Anda di halaman 1dari 47

BUKU

BAHAN AJAR
UNTUK KELAS VII
SMP/MTS

BILANGAN

BERNUANSA STEM

UIN ABDURAHMAN
WAHID
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat, karunia, dan kemudahan yang telah diberikan oleh-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Bahan Ajar Matematika dengan Model
Discovery Learning Bernuansa STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathematics) pada Materi Bilangan dengan baik. Bahan ajar ini digunakan
sebagai pegangan peserta didik dan pendidik Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan literasi matematis siswa guna menyongsong PISA 2022. Bahan
ajar ini merupakan produk dari mata kuliah Telaah Kurikulum yang penulis
kembangkan sesuai dengan hasil penelitian penulis sebelumnya. Bahan
ajar ini disusun sesuai kompetensi inti dan kompetensi dasar Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama pada kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan
aspek Discovery Learning-STEM untuk memberikan pengalaman bermakna
kepada peserta didik melalui berbagai aktivitas pembelajaran dan materi
yang disediakan. Aktivitas tersebut mengharuskan siswa untuk aktif dalam
pembelajaran yang akan melatih kemampuan literasi matematis siswa.
Konsep yang disajikan pada bahan ajar ini tersusun secara sistematis yang
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang akan mempermudah siswa
dalam memahami materi yang diberikan. Pengembangan bahan ajar ini
tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan bahan ajar ini. Penulis berharap, bahan ajar ini bisa
bermanfaat bagi dunia pendidikan khusunya dalam upaya meningkatkan
kemampuan literasi matematis siswa.
Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tim Penulis

Kelompok 5

DAFTAR ISI

I.PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
MANFAAT
FRAMEWORK STEM
PETA KONSEP
PETUNJUK PENGGUNAAN
MOTIVASI

II.KEGIATAN BELAJAR

III.PENUTUP
UJI KOMPETENSI
REFLEKSI DIRI
DAFTAR PUSTAKA
PROFIL PENULIS
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat (positif
dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen).
1.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan
pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
1.3 Menjelaskan dan menentukan representasi bilangan dalam bentuk
bilangan berpangkat bulat positif dan negatif.
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan urutan beberapa
bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen).
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung
bilangan bulat dan pecahan.
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan dalam
bentuk bilangan berpangkat bulat positif dan negatif.

INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Siswa mampu menjelaskan urutan pada bilangan bulat dan pecahan.
2. Siswa mampu menjelaskan berbagai sifat operasi hitung yang
melibatkan bilangan bulat dan pecahan.
3. Siswa mampu menyatakan suatu bilangan dalam bentuk bilangan
berpangkat bulat.
4. Siswa mampu menentukan hasil operasi hitung bilangan bulat dan
bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat memberikan contoh bilangan bulat.
2. Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian bilangan bulat termasuk operasi campuran.
3. Peserta didik dapat menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan
bulat.
4. Peserta didik dapat menghitung kuadrat dan pangkat tiga serta akar
kuadrat dan akar pangkat tiga bilangan bulat.
5. Peserta didik dapat memberikan contoh berbagai bentuk dan jenis
bilangan pecahan: bilangan pecahan biasa, campuran, desimal, persen,
dan permil.
6.Peserta didik dapat menyelesaikan operasi hitung: penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, dan pangkat bilangan pecahan dan
bilangan desimal.
7.Peserta didik dapat menyelesaikan oprasi hitung mengenai FPB dan
KPK
MANFAAT

Kali ini kita akan membahas mengenai manfaat yang dapat kita
ambil setelah memepelajari materi Bilangan. Banyak sekali
penerapan bilangan bulat dalam kehidupan sehari misalnya
pada disiplin ilmu fisika, bidang kedokteran, pendidikan maupun
bidang ekonomi. Salah satunya adalah penerapan bilangan bulat
pada termometer

Pernahkah Anda memperhatikan termometer? Termometer


adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu zat.
Pada pengukuran menggunakan termometer, untuk
menyatakan suhu di bawah 0° C digunakan tanda negatif.
Selama bulan Januari suhu tertinggi di kota Berlin, Jerman 2° C di
atas titik beku (0° C) dan suhu terendah 3° C di bawah titik beku.
Bilangan apakah yang digunakan untuk kondisi cuaca seperti di
kota Berlin? Cukupkah bilangan asli atau bilangan cacah untuk
menyatakan kondisi suhu tersebut?
Perhatikanlah uraian berikut ini. Untuk suhu 2° C di atas titik
beku (0° C) biasa ditulis +2° C atau 2° C, sedangkan untuk suhu 3°
C di bawah titik beku (0° C) biasa ditulis –3° C. Bilangan +2 dan –3
adalah contoh bilangan bulat dan berturut-turut disebut
bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif (+2 dibaca
positif 2 dan –3 dibaca negatif 3).

FRAMEWORK STEM

Apa Itu STEM?


STEM (Science, Teknologi, Egineering dan
Mathematics)STEM merupakan muatan pembelajaran yang menggunakan
empat ilmu yakni pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika,
secara menyeluruh dan berkaitan satu sama lain sebagai pola pemecahan
masalah. Hasil akhir yang diharapkan dari penerapan metode STEM adalah
peserta didik yang mengambil risiko serius, terlibat dalam pembelajaran
pengalaman, bertahan dalam pemecahan masalah, merangkul kolaborasi,
dan bekerja melalui proses kreatif.
1. Science
Pembelajaran dikaitkan dengan dunia alam sehingga memunculkan
pemikiran dan perbuatan seperti mengamati, berpikir, dan mengaitkan
antar konsep atau peristiwa. kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan
oleh manusia yang dimotivasikan oleh rasa ingin tahu tentang dunia sekitar
mereka dan keinginan untuk memahami lebih mendalam mengenai materi
bilangan
2. Teknologi
ilmu yang berhubungan dengan alat
atau mesin yang diciptakan untuk membantu dan mempermudah
manusia dalam menyelesaikan masalah atau pekerjaan yang
terdapat di dunia. Penggunaan teknologi oleh manusia dimulai
dengan adanya pengubahan sumber daya alam menjadi berbagai
macam alat-alat sederhana.
3.Engineering
Teknik memecahkan masalah, menggunakan berbagai bahan, merancang
dan menciptakan serta membangun sesuatu yang dapat difungsikan.
4. Mathematics
kegiatan belajar tentang konsep matematika melalui model Discovery
Learning yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari.Pembelajaran
matematika melalui hal-hal nyata terlebih dahulu sebelum memasuki
wilayah matematika yang abstrak. Hal nyata itu berbentuk situasi kehidupan
sehari-hari seperti alam sekitar
PETA KONSEP
PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN
AJAR
Halo sahabat, agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dalam bahan ajar Disconvery
Learning-STEM ini, ada beberapa hal yang perlu kalian pahami dengan baik, yaitu sebagai berikut :
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan bahan ajar ini agar kalian dapat memperoleh
gambaran yang jelas tentang apa yang diinginkan dan batasan materi yang dibahas dalam bahan ajar.
2. Bahan ajar Discovery learning bernuansa STEM ini dibagi menjadi delapan kegiatan belajar
dengan ruang lingkup materi untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materi bilangan.
Kegiatan belajar tersebut meliputi:
·Kegiatan Belajar 1.1 : Membandingkan Bilangan Bulat
·Kegiatan 1.2 : Operasi penjumlahan dan Pengurangan bilangan bulat
·Kegiatan 1.3 : Operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat
·Kegiatan 1.4 : Membandingkan bilangan pecahan
·Kegiatan 1.5:Operasi penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
·Kegiatan 1.6:Operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan
·Kegiatan 1.7:Mengenal bilangan berpangkat bulat positif
·Kegiatan 1.8:KPK dan FPB
3. Pahami sistematika dalam setiap kegiatan belajar yang terdapat pada bahan ajar Discovery
Learning-STEM ini, antara lain sebagai berikut.
·Stimulation (pemberian rangsangan)
Memulai kegiatan dengan mengaitkan materi yang sedang dibahas dengan kehidupan sehari-hari
·Statement(identifikasi masalah)
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat atau jawaban sementara terkait
dengan topik pembahasan
·Data collection (pengumpulan data)
Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya yang
releven untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca
buku
·Data processing (pengolahan data)
Mengelola informasi yang telah didapatkan dan melakukan validasi dengan menggunakan rumus yang
telah diterapkan
·Verification(pembuktian)
Jika sudah dianggap valid harus dilakukan pemeriksaan secara cermat
·Generalization(menarik kesimpulan)
Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menarik kesimpulan dengan bimbingan dan
tuntunan guru. Tutunan tersebut dapat menjadi hasil yang dipresentasikan untuk mendapatkan suatu
gambaran umum atau jawaban atas persoalan yang dihadapi
4. Uji kompetensi berisi soal-soal latihan mengenai permasalahan nyata yang berkaitan dengan
Bilangan bernuansa STEM untuk mengukur kemampuan literasi matematis.
5. Setelah mempelajari bahan ajar secara sistematis, pahami berbagai konsep, bagian demi bagian
yang dipaparkan dalam bahan ajar bernuansa STEM ini, baik melalui kegiatan belajar mandiri maupun
diskusi dengan teman yang lain.
MOTIVASI

a ba ha sa.
buk a n hany ran”
em atika s pe nala
“Mat h b ah a sa plu
a a dala
Matematik
P . Fe ynman
d
– Richar
BILANGAN BULAT

Sebelum kita menyimak apa itu bilangan bulat mari kita ketahui
pengertiannya....

Nah berikut pengertian bialngan bulat...


Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol
dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat digambarkan pada garis bilangan
sbb:

KEGIATAN 1

OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN


DAN PENGURANGAN BILANGAN
BULAT

Sifat-sifat oprasi penjumlahan dan pengurangan pada


bilangan bulat :
1. Komutatif
Secara umum, Jika a dan b adalah sebarang bilangan
bulat, maka berlaku

2. Asosiatif
Selain sifat komutatif, pada penjumlahan bilangan bulat
juga berlaku sifat asosiatif (pengelompokan). Secara
umum, jika a, b, dan c adalah sebarang bilangan bulat,
maka berlaku

Sifat-Sifat lain dari Bilangan Bulat :


Apabila menggunakan garis bilangan, menjumlahkan
dengan bilangan bulat positif maka banyaknya langkah ke
kanan. Apabila menggunakan garis bilangan,
menjumlahkan dengan bilangan negatif maka banyaknya
langkah ke kiri.
1. Positif + positif = positif
2. Positif + negatif = negatif
3. Negatif + negatif = positif
KEGIATAN 2

OPERASI PERKALIAN DAN


PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

Sifat-sifat
1. Komutatif
a×b=b×a
2. Asosiatif
(a × b) × c = a × ( b × c)
3. Distributif
Perkalian terhadap penjumlahan
a × (b + c) = a × b + a × c
Perkalian terhadap pengurangan
a × (b − c) = a × b − a × c
Jika kita kaitkan dengan kehidupan sehari-hari kita bisa
mengambil nilai dari operasi perkalian dua bilangan bulat.
Berikut contoh kaitan antara operasi perkalian dengan
konsep ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Lengkapi Tabel 1.9 berikut.
OPERASI BILANGAN PECAHAN
OPERASI BILANGAN PECAHAN
OPERASI BILANGAN PECAHAN
OPERASI PERKALIAN DAN
PEMBAGIAN BILANGAN BULAT
OPERASI PERKALIAN DAN
PEMBAGIAN
OPERASI PERKALIAN DAN
PEMBAGIAN
OPERASI PERKALIAN DAN
PEMBAGIAN

Urutan Operasi

Urutan operasi yang dimaksud adalah operasi penjumlahan (+), pengurangan (–),
perkalian (×), dan pembagian (÷).
Seandainya tidak ada aturan urutan operasi pada bilangan bulat. Misal ada suatu
soal matematika sebagai berikut.
Tentukan hasil dari 6 + 2 × 4 = ...
Kemungkinan jawaban pertama 6 + 2 × 4 = 8 × 4 = 32
Kemungkinan jawaban kedua 6 + 2 × 4 = 6 + 8 = 14
Jawaban manakah yang benar, dan jawaban manakah yang salah. Jika tidak dibuat
aturan dalam urutan operasi matematika, maka dalam perhitungan matematika
akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban yang berbeda seperti di atas.
Oleh karena itu, para matematikawan sepakat untuk membuat aturan tentang
urutan operasi.

Urutan Operasi

1. Hitung bentuk yang di dalam kurung.

2. Hitung bentuk eksponen (pangkat).

3. Perkalian dan pembagian secara berurutan dari kiri ke kanan.

4. Penjumlahan dan pengurangan secara berurutan dari kiri ke kanan.


MEMBANDINGKAN BILANGAN
PECAHAN
MEMBANDINGKAN BILANGAN
PECAHAN
MEMBANDINGKAN BILANGAN
PECAHAN
OPERASI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN
OPERASI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN
OPERASI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN
OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
BILANGAN BULAT BERPANGKAT POSITIF

KEGIATAN 1.7 MENGENAL BILANGAN BULAT BERPANGKAT POSITIF

Stimulation (pemberian rangsangan)


Bilangan berpangkat juga dikenal dengan istilah bilangan
eksponen. Saat di Sekolah Dasar kalian sudah mengenal
bilangan berpangkat bulat positif (asli). Misal 23 dibaca “dua
pangkat tiga”, 102 “dibaca sepuluh pangkat dua” dan lain
sebagainya. Salah satu alasan penggunaan bilangan
berpangkat adalah untuk menyederhanakan bilangan desimal
yang memuat angka (relatif) banyak. Misal bilangan 1.000.000
dapat dinotasikan menjadi bilangan berpangkat 106. Bilangan
desimal 1.000.000 memuat tujuh angka dapat diubah menjadi
bilangan berpangkat 106 yang hanya memuat tiga angka.
Mengubah bilangan desimal yang memuat angka yang banyak
menjadi bilangan berpangkat bisa dilakukan asalkan nilainya
tetap. Dalam kegiatan ini, kalian akan diajak untuk mengenal
bilangan berpangkat lebih banyak, memahami cara mengubah
notasi bilangan desimal yang memuat banyak angka menjadi
bilangan berpangkat, serta membandingkan bilangan-bilangan
berpangkat.
Statement (identifikasi masalah)
Menyatakan Bilangan Desimal Menjadi Bilangan Berpangkat
Bulat Positif
Berikut ini beberapa bilangan desimal yang dinyatakan dalam
bilangan berpangkat bulat positif.
BILANGAN BULAT BERPANGKAT POSITIF

Data collection (pengumpulan data)


Ayo kita menanya..
1. Bagaimana cara menyatakan bilangan berpangkat bulat positif?
2. Bagaimana cara membandingkan bilangan berpangkat yang
cukup besar?
3. Bagaimanakah hasil dari bilangan genap pangkat genap?
Data processing (pengolahan Data)
Untuk menyatakan bilangan berpangkat bulat menjadi bilangan
desimal, salah satunya adalah dengan mengubahnya dalam
bentuk perkalian kemudian menentukan hasil kalinya. Untuk
menyatakan bilangan desimal menjadi bilangan berpangkat salah
satu caranya adalah dengan menentukan faktor-faktornya
terlebih dahulu.
Faktor Bilangan
Bilangan bulat a dikatakan faktor dari bilangan bulat b jika ada
bilangan bulat n sedemikian sehingga a × n = b.
Contoh:
2 dikatakan faktor dari dari 6 karena ada bilangan 3 sedemikian
sehingga 2 × 3 = 6. Setelah memahami tentang faktor, siswa
diharapkan bisa mengubah bilangan-bilangan yang sangat besar
menjadi bilangan berpangkat. Untuk menentukan faktor-faktor
dari bilangan desimal tersebut,
BILANGAN BULAT BERPANGKAT POSITIF

salah satu caranya adalah dengan membagi bilangan tersebut secara berulang.
Contoh:
Cara menjadikan bilangan desimal 648 menjadi bilangan berpangkat.
648 : 2
324 : 2
162 : 2
81 : 3
27 : 3
9:3
3:3
1
648 = 2 × 2 × 2 × 3 × 3 ×3 ×3

3 4
=2 ×3
Membandingkan Bilangan Berpangkat Besar
Amati Contoh 1 berikut.
Contoh 1
Tentukan bilangan yang lebih besar antara 56 dengan 65
Kalau dalam bilangan desimal, untuk membandingkan cukup mudah, yaitu dengan melihat
angka-angka penyusunnya. Namun, untuk bilangan berpangkat tidak semudah itu. Mungkin
sebagian dari siswa menduga bahwa antara bilangan 56 dengan 65 adalah sama besar karena
angka-angka penyusunnya sama, tetapi berbeda posisi. Untuk membuktikan kebenaran dugaan
tersebut, kita bisa rinci bilangan berpangkat tersebut menjadi bilangan desimal lebih dulu.
56 = 5 × 5 × 5 × 5 × 5 × 5 = 15.625
65 = 6 × 6 × 6 × 6 × 6 = 7.776
Ternyata setelah mengubah menjadi bilangan desimal, nampak bahwa 56 lebih dari 65.
Cara pada contoh 1 di atas cukup efektif untuk digunakan membandingkan bilangan
berpangkat. Namun, ada kalanya suatu bilangan tidak perlu dijadikan ke dalam bentuk
desimalnya untuk bisa membandingkannya. Perhatikan Contoh 2 berikut.

Contoh 2
Tentukan bilangan yang lebih besar antara bilangan 100101 dengan 101100. Kedua bilangan
tersebut cukup susah untuk dituliskan ke dalam bilangan desimal, karena angkanya yang
(relatif) banyak. Dengan menggunakan kalkulator sederhana tidak akan bisa menghasilkan
bilangan desimalnya karena pada kalkulator tersebut hanya terbatas sampai 9 angka saja.
Untuk membandingkan bilangan berpangkat yang cukup besar tersebut, kalian bisa melakukan
semacam percobaan untuk bilangan-bilangan yang lebih kecil, tetapi dengan pola yang sama.
34 > 43
45 > 54
56 > 65
Lanjutkan untuk melakukan beberapa percobaan lagi agar lebih meyakinkan kalian.
Dengan melakuakan percobaan tersebut kita bisa menggeneralisasi bahwa
100101 > 101100
BILANGAN BULAT BERPANGKAT POSITIF

4
KPK dan FPB

KEGIATAN 1.8 KPK dan FPB

Stimulation (pemberian rangsangan)


Zainul, Evan, dan Tohir mempunyai langganan bakso yang sama. Zainul membeli bakso
setiap 2 hari sekali, Evan setiap 3 hari sekali, sedangkan Tohir setiap 5 hari sekali. Jika
pada hari ini mereka membeli bakso bersama-sama, tentukan setiap berapa hari mereka
makan bakso bersama-sama. Jelaskan.
4

Alternatif penyelesaian
Pola makan Zainul, Evan, dan Tohir adalah Kelipatan Persekutuan dari 2, 3, dan 5. Jadi Zainul,
Evan, dan Tohir akan makan bersama-sama lagi setelah 30 hari, 60 hari, 90 hari, dan seterusnya.
30 hari terhitung sejak hari mereka makan bersama pertama kali.
Statement (identifikasi masalah)
Utusan anggota pramuka dari kelas VII, VIII, dan IX sebuah SMP untuk mengikuti Perkemahan
Sabtu Minggu (Persami) sebanyak 108 orang. Utusan dari kelas VII sebanyak 30 orang, kelas VIII
sebanyak 36 orang dan dari kelas IX sebanyak 42 orang. Untuk acara baris-berbaris semua utusan
dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok merupakan campuran dari kelas VII, VIII, dan IX,
dengan jumlah anggota tiap kelompok adalah sama.
1) Berapa sebanyak-banyaknya kelompok yang dapat dibentuk?
2) Berapa banyak anggota tiap kelompok?
KPK dan FPB

Data collection (pengumpulan data)


Ayo kita menanya..

1. Bagaimana cara menentukan KPK atau FPB antara 3 bilangan atau lebih? 2. Apakah KPK
atau FPB hanya berlaku untuk bilangan bulat positif?
Data processing (pengolahan Data)
Untuk bilangan yang KPK-nya cukup besar kalian bisa menggunakan cara:
1. Faktorisasi prima
2. Pembagian bersusun
Menentukan KPK dengan Faktorisasi Prima
Tentukan KPK dari 90 dan 168.
Alternatif penyelesaian :
Langkah 1: menyatakan bilangan 90 dan 168 ke dalam bentuk faktorisasi prima. Untuk
menentukannya bisa menggunakan bantuan pohon faktor, sebagai berikut.
KPK dan FPB

Keterangan:
Tanda panah merah berarti bilangan tersebut tidak terbagi habis oleh
pembaginya.
Langkah 2: Kalikan semua pembagi
KPK dari 9, 15, dan 42 adalah 3 × 2 × 7 × 5 × 3 = 630
Tugas kalians
1. Tentukan KPK dari 54, 90, dan 168 dengan cara faktorisasi prima.
2. Tentukan KPK dari 90 dan 168 dengan cara pembagian bersusun.

Faktor Persekutuan
a dikatakan faktor dari bilangan bulat b jika a membagi habis b. Dengan kata lain dapat
ditulis b = a × n, dengan n adalah suatu bilangan bulat. Daftarlah faktor-faktor positif dari
bilangan berikut!
Faktor positif dari 6 adalah 1, 2, 3, 6.
Faktor positif dari 8 adalah 1, 2, 4, 8.
Faktor positif dari 9 adalah 1, 3, 9.
Faktor positif dari 13 adalah 1 dan 13.
Faktor positif dari 15 adalah 1, 3, 5, dan 15.
Faktor positif dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
Faktof positif dari 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, ..., ....
Faktof positif dari 48 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, ..., ..., ..., ....
KPK dan FPB

Menentukan FPB dengan Faktorisasi Prima


Tentukan FPB dari 90 dan 168

Alternatif penyelesaian :
Langkah 1 : Menyatakan bilangan 90 dan 168 ke dalam bentuk faktorisasi prima
Untuk menentukannya bisa menggunakan bantuan pohon faktor, sebagai berikut.

Langkah 2 : Mengalikan semua faktor-faktor yang sama pada masing-masing


bilangan dengan ketentuan : pilih yang pangkat terendah.
FPB dari 90 dan 168 adalah 2 × 3 = 6.
Verification (pembuktian)
Kelipatan Persekutuan
Daftarlah sepuluh kelipatan bilangan berikut secara urut dari yang terkecil hingga
terbesar. Kelipatan yang dimaksud adalah kelipatan bilangan bulat positif.
Perhatikan berikut.
KPK dan FPB

Dari Tabel diatas daftar bilangan-bilangan yang sama antara kelipatan 1 dan 2
adalah 2, 4, 6, 8, dan 10

Bilangan 2, 4, 6, 8, dan 10 disebut sebagai kelipatan persekutuan dari 1 dan 2.


Sedangkan 2 disebut Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari 1 dan 2.
Generalization (menarik kesimpulan)
1. Misal ada dua bilangan prima a dan b.
Maka FPB = 1

KPK = a × b
2. Diketahui4
bilangan bulat positif c dan d.
6 membagi c.
6membagi d.
Belum tentu 6 adalah FPB dari c dan d. FPB adalah pembagi bersama

terbesar dari c dan d.


Harus dipastikan bahwa 6 adalah pembagi bersama terbesar dari c dan d.
3. Diketahui tiga bilangan bulat positif e, f, dan g. e dan f keduanya
membagi
Jelaskan langkah kalian untuk memastikan bahwa g adalah KPK dari e dan f.
a) Menentukan kelipatan persekutuan lain dari e dan f.
b) Jika ditemukan kelipatan persekutuan lain dari e dan f, dan lebih kecil
dari g, maka g bukan KPK. Jika tidak ditemukan kelipatan persekutuan lain
dari e dan f yang lebih kecil dari g, maka g adalah kelipatan persekutuan
terkecil dari e dan f.
SOAL LATIHAN

1. Perhatikan macam-macam es beserta suhunya berikut.



Urutkan minuman yang paling dingin.




2. Suhu terendah yang terjadi di kota A adalah 18ᵒC, sedangkan suhu
tertinggi yang pernah terjadi adalah 15ᵒC. Adapun suhu terendah dan

suhutertinggi yang pernah terjadi di kota B adalah 27ᵒC dan 7ᵒC. Di
antara kedua kota itu, kota manakan yang mempunyai interval suhu
lebih besar?
3. Suhu udara di padang gurun pada pukul 12.00 siang adalah 44ᵒC.
Setelah pukul 12.00 tersebut suhu udara mulai turun secara bertahap.
Pada pukul 21.00 suhu udara menjadi 2ᵒC.
a. Berapa penurunan rata-rata suhu setiap 3 jam?
b. Berapa derajat suhu udara pada pukul 18.00?

4. Tahu bakso mempunyai suhu mula-mula 18ᵒC. Tahu bakso tersebut


dipanaskan hingga suhunya naik sebesar 73ᵒC, lalu dihidangkan. Selama
dihidangkan, suhu makanan tersebut turun 3ᵒC setiap menitnya. Berapa suhu
tahu bakso setelah 12 menit semenjak dihidangkan pertama kali?
SOAL LATIHAN
5. Tentukan bentuk sederhana dari pecahan-pecahan berikut.
a. 18/48

b. 180%

c. 625%
d. 1,25

6. Tentukan FPB dan KPK dari bilangan-bilangan berikut.


a. 50, 80, dan 120
b. 200, 550, dan 800

7. Ari dan Dewi berjalan dari tempat A ke tempat B yang berjarak 100
m.
Panjang langkah Ari 60 cm dan panjang langkah Dewi 50 cm. Mereka
mulai melangkah bersamaan dengan kecepatan sama. Berapa meter
sisa jarak yang harus mereka tempuh saat langkah mereka bertemu di
satu tempat untuk terakhir kalinya
REFLEKSI

REFLEKSI

REFLEKSI

REFLEKSI

DAFTAR PUSTAKA

As'ari, Abdur
Rahman.2017.Buku Guru
Matematika
kelas VII. Jakarta:Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan

Gunawan, Pria. 2019. Model Pembelajaran


Steam. Makasar
BIODATA


Nama : Zulfa Nabila

Nim : 2620033
Prodi : Tadris Matematika
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Alamat : Ds. Kemasan, Kec. Bojong, Kab.
Pekalongan

Nama : Nevita Falasyifa


Nim : 2620050
Prodi : Tadris Matematika

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan


Alamat : Ds. Wangandowo, Kec. Bojong,
Kab. Pekalongan

Nama : Nur Kumala Sari


Nim : 2620093
Prodi : Tadris Matematika
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Alamat : Ds. Kambangan kec. Blado
kab. Batang

Nama : Siti Khotimah Widiyanti


Nim : 2620105
Prodi : Tadris Matematika
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Alamat : Musi Rawas, Sumatra Selatan
MOTIVASI

Mathematics is a game played


according to certain rules with
meaningless marks on paper. —
David Hilbert

Anda mungkin juga menyukai