Disusun oleh
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan hidayah Nya, Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah telah
berhasil menyusun laporan Advokasi Penguatan Penyusunan Modul Ajar dan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan dari disusunnya laporan Advokasi Penguatan Penyusunan Modul Ajar dan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah untuk memberi informasi
tentang pelaksanaan kegiatan dan juga sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban kegiatan yang sudah diprogramkan.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Hasil yang diharapkan
BAB II PENYELENGGARAAN KEGIATAN
A. Pelaksana Kegiatan
B. Biaya Pelaksanaan Kegiatan
C. Jadwal dan Tempat Pelaksanaan
D. Pengarah, Narasumber dan Panitia
E. Peserta Kegiatan
F. Materi Kegiatan
G. Skenario Pelaksanaan Kegiatan
BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
B. Hasil Kegiatan
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 menyatakan
bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang berkualitas. Melalui
berbagai kebijakan, pemerintah telah berhasil memperluas akses pendidikan dasar dan
menengah secara signifikan. Namun meluasnya akses pendidikan tersebut belum
sepenuhnya berbanding lurus dengan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
Sejalan dengan tanggung jawab tersebut, pemerintah telah menetapkan Visi Pendidikan
Indonesia 2020-2024, yaitu “mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila”, yaitu cita-cita melahirkan profil
pelajar yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Sejak diluncurkan secara resmi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi pada tahun 2022, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar
menjadi salah satu strategi dalam rangka pemulihan dan transformasi pembelajaran
untuk mengatasi penurunan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Platform
Merdeka Mengajar hadir untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka,
dengan pendekatan High-tech yang dapat membantu Guru, Kepala Sekolah, dan
Tenaga Kependidikan yang berkepentingan dalam mendapatkan referensi,
inspirasi, pemahaman serta pelatihan secara mandiri untuk penerapan Kurikulum
Merdeka.
B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan Advokasi Penguatan Penyusunan Modul Ajar dan
Modul Projek adalah;
1. Meningkatkan pemahaman tentang kebijakan Kurikulum Merdeka
2. Menyosialisasikan Modul Ajar dan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila yang telah dihasilkan oleh Direktorat SMP;
3. Memberikan penguatan dalam penyusunan Modul Ajar dan Modul Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
A. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Direktorat
Jenderal Pendidikan PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Panitia
Kepanitiaan kegiatan Advokasi Penguatan Penyusunan Modul Ajar dan Modul
Projek Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sepenuhnya dilaksanakan
oleh Direktorat SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
E. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan Advokasi Penguatan Penyusunan Modul Ajar dan Modul Projek
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah sebagai berikut
F. Materi Kegiatan
Dalam proses pelaksanaannya, materi kegiatan Advokasi Penguatan Penyusunan
Modul Ajar dan Modul Projek Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
sebagai berikut:
Adapun bahan dan materi tersebut terlampir, serta didokumentasikan dalam piranti
google drive yang dapat diakses oleh semua peserta pada link:
https://drive.google.com/drive/u/1/folders/1r9jMeJVTQCyLD_1pJdtiE52uOGJ-
GiQq
Hari ke-1:
Kegiatan hari pertama dimulai dengan pembukaan diikuti oleh semua peserta,
narasumber, maupun undangan lainnya. Dalam pembukaan disampaikan pengarahan
dan kebijakan terkait kurikulum merdeka kegiatan kemudian dilanjutkan dengan
sosialisasi modul ajar dan modul projek. Kegiatan hari pertama ditutup dengan
materi modul ajar dan modul P5 dalam implementasi kurikulum merdeka
Hari ke-2:
Kegiatan hari kedua dimulai dengan diskusi kelompok untuk mereviu salah satu
modul ajar dan modul projek yang dipilih dalam kelompok tersebut. Setelah direviu,
maka dilakukan revisi modul sesuai hasil reviu, kegiatan dilanjutkan dengan
paparan dari setiap kelompok terkait modul yang telah direvisi.
Hari ke-3:
Pelaksanaan kegiatan hari ke-3 akan diawali dengan pemaparan dari hasil kelompok
dan dilanjutkan dengan penutupan.
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Advokasi Penguatan Penyusunan Modul Ajar dan Modul Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan dalam 3 hari dengan skenario
sebagai berikut:
Dalam sesi ini, disampaikan pulan hasil studi yang mnyatakan bahwa 25%
pelatihan yang dilaksanakan secara konvensional tidak efektif dan tidak efisien,
karena memerlukan biaya yang tinggi, waktu yang banyak, harus meninggalkan
tugas mengajar di sekolah. Sehingga pendekatan yang digunakan dalam
meningkatkan kompetensi dalam kurikulum merdeka menggunakan pendekatan
teknologi. Terbukti dari 2,7 juta guru yang punya akun belajar id, terdapat 1,6
juta guru telah melakukan pelatihan mandiri. Ini merupakan proses untuk
mendorong guru untuk belajar aktif melalui komunitas belajar, sehingga
terbangun ekosistem budaya belajar aktif yang didorong oleh motivasi diri. Pada
kegiatan hari pertama ini dilaksanakan dengan cara pleno dan diskusi.
Kelompok 1:
Slogan: Bergerak Bersama, Bahagia Bersama
Fasilitator: Desma Yuliadi Saputra, M.Pd.
Peserta Kegiatan:
Kelompok 2:
Slogan : Ayo Bergerak, bersama kita BISA!!!
Fasilitator : Dr. Siti Aisah, M.Hum
Peserta Kegiatan:
1. Elis Sukaesih, M.Pd (BPMP Banten )
2. Silvia Megawati, M.Pd (PMO Cianjur)
3. Imam Kurnia (Tangerang)
4. Tuti (Jakarta)
5. Zea Riza Emilta (Mukomuko, Bengkulu)
6. Devi Maliza (Argamakmur, Bengkulu)
7. Dony Setiawan (rejang lebong, Bengkulu)
Kegiatan advokasi penyusunan Modul Ajar ini dilakukan di ruang Saphire (hotel
Grand Paragon, Jakarta-Region 1) pada tanggal 2-4 November 2023.
Anggota kelompok 2 terdiri dari satu orang perwakilan BPMP dan PMO serta 5
orang perwakilan guru mata pelajaran bahasa (2 orang guru bahasa Indonesia
dan 3 orang guru bahasa Inggris). Panitia telah menyiapkan googledrive untuk
mengunggah modul ajar dan menuliskan rancangan modul ajar sebelum
advokasi dan sesudah advokasi di dalam Lembar Kerja (LK) yang telah
disiapkan.
Fasilitator dan perwakilan dari BPMP dan PMO membaca dan memberikan
review serta masukan (advokasi) dalam modul ajar yang sudah disusun oleh
guru. Selama kegiatan berlangsung, fasilitator, BPMP dan PMO menuliskan
resume dan laporan kegiatan advokasi ini.
Dalam proses advokasi ini, Kami (fasilitator-BPMP-PMO) menekankan agar
para guru memperhatikan keselarasan 3 komponen utama di dalam menyusun
rencana pembelajaran, yaitu (1) Tujuan Pembelajaran; (2) Langkah Kegiatan
Pembelajaran; (3) Asesmen.
Setiap guru dalam kelompok 2 ini menuliskan LK yang belum diadvokasi,
kemudian fasilitator, BPMP dan PMO memberikan masukan. Setelah itu para
guru memperbaiki LK di kolom LK yang sudah diadvokasi yakni: (1) Tujuan
pembelajaran; (2) Kegiatan Pembelajaran; (4) Asesmen Awal; (5) asesmen
akhir; (6) Media Pembelajaran; (7) Refleksi Peserta Didik; (8) Refleksi
Pendidik.
Langkah selanjutnya, perwakilan kelompok 2 ini menyajikan/mempresentasikan
LK yang sudah diadvokasi. Fasilitator dari kelompok lain memberikan masukan
kepada hasil presentasi kelompok 2 ini.
Masukan dari fasilitator kelompok lain adalah mencermati lagi dan merevisi
kalimat instruksi dalam asesmen awal. Ibu Zea sebagai guru yang
mempresentasikan mendapatkan “reward” dari panitia berupa silverqueen yang
dapat menambah motivasi dalam meningkatkan kemampuannya menyusun
modul ajar. Komentar ibu Zea Riza Emilta (Kabupaten Mokomoko), “setelah
mendapatkan advokasi ini Saya mendapatkan pelurusan pemahaman terkait
penyusunan modul ajar yang sederhana dan operatif dalam membuat
perencanaan pembelajaran.”
Langkah terakhir adalah komentar dan masukan dari Koordinator Modul Ajar,
Bapak Elok Sudibyo terkait keselarasan tujuan pembelajaran, langkah Kegiatan,
dan asesmen. Seluruh peserta guru memperbaiki dan melengkapi hal-hal yang
perlu diperbaiki berdasarkan masukan dari fasilitator dan juga inspirasi dari
presentasi peserta lainnya.
Berikut Foto Kelompok 2:
Kelompok 5:..........................................................................
Pembuatan Modul Ajar (MA) dilakukan di ruang Saphire. Kegiatan awal pada
kegiatan ini adalah mengenal peserta kegiatan dan berkoordinasi untuk
pembagian tugas menelaah MA peserta dan membuat laporan kegiatan (tugas
untuk PMO dan BPMP)
Selanjutnya kami memberikan masukan terkait tentang modul ajar yang telah
disusun oleh peserta. Modul awal yang dikerjakan diberi masukan terkait
komponen MA yaitu Tujuan, Kegiatan Pembelajaran, dan Asesmen.
Pengisian LK yang terdapat di drive dilakukan oleh peserta setelah
memperbaiki Modul Ajar sesuai masukan fasilitator.
Peserta saling berbagi pengalaman terutama di sekolah –masing-masing.
Peserta saling memberi masukan terkait pengalaman yang telah dilakukan. dan
mengirim Modul Ajar sesuai masukan dari fasilitator dan diskusi dengan
peserta. Pukul 15.00 WIB kegiatan presentasi LK dari hasil advokasi dengan
fasilitator Modul Ajar yang sudah dilakukan peserta. Peserta dari kelompok 5
diwakili oleBapak Avvi dari Kab. Kotawaringin Timur: Avvi Nopvianto, S.Pd.
Elemen Modul Ajar : Menulis Teks Prosedur. Perbaikan hasil masukan
mengenai refleksi guru yang belum dituliskan oleh peserta.
Kegiatan selanjutnya dipimpin oleh koordinator MA bapak Elok Sudibyo, telaah
kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kegiatan untuk mencapai tujuan dan
asesmen yang digunakan. Perbaikan dari masukan fasilitator dilakukan oleh
peserta lainnya dengan penyesuaian contoh MA yang sudah ditelaah. Adapun
kegiatan dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut
Kelompok 6:
Fasilitator Kelompok 6, yaitu: Dr. Elok Sudibyo, M.Pd., dengan anggota sebagai
berikut.
1. Ibu Yusnida (Kab. Aceh Besar)
2. Ibu Misriati (Kab. Aceh Utara)
3. Ibu Sri Maidel (Kab. Bireuan)
4. Bapak Kholid (Kab. Serang)
5. Bapak Agus (Kab. Tangerang)
6. Bapak Aswindirno (PMO Kab. Sambas)
7. Ibu Tri Kurniasih (PMO Kota Jakarta Timur)
Langkah awal, peserta diberi informasi terkait output kegiatan secara individu
yang harus diunggah di Google Drive yang telah disiapkan oleh panitia. Output
kegiatan per individu, yaitu: 1) unggah modul ajar yang telah dibawa masing-
masing peserta (guru), dan 2) mengerjakan LK Modul Ajar yang sudah
disiapkan oleh panitia untuk dikerjakan masing-masing peserta (guru).
Sedangkan untuk teman-teman dari unsur PMO, bersama-sama fasilitator juga
ikut memberikan advokasi/pendampingan kepada para peserta (guru). Selain itu,
teman-teman dari PMO juga bertugas sebagai notulen, yaitu mencatat aktivitas
para peserta selama proses pendampingan.
Berdasarkan informasi tersebut, maka setiap peserta melakukan unggah Modul
Ajar yang dibawa. Setelah setiap anggota Kelompok 6 dipastikan telah unggah
Modul Ajar mereka masing-masing, selanjutnya dibimbing untuk mengerjakan
LK Modul Ajar. Setiap peserta mengisi LK Modul Ajar secara mandiri pada
bagian kolom yang berjudul “Sebelum Advokasi.” Pada bagian ini, setiap
peserta mengisikan komponen: 1) Tujuan Pembelajaran, 2) Kegiatan
Pembelajaran, 3 Asesmen, 4) Media Pembelajaran, dan 5) Refleksi. Setelah
setiap peserta telah mengisi LK pada bagian kolom “Sebelum Advokasi,”
selanjutnya mereka dibimbing untuk mengisi LK pada bagian kolom “Setelah
Advokasi.”
Berdasarkan hasil advokasi, pada umumnya peserta belum dapat menentukan
atau menuliskan tujuan pembelajaran secara mandiri. Mereka umumnya
mengutip tujuan pembelajaran dari buku siswa atau buku guru yang beredar.
Ketika ditanya terkait tujuan pembelajaran yang ditulis tersebut kaitannya
dengan capaian pembelajaran (CP) yang mana, mereka umumnya tidak dapat
menunjukkan asal-usul rumusan tujuan pembelajaran yang dituliskan tersebut.
Setelah dilakukan advokasi, mereka baru merasa menyadari bahwa rumusan
tujuan pembelajaran harus sinkron dengan rumusan capaian pembelajaran.
Secara substantif, terkait konsep percobaan (eksperimen) dan pengamatan
(observasi), para guru IPA masih banyak yang belum mengetahui perbedaannya.
Dalam IPA, perlu dibedakan antara aktivitas peserta didik yang berkategori
eksperimen dan aktivitas peserta didik yang hanya sekedar pengamatan. Setelah
dilakukan advokasi, mereka baru mengetahui bahwa eksperimen perlu
melibatkan pemanipulasian dan pengontrolan variabel untuk melihat dampaknya
pada variabel respon.
Sebagai perwakilan Kelompok 6 yang melakukan presentasi adalah Ibu Yusnida
dari Kabupaten Aceh Besar. Saat presentasi, Bu Yusnida menyampaikan bahwa
kegiatan advokasi ini sangat bermanfaat karena ternyata masih banyak hal yang
sebelumnya belum diketahuinya. Dengan adanya kegiatan advokasi ini, ternyata
untuk merumuskan/menuliskan tujuan pembelajaran harus dipastikan sudah
sinkron dengan rumusan capaian pembelajaran. Setelah rumusan tujuan
pembelajaran ditetapkan, maka langkah berikutnya harus dipastikan bahwa
langkah-langkah pembelajaran dan asesmen yang dirancang juga harus
menggambarkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Kelompok 7: “Berkolaborasi Menginspirasi”
Fasilitator Kelompok 7: Dr. Agus Muji Santoso, M.Si.
Anggota Kelompok:
1. Ibu Nunung Wahyuni (Kota Jakarta Barat)
2. Ibu Ria Mumun (PMO Merangin)
3. Ibu Ernawati (PMO Sanggan)
4. Ibu Refnil Yetti (Kab. Rejang Lebong)
5. Ibu Mita Merangin (Kab. Muko-Muko)
6. Ibu Eka Mayasari (Kab. Bengkulu Utara)
7. Bapak Didi Triyudhayanto (Kota Tangerang)
Tahap I Orientasi, peserta dan fasilitator saling memperkenalkan diri yang dilanjutkan
dengan membuat jargon kelompok. Jargon kelompok yang disepakati yaitu “Kolaborasi
Menginspirasi”. Setelah itu, seluruh peserta mendapatkan arahan teknis dan target
luaran yang harus dipenuhi dari PIC Modul Ajar (MA). Peserta mendapatkan arahan
tentang teknis unggah file MA, teknis akses dan mengerjakan Lembar Kerja (LK), dan
teknis presentasi MA. Kemudian, fasilitator mulai mengarahkan setiap tahapan kerja
kelompok 7 sesuai dengan penjelasan teknis yang telah disampaikan.
Tahap II, setiap peserta mengunggah file modul ajar yang dibawa dari sekolah asal
pada tautan google drive yang telah disediakan panitia. Kemudian, fasilitator
memastikan seluruh peserta telah mengunggah file modul ajar sesuai dengan ketentuan.
Modul ajar yang diunggah adalah modul ajar sebelum advokasi. Selanjutnya, setiap
peserta advokasi membuka Lembar Kerja (LK) pada tautan google drive yang telah
disediakan sesuai dengan nomor kelompok dan asal (kota/kabupaten). Setiap peserta
mulai mencermati bagian-bagian dokumen MA mulai rumusan tujuan pembelajaran,
tahapan aktivitas belajar peserta didik, asesmen awal, asesmen formatif/sumatif,
media pembelajaran, dan refleksi. Setelah mencermati, setiap peserta
merefleksikan apakah yang sudah tertulis dalam dokumen MA tersebut sudah
sesuai dengan materi penguatan yang telah disampaikan atau belum. Tahap ini,
setiap peserta di kelompok 7 mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan
temuannya secara bergantian. Setiap peserta juga dapat menyampaikan kendala
yang dihadapi. Ada lima aspek kendala peserta advokasi dalam penyusunan MA
yang ditemukan oleh fasilitator pada kelompok 7 yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran
Tiga dari tujuh peserta di kelompok 7 belum memahami bagaimana
menyusun rumusan tujuan pembelajaran yang baik. Beberapa peserta masih
mendapatkan informasi parsial tentang rumusan Tujuan Pembelajaran (TP),
ATP, dan rumusan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam MA. Fasilitator
memberikan penguatan dengan menyajikan file materi advokasi serta
menyajikan beberapa inspirasi MA dari platform PMM sebagai bahan
diskusi.
2. Kegiatan Pembelajaran
Enam dari tujuh peserta advokasi menuliskan kegiatan pembelajaran secara
normatif dan belum operasional. Ada yang telah menggunakan model-model
pembelajaran inovatif namun belum operasional bagaimana peserta harus
belajar. Ada pula yang telah menggunakan model pembelajaran inovatif
namun belum dituliskan bagaimana peserta didik saling berkolaborasi dalam
kelompok kecil. Fasilitator lebih banyak memberikan “Future Practices”
agar peserta mendapatkan wawasan dan dapat memilih alternatif-alternatif
dalam merumuskan kalimat yang operasional dalam menyusun MA.
Tahap III, peserta advokasi yang telah mendapatkan penguatan berdasarkan hasil
diskusi kelompok bersama fasilitator, menuliskan hasil advokasi pada kolom yang
tersedia pada LK. Kemudian, fasilitator memberikan umpan balik terhadap deskripsi
pad akolom “setelah advokasi”. Kemudian, fasilitator mengarahkan untuk agar
kelompok menentukan satu peserta yang akan menyajikan MA pada sesi presentasi.
Yang dipilih adalah guru IPA dari SMPN 89 Jakarta Selatan dengan topik “Perubahan
Wujud Zat”/ judul MA “Yuk kenali Wujudku”.
Tahap IV, setelah delegasi kelompok 7 menyajikan LK, semua anggota
kelompok 7 mencermati masukan (saran) perbaikan yang berikan. Kemudian,
berikutnya presenter memperbaiki LK yang telah dipresentasikan. Disesi akhir,
setiap peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan.
Semua peserta menyampaikan senang dan bersyukur karena telah mendapatkan
kesempatan untuk mengikuti program advokasi penguatan penyusunan MA.
Peserta kelompok 7 berpendapat bahwa kegiatan advokasi ini mampu
menguatkan pemahaman dan wawasan secara tematik sesuai dengan
kendala/permasalahan di lapangan yang dihadapi oleh setiap peserta selama ini
Kelompok 8:
Fasilitator Kelompok 8, yaitu: Abdul Malik, M.Si., dengan anggota sebagai
berikut.
8. Indah Wahyuni, S.Pd (Kab. Muaro Jambi)
9. Mutiara Sani Saragih (Kota Jakarta Selatan)
10. Sisca Yuliasari (Kab. Merangin)
11. Drs. Haris Fadilah, M.Pd (MPO Kab. Kapuas)
12. Badar, M.Pd (Kota) Jakarta Timur)
13. Noviana, S.Pdi (Kab. Tanjung Jabung)
14. JUwita, S.Pd (PMO Kab. Aceh Besar)
Langkah pertama, peserta diberi informasi terkait output kegiatan secara
individu yang harus diunggah di Google Drive yang telah disiapkan oleh panitia.
Output kegiatan per individu, yaitu:
1) unggah modul ajar yang telah dibawa masing-masing peserta (guru), dan
2) mengerjakan LK Modul Ajar yang sudah disiapkan oleh panitia untuk
dikerjakan masing-masing peserta (guru).
Sedangkan untuk teman-teman dari unsur PMO, bersama-sama fasilitator juga
ikut memberikan advokasi/pendampingan kepada para peserta (guru). Selain itu,
teman-teman dari PMO juga bertugas sebagai notulen, yaitu mencatat aktivitas
para peserta selama proses pendampingan.
Berdasarkan informasi tersebut, maka setiap peserta melakukan unggah Modul
Ajar yang dibawa. Setelah setiap anggota Kelompok 8 dipastikan telah unggah
Modul Ajar mereka masing-masing, selanjutnya dibimbing untuk mengerjakan
LK Modul Ajar. Setiap peserta mengisi LK Modul Ajar secara mandiri pada
bagian kolom yang berjudul “Sebelum Advokasi.
Kelompok 9:
Fasilitator : Iin Suminar (SMP Taruna Bakti Bandung)
Anggota :
1. Irfan Hidayat (Kab. Cianjur)
2. Sudarman (Kab. Melawi)
3. Wawan Gunawan (Kab. Bandung)
4. Kasmanto (Kab. Bogor)
5. Yosefina Banang (Kab. Sambas)
6. Rudhi Hendharli (BBPMP Jawa Barat)
7. Muhamad Adis (PMO Kab. Tangerang)
Langkah awal, peserta diberi informasi terkait output kegiatan secara individu
yang harus diunggah di Google Drive yang telah disiapkan oleh panitia. Output
kegiatan per individu, yaitu: 1) unggah modul ajar yang telah dibawa masing-
masing peserta (guru), dan 2) mengerjakan LK Modul Ajar yang sudah
disiapkan oleh panitia untuk dikerjakan masing-masing peserta (guru). Modul
awal yang dikerjakan diberi masukan oleh fasilitator terkait komponen Modul
Ajar.
Peserta sangat antusias dalam mengerjakan modul ajar ini dan saling memberi
masukan terkait pengalaman yang telah dilakukan.
Modul ajar yang telah dikerjakan dari hasil advokasi dengan fasilitator kemudian
di presentasikan, dari kelompok 9 diwakili oleh Irfan Hidayat dari Kab.
Cianjur ,Modul Ajar yang di presentasikan adalah : Makanan dan sistem
pencernaan.
Kelompok 10:..........................................................................
Fasilitator kelompok 10 adalah Novi Nurhayati, M.Pd. dengan anggota sebagai
berikut:
Anggota
1. Siti Mariana (SMPN 2 Sanggau/ Kab Sanggau)
2. Agate (SMPN 2 Selat/ Kab Kapuas)
3. Harimuddin (SMPN 5 Katingan Hilir/Kab Katingan)
4. Yuyun F (SMPN 3 Sampit/ Kab Kotawaringin)
5. Husaeni (PMO Kabupaten Serang)
6. Taani (PMO Kota Tangerang)
Langkah awal kegiatan advokasi penyusunan Modul Ajar yaitu peserta diberi
informasi terkait output kegiatan secara individu yang harus diunggah di Google
Drive yang telah disiapkan oleh panitia. Output kegiatan per individu, terdiri
dari: 1) unggah modul ajar yang telah dibawa masing-masing peserta, dan 2)
mengerjakan LK Modul Ajar yang sudah disiapkan oleh panitia untuk
dikerjakan masing-masing peserta. Sedangkan untuk teman-teman dari unsur
PMO, bersama-sama fasilitator juga ikut memberikan advokasi/pendampingan
kepada para peserta (guru). Selain itu, teman-teman dari PMO juga bertugas
sebagai notulen, yaitu mencatat aktivitas para peserta selama proses
pendampingan.
Berdasarkan informasi tersebut, maka setiap peserta melakukan unggah Modul
Ajar yang dibawa. Setelah setiap anggota Kelompok 10 dipastikan telah unggah
Modul Ajar masing-masing, selanjutnya dibimbing untuk mengerjakan LK
Modul Ajar.
Perwakilan kelompok mempresentasikan LK Modul Ajar di ruang utama.
Perwakilan kelompok 10 adalah Bu Agate dari kabupaten Kapuas dengan modul
ajar pengukuran.
Kelompok 11:..........................................................................
Kelompok 12
Fasilitator : Kirno Widarso,S.Pd.MM
Asal Peserta :
Kota Tangerang (DYAH KUSUMAWARDANI)
Kab. Bengkulu Utara (Anismawati)
Kab. Muko-Muko (AGUS BUDIARTO)
Kab. Rejang Lebong (ANNA DWI EKAWATI)
Kota Jakarta Barat (Sugeng Laksono)
BPMP Kalimantan Tengah (M)PMO Kotawaringin Timur
Kelompok 14
Fasilitator : Dewi Mustikasari, M.Sn (SMP Taruna Bakti Bandung)
PMO : AL FAJAR, S.IP ( PMO Bengkulu Utara
(M) )
Anggota :
1. Kab. Bandung : Ranny Kurniawati
2. Kab. Bogor : Rusti Dahliana
3. Kab. Cianjur : Sandi Azi Saputra
4. Kab. Melawi : Fina Juliana
5. Kab. Sambas : Rino
Peserta di kelompok 14 secara umum dalam penyusunan modul ajar masih belum
optimal. Hal ini ditunjukan dari Lima peserta, dua peserta sudah menyusun modul
ajar sendiri (meskipun ada beberapa hal yang belum sinkron antara tujuan, langkah
dan asesmen, serta belum muncul pembelajaran terdiferensiasinya), sedangkan tiga
peserta dari kabupaten lain masih menggunakan modul ajar dari sumber lain,
dimana modul ajar yang digunakan dari sumber lain tersebut masih tidak sinkron
antara tujuan, langkah, dan asesmen. Hal yang menjadi tantangan peserta dalam
meyusun modul ajar adalah kurangnya pemahaman dalam memahami CP lalu
diturunkan menjadi tujuan pembelajaran, menyebabkan langkah-langkah
pembelajaran dan asesmennya menjadi tidak sinkron.
Proses perbaikan modul ajar dalam kelompok dilakukan dengan cara berdiskusi
secara personal, dimana fasilitator secara bergiliran melakukan diskusi dengan
peserta dan menganalisis tujuan, langkah dan asesmen, lalu kemudian diberi
masukan dan arahan. Setelah itu peserta melakukan revisi terhadap modul ajar yang
dikerjakan pada LK Modul Ajar.
Setelah proses diskusi dan perbaikan modul ajar, peserta menjadi lebih memahami
bagiamana menyusun modul ajar yang memiliki tujuan, langkah-langkah dan
asesmen yang saling berkaitan. Setelah istirahat sore, tepatnya setelah selesai waktu
magrib peserta mempresentasikan LK yang sudah dilengkapi dari hasil advokasi,
yang di wakili oleh salah satu anggota kelompok 14 yaitu dari kabupaten Sambas
bapak Rino dengan judul modul ajar Kerajinan Bahan Serat dan Tekstil.
Kelompok 15
Nama rapat : Kegiatan Advokasi Penguatan Penyusunan Modul Ajar dan
Modul Projek
Hari/Tanggal : Jumat, 03 November 2023
Tempat Kegiatan : Grand Paragon Hotel Jakarta
Waktu Kegiatan : 08.00 -20.00 WIB
Kelompok Modul Ajar/Modul Projek: Modul Ajar
Nama Kelompok : kel 15
Mapel : Prakarya
Fasilitator Kelompok : Edi kusnaedi, S.Pd
Notulis : Suharsih, M.Pd. (PMO Jakarta Barat)
Irman Jaya Putra, M.Pd
( PMO Mukomuko)
BakarKegiatan Advokasi Penguatan dan Penyusunan Modul Ajar Region 1 Jakarta yang
diselenggarakan pada tanggal 2-4 November 2023, diawali dengan pengumpulan modul
ajar awal dan LK kemudian direvisi oleh para peserta dan diupload. setelah itu dilihat
dan dicermati sekaligus direvisi oleh fasilitator dan PMO dari Jakarta Barat, Ibu
Suharsih,M.Pd dan PMO dari Mukomuko, Bpk Irman Jaya Putra, M.Pd. dan terjadilah
diskusi dan saling menguatkan untuk terciptanya bentuk modul ajar yang baik dan
benar.
Komponen yang didiskusikan antara lain, tujuan, langkah-langkah pembelajaran dan
asesmen.yang dibuat untuk saling keterkaitan, dengan harapan dapat diaplikasikan
kepada para peserta didik.
Kegiatan diakhiri dengan presentasi dan pemaparan dari salah satu peserta yang dipilih
berdasarkan kemampuan verbal yang baik juga memiliki kompetensi berbicara yang
lugas, tegas yakni peserta dari Kabupaten Katingan, Bpk.Yogo Widi Prakoso dengan
judul Modul Ajar Kerajinan dari Bahan Lunak.
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mereview modul ajar awal yang
sudah di upload oleh bapak ibu perwakilan dari daerah dan diberikan masukan
sesuai dengan konsep dan hal-hal yang harus ada dalam modul projek sesuai
dengan format yang sudah disediakan oleh Direktorat SMP.. Dari hasil review
yang sudah dilakukan ditemukan beberapa modul yang masih belum sesuai
panduan dan format yang sudah diberikan seperti alur kegiatan, alokasi waktu,
penyusunan instrumen dan rubrik penilaian.
Dalam alokasi waktu masih belum dirinci dengan baik sehingga masih
menimbulkan miss konsepsi untuk pembaca, alur kegiatan masih dibuat seperti
membuat RPP sehingga fasilitator mengarahkan untuk menyusun sesuai dengan
memilih salah satu sequence yang ada di dalam buku panduan, sehingga dengan
demikian untuk pembagian waktunya lebih terperinci tiap kegiatan.
Sedangkan untuk pemlihan dimensi, elemen dan sub elemen di sesuaikan
dengan tema yang diambil dan jenis kegiatan yang dilakukan sehingga
mempermudah dalam menyusun instrumen dan rubrik asesmen.
Kelompok 3 (P5):..........................................................................
Fasilitator: Eko Purnomo
Anggota:
1. Kabupaten Bandung
2. Kabupaten Bogor
3. Kabupaten Cianjur
4. Kabupaten Melawi
5. Kabupaten Sambas
6. Kabupaten Muko-muko
7. Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Teknik Pelaksanaan
Pelaksanaan advokasi dilakukan sejak tanggal 2 - 4 November 2023, bertempat di
Paragon Grand Hotel Jakarta. Pelaksanaan advokasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
● Kelompok 3 secara keseluruhan mendengarkan paparan dari koordinator P5 yaitu
bapak Suratman tentang tata aturan yang harus dilakukan oleh setiap peserta baik
secara umum maupun di dalam kelompok.
● Setelah mendengarkan paparan dari koordinator P5, kemudian kelompok 3
melakukan diskusi internal.
● Pada saat diskusi internal, fasilitator memberikan masukan dan saran berdasarkan
Modul Projek yang telah dikirimkan melalui google drive.
● Peserta menuliskan kerangka kerja melalui lembar kerja yang telah disediakan oleh
Direktorat SMP, sesuai dengan saran dan masukan dari fasilitator.
● Ada empat peserta yang menampilkan hasil perbaikan Modul Projek serta
mendapatkan masukan dari peserta kelompok lainnya.
Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan dan diskusi yang telah dilakukan baik dalam kelompok 3
maupun kelompok P5 secara keseluruhan, beberapa rekomendasi disampaikan, antara
lain.
● Perlu dilakukan penguatan konsep dan prinsip asesmen sehingga instrumen yang
dikembangkan benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur.
● Perlu dilakukan penguatan secara konseptual dan tekstual tentang tema dan topik
sehingga tidak terjadi kerancuan pada pelaksanaan P5.
● Perlu dilakukan penguatan prinsip dan konsep tentang bernalar dan berpikir pada
implementasi P5 sehingga benar-benar mampu mengukur dari tujuan pada elemen
atau subelemen yang dipilih.
Demikian beberapa hal yang dapat dilaporkan sesuai dengan aktivitas yang telah
dilaksanakan pada advokasi P5 di Jakarta.
Dokumentasi
Kelompok 4 (P5):
B. Hasil Kegiatan
Berdasarkan tujuan pelaksanaan kegiatan Advokasi Penguatan Penyusunan Modul
Ajar dan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yaitu
1. Meningkatkan pemahaman tentang kebijakan Kurikulum Merdeka
2. Menyosialisasikan Modul Ajar dan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila yang telah dihasilkan oleh Direktorat SMP;
3. Memberikan penguatan dalam penyusunan Modul Ajar dan Modul Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Maka kegiatan ini telah menghasilkan apa yang diharapkan yaitu
1. Meningkatnya pemahaman peserta tentang kebijakan Kuriklum Merdeka;
2. Peserta mengetahui berbagai Modul Ajar dan Modul Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila fase D yang telah dihasilkan oleh Direktorat SMP;
3. Peserta memahami bagaimana cara menyusun Modul Ajar dan Modul Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang tertuang dalam lembar kerja Modul
Ajar dan Modul Projek.
Selanjutnya secara umum, kegiatan ini telah diselenggarakan dengan baik dan lancar
dengan dukungan berbagai pihak yang berkompeten.
BAB IV
PENUTUP
Dalam rangka memberikan penguatan penyusunan modul aja dan modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila, Direktorat SMP telah menyusun berbagai kebijakan
dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan yang
dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Dengan kebijakan dan program tersebut
diharapkan dapat memperluas informasi program merdeka belajar, pemenuhan SPM,
meningkatkan angka partisipasi sekolah, meningkatkan kualitas hasil belajar dalam
literasi, dan meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
Salah Satu upaya yang dilaksanakan oleh Direktorat SMP, Direktorat Jenderal PAUD
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi adalah secara bertahap meningkatkan mutu SMP yang ada melalui
Implementasi Kurikulum Merdeka. Meskipun bentuk perhatian tersebut belum
selengkapnya dapat memenuhi seluruh kebutuhan upaya peningkatan mutu Pendidikan
tetapi hal tersebut merupakan upaya bertahap yang dilakukan Pemerintah dalam rangka
meningkatkan pendidikan yang berkualitas.
RencanaTindak Lanjut P5
( Junaidi, S.Pd.,M.Pd)