Anda di halaman 1dari 30

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan menengah


yang berfungsi untuk menyiapkan sumber daya manusia terampil dan siap
untuk bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat, kebutuhan tenaga kerja terampil
dari dunia usaha dan dunia industri semakin lebih kompleks, dari sisi supply,
SMK sebagai lembaga yang menyiapkan sumber daya manusia terampil yang
dibutuhkan oleh dunia kerja dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan
tersebut.
Pemerintah terus berupaya mendukung program peningkatan kualitas
sumber daya manusia Indonesia, khususnya lulusan SMK melalui program
revitalisasi SMK. Program Revitalisasi SMK telah dimulai sejak tahun 2017
sejak diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber
Daya Manusia Indonesia. Tahun 2021 program Pemerintah melalui Direktorat
Sekolah Menengah Kejuruan telah menetapkan program SMK Pusat
Keunggulan sebagai program prioritas dalam rangka revitalisasi SMK. Program
SMK Pusat Keunggulan berfokus pada pengembangan serta peningkatan
kualitas dan kinerja SMK dengan bidang prioritas yang diperkuat melalui
kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja, untuk menghasilkan lulusan
yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha dan menjadi SMK rujukan
dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.
Kurikulum SMK dikembangkan secara fleksibel dan adaptif dalam
merespon kebutuhan sumber daya manusia yang terampil dan sesuai dengan
perkembangan dunia kerja. Menjawab kebutuhan tersebut, tahun 2021
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan telah mengembangkan kurikulum
dengan paradigma baru yang diharapkan lebih agile dan adaptif dalam
menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja saat ini. Sebagai langkah awal,
implementasi kurikulum dengan pendekatan pembelajaran paradigma baru

2
akan dilaksanakan oleh SMK yang melaksanakan Program SMK Pusat
Keunggulan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
pada tahun 2021. Dalam implementasi kurikulum dengan pendekatan
pembelajaran paradigma baru di SMK, tentunya dibutuhkan kesamaan persepsi
tentang pelaksanaan disemua lini pemangku kepentingan, baik Pemerintah
Pusat, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Satuan Pendidikan SMK itu sendiri.
Pelatihan dan pendampingan dalam rangka implementasi kurikulum dengan
pendekatan pembelajaran paradigma baru SMK sangat penting untuk
dilaksanakan untuk memperoleh kesamaan persepsi penerapan kurikulum
paradigma baru SMK.
Pelatihan bagi guru, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan
pengawas sekolah yang tergabung dalam Komite Pembelajaran pada program
SMK Pusat Keunggulan merupakan fase penting yang akan memberikan
pemahaman secara utuh terhadap komponen, serta membangun kesiapan
dalam pelaksanaan program. Begitu pula dengan In-House Training dan
rangkaian kegiatan Pendampingan. Untuk itu diperlukan panduan pelaksanaan
yang memuat hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh semua pihak yang terkait
dalam pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan penguatan kapasitas pengawas
sekolah, kepala sekolah dan guru.

B. Dasar Kegiatan:
Dasar Kegiatan Pelatihan Komite Pembelajaran SMK Pusat Keunggulan
Tahap II antara lain ;.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Guru;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

3
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 165/M/2021 tentang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan;
8. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi no 20/2021 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi tahun 2021.
9. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 29/D/DM/2021
tentang Penetapan Sekolah Menengah Kejuruan Pelaksana Program
SMK Pusat Kejuruan tahun 2021 tahap II
10. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 36/D/DM/2021
tentang Penetapan Sekolah Menengah Kejuruan Pelaksana Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Tahun 2021 Tahap II
Lanjutan
11. Surat Undangan Nomor 1588/B6.4.3/PP.02.03/2021 dari PPPPTK
MATEMATIKA tentang Pelatihan Komite Pembelajaran SMK Pusat
Keunggulan Tahap II
12. Surat Perintah Tugas Nomor 094/2191/VII/2021 dari Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah XIII untuk melaksanakan Pelatihan Komite
Pembelajaran SMK Pusat Keunggulan Tahap II secara daring pada 05
s.d. 15 Juli 2021

C. Maksud dan Tujuan


Setelah menyelesaikan seluruh program pelatihan Komite
Pembelajaran SMK Pusat Keunggulan Tahap II, peserta diharapkan memiliki:

1. Persepsi yang sama tentang Program SMK Pusat Keunggulan.

2. Pengetahuan dan pemahaman tentang Pelatihan Komite Pembelajaran


pada Program SMK Pusat Keunggulan;

4
3. Keterampilan dalam memfasilitasi in-house training di sekolah
penyelenggara program SMK Pusat Keunggulan

D. Hasil yang Diharapkan


Setelah menyelesaikan seluruh program pelatihan Komite Pembelajaran SMK
Pusat Keunggulan Tahap II, peserta mampu:
1. Memahami, menganalisis, dan menyusun kerangka dan komponen
kurikulum (profil pelajar Pancasila; capaian, prinsip, dan asesmen
pembelajaran; struktur dasar mata pelajaran dan projek profil pelajar
Pancasila), serta alur tujuan dan perangkat pembelajarannya;

2. Memahami kegunaan, mengenal fitur-fitur dan mengakses platform


digital untuk mendukung implementasi pembelajaran dan memilih
perangkat ajar sesuai dengan karakteristik sekolah;

3. Memahami konsep dan komponen asesmen nasional, memahami


manfaat dan tujuan asesmen nasional, menganalisis hasil asesmen
nasional, merancang strategi tindak lanjut, memilih dan/atau
mengadaptasi perangkat ajar yang tersedia, mengembangkan perangkat
dan membuat asesmen diagnostik

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelatihan Komite Pembelajaran SMK Pusat Keunggulan Tahap
II ini meliputi :

1. Pelatihan Komite Pembelajaran, yang mencakup: deskripsi tentang


tujuan pelatihan, capaian pelatihan, penyelenggara pelatihan, sasaran
peserta kegiatan pelatihan, mekanisme, struktur program, model
pembelajaran, agenda kegiatan pelatihan, peran, tugas dan
tanggungjawab, pengelolaan kelas penyelenggaraan, evaluasi,
sertifikasi dan pelaporan;

2. In-House Training, yang mencakup tujuan, capaian, penyelenggara,


sasaran, proses penyelenggaraan, pendekatan penyelenggaran,
program, mekanisme penyelenggaraan, peran, tugas dan
tanggungjawab, evaluasi, dan pelaporan;

5
3. Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada Program SMK Pusat
Keunggulan, yang mencakup tujuan, pihak yang terlibat, sasaran,
mekanisme, waktu dan jadwal pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan, serta anggaran

Komite pembelajaran berfungsi sebagai inisiator, stimulator, dan


sekaligus eksekutor perubahan di lingkungan sekolah, maka Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) perlu menyiapkan komite
pembelajaran yang kompeten melalui proses pelatihan, in-house training (IHT)
dan pendampingan. Pelatihan Komite Pembelajaran dilaksanakan untuk
memperkenalkan pembelajaran dengan paradigma baru. Selanjutnya, komite
pembelajaran melaksanakan IHT bagi seluruh guru kelas X di sekolah masing-
masing. Kemudian, dengan dimotori SDM yang telah siap dan kompeten
tersebut, seluruh warga sekolah bergerak melakukan perubahan pembelajaran
di sekolahnya. Untuk mendukung proses ini, sekolah akan didampingi SDM
yang telah dibekali secara khusus yang berasal dari Balai Besar/Balai
Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi.

Rangkaian Pelatihan, IHT, dan Pendampingan dapat diselenggarakan


secara efektif dan terstandar dengan adanya panduan yang menjadi rujukan
bagi pelaksana program di lingkungan Ditjen Diksi dan para pihak lain yang
berkepentingan.

6
7
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan


merupakan pelatihan yang didesain untuk menyiapkan komite pembelajaran
pada setiap SMK Pusat Keunggulan, agar mampu dan siap melakukan
perubahan penyelenggaraan pembelajaran di sekolah masing-masing. Setelah
selesai mengikuti pelatihan ini, para peserta selanjutnya bertanggung jawab
untuk menyelenggarakan in-house training dengan substansi pokok yang sama
di sekolahnya. Desain Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK
Pusat Keunggulan dijelaskan dalam uraian selanjutnya.

A. Materi dan Struktur Program


Capaian Pelatihan bagi masing-masing sasaran peserta adalah:
1. Guru
Peserta memahami filosofi pembelajaran yang memerdekakan, profil pelajar
Pancasila, dan implikasinya dalam pembelajaran
2. Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum
Peserta memahami filosofi pembelajaran yang memerdekakan, profil pelajar
Pancasila, dan implikasinya dalam memimpin satuan Pendidikan
3. Pengawas Sekolah
Peserta memahami filosofi pembelajaran yang memerdekakan, profil pelajar
Pancasila, dan implikasinya dalam melakukan pendampingan satuan
pendidikan.
Struktur program Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat
Keunggulan untuk mendapatkan Capaian Pelatihan sebagaimana tersebut
tersaji dalam tabel berikut.
Alokasi Waktu (dalam
No Materi Pelatihan Jam Pelajaran)
Guru KS/PS/Wakakur
1. Kebijakan Program Sekolah Penggerak dan 1 1
SMK Pusat Keunggulan
2. Orientasi Pelatihan 6 6

8
a. Kesepakatan belajar
b. Overview program pelatihan dan target
belajar
c. Pengenalan platform belajar (LMS)
3. Pendidikan Yang Memerdekakan 6 6
a. Filosofi Pendidikan KI Hajar Dewantara
b. Merdeka belajar
4. Kerangka Kurikulum 12 12
a. Profil pelajar Pancasila
b. Struktur kurikulum termasuk di dalamnya ada
penjelasan project penguatan profil pelajar
Pancasila
5. Capaian Pembelajaran 8 6
a. Ruang lingkup capaian pembelajaran
b. Keterkaitan capaian pembelajaran dengan
tujuan pembelajaran
6. Perangkat Ajar 10 10
a. Alur tujuan pembelajaran
b. Modul ajar (intra dan ko-kurikuler/projek
penguatan profil pelajar Pancasila)
c. Buku teks modular
7. Asesmen 8 8
a. Asesmen diagnosti
b. Asesmen formatif
c. Asesmen sumatif
8. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 8 10
a. Model kurikulum operasional sekolah
b. Prinsip pengembangan kurikulum
operasional sekolah
c. Pengelolaan project penguatan profil pelajar
Pancasila
d. Supervisi akademik (untuk kepala sekolah)
9. Pengenalan Literasi Digital 4 4
a. Literasi digital

9
b. Pengenalan fitur platform belajar digital
10. Pelaksanaan in-house training di Satuan 8 8
Pendidikan
a. Pendidikan orang dewasa
b. Perancangan pelatihan orang dewasa
c. Implementasi in-house training
11. Tes Awal dan Tes Akhir 2 2
12. Evaluasi Penyelenggaraan 1 2
Total 74 JP

B. Metode/ Teknis Pembelajaran dalam Diklat


Pembelajaran dalam Pelatihan Komite Pembelajaran Pada Program SMK
Pusat Keunggulan dilaksanakan dengan secara daring, dengan menerapkan
prinsip pembelajaran andragogi, keragaman peserta, partisipasi aktif, model
pembelajaran Flip, dan alur MERRDEKA. Secara keseluruhan, desain
pembelajaran tersebut digambarkan dalam gambar berikut.

Gambar. Diagram Umum Model Pembelajaran Pelatihan Komite


Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan

10
Dalam pelaksanaannya, materi dikemas menggunakan alur MERRDEKA, yaitu:
1. M ulai dari diri
2. E ksplorasi konsep
3. R uang kolaborasi
4. R efleksi terbimbing
5. D emonstrasi kontekstual
6. E laborasi pemahaman
7. K oneksi Antara Materi
8. A ksi Nyata
Penjelasan alur belajar MERRDEKA lebih rinci dijelaskan dalam gambar
berikut:

Gambar. Alur Belajar MERRDEKA

C. Agenda Kegiatan Pelatihan Komite Pembelajaran


Pelaksanaan Pelatihan Komite Pembelajaran dijelaskan dalam gambar-
gambar berikut :

11
12
13
D. Peran, Tugas, dan Tanggungjawab dalam Pelatihan Komite
Pembelajaran
Keberhasilan kegiatan pelatihan tidak dapat hanya bergantung kepada
efektivitas instruktur dalam menjalankan tugasnya. Agar suatu pelatihan efektif
dan efisien, maka semua komponen yang terlibat harus dapat menjalankan
peran, tugas, dan tanggung-jawabnya dengan sebaik-baiknya. Ada tiga
komponen pokok dalam Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK
Pusat Keunggulan, yaitu: peserta, instruktur, dan tenaga Admin Learning
Management System (LMS). Peran, tugas, dan tanggung-jawab ketiga
komponen tersebut, diatur sebagai berikut:
I. Peserta Pelatihan
a. Mengikuti seluruh materi sesuai jadwal yang ditentukan;
b. Melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kolaboratif;
c. Mengerjakan tes awal dan tes akhir, dan;
d. Menyelesaikan dan mengumpulkan seluruh tugas dan tagihan.
II. Instruktur Pelatihan
a. Memonitor keaktifan peserta dalam pembelajaran daring;
b. Memfasilitasi dan menyampaikan materi dalam proses belajar peserta;
c. Memberikan umpan balik terhadap tugas yang diunggah peserta;
d. Memberikan nilai sikap dan keterampilan peserta;
e. Mengolah nilai akhir peserta, dan;
f. Memberikan rekomendasi terhadap kelulusan peserta.
III. Admin LMS
a. Melakukan rekapitulasi terhadap keaktifan peserta;
b. Membantu pengajar memfasilitasi pelaksanaan diskusi di LMS sesuai
dengan waktu yang tetapkan, dan;
c. Memberikan solusi terhadap permasalahan teknis yang dihadapi oleh
pengajar dan peserta

E. Waktu dan Tempat


Pelatihan Komite Pembelajaran dilaksanakan sampai dengan awal Tahun
Ajaran 2021/2022 yaitu dibulan Juni hingga bulan Juli 2021 yakni 05-15 Juli
2021. Penentuan waktu pelaksanaan pelatihan bergantung pada ketersediaan

14
Instruktur dan data peserta pelatihan yang diajukan oleh satuan pendidikan
pelaksana SMK Pusat Keunggulan. Tempat pelaksanaan bisa dimana saja
karena diklat dilaksanakan secara daring murni dengan menggunakan Learning
Management System (LMS) Program Sekolah Penggerak (PSP) dan difasilitasi
oleh instruktur.

F. Peserta
Peserta Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat
Keunggulan terdiri dari unsur: Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah bidang Kurikulum, dan Guru; dengan pengaturan sebagai
berikut :

Tabel. Peserta Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat


Keunggulan dan Pembagian Penyelenggaraan

 Komite Pembelajaran Sejarah


Nama Kelas : SMK C-T2-SEJARAH
Instruktur : Drs. Afid Purnomo
Admin LMS : Nanda Mardhiana
No Nama Sekolah Nama Sekolah Provinsi
1 SITI FATONAH SMKS MAARIF 1 KEBUMEN Jawa Tengah
2 LINGGAR AGUS SMKS MUHAMMADIYAH
Jawa Tengah
PAMBUDI KUTOWINANGUN
3 SUTARMI SMKN 1 KENDAL Jawa Tengah
15
No Nama Sekolah Nama Sekolah Provinsi
4 SUWIGNYO SMKN 2 KENDAL Jawa Tengah
5 DESI TRI SUSILOWATI SMKN 4 KENDAL Jawa Tengah
6 SMKS MUHAMMADIYAH 3
ADI ABASAKI Jawa Tengah
WELERI
7 SARSONO BUDI
SMKN 1 KLATEN Jawa Tengah
RAHARJO
8 BANDI SMKN 1 TULUNG Jawa Tengah
9 PAULUS SUHARNO SMKS LEONARDO KLATEN Jawa Tengah
10 SMKS MUHAMMADIYAH
NINA ARIANI SHOFA Jawa Tengah
KUDUS
11 IRMA YULIANA
SMKS NU BANAT Jawa Tengah
AFIANTI
12 SMKS RADEN UMAR SAID
VITA VINIA ARDISARI Jawa Tengah
KUDUS
13 SMKS MAARIF KOTA
ERLI KUSUMASTUTI Jawa Tengah
MUNGKID
14 SMKS MUHAMMADIYAH 2
JUMARSIH Jawa Tengah
MUNTILAN
15 DWI RETNOSARI SMKS MUHAMMADIYAH
Jawa Tengah
SUJIATI BANDONGAN
16 SMKS MUHAMMADIYAH
MELA MITA SEPTIANA Jawa Tengah
MUNGKID
17 IRKHAM KHOIRUR SMKS MUHAMMADIYAH
Jawa Tengah
ROIS SALAMAN
18 SMKS SYUBBANUL
QARINA SANDIAYANTI Jawa Tengah
WATHON

G. Penyelenggara Pelatihan Komite Pembelajaran


Ada dua penyelenggara pelatihan, masing-masing mempunyai sasaran
peserta pelatihan yang berbeda, yaitu:
1. Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri
(Dit. Mitras DUDI) bersama dengan Balai Besar/Balai Pengembangan
Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BB/BPPMPV)
2. Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga
Kependidikan bersama dengan Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan
Pengawas Sekolah (LPPKSPS)
Adapun peran yang diharapkan dari Dit. Mitras DUDI dan BB/BPPMPV
yaitu:

16
1. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Pendidikan Profesi dan
Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Ditjen GTK berkenaan
dengan materi, agenda, sasaran dan lokasi pelaksanaan pelatihan;
2. Mengidentifikasi peserta pelatihan sesuai dengan satuan sekolah
penyelenggara program SMK Pusat Keunggulan di wilayah binaan
dan/atau program keahlian;
3. Mengidentifikasi instruktur yang dapat berperan pada Pelatihan Komite
Pembelajaran sesuai wilayah binaan dan/atau program keahlian;
4. Menyiapkan perangkat penyelenggaraan pelatihan;
5. Melaksanakan Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK
Pusat Keunggulan;
6. Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Pelatihan Komite
Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan;
7. Menerbitkan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) kepada peserta
pelatihan.

Instruktur yang bertugas pada Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program


SMK Pusat Keunggulan adalah peserta bimtek calon Instruktur yang telah
ditetapkan sebagai instruktur melalui surat keputusan. Jumlah dan sebaran
instruktur disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penyelenggara
pelatihan.

H. Pengelolaan Kelas Pelatihan Komite Pembelajaran


Dalam penyelenggaraan Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program
SMK Pusat Keunggulan, ditetapkan standar pengelolaan kelas.
I. Sumberdaya Manusia
Ditetapkan bahwa dalam setiap kelas:
a. Jumlah peserta : maksimal 23 orang per kelas
b. Jumlah Pengajar : satu orang per kelas, dari unsur Instruktur
c. Jumlah Admin LMS : satu orang per kelas
Penyelenggara pelatihan dapat menunjuk seorang Koordinator Admin LMS
untuk membantu proses penyelenggaraan Pelatihan Komite Pembelajaran.

17
II. Bahan Pelatihan
Dalam penyelenggaraan pelatihan, harus disediakan bahan-bahan
pelatihan sebagai berikut:
a. Panduan Pelatihan
b. Bahan tayang
c. Instrumen tes awal dan tes akhir
d. Format penilaian
e. LMS Pelatihan
III. Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaran utama yang harus disediakan adalah:
Laptop, audio system, koneksi internet yang memadai.

18
19
BAB III
HASIL DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN

A. Evaluasi Pelatihan Komite Pembelajaran


1. Evaluasi Peserta
a. Aspek Evaluasi
 Evaluasi pengetahuan, dilakukan melalui tes awal dan akhir
 Evaluasi keterampilan dilakukan melalui penugasan;
 Evaluasi sikap, dilakukan melalui pengamatan komitmen peserta
dalam kehadiran, kerjasama dan tanggung jawab dalam
melaksanakan penugasan, serta keaktifan dalam diskusi.
b. Hasil Evaluasi dan Predikat

Aspek setiap evaluasi diolah menggunakan rumus sebagai berikut:

Predikat Hasil Evaluasi Peserta Pelatihan

2. Evaluasi Pengajar

Evaluasi pengajar dilakukan menggunakan instrumen berupa lembar


pengamatan dari peserta pelatihan dengan unsur-unsur yang dinilai meliputi :

a. Sistematika penyajian;
b. Kemampuan menyajikan;
c. Kesesuaian materi yang disampaikan dengan tujuan pelatihan;
d. Ketepatan waktu dan kehadiran;
e. Penggunaan metode dan alat bantu pembelajaran;
f. Sikap dan perilaku;

20
g. Cara menjawab pertanyaan dari peserta (sistematika dan rasionalitas
jawaban);
h. Penggunaan bahasa;
i. Pemberian motivasi kepada peserta; dan
j. Kerapian berpakaian.

3. Evaluasi Penyelenggaraan

Evaluasi penyelenggaraan dilakukan menggunakan instrumen berupa


lembar pengamatan dari peserta pelatihan dengan unsur-unsur yang dinilai
meliputi:

a. Kemudahan peserta dalam memperoleh informasi;


b. Kepuasan peserta terhadap layanan diklat;
c. Ketercapaian pelaksanaan kegiatan dengan tujuan pembelajaran;
d. Pengaturan jadwal kegiatan;
e. Penyediaan konten dan materi pelatihan;
f. Pelaksanaan pembelajaran daring;
g. Pelaksanaan pendampingan;
h. Kesopanan dan keramahan panitia dalam melayani peserta;
i. Kelancaran sarana prasarana fasilitas tatap muka atau daring;
j. Kemudahan akses komunikasi peserta dengan instruktur dan panitia.

B. Sertifikat/ Surat Keterangan Pelatihan Komite Pembelajaran

Peserta yang telah menyelesaikan tahapan pelatihan dengan status lulus akan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) dari BB/BPPMPV. Contoh
format STTP ada lampiran.

21
C. Hasil Kegiatan

Ringkasan Isi Materi Diklat /Diklat

Pembelajaran Hari Ke-

Kebijakan Program (1 JP)


Orientasi Pelatihan (2 JP)
Orientasi Pelatihan (2 JP)
 Kesepakatan Kelas  Pengenalan Platform Belajar
Hari ke-1  Overview Program Pelatihan Learning Management System (LMS)
dan Target Belajar  Overview Program Pelatihan dan
Tes Awal (1 JP) Target Belajar
Sinkronous (4 JP) Asinkronous (2JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Orientasi Pelatihan (2JP) Pendidikan yang Memerdekaan (3JP)


 Pengenalan Platform  Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
 Learning Management  MERDEKA Belajar
Hari ke-2 System (LMS) Kerangka Kurikulum (2JP)
 Profil Pelajar Pancasila
Sinkronous (2JP) Asinkronous (5JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Pendidikan yang Kerangka Kurikulum (5JP)


Memerdekakan (3JP)
 Filosofi Pendidikan Ki Hajar  Struktur Kurikulum
Dewantara  Prinsip Belajar dan Asesmen
Hari ke-3 MERDEKA Belajar
Kerangka Kurikulum (2JP)
 Profil Pelajar Pancasila
Sinkronous (4JP) Asinkronous (5JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Kerangka Kurikulum (4JP) Capaiam Pembelajaran (5JP)


 Struktur Kurikulum  Komponen Capaian Pembelajaran
 Prinsip Belajar dan  Fase dalam Capaian Pembelajaran
Hari ke-4 Asesmen  Analisa Keterkaitan Capaian
Pembelajaran dan Tujuan
Pembelajaran
Sinkronous (4 JP) Asinkronous (5JP)

22
Pembelajaran Hari Ke-

Kerangka Kurikulum Perangkat Ajar (3JP)


(4JP)
 Komponen Capaian  Alur Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
 Fase dalam Capaian Asesmen (2JP)
Hari ke-5 Pembelajaran  Asesmen Diagnostik
 Analisa Keterkaitan
Capaian Pembelajaran
dan Tujuan Pembelajaran
Sinkronous (3JP) Asinkronous (5JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Perangkat Ajar (2JP) Perangkat Ajar (3JP)


 Alur Tujuan Pembelajaran  Modul Ajar
 Buku Teks
Hari ke-6 Asesmen (1JP) Asesmen (3JP)
 Asesmen Diagnostik  Asesmen Formatif
 Asesmen Sumatif
Sinkronous (3JP) Asinkronous (6JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Pendidikan yang Memerdekaan


Perangkat Ajar (2JP)
(3JP)
 Modul Ajar  Filosofi Pendidikan Ki Hajar
Buku Teks Dewantara
Hari ke-7 Asesmen (2JP)  MERDEKA Belajar
 Asesmen Formatif Kerangka Kurikulum (2JP)
 Asesmen Sumatif  Profil Pelajar Pancasila
Sinkronous (2JP) Asinkronous (5JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Kurikulum Operasional Literasi Digital (2JP)


Sekolah (3JP)
 Komponen KOS  Literasi Digital
Hari ke-5  Prinsip Penyusunan KOS Pelaksanaan IHT (3JP)
 Pendidikan Orang Dewasa &
Teknik Fasilitasi
Sinkronous (3JP) Asinkronous (5JP)

23
Pembelajaran Hari Ke-

Kerangka Kurikulum Perangkat Ajar (3JP)


(4JP)
 Komponen Capaian  Alur Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
 Fase dalam Capaian Asesmen (2JP)
Hari ke-5 Pembelajaran  Asesmen Diagnostik
 Analisa Keterkaitan
Capaian Pembelajaran
dan Tujuan Pembelajaran
Sinkronous (3JP) Asinkronous (5JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Perangkat Ajar (2JP) Perangkat Ajar (3JP)


 Alur Tujuan Pembelajaran  Modul Ajar
 Buku Teks
Hari ke-6 Asesmen (1JP) Asesmen (3JP)
 Asesmen Diagnostik  Asesmen Formatif
 Asesmen Sumatif
Sinkronous (3JP) Asinkronous (6JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Pendidikan yang Memerdekaan


Perangkat Ajar (2JP)
(3JP)
 Modul Ajar  Komponen KOS
Buku Teks  Prinsip Penyusunan KOS
Hari ke-7
Asesmen (2JP)
 Asesmen Formatif
 Asesmen Sumatif
Sinkronous (4JP) Asinkronous (5JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Kurikulum Operasional Literasi Digital (2JP)


Sekolah (3JP)
 Komponen KOS  Literasi Digital
Hari ke-8  Prinsip Penyusunan KOS Pelaksanaan IHT (3JP)
 Pendidikan Orang Dewasa &
Teknik Fasilitasi
Sinkronous (3JP) Asinkronous (5JP)

24
Pembelajaran Hari Ke-
Literasi Digital (2JP) Pelaksanaan IHT (2JP)
 Literasi Digital  Perancangan Pelatihan
 Pengenalan Platform
Digital untuk Guru
Hari ke-9
Pelaksanaan IHT (2JP)
 Pendidikan orang dewasa
dan Teknik fasilitasi
Sinkronous (3JP) Asinkronous (3JP)

Pembelajaran Hari Ke-

Pelaksanaan IHT (2JP) Test Akhir (1 JP)


 Perancangan Pelatihan Evaluasi Penyelenggaraan (1JP)
(2JP)
Hari ke-10  Gambaran IHT
 Wrap Up
Asinkronous (4JP)

D. Tindak Lanjut
Yang telah dilakukan
Hasil yang telah dilakukan penulis dalam mengikuti pelatihan ini adalah:
1) Merefleksikan nilai dan filosofi Ki Hajar Dewantara dengan perannya
sebagai guru dan merumuskan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
nilai dan filosofi Ki Hajar Dewantara;
2) Mengidentifikasi komponen kerangka kurikulum dan peranan pemangku
kepentingan dari tingkat pusat sampai satuan pendidikan dalam
menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid;
3) Mengidentifikasi rasional, tujuan dan elemen capaian pembelajaran pada
berbagai mata pelajaran yang diampu, mengaitkan peranan capaian
pembelajaran sesuai dengan tingkat pencapaian siswa (kebutuhan,
kecepatan, dan gaya belajar sesuai dengan fase perkembangan anak);
4) Mengidentifikasi keterkaitan antara profil lulusan dengan visi dan misi
sekolah, program dan pembelajaran di kelas, menginvestigasi sumber daya
dan tantangan wilayahnya untuk merancang projek penguatan profil pelajar
Pancasila pada satuan pendidikan;

25
5) Menerapkan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran (ATP) dan
modul ajar dalam pengembangan ATP dan modul ajar serta sumber belajar
yang dibutuhkan untuk mendukung penerapannya.
6) Menggunakan TIK dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, cara
mengakses platform digital, platform sumber daya sekolah, platform guru,
dan platform rapor pendidikan.
Yang akan dilakukan
Setelah mengikuti pelatihan Komite Pembelajaran SMK Pusat Keunggulan Tahap
II penulis akan:
1) Membuat rencana kegiatan IHT dengan mengacu pada buku pedoman
2) Setelah IHT selesai diselenggarakan, selanjutnya Kepala Sekolah
mengorganisasi dan memfasilitasi penyusunan kurikulum operasional di
sekolahnya. Kemudian, berdasar kurikulum operasional tersebut, semua
guru peserta IHT menerapkan pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan
pada mata pelajaran yang menjadi tanggung-jawabnya.

E. Dampak Setelah Mengikuti Diklat


Dampak yang diharapkan melalui pelatihan Komite Pembelajaran SMK Pusat
Keunggulan Tahap II antara lain:
Bagi Guru:
1. Mampu meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru yang
dibuktikan melalui perubahan perilaku, kreativitas, dan inovatif dalam
melaksanakan pembelajaran pada kebijakan Program Sekolah
Penggerak
2. Kegiatan pelatihan ini memberikan pengetahuan dan peningkatan
kompetensi teknis guru dalam membedah kerangka kurikulum, capaian
pembelajaran, dan menyusun perangkat ajar pada Kurikulum
Operasional di Satuan Pendidikan
3. Memberikan pengetahuan dan peningkatan kompetensi teknis guru
dalam mewujudkan pendidikan yang memerdekakan,
4. Memberikan pengetahuan dan peningkatan kompetensi teknis guru
dalam membuat asesmen serta praktik Implementasinya pada mata
pelajaran Sejarah SMK
26
5. Menjadi tenaga pendidik yang professional dan mampu menjadi guru
penggerak yang mewujudkan capaian hasil belajar peserta didik secara
holistik baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi)
maupun non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil Pelajar
Pancasila.
Bagi Siswa:
1. Dengan adanya pelatihan ini siswa akan mendapatkan pelayanan prima
dari guru dalam pembelajaran sejarah di SMK dengan kurikulum terbaru
Operasional Satuan Pendidikan
2. Dengan adanya pengembangan diri dari guru dalam tugasnya
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga
meningkat pula prestasi siswa.
Bagi Sekolah:
1. Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu pembelajaran sejarah di SMK
negeri 4 Kendal.
2. Melahirkan calon-calon guru penggerak yang dapat menghidupkan
ekosistem pendidikan yang lebih produktif

27
28
BAB IV
PENUTUP
Kualitas dan kesuksesan pelaksanaan pembelajaran pada Program
SMK Pusat Keunggulan antara lain ditentukan oleh pemahaman yang utuh
terhadap komponen program serta kesiapan sekolah dalam
mengimplementasikannya. Karena itu Panduan Pelatihan dan Implementasi
Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan menjadi instrumen
penting yang diharapkan akan memudahkan serta meningkatkan kualitas
pelaksanaan program. Melalui rangkaian kegiatan Pelatihan Komite
Pembelajaran, In-House Training dan Pendampingan Implementasi
Pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan diharapkan menjadikan
pelaksanaan pembelajaran dengan paradigma baru pada Program SMK Pusat
Keunggulan dapat terarah, terukur dan berkualitas.
Implementasi pembelajaran dengan paradigma baru memerlukan
serangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai pihak. Adanya dukungan,
kerjasama, dan partisipasi masyarakat dan institusi terkait lainnya sangat
diperlukan. Semoga rangkaian kegiatan Pelatihan Komite Pembelajaran, In-
House Training, dan Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada SMK
Pusat Keunggulan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran pada
Program SMK Pusat Keunggulan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia.

29
30

Anda mungkin juga menyukai