Anda di halaman 1dari 12

AKSI NYATA

Jenis-jenis diferensiasi pembeajaran


Di SD Negeri Tlogomulyo

Disusun oleh:
Karyono, S.Pd. SD
NIP. 198405012009031003

SDN Tlogomulyo
2023
Kebutuhan peserta didik atau siswa di kelas dalam belajar sangat beragam. Begitu
pula dengan potensi siswa. Supaya setiap siswa memiliki pengalaman belajar yang
bermakna, Guru Pintar harus mampu membuat pemetaan kebutuhan dan
karakteristik setiap siswa di kelas. Hal ini sangat berguna bagi Guru Pintar untuk
menentukan rancangan proses pembelajaran yang paling sesuai bagi siswa di kelas.

Differentiated Learning/Pembelajaran
Berdiferensiasi
Kesadaran akan keragaman kebutuhan dan karakteristik siswa, Guru Pintar dapat
menjadikan pembelajaran diferensiasi (differentiated learning) sebagai cara
pengembangan pengalaman belajar siswa. Telah dikemukakan oleh Tomlinson
(2000) bahwa Pembelajaran berdiferensiasi atau differentiated learning adalah
bentuk proses pembelajaran di kelas dengan yang disesuaikan dengan keragaman
kebutuhan belajar setiap peserta didik atau siswa. Jangan salah paham ya, Guru
Pintar! hal ini bukan berarti dalam memenuhi kebutuhan siswa, Guru Pintar harus
mengajar menggunakan cara sebanyak jumlah siswa yang diajarkan. Misalnya, jika
dalam satu kelas terdapat tiga puluh siswa bukan berarti Guru Pintar harus mengajar
dengan menggunakan tiga puluh cara yang berbeda. Guru Pintar dapat membuat
kategori besar yang mewakili masing-masing kebutuhan dan karakteristik siswa
kemudian merancang pembelajaran sesuai dengan kategori-kategori tersebut.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada tiga strategi yang dapat Guru Pintar
terapkan di kelas, yaitu:

1. Diferensiasi konten
Konten adalah apa yang Guru Pintar ajarkan pada siswa dengan memperhatikan
kategori kebutuhan belajar siswa yang meliputi : kesiapan belajar (readiness) siswa,
minat siswa, dan profil belajar siswa. Konten atau isi materi yang diajarkan harus
disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Bagaimana cara membuatnya? Konten
dapat berupa tantangan atau pertanyaan penelitian yang merangsang siswa untuk
menggali lebih dalam tentang suatu konsep yang diajarkan.

2. Diferensiasi proses
Diferensiasi proses setidaknya harus memuat: apa yang akan siswa pahami, materi
apa yang akan dipelajari siswa, bantuan seperti apa yang akan guru berikan, siapa
yang membutuhkan bantuan, dan berapa banyak bantuan yang akan guru berikan.
Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

a. Membuat kegiatan berjenjang

Guru Pintar harus memberikan pemahaman dan keterampilan yang sama kepada
setiap siswa. Akan tetapi dengan dukungan, tantangan dan kompleksitas yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.

b. Merancang pertanyaan pemandu atau tantangan


Guru Pintar dapat membuat sudut-sudut minat tempat dimana siswa akan
memahami suatu konsep dan mendapatkan keterampilan yang sama dengan siswa
lainnya tetapi disesuaikan dengan minatnya masing-masing. Guru Pintar juga dapat
menyesuaikan dengan level kemampuan siswa dan mengeksplorasi sub materi
sesuai minat mereka walaupun materi yang diajarkan sama. Caranya adalah dengan
memberikan pertanyaan pancingan atau pertanyaan pemandu atau tantangan yang
berbeda.

c. Membuat agenda siswa secara individual

Guru Pintar dapat membuat daftar pekerjaan umum di kelas dan agenda siswa
secara individu. Siswa diarahkan dalam menyelesaikan pekerjaan umum dulu baru
tugas individual.

d. Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas

Hal ini berguna untuk memberikan dukungan terhadap siswa yang mengalami
kesulitan atau sebaliknya mendorong siswa yang cepat untuk mengejar topik secara
lebih mendalam.

e. Merencanakan kegiatan belajar yang bervariasi

Guru Pintar harus mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan


dengan gaya belajar siswa. siswa auditori akan lebih cepat memahami dan
mendapatkan keterampilannya jika pembelajaran yang dilakukan dengan suara yang
lebih keras serta mendominasi. Siswa visual akan lebih cepat paham jika materi
disajikan dalam bentuk tayangan yang lebih banyak dilihat. Dan siswa kinestetik
akan mudah memahami jika mereka langsung dilibatkan dalam pembelajaran
melalui praktik langsung.

3. Diferensiasi produk
Diferensiasi produk ini merupakan tagihan apa yang harus dikerjakan oleh siswa dan
harus ditunjukkan atau dikumpulkan. Produk belajar dapat berwujud presentasi,
rekaman, diagram, karangan, tulisan, dan hasil tes. Produk yang dihasilkan oleh
siswa setidaknya harus mengandung pemahaman dan tujuan pembelajaran yang
diharapkan dan mepertimbangkan kebutuhan belajar siswa.

Dalam merencanakan pembelajaran diferensiasi, Guru Pintar harus mampu


memenuhi tiga aspek berikut ini:

1. Kesiapan belajar

Kesiapan belajar merujuk pada informasi tentang apakah pengetahuan atau


keterampilan yang dimiliki siswa saat ini, sesuai dengan keterampilan atau
pengetahuan baru yang akan diajarkan.

2. Minat belajar
Minat merupakan faktor yang memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Setiap siswa akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda.
Dengan menghubungkan pelajaran dengan minat siswa, maka diharapkan dapat
meningkatkan kinerja siswa dalam hal ini salah satu contohnya setiap siswa memiliki
gaya belajar yang berbeda-beda.

3. Profil belajar.

Pemetaan profil belajar siswa akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar secara natural dan efisien dengan demikian guru harus merancang metode
dan pendekatan mengajar yang bervariasi.

Cara Pemetaan Kebutuhan Siswa untuk Belajar


Supaya dapat memetakan kebutuhan siswa untuk belajar, Guru Pintar harus
merencanakan strategi yang jitu supaya hasil yang dihasilkan juga akurat. Cara
untuk memetakan kebutuhan dan karakteristik belajar siswa dapat dilakukan dengan
membuat rancangan asesmen diagnostic, baik yang non kognitif maupun yang
kognitif seperti berikut ini:

1. Melakukan survey dengan menggunakan angket

2 Mewawancarai siswa

3. Berkomunikasi dengan orang tua

4. Berkoordinasi dengan guru bimbingan konseling

5. Berkomunikasi dengan guru mata pelajaran lainya

6. Menganalisa hasil capaian nilai siswa pada waktu sebelumnya.

Hasil asesmen dapat Guru Pintar sajikan melalui table seperti di bawah ini:

Tabel 1. Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar


Tabel 2. Pemetaan Kebutuhan Belajar Siswa Berdasarkan Minat

Tabel 3. Pemetaan Kebutuhan Belajar Siswa Berdasarkan Profil Belajar


Demikianlah cara memetakan kebutuhan belajar siswa dan cara menerapkan
pembelajaran diferensiasi supaya setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar
yang bermakna sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang berpihak kepada siswa.


Seorang guru harus mengetahui Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi agar
pembelajarannya dapat terlaksana dengan sukses.
Setelah guru mengetahui tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi, selanjutnya
guru dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi.

Apa itu RPP berdiferensiasi dan apa perbedaannya dengan RPP yang selama ini kita
buat dalam Kurikulum 2013 ?

RPP berdiferensiasi adalah sebuah rencana pembelajaran yang disusun berdasarkan


hasil pemetaan profil belajar siswa.

RPP berdiferensiasi berbeda dengan RPP yang selama ini kita buat berdasarkan
Kurikulum 2013. Titik perbedaannya bisa diamati dari 3 elemen dalam pembelajaran
berdiferensiasi seperti yang telah dibahas sebelumnya yaitu : konten, proses, dan
produk pembelajaran.

Maksudnya, pada RPP yang biasanya, dalam satu pembelajaran, tidak ada
perbedaan konten, proses, maupun produk yang akan dipelajari bersama siswa,
sedangkan pada RPP berdiferensiasi, terdapat perbedaan - perbedaan terkait konten
yang akan disajikan guru, proses pembelajaran, dan produk pembelajarannya.

Hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum menyusun RPP berdiferensiasi adalah
:

1. Melakukan pemetaan profil belajar siswa


2. Menganalisis silabus dan mengkaji KI dan KD
3. Menentukan materi pokok
4. Merumuskan IPK
5. Menentukan jenis diferensiasi yang akan diakomodir dalam RPP (konten,
proses, produk pembelajaran)
6. Memilih sumber / media pembelajaran
7. Menentukan jenis penilaian
Pemetaan Profil Belajar Siswa
Pemetaan profil belajar siswa dapat dilakukan melalui pemetaan profil kelas dan
profil siswa.

Pemetaan profil kelas meliputi : nama siswa, gaya belajar, kecerdasan majemuk,
dan lingkungan belajar.

Contoh :

Nama Siswa : Andriani

Gaya belajar : visual

kecerdasan majemuk : logical mathematic, intrapersonal

lingkungan belajar : lebih suka belajar sendiri

Pemetaan profil siswa meliputi : kekuatan siswa, tantangan siswa, jadwal intervensi,
dan intervensi yang disarankan.

Materi Pokok, Kompetensi Dasar dan IPK


Muatan Pelajaran : PPKn
Kelas / Semester : IV / 2
Materi pokok : Keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia

Kompetensi Dasar :
4.4 Menuliskan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan

Indikator Pencapaian Kompetensi :


1. Melalui kegiatan mengamati video, siswa dapat membuat produk yang
menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia
2. Melalui kegiatan mendengarkan podcast, siswa dapat membuat produk yang
yang menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia
3. Melalui kegiatan bermain peran, siswa dapat membuat produk yang yang
menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia
Jenis Diferensiasi : Proses dan Produk
Langkah - Langkah Pembelajaran : (tatap muka)
A. Pendahuluan

 Siswa dikondisikan untuk belajar : mengatur siswa duduk berkelompok sesuai


hasil pemetaan gaya belajar, berdoa, mengucapkan salam, dan melakukan
presensi siswa
 Menghubungkan materi pembelajaran sebelumnya dengan topik
pembelajaran hari ini
 Menyampaikan strategi pembelajaran berdiferensiasi dan capaian
pembelajaran yang diharapkan
B. Kegiatan Inti

 Siswa mengamati panduan pembelajaran di kelompok masing - masing


 Siswa melakukan proses pembelajaran yang difasilitasi oleh guru sesuai
dengan kelompok masing - masing
 Siswa mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru secara kelompok
 Siswa melakukan diskusi di kelompok masing - masing tentang jenis produk
yang akan dihasilkan
 Siswa membuat produk yang menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku
bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia. Dari kegiatan ini, diperoleh data :
Kelompok A (gaya belajar visual) akan membuat peta pikiran, kelompok B
(Auditory) akan membuat lagu yang menggambarkan keberagaman. Dari
kelompok C (gaya belajar kinestetik) akan menampilkan drama (bermain
peran).
 Siswa mengkonfirmasi pemahamannya terkait materi pokok
C. Penutup

 Siswa dibimbing oleh guru untuk menarik kesimpulan


 Siswa melakukan refleksi pembelajaran
Sumber dan Media Belajar
Bahan referensi terkait diferensiasi pembelajaran, video pembelajaran, podcast, dan
teks percakapan untuk bermain peran

Penilaian
Untuk penilaian, guru dapat menyiapkan 3 rubrik yang berbeda untuk setiap produk
yang akan dibuat oleh masing - masing kelompok.

Contohnya :

 Penilaian peta pikiran, terdiri dari : alur berpikir yang sistematis, kejelasan
informasi, tampilan visual / keterbacaan
 Penilaian pembuatan lagu, terdiri lagi : makna lagu, pilihan kata, aransemen,
dan musik pada lagu
 Penilaian bermain peran / teks percakapan, terdiri dari : kesesuaian dengan
topik, karakteristik pemain, pengembangan ide cerita
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai