Anda di halaman 1dari 25

Pengembangan penguatan budaya kerja bagi peserta

didik SMK merupakan aspek penting dalam menghasilkan lulusan


yang mampu bersaing dan berhasil dalam pekerjaannya. Peserta
didik SMK harus dipersiapkan untuk menghadapi kondisi dan
tantangan industri, dunia usaha dan dunia kerja. Lingkungan
tempat bekerja berbeda dengan lingkungan sekolah, sehingga
diperlukan adanya penguatan budaya kerja.

Penguatan budaya kerja bagi peserta didik menjadi


bagian dari upaya peningkatan mutu peserta didik. Peserta didik
dan guru sebagai sumber daya manusia yang potensial perlu
memiliki bekal pemahaman dan penguasaan bidang tertentu baik
pemahaman dan penguasaan dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, agama, seni, olah raga, keterampilan, kewirausahaan,
dan sebagainya.

Dalam rangka penguatan budaya kerja bagi peserta didik,


Direktorat SMK pada tahun 2020 menganggarkan Program
Penguatan Budaya Kerja bagi Peserta Didik SMK agar
memperoleh pemahaman dan kemampuan menerapkan budaya
kerja di sekolah. Program ini bertujuan agar sekolah dapat
menerapkan budaya kerja dalam proses pembelajaran dan
praktik sesuai dengan kompetensi keahlian dan kebutuhan
industri.

Buku Pedoman ini disusun untuk memberikan informasi


yang penting dan komprehensif kepada semua pihak yang
menyelenggarakan kegiatan penguatan budaya kerja bagi
peserta didik SMK Tahun 2020.

i
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
berperan aktif dalam penyusunan pedoman ini dan selamat
beraktivitas.

Jakarta, Juli 2020


Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Dr. Ir. M. Bakrun, M.M.


NIP 196504121990021002

ii
A. LATAR BELAKANG
Salah satu Program Bantuan Direktorat Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun anggaran 2020 adalah
Penguatan Budaya Kerja bagi Peserta Didik SMK. Program ini
merupakan bentuk intervensi Direktorat SMK kepada SMK
untuk mengembangkan dan/atau memperkuat budaya kerja
bagi Peserta Didik SMK dengan pendekatan profesionalitas
yang berlaku di Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja
(IDUKA).
Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Program
Bantuan Penguatan Budaya Kerja Bagi Peserta Didik SMK,
maka disusunlah pedoman ini sebagai acuan pelaksanaan
Program agar sesuai dengan maksud dan tujuan program,
serta dilaksanakan dengan tepat waktu dan anggaran.
Penyusunan pedoman ini dengan mengacu kepada
Petunjuk Teknis Program Bantuan Penguatan Budaya Kerja
bagi Peserta Didik SMK tahun anggaran 2020 yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi.

B. DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita

1
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1745);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34
tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689);
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Nomor 32 Tahun 2019
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1167);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14
Tahun 2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa
oleh Satuan Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245);
6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor: 45253/MPK.A/KU/2020 tanggal 08 Mei
2020 tentang Pejabat Perbendaharaan pada Direktorat
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;

C. TUJUAN PEDOMAN
Sebagai acuan bagi penerima bantuan agar dapat
menyiapkan, melaksanakan, dan menyampaikan laporan

2
pelaksanaan Bantuan Pemerintah Program Penguatan Budaya
Kerja bagi Peserta Didik SMK.

D. SASARAN
Pedoman ini akan diberikan kepada 120 SMK penerima
bantuan.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN


SMK penerima bantuan dapat mempersiapkan,
melaksanakan, dan melaporkan pelaksanaan Bantuan
Pemerintah Program Penguatan Budaya Kerja sesuai dengan
Pedoman.

3
A. UNSUR YANG TERLIBAT
Dibutuhkan strategi agar pelaksanaan Program
Penguatan Budaya Kerja bagi Peserta Didik SMK dapat
terlaksana dengan baik. Strategi pelaksanaan Program
melibatkan unsur-unsur berikut:
1. Direktorat SMK
2. IDUKA
3. Dinas Pendidikan Provinsi
4. SMK Penerima Bantuan (pengimbas)
5. Sekolah imbas
6. Pihak Lain yang terkait.

B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Peran masing-masing unsur di atas sebagai berikut:
1. Direktorat SMK
Direktorat SMK berperan dalam penguatan Budaya
Kerja di SMK antara lain sebagai berikut:
a. Menyusun perangkat yang terkait dengan
Budaya Kerja di antaranya: Petunjuk Teknis,
Pedoman, Materi Penguatan Budaya Kerja di
Sekolah;
b. Melakukan bimbingan teknis bagi Instruktur
Nasional dan Instruktur Provinsi;
c. Melakukan bimbingan Teknis, Penyaluran dana
bantuan kepada SMK Penerima Bantuan;
d. Melakukan Supervisi dan dapat menyertakan
pihak lain yang kompeten.

4
2. Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA)
IDUKA berperan dalam penguatan Budaya Kerja di
SMK antara lain sebagai berikut:
a. Bersama dengan Direktorat SMK melakukan
pelatihan bagi Instruktur Provinsi dan Instruktur
Sekolah;
b. Bersama dengan Direktorat SMK melakukan
Supervisi pelaksanaan Penguatan Budaya Kerja
di Sekolah.
3. Dinas Pendidikan Provinsi
Dinas Pendidikan Provinsi berperan dalam
pembinaan pelaksanaan Program Budaya Kerja
bagi Peserta Didik SMK di bawah binaannya.
4. SMK Penerima Bantuan (pengimbas)
SMK Penerima Bantuan berperan dalam
pelaksanaan Prpenguatan Budaya Kerja di SMK
antara lain sebagai berikut:
a. Melaksanakan bantuan sesuai dengan Petunjuk
Teknis dan Pedoman;
b. Mengusulkan calon Instruktur Provinsi;
c. Mensosialisasikan Program Budaya Kerja;
d. Melakukan Penguatan Budaya Kerja di Sekolah,
melalui Workshop Penyusunan Pedoman Budaya
Kerja di Sekolah, Pelatihan/diklat Penguatan
Budaya Kerja kepada peserta didik di sekolahnya
dengan mendatangkan narasumber baik dari
industri atau pihak lain yang kompeten,
Pembuatan Poster/Bahan Informatif tentang
penanaman Budaya Kerja;
e. Mengusulkan calon SMK imbas di lingkungan
sekitar;

5
f. Melakukan pelatihan penguatan budaya kerja
kepada SMK imbas di lingkungan sekitar.
g. Memantau dan memastikan SMK imbas
melakukan sosialisasi/pelatihan budaya kerja
kepada peserta didik di SMK imbas.
5. Sekolah imbas
Peserta Pelatihan Penguatan Budaya Kerja bagi
Instruktur Sekolah berjumlah 5 SMK yang ditunjuk
oleh SMK pengimbas yang terdiri dari 4 orang
perwakilan sekolah yaitu Kepala Sekolah dan
penanggungjawab program Penguatan Budaya
Kerja di sekolah serta perwakilan pendidik.
Fasilitator implementasi Budaya Kerja bagi peserta
didik disebut pembina penguatan budaya kerja
yang didukung oleh seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada di sekolah.
6. Pihak lain yang terlibat

6
Peran masing-masing unsur di atas dapat
digambarkan sebagai berikut :

7
C. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan Program Penguatan Budaya Kerja bagi
Peserta Didik SMK dengan pelibatan IDUKA atau pihak
lain yang kompeten sebagai berikut:
1. Workshop Penyusunan Pedoman Budaya Kerja
yang menghasilkan buku saku Budaya Kerja bagi
Peserta Didik;
2. Pelatihan/diklat Penguatan Budaya Kerja bagi
Pendidik dan Peserta Didik;
3. Pembuatan Poster/Bahan Informatif tentang
penanaman Budaya Kerja;
4. Pengimbasan penguatan budaya kerja bagi
pendidik di SMK imbas;
5. Memantau instruktur SMK imbas dalam
melaksanakan Program.

8
A. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan Bantuan Penguatan Budaya Kerja
Peserta Didik SMK tahun 2020 diselenggarakan
selambat-lambatnya 14 hari kalender setelah dana
bantuan masuk ke rekening SMK penerima bantuan
sampai dengan kegiatan berakhir.

B. STRUKTUR PROGRAM

9
Struktur Program Bimtek Penguatan Budaya Kerja bagi Instruktur Provinsi:

NO MATERI DARING
UMUM 4
1. Kebijakan Program Pendidikan Karakter Kerja melalui Model Pembinaan 2
Ketarunaan
2. Pedoman Program Pendidikan Karakter Kerja melalui Model Pembinaan 2
Ketarunaan
POKOK
3. Membangun Tim Kerja Sekolah (Character building) 2 (IO)
8 (M)
4. Pembinaan Kedisiplinan 2 (IO)
5 (M)
5. Pembinaan Ketarunaan 2 (IO)
6 (M)
6. Pembinaan Kerohanian 2 (IO)
6 (M)
7. Pembinaan Minat dan Bakat 2 (IO)

10
6 (M)
8. Pembentukan Karakter Kerja dan Kontrak Belajar 2 (IO)
5 (M)
9. Penerapan budaya kerja di industri 2 (IO)
PENUNJANG
10. Rencana Tindak Lanjut 1 (IO)
1 (M)
JUMLAH
I: Interaksi Online; M: Mandiri

Alternatif
Struktur Program Pelatihan Budaya Kerja bagi Instruktur Sekolah
ALTERNATIF
NO MATERI MEKANISME PELAKSANAAN
TATAP MUKA DARING CAMPURAN
UMUM 4 4 4
1. Kebijakan Program Pendidikan Karakter Kerja melalui 2 2 (IO) 2 (IO)
Model Pembinaan Ketarunaan

11
ALTERNATIF
NO MATERI MEKANISME PELAKSANAAN
TATAP MUKA DARING CAMPURAN
2. Pedoman Program Pendidikan Karakter Kerja melalui 2 2 (IO) 2 (IO)
Model Pembinaan Ketarunaan
POKOK 50
3. Membangun Tim Kerja Sekolah (Character building) 10 2 (IO) 10
8 (M)
4. Pembinaan Kedisiplinan 7 2 (IO) 2 (IO)
5 (M) 5 (TM)
5. Pembinaan Ketarunaan 8 2 (IO) 2 (IO)
6 (M) 6 (TM)
6. Pembinaan Kerohanian 8 2 (IO) 2 (IO)
6 (M) 6 (TM)
7. Pembinaan Minat dan Bakat 8 2 (IO) 2 (IO)
6 (M) 6 (TM)
8. Pembentukan Karakter Kerja dan Kontrak Belajar 7 2 (IO) 2 (IO)
5 (M) 5 (TM)

12
ALTERNATIF
NO MATERI MEKANISME PELAKSANAAN
TATAP MUKA DARING CAMPURAN
9. Penerapan budaya kerja di industri 2 2 (IO) 2 (IO)
PENUNJANG 2
10. Rencana Tindak Lanjut 2 1 (IO) 1 (IO)
1 (M) 1 (TM)
JUMLAH 56
IO: Interaksi Online; M: Mandiri; TM: Tatap Muka

13
Deskripsi
1. Membangun Tim Kerja Sekolah (Character
Building) adalah tahapan dan metode penerapan
kerja kolaboratif dalam masyarakat sekolah. Dalam
aktifitas ini peserta diorientasikan pada
pemahaman terhadap urgensi kerja bersama
dengan menampilkan potensi kekuatan dan
keunggulan masing-masing untuk dijadikan
determinan keberhasilan kerja tim.
2. Pembinaan Kedisiplinan merupakan latihan
pembiasaan dalam mematuhi dan mentaati
peraturan yang berlaku serta kesepakatan yang
telah diputuskan bersama. Seluruh perserta didik
berkewajiban untuk mengikutinya tanpa ada
penolakan mengingat hal ini akan berdampak pada
kebiasaan peserta didik dalam bekerja. Nilai-nilai
taat azas serta budaya kerja yang mendasari
seperti budaya 5R, 3C, 5M, dsb., dapat
mengarahkan semuanya, baik peserta didik
maupun para guru dan tenaga kependidikan, untuk
lebih mudah mamahami dan melaksanakannya.
3. Pembinaan Ketarunaan merupakan latihan aplikasi
kongkrit dalam perilaku sehari-hari sebagai seorang
peserta didik baik di lingkungan sekolah maupun
dalam lingkungan masyarakat. Seorang peserta
didik akan terikat oleh komitmen ketarunaan yang
merupakan tanggung jawab dan perilaku jati diri
peserta didik. Termasuk didalamnya adalah
pembinaan kedisiplinan dan kesamaptaan.
4. Pembiasaan Kerohanian merupakan latihan
berkelanjutan untuk mempersiapkan rohani diri

14
seorang peserta didik yang mengakui Tuhan Yang
Maha Esa dan menerapkan nilai-nilai relijius dalam
kehidupan di lingkungan sekolah maupun dalam
lingkungan masyarakat.
5. Pengarahan Minat dan Bakat merupakan layanan
yang tersedia di sekolah di dalam mendampingi
taruna selama mengikuti proses kegiatan belajar
dari masuk hingga lulus sekolah.
6. Pembentukan dan Pembudayaan Karakter Kerja
merupakan penguatan karakter peserta didik dalam
melakukan kegiatan profesionalisme sesuai
bidangnya melalui harmonisasi olah fisik, olah rasa,
olah pikir, dan olah raga atas dasar latihan dan
pembiasaan sikap perilaku dan tanggung jawab
ketarunaan. Semua dicapai dengan cara
melibatkan kerjasama antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat/DU-DI. Didalamnya
terdapat Kontrak belajar yang merupakan janji
yang disepakati baik oleh peserta didik, orang tua,
maupun sekolah dalam kaitannya seorang lulusan
memiliki komitmen bekerja tanpa memilah
pekerjaan.
7. Penerapan budaya kerja di industri

C. JADWAL KEGIATAN

15
Kegiatan Program akan dilaksanakan pada peridoe sebagai berikut:

Bulan
No Kegiatan
Agust Sept Okt Nov Des
1 Bimtek Penguatan Budaya Kerja bagi Kepala Minggu
Sekolah 1-3

2 Bimtek Penguatan Budaya Kerja bagi Minggu


Instruktur Nasional 1-3

3 Workshop Penyusunan Pedoman Budaya Kerja Minggu


yang menghasilkan buku saku Budaya Kerja 1-3
bagi Peserta Didik dengan melibatkan IDUKA
4 Pelatihan/diklat budaya kerja pendidik dan
peserta didik dengan melibatkan IDUKA
- Implementasi budaya kerja bagi peserta didik Minggu Sampai
(120 SMK) 2-3 Minggu
ke-1

16
Bulan
No Kegiatan
Agust Sept Okt Nov Des
- Pelatihan budaya kerja bagi pendidik di SMK Mulai Sampai
imbas Minggu Minggu
ke-4 ke-1
5 Implementasi penguatan budaya kerja bagi Minggu Sampai
peserta didik SMK imbas Ke-2 Minggu
ke-1
6 Pembuatan poster/alat peraga tentang budaya Mulai Sampai
kerja Minggu Minggu
ke-4 ke-1
7 Adminstrasi dan pelaporan Mulai Sampai
Minggu Minggu
ke-4 ke-1

17
D. MEKANISME PELAKSANAAN
 DALAM JARINGAN (ONLINE)
Pelatihan Penguatan Budaya Kerja bagi Instruktur
Provinsi dan Instruktur Sekolah dilaksanakan
secara daring melalui Learning Management
System (LMS) yang disiapkan oleh Direktorat SMK.
 LUAR JARINGAN (OFFLINE)
Pelatihan Penguatan Budaya Kerja bagi Instruktur
Sekolah dilaksanakan secara tatap muka
langsung/Luring dengan memperhatikan Panduan
Penyelengaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19)
 CAMPURAN (BLENDED LEARNING)
Pelatihan Penguatan Budaya Kerja bagi Instruktur
Sekolah dilaksanakan secara Daring dan Luring
dengan memperhatikan Panduan Penyelengaraan
Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

E. FASILITATOR
 Fasilitator bimtek Penguatan Budaya Kerja Tingkat
Nasional disebut Instruktur Nasional yang terdiri
dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu
Pendidikan Vokasi lingkup kejuruan, IDUKA, aparat
keamanan (TNI dan POLRI), SMK yang telah
menerapkan budaya kerja industri, dan masyarakat

18
peduli pendidikan kejuruan baik personal atau pun
kelompok yang ditetapkan oleh Direktorat SMK.
 Fasilitator pelatihan Penguatan Budaya Kerja
Tingkat Provinsi disebut Instruktur Provinsi yang
telah mengikuti bimtek Penguatan Budaya Kerja
Tingkat Nasional. Bila dipandang perlu dapat
melibatkan Instruktur Nasional dan Unsur IDUKA
setempat.
 Fasilitator implementasi Budaya Kerja bagi peserta
didik, baik di SMK pengimbas atau pun di SMK
imbas, disebut Pembina Penguatan Budaya
Kerja yang didukung oleh seluruh pendidik dan
tenaga kependidikan yang ada di sekolah.

F. TEMPAT
 Bimtek Penguatan Budaya Kerja bagi Instruktur
Provinsi dan Instruktur Sekolah dari SMK imbas
yang dilaksanakan secara Daring menggunakan
jaringan di sekolah masing-masing;
 Pelatihan Penguatan Budaya Kerja bagi Instruktur
Sekolah dari SMK imbas yang dilaksanakan secara
Luring dilaksanakan dan ditentukan oleh SMK
pengimbas; atau
 Pelatihan Penguatan Budaya Kerja bagi Instruktur
Sekolah dari SMK imbas yang dilaksanakan secara
Campuran (Blended Learning) dilaksanakan
menggunakan jaringan dan tatap muka di sekolah
yang ditentukan oleh SMK pengimbas.

19
G. PESERTA
 Peserta Bimtek Penguatan Budaya Kerja bagi
Instruktur Provinsi dari 120 SMK ditetapkan oleh
Direktorat SMK yang terdiri dari 2 orang perwakilan
sekolah yaitu penanggung jawab program dan
perwakilan pendidik Penguatan Budaya Kerja di
sekolah.
 Peserta Pelatihan Penguatan Budaya Kerja bagi
Instruktur Sekolah dari 5 SMK yang ditunjuk oleh
SMK pengimbas terdiri dari 4 orang perwakilan
sekolah yaitu kepala sekolah, penanggung jawab
Program Penguatan Budaya Kerja di sekolah, dan 2
orang pendidik.
 Kriteria calon Instruktur Provinsi:
1. Usia maksimal 45 tahun.
2. Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun
(dibuktikan dengan SK pengangkatan).
3. Memiliki dedikasi dan disiplin tinggi (dilampirkan
surat pernyataan kepala sekolah).
4. Terbiasa menggunakan perangkat komunikasi
digital.
5. Memiliki kemampuan komunikasi publik (public
speaking) yang baik.

20
Program Penguatan Budaya Kerja (bagi Peserta Didik) di
SMK Tahun Anggaran 2020 akan dilaksanakan secara
daring, luring, dan/atau campuran sesuai dengan kondisi
wilayah pada masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) saat itu.

Demikian Pedoman Bantuan Pemerintah ini disusun


untuk melengkapi informasi Petunjuk Teknis Bantuan
yang diperlukan bagi SMK penerima Bantuan. Semoga
Pedoman dan Petunjuk Teknis Bantuan ini dapat menjadi
acuan bagi unsur-unsur yang terlibat, khususnya SMK
penerima Bantuan agar persiapan dan pelaksanaan
Program berjalan dengan lancar serta dapat
menyampaikan laporan tepat pada waktunya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua.

21

Anda mungkin juga menyukai