BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pendidikan di Indonesia dewasa ini, yang demikian cepat menuntut para
pendidik untuk dapat meningkatkan kinerjanya dan lebih profesional, baik dalam tahapan persiapan
belajar mengajar, seperti dengan menyiapkan perangkat administrasi guru maupun dalam tataran
praktek cara mengajar, sehingga proses belajar mengajar tersebut dapat berlangsung efektif dan
efisien dengan output (hasil belajar) dirasakan oleh peserta didik yang berupa aspek pengetahuan
konsep, keterampilan, sikap, nilai-nilai yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari, juga benar-
benar menempatkan siswa sebagai subyek pendidikan, sesuai dengan acuan kurikulum yang berbasis
Contektual Teaching and Learning (CTL).
Perubahan Kurikum Pendidikan, dari Kurikulum 1994 yang berbasis Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA), yang lebih mengutamakan pencapaian target materi pembelajaran kurikulum. Kemudian
Kurikulum 2004 yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pada Kurikulum 2004,
diarahkan untuk lebih mencapai kompetensi siswa bukan kepada target materi pembelajaran, sehingga
diharapkan siswa dapat lebih kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan
bangsa, melalui dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang dapat membangun
integritas sosial serta membudayakan dan mewujudkan karakter nasional.
Dalam perjalanannya Kurikulum KBK 2004, kemudian berubah nama dengan lahirnya
kurikulum baru, yang dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tahun
2006. Pada prinsipnya Kurikulum KTSP tidak jauh berbeda dengan Kurikulum KBK, hanya saja pada
KTSP tingkat satuan pendidikan atau Sekolah yang mempunyai kewenangan untuk menyusun
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan mengacu kepada Standar isi yang ditetapkan oleh
Pemerintah atau Departemen Pendidikan, sedangkan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
tidak jauh berbeda dengan Kurikulum KBK, yaitu dengan mengacu kepada belajar tuntas, artinya
semua Kompetensi Dasar (KD) harus tuntas atau harus sampai dikuasi oleh peserta didik. Karena itu
kemudian guru atau pendidik harus menentukan Standar Ketuntasan Minimal (SKM) atau Standar
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM). Dengan berpedoman kepada Kriteria penetapan
SKBM/KKM/SKM yaitu dengan melihat kepada Tingkat Essensial, Daya Dukung, Intake Siswa atau
tingkat rata-rata kemampuan siswa masing-masing Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(Lihat Pedoman Penentuan SKBM/SKM/KKM).
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kami
Pengurus MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kabupaten Pandeglang terus menerus
mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) se- Kabupaten
Pandeglang, sehingga diharapkan adanya persamaan persepsi dan pemahaman terhadap Kurikum
KTSP tersebut, lebih dari itu dapat melaksanakannya sesuai dengan yang digariskan oleh Kurikulum
KTSP dengan baik dan profesional, khususnya bagi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
B. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan proposal bantuan dana
pengembangan karir PTK Dikdas MGMP SMP, yaitu :
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 : Pembukaan pada alenia 4, dan Bab XIII
Pendidikan, pasal 31, ayat (1) dan ayat (2);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional, Bab XI
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, pasal 30 sampai pasal 44;
3. Permen Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 tahun 2009
tentang Fungsional Jabatan Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
1. Tujuan diadakannya Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP,
adalah untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan meningkatkan profesionalisme guru mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) baik dalam merencanakan ataupun melaksanakan
proses pembelajaran serta mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil kegiatan pembelajaran.
2. Memahami dan meningkatkan kinerja guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) serta meningkatkan
mutu pembelajaran sesuai dengan perubahan dunia pendidikan saat ini
D. Sasaran
Sasaran Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) SMP adalah guru-guru pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang
mengajar di SMP wilayah di Kabupaten Pandeglang.
Mengenai Sasaran Program Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) SMP adalah peningkatan Profesinalisme guru Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) dengan memahami perkembangan dan perubahan Kurikulum yang disebut dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006), dan mampu mengimplementasikannya dalam kegiatan
Belajar mengajar, sehingga benar-benar memperoleh output yang diharapkan oleh peserta didik.
F. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP adalah sebagai berikut:
a) Manfaat bagi guru-guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP adalah:
1. Terciptanya jalinan silaturahim antar pengurus, anggota, dan seluruh guru-guru Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di wilayah di Kabupaten Pandeglang.
2. Peningkatan kemampuan membuat dan menyusun program kegiatan belajar mengajar,
seperti mengembangkan inovasi pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan Rencana Program
Pengajaran (RPP), penetapan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan pengembangan bahan ajar.
3. Peningkatan kemampuan atau kompetensi dalam pengelolaan proses pembelajaran dan evaluasi
4. Peningkatan Profesionalisme guru secara menyeluruh.
G. Dampak
Dampak yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan MGMP pengembangan karir
pendidik dan tenaga kependidikan
1) Meningkatkan frekuensi, intensitas, dan kebermaknaan saling tukar pikiran dan pengalaman antara
anggota MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kabupaten Pandeglang;
2) Meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang dibuktikan dengan
melalui perubahan prilaku, kreativitas, dan inovasi dalam pengembangan karir;
3) Meningkatkan keberdayaan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kabupaten Pandeglang;
4) Meningkatnya pengajuan kenaikan pangkat, golongan, ruang, dan jabatan fungsional guru SMP
kabupaten Pandeglang;
5) Meningkatnya karir guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kabupaten Pandeglang;
6) Meningkatnya kegiatan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kabupaten Pandeglang;
7) Meningkatnya kinerja guru dan kebermaknaan pendidikan;
8) Meningkatnya mutu dan kebermaknaan pembangunan nasional.
BAB II
DESKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM DALAM
1 TAHUN TERAKHIR
3. Kepengurusan
Penanggungjawab : Kabid Pendidikan Menengah Pertama
Pelaksana Teknis : MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
SMP Kabupaten Pandeglang
Ketua MGMP : Mujiarso, M.Pd.
Sekretaris : Maman Haeruman, S.Pd.
Bendahara : Jajuli, S.Pd.
Anggota : Sumarmo
4. Materi
Materi Kegiatan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Pandeglang tahun 2011 2012
adalah sbb:
Pemahaman tentang pendidikan karakter dan budaya bangsa
Penyusunan Silabus Kelas VII yang bermuatan pendidikan karakter dan budaya bangsa.
Penyusunan Silabus Kelas VIII dan Kelas IX yang bermuatan pendidikan karakter dan budaya
bangsa.
6. Kehadiran Peserta
Tingkat kehadiran peserta mengikuti kegiatan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat baik
yakni 98%
Jumlah
No Uraian Volume Satuan Jumlah
(Rp)
1 ATK
kertas HVS 5 rim 35,000 175,000
Kertas Berwarna 2 rim 24,000 48,000
Spidol besar (White
Board) 1 pak 58,000 58,000
Spidol kecil 1 pak 12,000 12,000
Bolpoin standard 12 buah 1,000 12,000
Buku kecil 2 buah 2,250 4,500
Buku besar 1 buah 15,000 15,000
Gunting besar 1 buah 7,500 7,500
Lem Besar 1 buah 7,000 7,000
Hekter 1 buah 15,000 15,000
Folio bergaris 1 pak 25,000 25,000
Penggandaan/fotokopi buah/
materi 10 makalah 5,000 50,000
2 Fasilitator 10 orang 120,000 1,200,000
3 Sertifikat 20 buah 5,000 100,000
4 Tranfortasi Pengurus
MGMP 10 kegiatan 50,000 500,000
5 Konsumsi 10 kegiatan 200,000 2,000,000
Jumlah
No Uraian Volume Satuan Jumlah
(Rp)
6 Tranfortasi Kunjungan
Kelas 20 orang 50,000 1,000,000
Jumlah total 5,229,000
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM
Guru merupakan salah satu faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan pendidikan,
oleh karena itu guru harus memiliki kemampuan dasar melaksanakan tugas yaitu mempunyai dasar
3 keilmuan, kepemimpinan, profesional, pengakuan oleh masyarakat, mempunyai kode etik profesi
dan sebagainya. Seorang guru yang professional adalah guru yang berkompeten dan memiliki kinerja
yang baik dalam melaksanakan tugasnya, yang berfungsi sebagai alat maupun pedoman dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam suasana yang menyenangkan sehingga diharapkan
dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Kinerja guru adalah produk, jasa atau prilaku yang diahasilkan seseorang dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik, pengajar dan pelatih siswa ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan
kriteria tertentu. Kriteria kerja yang dihasilkan guru meliputi pengembangan diri, membuat perencanaan
pengajaran yang sistematis, dan profesional dalam kerja baik individu atau tim akan menjadi persepsi
bagi siswa yang dibimbingnya.
Peran guru dalam menumbuhkan motivasi dan kreativitas dalam diri siswa
sangat besar. Berdasarkan tugasnya guru adalah sebagai fasilitator dan motivator serta sekaligus
inspirator dalam kelas. Hal ini menunjukkan pentingnya peranan guru dalam menumbuhkan motivasi
da kreativitas dalam belajar siswa. Guru sebagai fasilitator, ia harus dapat memberikan berbagai
kemudahan petunjuk, bantuan, dorongan kepada siswa, dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Memberikan petunjuk belajar atau mengarahkan bagaimana agar siswa dapat belajar dengan mudah,
dan sekaligus memberikan motivasi yang dibutuhkan siswa.
Pernyataan di atas merupakan kompetensi guru, bila teraplikasikan tentu sangat
membanggakan. Namun, berbicara kualitas hasil pendidikan belumlah memuaskan. Banyak
faktor yang menyebabkannya mulai dari kompetensi guru yang rendah, sarana dan prasarana yang
belum memadai, media pembelajaran yang minim, motivasi belajar siswa yang kurang, serta alokasi
dana.yang belum memenuhi kebutuhan.
Sebagai organisasi profesional, MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kabupaten
Pandeglang memiliki tanggung jawab untuk membantu memecahkan bagian persoalan tersebut.
Upaya MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang telah dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi guru di antaranya mengadakan Workshop Inovasi Pembelajaran PKn, Penyusunan Bahan
Ajar, Seminar Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa, Penyusunan Perangkat Pembelajaran,
workshop Lesson Study dan Simposium Pembelajaran PKn. Hal itu untuk memotivasi guru supaya
semangat kerja dan mempunyai motivasi tinggi untuk mengembangkan karirnya. Kegiatan yang
diarahkan kepada siswa berupa lomba cipta puisi dan cerpen, serta bimbingan teknis kepada siswa
yang akan mengikuti lomba tingkat provinsi dan nasional. Adapun Untuk membantu kekurangan bahan
ajar, MGMP telah menyusun panduan materi Ujian Sekolah Bersatndar Nasional.
b) Tujuan
c) Sasaran
Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan konsep dasar tentang Pengembangan karir seorang guru, dan Pengembangan
Keprofesian bagi anggota MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP Kabupaten Pandeglang;
2. Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki kompetensi professional, sehingga mampu
meningkatkan motivasi, frekuensi, dan intensitas kegiatan pembelajaran, serta dapat pengembangan
karis guru anggota MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ditempat kerjanya masing-masing.
3. Meningkatnya mutu pendidikan, khususnya mata pelajaran PKn di Kabupaten Pandeglang
e) Manfaat
Manfaat kegiatan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi guru-guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP adalah:
a. Terciptanya jalinan silaturahim antarpengurus, anggota, dan seluruh guru Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) di wilayah Kabupaten Pandeglang.
b. Adanya pemahaman terhadap perkembangan dunia pendidikan, khususnya dengan adanya perubahan
dan pergantian kurikulum yang disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006).
c. Peningkatan Profesionalisme guru, dengan melaksanakan kegiatan persiapan, perencanaan dan
implementasinya dalam proses kegiatan belajar mengajar.
d. Adanya pemahaman terhadap konsep dan aplikasi Penelitian Tindakan kelas (PTK)
/Classroom Action Researc (CAR), sehingga para guru bisa saling belajar dari realita-realitadan
masalah-masalh kesulitan siswa dalam kelas, atau kesulitan guru situasi-situasi tertentu pada
pembelajaran yang diamati dan bagaimana sebaiknya guru-guru menanggapi situasi semacam itu.
2. Manfaat bagi Siswa/Peserta didik adalah :
a) Mendapatkan pengajaran yang baik dari guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang sudah
memahami KTSP secara profesional
b) Dapat menyerap semua materi pelajaran dengan baik, sesuai dengan aturan yang digariskan oleh
kurikulum
c) Dapat melaksanakan dan mempraktikkan materi yang telah disampaikan dalam kehidupan sehari-hari
3. Manfaat Bagi Sekolah/Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
a. Memperoleh tenaga pengajar/guru yang profesinal sesuai dengan bidangnya
b. Adanya pemahaman yang sama terhadap konsep dan implementasi Pengembangan karir bagi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan (PTK).
c. Membantu para pimpinan sekolah untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan MGMP.
d. Sekolah dapat merumuskan visi dan misi sekolah sesuai dengan perkembangan dan perubahan dunia
pendidikan
f) Dampak
Dampak yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan MGMP pengembangan karir
pendidik dan tenaga kependidikan
1) Meningkatkan frekuensi, intensitas, dan kebermaknaan saling tukar pikiran dan pengalaman antara
anggota MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) se-Kabupaten Pandeglang;
2) Meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang dibuktikan dengan
melalui perubahan prilaku, kreativitas, dan inovasi dalam pengembangan karir;
3) Meningkatkan keberdayaan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kabupaten Pandeglang;
4) Meningkatnya pengajuan kenaikan pangkat, golongan, ruang, dan jabatan fungsional guru SMP
kabupaten Pandeglang;
5) Meningkatnya karir guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)n Kabupaten Pandeglang;
6) Meningkatnya kegiatan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kabupaten Pandeglang;
7) Meningkatnya kinerja guru dan kebermaknaan pendidikan;
8) Meningkatnya mutu dan kebermaknaan pembangunan nasional.
3.3. Jadwal
:
Jadwal Kegiatan MGMP
Hari Waktu Materi Kegiatan Penyaji
Satuan Total
Kegiatan Sasaran Harga Jumlah Dana
1. Persiapan 670.000
a. Transport Panitia 4 org x 2 keg. Rp30.000 240000
b. Konsumsi Panitia 4 org x 2 keg. Rp15.000 120000
c. Penggandaan 2 set x 2 keg. Rp40.000 160000
d. ATK 1 set x 1 keg. Rp150.000 150000
3. Pelaporan 620.000
a. Transport Panitia 4 org x 2 keg. Rp30.000 240000
b. Konsumsi Panitia 4 org x 2 keg. Rp15.000 120000
c. Penggandaan 2 set x 2 keg. Rp40.000 160000
d. ATK 1 set x1 keg. Rp100.000 100000
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan.
Salah satu komponen yang sangat menentukan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah
komponen guru dengan segala kinerjanya, khususnya yang berkaitan dengan proses dan inovasi
pembelajaran. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan diupayakan melalui peningkatan mutu
guru. Perilaku guru yang diharapkan adalah guru proaktif dalam implementasi perkembangan teknologi
dalam tataran teknik, metodologi, strategi, dan pendekatan dalam pembelajaran. Oleh karena itu
diperlukan upaya revitalisasi kelompok kerja MGMP agar aktivitas/kegiatan yang dilakukan oleh
kelompok kerja tersebut dapat memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kompetensi guru.
4.2. Saran.
Pada kenyataannya MGMP yang sudah ada di wilayah sebagian besar belum optimal
digunakan sebagai wadah guru untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan dengan tugas
pokok guru karena pengelolaan dan pandanaannya yang belum memadai. Oleh karena itukami
berharap kelompok MGMP PKn ini terpilih sebagai salah satu penerima Block Grant Dana Bantuan
Langsung Pemberdayaan MGMP Tahun Anggaran 2012