Anda di halaman 1dari 36

IDENTITAS GURU

Nama : Muhammad Nuroni, S.Pd.


NIP/Nomor Seri Karpeg : 198301012009031005 /P. 461981
Tempat Tanggal Lahir : Plaju, 1 Januari 1983
Pangkat/ Gol.Ruang/ TMT : Penata Muda / III-a / 1- April 2020
Alamat Sekolah : Jl. Pacitan-Ponorogo Km 10 Ds./Kec Arjosari Kab. Pacitan
Alamat Rumah : RT 4 RW 12 Lingk.Baren Kel. Sidoharjo Kec./Kab. Pacitan
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 2021

MUHAMMAD NURONI, S.Pd.


NIP. 19830101 200903 1 005

Disahkan oleh :

Kepala Sekolah Koordinator PKB

ASROFI, S.Pd. NUR ALINDAWATI, S.Pd.


NIP. 19670510 199111 1 002 NIP. 19661101 198803 2 012
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional hendaknya berusaha
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga layanan yang diberikan
kepada peserta didik adalah layanan yang berkualitas.
Tugas seorang guru professional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang
baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja
melainkan juga harus melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Berbagai hal bias dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan
profesionalismenya. Menurut Permeneg PAN dan RB No.16 Tahun 2009, seorang guru
dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen,
yaitu : 1) Melaksanakan pengembangan diri, 2) Melakukan publikasi ilmiah, dan 3)
Menemukan dan menciptkan karya inovatif.
Kegiatan pengembangan diri bias dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat
professional dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di
kelompok kerja atau MGMP termasuk ke dalam kegiatan kolektif guru, sedangkan kegiatan
lain di luar MGMP termasuk ke dalam diklat fungsional.
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya disamping akan dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru, juga mendapat penghargaan angka
kredit yang dapat diperhitungkan untuk pengembangan kariernya.

Tujuan
Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan
tujuan :
a. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada peserta didik.
b. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi.
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI TAHUN 2021

Dalam kurun waktu Januari 2021 sampai Desember 2021, penulis telah mengikuti 13(tiga
belas kegiatan pengembangan diri dengan rincian sebagai berikut :
1. Menjadi peserta kegiatan DIKLAT GURU BELAJAR SERI ASESMEN KOMPETENSI
MINIMUM (4 - 8 Januari 2021).
2. Menjadi peserta Kegiatan DIKLAT PELATIHAN GOOGLE WORKSPACE FO
EDUCATION OLEH GOOGLE MASTER TRAINER-GTK KEMDIKBUD (1-3 April 2021).
3. Menjadi peserta BIMBINGAN TEKNIS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATA
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SD (4-6 April 2021)
4. Menjadi peserta Diklat BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) PROGRAM GURU BELAJAR
DAN BERBAGI SERI PENDIDIKAN INKLUSIF (28 Juni - 5 Juli 2021).
5. Menjadi peserta kegiatan DIKLAT MEMBANGUN KELA MASA DEPAN (14 Juli- 18 Juli
2021)
6. Menjadi peserta kegiatan DIKLAT NASIONAL GURU PROFESIONAL MEMASUKI ERA
EDUKASI 4.0 27,28,29,30 September 2021
7. Menjadi peserta kegiatan Guru Belajar Dan Berbagi Seri Pengelolaan Pembelajaran
Di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif 7-15 Oktober 2021
8. Menjadi peserta kegiatan Pelatihan youtube pembelajaran dengan Tema “Seribu
Konten YouTube Pendidikan Untuk Indonesia 10 s.d 13 Oktober 2021
9. Menjadi peserta kegiatan Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru
KEMAMPUAN NONTEKNIS DALAM ADAPTASI TEKNOLOGI 6-26 Oktober 2021
10. Menjadi peserta kegiatan Guru Belajar dan Berbagi seri Guru Merdeka Belajar 20
Oktober -4 November 2021
11. Menjadi peserta kegiatan Bimtek Guru Belajar dan Berbagi seri Guru Merdeka
Belajar 29 Oktober -4 November 2021
12. Menjadi peserta kegiatan Guru Belajar dan Berbagi Seri Literasi dan Numerasi 9-15
November 2021
13. Menjadi peserta kegiatan Pelatihan Pembuatan Video Animasi 18,19,20,25,26,27
Oktober 2021
Laporan Pengembangan Diri 1
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 4 - 8 Januari 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan DIKLAT
GURU BELAJAR SERI ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah :
a. Konsep Asesmen Nasional
b. Teknis Asesmen Nasional
c. Asesmen Literasi Membaca
d. Asesmen Numerasi
e. Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum
4. Uraian Materi
KONSEP ASESMEN NASIONAL
Asesmen merupakan salah satu proses penting dalam pendidikan yang berguna untuk
menilai efektivitas pembelajaran dan ketercapaian kurikulum. Proses asesmen sangat
penting dilakukan untuk mengevaluasi sekaligus memperbaiki proses pembelajaran.
Oleh sebab itu, pada tahun 2020, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan kebijakan Asesmen Nasional yang
dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional (USBN) sekaligus penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan
nasional.Asesmen Nasional bertujuan untuk memetakan sistem pendidikan berupa input,
proses, dan hasil melalui serangkaian tahapan. Hasil dari Asesmen Nasional tidak
digunakan untuk melakukan pemeringkatan sekolah, melainkan untuk perbaikan kualitas
belajar di sekolah-sekolah yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar
murid. Asesmen Nasional tahun ini direncanakan akan terlaksana pada bulan September
2021.Asesmen Nasional akan diselenggarakan di seluruh sekolah, madrasah, dan
program pendidikan kesetaraan. Sampel siswa yang akan mengikuti Asesmen Nasional
dipilih secara acak, sedangkan kepala sekolah dan guru seluruhnya akan berpartisipasi.
Siswa yang akan menjalani asesmen untuk jenjang pendidikan menengah akan dipilih
oleh Kemdikbudristek dengan jumlah maksimal 45 orang dan 5 orang peserta cadangan.

Asesmen Nasional akan dilaksanakan berbasis komputer agar distribusi instrumen,


pengelolaan data, dan pengolahan hasil dengan efektif dan efisien. Bagi sekolah yang
tidak memiliki infrastruktur TIK, dapat melaksanakan di sekolah dengan fasilitas TIK yang
lebih memadai berdasarkan koordinasi dari dinas pendidikan setempat atau kantor
Kementerian Agama.Terdapat 2 (dua) moda, yakni secara daring maupun semi daring.
Bagi satuan pendidikan yang tidak memiliki bandwith internet yang memadai, dapat
memilih moda semi daring. Satuan pendidikan yang melaksanakan Asesmen Nasional
juga wajib menjalankan protokol kesehatan baik sebelum pelaksanaan maupun saat
pelaksanaan. Asesmen Nasional tahun 2021 terbagi menjadi 3 (tiga) instrumen, yaitu:

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)


Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar
terkait kecakapan berpikir logis-sistematis, kemampuan bernalar menggunakan konsep
serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah dan mengolah
informasi. Terdapat 2 (dua) kompetensi yang diukur dalam AKM yaitu kompetensi literasi
dan kompetensi numerasi. kompetensi terkait literasi dan numerasi akan dapat ditinjau
dari 3 (tiga) aspek, yaitu konten, proses kognitif, dan konteks. Bentuk soal AKM terdiri
dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.
2. Survei Karakter
Survei ini akan dikerjakan oleh siswa untuk mendapatkan informasi hasil belajar sosial-
emosional dengan mengukur 6 (enam) aspek pelajar pancasila, yaitu berakhlak mulia
dengan beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, gotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
3. Survei Lingkungan Belajar
Survei ini akan diikuti oleh seluruh kepala sekolah dan guru secara mandiri tanpa
pengawasan dalam waktu 4 (empat) hari. Bagi guru maupun kepala sekolah yang
mengajar dan memimpin di lebih dari satu sekolah, maka akan mengikuti survei di setiap
sekolah. Bila terdapat kepala sekolah yang merangkap jabatan sebagai guru, maka akan
mengikuti dua instrumen survei yang berbeda.
Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional

Kreteria Peserta Pelaksana Asesmen Nasional


Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan
menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di tiap
satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V,
VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk program kesetaraan,
Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir
tingkat 2, tingkat 4 dan tingkat 6 program kesetaraan.
Mengapa Asesmen Nasional hanya diikuti oleh sebagian siswa?
Hal ini terkait dengan tujuan dan fungsi Asesmen Nasional. Asesmen Nasional tidak
digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi siswa sebagai seorang individu.
Evaluasi hasil belajar setiap individu siswa menjadi kewenangan pendidik. Pemerintah
melalui Asesmen Nasional melakukan evaluasi sistem. Asesmen Nasional merupakan
cara untuk memotret dan memetakan mutu sekolah dan sistem pendidikan secara
keseluruhan. Karena itu, tidak semua siswa perlu menjadi peserta dalam Asesmen
Nasional. Yang diperlukan adalah informasi dari sampel yang mewakili populasi siswa di
setiap sekolah pada jenjang kelas yang menjadi target dari Asesmen Nasional.
Mengapa yang menjadi sampel adalah siswa kelas V, VIII dan XI?
Hasil Asesmen Nasional diharapkan menjadi dasar dilakukannya perbaikan
pembelajaran. Pemilihan jenjang kelas V, VIII dan XI dimaksudkan agar siswa yang
menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika
mereka masih berada di sekolah tersebut. Selain itu, Asesmen Nasional juga digunakan
untuk memotret dampak dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Murid
kelas V,VIII, dan XI telah mengalami proses pembelajaran di sekolahnya, sehingga
sekolah dapat dikatakan telah berkontribusi pada hasil belajar yang diukur dalam
Asesmen Nasional.

Perlu diketahui, selain peserta didik, Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua
guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru,
dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses
dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan. Sementara Asesmen Kompetensi Minimum
untuk pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai ujian kesetaraan.

Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian singkat dan uraian.
Pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal.
Pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu
Menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik
lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.
Isian singkat, siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama
benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya.
Uraian, siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
Murid kelas V akan mengerjakan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi
membaca dan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi. Sedangkan siswa
kelas VIII dan XI akan mengerjakan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi
membaca dan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi.
AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri. AKM mengukur kompetensi
mendasar yang perlu dipelajari semua siswa tanpa membedakan peminatannya. Oleh
karena itu seluruh siswa akan mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama.
Keunikan konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan
tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM.
Dalam AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum ini, terdapat tiga komponen penting
yang mana ketiganya mewakili pengertian dari literasi membaca dan numerasi.
Komponen-komponen AKM tersebut adalah konten, konteks, dan tingkat kognitif.
Komponen AKM
Dalam AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum ini, terdapat tiga komponen penting
yang mana ketiganya mewakili pengertian dari literasi membaca dan numerasi.
Komponen-komponen AKM tersebut adalah konten, konteks, dan tingkat kognitif. Selain
itu, soal-soal yang digunakan dalam AKM ini juga diharapkan dapat mengukur beberapa
komponen tersebut.

Konten
Komponen konten pada bagian literasi membaca lebih mengacu pada berbagai jenis
teks yang digunakan, yakni berupa teks informasi dan fiksi. Nah, berikut adalah
uraiannya:

Teks Informasi: Teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi
terutama untuk pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang tentu saja
bersifat ilmiah.
Teks Fiksi: Teks yang bertujuan memberikan pengalaman hiburan, cerita, dan renungan
bagi pembaca.
Sementara itu, komponen konten pada bagian numerasi lebih menekankan pada
kemampuan bilangan, pengukuran dan geometri, data dan ketidakpastian, serta aljabar.
Nah, berikut adalah uraiannya:
Bilangan: Kemampuan yang meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam
jenis bilangan (cacah, bulat, pecahan, desimal).
Pengukuran dan Geometri: Kemampuan untuk mengenal bangun datar, termasuk
menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Serta
pemahaman tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan debit, serta satuan
luas menggunakan satuan baku.
Data dan Ketidakpastian: Kemampuan pemahaman, interpretasi, serta penyajian data
maupun peluang.
Aljabar: Kemampuan tentang persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi
(termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi.
Konteks
Komponen AKM berupa konteks ini akan berkaitan erat dengan aspek kehidupan atau
situasi yang terjadi pada konten yang tengah digunakan. Dalam komponen konteks
terutama pada bagian literasi membaca dan numerasi, dapat dibagi menjadi 3 hal yakni
personal, sosial budaya, dan saintifik. Nah, berikut ini adalah uraian dari 3 konteks
Literasi dan Numerasi tersebut:
Personal: berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi.
Sosial Budaya: berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu
kemasyarakatan.
Saintifik: berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan
maupun futuristik.
Tingkat Kognitif
Komponen AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum yang terakhir adalah proses
kognitif yang mana berkaitan dengan cara berpikir yang dibutuhkan oleh para peserta
didik dalam upaya menyelesaikan masalah atau soal. Pada aspek bagian literasi
membaca dan numerasi, tingkat kognitifnya dibagi menjadi 3 level. Jika dalam
proses kognitif untuk literasi membaca, akan terdiri atas menemukan informasi,
interpretasi dan integrasi, serta evaluasi dan refleksi.

Nah, berikut adalah uraian mengenai komponen tingkat kognitif literasi adalah:
Menemukan informasi: Meliputi kemampuan mencari, mengakses, serta menemukan
informasi tersurat dari wacana.
Interpretasi dan integrasi: Kemampuan memahami informasi tersirat atau tersurat,
memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi.
Evaluasi dan refleksi: Kemampuan menilai kredibilitas, kesesuaian maupun
keterpercayaan teks, serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks
Sementara itu, untuk numerasi adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran. Nah,
berikut adalah uraian mengenai komponen tingkat kognitif numerasi adalah:
Pemahaman: Kemampuan memahami fakta, prosedur, serta alat matematika.
Penerapan: Kemampuan menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang
bersifat rutin.
Penalaran: Bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah bersifat
non rutin.
TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM

Mengidentifikasi 4 Kategori Tingkat Penguasaan Kompetensi

Anda telah sampai pada topik yang terakhir dari Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi
Minimum. Pada topik-topik sebelumnya Anda telah memahami mengenai konsep Asesmen Nasional,
teknis pelaksanaannya, AKM sebagai bagian dari AN, serta memahami contoh-contoh butir soal AKM
literasi membaca dan numerasi. Sekarang Anda akan menggali pemahaman mengenai apa yang
terjadi setelah Asesmen Kompetensi Minimum dilaksanakan.Tahap lanjutan setelah pelaksanaan
Asesmen Kompetensi Minimum adalah tahap Pelaporan hasil asesmen. Sesuai dengan tujuannya,
Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi
dasar siswa, berupa kompetensi literasi membaca dan numerasi. Dari laporan hasil Asesmen
Kompetensi tersebut, satuan pendidikan dapat melihat tingkat penguasaan kompetensi siswanya.
Penguasaan kompetensi literasi membaca dan numerasi siswa dikategorikan dalam 4 tingkatan. Untuk
lebih memahami penjelasan kompetensi pada setiap kategori, Anda dapat membaca infografik berikut
ini
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mencoba menerapkan Sebagian materi dan pemahaman yang diterima selama
mengikuti pelatihan di kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatnya rasa percaya diri dalam pembelajaran di kelas.
b. Meningkatnya hasil belajar siswa.
Laporan Pengembangan Diri 2
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 1-3 April 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Kegiatan
Pelatihan Google Workspace fo Education oleh Google Master Trainer-GTK
Kemdikbud
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah :
1) Memahami Perbedaan Akun G Suite for Education dengan Akun gmail pribadi
2) Menyimpan, membagikan, mendownload, upload, serta mengolah data di Google
Drive
3) Berkolaborasi dalam Mengedit Dokumen di Google Docs
4) Berkolaborasi dalam Mengedit Presentasi di Google Slides
5) Membuat Survey dan Kuis di Google Form
6) Berkolaborasi dalam Mengedit Data di Google Sheets
7) Membuat Topik, Materi, Tugas, dan Kuis Interaktif di Classroom
8) elakukan Video Calls dan Berbagi Layar (Semua layar, window, Chrome Tab) di
Google Meet
9) Membuat Acara, link Google Meet, mengundang orang di Google Calender
10)Mengirim email dan melampirkan lampiran di Gmail.

4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah Keterampilan dalam
memanfaatkan berbagai platform dalam pembelajaran .

Perbedaan antara akun belajar.id dengan akun google pribadi dan secara umum memang akun
belajar.id memiliki banyak kelebihan.

Berikut beberapa perbedaan akun perbedaan akun belajar.id dengan akun google pribadi:

1. Kapasitas memori google drive pada akun pribadi 15 GB, sementara pada akun belajar.id
kapasitas memorinya unlimited sehingga tidak terbatas. Ini sangat menguntungkan pemilik akun
belajar.id karena bisa menyimpan file apapun di google drive tanpa khawatir melebihi batas
menyimpanan.
2. Google dirve akun pribadi tidak ada fitur drive bersama sedangan akun G suite mempunyai
fitur drive bersama. Drive bersama ini memungkinkan pemilik akun untuk mengelola file secara
bersama, bisa diakses dan diedit secara bersama. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan
pekerjaan dalam tim walau masing-masing tidak bersama dalam satu tempat.

3. Pada fitur google classroom, jika menggunakan akun pribadi maka tidak akan terhubung
langsung ke google meet, tetapi jika menggunakan akun belajar.id bisa terhubung langsung
dengan link google meet jika akan melakukan tatap maya dengan peserta didik, jadi ini akan
memudahkan guru maupun siswa karena tidak perlu membuka device baru untuk mengakses
google meet.
4. Kapasitas google classroom untuk akun pribadi hanya 20 orang guru dan 250 orang siswa dan
tidak ada fitur undnag wali siswa, sedangkan akun belajar.id dapat menampung 20 guru dan 1.000
siswa dan dapat mengundang wali untuk mendapatkan laporan wali.

5. Penugasan di Classroom akun pribadi tidak ada import nilai dari google form, tidak ada mode
terkunci Chromebook, dan tidak ada cek originalitas jawaban siswa, sedangkan di akun belajar.id
ada fitur impor nilai dari google form, ada mode terkunci chromebook, dan ada cek originalitas
jawaban siswa. Dengan mode kunci chromebook ini jika diaktifkan, siswa yang sedang
mengerjakan tugas secara online misalnya dengan google form, maka siswa tidak bisa membuka
tab baru untuk membuka mesin pencarian seperti google dengan tujuan mencari jawaban dari
pertanyaan yang diberikan guru.

6. Google Meet akun pribadi tidak ada fitur angkat tangan dan merekam, sedangkan akun
belajar.id (G Suite) ada fitur angkat tangan dan merekam. Fitur merekan khusus bagi pembuat
rapat dan rekaman akan otomatis tersimpan di Google Drive.

Dengan memanfaatkan akun belajar.id yang memiliki banyak kelebihan dibanding dengan akun
pribadi, maka seyogyanya guru dan siswa mulai menggunakan akun tersebut untuk memperlancar
manajemen kelas dan proses pembelajaran selama PJJ maupun jika nanti sudah mulai tatap muka.

Pelatihan Google Workspace for Education


Untuk bisa menggunakan seluruh fasilitas di Google Workspace for Education, seluruh guru
harus mampu menjalankan fasilitas tersebut. Untuk itulah pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan berbagai elemen pendidikan melakukan
pelatihan penggunaan Google Workspace for Education kepada guru diseluruh
Indonesia. Sebelumnya telah dilatih beberapa guru untuk menjadi Master Trainer yang akan
menyampaikan Materi pelatihan Google workspace for education kepada seluruh guru yang ada
di penjuru Indonesia.

Materi Pelatihan Google Workspace for Education


Berikut ini adalah materi pelatihan Google Workspace for Education dalam bentuk Slides
(PowerPoint) yang dapat di downloaad untuk dipelajari
mandiri. https://www.dinginaja.com/2021/07/materi-pelatihan-google-workspace.html
Materi Pelatihan Unit 1: Mengenal Akun Pembelajaran
1. Mempersiapkan Diri Anda untuk Mengajar Menggunakan Teknologi (Link)
2. Pendahuluan Google Workspace for Education (Link)
3. Google Drive (Link)
4. Google Meet (Link)
5. Google Docs (Link)
6. Google Slides (Link)
7. Google Forms (Link)
8. Google Classroom (Link)
9. Google Sites (Link)
10. Rangkuman Unit 1 (Link)
11. Latihan Soal Unit 1 (Link)

Materi Pelatihan Unit 2 : Mengajar dengan Akun Pembelajaran


1. Penggunaan Teknologi Berdampak (Link)
2. Menggunakan Dua Alat Sekaligus! (Link)
3. Berbagi dan Berkolaborasi (Link)
4. Google Formulir + Google Spreadsheet (Link)
5. Google Formulir + Google Classroom (Link)
6. Google Dokumen + Google Classroom (Link)
7. Google Classroom + Google Slide (Link)
8. Google Meet + Google Slide (Link)
9. Google Meet + Jamboard (Link)
10. Rangkuman Unit 2 (Link)
11. Latihan Soal Unit 2 (Link)

Materi Pelatihan Unit 3 : Transformasi Pembelajaran dengan Akun


Pembelajaran
1. Pembelajaran Tradisional (Link)
2. Mentransformasi Pelajaran Tradisional Bagian 1 : Instruksi Langsung (Link)
3. Mentransformasi Pelajaran Tradisional Bagian 2 : Tugas Siswa (Link)
4. Mentransformasi Pelajaran Tradisional Bagian 3 : Penilaian Siswa (Link)
5. Melampaui Pelajaran : Mengelola Kelas Anda (Link)
6. Melampaui Pelajaran : Berkomunikasi dengan Keluarga (Link)
7. Melampaui Pelajaran : Mengatur diri sendiri (Link)
8. Melampaui Pelajaran : Memperluas pembelajaran Anda (Link)
9. Latihan Soal Unit 3 (Link)

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mencoba mempraktekkan materi dengan belajar menggunakan salah satu fitur yang
telah dipelajari
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatnya keterampilan mengguanakan Google Workspace for Education
b. Meningkatnya hasil belajar siswa melalui Google Workspace for Education
Laporan Pengembangan Diri 3

1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 4-6 April 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Kegiatan
Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerima Bantuan peralatan TIK SD
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan urgensi penggunaan bantuan TIK berupa chrome book
b. Meningkatkan keterampilan menggunakan Google Workspace for Education
4. Uraian Materi
Chromebook merupakan perangkat komputer/laptop yang sama dengan yang laptop pada
umumnya. Perbedaannya hanya pada sistem operasi yang digunakan, yaitu Chrome OS.
Chromebook dilengkapi dengan Chrome Device Management (CDM) sebagai perangkat
lunak yang berfungsi untuk melakukan pendaftaran (enrollment) Chromebook pada domain
belajar.id. Pendaftaran (enrollment) dilakukan oleh penyedia jasa yang memiliki syarat
tertentu.
Sekolah yang menerima bantuan Chromebook dapat mengakses perangkat dengan
menggunakan Akun belajar.id.Pengaturan utama pada Google Chrome di perangkat
Chromebook yang telah dilakukan enrollment, yakni:
1. belajar.id
2. belajar.kemdikbud.go.id
3. mail.google.com
4. calendar.google.com
5. drive.google.com
6. classroom.google.com
Simak panduan dasar penggunaan Chromebook di bawah ini.

Cara Menyalakan Chromebook dan Masuk ke Akun

Untuk menyalakan Chromebook dan masuk ke akun Anda, silakan ikuti langkah berikut:
1. Buka Chromebook Anda dan nyalakan dengan klik tombol kunci pada keyboard.
2. Pilih bahasa yang akan Anda gunakan dan klik Let’s go.
3. Sambungkan perangkat Anda ke internet.
4. Masuk dengan menggunakan email @belajar.id dan password Anda, kemudian klik
masuk/sign in.

Selesai. Anda telah berhasil masuk ke Chromebook.

Menemukan Aplikasi di Chromebook


Apabila Anda ingin menelusuri aplikasi yang
tersedia di Chromebook, silakan ikuti langkah
berikut:

1. Tekan tombol Penelusuran (🔍) pada keyboard


Anda
2. Masukkan nama aplikasi yang diinginkan dan cari
aplikasi tersebut di hasil penelusuran

Apabila terdapat aplikasi yang ingin ditambahkan,


Anda dapat mengunduhnya melalui Play Store.

Melakukan Pengaturan Chromebook


Untuk mengubah pengaturan pada Chromebook,
seperti resolusi layar, preferensi keyboard, privasi,
keamanan, dan lainnya, dapat dilakukan
melalui Setelan/Pengaturan. Anda dapat
mengakses menu Setelan/Pengaturan melalui
tampilan waktu di bagian kanan bawah layar Anda.

1. Di pojok kanan bawah layar Anda, pilih tampilan


waktu dan klik ikon Setelan/Pengaturan
2. Geser ke bawah (scroll down) untuk melihat
semua pengaturan atau gunakan kotak pencarian
untuk menemukan pengaturan/setelan tertentu.

Catatan: Dengan mengeklik Lanjutan di bagian


bawah, Anda akan membuka lebih banyak opsi
pengaturan/setelan
Mematikan Laptop
Apabila Anda ingin mematikan perangkat Anda, silakan klik waktu pada bagian kanan
bawah layar Anda. Klik ikon power yang terletak di sebelah ikon keluar/sign out.
Apabila Anda mengalami kendala dalam mengakses Chromebook, silakan menghubungi
tim Helpdesk melalui tombol ‘ Butuh Bantuan’ laman Pusat Informasi Akun belajar.id .

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatnya keterampilan mengguanakan Google Workspace for Education
b. Meningkatnya hasil belajar siswa melalui Google Workspace for Education
Laporan Pengembangan Diri 4
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal (28 Juni – 5 Juni 2021)
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Kegiatan
Diklat Bimbingan Teknis (Bimtek)Program Guru Belajar dan Berbagi seri
Pendidikan Inklusif
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan guru tentang konsep keberagaman peserta didik,
konsep dasar pendidikan inklusif dan sistem layanan pembelajaran bagi peserta didik
berkebutuhan khusus.
b. Meningkatkan dan memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk melakukan
identifikasi, menyusun asesmen dan planning matrix, serta membuat program
pembelajaran individual (PPI).
c. Memberikan pengalaman kepada guru dalam mengikuti kegiatan bimtek dan diklat
secara daring
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Keberagaman Peserta Didik
b. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif
c. Sistem Layanan Pembelajar

Pengertian Keberagaman Peserta Didik


Keberagaman peserta didik di kelas inklusif memiliki karakteristik tersendiri,baik pada
peserta didik reguler maupun pada peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).
Keberadaan PDBK dipayungi Undang Undang Dasar 1945 pasal 31,ayat 1
mengamanatkan bahwa; “Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan” dan
ayat 2; “Setiap warga Negara wajib mengikuti Pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya’. Dengan demikian, peserta didik dalam kelas walaupun berbeda
keyakinan, fisik, gender, latar belakang keluarga, harapan, kemampuan, kelebihan
peserta didik memiliki hak untuk belajar. Implementasi di kelas, guru secara perlahan
dan pasti memberikan penanaman sikap simpati dan empati kepada peserta didik
reguler bahwa dalam masyarakat itu memiliki karakteristik keragaman bentuk,
keyakinan, sosial, dan karakter peserta didik berkebutuhan khusus. Dengan demikian,
ciptakan Susana kebersamaan dalam berbagai aktivitas agar seluruh peserta didik
membaur dan saling interaksi, sehingga akan tampak mereka bersosialisasi dan saling
tolong menolong antarsesama.
Konsep dasar pendidikan inklusif dimaksudkan sebagai sistem layanan pendidikan
yang mengikut sertakan anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan anak
sebayanya di sekolah reguler yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Sistem Layanan Pembelajar
Dalam tahapan penerimaan PDBK, sebaiknya sekolah meminta surat keterangan
kesehatan dari lembaga pemeriksaan terkait dengan hambatan yang dimiliki oleh
PDBK, untuk memberikan layanan pendidikan yang nyaman, sekolah inklusif memiliki
sisitem layanan pembelajaran yang bertahap yakni :

1. Melakukan identifikasi dan asesmen

Identifikasi merupakan proses menemukenali peserta didik yang membutuhkan layanan


pendidikan yang bersifat khusus, asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi
secara mendalam yang digunakan untuk emmbuat keputusan yang berhubungan
dengan peserta didik tersebut.
2. Menyusun profil peserta didik (Planning Matrix)
Planning matrix adalah alat bantu untuk memetakan hasil asesemen, dengan planing
matrix ini guru dapat memetakan hambatan peserta didik dan mendapatkan gambaran
utuh profil PDBK
3. Menentukan kurikulum
Setelah menyusun planning matrix, guru dapat menggunakan kurikulum dari pemerintah
dengan cara adaptif atau dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan PDBK, Maka guru
dapat dengan mudah menentukan proses pembelajaran yang tepat untuk PDBK
tersebut di kela reguler
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan guru tentang konsep keberagaman peserta didik, konsep
dasar pendidikan inklusif dan sistem layanan pembelajaran bagi peserta didik
berkebutuhan khusus.
b. Meningkatkan dan memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk melakukan
identifikasi, menyusun asesmen dan planning matrix, serta membuat program
pembelajaran individual (PPI).
Laporan Pengembangan Diri 5
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 14 - 18 Juli 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan DIKLAT
MEMBANGUN KELAS MASA DEPAN

3. Tujuan Pengembangan Diri


Tujuan pengembangan diri ini adalah : menjadikan kelas masa depan dalam setiap
pembelajaran
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Inovasi Pembelajaran Digital dan Interaktif
b. Whatsapp auto for edu : Alternatif belajar praktis masa depan
c. Peningkatan kompetensi dan personal branding guru
d. Cara praktis merancang kelas virtual 3 dimensi
e. Cara revolusioner belajar Bahasa inggris
Sedikit banyak para guru saat ini mungkin sudah menerapkan pembelajaran secara
digital. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini di mana berbagai kegiatan belajar
harus dilakukan secara online sehingga pembelajaran secara digital menjadi alternatif
untuk melaksanakan pembelajaran tersebut. Pertemuan dilakukan secara virtual dan
materi pembelajaran disampaikan dalam bentuk digital. Misalnya dalam bentuk e-Book,
video, gambar dan lain sebagainya.
Pembelajaran interaktif tersebut dapat dibuat dengan cara menyusun materi
menggunakan aplikasi ClassPoint yang dapat terintegrasi dengan aplikasi PowerPoint,
misalnya. Sehingga materi yang dibuat tersebut bisa lebih interaktif dan menarik.
Whatsapp auto for edu : Alternatif belajar praktis masa depan
Dalam sebuah pembelajaran pastinya terdapat tahapan penilaian untuk mengukur
kompetensi dasar siswa setelah proses pemaparan materi tersebut. Nah, tahapan
tersebut juga bisa langsung dilakukan melalui WhatsApp. Pasalnya WhatsApp juga bisa
digunakan untuk membuat soal-soal yang dapat tersaji secara otomatis kepada siswa.
Soal yang disajikan pada WhatsApp dapat dalam bentuk pilihan ganda atau soal dengan
jawaban isian. Jadi guru dapat membuat soal di WhatsApp sesuai dengan kebutuhan.
Dan untuk melakukan itu, guru dapat membuat soal melalui Google Spreadsheet yang
kemudian disinkronkan dengan akun WhatsApp. Setelah itu, soal yang dibuat akan dapat
muncul pada WhatsApp siswa.
Dengan cara seperti itu, WhatsApp akan menjadi media pembelajaran yang praktis dan menarik
untuk digunakan. Sehingga WhatsApp tidak hanya bisa menjadi media komunikasi antara guru
dan siswa namun juga bisa menjadi kelas online di masa depan yang bisa digunakan oleh siapa
saja.
Pengetahuan atau keterampilan yang didapatkan dari pelatihan tersebut akan sangat penting
dalam menunjang profesi seorang guru. Seperti yang diketahui bahwa guru masa kini harus
dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Misalnya, kemampuan guru dalam
penggunaan teknologi dalam pendidikan.
Penerapan teknologi dalam pendidikan sendiri saat ini sangat penting. Terlebih dalam
pembelajaran jarak jauh yang harus dilakukan pada masa pandemi seperti sekarang ini.
Tanpa keterampilan tersebut, maka pembelajaran di masa seperti ini tak akan berjalan
secara maksimal. Dan penerapan teknologi dalam pendidikan akan menjadi tuntutan di
masa yang akan datang.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan guru tentang Inovasi Pembelajaran Digital dan Interaktif
b. Meningkatnya hasil belajar siswa
Laporan Pengembangan Diri 6
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 18- 20 Agustus 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan DIKLAT
BELAJAR DI MANA SAJA

3. Tujuan Pengembangan Diri


Tujuan pengembangan diri ini adalah dapat menggunakan teknologi Google Workspace
for Education untuk pembelajran dimana saja
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Gmail
b. Google drive
c. Google meet
d. Google chrome
e. Google classrom
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan guru tentang penggunaan Google Workspace for
Education untuk pembelajran dimana saja
b. Meningkatnya hasil belajar siswa
Laporan Pengembangan Diri 7
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 27,28,29,30 September 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan DIKLAT
NASIONAL GURU PROFESIONAL MEMASUKI ERA EDUKASI 4.0

3. Tujuan Pengembangan Diri


Tujuan pengembangan diri ini adalah dapat menggunakan teknologi Google Workspace
for Education untuk pembelajran dimana saja
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Memahami alur peningkatan karier professional guru era edukasi 4.0
b. Tips guru gemar menulis
c. Menyongsong era edukasi 4.0 guru terampil membuat video animasi
d. Urgensi mengikuti pelatihan era digital menunjang profesi guru
Hal yang akan didapatkan oleh guru yang mengikuti pelatihan program profesi
guru:
 Memperkaya Know-How

Guru dan tendik yang mengikuti program pelatihan setidak-tidaknya akan mendapatkan
pengetahuan tentang know-how dari para profesional yang didatangkan sebagai pemateri.
Bila tidak, tentu akan menjadi masalah di masa depan. Sebab, seorang guru harus
mengajarkan semua hal, baik teori maupun praktik.Dalam pelajaran TIK misalnya, bilamana
dalam silabus yang diterbitkan oleh pemerintah meminta siswa untuk mampu membuat
sebuah website, maka guru harus menguasai ilmu tersebut sebelum diajarkan pada siswa.

 Meningkatkan Kreativitas Mengajar

Guru dan tendik yang berhasil lulus dalam program pelatihan profesi baik dari lembaga
swasta maupun pemerintah seharusnya bisa menjadi lebih kreatif dalam membuat materi
belajar.Sebab, dalam pelatihan bukan hanya memberikan kemampuan pada guru
untuk cara-bagaimana, tetapi juga membuka wawasan guru menjadi lebih luas.

 Problem Solving

Tugas guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pengembang bakat dari
siswa di sekolah.Oleh karena itu, seorang guru juga harus memiliki kemampuan yang baik
dalam hal problem solving untuk mengetahui masalah dari setiap keunikan siswanya.Selain
itu, seorang guru dituntut untuk dapat menemukan penyelesaian masalah yang logis,
beralasan, serta bisa memberikan solusi dengan cara berpikir yang mudah diterima oleh
siswa.

 Kemampuan Berpikir Strategis


Dalam program pengembangan profesi, guru juga akan dilatih bagaimana cara membuat
rencana mengajar yang efektif dan efisien tanpa melakukan eliminasi pada kelompok
siswa minor.
Selain itu, para guru juga akan dilatih tentang metode pembuatan tujuan atau goal dari
materi yang diajarkan pada setiap siswa.Sebab, perwujudan dari pendidikan 4.0 adalah
pengembangan kemampuan kognitif personal dari siswa, dan bukan lagi bagaimana
pemenuhan siswa dapat mencapai kaku yang ditetapkan sebelumnya.

 Melatih Penyampaian Tacit Knowledge

Tacit knowledge adalah sebuah pengetahuan unik yang hanya dimiliki oleh satu orang saja.
Sebab, sumber dari pengetahuan ini berasal dari seluruh informasi dan kesimpulan yang
dianalisis secara personal di dalam otak masing-masing manusia.Beberapa pihak menyebut
kemampuan ini sebagai “pengalaman”. Namun, pengalaman tidak jarang memiliki nilai lebih
tinggi daripada teori yang diajarkan melalui buku atau diktat.Masalahnya adalah, bagaimana
cara menyampaikan pengalaman tersebut ke dalam kalimat dan kata-kata yang bisa
dimengerti oleh siswa.Oleh karena itu, guru akan diberikan metode penyampaian informasi
dari tacit knowledge menjadi sebuah kalimat, trik, atau definisi baru tentang sebuah objek
atau fenomena yang tidak pernah tertulis di buku manapun.

 Meningkatkan Kemampuan Riset

Seorang guru haruslah membuat kesimpulan atau opini yang berdasarkan pada data. Oleh
karena itu, guru perlu memiliki kemampuan riset yang baik agar materi pengajaran menjadi
lebih bernilai.Akan tetapi, kemampuan riset bukanlah ilmu yang mudah didapatkan dan
tidak bisa dipelajari dalam beberapa hari saja.Untuk itulah guru memerlukan bimbingan dari
para peneliti profesional dari dunia pendidikan selama pelatihan program profesi.

 Meningkatkan Kemampuan Decision Making

Guru yang telah menjalani program pelatihan juga diharapkan memiliki kemampuan
pembuatan keputusan yang baik.Sebab, tidak jarang siswa meminta pendapat dari guru
untuk menentukan masa depan atau profesi apa yang tepat bagi mereka.

Tips guru gemar menulis


1. Banyak membaca
2. Meluangkan waktu untuk menulis secara rutin
3. Menulis hal yang disukai
4. Membaca ulang setiap tulisan
5. Coba mengikuti kompetesi atau mempublikasi tulisan
Menyongsong era edukasi 4.0 guru terampil membuat video animasi

Membuat video animasi dalam hitungan menit, kini bisa diwujudkan secara mudah lewat
pembuat video animasi gratis Canva. Dengan editor video yang mudah digunakan serta
kebebasan memilih template, Anda kini mampu menggarap video animasi yang memukau
untuk proyek apa pun. Ramah pengguna, praktis, dan tentunya gratis!
5. Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan guru tentang Pembelajaran Digital untuk pengembangan
profesi guru
b. Meningkatnya hasil belajar siswa
Laporan Pengembangan Diri 8
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 10 s.d 13 Oktober 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan Pelatihan
youtube pembelajaran dengan Tema “Seribu Konten YouTube Pendidikan Untuk
IndonesiaTujuan Pengembangan Diri

Tujuan pengembangan diri ini adalah dapat menggunakan youtube sebagai media
pembelajaran
3. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Pembukaan pelatihan youtube Pendidikan via zoom meeting
b. Membuat email tanpa verifikasi nomor telephone
c. Membuat channel youtube Pendidikan dengan cepat
d. Membuat thumbnail youtube Pendidikan yang menarik
e. Memverifikasi channel youtube Pendidikan dengn cepat
f. Membuat intro dan outro youtube Pendidikan
g. Upload video youtube Pendidikan
Cara membuat akun email tanpa nomor HP di aplikasi Gmail
 Pertama, buka aplikasi Gmail lewat smartphone Kamu.
 Di halaman utama, klik foto profil untuk membuka menu pengaturan akun.
 Pilih opsi "Add Another Account" lalu klik opsi "Google" pada menu "Set Up Email".
 Selanjutnya, klik opsi "Create Account" kemudian pilih "For Myself".
 Di halaman berikutnya, kamu diminta untuk mengisi nama lengkap dan identitas
lainnya termasuk tanggal lahir dan gender.
 Klik tombol "Next" untuk mengisi alamat email yang akan dibuat di halaman
selanjutnya.
 Jika sudah, tentukan kata sandi untuk akun Gmail baru kamu.
 Pada halaman "Tambahkan Nomor Telepon?", kamu cukup meng-klik tombol "Lewati
Saja".
 Klik "Next" untuk meninjau informasi di akun kamu.
 Terakhir, akan muncul tampilan "Privasi dan Persyaratan", kamu cukup klik "Saya
Setuju" di bagian bawah.
Membuat channel youtube Pendidikan dengan cepat
Masuk ke laman YouTube Klik ikon “Profil”, lalu pilih “Buat channel” Anda akan
diminta untuk membuat channel, lalu lengkapi data Periksa detailnya sesuai dengan
nama dan foto akun Google Anda, lalu konfirmasi untuk membuat channel.
h. Upload video youtube Pendidikan
Akses situs Youtube di ww.youtube.com.
 Sign In untuk memulai mengunggah video di Youtube dengan menggunakan akun
Gmail.
 Kemudian pilih menu ikon Kamera dan pilih Upload Video.
 Cari file video yang telah dibuat dengan memilih menu Select Files.
 Isi kolom judul Title yang sesuai dengan materi pelajaran, tulis juga deskripsi tentang
video pembelajaran yang diunggah.
 Pilih ikon Thumbnail untuk memilih sampul yang akan digunakan untuk tampilan
utama video.
 Pilih menu Playlist, isi sesuai dengan tema atau materi pelajaran kemudian pilih Select
dan klik New Playlist.
 Tulis judul di kolom Title dan klik Create.
 Pilih jenis video yang terdiri dari Private (terbatas untuk siswa), Unlisted (untuk
audiens yang hanya bisa memperoleh akses melalui link tautan yang dibagikan),
Public (bisa diakses secara umum)
 Pilih Publish dan copy link tautan untuk dibagikan kepada siswa.
4. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
5. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam membuat channel youtube
pendidikan
b. Meningkatnya hasil belajar siswa
Laporan Pengembangan Diri 9
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 6 s.d 26 Oktober 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan Guru
Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru KEMAMPUAN NONTEKNIS DALAM
ADAPTASI TEKNOLOGI

3. Tujuan Pengembangan Diri


Tujuan pengembangan diri ini adalah dapat meningkatkan kemampuan nonteknis dalam
adaptasi teknologi
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Resilience : Tangguh dan Teknologi
b. Critical Thinking : berpikir kritis dan teknologi
c. Cretivy : konten dan Teknik penceritaan
d. Communication :komunikasi efektif
e. Empowered teacher : penerapan kelas campuran
f. Collaboration : kolaborasi dan dampak
Apa itu resiliensi?

Ilmuwan psikologi biasanya menggunakan istilah ‘lenting’ untuk menyepadankan kata


resiliensi (resilience), yaitu: kemampuan sesorang untuk bangkit setiap kali mengalami
desakan mundur, atau bahkan kegagalan.

Critical thinking disebut juga berpikir kritis. Proses berpikir sendiri dibentuk dengan
melibatkan gagasan dan proses mental. Sementara itu, dalam critical thinking ini
keduanya berkaitan untuk mencapai pemikiran yang jernih, rasional, dan mandiri.

Creativity – Konten dan Teknik Penceritaan

Bercerita Yang Didengar

Kemampuan berbicara adalah kekuatan yang dimiliki oleh individu untuk menyampaikan
gagasan/ide secara lisan maupun tulisan yang mengisahkan tentang perbuatan,
pengalaman atau kejadian.

Konten adalah segala bentuk komunikasi, terutama audio visual, yang berisi sebuah
informasi, hiburan atau ajakan. Tiga tahap membuat konten yaitu membuat rencana,
mengeksekusi dan memasarkan

Komunikasi yang efektif adalah proses pertukaran ide, pemikiran, pengetahuan dan
informasi yang disajikan dengan cara yang paling dipahami oleh penerima sehingga
tujuan atau niat dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin.
Apa itu metode belajar campuran?

Kelas Campuran adalah kelas yang menerapkan pembelajaran campuran sehingga


murid mendapatkan pengalaman belajar yang optimal.

Kolaborasi sesungguhnya merupakan kebutuhan manusia, di mana secara alamiah


manusia sebagai makhluk sosial senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya,
bekerjasama, dan saling bantu membantu antar sesama. Demikian juga dalam kegiatan
pembelajaran, kolaborasi merupakan suatu keniscayaan. Pada kegiatan belajar
konvensional, kolaborasi biasanya dilakukan antar siswa atau guru dalam satu sekolah
atau dalam satu kelas yang sama

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru
b. Meningkatnya hasil belajar siswa
Laporan Pengembangan Diri 11
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 29 Oktober s.d 4 November 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan Diklat
Guru Belajar dan Berbagi seri Guru Merdeka Belajar
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah dapat meningkatkan kemampuan menciptakan
merdeka belajar
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Tujuan pendidikan
b. Konsep merdeka belajar
c. Konsep guru merdeka belajar
d. Pengembangan diri guru merdeka belajar
e. Kunci pengembangna guru merdeka belajar
Tujuan pendidikan
No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan
tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis
Konsep merdeka belajar
Konsep Merdeka Belajar merupakan kebijakan terbaru dalam dunia Pendidikan nasional.
Konsep ini berfokus pada materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, bakat,
dan kebutuhan dari masing-masing karakteristik siswa.
Konsep guru merdeka belajar
Guru Merdeka Belajar adalah guru yang senantiasa melakukan refleksi untuk
menyesuaikan pemikiran dan perbuatannya terhadap setiap perubahan dalam upaya
mencapai tujuan
Pengembangan diri guru merdeka belajar
Kemerdekaan: Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan menentukan tujuan, cara
dan refleksi belajar untuk terus menerus melakukan pengembangan diri, seperti: terlibat
dalam menetapkan target kinerja sekolah dan guru, memilih pelatihan yang sesuai
kebutuhan belajarnya, dan melakukan refleksi berkala terhadap capaian dan proses
mencapai target. Kompetensi: Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan
mengembangkan kompetensinya sehingga siap menghadapi tantangan pengajaran
sesuai bidang studi, murid yang diajar dan relevan dengan konteksnya, seperti
kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, kesempatan
melakukan proyek percobaan, kesempatan mendapatkan umpan balik berkualitas dan
kesempatan menilai kompetensinya. Kolaborasi: Guru merdeka belajar mempunyai
kesempatan melakukan kolaborasi dengan guru dan komunitas untuk menghasilkan
karya atau mencapai tujuan bersama, seperti: kesempatan berinteraksi ke sekolah lain,
kesempatan terlibat di komunitas yang relevan dan kesempatan melakukan proyek
bersama. Karier: Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan untuk mengenali,
memilih, merencanakan dan mengembangkan karier sesuai potensi dan aspirasinya
dengan tetap mengajar di kelas, seperti kesempatan berkarya, kesempatan
mengenalkan karya melalui presentasi, pameran atau di web/aplikasi dan mendapat
umpan balik terhadap karyanya.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru
d. Meningkatnya hasil belajar siswa
Laporan Pengembangan Diri 10
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 7-15 Oktober 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan Diklat
Guru Belajar dan BErbagi Seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah
Penyelenggara Pendidikan Inklusif
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah dapat meningkatkan kemampuan mengelola
Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Kebijakan penyelenggaraaan program guru belajar seri pengolaan pembelajaran di
sekolah penyelenggara Pendidikan inklusif
b. Desain universal untuk pembelajaran UDL
c. Profil belajar siswa (PBS)
d. Perencanaan pembelajaran dalam setting Pendidikan inklusif
e. Strategi pelaksanaan pembelajaran dalam setting Pendidikan inklusif
f. Pengenalan microlearning Pendidikan khusus
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat
(2) yang berbunyi “Warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”. Pendidikan inklusif
adalah sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus
belajar di sekolah-sekolah terdekat, di dalam kelas umum bersama teman-teman
seusianya.

Universal Design for Learning (UDL) atau desain universal untuk pembelajaran adalah
sebuah kerangka pembelajaran bagi peserta didik dengan kebutuhan belajar yang
beragam dan menekankan pada pembejalaran yang fleksibel, bermakna serta
keterlibatan. UDL dapat dijadikan sebagai kerangka kerja bagi guru dalam menyusun
rencana pembelajaran yang lebih efektif di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif
(SPPI).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama, telah merintis
pengembangan Instrumen Penyusunan Profil Belajar Siswa (PBS) sebagai identifikasi
kebutuhan dan kesulitan siswa. Data dan Informasi dalam PBS bermanfaat bagi guru
dalam menyusun pembelajaran yang akomodatif, bagi sekolah/madrasah untuk
menyusun program layanan yang mengakomodasikan perbedaan latar belakang siswa,
dan bagi pemerintah daerah untuk menyusun program dan kebijakan terkait layanan
pendidikan inklusif.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
e. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru
f. Meningkatnya hasil belajar siswa
Laporan Pengembangan Diri 12
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 9-15 November 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan Diklat
Guru Belajar dan BErbagi Seri Literasi dan Numerasi
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah dapat meningkatkan kemampuan dalam
pengetahuan dan keterampilan literasi dan numerasi
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Konsep dasar literasi
b. Konsep dasar numerasi
c. Perkembangan literasi
d. Perkembangan numerasi
e. Proses perkembangna literasi
Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, dan menghitung.
Pengertian numerasi merupakan kemampuan yang dibutuhkan agar seseorang tepat
dalam menghitung, baik itu menghitung pelajaran, menghitung uang, menghitung
belanjaan, menghitung jumlah suatu benda, mengukur tinggi badan dan berat badan,
dan lain sebagainya sehingga kemampuan ini biasanya akan dipelajari saat Anda masih
duduk di bangku sekolah.
Perkembangan literasi adalah gambaran tentang pengetahuan bahasa dan keterampilan
berbahasa yang dimiliki oleh seseorang. Pengetahuan bahasa meliputi bunyi, kata,
kalimat, makna dan pragmatik. Sementara keterampilan berbahasa berupa menyimak,
berbicara, menulis dan membaca yang dilakukan dalam proses berkomunikasi secara
lisan maupun teks.Adapun perkembangan literasi pada setiap jenjang usia seseorang
berbeda-beda. Pengetahuan bahasa pada usia 0-6 tahun dilatih dengan komunikasi
lisan. Individu mendapatkan kesempatan belajar pengetahuan bahasa melalui kegiatan
menyimak dan berbicara pada saat murid dibacakan buku dengan cara yang tepat mulai
dari pelafalan huruf, nada, tempo dan jeda.
Numerasi berperan menentukan cara dan arah pembelajaran matematika di sekolah,
sehingga pembelajaran matematika lebih bermakna bagi peserta didik secara
kontekstual. Tuntutan numerasi (numeracy demands) dalam mata pelajaran matematika
melibatkan pengetahuan dan kapasitas untuk memanfaatkan keterkaitan ide-ide
matematika (baik dalam satu topik maupun antar topik).
Penguatan numerasi di matematika dapat dilakukan dengan melihat mata pelajaran lain
sebagai menyediakan konteks yang bermakna di mana konsep matematika dapat
diperkenalkan atau dikembangkan. Penguatan numerasi dapat dilakukan guru dengan
menekankan penalaran matematika dan proses pemecahan masalah matematika dalam
konteks kehidupan sehari-hari.
Terdapat langkah-langkah yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan aktivitas
pembelajaran matematika melalui 3 (tiga) tahapan yaitu tahap pendahuluan, tahap
pembuatan prototipe, dan tahap asesmen.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru
b. Meningkatnya hasil belajar siswa
Laporan Pengembangan Diri 13
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 18-27 Oktober 2021
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan Diklat
Video Animasi dengan Wick Editor
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah dapat meningkatkan kemampuan dalam
pembuatan video animasi dengan wick editor
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Pengenalan Software pembuat animasi dan software
b. Membuat karakter animasi
c. Dasar-dasar Teknik animasi
d. Layering video animasi
e. Editring Video Animasi dengan software editing video
f. Publish video animasi
Pembelajaran jarak jauh memang membuat guru harus kreatif agar proses
pembelajaran tidak terasa membosankan bagi para siswa sehingga materi pelajaran bisa
sampai dan mudah dipahami oleh para siswa.Karenanya banyak para guru yang
kemudian memadukan materi pembelajaran dengan berbagai kreativitas seperti
membangun diskusi interaktif hingga membuat materi pelajaran yang menghibur agar
tidak terkesan monoton.Terlebih saat ini, sudah banyak aplikasi penunjang yang bisa
dimanfaatkan oleh guru untuk membuat materi pelajaran yang terlihat berbeda seperti
dengan membuat video hingga animasi. Salah satu animasi itu yakni; Wick Editor.
Aplikasi ini, tidak hanya digunakan untuk membuat video animasi tapi juga bisa
digunakan untuk membuat games dan yang lainnya.Cara penggunaannya pun relatif
mudah termasuk bagi guru yang masih awam dengan pemanfaatan software maupun
aplikasi untuk membuat materi pelajaran.Selain itu, aplikasi Wick Editor pun tersedia
untuk berbagai sumber baik online maupun offline sehingga tidak membutuhkan ruang
penyimpanan khusus.Untuk memulai membuat video animasi di Wick Editor, kunjungi
situs https://www.wickeditor.com/. Terdapat dua pilihan, apakah Anda ingin
mendownload aplikasi Wick Editor atau membuat video animasi secara langsung di
laman Wick Editor.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru
b. Meningkatnya hasil belajar siswa

Anda mungkin juga menyukai