Anda di halaman 1dari 1

Research experience Journal (Re’J) “Volume 1, No.

1, Juli 2021”

Sudut Pandang Pengabdian dan Barokah Terhadap Etos Kerja


Pengabdi di Lembaga Pendidikan Cabang
Rimbasadewo
Pushakarsa Journal & Article
rimbasadewo@gmail.com

Abstrak: Pengabdian merupakan istilah yang umum digunakan di lembaga jasa pendidikan
berbasis pesantren yang penulis teliti. Makna pengabdian dianggap memiliki filosofi sangat
dalam dibandingkan kata bekerja, Tujuan utama pengabdian adalah menyerahkan segala
upayanya untuk lembaga tanpa mengharap pamrih yang lebih. Barokah merupakan istilah yang
bermakna spiritual yang diperoleh dari proses pengabdian. Barokah bisa berbentuk apa pun
yang berkaitan dengan berkah atau kebaikan yang diperoleh dengan satu keyakinan yang kuat.
Dari segi religiusitas pengabdian dan barokah merupakan kata motivasi yang memberikan
sugesti bagi pengabdi untuk ikhlas dalam melakukan pengabdiannya. Pengabdian dan barokah
memiliki hubungan erat dengan etos kerja para pengabdi. Keikhlasan dan loyalitas tentunya
sepadan dengan tanggung jawab yang diemban dan dikerjakan. Namun, sudut pandang
mengenai makna pengabdian dan barokah tentu berbeda-beda bagi masing-masing pengabdi.
Sudut pandang tersebut tentunya berpengaruh terhadap etos kerja dan kedisiplinan pengabdi
yang menunjang aktifitas lembaga. Hasil observasi dan wawancara di lembaga pendidikan
cabang menunjukkan adanya pergeseran sudut pandang tentang pengabdian dan motivasi para
pengabdi yang berpengaruh terhadap lembaga. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya
status lembaga, fungsi kepemimpinan, motivasi, tuntutan kesejahteraan, dan berbagai hal yang
perlu kajian lebih dalam untuk mengetahui pengaruhnya terhadap aktifitas dan fungsi
kelembagaan.
Kata kunci: Pengabdian, Barokah, Lembaga, Sudut Pandang Pengabdi, Etos Kerja.

I. Pendahuluan
Sebuah lembaga pendidikan akan berkembang jika memiliki sumber daya manusia yang
sesuai dengan visi dan misi dari sebuah lembaga tersebut. Lembaga pendidikan memiliki
peran dalam bidang jasa untuk memberikan pelayanan terhadap siswanya. Tanggung jawab
moral dibutuhkan untuk bisa melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan harapan orang tua
siswa dan niat utama suatu lembaga pendidikan didirikan. Banyak persyaratan untuk
membangun lembaga pendidikan yang mandiri dan sesuai dengan ketentuan regulasi baik
secara administrasi dan legalitasnya. Bagi lembaga kecil dengan niat dan tujuan memberi
layanan pendidikan bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh pendidikan dan belum
peduli akan pendidikan agar putra-putrinya bisa merasakan pendidikan sangat sulit untuk
mencapai kemandirian. Menjadi lembaga cabang adalah suatu solusi dengan pusat lembaga

1|Rimbasadewo (2021)

Anda mungkin juga menyukai