai nol.

6
Tetapi sistem romawi yang seperti sekarang ini belum lama dikembangkannya.
Lambang bilangan sistem Romawi sebagai berikut :
Sistem angka Romawi tidak mempunyai nilai tempat. Ketika beberapa lambang
dikombinasikan,lambang-lambang tersebut dapat ditulis bagian demi bagian. Ketika
suatu angka memuat dua lambang dasar, satu bilangan yang lebih kecil dari yang lain,
maka berlaku :
 Penjumlahan jika, lambang pada bagian kanan menyatakan bilangan yang lebih
kecil.
 Pengurangan jika, lambang pada bagian kiri menyatakan bilangan yang lebih
kecil.
Ketika dua atau lebih lambang merupakan bilangan yang sama yang ditulis bersama
sama, maka semua lambang menyatakan jumlah.
Adapun aturan resmi penggunaan huruf lain adalah sebagai berikut:
 Huruf pengulangan adalah pangkat sepuluh, seperti I, X, dan C.
 Kurangkan hanya satu huruf dari sebuah angka tunggal.
 Jangan mengurangkan huruf dari huruf yang besarnya lebih dari sepuluh kali.
 Aturan yang berlaku di Mesir, empat ditulis IV bukan IIII.
 Selama tahun pertengahan, angka Romawi N digunakan sebagai lambang
“nullae”yang menyatakan nol.
Untuk menuliskan bilangan-bilangan besar dipakai sistem perkalian yang
ditunjukan dengan tanda-tanda tertentu. Umpamanya sebuah strip (ruas garis) di atas
lambang bilangan tertentu menunjukkan nilai yang sama dengan seribu kali nilai
bilangan itu. Dua strip di atas sebuah bilangan tertentu menunjukkan nilai sejuta kali
bilangan itu.
Contoh :
X́ = 1000 x 10 = 10.000
´ = 1000 x 23 = 23.000
XXIII
´ = 1.000.000 x 14 = 14.000.000
XIV

7
F. Sistem Numerisasi Hindu-Arab (±300 SM – 750 M)
Sistem Hindu-Arab berasal dari india sekitar 300 SM dan mengalami banyak
perubahan yang dipengaruhi oleh penggunaannya di Babilonia dan Yunani. Baru sekitar
tahun 750 M sistem Hindu-Arab berkembang di Bagdad. Bukti sejarah ini tertulis dalam
buku karangan matematisi arab yang bernama Al-Khawarizmi yang berjudul Liber
Algorisme De Numero Indorum.
Menurut sejarahnya, sistem ini belum menggunakan nilai tempat dan belum
mempunyai lambang nol. Mereka mulai menggunakan sistem nilai tempat diperkirakan
terjadi pada tahun 500 M. Sistem numerasi Hindu-Arab menggunakan sistem nilai
tempat dengan basis 10 yang dipengaruhi oleh banyaknya jari tangan, yaitu 10. Berasal
dari bahasa latin decem yang artinya sepuluh, maka sistem numerasi ini sering disebut
sebagai sistem desimal. Tidak diketahui pastinya kapan dan di mana dimulainya
lambang nol digunakan, hanya ada beberapa dugaan bahwa lambang nol ini berasal dari
Babylonia lewat Yunani.Sistem numerasi Hindu-Arab yang kita kenal sekarang adalah
berasal dari numerasi Arab Timur yang telah berbeda dari asalnya.

Hindu-Arab Arab Timur Hindu-Arab Arab Timur


1 ۱ 6 ٦
2 ۲ 7 ٧
3 ۳ 8 ٨
4 ٤ 9 ٩
5 ٥ 10 ١٠
Walaupun penulisan dengan tulisan Arab dari kanan ke kiri, tetapi penulisan lambang
bilangan adalah tetap dari kiri ke kanan.

8
2.4 Contoh Soal Pembahasan
1. Pada hari minggu Ayah membeli 4 ekor kelinci, jika di rumah sudah ada 3 ekor
kelinci berapakah jumlah kelinci saat ini? Hitunglah dengan sistem numerasi ijir!
Jawab :
Kelinci yang dibeli Ayah | | | |
Kelinci yang sudah ada di rumah | | |
Maka,jumlah kelinci saat ini adalah | | | | | | (7 ekor)

2.Berapakah jumlah dari Δ + H?


Jawab :
Gunakan sistem numerasi Yunani kuno
Desimal Simbol Yunani angka
1 Ι -
5 Π πέντε
10 Δ δέκα
100 Η ἑκατόν
1000 Χ χίλιοι / χιλιάς
10000 Μ μύριον
Dari tabel di atas kita ketahui nilai dari Δ = 10 dan H=100
Maka hasil dari Δ + H
10+100 = 110

3.Berapakah nilai dari


a. CX
b. XC
Jawab :
Gunakan sistem numerasi romawi, harus diingat bahwa “Ketika suatu angka memuat
dua lambang dasar, satu bilangan yang lebih kecil dari yang lain, maka berlaku:

 Penjumlahan,jika lambang pada bagian kanan menyatakan bilangan yang lebih


kecil.

9
 Pengurangan, jika lambang pada bagian kiri menyatakan bilangan yang lebih
kecil.

CX = 100+10 = 110 (dari kiri ke kanan nilainya menurun,jadi dijumlahkan)

XC = 100-10 = 90 (dari kiri ke kanan nilainya naik, jadi dikurangkan)

4.Berapakah nilai dari LXII


´ ?
Jawab :
Ingat bahwa “dua strip di atas sebuah lambang bilangan tertentu menunjukkan nilai
sejuta kali bilangan itu.”
Maka LXII
´ = 1.000.000 x 62 = 62.000.000

5.Berapakah nilai dari lambang ۳٥?

Jawab : ingat bahwa walaupun penulisan dengan tulisan Arab dari kanan ke kiri, tetapi
penulisan lambang bilangan adalah tetap dari kiri ke kanan.
Maka nilai dari ۳٥ = 35 (tiga puluh lima)

10
2.5 Latihan soal Numerasi
Silahkan kerjakan soal-soal di bawah ini dengan teliti!
1. Berapakah nilai dari lambang Romawi XIV ?
2. Berapakah nilai dari lambang Romawi XIV
´ ?

3. Berapakah nilai dari lambang Romawi XXIII


´ ?

4. Ibu memberi adik 5 bungkus permen,kemudian kakak memberi 3 bungkus


permen juga kepada adik, maka jumlah permen adik keseluruhan ?hitunglah
dengan sistem numerasi ijir!

5. Tentukan nilai dari sistem numerasi Yunani Kuno Π+X .....

6. 159 jika dijabarkan dalam bentuk sistem numerasi maya adalah....

7. Seorang pedagang kacang memiliki stok sebanyak DCCL kg. Pada hari rabu
ada seorang pembeli, membeli kacang sebanyak CLV kg. Lalu datang lagi
pembeli yang membeli kacang sebanyak CLX kg. Berapakah stok kacang
sekarang?

8. Berapakah hasil dari lambang Arab di bawah ini


a. ٤+۱(۱)
b. ٧-٩
c. ٥-١٠+۱

9. Berapakah nilai dari bilangan romawi


a. DXIII
b. XXIX
c. CXX

11
10. Zhulfa lahir pada tahun 2003. 2003 jika ditulis dalam sistem numerasi romawi
menjadi....
Kunci Jawaban
1. 1000 x 14 = 14.000
2. 1.000.000 x 14 = 14.000.000
3. 1000 x 23 = 23.000
4. Permen dari ibu | | | | |
Permen dari kakak | | |
Maka jumlah permen Adik keseluruhan | | | | | | |
5. Π+X = 1005
Π=5
X = 1000
6. 159 = (7x20) + 19
7. Diketahui
Stok kacang = DCCL kg atau 750 kg
Pembeli 1 = CLV atau 155 kg
Pembeli II = CLX kg atau 160 kg
Jadi, stok kacang yang ada sekarang adalah 750-155-160=435 kg
8. a. ٤+۱(۱)
4+1(1)= 5 atau ٥
b. ٧-٩
9-7 = 2 atau ۲
c. ٥-١٠+۱
10-5+1= 4 atau ٤
9. a. DXIII
500+10+3 = 513
b. XXIX
10+10+9 = 29
c. CXX
100+10+10= 120
10. Lambang Romawi 2003
2003 = MMIII

12
(1000+1000+3)

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Numerasi adalah adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan
bilangan. Lambang yang menyatakan suatu bilangan disebut numeral atau lambang
bilangan. Sejarah numerasi berawal dari kebingungan manusia zaman dahulu mereka
mulai mengenal tulisan namun tidak bisa membilang.

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, kebutuhan akan bilangan dan angka
yang semakin kompleks menyebabkan manusia mengembangkan berbagai sistem
numerasi yang berlaku di berbagai dunia seperti Mesir, Babilonia, Yunani, Maya, Cina-
Jepang, Romawi dan Hindu-Arab. Sistem numerasi yang kita gunakan saat ini yaitu
sistem numerasi Hindu-Arab dan Romawi. Karena sistem ini masih memenuhi
kebutuhan angka manusia modern.

1.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis meyakini bahwa masih terdapat beberapa
kekurangan dan bahkan mungkin kekeliruan atau kesalahan yang terjadi di luar
keinginan dan kehendak penulis. Untuk itu, koreksi, kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat diharapkan bagi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fadlansyah, Arief.(2016). Sistem Numerasi.


https://arieffadlansyah.blogspot.com/2016/02/sistem-numerasi.html?m=
Diakses pada 31 Agustus 2021.

Greg,Bang.(2020). Angka, Bilangan dan Sistem Numerasi.


https://solusimatikasd.blogspot.com/2020/02/angka-bilangan-dan-sistem-
numerasi.html?m=1
Diakses pada 31 Agustus 2021.

Rina.(2013). Sejarah Sistem Numerasi.


https://rinamath.wordpress.com/2013/03/14/sejarah-sistem-numerasi/
Diakses pada 31 Agustus 2021.

14

Anda mungkin juga menyukai